Anda di halaman 1dari 90

PANDUAN PENULISAN DAN

PENGAJUAN TESIS

SEKOLAH KAJIAN STRATEJIK DAN GLOBAL


UNIVERSITAS INDONESIA

TAHUN 2020
10
UNIVERSITAS INDONESIA Gedung Sekolah Kajian Stratejik dan Global
Jin. Salemba Raya 4 Jakarta 10430
SEKOLAH KAJIAN STRATEJIK DAN GLOBAL T. 62-21-3924710, 3900538, 3929717, 3100059
F. 62-21-31922269
E. sksg@ui.ac.id I www.sksg.ui.ac.id

KEPUTUSAN DLREKTUR
SEKOLAH KAJIAN STRATEJIK DAN GLOBAL UNIVERSITAS INDONESIA
Nornor: 0615/SM/1F 13.D2/2019

TENTANG

PEDOMAN PENULISAN DAN PENGAJUAN TESIS


SEKOLAH KAJTAN STRATEJIK DAN GLOBAL
UNIVERSITAS INDONESIA

DIREKTUR SEKOLAH KAJIAN STRATEJIK DAN GLOBAL


UNIVERSITAS INDONESIA,

Menimbang: a. bahwa Keputusan Rektor Universitas Indonesia Nomor


21 43/SKIRITJII2O 17 tentang Pedoman Teknis Penulisan Tugas Akhir
Mahasiswa Universitas Indonesia belum menivat hal-hal khusus yang
merupakan kekhasan Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas
Indonesia;
b. bahwa untuk meniberikan panduan bagi mahasiswa Sekolah Kajian
Stratejik dan Global yang belum termuat dalam Pedoman Teknis
Penulisan Tugas Akhir Mahasiswa Universitas Indonesia, perlu
disusun sebuah Pedoman Penulisan dan Pengajuan Tesis yang berlaku
di lingkungan Sekolah Kajian Stratejik dan Global;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan huruf b perlu
ditetapkan dengan Keputusan Direktur Sekolah Kajian Stratejik dan
Global Universitas Indonesia.

Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5336)1-
2. Peraturan Pernerintah Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2013
tentang Statuta Universitas Indonesia (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5455):
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014
tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan
Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5500);
4. Peraturan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Nomor
004/PeraturanlMWA-UI/20 15 tentang Anggaran Rumah Tangga
Universitas Indonesia;
5. Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Nomor
020/SK/MWA/U1/20 14 tentang Pengangkatan dan Penugasan Rektor
Universitas Indonesia 2014-2019;
6. Keputusan Rektor Universitas Indonesia Nomor 0444/SKIR/1J112017
tentang Pengangkatan Direktur Sekolah Kajian Stratejik dan Global
Universitas Indonesia;
7 Keputusan Rektor Universitas Indonesia Nomor 2 143/SK!R!UI/20 17
Tentang Pedoman Teknis Penulisan Tugas Akhir Mahasiswa
Universitas Indonesia.
'4
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PEDOMAN PENULISAN DAN PENGAJUAN TESIS SEKOLAH


KAJIAN STRATEJIK DAN GLOBAL UN! VERSITAS INDONESIA

Kesatu Menetapkan Pedoman Penulisan dan Pengajuan Tesis Edisi Revisi Tahun
2019 di lingkungan Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas
Indonesia sebagaimana terlampir sebagai bagian tidak terpisahkan dan
Keputusan mi;

Kedua Pada saat Keputusan Direktur mi mulai berlaku, Keputusan Direktur


Sekolah Kajian Stratejik dan Global Nomor
004/IJN2.F 13 .D2/HKP.02.04/20 18 tentang Panduan Penulisan dan
Pengajuan Tesis di lingkungan Sekolah Kajian Stratejik dan Global
Universitas Indonesia dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Ketiga Keputusan mi berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 23 Oktober 2019

Direkt

Dr. Muhammad Luthfi


NIP 195 71122199403 1001
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.


Tesis merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa
Sekolah Strategik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia untuk
menyelesaikan Pendidikan Pascasarjana Strata Dua (S2) dan memperoleh
gelar Magister Sains (M.Si). SKSG UI perlu menerbitkan pedoman untuk
mengatur hal-hal yang belum diatur dalam Pedoman Teknis Penulisan Karya
Ilmiah yang diterbitkan UI. Panduan Penulisan dan Pengajuan Tesis yang
diterbitkan oleh SKSG UI merujuk pada SK Rektor UI 628/SK/R/2008
tentang Pedoman Teknis Penulisan Karya Ilmiah Universitas Indonesia;
Peraturan Rektor no.015 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Program
Magister dan pedoman tugas akhir lainnya yang ada di lingkungan
Universitas Indonesia.
Buku Pedoman Penulisan dan Pengajuan Tesis Sekolah Kajian Stratejik dan
Global revisi edisi 2019 merupakan revisi dari edisi tahun 2017 dan 2018.
Penerbitan Buku Panduan Penulisan dan Pengajuan Tesis menjadi suatu
rujukan bagi mahasiswa SKSG UI sebagai suatu acuan format penulisan
tesis. Pedoman ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan bagi mahasiwa
program magister (S2) dalam rangka penyusunan tesis berdasarkan prosedur
dan pegangan yang jelas.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan masukan dan koreksi dalam penyusun Panduan Penulisan dan
Pengajuan Tesis SKSG UI. Pedoman ini akan dikembangkan dan
diperbaharui sesuai dengan peraturan dan perkembangan ilmu pengetahuan
yang terjadi. Semoga pedoman ini bermanfaat bagi sivitas akademik dalam
memperlancar penyusunan dan penulisan tesis dan juga peningkatan mutu
penelitian.
Wasalamu’ alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Jakarta, September 2020


Direktur Sekolah Kajian Stratejik dan Global
Universitas Indonesia

Athor Subroto, Ph.D

i
DAFTAR ISI

1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1. Program Studi di Sekolah Kajian Stratejik dan Global..................... 1
1.2. Pengertian Postdisiplinary ................................................................ 1
1.3. Visi, Misi dan Tujuan......................................................................... 2
1.3.1. Visi............................................................................................... 2
1.3.2. Misi ............................................................................................. 3
1.3.3. Tujuan ......................................................................................... 3
1.4. Penyusunan Tesis .............................................................................. 3
1.4.1. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)..................... 4
1.4.2. Profil Lulusan ............................................................................. 5
2. KETENTUAN UMUM PENYUSUNAN TESIS...................................... 7
2.1. Pembimbingan Tesis ........................................................................ 7
2.1.1. Ketentuan pembimbing Tesis ...................................................... 7
2.1.2. Proses Bimbingan ....................................................................... 7
2.2. Proposal Tesis ................................................................................ 7
2.2.1. Pengusulan Proposal Tesis .......................................................... 7
2.2.2. Tahapan Seminar Proposal Tesis ................................................. 7
2.2.3. Evaluasi Hasil Seminar Proposal ................................................ 8
2.3. Ujian Tesis........................................................................................ 8
2.3.1 Prosedur Permohonan Ujian Tesis.............................................. 8
2.3.2. Hasil Ujian Tesis......................................................................... 9
2.3.3. Pembimbingan Pasca Tesis........................................................ 10
2.4. Kelulusan mahasiswa ..................................................................... 10
2.5. Publikasi ......................................................................................... 11
3. SISTEMATIKA PENULISAN................................................................ 12
3.1. Susunan Proposal Tesis ................................................................ 12

ii
3.1.1. Bagian Awal .............................................................................. 12
3.1.2. Bagian isi ................................................................................... 12
3.1.3. Bagian Akhir............................................................................. 13
3.2. Susunan Penulisan Tesis .............................................................. 14
3.2.1. Bagian Awal .............................................................................. 14
3.2.2. Bagian Isi (Batang tubuh) .......................................................... 16
3.2.3. Bagian Akhir............................................................................... 17
4. KETENTUAN DAN TATA CARA PENULISAN................................. 19
4.1. Kualitas Kertas ............................................................................... 19
4.2. Pemilihan Jenis dan Ukuran Huruf ................................................ 19
4.3. Spasi ............................................................................................... 19
4.4. Marjin, Pemanfaatan, dan Nomor Halaman................................... 19
4.5. Penomoran Bab dan Sub-Bab ........................................................ 20
4.6. Pengisian Ruangan .......................................................................... 21
4.7. Koreksi ........................................................................................... 22
4.8. Penggunaan Garis Bawah dan Huruf Miring ................................. 22
4.9. Penulisan Rumus, Persamaan, Superscripts dan Subscripts ........... 22
4.10. Penulisan Tabel dan Gambar........................................................ 22
4.11. Gaya Penulisan .............................................................................. 24
4.12. Cara Kutipan ................................................................................. 24
4.13. Penulisan Daftar Pustaka (Referensi dan Pustaka Lain) ............... 26
4.14. Pengelolaan Referensi ................................................................... 29
5. ATURAN PENULISAN LAIN ............................................................... 30
5.1. Pengabjadan Singkatan .................................................................... 30
5.2. Pengabjadan Nama ........................................................................... 30
5.3. Ortografi ........................................................................................... 31
5.4. Angka dan Lambang Bilangan ....................................................... 37
5.5. Sukatan dan Timbangan .................................................................. 38

iii
5.6. Lain-lain .......................................................................................... 40
6. FORMAT PENULISAN.......................................................................... 44
6.1. Format Sampul ................................................................................. 46
6.2. Halaman Judul .................................................................................. 47
6.3. Halaman Pernyataan Orisinalitas ...................................................... 48
6.4. Halaman Pengesahan......................................................................... 49
6.5. Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih ............................................. 50
6.6. Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah Untuk
Kepentingan Akademis .................................................................... 51
6.7. Abstrak/Abstract................................................................................ 52
6.8. Daftar Isi............................................................................................ 53
6.9. Daftar Tabel/Gambar/Rumus ............................................................ 54
6.10. Biodata Penulis................................................................................ 55
7. PROSEDUR PENULISAN NASKAH RINGKAS, PENGUMPULAN
DAN PENGUNGGAHAN TESIS.......................................................... 56
7.1. Penulisan Naskah Ringkas .............................................................. 56
7.1.1 Format Naskah Ringkas............................................................ 56
7.1.2. Struktur Dokumen Naskah Ringkas ......................................... 56
7.2. Pengumpulan Tesis ......................................................................... 62
7.3. Pengunggahan Tesis ...................................................................... 63
7.3.1. Ketentuan Pengunggahan File Digital ....................................... 63
7.3.2 Konten File Digital Naskah Lengkap ........................................ 63
7.3.3. Konten File Digital Naskah Ringkas ......................................... 63
7.3.4. Penamaan File Digital................................................................ 64
DAFTAR RUJUKAN .................................................................................. 65

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Format Halaman Sampul Proposal Tesis


Lampiran 2 Halaman Persetujuan Pembimbing
Lampiran 3 Kartu Bimbingan Tesis
Lampiran 4 Tata Cara Unggah Bukti Luaran Publikasi
Lampiran 5 Peraturan Direktur SKSG UI Nomor 1 tahun 2020 tentang
Pedoman Penilaian Publikasi Ilmiah Mahasiswa SKSG UI

v
1. PENDAHULUAN

1.1. Program Studi di Sekolah Kajian Stratejik dan Global

Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia


merupakan pengelola dan penyelenggara program pendidikan multi dan atau
inter/trans disiplin pada jenjang magister dan doktor dalam kelompok
keilmuan dalam hal ini bidang keilmuan stratejik dan global yang tidak dapat
dikembangkan di fakultas.

SKSG saat ini mengelola dan menyelenggarakan 9 (sembilan) program studi


untuk jenjang magister yang kajian-kajian bersifat multi dan atau inter/trans
disiplin yang memiliki karakter dan ciri khas yang berbeda, namun dalam
kontek “stratejik dan global” prodi-prodi yang ada memiliki irisan-irisan
isu/permasalahan yang dapat dikaji secara kolaboratif. Program Studi yang
dikelola oleh SKSG yaitu:
1. Kajian Ketahanan Nasional
2. Kajian Ilmu Kepolisian
3. Kajian Gender
4. Kajian Wilayah Amerika
5. Kajian Wilayah Jepang
6. Kajian Wilayah Timur Tengah dan Islam
7. Kajian Pengembangan Perkotaan
8. Kajian Wilayah Eropa
9. Kajian Terorisme

1.2. Pengertian Postdisiplinary

Pendidikan dan penelitian program-program studi Sekolah Kajian Stratejik


dan Global bersifat multi dan atau inter/trans disiplin. Pendekatan multi dan
atau inter/trans disiplin merupakan bagian dari pendekatan Postdisciplinary
(pascadisiplin). Selain itu pendekatan penelitian dengan Postdisciplinary
dapat juga bersifat lintas disiplin dan pluridisplin. Pendekatan penelitian
pada program studi di Sekolah Kajian Stratejik dan Global dapat dilakukan
dengan kelima pendekatan Postdisciplinary tersebut.
Pendekatan Postdisciplinary (pascadisiplin) menurut Shumway (1999),
Biagioli (2009), dan Werlen (2015) adalah suatu model pengkajian baru
dalam ilmu yang berusaha mengatasi/melampaui sekat bidang-bidang ilmu
yang sudah ada agar diperoleh pemahaman yang utuh atas suatu masalah
yang hendak dicari solusinya atau tema yang membutuhkan perspektif lebih

1
dalam memahami kompleksitasnya. Jenis-jenis penelitian dengan
Pendekatan Postdisciplinary yaitu:
1. Multidisciplinarity (multidisiplin) menurut Taylor dan Spencer (2004),
Abrams (2007), dan Green (2015) :
a) Kajian atas sesuatu isu atau masalah dilaksanakan oleh beberapa
bidang ilmu.
b) Tidak ada dialog yang melampaui batas keilmuan dari para ahli
yang terlibat karena para ilmuwan tersebut cenderung menggunakan
perspektifnya masing-masing.
2. Interdisciplinarity (antardisiplin) menurut Lattuca (2001), Klein
(2010), Snee at al (2016) :
a) Kajian atas sesuatu isu atau masalah dilaksanakan oleh beberapa
bidang ilmu.
b) Ada dialog yang terjadi di antara para ilmuwan yang memiliki latar
ilmu berbeda karena mereka bersedia melepaskan perspektif latar
keilmuan yang membatasinya.
3. Crossdisciplinarity (lintasdisiplin) menurut Frey (2007) dan Chhotray
(2009) :
a) Ada dua bidang keilmuan yang bekerja sama mengkaji satu tema
atau masalah menarik minatnya.
b) Terjadi dialog terbuka antara kedua bidang ilmu tersebut.
c) Pengkajian lebih mendalam dari pendekatan antardisiplin.
4. Pluridisciplinarity (pluridisiplin) menurut Gamel (2009):
a) Fokus dalam kerja sama dua bidang keilmuan yang sifatnya
kolaboratif untuk satu tema atau persoalan tertentu.
b) Masih terdapat pembatasan perspektif dalam latar keilmuan masing-
masing.
c) Pengkajian lebih mendalam dari pendekatan multidisiplin.
5. Transdisciplinarity (transdisiplin) menurut Hadorn (2008), Bergmann
(2012) dan Werlen (2015):
Terjadi peleburan di antara berbagai disiplin dan hendak menemukan
metode baru yang dapat mengkaji satu tema atau soal penting yang
dihadapi umat manusia pada masa kontemporer ini.

1.3. Visi, Misi dan Tujuan

1.3.1. Visi
Sekolah Kajian Stratejik dan Global menjadi lembaga pendidikan
unggulan di tingkat nasional maupun internasional yang mampu
menyelesaikan masalah stratejik dan tantangan global dengan
pendekatan keilmuan multidisiplin dan/atau inter/transdisiplin.

2
1.3.2. Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran berkualitas yang
mampu menjawab berbagai isu stratejik dan global dengan
pendekatan keilmuan multidisiplin dan/atau inter/transdisiplin.
2. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang selaras
dengan pengembangan penelitian, pengabdian kepada masyarakat
dan publikasi internasional.
3. Mempersiapkan lulusan yang memiliki kemampuan berpikir kritis
dalam pemecahan permasalahan stratejik dan global dengan
menjunjung tinggi etika keilmuan.
4. Menciptakan akuntabilitas dan transparasi dalam bidang
akademik dan non akademik untuk mewujudkan visi Sekolah.

1.3.3. Tujuan
1. Menjadikan SKSG sebagai pusat pengembangan keilmuan
multidisiplin dan/atau inter/transdisiplin untuk bidang-bidang
stratejik dan global pada tingkat nasional dan internasional
2. Menyelaraskan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat untuk menghasilkan konsep-konsep terkini di bidang
stratejik dan global yang terpublikasi pada tingkat nasional dan
internasional
3. Menjadikan pusat-pusat riset di SKSG sebagai pusat unggulan
(center of excellence) penelitian, pengabdian dan pelayanan
masyarakat bagi pengembangan keilmuan multidisiplin dan/atau
inter/transdisiplin untuk bidang-bidang stratejik dan global
4. Menghasilkan lulusan dengan kompetensi sebagai akademisi dan
atau profesional yang memiliki dedikasi tinggi terhadap kemajuan
pengetahuan, penelitian dan kepedulian kepada masyarakat
5. Menciptakan iklim kerja yang kondusif melalui peningkatan
kapasitas dan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan

1.4. Penyusunan Tesis

Tesis merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa
Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia untuk
menyelesaikan Pendidikan Strata Dua (S2) dan memperoleh gelar Magister
Sains (M.Si). Tesis merupakan karya ilmiah yang disusun mengikuti standar
yang sesuai dengan kaidah ilmiah. Mahasiswa diminta untuk melakukan
pengujian atas suatu teori dan tidak hanya terbatas menerapkan teori yang
diperolehnya. Dengan demikian, melalui penulisan tesis mahasiswa

3
diharapkan dapat menumbuhkan kapabilitas daya analitis dan pemecahan
masalah.

Penyusunan tesis pada program studi di Sekolah Kajian Stratejik dan Global
merupakan upaya untuk mencapai kompetensi lulusan sesuai dengan profil
lulusan yang termuat dalam kurikulum program studi.

1.4.1. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

Pendidikan di Indonesia mengisyaratkan lulusannya harus memiliki


kualifikasi kompetensi sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI). KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi
kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan dan
mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta
pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja
sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. Kerangka ini merupakan
perwujudan mutu dan jati diri Bangsa Indonesia terkait dengan sistem
pendidikan dan pelatihan nasional yang dimiliki Indonesia.

Penjenjangan KKNI terdiri atas 9 (sembilan) jenjang kualifikasi, dimulai dari


kualifikasi-1 sebagai kualifikasi terendah dan kualifikasi-9 sebagai
kualifikasi tertinggi. Jenjang kualifikasi adalah tingkat capaian pembelajaran
yang disepakati secara nasional, disusun berdasarkan ukuran hasil
pendidikan dan/atau pelatihan yang diperoleh melalui pendidikan formal,
non formal, informal atau pengalaman kerja. Jenjang pendidikan magister
(S2) masuk ke dalam jenjang kualifikasi ke-8 (level 8). Kualifikasi yang
diwajibkan dicapai untuk level 8 (magister) adalah:

1. Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi dan atau seni di dalam


bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga
menghasilkan karya inovatif dan teruji.
2. Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi dan atau seni di
dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidispliner.
3. Mampu mengelola riset dan pengembangannya yang bermanfaat bagi
masyarakat dan keilmuannya serta mampu mendapatkan pengakuan
nasional dan internasional.

4
1.4.2. Profil Lulusan

Kajian Ketahanan Nasional


Magister Ketahanan Nasional yang mampu mengembangkan pengetahuan
dan metode kajian stratejik ketahanan nasional untuk menyelesaikan masalah
ketahanan nasional melalui riset dengan pendekatan interdisipliner dan
multidisipliner berskala nasional atau internasional

Kajian Ilmu Kepolisian


Mampu mengembangkan pemikiran, penelitian, dan memecahkan masalah-
masalah kepolisian terkait isu-isu sosial, pengelolaan keteraturan sosial dan
moral dari masyarakat, upaya-upaya penegakan hukum dan keadilan, teknik-
teknik peneylidikan dan penyidikan berbagai tindak kejahatan serta cara-cara
pencegahannya dengan pendekatan multidisiplin.

Kajian Gender
Mampu mengembangkan penelitian, program, dan kebijakan dengan
menggunakan perspektif kesetaraan dan keadilan gender serta menggunakan
pendekatan multidisplin

Kajian Wilayah Amerika


a. Mampu mengembangkan berbagai pemikiran tentang Amerika terkait
fenomena kelindan global dan transnasional dalam berbagai aspek dan
dimensi secara interdisiplin dan multidisiplin
b. Mampu merumuskan rekomendasi kebijakan strategis terhadap Amerika
berdasarkan prinsip keseimbangan kepentingan nasional dan
internasional

Kajian Wilayah Jepang


Mampu mengembangkan berbagai pemikiran tentang Jepang secara
multidisiplin, interdisiplin dan lintas disiplin terkait masalah politik, sosial-
budaya, diplomasi, manajemen dan ekonomi, baik dalam perspektif nasional
maupun global; mampu merancang rekomendasi strategis terhadap kebijakan
negara Jepang untuk kepentingan Indonesia dengan menjunjung tinggi etika
akademik dan integritas keilmuan; serta mampu mengembangkan Kajian
Jepang berbasis riset, kemanusiaan, inovasi ilmu pengetahuan dan dinamika
perubahan dunia.

5
Kajian Wilayah Timur Tengah dan Islam
• Mampu mengembangkan pengetahuan dan teknologi di bidang ke-
Islaman dan Timur Tengah yang bersifat stratejik dan global.
• Mampu melakukan riset yang inovatif dan teruji guna memecahkan
permasalahan di bidang ke-Islaman dan Timur Tengah yang bermanfaat
bagi masyarakat dan ilmu pengetahuan yang diakui secara nasional dan
internasional.
• Mampu memecahkan permasalahan dalam bidang ke-Islaman dan Timur
Tengah melalui pendekatan inter dan multidisiplin.

Kajian Pengembangan Perkotaan


Mampu merumuskan pemecahan masalah perkotaan yang bersifat stratejik
dengan analisis yang komprehensif melalui pendekatan multidisiplin secara
inovatif yang diakui secara nasional dan internasional.

Kajian Wilayah Eropa


Mampu mengembangkan berbagai pemikiran tentang Eropa terkait
hubungan antarnegara, keamanan, ekonomi, dan kehidupan sosial budaya
baik dalam perspektif nasional (Indonesia) maupun internasional; mampu
membuat rekomendasi strategis terhadap kebijakan negara-negara Eropa
dengan menjunjung tinggi etika akademik dan integritas keilmuan; serta
mampu mengembangkan Kajian Eropa sesuai dengan perkembangan jaman
dan kemajuan teknologi.

Kajian Terorisme
• Mampu mengembangkan pengetahuan dan teknologi di bidang
Radikalisme, Terorisme dan Ekstremisme yang bersifat stratejik dan
global.
• Mampu merancang riset yang inovatif dan teruji guna memecahkan
permasalahan di bidang Radikalisme, Terorisme dan Ekstremisme yang
bermanfaat bagi masyarakat dan ilmu pengetahuan yang diakui secara
nasional dan internasional.
• Mampu merekomendasikan solusi permasalahan berbasis revolusi
industri 4.0 dalam bidang Radikalisme, Terorisme dan Ekstremisme
melalui pendekatan interdisiplin, multidisiplin dan transdisiplin.
• Mampu mengembangkan program deradikalisasi, memoderasi ideologi
ektrimisme, imunitas dari ideologi ekstrimisme dan reduksi dari ideologi
ektrimisme.

6
2. KETENTUAN UMUM PENYUSUNAN TESIS
2.1. Pembimbingan Tesis

2.1.1. Ketentuan pembimbing Tesis


Ketentuan pembimbing tesis berdasarkan Peraturan Rektor Nomor 15
tahun 2016 tentang penyelenggaraan Program Magister di
Universitas Indonesia pasal 23 adalah sebagai berikut:
1. Setiap satu orang mahasiswa dibimbing oleh satu orang atau 2
(dua) orang pembimbing jika diperlukan.
2. Persyaratan Pembimbingan Utama
a. Dosen tetap Universitas Indonesia
b. Mempunyai gelar Doktor
c. Mempunyai bidang kepakaran yang relevan dengan tesis
3. Persyaratan Pembimbing Kedua
a. Dosen tetap atau dosen tidak tetap Universitas Indonesia
b. Mempunyai gelar Doktor atau magister dengan keahlian
yang relevan atau bersertifikat profesi dan berkualitas setara
dengan jenjang 9 (Sembilan) KKNI

2.1.2. Proses Bimbingan


Pembimbingan dilakukan secara terstruktur minimal 6 (enam) kali
tiap semester dan wajib direkam dalam Sistem Informasi Akademik
(SIAK-NG).

2.2. Proposal Tesis

2.2.1. Pengusulan Proposal Tesis


Pengusulan proposal tesis sebagai berikut:
1. Mahasiswa pada semester 3 dapat mengajukan proposal tesis
kepada Ketua Program Studi.
2. Ketua Program Studi menetapan pembimbing berdasarkan
kualifikasi keilmuan yang terkait proposal yang diusulkan.
3. Ketetapan tersebut dituangkan dalam Surat Keputusan Direktur
Sekolah Kajian Stratejik dan Global.

2.2.2. Tahapan Seminar Proposal Tesis


Proposal penelitian yang telah disetujui oleh Pembimbing dapat
diajukan oleh mahasiswa kepada Ketua Program Studi untuk dinilai
dalam bentuk seminar proposal. Ketua Program Studi menilai
proposal yang diajukan, apabila telah memenuhi syarat maka

7
Program Studi menyelenggarakan seminar proposal bagi mahasiswa
yang bersangkutan.

Alur Pendaftaran Seminar Proposal :


1. Mahasiswa mendaftarkan seminar proposal melalui laman
bas.ui.ac.id dengan menyertakan (mengungah) Proposal tesis.
Proposal sudah dilengkapi dengan lembar persetujuan
pembimbing dan diketahui oleh Ketua Program Studi (KPS)
(lampiran 2).
2. Undangan seminar proposal akan diproses oleh Unit
Pendidikan, Penelitian dan Kemahasiswaan Bagian
Administrasi Sekolah setelah mendapatkan persetujuan waktu
dan tim penguji oleh Ketua Program Studi. Mahasiswa
menyiapkan proposal tesis sebanyak 3-5 eksemplar dan
disampaikan kepada tim penguji dengan disertai surat undangan
yang dikeluarkan oleh Unit Pendidikan, Penelitian dan
Kemahasiswaan Bagian Administrasi Sekolah.
3. Pelaksanaan Seminar Proposal dijadwalkan minimal 5 (lima)
hari setelah unit PPK BAS mendapatkan persetujuan dari KPS.
4. Seminar proposal dilaksanakan secara terbuka dihadapan para
pembimbing, penguji dan mahasiswa di lingkungan Program
Studi .
5. Ketua seminar adalah Ketua Program Studi atau pengajar yang
bergelar Doktor.

2.2.3. Evaluasi Hasil Seminar Proposal

Penilaian hasil seminar proposal yang sudah diujikan adalah:


1. Proposal disetujui, atau
2. Proposal disetujui dengan perbaikan, atau
3. Proposal tidak disetujui dan seminar harus diulang.

2.3. Ujian Tesis

2.3.1 Prosedur Permohonan Ujian Tesis


Mahasiswa mengajukan ujian tesis setelah proses penelitian dan
penulisan selesai dan disetujui oleh dosen pembimbing . Tahapan
ujian tesis
1. Mahasiswa menyampaikan tesis melalui laman bas.ui.ac.id
untuk diuji tingkat kemiripan dengan menggunakan software
Trunitin. Jika hasil uji tingkat kemiripan kurang dari 20%
mahasiswa dapat mengajukan pendaftaran ujian tesis dengan

8
melengkapi lembar persetujuan pembimbing dan diketahui oleh
Ketua Program Studi (KPS) (lampiran 2) serta menyertakan
bukti bimbingan yang diprint dari laman SIAK-NG
2. Mahasiswa mengunggah bukti publikasi ilmiah yang telah
diterima untuk dipublikasikan pada jurnal/prosiding nasional
atau internasional pada laman bas.ui.ac.id
3. Undangan ujian tesis akan diproses oleh Unit Pendidikan,
Penelitian dan Kemahasiswaan Bagian Administrasi Sekolah
(PPK BAS) setelah mendapatkan persetujuan waktu dan tim
penguji oleh Ketua Program Studi. Mahasiswa menyiapkan
dokumen tesis sebanyak 5 eksemplar dan disampaikan kepada
tim penguji dengan disertai surat undangan yang dikeluarkan
oleh Unit Pendidikan, Penelitian dan Kemahasiswaan Bagian
Administrasi Sekolah.
4. Pelaksanaan ujian sidang dijadwalkan minimal 7 (tujuh) hari
setelah unit PPK BAS mendapatkan persetujuan dari KPS
5. Ujian tesis dilaksanakan secara terbuka dihadapan para
pembimbing, penguji dan mahasiswa di lingkungan Program
Studi.
6. Ketua ujian tesis adalah Ketua Program Studi atau pengajar
yang bergelar Doktor.
7. Tim penguji berjumlah 4 (empat) atau 5 (lima) orang terdiri
dari: Ketua, Pembimbing 1 dan atau Pembimbing 2, Penguji 1
dan Penguji 2

Catatan : mahasiswa yang tidak lolos uji kemiripan, melakukan perbaikan


dan dapat mengajukan dokumen tesis kembali untuk uji kemiripan.

2.3.2. Hasil Ujian Tesis

Hasil dan penilian ujian tesis meliputi:


1. Isi tulisan,
2. cara penyajian,
3. tanya jawab,
4. komprehensif,
5. Nilai lulus dinyatakan dengan angka/huruf dengan nilai
minimal B (70).

9
2.3.3. Pembimbingan Pasca Tesis

Pembimbingan akhir tesis dilakukan oleh pembimbing terhadap hasil


perbaikan tesis. Pembimbing mengkoreksi kembali tesis yang sudah
diperbaiki oleh mahasiswa dengan menunjukan matrik perbaikan dari
para penguji serta menyertakan kembali hasil uji kemiripan setelah
proses perbaikan selesai. Tesis dianggap sah jika sudah
ditandatangani oleh seluruh tim penguji.

2.4. Kelulusan mahasiswa

Mahasiswa Sekolah Kajian Stratejik dan Global dinyatakan lulus jika


memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Mahasiswa telah menyelesaikan semua mata kuliah sesuai kurikulum
pada program studi terkait dengan nilai minimal C. Kurikulum program
studi sebagai berikut:
a. Kajian Ketahanan Nasional = 44 sks
b. Kajian Ilmu Kepolisian = 44 sks
c. Kajian Gender = 44 sks
d. Kajian Wilayah Amerika = 43 sks
e. Kajian Wilayah Jepang = 44 sks
f. Kajian Wilayah Timur Tengah dan Islam = 44 sks
g. Kajian Pengembangan Perkotaan = 44 sks
h. Kajian Wilayah Eropa = 44 sks
i. Kajian Terorisme = 44 sks

2. Nilai ujian tesis minimal B


3. Indeks Prestasi Kumulatif minimal 3,00 (tiga koma nol)

Kondisi Khusus
1. Jika mahasiswa telah melaksanakan ujian tesis dan dinyatakan lulus
ujian tesis, sementara itu mahasiswa tidak lulus sebuah mata kuliah
maka yang bersangkutan belum dapat dinyatakan lulus dalam kegiatan
Pra-Yudisium tingkat Sekolah Kajian Stratejik dan Global.
2. Jika masa studinya habis, maka yang bersangkutan dinyatakan putus
studi (drop out).

10
2.5. Publikasi

Mahasiswa diwajibkan mempublikasi hasil penelitiannya berdasarkan


Peraturan Rektor Nomor 15 tahun 2016 tentang penyelenggaraan Program
Magister di Universitas Indonesia. Peraturan Rektor no.15 tahun 2019 pasal
19 dan 20 mengatur bahwa mahasiswa wajib mempublikasi artikel ilmiah
sebagai penulis utama yang didampingi oleh pembimbing dan dinyatakan
diterima (accepted) pada jurnal nasional atau prosiding internasional.
Ketentuan proses publikasi pada Program Studi di Sekolah Kajian Stratejik
dan Global sebagai berikut:
▪ Publikasi ilmiah memiliki bobot 2 sks dan merupakan mata kuliah
spesial
▪ Publikasi ilmiah merupakan bagian penelitian yang dilakukan
mahasiswa saat menempuh pendidikan di Sekolah Kajian Stratejik
dan Global
▪ Mahasiswa mengikuti pendampingan penulisan artikel ilmiah secara
berkala melalui klaster riset yang ada di SKSG. Kegiatan
pendampingan yang diikuti mahasiswa diperhitungkan sebagai satuan
kredit ekuivalen (SKE) dan setelah di akumulasi sebanyak 10 SKE
maka mahasiswa berhak mendapatkan Surat Keterangan
Pendampingan Ijazah.
▪ Mahasiswa dibimbing oleh 1 (satu) orang pembimbing dalam proses
penulisan artikel ilmiah. Pembimbing dapat merupakan pembimbing
tesisnya atau dosen lain yang ditunjuk berdasarkan kepakarannya
▪ Penunjukan pembimbing publikasi diusulkan oleh Ketua Program
Studi dan ditetapkan dengan Surat Surat Keputusan (SK) Direktur
Sekolah Kajian Stratejik dan Global
▪ Pencatuman penulis dalam artikel ilmiah diurutkan mahasiswa
sebagai penulis utama dan dosen sebagai penulis ke dua dan
seterusnya
▪ Format artikel mengikuti format yang ditentukan oleh penyelanggara
konferensi internasional atau jurnal nasional yang dituju.
▪ Penilaian publikasi artikel ilmiah ditetapkan dengan Surat Keputusan
(SK) Direktur Sekolah Kajian Stratejik dan Global didasarkan jenis
publikasi sebagai berikut

11
3. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan Tesis Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas
Indonesia mengatur hal-hal umum yang perlu diperhatikan dalam penulisan
tesis. Program Studi dapat menyesuaikan isi dan sistematika tesis sesuai
dengan karakteristik Program Studi. Program Studi dapat memberikan
petunjuk tambahan mengenai hal-hal yang tidak diatur dalam panduan ini.

Tahapan penulisan tesis pada Sekolah Kajian Stratejik dan Global terdiri dari
1) Proposal Tesis
2) Tesis.

3.1. Susunan Proposal Tesis

3.1.1. Bagian Awal


1) Judul penelitian
Judul penelitian harus memberikan makna dengan jelas tentang
apa yang akan diteliti.
2) Lembar pengesahan
Lembar pengesahan ditandatangani oleh pembimbing dan
diketahui oleh Ketua Program Studi, dengan demikian proposal
sudah dinyatakan layak untuk diujikan dalam seminar proposal.
3) Abstrak
Abstrak merupakan ikhtisar yang memuat permasalahan, tujuan
dan metode penelitian. Abstrak dibuat untuk memudahkan
pembimbing atau pembaca lainnya memperoleh gambaran umum
dari rencana tesis yang sedang disusun mahasiswa.
4) Daftar isi
Daftar isi memuat semua bagian tulisan beserta nomor halaman.
Daftar isi juga menampilkan daftar gambar dan tabel yang diurut
sesuai dengan tampilan dalam isi proposal.

3.1.2. Bagian isi


Bab 1 Pendahuluan, pada pendahuluan memuat sebagai berikut:
1) Latar belakang penelitian.
Latar belakang penelitian adalah kajian terhadap teori dan data
yang menjadi pengantar dan penguat argumentasi masalah
penelitian.
2) Masalah penelitian
Masalah penelitian adalah objek yang akan diteliti. Pada
masalah penelitian harus nampak kejelasan pemikiran teoritikal
dan tercermin dalam ruang lingkup dan fokus masalah yang akan

12
diteliti. Masalah penelitian dapat terdiri dari satu atau beberapa
permasalahan yang saling terkait satu dengan yang lain.
Kejelasan pernyataan permasalahan menjadi pengarah
mahasiswa dalam mengumpulkan data dan informasi yang
akurat. Penelitian yang terfokus dengan baik mempermudah
mahasiswa dalam membuat tesis, atau teori, atau mengujinya,
berdasarkan interpretasi atau analisis data, ataupun pembuktian
dan pengujian hipotesis. Untuk mempertajam fokus pada
masalah penelitian, mahasiswa dapat membuat hipotesis.
3) Maksud dan tujuan penelitian.
Pernyataan maksud penelitian harus mencantumkan substansi
dari topik masalah yang akan dijadikan objek penelitian diteliti.
Pernyataan maksud penelitian harus mencerminkan tema dan
permasalahan teoritikal yang muncul dalam berbagai gejala
sesuai dengan bidang ilmu terkait. Tujuan penelitian disusun
berdasarkan sasaran atau target yang akan dicapai berdasarkan
perumusan yang telah disusun.

Bab 2 Tinjauan pustaka


Tinjauan pustaka terdiri dari:
1) Kajian pustaka
Kajian pustaka adalah kajian terhadap beberapa buku yang
berkait dengan masalah penelitian.
2) Kajian terdahulu
Kajian terdahulu adalah kajian terhadap artikel penelitian relevan
yang telah dilakukan. Artikel yang digunakan merupakan artikel
keluaran 5 tahun terakhir.
3) Landasan Teori dan Konsep.

Bab 3 Metode Riset


Metedo riset adalah metode yang digunakan berupa metode
kuantitatif, kualitatif atau penggabungan keduanya. Selain itu pada
bab ini memuat desain dan kerangka konsep penelitian, lokasi
penelitian dan rencana jadwal penelitian.

3.1.3. Bagian Akhir

Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi mengenai semua rujukan yang digunakan dalam
penulisan proposal tesis.

13
3.2. Susunan Penulisan Tesis

Setelah proposal tesis dinyatakan disetujui dalam seminar proposal


selanjutnya mahasiswa melakukan bimbingan terstruktur. Tahap berikutnya
mahasiswa melakukan pengumpulan data baik secara primer maupun
sekunder. Mahasiswa juga melakukan kajian terhadap kepustakaan yang
dipakai. Pembahasan terhadap temuan yang kemudian dianalisa dengan
teori-teori yang didapatkan dalam kajian pustaka.

Format tesis SKSG UI mengacu pada SK Rektor UI Nomor:


2143/SK/R/UI/2017 tentang pedoman Teknis Penulisan Tugas Akhir
Mahasiwa Universitas Indonesia. Tesis terdiri atas 3 (tiga) bagian: (a) Bagian
Awal; (b) bagian isi dan (c) bagian akhir. Jumlah halaman tesis minimal
90 (Sembilan puluh) halaman dengan proposional terbanyak pada Bab
Hasil dan Pembahasan.

3.2.1. Bagian Awal


Bagian karya ilmiah terdiri atas:
a. Halaman Sampul
b. Halaman Judul
c. Halaman Pernyataan Orisinalitas
d. Halaman Pengesahan
e. Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih
f. Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya
Ilmiah untuk Kepentingan Akademis
g. Abstrak (dalam bahasa Indonesia, Inggris dan atau Bahasa
arab)
h. Daftar Isi
i. Daftar Tabel
j. Daftar Gambar
k. Daftar Rumus
l. Daftar Notasi
m. Daftar Lain
n. Daftar Lampiran

Halaman Sampul Depan


Sebagai halaman terdepan yang pertama terbaca dari suatu karya
ilmiah, Halaman Sampul harus dapat memberikan informasi singkat,
jelas dan tidak bermakna ganda (ambigu) kepada pembaca tentang
karya ilmiah tersebut yang berupa judul, jenis karya ilmiah, identitas
penulis, institusi, dan tahun pengesahan.

14
Halaman Judul
Secara umum informasi yang diberikan pada Halaman Judul sama
dengan Halaman Sampul, tetapi pada Halaman Judul, dicantumkan
informasi tambahan, yaitu untuk tujuan dan dalam rangka apa karya
ilmiah itu dibuat.

Halaman Pernyataan Orisinalitas


Halaman ini berisi pernyataan tertulis dari penulis bahwa tesis yang
disusun adalah hasil karyanya sendiri dan ditulis dengan mengikuti
kaidah penulisan ilmiah.

Halaman Pengesahan
Halaman Pengesahan berfungsi untuk menjamin keabsahan tesis atau
pernyataan tentang penerimaannya oleh institusi penulis.

Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih


Halaman Kata Pengantar memuat pengantar singkat atas karya
ilmiah. Halaman Ucapan Terima Kasih memuat ucapan terima kasih
atau penghargaan kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam
penyusunan tugas akhir. Sebaiknya, ucapan terima kasih atau
penghargaan tersebut juga mencantumkan bantuan yang mereka
berikan, misalnya bantuan dalam memperoleh masukan, data, sumber
informasi, serta bantuan dalam menyelesaikan tugas akhir.

Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk


Kepentingan Akademis
Halaman ini berisi pernyataan dari mahasiswa penyusun tugas akhir
yang memberikan kewenangan kepada Universitas Indonesia untuk
menyimpan, mengalihmedia/ format-kan, merawat, dan
memublikasikan tugas akhirnya untuk kepentingan akademis.
Artinya, Unversitas Indonesia berwenang untuk memublikasikan
suatu tugas akhir hanya untuk kepentingan pengembangan ilmu
pengetahuan, sedangkan hak cipta tetap pada penulis.

Abstrak
Abstrak merupakan ikhtisar suatu tugas akhir yang memuat
permasalahan, tujuan, metode penelitian, hasil, dan kesimpulan.
Abstrak dibuat untuk memudahkan pembaca mengerti secara cepat isi
tugas akhir untuk memutuskan apakah perlu membaca lebih lanjut
atau tidak. Abstrak ditulis sebanyak 300 kata.

15
Daftar Isi
Daftar Isi memuat semua bagian tulisan beserta nomor halaman
masing-masing, yang ditulis sama dengan isi yang bersangkutan.
Biasanya, agar daftar isi ringkas dan jelas, subbab derajat ke dua dan
ke tiga boleh tidak ditulis.

Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lain


Daftar tabel, gambar, dan daftar lain digunakan untuk memuat nama
tabel, gambar, dan sebagainya yang ada dalam tesis. Penulisan nama
tabel, gambar, dan sebagainya menggunakan huruf kapital di awal
kata (title case).

3.2.2. Bagian Isi (Batang tubuh)

Bab I : Pendahuluan
Bab ini terdiri dari:
a. Latar Belakang Masalah
b. Rumusan masalah dan Pertanyaan Penelitian
c. Tujuan Penelitian
d. Batasan Masalah (jika ada)
e. Sistematika Penulisan

Bab II : Tinjauan Pustaka


Bab ini terdiri dari :
a. Kajian pustaka
Kajian pustaka adalah kajian terhadap beberapa buku yang
berkait dengan masalah penelitian.
b. Kajian terdahulu
Kajian terdahulu adalah kajian terhadap artikel penelitian relevan
yang telah dilakukan. Artikel yang digunakan merupakan artikel
keluaran 5 tahun terakhir.
c. Landasan Teori dan Konsep.

Bab III: Metode Penelitian


Bab ini berisi metode penelitian yang digunakan untuk menjawab
masalah dan tujuan penelitian. Metode riset yang digunakan berupa
metode kuantitatif, kualitatif atau penggabungan keduanya

Metode Kuantitatif memuat antara lain :


a. Desain penelitian
b. Populasi dan sample
c. Data Instrumen, berisi uraian mengenai data yang dipergunakan.

16
d. Pengumpulan data, Teknik tabulasi dan analisis data
e. Metodologi penelitian disertai dengan tahap-tahap dan kerangka
(flowchart) penelitian.

Metode Kualitatif memuat antara lain:


a. Jenis dan Tipe Penelitian
b. Pertanyaan Penelitian
c. Sumber Data
d. Teknik Pengumpulan Data
e. Teknik Analisis Data

Program Studi dapat menyesuaikan isi metode penelitian sesuai


dengan karakteristik program studinya.

Bab IV: Hasil dan Pembahasan


Bab ini berisi hasil-hasil yang diperoleh penulis selama riset
berlangsung berupa data yang telah diolah serta bagaimana penulis
melakukan pembahasan berdasarkan hasil-hasil tersebut. Sistematika
penulisannya dalam tesis adalah dengan cara berurutan, artinya hasil
riset disampaikan lebih dahulu secara keseluruhan baru dilanjutkan
dengan pembahasannya.

Bab V : Penutup
Penutup berisi:
a. Kesimpulan
Kesimpulan harus menjawab semua pertanyaan penelitian.
b. Saran
Saran dihasilkan dari penelitian dan diambil dari kesimpulan
penelitian, bersifat operasional dan tidak boleh normatif.

3.2.3. Bagian Akhir

Bagian akhir terdiri dari:

Daftar Pustaka
Daftar Pustaka merupakan daftar bacaan yang menjadi sumber, atau
referensi atau acuan dan dasar penulisan tugas akhir. Daftar referensi
ini dapat berisi buku, artikel jurnal, majalah, atau surat kabar,
wawancara, dan sebagainya. Artikel yang digunakan merupakan artikel
keluaran 5 tahun terakhir.

17
Lampiran
Lampiran merupakan data atau pelengkap atau hasil olahan yang
menunjang penulisan tesis, tetapi tidak dicantumkan didalam isi tugas
akhir, karena akan mengganggu kesinambungan pembacaan. Lampiran
yang perlu disertakan dikelompokkan menurut jenisnya, antara lain
jadwal, tabel, daftar pertanyaan, gambar, grafik, desain.

18
4. KETENTUAN DAN TATA CARA PENULISAN
4.1. Kualitas Kertas
Kertas yang digunakan untuk penulisan Tesis adalah kertas HVS putih polos
berukuran A4 (21,5 cm x 29,7 cm), dengan ukuran 80 gram.

4.2. Pemilihan Jenis dan Ukuran Huruf


Tesis ditulis dengan tinta hitam menggunakan huruf dengan ukuran standar,
yaitu 12 karakter per inci (12 poin). Huruf yang digunakan untuk penulisan
tesis adalah huruf di bawah ini:

Times New Roman 12

4.3. Spasi
Pengetikan pada tesis pada dasarnya ditulis dengan satu setengah spasi.
Kecuali pada beberapa tempat tertentu yaitu kutipan langsung, abstrak,
ringkasan (summary), daftar pustaka, halaman sampul depan, halaman judul,
halaman persetujuan tesis, judul tabel, judul gambar, dan judul lampiran
diketik dengan spasi tunggal.

4.4. Marjin, Pemanfaatan, dan Nomor Halaman


Marjin samping kiri adalah 4 cm, marjin samping kanan, atas dan bawah
adalah 3 cm. Pengetikan dilakukan secara timbal balik (double side). Setiap
halaman pada naskah tesis, mulai Abstrak sampai Daftar Pustaka harus
diberi auto text pada footer dengan tulisan ‘Universitas Indonesia’ (jenis
huruf Arial, ukuran huruf 10 poin, cetak tebal), ditulis pada posisi rata kanan
(align right) untuk halaman di sebelah kanan dan posisi rata kiri (align left)
untuk halaman di sebelah kiri.

......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
..............................................................................................................

Universitas Indonesia

Gambar: Posisi Penempatan Teks pada Tepi Kertas

19
Penomoran untuk halaman-halaman pendahuluan (bagian awal tesisi)
dipakai angka kecil romawi (i, ii, iii, dan seterusnya). Halaman judul
bernomor awal i, tetapi nomor tersebut tidak dicantumkan pada halaman
bersangkutan. Penomeran untuk bagian awal diletakan pada bagian tengah
dengan jarak 2,5 cm dari tepi bawah kertas.

Angka numeral (arabic number, 1, 2, 3, dan seterusnya) digunakan pada


halaman-halaman naskah (isi dan bagian akhir tesis) yang dimulai pada bab
pendahuluan. Penomeran untuk isi dan bagian akhir diletakan di sudut kanan
atas dengan jarak 1,5 cm dari tepi atas kertas dan 3 cm dari tepi kanan kertas
untuk halaman sebelah kanan. Halaman sebelah kiri penomerannya diletakan
di sudut kiri atas dengan jarak 1,5 cm dari tepi atas kertas dan 3 cm dari tepi
kiri kertas. Khusus untuk halaman pertama setiap bab, penomeran diletakkan
ditengah dengan jarak 2,5 cm dari tepi bawah kertas dan penempatan bab
ditempatkan pada halaman sebelah kanan.

4.5. Penomoran Bab dan Sub-Bab


Penomoran bab menggunakan angka numeral (1, 2, 3, dan seterusnya). Judul
suatu bab ditulis secara langsung setelah nomor bab dengan menuliskan kata
”BAB”. Judul suatu bab ditulis di bagian tengah kertas (center), cetak tebal
(bold).

Contoh:
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


...

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Kemampanan


...
dan seterusnya.

Tidak boleh ditulis sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

20
Nomor sub-bab ditulis dengan angka arab (numeral) dengan aturan sebagai
berikut: angka pertama menunjukkan bab ke berapa kemudian tanda baca
titik diikuti dengan nomor sub-bab dan judul sub-bab. Derajat sub-bab hanya
boleh sampai 3.
Contoh derajat sub-bab:
1.1 adalah sub-bab derajat kesatu,
1.1.1 adalah sub-bab derajat kedua, butir yang pertama,
1.1.2 adalah sub-bab derajat kedua, butir yang kedua,
1.1.2.1 adalah sub-bab derajat ketiga, butir yang pertama, dan seterusnya.

Contoh sub-bab:
1.1 Latar Belakang

Judul sub-bab dicetak tebal dan setiap kata dimulai dengan huruf besar
(sentence case) seperti contoh di atas. Pada sub-bab derajat kedua, judul
dicetak tebal dan huruf besar hanya digunakan untuk kata pertama saja
(sentence case) seperti contoh di bawah ini. Penomoran sub-bab derajat
kedua dan seterusnya semuanya menggunakan angka numeral dengan
ketentuan sama dengan penomoran sub-bab.

Contoh:
2.1.1 Pengertian lingkungan hidup sosial

Penomoran bagian-bagian dari suatu obyek adalah dengan menggunakan


angka numeral, huruf (besar atau kecil), atau kombinasi keduanya.
Penggunaan lambang-lambang seperti asterik (bintang, ), kotak (◼), wajik
(◆), bulatan (⚫), tanda panah (→), dan lain-lain tidak diperbolehkan.

Contoh:
a. Pendidikan dan riset lintas displin terdiri atas:
a.1. Pendekatan multidisplin,
a.2. Pendekatan inter-displin, dan
a.3. Pendekatan Trans-displin.

4.6. Pengisian Ruangan


Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus diisi penuh, artinya
pengetikan harus dimulai dari batas tepi kiri sampai ke batas tepi kanan (full
block style), dan jangan sampai ada ruangan yang terbuang/kosong, kecuali
kalau akan memulai alinea atau paragraf baru, tabel, gambar, judul/sub judul
atau hal-hal yang khusus. Jarak antar alinea adalah tiga spasi (dua kali
tekan tombol enter pada komputer). Pengetikan judul tabel, judul lampiran,

21
keterangan gambar, dan keterangan tabel diketik dengan spasi tunggal (line
spacing = single).

4.7. Koreksi
Koreksi dengan menggunakan tulisan tangan tidak diperbolehkan dalam
penulisan tesis. Koreksi dengan menggunakan cairan koreksi (correction
fluid), pita koreksi (correction tape), pensil ataupun ballpoint tidak
diperkenankan pada tesis final.

4.8. Penggunaan Garis Bawah dan Huruf Miring


Garis bawah digunakan sesuai dengan ketentuan gaya (style) penulisan yang
dipergunakan (untuk penekanan pada hal-hal yang dianggap penting oleh
penulis). Penggunaan garis bawah dalam sebuah konsep memberi arti bahwa
kata atau kalimat yang diberi garis bawah akan tercetak sebagai huruf miring
(italics) bila draf tersebut dicetak oleh percetakan. Dengan semakin
umumnya penggunaan perangkat lunak pengolah kata, maka garis bawah
dapat langsung digantikan dengan huruf miring.

4.9. Penulisan Rumus, Persamaan, Superscripts dan Subscripts


Rumus dan persamaan harus ditulis dengan fasilitas Equation Editor (pada
perangkat lunak pengolah kata). Huruf atau angka di bawah (subscripts)
ataupun di atas (superscripts) dalam sebuah rumus atau persamaan atau
lambang molekul kimia, dapat ditulis satu ukuran lebih kecil dari ukuran
huruf dalam teks, tetapi harus tetap jelas dan terbaca. Secara langsung dapat
digunakan fasilitas superscript atau subscript pada perangkat lunak pengolah
kata. Jarak antar persamaan dipisahkan dengan spasi ganda, ditulis sesuai
dengan ketentuan standar statistik atau program komputer. Setiap persamaan
atau rumus, wajib diberi nomor persamaan/rumus (sesuai dengan babnya)
dengan angka numeral diantara tanda kurung untuk di-refer ke dalam teks.

Contoh:
9

 (MK *B )
i =1
i i
N= ........................................................................ (3.5)
18

4.10. Penulisan Tabel dan Gambar


Dalam tesis tabel, gambar, grafik, atau denah/diagram harus diberi
nama/judul. Setiap tabel dan gambar ditempatkan di antara bagian teks yang
paling banyak membahasnya. Tabel dan gambar harus dibuat sedemikian
rupa sehingga dapat berdiri sendiri, agar dapat dimengerti oleh pembaca
tanpa membaca keterangan dalam teks (sifat self explanation). Jika tabel atau

22
gambar ditulis dalam posisi landscape, maka sisi atas tabel atau gambar
adalah sisi yang dijilid. Tabel, gambar, grafik, atau denah/diagram
diletakkan selalu simetris di tengah (center) terhadap halaman. Nomor tabel,
gambar, grafik, atau denah/diagram harus menyertakan nomor bab dimana
tabel, gambar, grafik, atau denah/diagram itu berada. Tabel dibuat dengan
menggunakan garis-garis horizontal dan vertikal sesuai jumlah baris dan
kolom yang diperlukan, kecuali untuk tampilan tabel hasil dari kutipan
(sesuai dengan aslinya).

Judul tabel ditulis di atas tabel, simetris di tengah (center) berjarak 1½ spasi
terhadap tabel yang bersangkutan. Judul tabel ditulis langsung setelah nomor
tabelnya. Judul gambar atau grafik atau denah/diagram d itulis di bawahnya
berjarak 1½ spasi terhadap gambar atau grafik atau denah/diagram, simetris
di tengah (center). Judulnya ditulis langsung setelah nomor gambar atau
grafik atau denah/diagram. Jika tabel yang ditampilkan mengutip dari
sumber lain, sumbernya ditulis di bagian bawah tabel, berjarak 1½ spasi dari
tabel, huruf tegak ukuran 10 poin. Untuk gambar atau grafik atau
denah/diagram, sumbernya ditulis di bagian bawah judulnya, berjarak 1½
spasi, huruf tegak ukuran 10 poin. Untuk sumber yang telah diolah lebih
lanjut perlu diberi catatan dengan menuliskan “telah diolah kembali”.

Peletakan tabel atau gambar atau grafik atau denah/diagram berjarak 3 spasi
setelah teks. Penulisan teks setelahnya dilanjutkan dengan jarak 1½ spasi
dari keterangan tabel atau baris terakhir judul gambar. Apabila judul tabel
atau gambar atau grafik atau denah/diagram melebihi satu baris,
penulisannya diketik dengan satu spasi. Jika tabel terlalu panjang, maka tabel
dapat diputus dan dilanjutkan di halaman berikutnya dimulai dengan
keterangan “Tabel … (lanjutan)”.

Apabila tabel atau gambar atau grafik atau denah/diagram terlalu lebar, maka
dapat ditempuh dengan menempatkannya dalam orientasi landscape atau
dibuat di kertas lebar (A3 atau A2) kemudian dilipat agar tidak melebihi
format kertas. Nomor halaman dan tulisan “UNIVERSITAS INDONESIA”
dibuat sesuai dengan ketentuan sebelumnya (dalam format tegak atau
portrait), kecuali untuk ukuran kertas lebih besar dari A4. Oleh karena itu
tampilan dengan orientasi landscape pada kertas ukuran A4, terlebih dahulu
penulis mencetak nomor halaman dan tulisan “UNIVERSITAS
INDONESIA” dilanjutkan dengan mencetak gambar atau peta atau tabel.
Penggunaan peta harus kontekstual dan mengikuti kaidah atau aturan
kartografi (ada skala, arah angin, dan keterangan lain).

23
Khusus untuk menampilkan lebih dari satu gambar dalam sebuah judul
gambar (multiple picture), maka di bagian bawah dari tiap gambar yang
menjadi bagian gambar besar harus diberi penomoran (dengan angka atau
dengan huruf yang diapit dengan tanda kurung, misalnya (a), (b), (1), atau
(2), dan seterusnya). Judul gambar besar harus memuat penjelasan tentang
masing-masing gambar yang menjadi bagian dari gambar besar tersebut.

4.11. Gaya Penulisan


a. Menggunakan kalimat efektif (mudah dimengerti). Tidak dibenarkan
menggunakan kalimat yang panjang sehingga seringkali satu alinea
hanya dibentuk oleh satu kalimat saja.
b. Menghindari penggunaan kata-kata yang bersifat personal, seperti saya,
kami, anda, dan sebagainya, kecuali bila kata-kata tersebut merupakan
kutipan.
c. Menulis dengan huruf miring (huruf italic) semua istilah asing yang
bukan berasal dari Bahasa Indonesia dan diikuti dengan terjemahan.
d. Jika dianggap membantu, gunakan sub judul yang tepat untuk
menggambarkan intisari atau ide utama dari sejumlah paragraf.
e. Sumber data atau informasi yang digunakan sebagai referensi harus
dicantumkan secara jelas untuk menghindari plagiarisme.

Plagiarisme tergolong kejahatan besar dalam dunia akademik. Bentuk-bentuk


plagiarisme antara lain adalah mengutip hasil karya tulis orang lain tanpa
menyebutkan sumber, menggunakan paten orang lain tanpa ijin dari pemilik
paten, menggunakan data, gambar, skema, foto, formula hasil karya orang
lain tanpa ijin dari pemiliknya. Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan tentang masalah plagiarisme ini dapat dilihat pada Lampiran 29.

4.12. Cara Kutipan


Salah satu bagian penting dalam sebuah proses riset adalah studi literatur
(membaca dari berbagai sumber) sesuai dengan topik yang diteliti untuk
menghasilkan ide/analisis baru yang dipresentasikan dalam sebuah hasil
riset. Ide atau hasil riset orang lain itu harus dituliskan sebagai kutipan.
Informasi lengkap tentang sumber kutipan dituliskan dalam sebuah daftar
yang disebut Daftar Pustaka. Format penulisan kutipan harus sama dengan
format yang dipakai pada penulisan daftar pustaka. Dalam konteks ini
Program Studi di Sekolah Kajian Stratejik dan Global menggunakan format
American Psychological Association (APA).

Jenis kutipan ada dua macam yaitu kutipan tidak langsung dan kutipan
langsung. Kutipan tidak langsung adalah idea atau konsep orang lain yang
dikutip dengan menggunakan kata-kata penulis/peneliti sendiri (para

24
phrase), sedangkan kutipan langsung adalah ide atau konsep orang lain yang
disalin sesuai dengan aslinya.

Pada format APA, kutipan tidak langsung dituliskan dalam kalimat/teks


dengan mencantumkan nama pengarang dan tahun penerbitan, tanpa
menuliskan halaman karya yang dikutip. Kutipan langsung ditulis dengan
menyebutkan nama pengarang, tahun terbit, dan halaman kalimat/teks yang
dikutip. Kutipan langsung dibedakan dua jenis yaitu kutipan langsung
pendek dan kutipan langsung panjang.

Kutipan langsung pendek adalah kalimat yang dikutip kurang atau sama
dengan 40 kata. Kutipan langsung pendek dituliskan dalam teks dengan
member tanda petik di bagian awal dan akhir kutipan. Kutipan langsung
panjang adalah kalimat yang dikutip lebih dari 40 kata. Kutipan langsung
panjang ditulis dalam alinea atau paragraf tersendiri, dengan jarak 5 spasi
dari marjin kiri. Hal-hal lain menyangkut kutipan adalah sebagai berikut:
a. Kutipan harus dinyatakan secara jelas dan tegas.
b. Jenis huruf (font) yang digunakan di dalam kutipan sama dengan font
yang digunakan di dalam teks.
c. Penulisan kutipan langsung, diketik masuk ke dalam sekitar 5 ketuk.
d. Kutipan ditulis dengan satu spasi (line spacing = single).
e. Jika kata yang dikutip tidak semuanya, maka kutipan kalimat dapat
diringkas dengan mencantumkan tiga titik di awal kutipan dan ditulis di
antara dua kutipan ganda (“).
Contoh:
“… Masalah utama yang timbul dari cara berfikir ini adalah mengenai
kriteria untuk mengetahui akan kebenaran dari suatu ide yang menurut
seseorang adalah jelas dan dapat dipercaya.”
f. Kata-kata kutipan yang ditambahkan sendiri sebagai penjelasan atau
untuk melengkapi pengertian gramatikal harus ditulis dalam tanda
kurung.
Contoh:
“Filsafat (menurut pemikiran Will Durant), dapat diibaratkan sebagai
pasukan marinir yang merebut pantai untuk pandaratan pasukan
infrantri, atau ilmu itu sendiri.”
g. Tanda kutip tunggal (‘) digunakan untuk membuat kutipan dalam
kutipan.
Contoh:
“Atau barangkali suatu maksud, pikir Brunder Juniper dalam sastra
klasik ‘The Bridge of San Luis Rey’, ketika dua abad berselang
jembatan yang paling indah di Peru ambruk, dan melemparkan lima
orang ke jurang yang dalam.”

25
h. Kutipan yang kurang dari tiga baris setidaknya disatukan dalam
paragraf. Penyatuan ini harus memperhatikan relevansi kutipan dengan
kalimat awal paragraf (kutipan langsung pendek).
Contoh:
Leavis percaya bahwa kritik sangat penting “karena penyempurnaan
kualitas hidup banyak bergantung pada kritik.”
i. Kutipan dapat dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung.
(i.1) Contoh kutipan langsung:
Duran (1933) ”Filsafat dapat diibaratkan pasukan marinir yang
merebut pantai untuk pendaratan pasukan infantri. Pasukan
infantri ini adalah sebagai pengetahuan yang diantaranya adalah
ilmu” (p.1).
(i.2) Contoh kutipan tidak langsung:
Durant (1933) menganalogikan filsafat sebagai pasukan marinir
yang mempersiapkan daerah bagi pasukan infantri, yaitu ilmu
pengetahuan.
j. Kutipan dari internet disesuaikan dan konsisten dengan sistem
penulisan daftar pustaka.
k. Teknis catatan kutipan (footnote, end note, back note) tidak digunakan
dalam penulisan tesis Program Studi di Sekolah Kajian Stratejik dan
Global.

4.13. Penulisan Daftar Pustaka (Referensi dan Pustaka Lain)


Jenis media yang makin berkembang memungkinkan penulis untuk mencari
sumber informasi dari berbagai jenis media. Perkembangan itu diikuti oleh
perkembangan berbagai format penulisan daftar pustaka. Program Studi di di
Sekolah Kajian Stratejik dan Global menetapkan format American
Psychological Association (APA) sebagai ketentuan penulisan daftar
pustaka.

Acuan bersumber pada buku teks, maka dituliskan dengan urutan sebagai
berikut:

a. Nama penulis
Urutan penulisan nama penulis/pengarang adalah sebagai berikut: nama
keluarga atau nama akhir penulis diikuti inisialnya (nama Bapak bagi yang
beragama Islam), atau nama editor (tambahkan keterangan ed. atau eds.),
atau nama lembaga. Jika penulis lebih dari satu, maka cara penulisan nama
kedua dan seterusnya sama dengan cara penulisan nama pertama.
Hindari pemakaian nama tunggal; penulisan nama pengarang tidak memakai
gelar akademik, seperti Prof., Dr., M.Sc., Ir., SH, Drs. atau pangkat
kemiliteran atau sebutan lain seperti presiden, menteri, haji, dan lain-lain.

26
b. Tahun penulisan/penerbitan karya
Tahun penulisan dari acuan ditulis sesudah nama (nama-nama) penulis,
dibuka dengan tanda baca ”titik” dan diikuti tahun dan diakhiri ”titik” lagi di
dalam tanda kurung.

c. Judul tulisan
Judul buku ditulis dengan cetak miring (italic). Hanya awal judul dan awal
nama dituliskan dengan huruf besar. Judul skripsi sarjana, tesis magister,
disertasi doktor, laporan litbang atau puslitbang yang tidak atau belum
diterbitkan tidak ditulis dengan cetak miring. Jika terjemahan, maka data
judul buku diikuti judul aslinya dan nama (para) penerjemahnya.

d. Nama kota dan nama negara


Dibuka dengan tanda baca ”titik” diikuti nama kota tempat diterbitkannya
karya. Jika nama kota lebih dari satu, pilih yang pertama. Judul tulisan ditulis
penuh dan diakhiri dengan “titik”, organisasi penerbit, diakhiri dengan
“titik”, nama kota, diikuti dengan “koma”, nama negara dan ditutup dengan
“titik”. Untuk sumber dari majalah, ditambah dengan volume, nomor dan
nomor halaman-halaman dimana tulisan itu dikutip.

e. Nama penerbit
Dibuka dengan tanda baca ”titik dua” diikuti nama penerbitnya. Jika penerbit
lebih dari satu, pilih yang pertama.

Jika acuan bersumber pada jurnal ilmiah atau majalah:


Nama penulis (mengikuti aturan penulisan nama penulis), tahun penerbitan
artikel, judul artikel (tidak dicetak miring), judul jurnal atau majalah
(dicetak miring), volume/tahun ke- (cetak tebal, angka Arab), nomor jurnal
atau majalah (diapit tanda kurung). Ketentuan ini juga berlaku jika mengacu
pada prosiding.

Jika acuan bersumber pada media elektronik:


Jika berupa buku atau majalah, maka sama dengan penjelasan di atas. Jika
berupa artikel yang khusus dibuat untuk informasi tertentu, maka urutan
penulisannya adalah: (a) nama penulis, (b) tahun penulisan, (c) judul artikel,
(d) tebal artikel atau jumlah halaman, (e) nama situs (digarisbawahi), (f)
tanggal penulis tesis mengakses informasi, (g) jam penerimaan informasi
(WIB, WITA, WIT). Data jenis ini harus dibuat printout-nya, karena sering
diganti dengan versi yang lebih baru atau mutakhir. Sejumlah bank d ata
elektronik mencantumkan format cara mengacu. Dalam hal demikian, format
yang telah ditetapkan itu yang diikuti.

27
Contoh-contoh:
Buku terjemahan:
Nybakken, J. W. (1988). Biologi laut: Suatu pendekatan ekologis. Terj. dari
Marine biology: An ecological approach (Eidman, M., Koesoebiono, D.
G. Bengen, M. Hutomo & S. Sukardjo, Penerjemah). Jakarta: PT.
Gramedia.

Buku penulis tunggal:


Baxter, C. (1997). Race equality in health care and education. Philadelphia:
Balliere Tindall

Buku penulis lebih dari satu:


Muhammadi, E. Aminullah, B. Soesilo. (2002). Analisis sistem dinamis.
Lingkungan hidup, sosial, ekonomi, manajemen. Jakarta: UMJ Press.

Artikel Jurnal:
Clark, L.A., Kochanska, G., & Ready, R. (2000). Mother’s personality and
its interaction with child temperament as predictors of parenting
behavior. Journal of Personality and Social Psychology, 79, 274-285.

Tidak ada nama penulis:


Merriam-Webster’s collegiate dictionary (10th ed.). (1993). Springfield,
MA: Merriam-Webster.

Resensi film dalam jurnal:


Lane, A. (2000, December 11). Come fly with me [Review of the motion
picture Crouching tiger, hidden dragon]. The New Yorker, 129-131.

Makalah seminar, konferensi:


Crespo, C.J. (1998, March). Update on national data on asthma. Paper
presented at the meeting of the National Asthma Education and
Prevention Program, Leesburg, VA.

Artikel/istilah dalam buku referensi:


Schneider, I. (1989). Bandicoots. In Grzimek’s encyclopedia of
mammals (vol. 1, pp. 300-304). New York: McGraw-Hill.

Wawancara:
White, Donna. (1992, December 25). Personal interview.

28
Kaset video/VCD:
National Geographic Society (Producer). (1987). Medicine music [Audio
Recording]. Hollywood, CA: EMI-USA.

Artikel di website:
Duke, J.A. (1992). Chemicals in Pachyrrhizus erosus Rich. ex DC.
(Fabaceae)-Yambean. Phytochemical Database, USDA-ARS-NGRL,
Beltsville Agriculture Research Center, Maryland: 4 hlm.
http://www.ars_grin.gov/cgi-bin/duke/farmacy2, 26 November 2000, pk.
22.57 WIB.

4.14. Pengelolaan Referensi


Pengelolaan referensi wajib menggunakan aplikasi reference manager
seperti medeley, zotero, reffwork, endnote. Mahasiswa dapat memilih salah
satu dari aplikasi reference manager tersebut.

Kegunaan dari reference manager adalah mempermudah mahasiswa mencari


literatur yang relevan, menyimpan referensi dan serta membantu penulisan
sitasi dan referensi dengan format tertentu.

29
5. ATURAN PENULISAN LAIN
Pedoman yang dipergunakan sebagai acuan utama dalam tulisan ini adalah
Pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan atau EYD,
Pedoman umum pembentukan istilah, dan Kamus Besar Bahasa Indonesia.

5.1. Pengabjadan Singkatan


Singkatan diabjad berdasarkan cara menuliskan singkatan:
Jika berupa akronim, maka diperlakukan sebagai kata.
Jika singkatan dituliskan dengan titik atau spasi (inisial), maka huruf
singkatan harus diperlakukan sebagai satu kata yang berhuruf satu.

Contoh:
Akronim inisial
ABRI A.B.R.I.
Pane, A. P.D.H.I.
PDHI P.S.S.I.
PERTAMINA Pane, A.
PSSI PERTAMINA

5.2. Pengabjadan Nama


Dalam Daftar Pustaka nama penulis didaftar berdasarkan nama keluarga
atau nama terakhir, diikuti singkatan nama kecilnya (inisial). Berikut ini
diberikan beberapa contoh untuk menentukan nama penulis:
a. Sebutan Sr. (Senior), Jr. (Junior), dan urutan keturunan dicantumkan
sesudah nama pengarang.
Contoh:
Talmadge E. King Jr. menjadi King Jr., T.E.
Ira Raymond Edwards III menjadi Edwards III, I.R.
b. Nama yang dimulai dengan Mc, St., Ste., diletakkan pada urutan nama
dengan ejaan Mac, Saint, Sainte.
Contoh:
J. MacMillan menjadi MacMillan, J.
Dolph McGuiness menjadi McGuiness, D.
c. Nama ganda diabjadkan berdasarkan nama pertamanya.
Contoh:
Bertrand Poirot-Delpech menjadi Poirot-Delpech, B.
Sven-Erik Larsson menjadi Larsson, S.-E.
d. Nama Spanyol yang mencantumkan nama ayah dan ibu dengan penanda
posesif y ditulis sebagai berikut:
Juan Perez y Fernandez menjadi Perez y Fernandez, J.

30
e. Nama dengan prefiks terpisah diabjadkan berdasarkan nama yang
mengikuti prefiksnya.
Contoh:
A. von Bayer menjadi Bayer, A. von
H.J. den Hertog menjadi Hertog, H.J. den
C. zu Stolberg menjadi Stolberg, C. zu
M. Du Prada menjadi Prada, M. Du
J.E. De Vries menjadi Vries, J.E. De
M. de la Provostaye menjadi Provostaye, M. de la
f. Nama dengan prefiks menyatu diabjadkan berdasarkan huruf awal
prefiksnya.
Contoh:
Herman Dehoutman menjadi Dehoutman, H.
Ferdinand Dupont menjadi Dupont, F.
M.J. O’Connor menjadi O’Connor, M.J.
g. Nama Cina diabjad berdasarkan nama keluarga dan ditulis lengkap
(tidak disingkat).
Contoh:
Gan Koen Han dituliskan Gan Koen Han
Lie-Injo Luan Eng dituliskan Lie-Injo Luan Eng
Kwik Kian Gie dituliskan Kwik Kian Gie
h. Nama India (dengan das), Arab, dan Yahudi (el, ibn, abdel, ben)
dituliskan sebagai berikut:
J. Ben Barak menjadi Ben Barak, J.
K.K. Das Gupta menjadi Das Gupta, K.K.
A. El Gafar menjadi El Gafar, A.
M. Ibn Saud menjadi Ibn Saud, M.
i. Nama Indonesia diabjadkan berdasarkan nama keluarga atau yang
dianggap sebagai penggantinya.
Contoh:
Setiawan Cornain menjadi Cornain, S.
N. Sutan Iskandar menjadi Iskandar, N.St.
Pamusuk Nst. menjadi Pamusuk Nst.(bukan Nasution,
P.)

5.3. Ortografi
Ortografi menyangkut segala sesuatu yang berkaitan dengan sistem
pengejaan dalam suatu bahasa, misalnya penulisan kata, lambang, bilangan,
istilah asing, dan sebagainya.
a. Kata asing
Kata dan istilah yang dieja sesuai dengan bahasa sumbernya dicetak
miring, kecuali nama dan merek dagang, misalnya

31
EYD
in vitro in vitro
explant eksplan
paramagnetic resonance paramagnetic resonance
thermionic emission emisi termionik
trypsin tripsin
tetapi nama dan merek dagang ditulis tanpa cetak miring:
Boyle; Celcius; Newton; teorem Norton; California; Great Barrier Reef;
Oradexon; Merck.
b. Singkatan kata atau istilah dan angka 2 untuk penanda ulangan kata tidak
boleh dipakai.
Benar Salah
dalam dlm.
dan sebagainya dsb.
tahun thn.
tersebut tsb.
ikan lumba-lumba ikan lumba2
kadang-kadang kadang2
dan lain-lain

Ada tiga kelompok singkatan yang boleh dipakai, yaitu:


Singkatan yang lazim digunakan dalam ilmu pengetahuan, misalnya e.g.
(exempli gratia = sebagai contoh), i.e. (id est = yakni, yaitu), cf. (confer =
bandingkan).

Singkatan satuan, lambang, dan unsur kimia, misalnya: mg = miligram,


kg = kilogram, m = meter, T = suhu, O = oksigen, H = hidrogen).

Singkatan nama unsur atau lembaga, yang akan disebut dalam teks lebih
dari satu kali, misalnya:
Deoxyribonucleic acid (DNA) selanjutnya: DNA

Sekalipun singkatan (dianggap) telah dikenal kepanjangannya, cara


menuliskannya pertama kali harus lengkap, misalnya: Tentara Nasional
Indonesia (TNI).

c. Penulisan nama jenis organisme


Penulisan untuk pertama kalinya dalam teks harus lengkap, disertasi
nama autornya, misalnya: Glycine max (L.); Pinna bicolor Gmelin;
Escherichia coli (Migula) Castellani & Chalmers. Selanjutnya nama
tersebut disingkat, tanpa nama autor, misalnya: G. max; P. bicolor; dan
E. coli.

32
Jika singkatan nama marga berada di akhir suatu baris, maka singkatan
tersebut harus dipindahkan ke baris berikutnya, contoh:
............................................................................................................... G.
max .......................... (salah)
.....................................................................................................................
G. max ..................... (benar)

Di awal suatu kalimat, nama tersebut ditulis lengkap, tanpa autor,


contoh:
G. max .............................................................................. (salah)
Glycine max ...................................................................... (benar)

Dalam bagian abstrak, nama jenis organisme ditulis lengkap dengan


nama autor. Jika nama tersebut ditulis lebih dari satu kali, maka cara
penulisannya mengikuti aturan yang telah diuraikan.

d. Tanda baca harus digunakan secara cermat untuk menghindari salah


pengertian. Beberapa aturan pokok berdasarkan EYD diuraikan berikut
ini:

Tanda titik (.)


Tanda baca tersebut menandai akhir suatu kalimat yang bukan kalimat
seru atau kalimat tanya. Sesudah tanda tanya (?) dan tanda seru (!) tidak
dibubuhkan tanda titik. Tanda titik tidak digunakan untuk singkatan
nama negara (USA, bukan U.S.A.); badan pemerintah, swasta, atau
internasional (RSCM, WHO, bukan R.S.C.M., W.H.O.); dan akronim
(ABRI, bukan A.B.R.I.).

Tanda titik tidak dibubuhkan di akhir judul bab, makalah, atau buku;
judul gambar, tabel, atau lampiran; satuan, lambang, atau unsur kimia
(TNT; Cu; kg; mm).

Tanda titik dipakai dalam hal-hal berikut:


Untuk memisahkan jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu,
misalnya: pukul 1.35.20, yang dibaca sebagai pukul satu lewat tiga puluh
lima menit dua puluh detik. Untuk memisahkan angka jam, menit, dan
detik yang menunjukkan jangka waktu, misalnya: 1.35.20 jam, yang
dibaca sebagai satu jam tiga puluh lima menit dua puluh d etik. Untuk
memisahkan angka ribuan (separator), jutaan, dan seterusnya, yang
menunjukkan jumlah, misalnya: 1.950 ekor sapi, 1.200 ekor kerbau,

33
tetapi ”ia lahir tahun 1950 dan telah membuka halaman 1200 buku itu”
ditulis tanpa titik.

Tanda koma (,)


Tanda baca tersebut dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu
pemerincian atau pembilangan, yang mengakhiri suatu pernyataan,
misalnya “Peralatan yang digunakan ialah palu, pahat, dan sekop.”
Dalam kalimat, tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara
yang satu dari kalimat setara berikutnya, yang didahului kata ’tetapi’,
’melainkan’, contoh:

Riset lanjutan perlu dilaksanakan, tetapi waktu tidak mengizinkan.

Penyebab kematian bukan kekurangan makan, melainkan perawatan


kesehatan lingkungan yang tidak baik.

Tanda koma juga digunakan untuk mengapit keterangan tambahan dan


keterangan aposisi, misalnya: ”Dalam kondisi demikian, yaitu suhu 28 0 C,
organisme tersebut dapat hidup subur.”

Tanda titik koma (;)


Tanda baca tersebut digunakan di antara unsur-unsur pemerincian atau
pembilangan yang sudah mengandung tanda koma atau yang unsur
perinciannya panjang, misalnya:

... Kelas A, 7%; Kelas B, 13%; dan Kelas C, 30%.

Diperlukan suatu usaha terpadu yang menyeluruh; yang memperhatikan


peran tiap unsur yang terlibat; dan yang memperhitungkan matang-
matang dampak tindakan yang dipilih untuk mengatasi hal tersebut.

Tanda titik dua (:)


Tanda baca tersebut dipakai di akhir suatu pernyataan lengkap yang
diikuti rangkaian pemerian, misalnya:
Yang kita perlukan adalah alat-alat sebagai berikut: palu, pahat, dan
sekop.

Fakultas itu mempunyai dua jurusan: Ekonomi Umum dan Ekonomi


Perusahaan.

34
Tanda petik (”)
Tanda baca tersebut diketik rapat dengan huruf pertama yang
mengikutinya dan huruf terakhir yang mendahuluinya. Tanda petik
biasanya digunakan untuk mengapit kutipan langsung atau suatu
terjemahan harfiah yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan
tertulis lain, misalnya:

”Tanda petik mengapit judul syair, karangan, dan bab buku, apabila
dipakai dalam kalimat.” (EYD) Tanda petik juga dipakai untuk istilah
ilmiah yang masih kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus,
misalnya:

Ia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan nama


”cutbrai”.

Tanda petik tunggal (’)


Tanda baca tersebut dipakai untuk menyatakan kutipan dalam kutipan
atau untuk mengapit istilah yang digunakan tidak dalam arti sebenarnya,
misalnya:

Penulis itu memanfaatkan kesamaran batas antara ’dunia nyata’ dan


’dunia tak nyata’.

Tanda hubung (-)


Tanda baca tersebut menyambung suku-suku kata yang terpenggal oleh
pergantian baris dan menyambung unsur-unsur kata ulang. Selain itu,
tanda hubung dipakai untuk (1) memperjelas hubungan bagian-bagian
kata; (2) merangkaikan se- dengan kata berikutnya yang diawali huruf
besar; (3) merangkaikan ke- dengan bilangan; (4) merangkaikan bilangan
dengan –an; (5) merangkaikan singkatan berhuruf besar dengan imbuhan
atau kata lain; dan (6) merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan
unsur bahasa asing, misalnya:

ber-evolusi, yang dibedakan dari be-revolusi


se-Indonesia; se-Jawa Barat
hadiah ke-2
tahun 90-an
bom-H; sinar-X; KTP-nya nomor 14169A
di-charter; di-mould; pen-tackle-an

35
Tanda pisah (⎯)
Tanda baca tersebut biasanya digunakan untuk menyatakan sisipan atau
keterangan tambahan yang panjangnya lebih dari tiga kata, misalnya:

Rangkaian penemuan itu⎯evolusi, kenisbian, dan pembelahan


atom⎯telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.

Tanda pisah dipakai antara dua bilangan atau tanggal dengan arti “dari …
hingga …” atau “dari … sampai …” atau “dari … sampai dengan …”,
misalnya:

Tahun 1910⎯1945
Tanggal 5⎯10 April
Jarak Jakarta⎯Bandung
Kisaran 8⎯10 cm

Tanda kurung ( )
Tanda baca tersebut mengapit tambahan keterangan atau penjelasan serta
mengapit angka atau huruf yang memerinci suatu rangkaian keterangan,
misalnya:

Penambahan konsentrasi larutan menunjukkan pengaruh linier dengan


penurunan efektivitasnya (Gambar 10).

Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah:


(1) alam,
(2) tenaga kerja, dan
(3) modal.

Tanda garis miring (/)


Tanda tersebut biasa didapati pada penomoran kode surat atau nomor
alamat. Dalam suatu kalimat tanda tersebut dipakai sebagai pengganti
kata ”dan”, ”atau”, dan ”per”, walau dua pemakaian pertama sebaiknya
dihindari. Contoh:

Harga kertas itu Rp. 15.000,00/bungkus.


Hal itu menunjukkan pergerakan/mobilitas. (Jangan digunakan, karena
pemborosan kata)
Pesanan itu dikirimkan lewat darat/laut. (Salah. Yang benar: Pesanan itu
dikirimkan lewat darat atau laut.)

36
5.4. Angka dan Lambang Bilangan
Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Dalam
tulisan lazim digunakan angka Arab (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9) dan angka
Romawi (I, II, III, IV, V, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), M (1000)).

a. Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut:


Bilangan utuh
12 dua belas
22 dua puluh dua
222 dua ratus dua puluh dua

Bilangan pecahan
½ setengah
¾ tiga perempat
1/ seperenam belas
16
32 /3 tiga dua pertiga
1/ seperseratus, bukan satu perseratus
100
1% satu persen, bukan satu prosen
1,2 satu dua persepuluh, bukan satu koma dua

Cara menulis lambang bilangan dengan huruf perlu diketahui benar,


karena kalimat tidak boleh diawali lambang bilangan: jumlah dan satuan
yang tampil di awal kalimat harus ditulis dengan huruf. Misalnya:

Dua belas mililiter zat dicampur dengan ..., bukan


12 ml zat dicampur dengan ...

Bila lambang bilangan menyatakan jumlah yang besar, maka susunan


kalimat diubah sedemikian rupa, sehingga lambang bilangan tidak tampil
di awal kalimat, misalnya:

Kota itu dihuni 8 juta 845 ribu penduduk. bukan


Delapan juta delapan ratus empat puluh lima ribu penduduk

b. Desimal dinyatakan dengan tanda koma (,), misalnya: 0,25; 1,75 bukan
0.25; 1.75.

c. Jumlah ribuan dan jutaan diberi tanda titik (.) di antara bilangan,
misalnya: 7.245 kg; 7.500 ekor.

Apabila nilai numerik melibatkan banyak angka 0, maka perlu ditulis


penyingkatannya sebagai berikut:

37
3850000 ditulis: 3,85 x 106
0,000025 ditulis: 2,5 x 10-5 atau 0,25 x 10-4
81.000 orang ditulis: 81 ribu orang

Penyingkatan dapat menggunakan satuan yang menyatakan kelipatannya,


misalnya:
1.000.000 V ditulis: 1 MV
0,000.001 V ditulis: 1 V

d. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata
ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang bilangan digunakan
secara berurutan, seperti dalam pemerincian. Misalnya:

Ulangan dibuat tiga kali bukan Ulangan dibuat 3x


Di antara 80 sampel yang ada, 30 sampel berasal dari A; 40 sampel
dari B; dan 10 sampel dari C.

e. Dalam tabel, lambang bilangan dinyatakan sesederhana mungkin, agar


mudah dibaca. Misalnya:

10-5
2,5 x 10-5 2,5
1,2 x 10-5 1,2
34,2 x 10-5 34,2

artinya, kelipatan 10-5 dicantumkan sebagai judul kolom tabel.

f. Persamaan dan perbandingan (ratio), dinyatakan dengan tanda sama


dengan (=) untuk persamaan dan tanda titik dua (:) untuk perbandingan.

g. Satuan ukuran sudut dan suhu dituliskan sebagai berikut:


sudut: 300 ; kisaran: 30⎯350
suhu: 280 C; 280 F; atau 280 R; kisaran: 25⎯300 C

5.5. Sukatan dan Timbangan


Semua singkatan sukatan dan timbangan tidak dibubuhi tanda baca titik (.)
dibelakangnya.
a. Panjang
Kepanjangan Singkatan
dekameter dam
desimeter dm

38
hektometer hm
inci in
kaki ft
kilometer km
meter m
mikron 
yard yd
nannometer nm
milimeter mm
sentimeter cm

b. Isi
Kepanjangan Singkatan
dekaliter dal
desiliter dl
hektoliter hl
kiloliter kl
liter l
mililiter ml
sentiliter cl
parts per million ppm
parts per billion ppb
parts per trillion ppt
parts per quadribillion ppq

c. Luas
Kepanjangan Singkatan
are a
ekar acre
hektare ha
meter persegi m2
kaki persegi ft 2

d. Berat
Kepanjangan Singkatan
dekagram dag
desigram dg
gram g
hektogram hg
kilogram kg
miligram mg

39
5.6. Lain-lain
Hal-hal lain yang penting diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah dari
mulai bentuk proposal, tesis, berdasarkan EYD adalah sebagai berikut:
1. Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia yang baku, ada subyek,
ada predikat, dan agar lebih sempurna dilengkapi dengan keterangan.
2. Bentuk kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama atau orang
kedua: saya, aku, kita, dan lainnya, tetapi dikemukakan dalam bentuk
pasif. Ucapan terima kasih dalam tulisan tidak menggunakan kata
’saya’, tetapi diganti dengan ’penulis’.
3. Istilah yang digunakan adalah istilah bahasa Indonesia atau yang sudah
di-Indonesia-kan; jika terpaksa memakai istilah asing, maka kata asing
yang digunakan itu harus ditulis dengan huruf miring (italic).
4. Tidak menggunakan kata penghubung (sehingga, sedangkan, dan, atau,
dan lain-lain) untuk mengawali kalimat.
5. Menghindari pemakaian kata ’dimana’ dan ’dari’ yang kurang tepat,
yaitu dengan memperlakukannya seperti kata where dan of dalam
bahasa Inggris sebagai kata penghubung.
6. Tidak menyamakan saja arti dan pemakaian kata ’seluruh’ dan
’semua’. Kata ’seluruh’ berkait dengan kata benda tunggal, sedangkan
kata ’semua’ berkait dengan kata benda jamak.
7. Kata ’terhadap’ bukanlah kata depan (preposisi), sehingga harus
diperlakukan sama dengan padanannya seperti misalnya ’terdiri’,
’terjadi’, ’tergantung’ yang masing-masing diikuti oleh preposisi ’atas’,
’dari’, dan ’pada’.
8. Tidak menggunakan kata kerja ’merupakan’ secara keliru, karena
’merupakan’ adalah kata kerja bentukan dari asal kata ’rupa’ dengan
imbuhan awalan ’me’ dan akhiran ’kan’. Kata ini kata kerja transitif.
Kata kerja ini bukan pengganti kata ’adalah’.
9. Tidak menggunakan kata ’dalam’ yang diikuti oleh kata kerja. Kata
’dalam’ seharusnya diikuti oleh kata benda (misalnya: ’dalam
mengelola’ seharusnya menjadi ’dalam pengelolaan’ atau ’dalam upaya
mengelola’).
10. Tidak menggunakan kata ’berada’ sebagai pengganti kata ’ada’, karena
dalam bahasa Indonesia tulis yang baku, kata ’berada’ berarti kaya.
11. Tidak menggunakan kata ’bila’ dan ’apabila’, jika tidak berkaitan erat
dengan waktu. Dalam hal tidak berkaitan dengan waktu sebaiknya
digunakan kata ’jika’ atau ’kalau’, misalnya: ”Bila Saudara akan tiba di
Jakarta?”, ”Apabila matahari terbenam, maka hari mulai gelap”.
12. Tidak menggunakan kata ’bisa’ untuk pengertian ’dapat’, karena kata
’bisa’ dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar berarti ’racun’.
13. Tidak menggunakan kata ’merubah’ jika yang dimaksudkan adalah
melakukan perubahan, karena dalam bahasa tulis ’merubah’ berarti

40
’seperti rubah’ (rubah adalah anjing hutan), kata ’menyemut’ berarti
’seperti semut’.
14. Tidak menggunakan kata ’berada’ sebagai pengganti kata ’ada’, karena
dalam bahasa Indonesia tulis yang baku, kata ’berada’ berarti ’kaya’.
15. Kata ’seperti’ dalam bahasa Indonesia baku yang baik dan benar
seharusnya diikuti oleh kata benda, dan bukan kata kerja. Contoh:
’seperti rumah’, ’seperti kertas’, dan lain-lain. ’Seperti diketahui’
adalah contoh yang salah karena kata ’diketahui’ bukan kata benda.
Oleh karena itu kalimat tersebut harus diubah menjadi ’seperti yang
diketahui’.
16. Tidak menggunakan kata dengan imbuhan rangkap berturutan seperti
’ketersediaan’, ’keberlanjutan’, dan ’keberpihakan’. Sebaiknya
digunakan ’tersedianya’, ’berlanjutnya’, dan ’berpihaknya’.
17. Kata bahasa Inggris depth jangan di-Indonesia-kan menjadi
’kedalaman’, karena jika ini dilakukan, maka kata-kata ini
’kepanjangan’ x ’kelebaran’ = ’keluasan’; ’kepanjangan’ x ’kelebaran’
x ’ketinggian’ = ’keisian’.
18. Penulisan 'di' digabung apabila merupakan awalan kata kerja seperti
'diatasi'; 'di atas' dilepas (dipisah) karena bukan awalan kata kerja.
19. Penulisan kata majemuk 'aneka ragam' dilepas, tetapi 'keanekaragaman'
digabung karena ada awalan 'ke' dan akhiran 'an'.
20. Kata 'analisa' harus ditulis 'analisis' karena yang diambil dalam
transformasi ke dalam bahasa Indonesia adalah pengucapannya dalam
bahasa Inggris 'analysis', bukan bahasa Belanda 'analyse'. Demikian
pula 'sistem' (dari bahasa Inggris 'system'), bukan 'sistim' (dari bahasa
Belanda 'systeem').
21. Penulisan '…ir' seperti 'diinventarisir' dari kata Belanda 'inventariseren'
harus diganti menjadi 'diinventarisasi' dari kata Inggris
'inventarization'. Demikian pula kata 'netralisir' menjadi 'netralisasi',
'introdusir' menjadi 'introduksi', 'eksploitir' menjadi 'eksploitasi' dan
sebagainya.
22. Penulisan kata 'kwalitas' menjadi 'kualitas' karena tidak boleh ada dua
huruf mati berurutan, dengan beberapa pengecualian, di antaranya kata
'sanksi' tidak boleh ditulis 'sangsi' yang mempunyai pengertian lain.
23. Penulisan kata 'resiko' menjadi 'risiko', 'tehnik' menjadi 'teknik', 'azas'
menjadi 'asas'.
24. Penulisan kata 'efektip, produktip, negatip' huruf 'p'nya diganti dengan
'f' menjadi 'efektif, produktif, negatif' karena bangsa Indonesia
mengenal dan dapat mengucapkan huruf 'f'.
25. Kata 'aktif' memakai huruf 'f', tetapi apabila berubah menjadi 'aktivitas'
huruf 'f' berubah menjadi 'v'.

41
26. Kata 'peruntukan' ditulis dengan satu 'k' karena ada awalan 'pe' dan
akhiran 'an', tetapi 'diperuntukkan' ditulis dengan dua 'k' karena di sini
dengan awalan 'di' dan akhiran 'kan'.
27. Kata 'data-data' adalah keliru, sebab 'data' adalah bentuk jamak dari
kata 'datum' yang bersifat tunggal.
28. Kata 'yang mana', 'di mana' perlu diganti dengan kata lain yang lebih
pas.
29. Penulisan kata 'nonhayati' digabung karena kata 'non' tidak berdiri
sendiri.
30. Dalam penulisan ilmiah dihindari kata 'tidak karuan, seenaknya' yang
digunakan sebagai ungkapan sehari-hari.
31. Penggunaan kata 'adalah merupakan' perlu dipilih satu, karena kedua-
duanya adalah predikat.
32. Gelar ilmiah tidak digunakan dalam naskah maupun dalam daftar
pustaka. Gelar boleh digunakan dalam ucapan terima kasih.
33. Hindari kata 'sangat perlu sekali' yang bersifat berlebihan.
34. Kata 'konsepsional' adalah dari kata Belanda 'conceptioneel',
sebagaimana juga kata 'konsepsi' dari kata Belanda 'conceptie'. Adalah
lebih tepat menggunakan kata 'konseptual' dari kata Inggris 'conceptual'
sebagaimana juga kata 'konsep' dari kata Inggris 'concept'.
35. Penggunaan bentuk jamak 'saran-saran' tidak perlu, karena 'saran'
mengandung makna tunggal maupun jamak.
36. Penggunaan tanda baca '-' hanya untuk pemenggalan kata. Dengan
demikian tidak digunakan untuk kosmetika. Tanda baca tersebut juga
tidak boleh digunakan untuk penomoran.
37. Kata 'sedangkan, sehingga, dan' tidak dapat digunakan sebagai awal
kalimat, karena merupakan kata penghubung.
38. Sub-judul tidak boleh ditulis di bagian bawah halaman, tetapi harus
dipindahkan ke halaman berikutnya.
39. Kata 'daripada' hanya digunakan apabila ada tandingannya, tidak boleh
untuk menyatakan kepunyaan.
40. Tidak perlu memulai kalimat dengan kata 'bahwa', yang hanya dipakai
sebagai permulaan konsiderans.
41. Antara sumber kutipan dalam naskah dan daftar pustaka, harus ada
hubungan timbal balik; yang ada dalam daftar pustaka dapat ditemukan
sebagai sumber dalam naskah dan yang dikutip dalam naskah terdapat
sumbernya dalam daftar pustaka.
42. Guna memperoleh kalimat lengkap, perlu senantiasa diadakan 'analisis
kalimat' yang berarti bahwa perlu dalam benak pikiran diadakan
penyederhanaan kalimat, agar terlihat dengan jelas apa yang menjadi
predikat dan apa yang menjadi subyek. Yang dapat menjadi predikat

42
adalah kata kerja yang berjumlah satu (selalu), sedangkan yang dapat
menjadi subyek adalah kata benda yang berjumlah satu (selalu).
43. Perlu dihindari pembuatan kalimat yang panjang-panjang sehingga
menjadi tidak jelas makna kalimat karena mengandung berbagai
pikiran menjadi satu. Seyogyanya satu pokok pikiran dituangkan dalam
satu kalimat.
44. Penempatan tanda baca selalu 'menempel' pada huruf atau angka, tidak
berdiri sendiri. Contoh '(ekolabel)' tidak boleh ditulis dengan spasi
menjadi '( ekolabel )', '5 %' ditulis menjadi '5%', 30 0 C' ditulis menjadi
'30 0 C' atau ‘300 C’, '…terdiri dari :' ditulis menjadi 'terdiri atas:'.
45. Kata 'tergantung dari' harus ditulis menjadi 'bergantung pada'.
46. Kata 'Tuhan Yang Maha Esa' dituliskan menjadi 'Tuhan Yang
Mahaesa'.
47. Penomoran dalam penulisan makalah ilmiah harus menggunakan angka
(Arab atau Romawi) atau huruf (Latin, baik huruf besar maupun kecil)
atau kombinasi keduanya. Tidak diperbolehkan menggunakan simbol-
simbol ‘-‘, ‘*’, ‘•’, ‘’, ‘◼’, ‘’, ‘’, dan lain-lain untuk penomoran.

43
6. FORMAT PENULISAN

Format penulisan pada bagian awal tesis merujuk pada pedoman teknis
Penulisan Tugas Akhir Mahasiswa Universitas Indonesia edisi tahun 2017.
a. Halaman Sampul
Halaman sampul tesis terbuat dari karton tebal dilapisi kertas linen
coklat. Semua huruf dicetak kuning emas dengan spasi tunggal (line
spacing = single).

Tulisan diketik simetris di tengah (center), judul tidak diperkenankan


menggunakan singkatan, kecuali nama atau istilah (contoh: PT, UD,
CV) dan tidak disusun dalam kalimat tanya serta tidak perlu ditutup
dengan tanda baca apa pun.

Informasi yang dicantumkan pada punggung halaman sampul adalah:


tulisan tesis dan judul tesis. Informasi yang dicantumkan seluruhnya
menggunakan huruf besar dengan jenis huruf Times New Roman 12
poin dan ditulis di tengah punggung halaman sampul (center aligment).

Halam sampul muka tidak boleh diberi siku besi pada ujung-ujungnya.

b. Halaman Judul
Format halaman judul sama dengan halaman sampul, hanya ada
penambahan keterangan tujuan disusunnya tugas akhir (tesis). Semua
huruf ditulis dengan spasi tunggal (line spacing = single).

c. Halaman pernyataan orisinalitas


Halaman pernyataan orisinalitas ditulis dengan spasi ganda (line
spacing = double), jenis huruf Times New Roman 12 poin

d. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan ditulis dengan spasi tunggal (line spacing =
single), jenis huruf Times New Roman 12 poin

e. Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih


Halaman kata pengantar atau ucapan terima kasih ditulis dengan spasi
1,5 (line spacing = 1,5 line), jenis huruf Times New Roman 12 poin.
Judul kata pengantar atau ucapan terima kasih ditulis dengan jenis huruf
Times New Roman 12 poin dan dicetak tebal dengan huruf besar

44
(kapital). Jarak antara judul dan isi kata pengantar/ucapan terima kasih
adalah 3 spasi.

Urutan pihak-pihak yang diberi ucapan terima kasih dimulai dari pihak
luar lalu keluarga dan teman.

f. Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah


untuk Kepentingan Akademis
Halaman pernyataan ditulis dengan spasi 1,5 (line spacing = 1,5 line),
jenis huruf Times New Roman 12 poin.

Judul Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk


Kepentingan Akademis ditulis dengan jenis huruf Times New Roman 12
poin dan dicetak tebal dengan huruf besar (kapital). Jarak antara judul
dan isi kata pengantar/ucapan terima kasih adalah 3 spasi.

g. Abstrak
Maksimal 300 kata dalam satu paragraf, diketik dengan tipe Times
New Roman 12 poin, spasi tunggal (line spacing = single). Abstrak
ditulis dalam 2 (dua) bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris
kecuali untuk Program Studi Kajian Wilayah Timur Tengah dan Islam
ditambahkan satu bahasa yaitu bahasa Arab. Semua istilah asing
kecuali nama dicetak miring (italic).

h. Daftar Isi
Halaman daftar isi ditulis dengan spasi tunggal (line spacing = single),
jenis huruf Times New Roman 12 poin. Judul daftar isi ditulis dengan
jenis huruf Times New Roman 12 poin dan dicetak tebal dengan huruf
besar (kapital). Jarak antara judul dan isi kata pengantar/ucapan terima
kasih adalah 3 spasi.

i. Daftar Tabel
Halaman daftar tabel ditulis dengan spasi tunggal (line spacing =
single), jenis huruf Times New Roman 12 poin. Judul daftar isi ditulis
dengan jenis huruf Times New Roman 12 poin dan dicetak tebal dengan
huruf besar (kapital).

45
6.1. Format Sampul

Lambang Makara
UI, diameter
2,5cm, dicetak
dengan warna
emas

UNIVERSITAS INDONESIA
(Ukuran : 14 Times New Roman)

JUDUL TESIS
(Sub-judul)
(Ukuran : 14 Times New Roman)

TESIS

NAMA MAHASISWA
NPM

SEKOLAH KAJIAN STRATEJIK DAN GLOBAL


PROGRAM .......................
JAKARTA, BULAN, TAHUN
Contoh:
JAKARTA
JULI 2018

46
6.2. Halaman Judul

Lambang Makara
UI, diameter 2,5 cm

UNIVERSITAS INDONESIA

JUDUL TESIS
(Sub-judul)
(Ukuran : 14 Times New Roman)

TESIS
(Ukuran : 14 Times New Roman)

Tesis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk


memperoleh gelar.....

NAMA MAHASISWA
NPM

SEKOLAH KAJIAN STRATEJIK DAN GLOBAL


PROGRAM STUDI ……….............
PEMINATAN.................
JAKARTA, BULAN, TAHUN

47
6.3. Halaman Pernyataan Orisinalitas

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Tesis ini adalah karya saya sendiri dan semua sumber baik yang dikutip

maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar

Nama : ………………………………………………

NPM : .......................................................................

Tanda Tangan : ........................................................................

Tanggal : .........................................................................

48
6.4. Halaman Pengesahan

HALAMAN PENGESAHAN

Tesis ini diajukan oleh :


Nama :
NPM :
Program Studi :
Judul Tesis :

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima


sebagai bgian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar
Magister Sains pada Program Studi ………………...., Sekolah Kajian
Stratejik dan Global Universitas Indonesia.

DEWAN PENGUJI

Ketua Sidang : …………………………….. (....tanda Tangan...)

Pembimbing : …………………………… (....tanda Tangan...)

Pembimbing : …………………………… (....tanda Tangan...)

Penguji : …………………………… (....tanda Tangan...)

Penguji : …………………………… (....tanda Tangan...)

Ditetapkan di : ……………………….

Tanggal : …………………….....

49
6.5. Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih

KATA PENGANTAR/UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Penulisan tesis
ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai
gelar Magister Sains Program Studi …… pada Sekolah Kajian Stratejik dan
Global Universitas Indonesia. Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada
penyusunan tesis ini, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan tesis
ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:
(1) Prof. Dr. X selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu,
tenaga, dan pikiran didalam mengarahkan penulis dalam penyusunan
tesis ini;
(2) Pihak PT. Y yang telah banyak membantu dalam usaha memperoleh
data yang penulis perlukan;
(3) Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan bantuan
dukungan moral dan material; dan
(4) Sahabat yang telah banyak membantu penulis menyelesaikan tesis ini.

Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga tesis ini
membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Jakarta, .....................
Penulis

50
6.6. Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah Untuk
Kepentingan Akademis

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA


ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan


di bawah ini:

Nama :
NPM :
Program Studi :
Fakultas :
Jenis karya : Tesis

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan


kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Non-eksklusif (Non-
exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Non-ekslusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta
izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta dan sebagi pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : ...........
Pada tanggal : ………..
Yang menyatakan

(………………….)

51
6.7. Abstrak/Abstract
ABSTRAK

Nama :
Program Studi :
Judul :
Pembimbing :

………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..

Kata kunci: ……………………………………………………...

ABSTRACT

Name :
Study Programme :
Title :
Counsellor :

………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………...

Key word : …………………………………………………………………....

52
6.8. Daftar Isi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ............................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH ........................... iv
ABSTRAK ........................................................................................ v
DAFTAR ISI ..................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR/GRAFIK ......................................................... viii
DAFTAR SINGKATAN/SIMBOL .................................................... ix
RINGKASAN .................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xi
xii
1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 5
2. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 6
1.1 huruf kecil (sentence case) ...
2.2 …
2.3 dan seterusnya
3. METODE PENELITIAN ............................................................. ...
2.1 huruf kecil (sentence case)
3.2 …
3.3 dan seterusnya
4. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... ...
3.1 Huruf kecil (sentence case)
4.2 …
4.3 dan seterusnya
5. PENUTUP ..................................................................................... ...
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ ...
LAMPIRAN ........................................................................................ ...

53
6.9. Daftar Tabel/Gambar/Rumus

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 … (judul table) ................................................................ …
Tabel 1.2 … (judul table) ................................................................ …
Tabel 2.1 … (judul table) ................................................................ …
Tabel 2.2 … (judul table) ................................................................ …
Tabel 2.3 … (judul table) ................................................................ …
Tabel 2.4 … (judul table) ................................................................ …
Tabel 3.1 … (judul table) ................................................................ …
Tabel 4.1 … (judul table) ................................................................ …
Tabel 4.2 … (judul table) ................................................................ …
Tabel 4.3 … (judul table) ................................................................ …

dan seterusnya.

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 … (judul gambar) ........................................................ …
Gambar 1.2 … (judul gambar) ........................................................ …
Gambar 2.1 … (judul gambar) ........................................................ …
Gambar 2.2 … (judul gambar) ........................................................ …
Gambar 4.1 … (judul gambar) ........................................................ …
Gambar 4.2 … (judul gambar) ........................................................ …
Gambar 4.3 … (judul gambar) ........................................................ …
Gambar 4.4 … (judul gambar) ........................................................ …

dan seterusnya.

DAFTAR RUMUS
Halaman
Rumus 3.1 … (judul rumus) ........................................................... …
Rumus 3.2 … (judul rumus) ........................................................... …
Rumus 3.3 … (judul rumus) ........................................................... …
Rumus 3.4 … (judul rumus) ........................................................... …
Rumus 3.5 … (judul rumus) ........................................................... …
Rumus 3.6 … (judul rumus) ........................................................... …
Rumus 3.7 … (judul rumus) ........................................................... …

dan seterusnya.

54
6.10. Biodata Penulis
(diletakan dibagian akhir tesis)

BIODATA PENULIS

Penulis, …… (nama lengkap) dilahirkan di …… (tulis


lengkap desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi)
Pasfoto pada tanggal …… bulan …… tahun ……, anak ke ……
Berwarna dari …… bersaudara putra/putri pasangan Bapak (nama
bapak) …… dan Ibu …… (nama ibu). Penulis menikah
ukuran 3 x 4
dengan …… (nama istri/suami, jika sudah menikah)
pada tahun …… dan telah dikaruniai putra/putri ……
orang, …… (sebutkan nama-nama putra/putri, umur,
dan pendidikan saat ini).

Penulis pada saat ini bertempat tinggal di …… (sebutkan alamat lengkap


penulis, kode pos, dan telepon/faks).

Penulis menyelesaikan Pendidikan dasar di SD …… (sebutkan nama sekolah


dan kota) pada tahun ……, pendidikan menengah pertama di SMP ……,
(sebut nama sekolah dan kota) pada tahun ……, dan kemudian di SMA ……
(sebut nama sekolah dan kota) pada tahun …… Penulis melanjutkan studi
jenjang S1 di …… (sebut nama perguruan tinggi dan kota) fakultas ……
(sebut fakultasnya) dan jurusan/program studi …… (sebutkan jurusan/prodi)
dan lulus pada tahun …… Pendidikan jenjang S2 di tempuh di …… (sebut
nama perguruan tinggi dan kota) fakultas …… (sebut fakultasnya) dan
jurusan/program studi …… (sebutkan jurusan/prodi) dan lulus pada tahun
……

Pengalaman kerja penulis diawali dengan …… (ceritakan pengalaman kerja


penulis secara singkat tetapi runtut disertai waktunya dari kapan hingga
kapan dan jabatan apa saja yang pernah penulis jalani dalam pekerjaan
tersebut). Saat ini penulis bekerja di …… (sebutkan pekerjaan saat ini)
dengan jabatan …… (sebutkan jabatan saat ini).

Alamat email yang bisa dihubungi......


Lain-lain … (diisi dengan pengalaman organisasi yang paling penting saja).

55
7. PROSEDUR PENULISAN NASKAH RINGKAS,
PENGUMPULAN DAN PENGUNGGAHAN TESIS

7.1. Penulisan Naskah Ringkas


Naskah ringkas merupakan ringkasan tugas akhir yang diubah bentuknya ke
dalam format artikel jurnal. Penulisan artikel jurnal umumnya mempunyai
format berstandar internasional yang dikenal dengan AIMRaD singkatan dari
Abstract, Introduction, Material and Methods, Result and Disscussion.
7.1.1 Format Naskah Ringkas
Adapun ketentuan untuk penulisan naskah ringkas adalah sebagai
berikut:
1) Naskah ringkas diketik menggunakan tipe Times New Roman 12
poin dengan spasi 1,5 (line spacing = 1.5 lines)
2) Ukuran kertas A4
3) Format satu kolom dan margins: last costum setting (top 2,5 cm;
left 2,5 cm; bottom 2,5 cm; right 2,5 cm)
4) Panjang naskah adalah 10 – 15 halaman, termasuk gambar,
grafik atau tabel ( jika ada) yang menyertainya. Kurang lebih
3000-5000 kata (termasuk daftar pustaka)

7.1.2. Struktur Dokumen Naskah Ringkas


Naskah ringkas terdiri dari bagian-bagian berikut ini:

a. Judul Artikel
Judul ditulis dengan menggunakan huruf Times New Roman 14
poin, cetak tebal, dengan spasi 1 dan ditempatkan simetris di
tengah.

b. Nama Penulis
1. Nama penulis, ditulis di bawah judul. Jarak antara judul dan
nama penulis diberi satu spasi kosong, dengan huruf Times
New Roman 12 poin
2. Nama penulis terdiri dari nama mahasiswa (sebagai penulis
pertama) dan pembimbing (sebagai penulis kedua, dst) ditulis
tanpa menggunakan gelar
3. Nama program studi dan fakultas (nama lembaga) ditulis di
bawah nama penulis. Jarak antara nama penulis dan lembaga
diberi satu spasi kosong, dengan huruf Times New Roman 12
poin

56
4. Email penulis pertama ditulis di bawah nama lembaga. Email
ditulis dengan huruf Times New Roman 10 poin dan dicetak
miring (italics). Jarak antara nama lembaga dan email diberi
satu spasi kosong

c. Abstrak
1. Abstrak merupakan ikhtisar suatu tugas akhir yang memuat
latar belakang atau permasalahan, tujuan, metode penelitian,
hasil, dan kesimpulan
2. Abstrak ditulis dalam dua bahasa (bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris)
3. Teks abstrak ditulis dalam satu paragraf yang terdiri dari 150
– 200 kata dengan menggunakan huruf Times New Roman 12
poin dengan spasi satu
4. Di bawah teks abstrak dicantumkan kata kunci (keyword)
yang terdiri atas 3 sampai 5 kata dan/atau kelompok kata yang
ditulis sesuai urutan abjad. Antara kata kunci d ipisahkan oleh
titik koma (;)

d. Pendahuluan / Latar Belakang


Isi bagian pendahuluan ditulis ringkas umumnya terdiri atas latar
belakang masalah, permasalahan dan tujuan penelitian
Pendahuluan ditulis setelah keyword, dengan jarak tiga spasi
kosong dan ukuran huruf 12 poin; Tulisan “Pendahuluan”
menggunakan huruf 12 poin dengan cetak tebal; Ada jarak satu
spasi kosong dengan ukuran huruf 10 poin sebelum menulis isi
pendahuluan

e. Tinjauan Teoritis
Isi bagian tinjauan teoritis ditulis ringkas, dan hanya teori yang
benar-benar digunakan sebagai dasar penelitian

f. Metode Penelitian
Informasikan secara ringkas mengenai materi dan metode yang
digunakan dalam penelitian, meliputi subyek/bahan yang diteliti,
alat yang digunakan, rancangan percobaan atau desain yang
digunakan, teknik pengambilan sampel, variabel yang akan
diukur, teknik pengambilan data, analisis dan model statistik yang
digunakan.

57
g. Hasil Penelitian
Isi bagian hasil penelitian ditulis ringkas. Hasil penelitian dapat
disajikan dengan dukungan tabel, grafik atau gambar sesuai
kebutuhan, untuk memperjelas penyajian hasil secara verbal.

h. Pembahasan
Isi bagian pembahasan ditulis ringkas dan dikaitkan dengan teori
yang digunakan.

i. Kesimpulan
Isi bagian kesimpulan ditulis ringkas dan harus menjawab
masalah penelitian.

j. Saran
Isi bagian saran ditulis ringkas. Berisi saran yang dapat dilakukan
untuk penelitian selanjutnya dan saran-saran aplikatif (bila ada).

k. Daftar Referensi
Isi bagian kepustakaan, hanya pustaka yang digunakan yang
tertulis pada naskah ringkas.
Contoh Naskah Ringkas Yang Diadopsi Dari Berbagai Sumber
(mengacu pada Jurnal Makara Sesi Sosial Humaniora) :

Judul Artikel (14 pt, bold, centered)


(kosong satu spasi tunggal, 14 poin font)
Penulis Pertama, Penulis Kedua, dan Penulis Ketiga (12 pt)
(kosong satu spasi tunggal, 12 pt)
1. Department, Faculty, University, Address, City, Zip Code, Country (10 pt)
2. Departement, Faculty, University, Address, City, Zip Code, Country (10 pt)
(kosong satu spasi tunggal, 12 pt)
E-mail: author@address.com (10 pt, italics)
(kosong dua spasi tunggal, 12 pt)

Abstrak (12 pt, bold)


(kosong satu spasi tunggal, 12 pt)
Abstrak pada bagian ini berbahasa Indonesia. Ditulis dengan menggunakan
huruf Times New Roman dengan ukuran huruf 10 dan spasi tunggal. Abstrak
merupakan ikhtisar suatu tugas akhir yang memuatlatar belakang atau
permasalahan, tujuan, metode penelitian, hasil , dan kesimpulan. Abstrak
ditulis dalam satu paragraf dan tidak melebihi dari 200 kata.
(kosong dua spasi tunggal, 12 pt)

58
Title in English (12 pt, bold)
(kosong satu spasi tunggal, 12 pt)
Abstract (12 pt, bold)
(kosong satu spasi tunggal, 12 pt)
Abstract should be written in English. The abstract is written with Times
New Roman font size 10, and single spacing. The abstract should summarize
the content of the paper, including the aim of the research, research method,
and the results, and the conclusions of the paper. It should not contain any
references or displayed equations. The abstract should be no more than 200
words.
(kosong satu spasi tunggal, 12 pt)
Keywords: up to 5 keywords in English (10 pt, italics)
(three blank single space lines, 12 pt, bold)

Pendahuluan (12 pt, bold)


(kosong satu spasi tunggal, 10 pt)

Naskah ringkas ditulis menggunakan tipe huruf Times New Roman ukuran
12 pt, dengan spasi 1,5 (line spacing = 1.5 lines). Ukuran kertas yang
digunakan adalah A4 (210 mm x 297 mm) dengan menggunakan format
satu kolom, dan margins: last costum (top 2,5 cm; left 2,5 cm; bottom 2,5
cm; right 2,5 cm). Panjang naskah adalah 15 – 20 halaman, termasuk
gambar, grafik atau tabel (jika ada) yang menyertainya

Naskah ringkas yang dimaksud pada pedoman ini merupakan ringkasan


tugas akhir yang diubah bentuknya ke dalam format artikel jurnal. Penulisan
artikel jurnal umumnya mempunyai format berstandar internasional yang
dikenal dengan AIMRaD, singkatan dari Abstract, Introduction, Material and
Methods, Results, and Discussion atau Abstrak, Pendahuluan, Bahan dan
Metode, Hasil dan Pembahasan. Format penulisan artikel ini dapat bervariasi
berdasarkan rumpun ilmu namun secara umum tetap mengacu kepada format
tersebut.

Dalam petunjuk teknis ini, setelah Pendahuluan diikuti dengan pembahasan


mengenai Tinjauan Teoritis, Metode Penelitian, Hasil Penelitian,
Pembahasan, Kesimpulan, Saran dan Kepustakaan. Cara penulisan untuk tiap
pembahasan adalah sama.

Tabel (12 pt, bold)


(kosong satu spasi tunggal, 10 pt)

Jika dalam suatu pembahasan ada format dalam bentuk tabel, cara penulisan
tabel dengan menggunakan huruf Times New Roman 10 pt spasi tunggal.

59
Demikian pula halnya dengan judul tabel tersebut, menggunakan huruf
Times New Roman 10 pt dengan cetak tebal dan spasi tunggal. Nomor tabel
menggunakan angka Arab. Jarak antara teks dengan judul tabel adalah satu
spasi dengan ukuran huruf 10 pt sama dengan jarak antara judul tabel dan
tabelnya. Sedangkan jarak setelah tabel ke teks berikutnya adalah dua spasi
dengan ukuran huruf 10 pt. Seperti contoh di bawah ini.
(kosong satu spasi tunggal, 10 pt)

Table 1. Number of Testing of WFF Triple NA=15 or NA=8


(kosong satu spasi tunggal, 10 pt)

NP
NC 3 4 5 6
3 1200 2000 2500 3000
5 2000 2200 2700 3400
8 2500 2700 16000 22000
10 3000 3400 22000 28000
(kosong satu spasi tunggal, 10 pt)

Gambar (12 pt, bold)


(kosong satu spasi tunggal, 10 pt)

Gambar diletakkan di tengah halaman dan diberi jarak satu spasi antara
gambar dan teks di atasnya. Keterangan gambar (caption) terletak di bawah
gambar dengan menggunakan ukuran huruf 9 pt cetak tebal. Sedangkan
jarak antara gambar dan keterangannya adalah satu spasi dengan ukuran
huruf 10 pt. Jarak antara keterangan gambar dengan teks berikutnya adalah
dua spasi ukuran huruf 10 pt. Berikut adalah contohnya:
(kosong satu spasi tunggal, 10 poin font)

Figure 1. The labeling of I tree is according to the order of the appearance

(kosong dua spasi tunggal, 10 pt)

Jika gambar yang digunakan adalah karya orang lain, penulis harus sudah
mendapat ijin untuk diterbitkan dari pemiliknya.

60
Daftar Referensi
(kosong satu spasi tunggal, 10 pt)

Daftar referensi atau daftar acuan berisi daftar pustaka yang digunakan untuk
menulis naskah ringkas atau artikel ini. Penulisan referensi harus sesuai
dengan APA (American Psychological Association) format. Di bawah ini
adalah contoh penulisan referensi dengan format APA :

Books:
Creswell, J.W. (2008). Educational research: Planning, conductiong, and
evaluating quantitative and qualitative research (3rd ed.). Upper Saddle
River, NJ: Pearson Education, Inc.

Book chapter:
Markus, H.R., Kitayama, S., & Heiman, R.J. (1996). Culture and basic
psychological principles. Dalam E.T. Higgins & A.W. Kruglanski
(Eds.), Social psychology: Handbook of basic principles. New York:
The Guilford Press.

Online document:
Van Wagner, K. (2006). Guide to APA format. Abou Psychology. Accessed
on November 16, 2006 from http://psychology.about.com/od/
apastyle/guide.

Journal Article:
Wassman, J., & Dasen, P.R. (1998). Balinese spatial orientation. Journal of
Royal Anthropological Institute, 4, 689-731.

Online journal:
Jenet, B.L. (2006). A meta-analysis on online social behavior. Journal of
Internet Psychology, 4. Accessed on November 16, 2006 from
http://www. Journalofinternetpsychology.com/archives/volume4/
3924.html.

Article from a Database:


Henriques, J.B., & Davidson, R.J. (1991) Left frontal hypoactivation in
depression. Journal of Abnormal Psychology, 100, 535-545. Diambil 16
November 2006 dari PsychINFO database.

61
Online Forums, Discussion Lists, or Newsgroups:
Leptkin, J.L. (2006, November 16). Study tips for psychology students [Msg.
11]. Message were rely on http://groups.psychelp.com/forums/messages
/48382.html.

Magazine:
Santamaria, J.O. (September 1991). How the 21st century will impact on
human resource development (HRD) professionals and practitioners in
organizations. Paper was presented on International Conference on
Education, Bandung, Indonesia.

Theses, Dissertation:
Santoso, G.A. (1993). Faktor-faktor sosial-psikologis yang berpengaruh
terhadap tindakan orang-tua untuk melanjutkan pendidikan anak ke
sekolah lanjutan tingkat pertama (Studi lapangan di pedesaan Jawa
Barat dengan analisis model persamaan struktural). Disertasi doktoral,
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, Jakarta.

Research Report:
Villegas, M., & Tinsley, J. (2003). Does education play a role in body image
dissatisfaction? Laporan Penelitian, Buena Vista University. Pusat
Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia. (2006). Survei nasional
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba pada kelompok rumah
tangga di Indonesia, 2005. Depok: Pusat Penelitian UI dan Badan
Narkotika Nasional.

Encyclopedia, dictionary:
Sadie, S. (Ed.). (1980). The new Grove dictionary of music and musicians
(6th ed., Vols. 1-20

7.2. Pengumpulan Tesis


Lulusan Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia wajib
menyerahkan dokumen sebagai berikut:
1) Dokumen soft copy dalam bentuk Compact Disk (CD) berisi Tesis
Lengkap dan pada bagian CD dan Cover ditandatangani asli oleh
pembimbing sebanyak 1 CD
2) Asli Lembar Pengesahan dan Asli Lembar Pernyataan Orisinalitas
3) Surat Keterangan Perbaikan Tesis dari Program Studi
4) Bukti submisi/accepted artikel ke jurnal nasional atau konferensi
internasional

62
5) Dokumen tercetak sebanyak satu eksemplar diserahkan ke Perpustkaan
Universitas Indonesia. Bukti penyerahan dokumen tercetak dari
Perpustakaan Univesritas Indonesia diserahkan ke bagian Pendidikan,
Penelitian dan Kemahasiswaan.

7.3. Pengunggahan Tesis


7.3.1. Ketentuan Pengunggahan File Digital
1) File digital diunggah ke Sistem UIANA yang beralamat di
lib.ui.ac.id/unggah
2) Untuk masuk ke sistem unggah, mahasiswa login dengan
menggunakan user name dan password SIAK mahasiswa
(komputer akan menampilkan halaman SSO (single sign on))

7.3.2 Konten File Digital Naskah Lengkap


Ketentuan file digital naskah lengkap
1) Isi file digital harus sama dengan dokumen tercetak yang telah
disahkan oleh pembimbing dan penguji
2) Format file dalam bentuk pdf tanpa enkripsi (tidak diberi
security password)
3) Pada halaman naskah lengkap tidak diberi watermark dan footer
4) Dokumen naskah lengkap karya ilmiah, berisi teks lengkap dari
halaman judul sampai dengan lampiran
5) Halaman yang bertanda tangan yaitu: Halaman Pernyataan
Orisinalitas, Halaman Pengesahan dan Halaman Pernyataan
Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan
Akademis, harus dipindai (scanning) full 1 halaman, dan
hasilnya disatukan pada file pdf yang lengkap dengan urutan
halaman sesuai dengan dokumen tercetak. Tanda tangan pada
halaman yang dipindai adalah asli bukan hasil cropping
6) Hasil pemindaian (scanning) halaman yang bertandatangan
berkualitas baik (halaman tidak gelap dan kapasitas file tidak
terlalu besar/kecil tetapi disesuaikan dengan format awal; ± 500
kb)

7.3.3. Konten File Digital Naskah Ringkas


Ketentuan file digital naskah ringkas :
1) Dokumen naskah ringkas karya ilmiah yaitu ringkasan tugas
akhir karya ilmiah yang sudah diubah formatnya ke dalam
bentuk artikel jurnal
2) Format file dalam bentuk doc/docx (word)
3) Dalam mengunggah naskah ringkas, mahasiswa harus
melampirkan hasil scanning dari formulir ”Persetujuan dan

63
Rencana Publikasi Naskah Ringkas” yang telah ditandatangani
oleh dosen pembimbing (formulir tersedia pada Sistem UIANA
yang beralamat di lib.ui.ac.id/unggah, dengan memilih menu
Panduan Penulisan)

7.3.4. Penamaan File Digital


1) Dokumen naskah lengkap, penamaannya terdiri atas nama
penulis, jenis karya, singkatan nama fakultas dan tahun lulus.
Contoh: Monalisa Septiana-Tesis-SKSG-2015.pdf
2) Dokumen naskah ringkas penamanya terdiri atas nama penulis,
jenis karya singkatan nama fakultas dan tahun lulus. Contoh:
Monalisa Septiana-Artikel Jurnal-SKSG-2013.doc
3) Daftar singkatan nama fakultas tersedia pada Sistem UIANA
yang beralamat di lib.ui.ac.id/unggah, dengan memilih menu
Panduan Penulisan

64
DAFTAR RUJUKAN

Buku
Abrams, Dominic, et al. Eds. (2007). Multidisciplinary Handbook of Social
Exclusion Research. West Sussex: John Wiley & Sons.
Bergmann, Matthias, et al. Eds. (2012). Methods for Transdisciplinary
Research: A Primer for Practice. Frankfurt & New York, NY: Campus
Verlag.
Biagioli, Mario. (2009). Postdisciplinary Liaisons: Science Studies and
Humanities. Critical Inquiry 35(4), 816-833. doi: 10.1086/599586.
Chhotray, Vasudha, & Stoker, Gerry. (2009). Governance Theory and
Practice: A Cross-Disciplinary Approach. Hampshire & New York,
NY: Palgrave MacMillan.
Frey, Bruno S., & Stutzer, Alois. Eds. (2007). Economics and Psychology: A
Promising New Cross-Disciplinary Field. Cambridge: MIT Press.
Gamel, Claude, & Lubrano, Michel. Eds. (2011). On Kolm’s Theory of
Macrojustice: A Pluridisciplinary Forum of Exchange. Berlin: Springer
Green, James A. Ed. (2015). Cyber Warfare: A Multidisciplinary Analysis.
London & New York, NY: Routledge.
Hadorn, Gertrude Hirsch, et al. Eds. (2008). Handbook of Transdisciplinary
Research. Switzerland: Springer.
Klein, Julie Thompson. (2010). Creating Interdisciplinary Campus Cultures:
A Model for Strength and Sustainability. San Francisco, CA: Jossey-
Bass.
Lattuca, Lisa R. (2001). Creating Interdisciplinarity: Interdisciplinary
Research and Teaching among College and University Faculty.
Nashville: Vanderbilt University Press.
Shumway, David. (1999). Disciplinarity, Corporatization, and the Crisis: A
Dystopian Narrative. The Journal of the Midwest Modern Language
Association 32(2/3), 2-18.
Taylor, Gary, & Spencer, Steve. Eds (2004). Social Identities:
Multidisciplinary Approachs. London & New York, NY: Routledge.

65
Werlen, Benno, Ed. (2015). Global Sustainability: Cultural Perspectives and
Challenges for Transdisciplinary Integrated Research. Switzerland:
Springer.

Peraturan
Peraturan Rektor no.015 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Program
Magister di Universitas Indonesia
SK Rektor UI Nomor: 2143/SK/R/UI/2017 tentang pedoaman Teknis
Penulisan Tugas Akhir Mahasiwa Universitas Indonesia
SK Rektor UI 628/SK/R/2008 tentang Pedoman Teknis Penulisan Karya
Ilmiah Universitas Indonesia

Rujukan Lainnya
Pedoman Penulisan dan Pengajuan Proposal Tesis dan Disertasi Sekolah
Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia.

66
Lampiran 1

FORMAT HALAMAN SAMPUL PROPOSAL

UNIVERSITAS INDONESIA

JUDUL TESIS
(Sub-judul)

PROPOSAL

NAMA MAHASISWA
NPM: ...........................

PROGRAM STUDI ……….............


SEKOLAH KAJIAN STRATEJIK DAN GLOBAL
JAKARTA, BULAN, TAHUN
Lampiran 2a

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING


(untuk ujian seminar proposal riset)

Nama Mahasiswa : ………………………………………………………


Program Studi : ………………………………………………………
Judul Proposal : (huruf besar semua, title case)
………………………………………………………………………………
(Sub-judul, huruf kecil, title case)
………………………………………………………………………………

Telah dibaca, dikoreksi dan disetujui untuk diajukan pada Ujian Seminar
Proposal Riset pada Program Studi ………………… Sekolah Kajian
Stratejik dan Global Universitas Indonesia.

PEMBIMBING TESIS

Pembimbing I, Pembimbing 2,

(…………………….) (…………………….)

Mengetahui
Ketua Program Studi,

(…………………….)
Lampiran 2b

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING


(untuk ujian seminar hasil penelitian)

Nama Mahasiswa : ………………………………………………………


Program Studi : ………………………………………………………
Judul Tesis : (huruf besar semua, title case)
………………………………………………………………………………
(Sub-judul, huruf kecil, title case)
………………………………………………………………………………

Telah dibaca, dikoreksi dan disetujui untuk diajukan pada Ujian Seminar
Hasil Riset pada Program Studi ……………………… Sekolah Kajian
Stratejik dan Global Universitas Indonesia.

PEMBIMBING TESIS

Pembimbing I, Pembimbing 2,

(…………………….) (…………………….)

Mengetahui
Ketua Program Studi,

(…………………….)
Lampiran 2c

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING


(untuk naskah tesis final)

Nama Magister : ………………………………………………………


Program Studi : ………………………………………………………
Judul Tesis : (huruf besar semua, title case)
………………………………………………………………………………
(Sub-judul, huruf kecil, title case)
………………………………………………………………………………

Telah dibaca, dikoreksi dan diterima sebagai bagian persyaratan yang


diperlukan untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi
…………………………………………………...….., Sekolah Kajian
Stratejik dan Global Universitas Indonesia.

PEMBIMBING TESIS

Pembimbing 1, Pembimbing 2,

(…………………….) (…………………….)

Mengetahui
Ketua Program Studi,

(…………………….)

Lampiran 3
Lampiran 3

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU


Pengisian Log book di SIAK-NG

Mahasiswa
melakukan Dosen Pembimbing
memasukan catatan Mahasiswa melihat
bimbingan dengan
bimbingan ke dalam catatan bimbingan
Dosen Pembimbing SIAK-NG melalui SIAK-NG
terstuktur minimal (academic.ui.ac.id)
6 kali/semester

Tampilan Catatan Bimbingan dengan akun dosen


Tampilan Catatan Bimbingan dengan akun mahasiswa
Lampiran 4:

Tata Cara Unggah Bukti Luaran Publikasi

Pilih menu Riset Mahasiswa


Mahasiswa login dan Publikasi, mengisi formulir
ke bas.ui.ac.id selanjutnya pilih dan mengunggah
publikasi dokumen publikasi

Tampilan Menu dalam bas.ui.ac.id


PERATURAN DIREKTUR
SEKOLAH KAJIAN STRATEJIK DAN GLOBAL
UNIVERSITAS INDONESIA
NOMOR 1 TAHUN 2020

TENTANG

PEDOMAN PENILAIAN PUBLIKASI ILMIAH MAHASISWA


SEKOLAH KAJIAN STRATEJIK DAN GLOBAL
UNIVERSITAS INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR SEKOLAH KAJIAN STRATEJIK DAN GLOBAL


UNIVERSITAS INDONESIA,

Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal


19, 20, dan 21 Peraturan Rektor Universitas
Indonesia Nomor 015 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Program Magister di Universitas
Indonesia, dan Pasal 16 dan 17 Peraturan Rektor
Universitas Indonesia Nomor 016 Tahun 2016
tentang Penyelenggaraan Program Doktor di
Universitas Indonesia, perlu menetapkan Peraturan
Direktur Sekolah Kajian Stratejik dan Global
Universitas Indonesia;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang


Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5336);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2013
tentang Statuta Universitas Indonesia (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
166, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5455);

3.Peraturan…
-2-

3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014


tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5500);
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
5. Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan
Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 152/E/T/2012 tanggal 27 Januari 2012
tentang Publikasi Karya Ilmiah;
6. Peraturan Majelis Wali Amanat Universitas
Indonesia Nomor 004/Peraturan/MWA-UI/2015
tentang Anggaran Rumah Tangga Universitas
Indonesia;
7. Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas
Indonesia Nomor 020/SK/MWA-UI/2019 tentang
Pemberhentian Rektor Universitas Indonesia
Periode Tahun 2014-2019 dan Pengangkatan
Rektor Universitas Indonesia Periode Tahun
2019-2024;
8. Peraturan Rektor Universitas Indonesia Nomor
015 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan
Program Magister di Universitas Indonesia;
9. Peraturan Rektor Universitas Indonesia Nomor
016 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan
Program Doktor di Universitas Indonesia;
10. Keputusan Rektor Nomor 2619/SK/R/UI/2019
tentang Pemberhentian Direktur Sekolah Kajian
Stratejik dan Global dan Pengangkatan Pejabat
Direktur Sekolah Kajian Stratejik dan Global
Universitas Indonesia;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR SEKOLAH KAJIAN


STRATEJIK DAN GLOBAL UNIVERSITAS
INDONESIA TENTANG PEDOMAN PENILAIAN
PUBLIKASI ILMIAH MAHASISWA SEKOLAH KAJIAN
STRATEJIK DAN GLOBAL UNIVERSITAS
INDONESIA.

Pasal 1…
-3-

Pasal 1

Mahasiswa Program Magister dan Program Doktor wajib menghasilkan


Publikasi Ilmiah sesuai dengan kurikulum Program Studi.

Pasal 2

Mahasiswa yang telah menghasilkan makalah terkait hasil risetnya


sebagai penulis utama dengan penulis pendamping sebagai dosen
pembimbing atau dosen tetap Universitas Indonesia yang sudah diterima
untuk diterbitkan dalam publikasi ilmiah mendapat nilai sebagai berikut,

No Jenis Publikasi Nilai


Artikel di jurnal internasional Scopus/Thomson
1
Reuters/PubMed
Buku internasional diterbitkan oleh penerbit akademik A
2
internasional
3 Book chapter Scopus/Thomson Reuters/Pubmed
Artikel di jurnal internasional terindeks non
4
Scopus/Thomson Reuters/PubMed
5 Artikel di jurnal nasional terakreditasi A-
Paper prosiding terindeks di Scopus/Thomson
6
Reuters/PubMed
7 Artikel di jurnal internasional tidak terindeks
8 Buku nasional
B+
9 Book chapter internasional
10 Paper prosiding konferensi asosiasi profesi internasional
11 Book chapter nasional
12 Artikel di jurnal nasional non akreditasi
B
13 Paper di prosiding internasional
14 Paper di prosiding nasional

Pasal 3

Penilaian dimaksud pada Pasal 2 dapat diselenggarakan pada Ujian


Tesis/Disertasi dan merupakan syarat kelulusan Program
Magister/Doktor mahasiswa yang bersangkutan.

Pasal 4

Peraturan ini berlaku untuk mahasiswa Tahun Angkatan 2018 atau yang
terdaftar pada Semester Gasal Tahun Akademik 2018/2019 dan
sesudahnya.

Pasal 5…
-4-

Pasal 5

Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta Pada


tanggal 24 April 2020
Pejabat Direktur,

Athor Subroto, Ph.D


NUP0607050201

Anda mungkin juga menyukai