Anda di halaman 1dari 14

EVALUASI AKHIR SEMESTER

NIHON BUNKA

GION MATSURI

NAMA :

DEVITA WURMAYA

1621900019

FAKULTAS ILMU BUDAYA

SASTRA JEPANG

Page | 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Gion Matsuri ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Dra. Eva Amalijah, M.Pd pada Nihon Bunka. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Gion Matsuri bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Page | 2
DAFTAR ISI
JUDUL………………………………………………………………..1

KATA PENGANTAR………………………………………….....…2

DAFTAR ISI…………………………………………………………3

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………....4

A. Latar Belakang……………………………………………..…..4
B. Rumusan Masalah………………………………………...……4
C. Tujuan…………………………………………...……………...5

BAB II PEMBAHASAN………………………………………….....6

A. Matsuri…………………………………………………………6

B. Gion Matsuri...………………………………………………....6

a. Sejarah Gion Matsuri…………………………………...…6


b. Hoko dan Yama…………………………………………….7
c. Jadwal Gion Matsuri………………………………………8
d. Tradisi di Gion Matsuri…………………………………..11

BAB III PENUTUP………………………………………………...13

A. Kesimpulan…………………………………………………....13
B. Saran………………………………………………………...…13

DAFTAR PUSTAKA

Page | 3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jepang merupakan negara kepulauan di Asia Timur yang terletak di
ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga
dengan Republik Rakyat Tiongkok, Korea, dan Rusia.

Jepang yang terdiri dari 6.852 pulau ini membuat Jepang memiliki
banyak kebudayaan dan kekayaan lainnya. Kebudayaan Jepang sendiri
memiliki banyak daya tarik tersendiri. Budaya-budaya Jepang yang sangat
kental dapat menggaet banyak peminat dan turis-turis di manca Negara.

Salah satunya adalah Matsuri. Matsuri, atau dalam bahasa Indonesianya


adalah festival merupakan sebuah budaya untuk merayakan suatu acara dan
melakukan suatu persembahan kepada Kami-sama. Matsuri ini dikenal dari
zaman dahulu dan hingga sampai sekarang, tetap diselenggarakan untuk
melestarikan budaya.

Kota yang kerap menggelar festival budaya ini adalah kota Kyoto. Kota
yang memiliki banyak situs bersejarah dan merupakan ibu kota prefektur
Kyoto. Sudah banyak hal-hal bersejarah terjadi di kota ini dan membuat Kyoto
menjadi kota bersejarah di Jepang.

Salah satu festival terbesar di Kyoto yaitu adalah Gion Matsuri. Festival
yang diselenggarakan untuk mengusir penyakit yang mewabah pada saat itu.
Festival yang megah karena dihiasi dengan Yamaboko dan tarian Sagimai.
Festival ini juga diselenggarakan sebulan penuh dan menjadi festival terbesar
di Kyoto.

B. Rumusan Masalah
 Apa itu Matsuri?
 Bagaimana sejarah Gion Matsuri?
 Bagaimana acara Gion Matsuri?

Page | 4
 Apa saja Tradisi di Gion Matsuri?

C. Tujuan
 Mengetahui apa itu Matsuri.
 Mengetahui sejrah Gion Matsuri.
 Mengetahui acara Gion Matsuri.
 Mengetahui apa saja tradisi di Gion mtasuri.

Page | 5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Matsuri
Matsuri (祭) adalah istilah dari agama Shinto yang berarti persembahan
ritual untuk Kami-sama (神様 Tuhan). Dalam pengertian sekulernya, Matsuri
berarti festival atau perayaan di Jepang. Secara bahasa, Matsuri berasal dari
kata Matsuru ( 祀 る , menyembah, memuja) yang berarti pemujaan terhadap
Kami atau melakukan ritual yang terkait dengan Kami.

Dalam teologi agama Shinto, matsuri dikenal dengan empat unsur, yaitu :
penyucian, persembahan, pembacaan doa, dan pesta makan. Dalam matsuri,
hal yang masih tersisa dan terus ada di dalam matsuri adalah pembacaan doa
dalam bentuk kigansai, yaitu permohonan secara individu di kuil.

Dengan adanya perkembangan zaman, tujuan untuk menyelenggarakan


matsuri sendiri sering melenceng jauh dari maksud matsuri yang sebenarnya.
Penyelenggaraan matsuri menjadi satu-satunya tujuan, sedangkan tujuan dari
matsuri sendiri hanya sebagai wacana dan tanpa adanya makna religius di
matsuri itu sendiri.

B. Gion Matsuri
a. Sejarah Gion Matsuri

Gion Matsuri adalah festival


tahunan yang terkenal di Kyoto.
Festival ini diadakan selama satu
bulan penuh pada bulan Juli, dimulai
dari tanggal 1 Juli yang ditandai

Page | 6
dengan ritual Kippu iri dan di akhiri dengan ritual Nagoshinoharae pada
tanggal 30 Juli.

Festival yang berawal pada tahun 1100 tahun yang lalu ini, berawal
hanya untuk mengusir penyakit yang mewabah pada masa itu. Penyakit
menular yang ganas di seluruh Jepang, sehingga diperlukan upacara Goryou-e
untuk menenangkan arwah yang telah meninggal karena wabah penyakit ini.
Pendeta Shinto bersana Urabe Hiramaro membuat 66 pedang mata di dua sisi
(hoko) untuk persembahan kepada penjaga dari penyakit menular yang disebut
dewa Gozutenno. Jumlah Hoko yang dibuat sendiri menyesuaikan dengan
jumlah Negara-negara kecil yang terdapat di Jepang pada saat itu. Hingga
akhirnya , upacara in idikenal dengan Gion Goryo-e, yang bisa disingkat
menjadi Gion-e.

b. Hoko dan Yama

Hoko sendiri adalah sebuah istilah di dalam


Yamaboko. Yama adalah kendaraan beroda
(float) besar dari kayu dengan hiasan megah
dan digerakan dengan ditarik oleh banyak
orang. Hiasannya berupa benda-benda
keagamaan dan benda seni seperti karpet
inport dari Eropa dan Tiongkok. Masing-
masing dari Yama juga mempunyai tema
sendiri yang merupakan cerita dongeng dari Tiongkok.

Berikut adalah daftar nama Yama :

 Iwatoyama (岩戸山)  Araretenjinyama (霰天神山)


 Hōshōyama (保昌山)  Tōrōyama (蟷螂山)
 Kakkyoyama (郭巨山)  Kita Kannonyama ( 北 観 音
山)
 Hakugayama (伯牙山)  Minami Kannonyama ( 南 観
音山)
 Ashikariyama (芦刈山)  Hashibenkeiyama ( 橋 弁 慶

Page | 7
山)
 Aburatenjinyama (油天神山)  Koiyama (鯉山)
 Tokusayama (木賊山  Jōmyōyama (浄妙山)
 Taishiyama (太子山)  Kuronushiyama (黒主山)
 Hakurakutenyama ( 白 楽 天  Ennogyōjayama (役行者山)
山)
 Mōsōyama (孟宗山)  Suzukayama (鈴鹿山)
 Uradeyama (占出山)  Hachimanyama (八幡山)
 Yamabushiyama (山伏山)

Hoko sendiri adalah jenis Yama dengan menara menjulang tinggi yang
diujungnya terdapat Hoko (katana dengan mata di dua sisi), tapi tidak semua
Hoko bermenara. Hoko juga dijadikan panggung untuk kelompok berpakaian
Yukata, yang terdiri dari pemain music Gionbayashi dan peserta
berkesempatan naik dengan cara memenangkan undian hasil membeli
Chimaki atau Gofu.

Berikut adalah daftar Hoko :

 Naginataboko (長刀鉾)
 Kankokuboko (函谷鉾)
 Niwatorihoko (鶏鉾)
 Tsukihoko (月鉾)
 Funaboko (船鉾)
 Ayagasaboko (綾傘鉾)
 Shijōkasaboko (四条傘鉾)
 Kikusuiboko (菊水鉾)
 Hōkaboko (放下鉾)

c. Jadwal Gion Matsuri

Page | 8
Walaupun sempat dibatalkan berkali-kali karena adanya perang onin,
kebakaran besar di era Hoei, era Temmei dan era Genji, serta serangan udara
saat Perang Dunia II, festival ini kembali dilakukan dengan penuh semangat
dan kerja keras, dan juga pengaruh dari warga kota yang merupakan
pengusaha berpengaruh (machishu)

Festival yang diadakan selama sebulan penuh ini, diadakan serentak di


persimpangan Jalan Karasuma dan Jalan Kawaramachi. Puncak perayaannya
berada pada tanggal 14-16 Juli, yang disebut dengan Yoiyama (pemanasan
sebelum parade besar) dan tanggal 17, kereta parade Yamaboko di arak ke
kota.

Berikut adalah jadwal perayaan Gion Matsuri :

 1 Juli Kippu iri (ritual yang menandai dimulainya Gion Matsuri).


 2 Juli Kujitori shiki (upacara penarikan undian)

Urutan prosesi Yamaboko dilakukan melalui undian di balai kota


yang dihadiri DPRD Kyoto dan wali kota Kyoto. Tradisi penarikan
undian sudah dilakukan sejak zaman Muromachi dengan maksud
untuk menghindari Yamaboko saling berebut tampil lebih dulu
dalam prosesi. Prosesi dibagi menjadi dua kelompok. Pada prosesi
kelompok I, Naginataboko selalu diberi urutan nomor 1 sebagai
pembuka jalan, Kankokuboko di urutan nomor 5, Hōkaboko di
urutan nomor 21, Iwatoyama di urutan nomor 22, dan Funaboko di
urutan nomor 23 (urutan terakhir). Pada prosesi kelompok II, Kita
Kannonyama selalu mendapat kesempatan pertama, diikuti oleh
Hashibenkeiyama, dan Minami Kannonyama. Pada zaman dulu,
jalan utama Shijō-dōri masih berupa jalan yang sempit sehingga
Naginataboko yang lokasinya menutupi ujung jalan harus dijalankan
lebih dulu agar Yamaboko yang lain bisa lewat.

 10 Juli Mikoshi arai


Di malam hari pada pukul 20:00 dilakukan pencucian Mikoshi
(tandu dewa Shinto) di sungai Kamo dengan penerangan obor.

Page | 9
Upacara pencucian Mikoshi dapat disaksikan dari atas jembatan
Shijō-ōhashi.

 10-13 Juli Perakitan Yama dan Hoko


 14 Juli Yoiyoiyoiyama
Yama dan Hoko dipamerkan di lokasi masing-masing dengan dihiasi
puluhan lampion. Pameran barang-barang bernilai budaya tinggi
(Byōbu Matsuri) diadakan di rumah-rumah keluarga pengusaha yang
berpengaruh. Pasar kaget yang menyediakan berbagai macam
makanan, minuman dan permainan meramaikan pusat kota Kyoto
yang untuk sementara dikhususkan untuk pejalan kaki.

 15 Juli Yoiyoiyama
Malam kedua pameran Yamaboko dan Byōbu Matsuri

 16 Juli Yoiyama
Malam terakhir pameran Yamaboko dan Byōbu Matsuri

 17 Juli Puncak perayaan Gion Matsuri yang disebut


prosesi Yamaboko-junkō dimulai pukul 09:00 pagi. Yama dan Hoko
ditarik oleh banyak orang di depan puluhan ribu penonton dengan
tujuan untuk menyucikan kota.
 17 Juli Jinkōsai (prosesi Mikoshi) yang dimulai pukul 17:00 sampai
21:00. Kami (dewa) dari kuil Yasaka diusung dengan menggunakan
tiga buah Mikoshi (Higashigoza, Nakagoza, dan Nishigoza) dengan
melewati rumah-rumah pengikut kuil Yasaka menuju tujuan
perjalanan (O-tabisho) yang terdapat di Shijō Teramachi dan
menginap selama 7 malam di sana. O-tabisho yang digunakan
sekarang ini adalah tempat yang dihadiahkan istana kaisar pada
tahun 974.
 24 Juli Hanagasa-junkō (prosesi Hanagasa yang merupakan
pengganti Ato Matsuri)
 24 Juli Kankōsai (prosesi Mikoshi)

Page | 10
Kami dan Mikoshi kembali ke kuil Yasaka dengan melewati rumah-
rumah pengikut kuil Yasaka.

 28 Juli Mikoshi arai (pencucian Mikoshi)


 30 Juli Akhir perayaan Gion Matsuri yang disebut Nagoshimatsuri di
kuil Eki.

d. Tradisi di Gion Matsuri


Di Gion Matsuri, juga
terdapat aneka tradisi yang
tidak kalah dari matsuri yang
lainnya. Seperti Chimaki.
Chimaki adalah kue dari tepung
beras ketan yang dikukus
dengan daun bumbu yang berfungsi sebagai penolak bala. Chimaki ini akan
digantung di genteng nok pintu masuk rumah. Kue ini juga banyak dijual di
dekat parker Yama selama perayaan Gion Matsuri.

Konon, pada zaman dahulu, dewa kuil


Yasaka yang bernama Susano Onomikoto
sedang berada dalam perjalanan mencari
tempat untuk bermalam. Lalu tiba-tiba,
seorang bernama Sominshorai yang
merupakan orang kalangan kecil
menyambutnya dengan kedatangannya dan
memberikannya tempat untuk menginap.
Sebagai ucapan terima kasih, dewa Susano
Onomikoto berjanji untuk memberikan
kekebalan penyakit menular untuk seluruh anak cucu keturunan Sominshorai.
Dewa juga memberikan Chinowa (lingkaran dari anyaman bamboo) untuk
digantung di pinggang agar kenal terhadap penyakit menular. Chinowa
sendiri merupakan asal usul kue Chimaki yang sekarang dikenal.

Page | 11
Di festival ini, juga ada tarian yang terkenal, yaitu Tari Sagimai. Tarian
untuk persembahan para dewa yang diselenggarakan di kuil Yasaka pada
malam Yoiyama, yaitu tanggal 17 Juli dan 24 Juli. Penari terdiri dari 2 orang
yang memakai pakaian putih bersayap dari kain sutra dan berperan sebagai
burung Kuntul jantan dan betina.

Dulunya, tarian ini dilakukan


dengan mengelilingi salah satu
Hoko bernama Kasasagihoko
yang sudah punah 600 tahun yang
lalu. Pertengahan zaman Edo,
tarian ini menghilang dari festival
ini, namun tarian ini tetap dilestarikan di kota Tsuwano, prefektur Shimane.
Pada tahun 1956 sampai tahun 2005, tari Sagimai dihidupkan kembali di
Gion Masturi dengan mengambil tarian yang terdapat di Prefektur Shimane
agar tetap dilestarikan.

Page | 12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Festival Gion merupakan festival yang sudah ada sejak tahun 1100 dan
masih ada sampai sekarang. Festival yang bertujuan untuk mengusir penyakit
menular ini merupakan kebudayaan jepang yang tetap dilestarikan dan
terkenal di antara festival lainnya.

Festival yang diadakan sebulan penuh pada bulan Juli ini juga merupakan
festival terbesar di Kyoto dan dapat menarik banyak pengunjung karna
festival ini begitu megah dan ramai disetiap tahunnya. Dengan hiasan megah
dan dilengkapi dengan Yamaboko yang menjadi ciri khas dari festival ini.

B. Saran
Demikian makalah yang saya buat ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di
sampaikan, silahkan sampaikan pada saya.

Apabila ada kesalahan dalam pengetikan atau materi yang saya buat,
mohon pengertiannya dan mohon untuk memberi taukan kepada saya, agar
saya dapat membuat makalah yang lebih baik lagi kedepannya.

Page | 13
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Gion_Matsuri

https://matcha-jp.com/id/359

Page | 14

Anda mungkin juga menyukai