Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU UAS EKONOMETRIKA DASAR

“Analisis Pengaruh Tingkat Pengangguran dan Kemiskinan Terhadap


Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (2015-2022)”

Disusun Oleh :

Sahira Salsabilla Difa

2110542010

E2

Dosen Pengampu :

Nadia Fazira, S.E, M.Sc

PROGRAM STUDI EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ANDALAS KAMPUS II
PAYAKUMBUH
2023
VARIABEL

VARIABEL DEPENDEN/TERIKAT (Y)


o Y = Pertumbuhan Ekonomi

VARIABEL INDEPENDEN/BEBAS (X)

o X1 = Tingkat Pengangguran
o X2 = Kemiskinan

HASIL REGRESI

HIPOTESIS

Asumsi:

a. Ha : variable pengangguran signifikan memengaruhi pertumbuhan ekonomi


Ho : variable pengangguran tidak signifikan memengaruhi pertumbuhan ekonomi

b. Ha : variable kemiskinan signifikan memengaruhi pertumbuhan ekonomi


Ho : variable kemiskinan tidak signifikan memengaruhi pertumbuhan ekonomi

Uji hipotesis secara simultan

Nilai Prob > F yaitu sebesar 0.0065 yang artinya lebih kecil dari 0.05, maka secara simultan
variabel pengangguran dan kemiskinan signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Jadi
tolak H0 dan terima Ha.

Uji hipotesis secara parsial


 Variabel pengangguran
Diketahui nilai P>|t| untuk variabel pengangguran sebesar 0.002 < 0.05, artinya variabel
pengangguran secara parsial signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Jadi Ha
diterima, H0 ditolak.

 Variabel kemiskinan
Diketahui nilai P>|t| untuk variabel kemiskinan sebesar 0.799 > 0.05, artinya variabel
kemiskinan secara parsial tidak signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Jadi H0
diterima, Ha ditolak.

R Squared

Nilai R Squared = 0.8664 atau 86,64%. Artinya proporsi variasi dalam variabel pertumbuhan
ekonomi yang mampu dijelaskan oleh variabel pengangguran dan kemiskinan sebesar 86,64%
dan sisanya 13,36% dijelaskan oleh variabel lain diluar model atau unobserve variabel/error
term.

UJI ASUMSI KLASIK

 UJI MULTIKOLINEARITAS

HIPOTESIS :

Jika vif < 10 dan (1/VIF) > 0.10, maka terima H0 (tidak terjangkit multikolinearitas)

Jika vif > 10 dan (1/VIF) < 0.10, maka tolak H0 (terjangkit multikolinearitas)

Dari tabel diatas dapat dilihat nilai kemiskinan sebesar 1.02 < 10 dan nilai 1/VIF sebesar
0.978663 > 0.10 dan nilai VIF UU sabuk pengaman sebesar 1.02 < 10 dan nilai 1/VIF sebesar
0.978663 > 0.10. Jadi dapat disimpulkan tidak terdapat multikolinearitas atau tidak terjangkit
masalah multikolinearitas.

 UJI HETEROKEDASTISITAS
HIPOTESIS :

Jika nilai prob > 0.05 , maka terima H0 (tidak terdapat heterokedastisitas)

Jika nilai prob < 0.05 , maka tolak H0 (terdapat heterokedastisitas)

Diperoleh nilai prob > sign = 0.6554 > 0.05 maka terima H0. Jadi dapat disimpulkan tidak
terdapat Heterokedastisitas atau tidak terjangkit Heterokedastisitas.

 UJI AUTOKORELASI

Berdasarkan hasil output diperoleh nilai Durbin-Watson d-statistic (3, 8) sebesar 0.7526509.
Langkah untuk menentukan apakah data tersebut terjangkit masalah Autokorelasi atau tidak
yaitu dengan menentukan nilai pada tabel Durbin Watson dan membandingkan nilai Durbin-
Watson d-statistic (3, 8).

Sebelum masuk ke tabel, harus mencari nilai-nilai dibawah ini terlebih dahulu :

1. Durbin Watson stat


2. K (variabel independen) dan n (jumlah observasi)
3. DL
4. DU
5. 4-DU
6. 4-DL

 Nilai Durbin Watson stat sebesar 0.7526509, K (variabel independen) berjumlah 2 variabel
dan jumlah observasinya adalah 8.
 Kemudian cari nilai DL dan DU. Langkah untuk mencari DU dan DL diperlukan tabel Durbin
Watson dengan tingkat signifikan 5% (0,05). Caranya adalah pada K=2, kemudian mencari nilai
DL dan DU diurutan ke 8.

 Berdasarkan hasil pencarian pada tabel Durbin Watson (5%) diperoleh nilai DL = 0,5591 dan
DU = 1,7771. Setelah dapat hasil nilai DL dan DU selanjutnya mencari nilai 4-DL dan 4-DU.
Maka diperoleh nilai 4-DL =3,4409 dan 4-DU = 2,2229.

Anda mungkin juga menyukai