Anda di halaman 1dari 16

PARADIGMA PEMBANGUNAN BERDIMENSI MANUSIA

KELOMPOK 5
Anggota Kelompok

Alvyane Putri Syahbani Rizki Maulana Prasetyo Risma Widya Novianti


203401031 203401032 203401038
Latar Belakang
Apabila membahas mengenai proses kajian yang berkaitan dengan kependudukan
memiliki korelasi yang kuat dengan pengangguran. Hal tersebut dibuktikan potensi
yang kuat dengan bertumbuhnya penduduk akan menyebabkan peningkatan
tingkat penagngguran yang terjadi dalam masyarakat. Berdasarkan UUD tahun
1945 pasal 26 ayat 2, penduduk adalah Warga Negara Indonesia yang bertempat
tinggal di Indonesia. Pengertian penduduk dalam ilmu sosiologi dijelaskan bahwa
penduduk adalah orang yang tinggal di daerah tersebut dan orang yang berhak
tinggal di daerah tersebut.
Latar Belakang
Dalam pembahasan segmentasi pengangguran, tentunya akan berkorelasi dengan
pertumbuhan penduduk khususnya di daerah Jawa Barat. Hal tersebut menjadi
perhatian karena berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi secara
berkesinambungan. Faktor yang menyebabkan pengangguran sudah dipaparkan
oleh Mankiw yang menjelaskan tentang upah. Upah sangat berpengaruh pada
tingkat pengangguran. Hal tersebut dapat menjadi sebab yang dapat meningkatkan
tingkat pengangguran di Indonesia. Dalam segmen permasalahan yang berkaitan
dengan pengangguran lainnya adalah GDP yang dihasilkan. Apabila dalam lingkup
regional disebut dengan GDRP. GDP atau GDRP dihasilkan deri faktor-faktor
produksi yang ada dalam suatu negara (Sukirno: 1994).
Latar Belakang
Dari data yang telah diperoleh, terjadi peningkatan signifikan pada peningkatan
LPE pada tahun 2010 sampai tahun 2012. Pada tahun 2013 sampai tahun 2018
tetap memiliki pertumbuhan dengan stagnan di sekitar 5%. Untuk variabel jumlah
penduduk terus mengalami peningkatan dari tahun 2010 sampai 2021 secara
dinamis. Pada tenaga kerja, terjadi peningkatan secara signifikan dengan
standarisasi pengukuran berdasarkan angkatan kerja melalui data Badan Pusat
Statisk (BPS). Tingkat pengangguran terjadi stagnansi pada tahun 2011 sampai
2013, lalu tahun 2014 smapai 2018, dan tahun 2020 terjadi peningkatan tingkat
pengangguran dan tahun 2021.
Definisi Penduduk

Kependudukan atau demografi berasal dari bahasa Yunani, demos berarti


orang, graphein berarti tulisan. Demografi adalah tulisan tentang
orang/populasi. Menurut Donald J Boque, ilmu kependudukan adalah ilmu
tentang kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perkawinan, imigrasi,
dan mobilitas sosial. Selain itu, kependudukan juga mempelajari tentang
masalah dan dinamika kependudukan yang meliputi ukuran, struktur, dan
persebaran penduduk, serta bagaimana kependudukan berubah dari
waktu ke waktu.
Definisi Laju Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Kuznets pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam
jangka panjang dari suatu negara untuk menyediakan berbagai barang
ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas itu sendiri terjadi oleh
adanya kemajuan atau penyesuaian-penyesuaian teknologi, kelembagaan
dan ideologis terhadap berbagai tuntutan keadaan yang ada.
Menurut Todaro dalam pertumbuhan ekonomi suatu bangsa terdapat tiga
komponen penentu utama yaitu:
1. Akumulasi modal
2. Pertumbuhan penduduk
3. Kemajuan teknologi
Definisi
Definisi Pengangguran Definisi Tenaga Kerja Definisi Kemiskinan
Pengangguran adalah Tenaga kerja adalah Kemiskinan merupakan
seseorang yang bagian dari penduduk yang sedang kondisi kekurangan uang
angkatan kerja yang sedang bekerja, mencari pekerjaan, dan barang untuk
bekerja dan mencari dan melakukan kegiatan meningkatkan kualitas
angkatan kerja atau sedang lain seperti dalam kegiatan dan kelangsungan hidup.
membangun usaha. bersekolah dan mengurus Kemiskinan diartikan
Pengangguran juga bisa rumah tangga. sebagai suatu fenomena
dikatakan mereka yang multiface atau
mencari pekerjaan dan atau multidimensional.
memiliki pekerjaan tetapi
belum pekerjaan.
Pembahasan
Pengelolaan Data Melalui E-Views

Dependent Variable : TINGKAT_PENGANGGURAN


Method : Least Squares
Sample : 2010 2021
Included observations : 12
Pembahasan
Pembahasan
Y = B1 + B2X2 + B3X3 + B4X4 + BX5 + e ….. (1)
Y = 32,9 + 3,6X2 - 6,42X3 – 0,25X4 – 0,23X5 …. (2)

Hasil regresi menunjukan bahwa Y=32,9, apabila tidak ada variabel tenaga
kerja, jumlah penduduk, keparahan kemiskinan, dan LPE, maka tingkat
pengangguran sebesar 32,9%. X2 = 3,6 artinya apabila tenaga kerja naik satu
juta orang, maka tingkat bertambah sebesar 3,6%. X3 = 6,42 apabila jumlah
penduduk naik satu juta, maka tingakt pengangguran berkurang 6,4%. X4 = 0,25
menjelaskan apabila tingkat indeks keparahan kemiskinan naik satu persen,
maka tingkat pengangguran berkurang sebesar 0,25%. X5 = 0,23 artinya apabila
tingkat LPE naik satu persen, maka tingkat pengangguran menurun sebesar
0,23%.
Pembahasan
Uji F menghasilkan signifikansi dengan asumsi alpha < 0,05, artinya terjadi
signifikansi antara variabel yang diujikan secara bersama-sama. Hasil Uji F
dengan melihat probabilitasnya adalah 0,003266, artinya 0,003 < 0,05 secara
simultan berpengaruh. Artinya variabel bebas terkait dengan variabel terikat. Uji
T menghasilkan signifikansi pada semua variabel kecuali variabel indeks
keparahan kemiskinan. Hal tersebut berdasarkan asumsi alpha < 0,05 artinya
secara parsial dari masing-masing variabel bebas berpengaruh pada variabel
terikat kecuali variabel indeks keparahan kemiskinan dengan probabilitas Uji T
sebesar 0,93 > 0,05 yang menunjukan variabel tersebut tidak signifikan.
Pembahasan

Koefisien determinasi dengan berfokus pada Adjusted R Square sebesar 0,79


menjelaskan kemampuan variabel bebas menjelaskan varabel terikat sebesar
79%. Artinya kekuatan model tersebut sebesar 79% dan 21% berasal dari
variabel lain di luar model yang diinterpretasikan. Untuk asumsi lainnya seperti
autokorelasi dengan melakukan uji dengan Durbin Watson Statistic sebesar
1,554.
Kesimpulan
Pada paradigma pembangunan manusia berfokus pada pembahasan
mengenai LPE, tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran, jumlah
penduduk, dan tenaga kerja. Hal tersebut memiliki korelasi dengan
tingkat pengangguran yang terjadi.

Untuk pengaruhnya, tenaga kerja berpengaruh positif, jumlah tenaga


kerja berpengaruh positif, indeks keparahan kemiskinan berpengaruh
negatif, dan LPE berpengaruh negatif terhadap tingkat pengangguran.

Untuk kekuatan model yang diaplikasikan cukup kuat dengan koefisien


determinasi sebesar 0,92 atau mampu menjelaskan variabel terikat dari
variabel dependen sebesar 92%.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai