Anda di halaman 1dari 4

HSI Silsilah Pembahasan Kitab Fadhlul Islam

– Halaqah 18 | Bab 2 Wujubul Islam –


Pembahasan Dalil Pertama QS Ali Imran 85
Bagian 3
June 13, 2022Ummu Syifa

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه ومن وااله‬

Halaqah yang ke delapan belas dari Silsilah Ilmiyyah Pembahasan Kitab Fadhlul Islam yang
ditulis oleh Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah.

Kalau seseorang mencari, menggunakan agama yang lain sebagai jalan hidup selain agama
Islam, tidak diterima darinya.

َ ‫َوه َُو فِي اآْل خ َِر ِة م َِن ْال َخاسِ ِر‬


۞ ]85 :‫ين [آل عمران‬

Dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang merugi.

Karena di dunia tentunya agama selain agama Islam tadi ada aturan, tata cara ibadah, tapi
ternyata ibadah itu dilakukan selain Islam tidak diterim oleh Allah ‫ ﷻ‬kemudian dia
meninggal dunia. Dan meninggal dunia masuk ke alam akhirat ternyata ketika dia datang
kepada Allah ‫ ﷻ‬di yaumul qiyamah dia menemukan dia tidak memiliki sedikitpun dari
amal sholeh.

۞‫َو َق ِد ْم َنا ِإلَى َما َع ِملُوا مِنْ َع َم ٍل َف َج َع ْل َناهُ َه َبا ًء َم ْن ُثورً ا‬


[QS Al Furqon 23]

Kami akan datangi apa yang mereka lakukan berupa amalan, kemudian Allah ‫ ﷻ‬akan
jadikan itu sebagai debu yang berterbangan (yang tidak bermanfaat).

Tentunya ini adalah sebuah kekagetan yang luar biasa seandainya seseorang di dunia selama
bertahun-tahundia menabung sedikit demi sedikit dia tabung yang diharapkan, ketika sudah
sampai waktunya dia buka tabungannya ternyata dimakan rayap atau diambil oleh orang lain,
maka dia akan merasakan penyesalan yang luar biasa / kesedihan yang sangat dalam, sudah
bertahun-tahun dia kumpulkan sedikit demi sedikit tabungan dari keuntungan usahanya,
ternyata dia dapatkan di hari tersebut dia tidak melihat apapun dari hasilnya.

Jika dibandingkan penyesalan orang tersebut dengan tabungan tadi di dunia maka ini tidak
ada bandingannya dibandingkan dengan penyesalan yang sangat dalam yang terjadi pada
orang yang memilih selain agama Islam.
Kenapa demikian? Adapun orang tadi ketika melihat tabungan ternyata tidak ada masih ada
waktu untuk mengumpulkan tabungan kembali dan mungkin di sana ada orang yang kasihan
dan seterusnya. Mungkin saja di sana ada jalan yang lain dan bukan sebuah kewajiban dia
kalau memang tidak mampu/paham bukan sebuah kewajiban semoga Allah ‫ﷻ‬
menggantikan dengan yang lebih baik dan semoga Allah ‫ ﷻ‬membalas dengan niat yang
sudah ada di dalam hatinya.

Tapi kalau yang terjadi di akhirat ternyata dia mendapatkan, hilang amalannya, ternyata tidak
ada. Dia meminta kembalikan lagi ke dunia, mustahil. Sesuatu yang mustahil, dihidupkan
kembali /diciptakan kembali ke bumi, diberikan umur kembali untuk beramal, beragama
Islam, beriman dengan Rasulullah, ‫ ﷺ‬jangan harap yang demikian.

Dan di depannya adalah azab. Bukan hanya batalnya amal yang dia lakukan, azab yang pedih
sudah menanti dia depan, bukan sehari, seminggu, sebulan masuk ke dalam neraka, selama-
lamanya, dan dia tidak akan keluar dari neraka sampai kapanpun dalam keadaan diazab.

Setiap waktu semakin pedih azabnya, azab dari arah atas, bawah, depan, maupun belakang.
Neraka ini adalah Darul Azab (negeri azab) isi di dalamnya berbagai jenis siksaan. Apa saja
siksaan, sampai minuman yang diminum oleh penduduka neraka adalah siksaan bagi mereka.
Keluarnya mereka adalah siksaan bagi mereka. Ketika tentunya mereka merasakan panas
yang luar biasa, panas yang ada di dunia ini adalah satu diantara 70 bagian panas yang ada di
akhirat. Seandainya seluruh panas yang ada di dunia dikumpulkan (dan didunia bukan hanya
bumi saja) yang ada di atas juga termasuk dunia (bintang-bintang ada yang mengatakan di
sana ada bintang yang derajatnya jauh lebih panas daripada matahari) itu jika dikumpulkan
hanyalah 1/70 dari api yang ada di neraka.

Seandainya salah seorang dari kita menaruh ujung jarinya diatas lilin maka dia tidak akan
betah meskipun hanya 2 detik. Kemudian panas yang sedemikian panasnya tentunya mereka
akan merasakan bagaimana hausnya. Mereka tidak minum sampai di padang Mahsyar yang
selama itu (karena mereka adalah orang-orang kuffar) sementara yang meminum telaga para
Nabi dan Rasul hanyalah umat yang beriman dengan mereka saja.

Haus dengan haus yang sangat haus, maka mereka minta/istighosah meminta air.

‫ت مُرْ َت َف ًقا‬ َ ‫ِيثوا ُي َغ ُاثوا ِب َما ٍء َك ْال ُمه ِْل َي ْش ِوي ْالوُ جُو َه ۚ ِبْئ‬
ْ ‫س ال َّش َرابُ َو َسا َء‬ ُ ‫َوِإن َيسْ َتغ‬
[QS Al Kahfi 29]

Kalau mereka meminta air diberikan air tapi air di sini ternyata dia adalah siksaan yang lain.
Hausnya mereka itu tersiksa, siksaan tersendiri bagi mereka. Mendapatkan panas yang luar
biasa juga siksaan. Sekarang mau dikasih air ternyata air ini juga siksaan tersendiri bagi
mereka.

‫ َك ْال ُمه ِْل‬air tersebut adalah seperti Al Muhl yaitu seperti minyak yang jelek. Kalau dalam
bahasa kita jelantah.
Dari sisi penampilannya tidak mengenakkan disuruh minum. Jika warnanya hijau-merah
semangat kita untuk minum, tetapi ini warnanya/bentuknya adalah minyak yang jelek/kotor
ditambah lagi selain rupa yang tidak mengenakkan, baunya juga tidak mengenakkan. Tapi dia
dalam keadaan haus, meskipun baunya dan bentuk sangat tidak mengenakkan. Dan ternyata
air yang bentuknya seperti minyak yang jelek tadi, dia adalah air yang sangat panas. Ketika
dia akan minum yang sudah dalam keadaan kehausan sekali, ingin minum ternyata airnya
adalah air yang sangat panas. Air tadi karena dia sudah mendekati wajahnya saking panasnya
wajah yang mendekati di sini, dagingnya menjadi mateng – ‫ – يشوي الوجوه‬Dia seakan-akan
mau mendapatkan kenikmatan, ternyata air tersebut adalah azab tersendiri.
Dalam keadaan wajahnya mateng tersebut tetap dia minum, masuk ke dalam perutnya,
tersiksa.

‫فقطع أمعاءهم‬
Sampai menghancurkan apa yang ada di dalam perutnya(badanya).

Itu bukan hanya sekali, dua kali, seterusnya.

…‫ت ُجلُو ُدهُم َبد َّْل َنا ُه ْم ُجلُو ًدا َغي َْر َها‬
ْ ‫ُكلَّ َما َنضِ َج‬
[QS An Nisa 56]

Setiap matang kulitnya maka akan Kami gantikan kulit tadi dengan kulit yang lain.

َ ‫لِ َي ُذوقُوا ْال َع َذ‬


‫اب‬
Supaya mereka merasakan azab.

Terkadang seakan-akan diberikan mereka kesempatan untuk keluar tapi ternyata,

َ ‫ُكلَّ َما َأ َرا ُدوا َأن َي ْخ ُرجُوا ِم ْن َها مِنْ َغ ٍّم ُأعِ ي ُدوا فِي َها َو ُذوقُوا َع َذ‬
ِ ‫اب ْال َح ِر‬
‫يق‬
[QS Al Haj 22]

Seakan-akan dia sudah mau keluar (gembira) tapi ternyata dikembalikan lagi dan seterusnya,
mereka tidak ada akhirnya.

Maka tentunya ini adalah sebuah kerugian, kenapa sebabnya? Karena dia di dunianya tidak
mau memeluk agama Islam yang dibawa oleh Nabi ‫ ﷺ‬karena tidak mau memeluk agama
Islam, tidak beriman dengan Nabi ‫ﷺ‬, tidak bertauhid, terus dia ngeyel dan membantah.
Dan ada di dalam angan/khayalan dia seakan-akan dia berada di jalan, ternyata di akhirat dia
tidak menemukan sedikitpun, tidak bisa dia kembali, dan azab yang sangat besar tadi, dan dia
langgeng. Itu akan menanti dia di depan.

Ayat ini jelas menunjukan tentang wajibnya memeluk agama Islam. Dari sisi mana? Karena
orang yang tidak memeluk agama Islam:
1. Tidak akan diterima
2. Di Akhirat dia termasuk orang yang merugi

Dan selamat dari kerugian dari akhirat adalah sebuah keharusan, demikian pula
menghindarkan diri dari ditolaknya amalan ini adalah sebuah keharusan.
Oleh karena itu mengikuti dan memeluk agama Islam yang dibawa oleh Nabi ‫ ﷺ‬ini
adalah sebuah kewajiban sehingga kita terhindar dari kerugian di akhirat.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, semoga bermanfaat, dan sampai
bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai