Interaksi antar Chunks dapat dijelaskan dengan baik beberapa chunk tergabung menjalankan satu fungsi
dan umumnya penting untuk menjelaskan fungsi- produk
fungsi utama produk
Keuntungannya, karena standar dapat beli dari Hubungan antar chunk tidak terdefinisi dengan
supplier, tidak perlu investasi di produksi. jelas (ill defined)
Kekurangannya, kurang kebebasan dalam desain Keuntungannya, desain produk bisa unik / lebih
bebas, dapat menghemat biaya material karena
menggabung-gabungkan dua atau lebih komponen
vModular Bus : Pada jenis ini, chunks – chunks yang berbeda dapat
dihubungkan ke produk melalui hubungan yang sama. Contohnya
paling umum dari sebuah dengan arsitektur modular bus adalah
perluasan card untuk personal computer, roof rack mobil, shelving
system dengan rail (bongkar pasang bias dilakukan asal asal memiliki
penghubung yang sama (menggunakan sistem rail – roda kecil)
TIPE-TIPE MODULARITAS
vModular Seksional : Semua penghubung mempunyai tipe yang
sama, tetapi tidak ada satu elemen tunggal yang semua chunk-chunk
berbeda dapat dipasang sekaligus. Rakitan dibuat dengan
menghubingkan chunk yang satu dengan lainnya melalui penghubung
yang identik. c/ : sambungan pipa (sambungan pipa sudah standar,
bongkar pasang depan belakang bisa asal ukuran/interface sama)
TIPE-TIPE MODULARITAS
Kapan Arsitektur Produk Ditetapkan ?
Mengapa perlu mengerti arsitektur produk? Karena memiliki
implikasi pada:
• Perubahan produk (product change)
• Keanekaragaman produk (product variety)
• Standarisasi komponen (component standardization)
• Performa produk (product performance)
• Kemampuan produksi (manufacturability)
• Manajemen --> make or buy decision, availability material/teknologi,
supplier,
• dll.
PERUBAHAN PRODUK (PRODUCT CHANGE)
• Perubahan Modular Chunks à Tidak mempengaruhi Chunks lain.
• Perubahan Integral Chunks à Dapat mempengaruhi beberapa
elemen fungsional dan membutuhkan perubahan terhadap beberapa
chunks yang berhubungan.
• Beberapa Tipe dan Alasan Perubahan Produk :
ü Upgrade, new technology capabilities, user needs
ü Add-ons (penambahan), additional to basic unit
ü Adaptation, adaptation of use environment
ü Wear (pemakaian), replace after use
ü Consumption, replaceable component after consume
ü Flexibility in use, configuration by user
ü Reuse (pemakaian ulang), changing appearance for subsequent products
STANDARISASI KOMPONEN
• Penggunaan komponen atau chunks yang sama dalam
beberapa produk
HOW?
1. Skema produk
2. Kluster elemen-elemen pada skema
3. Lay-out geometric
4. Interaksi
1. SKEMA PRODUK (CASE : Printer HP Deskjet)
PENUTUP
PRINTER
TINTA
PRINTER PENERIMA
YANG INPUT STATUS DISPLAY
MEMBERIKAN PEMAKAI
POSISI TINTA
PENUNJANG
PADA SUMBU X
STRUKTURAL
ALIRAN MATERIAL
HUBUNGAN KE
ALIRAN SINYAL / DATA PUSAT
Pada Skema terdapat elemen fungsional, contoh : tempat penyimpanan output dan elemen fisik. Contoh : Cartridge Printer.
Tidak semua hubungan antar elemen digambarkan pada skema ini.
2. CLUSTER ELEMEN – ELEMEN PADA SKEMA
PELINDUNG
PENUTUP
PRINTER PENGHUBUNG (INTERFACE) DENGAN
TINTA PENGGUNA
PRINTER PENERIMA
YANG INPUT STATUS DISPLAY
MEMBERIKAN PEMAKAI
PENUNJANG
STRUKTURAL
POSISI TINTA KABEL DAN
CHASIS
PADA SUMBU X BANTALAN TENAGA
PRINTER
KONTROL SUMBER ARUS
POSISI KERTAS DC
TEMPAT
OUTPUT PADA SUMBU Y
KOMUNIKASI
TEMPAT DENGAN PUSAT PERINTAH
PENJEPIT
KERTAS PRINTER
CHASIS KERTAS
KOSONG
MEKANISME HUBUNGAN KE SOFTWARE
PRINTER PUSAT PENGGERAK “HOST”
PAPAN LOGIK
* Host : computer induk
Pengelompokan elemen-elemen menjadi Chunk. Sembilan chunk terbentuk pada arsitektur yang diusulkan untuk printer Deskjet
3. Lay-out Geometric
PELINDUNG PENGHUBUNG
DENGAN
PENGGUNA
STYLING
SOFTWARE
TEMPAT MEKANISME PAPAN
PENGGERAK
KERTAS PRINTER LOGIC
HOST
RF INTERFACE
CHASIS
KABEL DAN
BANTALAN
TENAGA
PERTIMBANGAN VARIASI DAN RANTAI PEMASOK
• Ketika perusahaan membuat varian produk, arsitektur produk
memiliki peran kunci dalam performa supply chain-rangkaian
produksi dan distribusi yang mengaitkan raw material dan
komponen menjadi produk jadi hingga ke tangan konsumen.