Anda di halaman 1dari 26

ARSITEKTUR PRODUK

R. Meina Widiastuti, ST.,MT.


DEFINISI
ARSITEKTUR PRODUK adalah penugasan elemen-elemen fungsional dari
produk terhadap kumpulan bangunan fisik (physical building blocks)

Tujuan Arsitektur Produk adalah menguraikan komponen fisik dasar dari


produk, apa yang harus dilakukan komponen tersebut dan seperti apa
penghubung atau pembatas (interface) yang digunakan untuk peralatan
lainnya?

Keputusan mengenai arsitektur produk memberi kesempatan kepada Tim,


Individual, dan atau Pemasok untuk mengerjakan detail rancangan dan
pengujian komponen, sehingga pengembangan bagian-bagian yang berbeda
dari produk dapat dilakukan dengan serempak.
APA YANG DIMAKSUD DENGAN ARSITEKTUR PRODUK
Sebuah produk dianggap terdiri dari elemen fungsional dan elemen
fisik. Elemen-elemen fungsional dari produk terdiri atas operasi dan
transformasi yang menyumbang terhadap kinerja keseluruhan produk,
contoh : Printer.
Elemen Fungsional pada printer : “menyimpan kertas” dan
“berkomunikasi dengan komputer pusat (pengendali).

Elemen fungsional biasanya diuraikan dalam bentuk skema sebelum


direduksi menjadi suatu teknologi yang spesifik, komponen atau
prinsip-prinsip kerja fisik.
APA YANG DIMAKSUD DENGAN ARSITEKTUR PRODUK
Elemen Fisik dari sebuah produk adalah bagian-bagian produk (part), komponen,
dan sub rakitan yang pada akhirnya diimplementasikan terhadap fungsi produk.
Elemen fisik diuraikan ketika usaha pengembangan berlanjut. Beberapa elemen
fisik ditentukan oleh konsep produk, dan yang lainnya ditentukan selama fase
perancangan detail.

Elemen fisik produk biasanya diorganisasikan menjadi beberapa building blocks


utama yang disebut chunks.

Setiap Chunks terdiri dari sekumpulan komponen yang mengimplementasikan


fungsi dari produk.
Arsitektur Produk adalah skema elemen-elemen fungsional dari produk disusun
menjadi chunks yang bersifat fisikal dan menjelaskan bagaimana setiap Chunks
berinteraksi.
KARAKTERISTIK ARSITEKTUR PRODUK
ARSITEKTUR MODULAR ARSITEKTUR INTEGRAL
Setiap chunk mempunyai satu atau sedikit fungsi Setiap chunk memiliki lebih dari satu elemen
dari keseluruhan produk fungsional

Interaksi antar Chunks dapat dijelaskan dengan baik beberapa chunk tergabung menjalankan satu fungsi
dan umumnya penting untuk menjelaskan fungsi- produk
fungsi utama produk

Keuntungannya, karena standar dapat beli dari Hubungan antar chunk tidak terdefinisi dengan
supplier, tidak perlu investasi di produksi. jelas (ill defined)

Kekurangannya, kurang kebebasan dalam desain Keuntungannya, desain produk bisa unik / lebih
bebas, dapat menghemat biaya material karena
menggabung-gabungkan dua atau lebih komponen

contoh: CPU kekurangannya, berupa investasi di produksi

contoh: Rem dan pemindah gigi yang disatukan


ARSITEKTUR PRODUK
ARSITEKTUR PRODUK
TIPE-TIPE MODULARITAS
vModular Slot : Masing-masing penghubung antar chunks pada
arsitektur modular slot mempunyai tipe berbeda dari yang lain.
Karena itu beberapa chunks yang terdapat pada produk tidak dapat
dipertukarkan. c/ : Radio dan Speedometer mempunyai hubungan
yang berbeda pada panel instrument.

vModular Bus : Pada jenis ini, chunks – chunks yang berbeda dapat
dihubungkan ke produk melalui hubungan yang sama. Contohnya
paling umum dari sebuah dengan arsitektur modular bus adalah
perluasan card untuk personal computer, roof rack mobil, shelving
system dengan rail (bongkar pasang bias dilakukan asal asal memiliki
penghubung yang sama (menggunakan sistem rail – roda kecil)
TIPE-TIPE MODULARITAS
vModular Seksional : Semua penghubung mempunyai tipe yang
sama, tetapi tidak ada satu elemen tunggal yang semua chunk-chunk
berbeda dapat dipasang sekaligus. Rakitan dibuat dengan
menghubingkan chunk yang satu dengan lainnya melalui penghubung
yang identik. c/ : sambungan pipa (sambungan pipa sudah standar,
bongkar pasang depan belakang bisa asal ukuran/interface sama)
TIPE-TIPE MODULARITAS
Kapan Arsitektur Produk Ditetapkan ?
Mengapa perlu mengerti arsitektur produk? Karena memiliki
implikasi pada:
• Perubahan produk (product change)
• Keanekaragaman produk (product variety)
• Standarisasi komponen (component standardization)
• Performa produk (product performance)
• Kemampuan produksi (manufacturability)
• Manajemen --> make or buy decision, availability material/teknologi,
supplier,
• dll.
PERUBAHAN PRODUK (PRODUCT CHANGE)
• Perubahan Modular Chunks à Tidak mempengaruhi Chunks lain.
• Perubahan Integral Chunks à Dapat mempengaruhi beberapa
elemen fungsional dan membutuhkan perubahan terhadap beberapa
chunks yang berhubungan.
• Beberapa Tipe dan Alasan Perubahan Produk :
ü Upgrade, new technology capabilities, user needs
ü Add-ons (penambahan), additional to basic unit
ü Adaptation, adaptation of use environment
ü Wear (pemakaian), replace after use
ü Consumption, replaceable component after consume
ü Flexibility in use, configuration by user
ü Reuse (pemakaian ulang), changing appearance for subsequent products
STANDARISASI KOMPONEN
• Penggunaan komponen atau chunks yang sama dalam
beberapa produk

• Standarisasi tersebut memungkinkan perusahaan


untuk memproduksi chunks dalam volume yang lebih
tinggi
KINERJA PRODUK
• Seberapa baik suatu produk mengimplementasikan
fungsi yang dimaksudkan
• Kecepatan, efisiensi, kehidupan, akurasi, dan tingkat
kebisingan
• Arsitektur integral mendukung optimalisasi
karakterisitik kinerja keseluruhan yang ditentukan
oleh ukuran, bentuk dan berat produk.
• Berbagi fungsi : mengimplementasikan beberapa
fungsi menggunakan satu elemen fisik
KEMAMPUAN MANUFAKTUR

• Kemampuan memproduksi setiap chunks dengan


biaya rendah

• Integrasi atau modularitas komponen


MANAJEMEN PENGEMBANGAN PRODUK
• Perlu koordinasi yang erat antar kelompok yang berbeda

• Pendekatan modular memerlukan perencanaan yang sangat hati-hati


selama fase desain tingkat sistem, memastikan tim yang ditugaskan
memenuhi persyaratan kinerja, biaya, dan jadwal

• Arsitektur integral membutuhkan lebih banyak integrasi, resolusi


konflik, dan koordinasi selama fase desain detail
ARSITEKTUR PRODUK

HOW?

Ø 4 langkah dalam melakukan Arsitektur produk :

1. Skema produk
2. Kluster elemen-elemen pada skema

3. Lay-out geometric

4. Interaksi
1. SKEMA PRODUK (CASE : Printer HP Deskjet)
PENUTUP
PRINTER
TINTA
PRINTER PENERIMA
YANG INPUT STATUS DISPLAY
MEMBERIKAN PEMAKAI
POSISI TINTA
PENUNJANG
PADA SUMBU X
STRUKTURAL

TEMPAT POSISI KERTAS


PRINTER
OUTPUT PADA SUMBU Y
KONTROL SUMBER ARUS
TEMPAT DC
PENJEPIT
KERTAS
KERTAS
KOSONG
KOMUNIKASI PERINTAH
ALIRAN TENAGA/ENERGI DENGAN PUSAT PRINTER

ALIRAN MATERIAL
HUBUNGAN KE
ALIRAN SINYAL / DATA PUSAT

Pada Skema terdapat elemen fungsional, contoh : tempat penyimpanan output dan elemen fisik. Contoh : Cartridge Printer.
Tidak semua hubungan antar elemen digambarkan pada skema ini.
2. CLUSTER ELEMEN – ELEMEN PADA SKEMA
PELINDUNG
PENUTUP
PRINTER PENGHUBUNG (INTERFACE) DENGAN
TINTA PENGGUNA
PRINTER PENERIMA
YANG INPUT STATUS DISPLAY
MEMBERIKAN PEMAKAI
PENUNJANG
STRUKTURAL
POSISI TINTA KABEL DAN
CHASIS
PADA SUMBU X BANTALAN TENAGA
PRINTER
KONTROL SUMBER ARUS
POSISI KERTAS DC
TEMPAT
OUTPUT PADA SUMBU Y
KOMUNIKASI
TEMPAT DENGAN PUSAT PERINTAH
PENJEPIT
KERTAS PRINTER
CHASIS KERTAS
KOSONG
MEKANISME HUBUNGAN KE SOFTWARE
PRINTER PUSAT PENGGERAK “HOST”

PAPAN LOGIK
* Host : computer induk

Pengelompokan elemen-elemen menjadi Chunk. Sembilan chunk terbentuk pada arsitektur yang diusulkan untuk printer Deskjet
3. Lay-out Geometric

Susunan Geometris dapat diciptakan dalam bentuk gambar, model


komputer atau model fisik, yang terdiri dari atau tiga dimensi.
Gambar dibawah menunjukan susunan geometris printer yang
memperlihatkan posisi chunk-chunk utama pada produk.
3. Lay-out Geometric
4. INTERAKSI

PELINDUNG PENGHUBUNG
DENGAN
PENGGUNA

STYLING

SOFTWARE
TEMPAT MEKANISME PAPAN
PENGGERAK
KERTAS PRINTER LOGIC
HOST

RF INTERFACE

CHASIS

KABEL DAN
BANTALAN
TENAGA
PERTIMBANGAN VARIASI DAN RANTAI PEMASOK
• Ketika perusahaan membuat varian produk, arsitektur produk
memiliki peran kunci dalam performa supply chain-rangkaian
produksi dan distribusi yang mengaitkan raw material dan
komponen menjadi produk jadi hingga ke tangan konsumen.

• Misalkan membuat tiga jenis printer yang dipasarkan di tiga


benua yang menggunakan sistem listrik yang berbeda, pikirkan
bagaimana menangani kasus ini dalam konteks supply chain
management dengan asumsi aktifitas: assembly-transportation-
packaging. Apakah harus dirakit dahulu, atau menunggu hingga
lokasi (setelah transportasi), atau opsi lainnya.
PERTIMBANGAN VARIASI DAN RANTAI PEMASOK
• Pertimbangan strategi menunda produk differentiation pada
proses supply chain tersebut dinamakan delayed differentiation
atau postponement. Ini dapat menghemat biaya inventory,
karena permintaan produk umumnya berubah-ubah, produk pun
tidak dibuat dan didistribusikan bertahap.

• Jika ada postponement maka Implikasinya komponen apa saja


yang harus berbeda, kapan mereka harus dibuat/dirakit, dimana
sebaiknya dibuat/dirakit, dst. Implikasinya, sebagian chunk lebih
baik memakai kompone standar atau di-integral-kan, mana yang
lebih mudah dan menguntungkan. Umumnya arsitektur yang
modular lebih menguntungkan karena kompoennya dapat di-
share daripada arsitektur yang integral.

Anda mungkin juga menyukai