BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era modernisasi ini, perkembangan teknologi informasi dan teknologi

komputer semakin canggih dalam waktu yang singkat. Kebutuhan akan teknologi

informasi dan teknologi komputer dapat membantu mempermudah pekerjaan,

pengolahan data-data serta pelayanan yang diharapkan oleh masyarakat.

Dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 6 Tahun 2016 Tentang Desa

Menyatakan bahwa Pemerintah Daerah berkewajiban mengembangkan Sistem
Informasi desa dalam menjalankan e-goverment menuju good governance.
Disebutkan bahwa pemerintah desa diharuskan dapat mengembangkan dan
memanfaatkan teknologi guna meningkatkan kualitas pelayanan,
pembangunan, pemberdayaan masyarakat serta dapat menyajikan informasi
yang cepat dan akurat. Oleh karena itu, pelayanan masyarakat perlu
ditingkatkan menjadi lebih baik (Warjiyono & Hellyana, 2018).
Desa Pengarengan merupakan wilayah Kecamatan Pangenan Kabupaten

Cirebon Provinsi Jawa Barat, Total luas daerah Desa Pengarengan 897.836 Hektar

terdiri dari pemukiman warga dan perladangan. Jumlah penduduk mencapai 5227

jiwa terdiri dari laki-laki berjumlah 2626 jiwa dan perempuan 2601 jiwa. Mata

pencaharian penduduk rata-rata adalah petani garam, petani padi dan nelayan. Batas

daerah Desa Pengarengan bagian utara adalah Laut Jawa, bagian selatan berbatasan

dengan Desa Astanamukti, bagian timur berbatasan dengan Desa Rawaurip, dan

bagian barat berbatasan dengan Desa Astanamukti.

Pelayanan masyarakat di Desa Pengarengan meliputi berbagai macam

pelayanan. Jenis-jenis pelayanan masyarakat Desa Pengarengan antara lain

pelayanan untuk Pengantar Kartu Keluarga (KK), Surat Kelahiran, Surat Kematian,

Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), Pengantar Surat Keterangan Catatan

Kepolisian (SKCK), Surat Keterangan Usaha (SKU), Surat Keterangan Pindah, Surat
1
 2

Keterangan Datang, Surat Pengajuan Akte Tanah, Surat Pernyataan E-KTP dan lain-

lain. Sebagian besar pelayanan di Desa Pengarengan berupa Surat Pengantar yang

prosesnya pada tingkat kecamatan. Surat Pengantar ini hanya syarat pengantar dari

desa untuk pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), Surat

Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), Surat Keterangan Usaha (SKU) dan lain-

lain.

Pelayanan Desa Pengarengan masih dilakukan manual menggunakan format

excel dan pengarsipan nya masih menggunakan buku sehingga membutuhkan waktu

untuk mencari data yang sudah diarsipkan. Dalam wawancara dengan perangkat desa

bagian Sekretariat Desa, dikatakan bahwa pemerintah Desa Pengarengan masih

kurang dalam sumber daya manusianya dikarenakan hanya beberapa orang saja yang

bisa memberikan pelayanan terhadap masyarakat, kesulitan dalam mengelola data-

data administrasi penduduk, kurang terpublishnya informasi desa dan pengarsipan

surat secara manual menggunakan buku sehingga dalam proses pencarian data

membutuhkan waktu yang lama.

Pelayanan masih manual sehingga pelayanan kepada masyarakat yang belum

memenuhi unsur efektivitas dan efisiensi (Churniawan & Arrosyidi, 2018).

Dibanding dengan pengolahan data secara manual, keunggulan komputer dalam

memproses data dapat meningkatkan produktifitas, efektifitas, serta efisiensi (Priyadi

& Lestari, 2018).

Berdasarkan permasalahan diatas maka Desa Pengarengan perlu dibuatkan

Sistem Informasi Pelayanan Masyarakat (SILAM) Desa Pengarengan bertujuan

untuk memberikan pelayanan secara maksimal, dapat diakses dimanapun dan

kapanpun.
 3

Selain itu kepuasan masyarakat akan pelayanan yang diberikan oleh desa sebagai

bentuk kewajiban desa untuk melayani masyarakat.

1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana sistem pelayanan yang ada di Desa Pengarengan.

2. Agar dapat merancang sistem informasi layanan masyarakat yang ada di desa

pengarengan.

3. Kemudian hasil dari penelitian dapat dipakai di instansi sebagai solusi masalah

yang ada.

Sedangkan manfaat dari penulisan tugas akhir adalah :

1. Manfaat untuk penulis

Sebagai salah satu syarat kelulusan Program Diploma Tiga (D.III) Program

Studi Sistem Informasi di Universitas Bina Sarana Informatika Tegal.

2. Manfaat untuk objek penelitian

a. Untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM)

b. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang sedang berjalan di Desa

Pengarengan.

c. Untuk membantu mempermudah proses pelayanan dan mempermudah

memperoleh informasi yang cepat dan akurat.

3. Manfaat untuk pembaca

Memberikan pemahaman bagi pembaca mengenai konsep perancangan Sistem

Informasi Layanan Masyarakat (SILAM) Desa Pengarengan sebagai landasan

dasar dalam meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat yang diharapkan

mampu bersaing dalam mewujudkan kepuasan masyarakat.

 4

1.3 Metode Penelitian

1.3.1 Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Pada pengembangan perangkat lunak penulis menggunakan model air terjun

(waterfall). Tahapan pengembangan perangkat lunak model waterfall (Warjiyono &

Faqih, 2019).

1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Pada tahap ini, penulis menganalisa dan mengumpulkan data untuk kebutuhan

website Pelayanan Masyarakat Desa Pengarengan. Ada dua akses yaitu admin

dan pengguna. Pertama, akses admin untuk login, untuk membuat konten/berita

desa, mengkonfirmasi pembuatan surat, dan membuat laporan bulanan dari

pembuatan surat. kedua, pengguna dapat mengunjungi dengan menu yaitu,

Beranda, Profil Desa (berisi sejarah desa dan visi misi desa), Lemmas

(lembaga masyarakat, yang ada di desa), Struktur Organisasi, Pelayanan, dan

panduan membuat surat. Analisis kebutuhan perangkat keras (hardware) yang

admin gunakan pada sistem ini yaitu laptop dengan spesifikasi sebagai berikut

Dell, processor intel core i3, RAM 4 GB. Analisis kebutuhan perangkat lunak

(software) admin untuk membantu pembuatan sistem ini yaitu Sistem Operasi

Windows 10 Pro 64-bit, XAMPP versi 3.2.1, Atom, Bahasa Pemrograman

PHP, Mozilla Firefox, Adobe Photoshop CS3 dan MySQL Server 64 Bit.

2. Desain

Dokumentasi yang dihasilkan dari tahap desain sistem ini antara lain

perancangan mengenai website Sistem Informasi Pelayanan Masyarakat

kedalam bentuk Entity Relationship Diagram (ERD), Logical Record Structure

(LRS), Use Case Diagram dan Activity Diagram.

 5

3. Pembuatan Kode Program

Bahasa pemograman yang dipakai dalam pembuatan kode program ialah PHP,

HTML, CSS dengan menggunakan perangkat lunak text editor Atom dan

Sublime 3, basis data menggunakan MySQL dan XAMPP sebagai web server

dan untuk mengedit foto menggunakan Adobe Photoshop CS3.

4. Pengujian

Pengujian dilakukan setelah pembuatan program Sistem Informasi Pelayanan

Masyarakat Desa Pengarengan telah selesai. Untuk mengetahui adanya error

dalam sistem yang telah dibuat dengan menguji menggunakan metode black

box testing untuk memvalidasi apakah program sudah sesuai kebutuhan atau

belum.

5. Pendukung dan Pemeliharaan

Perubahan bisa terjadi ketika adanya error yang tidak terdeteksi setelah

dilakukan nya pengujian. Pemeliharaan mencakup koreksi kekurangan sistem,

perbaikan unit sistem dan pemeliharaan sistem.

1.3.2 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam pembuatan

Tugas Akhir (TA) adalah :

1. Observasi

Penulis melakukan pengamatan langsung yang dilakukan di Kantor Balai

Desa Pengarengan, dengan melihat, mengamati, memperhatikan secara

langsung tahapan-tahapan pelayanan yang ada di Desa Pengarengan.

2. Wawancara
 6

Penulis melakukan wawancara dengan bagian Sekretariat Desa guna

mengetahui masalah yang ada dipelayanan dan menanyakan apa saja yang

dibutuhkan untuk bahan laporan pembuatan tugas akhir.

3. Studi Pustaka

Dalam studi pustaka ini, penulis dapat meneliti buku-buku tentang kinerja

aparatur desa dalam pelayanan, dan untuk menambah data yang di perlukan,

penulis dapat mencari di internet melalui jurnal-jurnal yang disediakan.

1.4 Ruang Lingkup

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka ruang lingkup dari

penulisan TA membuat program berbasis online yang ada di Desa Pengarengan yang

digunakan untuk mempermudah mendapatkan informasi desa, mempermudah dalam

mengajukan pelayanan desa dan membuat laporan hasil pelayanan desa.