Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN ANALISIS KASUS PROSOSIAL

“PANDAWARA SEKELOMPOK PEMUDA PEMBERSIH SUNGAI”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Sosial


Dosen Pengampu: Elis Anisah Fitriah, S. Psi., M. Si.

Anggota Kelompok:
Isma Nurhanipah (1216000093)
Khoirunnisa Luthfiah (1216000105)
Muhamad Yusuf Assegaf (1216000123)

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2023
Analisis Kasus Prososial (Pandawara)

Pandawara adalah sekelompok anak muda asal Bandung yang viral karena aksi
membersihkan sungai yang kotor dan tercemar. Pandawara Grup Tiktok ini membuat
konten video membersihkan sampah di salah satu sungai di Bandung. Videonya ini
langsung melejit dan sudah ditonton jutaan kali. Hingga kini, mereka masih aktif
membersihkan sampah di sungai dan membuat konten video.
Aksi bersih-bersih sampah di sungai yang digawangi lima pemuda ini berawal
dari sebuah keresahan. Gilang, Rifqi, Agung, Iksan dan Rafly, yang merupakan teman
satu tongkrongan sejak SMA, mengeluhkan banjir yang kerap melanda kawasan rumah
mereka. Dari keresahan itu, muncul rasa penasaran apa yang menyebabkan banjir kerap
terjadi. Dari keingintahuan itu, mereka menemukan bahwa sampah yang menumpuk di
sungai menjadi salah satu penyebab banjir. Itu terbukti dengan banyaknya sungai di
sekitar mereka yang kotor, tersumbat sampah hingga airnya tidak bisa mengalir.
Akhirnya lima anak muda ini melakukan kegiatan bersih-bersih di sungai sekitar
mereka yang tercemar. Di enam bulan pertama, aksi Pandawara tidak direkam dan tidak
dibagikan. Baru enam bulan terakhir, grup yang diambil dari Bahasa Sunda, Pandawa
(berarti lima) dan Wara (berarti kabar baik) ini memutuskan untuk membuat konten video
dan mengunggahnya. Setelah video bersih-bersih sungai viral, Pandawara Grup Tiktok
ini semakin dikenal masyarakat. Tak berhenti di situ, mereka juga makin rajin membuat
konten video bersih-bersih sungai. Bahkan, beberapa waktu terakhir, grup ini makin
sering diundang ke acara TV dan podcast terkenal.
Dalam pendekatan Psikologi Sosial, terdapat teori prosisal. Teori prososial adalah
teori yang mengajukan bahwa manusia secara alami memiliki kecenderungan untuk
membantu orang lain dan berperilaku prososial. Dalam konteks ini, Pandawara grup
menunjukkan perilaku prososial dengan mengambil inisiatif untuk membersihkan sampah
di sungai. Tindakan ini mencerminkan keinginan mereka untuk memberikan manfaat
kepada masyarakat dan lingkungan sekitar mereka.
Ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan motivasi di balik aksi prososial seperti ini:
1. Empati: Anggota Pandawara grup mungkin memiliki tingkat empati yang tinggi,
yaitu kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain. Mereka
mungkin merasa terpanggil untuk membantu mengurangi dampak negatif sampah
terhadap lingkungan dan kehidupan akuatik.
2. Norma sosial: Kelompok tersebut mungkin terinspirasi oleh norma sosial yang
menggambarkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan tanggung jawab
bersama dalam menjaga sungai tetap bersih.
3. Identitas kelompok: Pandawara grup mungkin memiliki identitas yang terkait
dengan lingkungan dan keberlanjutan. Melalui aksi membersihkan sampah di
sungai, mereka memperkuat identitas mereka sebagai kelompok yang peduli
terhadap lingkungan dan berupaya melindungi sumber daya alam.
4. Efek percobaan diri: Ketika kelompok seperti Pandawara grup melihat hasil
konkret dari upaya mereka, seperti sungai yang menjadi lebih bersih dan lebih
baik, ini dapat memberikan dorongan positif dan memotivasi mereka untuk
melanjutkan aksi prososial mereka.

Tindakan prososial semacam ini memiliki potensi untuk menginspirasi orang lain
dan mengubah perilaku masyarakat secara lebih luas. Dengan membentuk kesadaran
akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan melibatkan masyarakat dalam
upaya bersama, Pandawara grup dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam
menjaga keberlanjutan dan kesehatan ekosistem sungai. Berdasarkan fenomena ini, kami
melakukan analisis kasus tindakan prososial pandawara dalam aksi membersihkan
sampah di sungai dengan pendekatan metode PATH.

A. Langkah 1: Problem
Untuk fenomena Pandawara yang membersihkan sampah di sungai dengan fokus pada
perilaku prososial, berikut adalah beberapa masalah yang mungkin dihadapi:
1. Tantangan Logistik: Pandawara mungkin menghadapi tantangan logistik dalam
melaksanakan kegiatan pembersihan sampah di sungai. Ini termasuk akses
terbatas ke alat dan peralatan yang diperlukan, seperti sarung tangan, tong
sampah, atau kapal untuk mengangkut sampah.
2. Kurangnya Dukungan Sosial: Kurangnya dukungan sosial dari lingkungan
sekitar Pandawara juga dapat menjadi masalah. Jika mereka tidak mendapatkan
dukungan atau pengakuan atas upaya mereka dalam membersihkan sampah di
sungai, hal ini dapat mengurangi motivasi dan semangat mereka dalam
menjalankan perilaku prososial.

B. Langkah 2: Analyze

1. Motivasi dan Nilai-nilai: Menganalisis motivasi yang mendorong Pandawara


untuk terlibat dalam membersihkan sampah di sungai. Apakah mereka memiliki
keinginan kuat untuk membantu menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga
ekosistem sungai? Apakah nilai-nilai seperti empati, kepedulian sosial, atau
tanggung jawab terhadap lingkungan mendukung partisipasi mereka?
2. Kesadaran dan Pendidikan: Menganalisis tingkat kesadaran Pandawara tentang
masalah sampah di sungai dan konsekuensi negatifnya terhadap lingkungan.
Apakah mereka memiliki pengetahuan yang memadai tentang dampak sampah
terhadap kehidupan sungai dan satwa liar? Apakah mereka telah menerima
pendidikan atau informasi yang membangun kesadaran tentang perlunya
membersihkan sampah?
3. Norma Sosial dan Persepsi: Menganalisis norma sosial di lingkungan
Pandawara terkait dengan membersihkan sampah di sungai. Apakah ada tekanan
sosial positif atau penghargaan yang terkait dengan perilaku prososial ini? Apakah
Pandawara melihat bahwa membersihkan sampah di sungai dianggap sebagai
perilaku yang dihargai dan diapresiasi oleh lingkungan sekitarnya?
4. Pengalaman dan Keterampilan: Menganalisis pengalaman sebelumnya dan
keterampilan Pandawara dalam melakukan kegiatan pembersihan sampah di
sungai. Apakah mereka memiliki pengalaman yang positif dalam partisipasi
sebelumnya? Apakah mereka memiliki keterampilan praktis, seperti memilah dan
mengelola sampah dengan benar?
5. Faktor Hambatan: Menganalisis hambatan atau tantangan yang mungkin
dihadapi Pandawara dalam terlibat dalam membersihkan sampah di sungai.
Apakah ada kendala fisik, logistik, atau waktu yang menghalangi partisipasi
mereka? Apakah mereka menghadapi hambatan sosial, seperti kurangnya
dukungan atau kurangnya kesadaran masyarakat sekitar?

C. Langkah 3: Test

Banjir terjadi di
kawasan rumah
mereka

Keresahan terhadap Penasaran


banjir penyebab terjadi
banjir

Melihat fakta Melakukan kegiatan


banjir disebabkan bersih-bersih sungai yang
sampah banyak sampah
menumpuk di
sungai

Aksi Prosocial

Terinspirasi norma
sosial “Pentingnya Membuat vidio bersih-bersih
menjaga sungai untuk membuat orang
kebersihan lain termotivasi
lingkungan”
Motivasi

Empati pada
lingkungan
D. Langkah 4: Help

1. Monitoring dan Umpan Balik: Lakukan pemantauan terus-menerus terhadap


partisipasi Pandawara dalam membersihkan sampah di sungai. Catat dan evaluasi
tingkat keterlibatan mereka, jumlah sampah yang berhasil diangkat, dan
perubahan perilaku prososial yang terjadi. Berikan umpan balik secara teratur
kepada Pandawara tentang kemajuan mereka dan apresiasi terhadap kontribusi
mereka.
2. Penguatan Positif: Berikan penguatan positif kepada Pandawara yang secara
aktif terlibat dalam membersihkan sampah di sungai. Hal ini dapat berupa pujian,
penghargaan, atau pengakuan atas kontribusi mereka. Dengan memberikan
penguatan positif, Anda dapat meningkatkan motivasi mereka untuk terus
berpartisipasi dan memperkuat perilaku prososial yang diinginkan.
3. Dukungan Komunitas: Sediakan dukungan komunitas yang kuat bagi
Pandawara yang terlibat dalam kegiatan membersihkan sampah di sungai.
Dukungan ini dapat berupa dukungan emosional, dukungan fisik, atau dukungan
dalam bentuk sumber daya dan fasilitas yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan pembersihan. Pastikan mereka merasa didukung dan termotivasi oleh
komunitas sekitar mereka.
4. Pelibatan Keluarga: Melibatkan keluarga Pandawara dalam kegiatan
membersihkan sampah di sungai. Ajak keluarga mereka untuk terlibat bersama
dalam kegiatan pembersihan dan berbagi nilai-nilai prososial yang ingin Anda
tingkatkan. Dengan melibatkan keluarga, Anda dapat memperkuat dukungan
sosial dan menciptakan lingkungan yang mendukung perilaku prososial di
lingkungan sehari-hari Pandawara.
5. Evaluasi dan Perbaikan: Terus melakukan evaluasi terhadap strategi dan
program yang telah diimplementasikan. Tinjau hasil evaluasi, data yang
terkumpul, dan umpan balik dari Pandawara serta masyarakat sekitar. Identifikasi
area yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan dalam upaya meningkatkan
partisipasi dan efektivitas perilaku prososial. Gunakan temuan evaluasi untuk
melakukan perbaikan dan penyesuaian pada strategi yang sedang berjalan

Penting untuk terus memberikan dukungan, umpan balik, dan penguatan positif
kepada Pandawara untuk mempertahankan dan memperkuat perilaku prososial mereka
dalam membersihkan sampah di sungai. Juga, jangan lupakan pentingnya membangun
kolaborasi dengan pemangku kepentingan lain, seperti pemerintah, organisasi
lingkungan, dan masyarakat setempat, untuk menciptakan dampak yang lebih besar
dalam menjaga kebersihan sungai dan lingkungan secara keseluruhan.
E. Kesimpulan
Pandawara group mengambil inisiatif untuk menjaga kebersihan lingkungan dan
melindungi sumber daya alam dengan membersihkan sampah di sungai. Tindakan ini
mencerminkan perilaku prososial mereka, yang didasarkan pada keinginan untuk
memberikan manfaat kepada masyarakat dan lingkungan sekitar.
Beberapa faktor seperti empati, norma sosial, identitas kelompok, dan efek
percobaan diri dapat menjelaskan motivasi di balik aksi prososial Pandawara. Mereka
mungkin memiliki tingkat empati yang tinggi dan merasa terpanggil untuk membantu
mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan. Selain itu, norma sosial di
lingkungan mereka mungkin mendorong dan menghargai perilaku prososial seperti
membersihkan sampah di sungai.
Beberapa masalah yang mungkin dihadapi Pandawara adalah tantangan logistik
dan kurangnya dukungan sosial dari lingkungan sekitar mereka. Untuk membantu
mengatasi masalah ini, pemantauan, umpan balik, penguatan positif, dukungan
komunitas, dan melibatkan keluarga dapat dilakukan.
Kesadaran, pendidikan, dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan lain juga
penting dalam menjaga keberlanjutan aksi prososial seperti yang dilakukan oleh
Pandawara. Dengan melibatkan masyarakat dan bekerja sama dengan pemerintah dan
organisasi lingkungan, upaya mereka dalam menjaga kebersihan sungai dan lingkungan
dapat mencapai dampak yang lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai