Anda di halaman 1dari 83

PT PLN (PERSERO)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

BISNIS PROSES PEMBACAAN METER

1. PENGERTIAN

Ketentuan Hukum Pembacaan Meter didasarkan sbb :


1. TUL – 1994
Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) No. 021.K/0599/DIR/1995 Tanggal 23
Mei 1995 tentang Pedoman dan Petunjuk Tata Usaha Pelanggan
2. P4-2011
Keputusan Dirreksi PT. PLN (Persero) No. 1336.K/DIR/2011 Tanggal 27
September 2011 Tentang Pedoman Proses Pelayanan Pelanggan (P4)

Pembacaan Meter adalah kegiatan pembacaan, pencatatan dan perekaman


angka stand meter pada alat pengukur meter kWh, meter kVArh, meter kVA
Max, pada setiap pelanggan.

2. TUGAS POKOK PEMBACAAN METER

A. Merencanakan jadwal dan rute pembacaan meter serta memelihara rute


pembacaan meter.
B. Menyiapkan kegiatan pelaksanaan pembacaan meter.
C. Melaksanakan pembacaan dan perekaman angka stand meter secara
tepat sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
D. Menyampaikan surat pemberitahuan hasil pembacaan yang tidak berhasil
dilakukan pembacaan meter.
E. Melakukan pembacaan khusus sehubungan dengan adanya pengaduan
dan penyambungan baru.
F. Melakukan pencatatan angka kedudukan meter dan perhitungan
pemakaian tenaga listrik (kWh, kVArh, kVA max).
G. Melakukan pemeriksaan hasil pembacaan meter dan perbaikan kesalahan
Pembacaan Meter.
H. Mengirim hasil pembacaan meter dari aplikasi baca meter kepada Fungsi
Pembacaan meter di AP2T.
I. Melakukan pemeriksaan dan pengesahan hasil pembacaan meter

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 1/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

J. Melakukan proses hitung kWh dan DLPD serta melakukan pemeriksaan


dan bila diperlukan melakukan koreksi atas hasil DLPD.
K. Melakukan pengawasan dan pembinaan kepada Pembaca Meter melalui
Manajemen vendor.
L. Mencatat dan menindak-lanjuti laporan Pembaca Meter.
M. Melakukan koordinasi dengan fungsi terkait.
N. Membuat laporan sesuai bidangnya.

3. Proses Pembacaan Meter

Pada proses pembacaan meter, PT. PLN bekerja sama dengan vendor
baca meter selaku pelaksana untuk melakukan pembacaan meter ke seluruh
pelanggan. Proses ini dilakukan dengan menggunakan suatu aplikasi baca meter
milik PLN yaitu Aplikasi Catat Meter Terpusat (ACMT). ACMT dapat terintegrasi
langsung dengan aplikasi existing milik PLN lainnya yaitu Aplikasi Pelayanan
Pelanggan Terpusat (AP2T) dan dapat mendukung seluruh proses bisnis
pembacaan meter yang terdapat pada PT. PLN.

Secara keseluruhan proses pembacaan meter PT. PLN (Persero) terbagi


menjadi 7 proses, proses tersebut terdiri dari setting pembacaan, download DPM
AP2T, pembacaan meter, monitoring, verifikasi, kirim data dan pengesahan.
Proses tersebut dilakukan oleh seluruh pihak antara PT. PLN dengan vendor
baca meter.
Dari sisi aplikasi catat meter terpusat (ACMT), alur proses bisnis
pembacaan meter yang dilakukan oleh seluruh aktor dapat dilihat pada gambar
dibawah ini

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 2/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Pada gambar diatas, dapat dijelaskan bahwa aktor pada proses


pembacaan meter dilakukan oleh pegawai PLN dan vendor baca meter. Dimana
proses pada aplikasi terbagi menjadi 8 step proses untuk mendapatkan hasil dari
pembacaan meter yaitu angka stan pelanggan.
1. Setting Pembacaan
Yaitu setting yang dilakukan oelh pegawai PLN yang meliputi setting hari baca,
batas daya dan jam nyal
2. Download DPM AP2T
Proses ini dilakukan oleh vendor baca meter setelah pegawai PLN dalam hal ini SPV
TE Rayon selesai melakukan setting pembacaan.
3. Proses pembacaan meter
Yaitu proses yang dilakukan oleh petugas baca meter pada aplikasi catat meter
terpusat (mobile) yang berfungsi untuk mendownload data dari back office ke
masing-masing smartphone dan proses pembacaan meter ke pelanggan dengan
menggunakan smartphone petugas yang mencatat angka stand meter, data photo,
kode baca, dan koordinat
4. Kirim data hasil baca meter
Yaitu proses kirim hasil pembacaan meter dari smartphone petugas kepada back
office aplikasi catat meter terpusat dengan menggunakan koneksi internet
5. Verifikasi Awal
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 3/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Verifikasi dilakukan untuk memeriksa hasil data pembacaan meter petugas


(Pegawai atau Vendor). Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan bahwa data
photo dan data stand meter yang di inputkan petugas sudah sesuai.
6. Proses Kirim Data
Proses kirim data dilakukan oleh admin vendor dari data yang sudah diverifikasi.
Proses kirim dilakukan dari ACMT ke AP2T (Role SPV TE) untuk dilakukan verifikasi
dan pengesahan.
7. Verifikasi Akhir
Verifikasi dilakukan untuk memeriksa kembali hasil verifikasi yang dilakukan oleh
admin vendor terhadap hasil pembacaan meter. Proses verifikasi dilakukan setelah
adanya kiriman data dari admin vendor ke user SPV TE Rayon (ADMIN_CMT).
Verifkasi dilakukan meliputi pemeriksaan pelanggan dengan 2000 Jam Nyala dan
verifikasi lainnya sesuai kebutuhan.
8. Pengesahan Data
Pengesahan data dilakukan oleh SPV TE Rayon pada AP2T ,dimana data yang
disahkan merupakan data hasil kiriman dari admin vendor untuk selanjutnya di
sahkan untuk selanjutnya dilakukan proses lebih lanjut pada AP2T.

3.1. Setting Pembacaan

Setting pembacaan terbagi menjadi 3 proses yakni setting hari baca, setting
batas daya dan setting jam nyala. Menu setting pembacaan dapat diakses pada

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 4/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

1. Setting hari baca


Merupakan proses penentuan tanggal mulai hari baca, jumlah hari bacadan
metode hari baca yang digunakan Rayon selama proses pembacaan
➢ Pilih Menu Setting Pembacaan Meter
➢ Pilih Menu Setting Hari Baca

➢ Input dan pilih isi combo box pada frame “Refrensi Hari Baca” yang terdiri dari
metode Hari Baca, tanggal Mulai, jumlah Hari
➢ klik “Simpan” dan akan tampil Data Hari Baca

2. Setting batas daya


Merupakan proses penentuan batas daya yang akan dilakukan pembacaan oleh
vendor baca meter
➢ Pilih Menu Setting Pembacaan Meter
➢ Pilih Menu Setting Batas Daya
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 5/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

➢ Input Daya Minimum


➢ Input Daya Maximum
➢ Klik “Simpan”

3. Setting jam nyala


merupakan proses penentuan batas jam nyala yang berfungsI untuk
verifikasi DLPD.
➢ Pilih Menu Setting Pembacaan
➢ Pilih Menu Setting Jam Nyala

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 6/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

➢ Input Jam Nyala Minimum


➢ Input Jam Nyala Maximum
➢ Klik “Simpan”

3.2. Download DPM AP2T

Berfungsi untuk melakukan proses download data data DPM Paskabayar dari
AP2T ke aplikasi baca meter milik PLN yakni Aplikasi Catat Meter Terpusat
(ACMT). Proses ini dilakukan oleh admin vendor baca meter yang merupakan
sumber data dari proses pembacaan meter.

3.3. Pembacaan Meter

Merupakan proses pembacaan angka kwh meter pelanggan yang dilakukan oleh
petugas baca meter. Petugas baca meter bertugas untuk mengambil data
berupa Data Stan, Data Foto, Data Kode Pesan, Data Koordinat. Petugas baca
meter terdiri dari petugas vendor dan petugas pegawai PLN. Pegawai PLN
dapat mencatat angka stand meter untuk pelanggan tarif ganda yang proses
pembacaanya tidak diberikan kepada petugas baca meter pihak ke tiga (vendor)

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 7/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

3.4. Monitoring

Merupakan proses monitoring terhadap seluruh kegiatan proses pencatatan meter


yang dilakukan baik dari sisi vendor baca meter dan dari sisi PLN. Monitoring rangkaian
pembacaan meter dapat dilakukan secara realtime. Monitoring untuk role Admin_CMT
meliputi Monitoring Waktu Pembacaan Meter, Monitoring Posting Pembacaan Meter,
Monitoring DLPD, Monitoring Baca Ulang, Monitoring Hitung Rata-rata, Monitoring
Koordinat, Monitoring Gagal Pengesahan, Monitoring Analisa Kode Baca, Monitoring
Fisik Meter Prabayar, Monitoring Hasil Baca Prabayar

1. Monitoring DLPD
Berfungsi untuk melakukan monitoring
pemakaianKWH Pelanggan untuk dianalisa
lebih lanjut.
➢ Pilih Menu Catat Meter Terpusat
➢ Pilih Menu Monitoring
➢ Pilih DLPD

➢ Pilih Bulan
➢ Pilih Tahun
➢ Pilih Filter DLPD
➢ Pilih Filter Data

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 8/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

➢ Tampil data pelanggan sesuai filter

➢ Klik RBM
➢ Klik Lihat Data

➢ Tampil data pelanggan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 9/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

2. Waktu Baca Meter


Berfungsi untuk melakukan monitoring pembacaan meter yang dilakukan
oleh petugasdi lapangan. Monitoring meliputi waktu baca,
jumlah pelangga, jumlah photo, dll
➢ Pilih Menu Catat Meter Terpusat
➢ Pilih Menu Monitoring
➢ Pilih Waktu Baca Meter
➢ Pilih Bulan
➢ Pilih Tahun
➢ Untuk Filter Berdasarkan Bulan Dan Tahun
➢ Klik Button “LOAD”
➢ Data Tampil Sesuai Filter

Detil Waktu Baca Meter


➢ Pilih RBM
➢ Klik “Lihat Data”

➢ Pilih Info Pelanggan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 10/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

➢ Tampil data info pelanggan

3. Posting Baca Meter


Berfungsi untuk melakukan monitoring progress
pembacaan meter yang dilakukan oleh petugas
dan verifikasi oleh pengawas. Monitoring
meliputi kode posting / status posting
pelanggan yang bersangkutan
➢ Pilih Menu Catat Meter Terpusat
➢ Pilih Menu Monitoring
➢ Pilih Posting Baca Meter

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 11/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

➢ Pilih Bulan
➢ Pilih Tahun
➢ Untuk Filter Bulan Dan Tahun
➢ Klik Button “LOAD”

Pelanggan dapat dilihat berdasarkan kode postingnya (progress


pembacaannya) di ACMT
❖ Semua Jenis Pelanggan (Seluruh Pelanggan pada RBM)
❖ Pelanggan posting 0 (Download AP2T)
❖ Pelanggan posting 1 (Belum Hitung kWh)
❖ Pelanggan Posting 2 (Sudah Hitung kWh)
❖ Pelanggan Posting 3 (Sudah Kirim AP2T)
❖ Pelanggan posting 4 (Sudah di Sahkan)
Melihat data detil pelanggan
➢ Pilih salah satu RBM untuk mengetahui detail data
➢ Klik “Lihat Data”
➢ Pilih Jenis Posting

➢ Tampil data pelanggan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 12/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

4. Baca Ulang
Berfungsi untuk melakukan monitoring data pelanggan yang di set baca
ulang oleh verifikator dikarenakan kesalahan pembacaan
oleh petugas baca meter.
➢ Pilih Menu Catat Meter Terpusat
➢ Pilih Menu Monitoring
➢ Pilih Baca Ulang

➢ Pilih Bulan
➢ Pilih Tahun
➢ Pilih Filter tampilan data
➢ Klik “Load” untuk menampilkan data

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 13/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

➢ Tampil data pelanggan baca ulang

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 14/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

5. Data Hitung Rata - Rata


Berfungsi untuk untuk melakukan monitoring data pelanggan yang
pemakaian kWh-nya didapatkan dari hasil hitung rata-rata. Rata-rata
dapat dilakukan dengan skema 1 bulan, 3 bulan
dan 6 bulan
➢ Pilih Menu Catat Meter Terpusat
➢ Pilih Menu Monitoring
➢ Pilih Data Hitung Rata-rata

➢ Pilih Bulan
➢ Pilih Tahun
➢ Pilih Filter tampilan data
➢ Klik “Load” untuk menampilkan data

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 15/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

➢ Tampil data hitung rata-rata

6. Monitoring Koordinat
Berfungsi untuk melakukan monitoring titik
koordinat pelanggan hasil pembacaan meter
oleh petugas baca meter.
➢ Pilih Menu Catat Meter Terpusat
➢ Pilih Menu Monitoring
➢ Pilih Monitoring Koordinat

➢ Pilih Bulan
➢ Pilih Tahun
➢ Klik “Cetak Excel”

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 16/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Download data koordinat


➢ Tampil popup download
➢ Klik “OK”

➢ Tampil data hasil download dalam format excel

7. Monitoring Log Batal Pengesahan


Berfungsi untuk melakukan monitoring pelanggan yang mengalami batal
pengesahan yang dilakukan admin_cmt dan akan di verifikasi
ulang oleh vendor baca meter

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 17/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

➢ Pilih Menu Catat Meter Terpusat


➢ Pilih Menu Monitoring
➢ Pilih Monitoring Log Batal Pengesahan

Tampil data log batal pengesahan. Pada tampilan halaman tersebut


terdapat id pelanggan dan tanggal pembatalannya yang berfungsi
sebagai informasi kepada user untuk dapat menindaklanjuti ata
mengetahui proses dari pembacaan meter pelanggan

8. Monitoring Analisa Kode Baca


Berfungsi untuk melakukan monitoring terhadap hasil pembacaan meter
petugas berdasarkan kode baca yang didapat

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 18/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

➢ Pilih Menu Catat Meter Terpusat


➢ Pilih Menu Monitoring
➢ Pilih Monitoring Analisa Kode Baca

Analisa kode baca pada masing-masing pelanggan akan membantu para


user aplikasi untuk dapat menindaklanjuti pelanggan yang bersangkutan,
pada menu ini terdapat 3 pilihan kode baca yang dapat dipilih, kode baca
tersebut merupakan filter kode baca yang di dapat pada 1 bulan terakhir,
2 bulan atau 3 bulan terakhir.

3.5. Verifikasi

Proses verifikasi oleh user PLN dilakukan setelah adanya pengiriman data dari user
admin vendor (ACMT) kepada user role Admin_CMT (SPV TE Rayon) di AP2T. User
Admin_CMT (SPV TE Rayon) akan menindaklanjuti hasil pengiriman data dari admin
vendor dengan cara melakukan pengesahan terhadap hasil proses pembacaan meter
yang sudah di verifikasi atau pengembalian data hasil verifikasi vendor. User
Admin_CMT dapat melakukan pengembalian data (work order) kepada vendor baca
meter untuk dilakukan baca ulang jika hasil verifikasi terdapat kesalahan yang dilakukan
oleh pengawas atau admin vendor. Proses verifikasi dilakukan berdasarkan pemakaian
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 19/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

KWH dan Jam Nyala yang terdapat pada pelanggan. Proses verifikasi pembacaan meter
pelanggan tarif tunggal dan ganda meliputi Data Stan, Data Foto, Data Kode Pesan dan
Koordinat. User Admin_CMT hanya dapat melakukan verifikasi langsung terhadap hasil
baca pelanggan tarif Ganda yang dilakukan oleh petugas baca meter vendor atau
petugas pegawai PLN. Tindak Lanjut Proses Verifikasi Pelanggan Tarif Ganda oleh
Admin_CMT yaitu Justifikasi Sesuai, Justifikasi Tidak Sesuai, Assignment Baca Ulang.
Menu verifikasi pada role PLN berfungsi
untuk melakukan proses verifikasi hasil baca
meter antara angka stan dan photo yang
didapat petugas baca meter terhadap
pelanggan tarif ganda. Selain itu berfungsi
untuk menentukan tindak lanjut atas hasil
baca yang didapat dari petugas. Untuk
verifikasi pelanggan tarif tunggal dilakukan
oleh pengawas vendor baca meter sebelum
dilakukan pengiriman ke AP2T

➢ Pilih Menu Catat Meter Terpusat


➢ Pilih Menu Ganda
➢ Pilih Verifikasi Ganda

Pada proses verifikasi pelanggan tarif ganda dilakukan berdasarkan kondisi yang
didapat dari hasil pembacaan, kondisi verifikasi diantaranya Verifikasi KWH Nol,
Verifikasi KWH Minimum, Verifikasi KWH Maximum, Verifikasi Kode Baca Selain
Normal, Verifikasi KWH Minus, Verifikasi Kode Baca Rumah Kosong, Verifikasi Per
Pelanggan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 20/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

3.6. Kirim Data

Berfungsi untuk melakukan proses pengiriman data stan dari ACMT ke AP2T / role
ADMIN_CMT (SPV TE). Pengiriman data stan dapat dilakukan per hari baca dan per
RBM. Data yang dapat dikirim merupakan data yang sudah di verifikasi oleh admin
vendor / pengawas.Proses kirim data dilakukan dari aplikasi baca meter ke aplikasi
pelayanan pelanggan terpusat (AP2T) ke role ADMIN_CMT.

3.7. Pengesahan

Pengesahan dilakukan setelah adanya pengiriman data dari aplikasi baca meter role
admin vendor ke aplikasi pelayanan pelanggan terpusat (AP2T) pada role Admin_CMT
(SPV TE Rayon). Adapun proses pengesahan terbagi menjadi 4 transaksi, yakni
pengesahan stan meter, update RBM, update koordinat dan pengesahan hitung rata-
rata.

1. Stan Meter
Berfungsi untuk melakukan pengesahan stan meter hasil baca meter
petugas dan verifikasi oleh pengawas. Pengesahan stan meter hanya dapat
dilakukan 1 kali pada setiap periodenya atau dengan kata lain data yang
sudah disahkan tidak dapat dikembalikan ke vendor baca meter untuk dibaca
atau diverifikasi ulang. Kegiatan pengesahan stan meter dilakukan per hari
baca
➢ Pilih Menu Catat Meter Terpusat
➢ Pilih Menu Pengesahan
➢ Pilih Stan Meter

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 21/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

a. Lihat Data Stan Baca Meter


➢ Pilih 1 Data Stan Hari Baca pada Grid data
➢ Klik button “Lihat Data“
➢ Klik Jenis Data yang Akan Ditampilkan
- “JML PLG DIBACA”
- “JML BLM TERKIRIM”
- “JML BLM DISAHKAN”
- “JML DISAHKAN”
- “JML ERROR SAH”
- “JML PLG >= 2000 JAM NYALA”

➢ Tampilan data sesuai pilihan

b. Sah / Setuju Stan Baca Meter


➢ Pilih salah satu hari baca
➢ Klik button “Sah/Setuju”

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 22/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

➢ Hasil Pengesahan Stan Baca Meter

c. Sah / Setuju Stan Baca Meter


Batal pengesahan dapat dilakukan setelah pelanggan masuk kedalam
permohonan pengesahan dari admin vendor. Batal pengesahan
digunakan untuk pelanggan yang salah verifikasi oleh pengawas atau
admin vendor. Jika sudah disahkan (posting 1 fungsi 2), maka data tidak
dapat dibatalkan /dikembalikan ke ACMT.
➢ Pilih Hari Baca
➢ Pilih “Batal Pengesahan”

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 23/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

➢ Data pelanggan akan tampil


➢ Pilih pelanggan
➢ Pilih “Reject / Batal Sah”

➢ Setelah proses selesai dan sudah tampil Sukses proses reject, maka data akan
kembali ke menu verifikasi untuk selanjutnya dilakukan verifikasi ulang.

2. Update RBM
Berfungsi untuk melakukan pengesahan
perubahsn RBM yang dilakukan oleh
pengawas / admin vendor. Jika tidak
disahkan maka perubahan tidak akan
terjadi untuk pembacaan bulan
berikutnya ( berlaku hanya bulan
berjalan)
➢ Pilih Menu Catat Meter Terpusat
➢ Pilih Menu Pengesahan
➢ Pilih Update RBM

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 24/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Proses pengesahan update RBM


➢ Pilih ID Transaksi
➢ Klik Sah / Setuju

➢ Klik “Cetak PDF” untuk download data dalam bentuk PDF


➢ Klik “Lihat data” untuk mengetahui data yang akan disetujui

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 25/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

3. Update Koordinat
Berfungsi untuk melakukan pengesahan
perubahan koordinat. Jika tidak disahkan
maka perubahan tidak akan terjadi
➢ Pilih Menu Catat Meter Terpusat
➢ Pilih Menu Pengesahan
➢ Pilih Update Koordinat

➢ Pilih RBM
➢ Klik Sah / Setuju

➢ Klik “Cetak PDF” untuk download data dalam bentuk PDF


➢ Klik “Lihat data” untuk mengetahui data yang akan disetujui

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 26/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

4. Hitung Rata-rata
Hitung rata-rata oleh SPV TE dilakukan
setelah adanya permohonan dari admin
vendor. Pelanggan yang dapat diajukan
permohonan rata-ratanya ke SPV TE
merupakan pelanggan yang tidak dibaca
oleh petugas baca meter.
➢ Pilih Menu Catat Meter Terpusat
➢ Pilih Menu Pengesahan
➢ Pilih Hitung Rata-rata

➢ Pilih data yang akan diproses hitung rata-rata

➢ Tentukan Metode Hitung Rata-rata (1 Bulan/ 3 Bulan/ 6 Bulan)


➢ Klik “Proses Hitung Rata-Rata”

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 27/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

2.1 Upload Stan Meter dan Entri Stan Meter


Standar Penulisan Stan Meter :
- Batas Maksimal terdiri dari 12 digit presisi angka eksak, dan 6 digit angka desimal.
- Pemisahan desimal menggunakan tanda titik (.)

Contoh:

Untuk memasukkan data stan meter pada AP2T dapat menggunakan menu Upload Stan Meter
(untuk data stan kolektif), Entri Stan Meter (untuk input data stan per pelanggan), ataupun melalui
web service AMR.

a. Upload Stan Meter


Digunakan untuk memasukkan data stan secara kolektif dengan cara meng-upload file yang
telah berisi data hasil baca meter (file berekstensi txt).

1. Klik (+) Menu Pencatatan Meter


2. Klik (+) Menu Upload File Stan Meter
3. Pilih Upload File Stan Ini

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 28/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Tampilan Menu:

4. Pilih Bulan dan Tahun Proses Rekening


5. Pilih Kode Proses
6. Pilih Tipe Upload
7. Browse untuk mengambil file yang akan di-upload.
8. Setelah berhasil mengambil file, klik Upload Data.
Keterangan kolom sebelah kanan: merupakan keterangan format file yang bisa di-upload ke
sistem.

Status Upload File Stan Meter dapat dilihat pada menu Monitoring Upload File Stan.

Monitoring Upload File Stan

Pada Grid monitoring paling kanan terdapat informasi jumlah data yang di-upload, jumlah data
yang berhasil, dan jumlah data yang gagal. Bila dalam satu file upload terdapat beberapa record
yang gagal, maka tidak akan menggagalkan keseluruhan data dalam file upload tersebut.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 29/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Kriteria Data Gagal upload:


1. Unit UP tidak sesuai dengan Unit User
2. DPM tidak ditemukan di AP2T.
3. Stan kosong (NULL).
4. Posting DPM tidak sesuai. Maksimal posting DPM adalah 1.
5. Format file tidak sesuai.
6. Salah Kode Jenis Upload Stan (File Stan Lalu dan File Stan Ini).
7. Tanggal Baca Kosong (NULL)

File Text 201407_53871_y.txt

File Text 201407_53871_s.txt

Bila ada data gagal upload, lakukan cek pada Monitoring Upload Stan.
Monitoring Upload Stan:

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 30/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Klik 2x pada jumlah data yang gagal, akan tampil detail data yang gagal.

Upload file stan meter dapat dilakukan lebih dari 1x dengan nama file yang berbeda, dan
selama idpel yang di-upload belum posting 2 di Monitoring DPM.

b. Entri Stan Meter


Digunakan untuk memasukkan data stan meter per pelanggan.

1. Klik (+) Menu Pencatatan Meter


2. Klik (+) Menu Entri
3. Pilih Entri Stan Meter

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 31/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Tampilan Menu:

4. Pilih Bulan dan Tahun Proses Rekening


5. Masukkan idpel, tekan tombol Enter. Akan tampil nama dan tarif daya pelanggan.
6. Masukkan Tanggal Baca
7. Masukkan Stan Akhir
Penulisan nilai stan terdiri dari 12 digit angka eksak, dan 6 digit angka desimal.
Pemisahan desimal menggunakan tanda titik (.)
8. Klik Simpan. Setelah proses simpan maka pemakaian kWh akan otomatis terhitung (kode
posting 2).

Setelah Proses Upload Stan Meter, kode posting pada monitoring DPM bernilai 1 (satu).

Cek Monitoring DPM untuk melihat hasil Upload/Entri Stan Meter:

Terdapat 21 data memiliki kode posting 1, artinya data telah dilakukan upload stan, namun
belum dilakukan Hitung kWh dan DLPD.
Klik 2x untuk menampilkan detail data.
Data hasil Upload Stan Meter Kode Posting 1:

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 32/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Data hasil Entri Stan Meter Kode Posting 2:

Validasi pada Menu Entri Stan Meter


Jika data stan pelanggan yang dientri masuk kategori salah satu/beberapa dari kondisi berikut,
maka akan tampil pesan warning/peringatan. Jika tetap yakin dengan isian data stan, maka
user harus mengisikan text box “Alasan” dan meng-klik tombol “Ya”. Jika belum yakin
dengan isian data stan, maka klik tombol “Tidak” dan periksa data kembali sebelum simpan.
1. Tanggal Baca

Jika periode baca melintas bulan, yakni tanggal baca > tanggal 1, terdapat validasi sebagai
berikut.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 33/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

2. Jam Nyala

Jika pemakaian kWh melebihi 720 jam nyala, terdapat validasi sebagai berikut.

3. kVArh > kWh

Jika pemakaian kVArh > pemakaian kWh, maka terdapat validasi sebagai berikut.

4. Pemakaian kWh = 0

Jika stan kini = stan lalu, sehingga menghasilkan pemakaian kWh 0, terdapat validasi sebagai
berikut.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 34/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

2.2 Hitung kWh dan DLPD


Digunakan untuk menghitung pemakaian kWh dan DLPD.

1. Klik (+) Menu Pencatatan Meter


2. Klik (+) Menu DLPD – Stan Meter
3. Pilih Hitung kWh dan DLPD

Tampilan Menu:

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 35/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

4. Pilih Bulan Rekening Proses Billing


5. Pilih Kode Proses
6. Klik Proses
Setelah Proses Hitung selesai, akan tampil Jumlah Data yang Sukses Dihitung.

Setelah Proses Hitung kWh dan DLPD, kode posting pada monitoring DPM bernilai 2 (dua).

Cek Monitoring DPM untuk melihat hasil Hitung kWh dan DLPD:

Cek kolom DLPD. Bila ada DLPD yang tidak sesuai, klik 2x pada jumlah data untuk
menampilkan detil data.
Contoh:

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 36/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Detil Data pada DLPD kWH Maksimum:

Lakukan Koreksi Stan Meter untuk memperbaiki Data Stan Meter.

2.3 Koreksi Stan Meter


Koreksi Stan Meter digunakan untuk memperbaiki data stan di fungsi II. Koreksi Stan Meter
Ini dilakukan oleh Admin Fungsi 23, sedangkan Koreksi Stan Meter Lalu dilakukan oleh
Role user Manajer. Koreksi Stan Meter Fungsi II masih dapat dilakukan sebelum Suplai
Stan pada Fungsi III.

1. Klik (+) Menu Pencatatan Meter


2. Klik (+) Menu Koreksi Stan
3. Pilih Koreksi Stan Meter

Tampilan Menu:

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 37/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

4. Pilih Bulan Rekening Proses Billing


5. Masukkan idpel, tekan tombol Enter. Akan tampil detil data pelanggan.

6. Masuk ke tab Koreksi


7. Ubah nilai Stan Akhir
Penulisan nilai stan terdiri dari 12 digit angka eksak, dan 6 digit angka desimal.
Pemisahan desimal menggunakan tanda titik (.)
8. Klik Simpan. Pada saat simpan, data pemakaian kWh akan terhitung secara otomatis.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 38/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Cek kembali Monitoring DPM untuk melihat hasil Perhitungan kWh:

Cek kolom DLPD. Bila semua data sudah benar dan sesuai, proses dilanjutkan ke Fungsi III
(Penghitungan Rekening).

Validasi pada Menu Koreksi Stan Meter


Saat Koreksi Stan Meter, jika data pemakaian pelanggan masuk ke kategori salah satu/beberapa
kondisi sebagai berikut, maka akan muncul pesan warning/peringatan. Jika tetap yakin dengan isian
data stan, maka user harus mengisikan text box “Alasan” dan meng-klik tombol “Ya”. Jika belum
yakin dengan isian data stan, maka klik tombol “Tidak” dan periksa data kembali sebelum simpan.

1. Jam Nyala

Jika pemakaian kWh melebihi 720 jam nyala, terdapat validasi sebagai berikut.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 39/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

2. Tanggal Baca

Jika periode baca melintas bulan, yakni tanggal baca > tanggal 1, terdapat validasi sebagai
berikut.

3. kVArh > kWh

Jika pemakaian kVArh > pemakaian kWh, maka terdapat validasi sebagai berikut.

4. Pemakaian kWh = 0

Jika stand kini = stand lalu, sehingga menghasilkan pemakaian kWh 0, terdapat validasi sebagai
berikut.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 40/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

5. Validasi Koreksi 3 Bulan Berturut-turut

a. Koreksi DLPD Fungsi 2/3 dapat dilakukan rayon terhadap pelanggan maksimal tiga bulan
berturut-turut.
b. Setelah kondisi a, koreksi bulan berikutnya harus dilakukan oleh role user Manajer Rayon.
Setelah dikoreksi oleh Manajer Rayon, user rayon dengan role ADMIN F23 bisa melakukan
koreksi DLPD lagi untuk bulan berikutnya, dst.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 41/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

2.4 Monitoring DPM Fungsi II


Monitoring DPM berguna untuk pengecekan terhadap status stan yang telah masuk ke DPM
(Daftar Pembacaan Meter) Fungsi II, untuk selanjutnya dilakukan analisa dan evaluasi DLPD.

Letak Menu:
1. Klik (+) Menu Pencatatan Meter
2. Klik (+) Menu Monitoring
3. Pilih Monitoring DPM

Tampilan Menu:
1. Pilih Unit UPI
2. Pilih Unit AP
3. Pilih Unit UP
4. Pilih Bulan dan Tahun rekening
5. Klik Tampil

Tampilan Cube Monitoring DPM:

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 42/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

2.7.1 Keterangan Kode Posting pada Monitoring DPM Fungsi II

Kode posting pada monitoring DPM menunjukkan status/posisi pemrosesan data stan meter
pada Fungsi II.

1. Kode Posting 0
Data telah dilakukan proses inisialisasi stan meter.

2. Kode Posting 1
Data telah dilakukan proses entri/upload stan meter.

3. Kode Posting 2
Data telah dilakukan proses hitung kWh.

4. Kode Posting 3
Data telah masuk ke Fungsi III dan telah dilakukan suplai stan pada Fungsi III.

Klik 2x pada jumlah data untuk menampilkan detail data:

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 43/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

2.7.2 Content Field pada Cube Monitoring DPM

Tabel berikut menunjukkan content field yang terdapat pada Cube Monitoring DPM Fungsi
II.
No Nama Capture Keterangan
Field
1 BLTH Menunjukkan bulan tahun
rekening tagihan listrik
yang diproses.
Penulisan: yyyymm
Contoh : 201408
2014 menunjukkan tahun
08 menunjukkan bulan

2 UNITAP • UNITAP menunjukkan kode


UNITUP Area/Cabang.

• UNITUP menunjukkan kode


Rayon.

3 TARIF Menunjukkan proses Filter


berdasarkan jenis Tarif.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 44/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

No Nama Field Capture Keterangan


4 DAYA Menunjukkan
proses Filter
berdasarkan daya.

5 Kode Proses Kode Proses dan


Kode Kode Kelompok
Kelompok menunjukkan
pengelompokkan
pada pemrosesan
billing sesuai
kriteria golongan
tarif Tunggal /
Ganda atau kriteria
lain untuk
memudahkan unit
dalam memproses
billing.
6 Kode Posting Menunjukkan
status/posisi
pemrosesan data
stan meter pada
Fungsi II.

7 DLPD Menunjukkan
kriteria DLPD
(Daftar Pelanggan
yang Perlu
Diperhatikan)
untuk selanjutnya
dilakukan analisa
dan evaluasi.

No Nama Field Capture Keterangan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 45/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

8 JML DATA, • Jumlah Data


PEMKWH menunjukkan
jumlah pelanggan
yang diproses
pada Fungsi II.

• PemkWh
menunjukkan
jumlah pemakaian
kWh pelanggan
yang diproses
pada Fungsi II.

9 TGL • Tgl Inisialisasi


INISIALISASI, menunjukkan
TGL UPLOAD tanggal iniliasisasi
stan meter.

• Tgl Upload
menunjukkan
tanggal upload
stan meter ke
AP2T.

10 DLPD_LM • DLPD_LM
menunjukkan
kriteria DLPD lama
sebelum dilakukan
proses koreksi.

2.7.3 Urutan Prioritas DLPD pada Monitoring DPM Fungsi II

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 46/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Urutan Prioritas DLPD pada Fungsi II dan III sebagai berikut.


1. kWh Maksimum > 720 Jam Nyala
2. Stan Mundur
3. kWh nol
4. Jam Nyala < 60 Jam Nyala
5. Rekening Pecahan
6. Normal

2.7.4 Filtering DLPD pada Cube Monitoring DPM

Terdapat tambahan filter cube DLPD pada monitoring DPM untuk memudahkan user dalam
menganalisa data-data yang memiliki DLPD yang belum sesuai.

1. DLPD FKM (Faktor Kali Meter)

2. DLPD Pemakaian kVArh

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 47/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

3. DLPD Pemakaian kWh > 50% Rata-Rata 3 Bulan

4. DLPD Jenis Mutasi

5. DLPD Tanggal Baca (Periode Baca Melintas Bulan)

Untuk menampilkan detail data pelanggan klik 2x pada Jumlah Data.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 48/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Bab 1
FUNGSI III
PENGHITUNGAN REKENING

1.1 Alur Proses Billing pada AP2T

1.2 Pengaturan Role User


a. Upload Stan dan Hitung kWh F2 dilakukan oleh user: Cater, Admin F23, Manajer Rayon.

b. Suplai DIL, Suplai Stan, Proses Final Rekening oleh user Admin F23.

c. Koreksi Stan Lalu dilakukan oleh user Manajer.

d. Flag (Posting) DPP 3


• dilakukan oleh user Admin F23 bila seluruh pemakaian pelanggan adalah wajar sampai
dengan 720 jam nyala.
• dilakukan oleh user Manajer Rayon bila terdapat tagihan tidak wajar 720 sd 2000 jam
nyala.
• dilakukan oleh user Manajer Area bila terdapat tagihan tidak wajar > 2000 jam nyala dan
pemakaian kVArh > 2 kali pemakaian kWh.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 49/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

1.3.2 Batasan Koreksi DLPD


a. Koreksi DLPD Fungsi 2/3 dapat dilakukan oleh role user Admin F23 rayon terhadap pelanggan
maksimal tiga bulan berturut-turut.
b. Setelah kondisi a, koreksi bulan berikutnya harus dilakukan role user Manajer Rayon. Setelah
dikoreksi Manajer Rayon, user rayon dengan role Admin F23 bisa melakukan koreksi DLPD
kembali untuk bulan berikutnya, dst.

1.3.3 Pemunduran Kode Posting (Rollback) dari Fungsi 3 ke Fungsi 2


Disediakan fasilitas untuk memundurkan kode posting dari fungsi 3 ke 2 oleh role Admin F23
UPI, sebelum dilakukan posting 3 flag DPP.

1.3 Kamus Data / Istilah di Fungsi II dan III


Tabel berikut berisi istilah-istilah yang digunakan pada Fungsi II dan III.
No Istilah Keterangan
BLTH, Bulan dan tahun pembuatan rekening. Format:
1
THBLREK yyyymm, contoh: 201408
2 IDPEL ID pelanggan terdiri dari 12 digit
3 NAMA Nama Pelanggan
4 NOTELP No Telepon Pelanggan
5 KDDK Kode Kedudukan
6 ALAMAT Alamat
7 NOBANG Nomor bangunan
8 KETNOBANG Keterangan Nomor bangunan
9 RT RT
10 NODLMRT Nomor dalam RT
11 KETNODLMRT Keterangan Nomor dalam RT
12 RW RW
13 KODEPOS Kode Pos
14 KDGARDU Kode Gardu
15 NAMAGARDU Nama Gardu
16 PEMDA Kode/Nama Pemda
17 KOGOL Kode Golongan
18 SUBKOGOL Sub Kode Golongan
19 UNITAP Kode Area/Cabang
20 UNITUP Kode Unit/Rayon
21 TARIF Tarif
22 KDPT Kode Pembeda Tarif
23 KDPT_2 Kode Pembeda Tarif 2

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 50/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

No Istilah Keterangan
24 DAYA Daya
25 KDPROSES Kode Proses
26 KDKELOMPOK Kode Kelompok
27 KDPROSESKLP Kode Proses+Kode Kelompok
28 KODEPOSTING Kode Posting pada Fungsi II
29 POSTINGBILLING Kode Posting billing pada Fungsi III
30 TG Tunggal / Ganda
31 FKMKWH Faktor Kali Meter kWh
32 FKMKVARH Faktor Kali Meter kVaRh
Bulan dan tahun mutasi terakhir. Format: yyyymm,
33 THBLMUT
contoh: 201408
34 SLALWBP Stan Lalu LWBP (Luar Waktu Beban Puncak)
35 LWBPCABUT Stan Cabut LWBP (Luar Waktu Beban Puncak)
36 LWBPPASANG Stan Pasang LWBP (Luar Waktu Beban Puncak)
37 SAHLWBP Stan Akhir LWBP (Luar Waktu Beban Puncak)
38 LWBPPAKAI Pemakaian LWBP (Luar Waktu Beban Puncak)
39 SLAWBP Stan Lalu WBP (Waktu Beban Puncak)
40 WBPCABUT Stan Cabut WBP (Waktu Beban Puncak)
41 WBPPASANG Stan Pasang WBP (Waktu Beban Puncak)
42 SAHWBP Stan Akhir WBP (Waktu Beban Puncak)
43 WBPPAKAI Pemakaian WBP (Waktu Beban Puncak)
44 SLAKVARH Stan Lalu kVArh
45 KVARHCABUT Stan Cabut kVArh
46 KVARHPASANG Stan Pasang kVArh
47 SAHKVARH Stan Akhir kVArh
48 KVARHPAKAI Pemakaian kVArh
49 KVAMAX_WBP kVA maksimum WBP
50 DAYAMAX Daya maksimum
51 DAYAMAX_WBP Daya maksimum WBP
52 TGLBACA Tanggal Baca
53 TGLCABUTPASANG Tanggal Cabut Pasang
54 TGLUPLOAD Tanggal Upload Stan
55 TGLINISIALISASI Tanggal Inisialisasi
56 NAMAPNJ Nama PNJ (penunjukkan jalan)
57 KODERBM Kode RBM (Rute Baca Meter)
58 MSG Message / pesan error
59 KDPEMBMETER Kode Pembeda Meter
60 PTGENTRIMETER Petugas Entri Meter
61 KODE_BACA Kode Baca
62 ALASAN_ENTRI Alasan Entri Stan
63 ALASAN_KOREKSI Alasan Koreksi Stan
64 RPPTL Rupiah PTL (Pemakaian Tenaga Listrik)
65 RPTB Rupiah TB (Tambahan), seperti: biaya invoice
66 RPPPN Rupiah PPN (Pajak Pertambahan Nilai)
67 RPBPJU Rupiah BPJU (Biaya Penerangan Jalan Umum)
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 51/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

68 RPBPTRAFO Rupiah BP Trafo


69 RPSEWATRAFO Rupiah Sewa Trafo
70 RPSEWAKAP Rupiah Sewa Kapasitor
71 RPANGS Rupiah Angsuran
No Istilah Keterangan
72 RPMAT Rupiah Materai
73 RPPLN Rupiah PLN
74 RPTAG Rupiah Tagihan Total
75 RPBK1 Biaya Keterlambatan 1
76 RPBK2 Biaya Keterlambatan 2
77 RPBK3 Biaya Keterlambatan 3
78 PEMKWH Pemakaian kWh
79 JAMNYALA Jam Nyala
80 PEMKVARH Pemakaian kVArh
81 KELBKVARH Kelebihan kVArh
82 DLPD DLPD (Daftar Pelanggan yang Perlu Diperhatikan)
83 DLPD_LM DLPD Lama (Sebelum Koreksi)
84 DLPD_FKM DLPD Faktor Kali Meter
85 DLPD_KVARH DLPD kVArh
86 DLPD_3BLN DLPD pemakaian 3 bulan
87 DLPD_JNSMUTASI DLPD Jenis Mutasi
88 DLPD_TGLBACA DLPD Tanggal Baca
89 JAMNYALA600 Jam Nyala <= 600
90 JAMNYALA400 Jam Nyala <= 400

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 52/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

3.1 Setting Kode Proses


Setting kode proses berfungsi untuk mengaktifkan kode proses billing di Fungsi III. Setting kode
proses diperlukan jika kode proses tersebut belum ada di pilihan kode proses pada Suplai DIL
(belum aktif). Namun, jika kode proses tersebut sudah ada sebelumnya, maka langkah ini dapat
dilewatkan.

1. Klik (+) Menu Penghitungan Rekening


2. Klik (+) Menu Manajemen
3. Pilih Setting Kode Proses

Tampilan Menu:

4. Pilih Bulan Rekening Proses Billing


5. Pilih Kelompok Proses
6. Klik Set Kelompok
7. Tampilan setelah berhasil proses:

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 53/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

3.2 Suplai DIL


Suplai DIL berfungsi untuk mengangkat data DIL untuk proses billing, sekaligus menutup
proses peremajaan DIL bulan tersebut. Setelah suplai DIL dilakukan, bulan mutasi menjadi
N+1.

1. Klik (+) Menu Penghitungan Rekening


2. Klik (+) Menu Manajemen
3. Pilih Suplai DIL

Tampilan Menu:
4. Pilih bulan dan tahun rekening

5. Pilih Kode Proses-Kelompok

6. Klik Proses. Setelah Proses selesai,


tampil jumlah record yang berhasil
dan gagal.

Setelah Proses Suplai DIL, kode posting pada Monitoring Tagihan Listrik (OLAP)
bernilai 0 (nol).

Tampilan pada Monitoring Olap untuk data yang berhasil Suplai DIL:

3.3 Suplai Stan


Suplai Stan berfungsi untuk mengangkat data Stan dan perhitungan kWh dari Fungsi II ke
Fungsi III. Setelah Suplai Stan dilakukan, kode posting pada monitoring DPM menjadi 3,
dan menutup proses koreksi stan meter dan hitung kWh pada Fungsi II.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 54/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

1. Klik (+) Menu Penghitungan


Rekening
2. Klik (+) Menu Manajemen
3. Pilih Suplai Stan

Tampilan Menu:
4. Pilih bulan dan tahun rekening

5. Pilih Kode Proses-Kelompok

6. Klik Proses. Setelah Proses selesai,


tampil jumlah record yang berhasil
dan gagal.

Setelah Proses Suplai Stan, kode posting pada Monitoring OLAP bernilai 1 (satu).

Validasi saat Suplai Stan:


1. Konfirmasi Validasi
Saat simpan Suplai Stan, jika data pemakaian pelanggan masuk ke kategori salah satu/beberapa
kondisi sebagai berikut, maka akan muncul pesan warning/peringatan.
• Pemakaian > 720 jam nyala
• Periode baca melintas bulan ( > tanggal 1)
• Pemakaian kVArh >= pemakaian kWh
• Stan kini = stan lalu (pemakaian kWh nol)

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 55/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Jika sudah yakin dengan data stan tersebut, maka user harus mengisi kolom “Alasan” dan meng-
klik tombol “Ya”. Jika belum yakin dengan data stan, maka klik tombol “Tidak”, dan lakukan
koreksi stan pada Fungsi II.

2. Untuk melihat detil idpel yang terkena validasi, klik 2x pada jumlah data :

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 56/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

3.4 Proses Final Rekening


Proses Final Rekening berfungsi untuk menghitung rupiah Pemakaian Tenaga Listrik (PTL).

1. Klik (+) Menu Penghitungan Rekening


2. Klik (+) Menu Hitung Rekening
3. Pilih Proses Final Rekening

Tampilan Menu:
4. Pilih bulan dan tahun rekening

5. Pilih Kode Proses-Kelompok

6. Klik Proses.

Setelah Proses selesai, tampil jumlah


record yang berhasil dan gagal
dilakukan Hitung Rekening.

Setelah Proses Final Rekening (Hitung Rekening), kode posting pada Monitoring OLAP
bernilai 2 (dua).

Cek pada Monitoring OLAP untuk memastikan semua data perhitungan dan DLPD
sudah sesuai.

Klik 2x pada kolom lembar untuk menampilkan detil data.


Contoh:
Klik pada angka 1 untuk menampilkan data pelanggan dengan DLPD C KWH < 60 JAM.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 57/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Detil Data:

Jika semua data sudah sesuai, tahap terakhir adalah Flag DPP.
Jika masih ada DLPD yang belum sesuai, dapat dilakukan Koreksi pada Fungsi III yaitu
Koreksi Billing.

3.5 Koreksi Billing


Koreksi Billing digunakan untuk memperbaiki data stan di Fungsi III. Koreksi Billing Stan
Ini dilakukan oleh Admin F23, sedangkan untuk Koreksi Billing Stan Lalu dilakukan oleh
Role Manajer. Koreksi Billing masih dapat dilakukan sebelum Flag DPP.

1. Klik (+) Menu Penghitungan Rekening

2. Klik (+) Menu Koreksi Billing

3. Pilih Koreksi Billing Stan Ini

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 58/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Tampilan Menu:

4. Pilih bulan dan tahun proses rekening


5. Masukkan idpel, klik Enter
6. Lakukan koreksi pada stan akhir
Penulisan nilai stan terdiri dari 12 digit angka eksak, dan 6 digit angka desimal.
Pemisahan desimal menggunakan tanda titik (.)
7. Klik Simpan.
Pada saat Simpan, rekening pelanggan tersebut akan otomatis dihitung ulang. Pada kolom
sebelah kanan akan tampil hasil perhitungan setelah koreksi.

Cek kembali pada Monitoring OLAP untuk memastikan semua data perhitungan dan
DLPD sudah sesuai.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 59/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Koreksi Billing (Entri Stan tanggal 1)


Pada perhitungan tagihan listrik termasuk Rekening Minimum (RM) diberlakukan rekening
pecahan pada setiap perubahan daya dan perubahan tarif. Untuk tarif tunggal, tagihan
rekening pecahan dihitung secara proporsional. Sedangkan untuk tarif ganda, apabila unit
tidak meng-entry data stan tanggal 1 pada setiap awal perubahan, maka sistem akan
menghitung rekening pecahan secara proporsional.
AP2T menyediakan menu entri stan tanggal 1 yang editable untuk memfasilitasi unit apabila
akan mengkoreksi tagihan yang telah terlanjur dihitung secara proporsional.
Sebelum dilakukan entri stan tanggal 1 pada tab “Pecahan TDL”, sistem akan menghitung
rekening pecahan secara proporsional. Checkbox “Proporsional sesuai tanggal pemakaian”
akan otomatis tercentang.

Klik “uncheck” pada checkbox “Proporsional sesuai tanggal pemakaian”, kemudian entrikan
stan tanggal 1.

Setelah selesai melakukan entri stan tanggal 1, klik “Simpan”.


Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 60/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Validasi pada Menu Koreksi Billing


Saat Koreksi Billing, jika data pemakaian pelanggan masuk ke kategori salah satu/beberapa kondisi
sebagai berikut, maka akan muncul pesan warning/peringatan. Jika tetap yakin dengan isian data
stan, maka user harus mengisikan text box “Alasan” dan meng-klik tombol “Ya”. Jika belum yakin
dengan isian data stan, maka klik tombol “Tidak” dan periksa data kembali sebelum simpan.

1. Jam Nyala
Jika pemakaian kWh melebihi 720 jam nyala, terdapat validasi sebagai berikut.

2. Tanggal Baca
Jika periode baca melintas bulan, yakni tanggal baca > tanggal 1, terdapat validasi sebagai
berikut.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 61/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

3. kVArh > kWh


Jika pemakaian kVArh > pemakaian kWh, maka terdapat validasi sebagai berikut.

4. Pemakaian kWh = 0
Jika stand kini = stand lalu, sehingga menghasilkan pemakaian kWh nol, terdapat validasi sebagai
berikut.

5. Validasi Koreksi 3 Bulan Berturut-turut


a. Koreksi DLPD Fungsi 2/3 dapat dilakukan rayon terhadap pelanggan maksimal tiga bulan
berturut-turut.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 62/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

b. Setelah kondisi a, koreksi bulan berikutnya harus dilakukan user Manajer Rayon. Setelah
dikoreksi Manajer Rayon, user rayon dengan role Admin F23 bisa melakukan koreksi DLPD lagi
untuk bulan berikutnya, dst.

3.6 Flag DPP


Flag DPP dilakukan apabila hasil perhitungan rekening dan DLPD yang dikeluarkan pada
Fungsi III telah dirasa sudah valid dan sesuai. Flag DPP adalah langkah akhir dari
serangkaian proses perhitungan rekening yang ada di AP2T.

Fungsi Flag DPP:


1. Pengesahan terhadap rekening yang sudah dihitung setelah dianggap benar dan wajar,
2. Pengiriman sorek ke P2APST,
3. Menginisialisasi bulan berikutnya (N+1) di Fungsi II.

1. Klik (+) Menu Penghitungan Rekening


2. Klik (+) Menu Hitung Rekening
3. Pilih Flag DPP

Tampilan Menu:
4. Pilih bulan dan tahun rekening

5. Pilih Kode Proses-Kelompok

6. Klik Proses.

Setelah Proses selesai, tampil jumlah


record yang berhasil dan gagal.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 63/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Validasi saat Flag DPP:

a. Kondisi Tagihan Normal


Bila seluruh kondisi tagihan normal sampai dengan 720 jam nyala, flag DPP dilakukan oleh Role
user Admin F23.

b. Kondisi Tagihan Tidak Normal


Jika terdapat tagihan tidak normal dengan kondisi sebagai berikut:
• Pemakaian > 720 jam nyala
• Periode baca melintas bulan ( > tanggal 1)
• Pemakaian kVArh >= pemakaian kWh
• Stan kini = stan lalu (pemakaian kWh nol)

Maka akan tampil warning/peringatan sebagai berikut, dan proses flag DPP harus dilakukan
Manajer Rayon.

Jika sudah yakin dengan data tersebut, maka user mengirim Permohonan Approval Flag DPP ke
Manajer Rayon dengan meng-klik tombol “Permohonan Approval Manajer Rayon”. Jika belum
yakin dengan data stan, maka klik tombol “Koreksi”, dan lakukan koreksi billing pada Fungsi III.

Setelah pengiriman Permohonan Approval Flag DPP ke Manajer Rayon, akan terkirim notifikasi
berupa email ke Manajer Rayon agar melakukan Flag DPP:

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 64/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

c. Kondisi Terdapat Tagihan Tidak Wajar, Data Harus di-Flag Manajer Area
Saat dilakukan posting billing 3 (flag DPP) oleh Manajer Rayon, dan masih terdapat
tagihan tidak wajar dengan kondisi sebagai berikut:
• Terdapat ledakan pemakaian kWh > 2000 jam nyala
• Terdapat ledakan pemakaian kVArh > 2 kali pemakaian kWh
Maka wewenang untuk melakukan flag DPP naik ke role Manajer Area.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 65/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Jika sudah yakin dengan data tersebut, maka Manajer Rayon mengirim Permohonan Approval
Flag DPP ke Manajer Area dengan meng-klik tombol “Permohonan Approval Manajer Area”.
Jika belum yakin dengan data stan, maka klik tombol “Koreksi”, dan lakukan koreksi billing
pada Fungsi III.

Setelah pengiriman Permohonan Approval Flag DPP ke Manajer Area, akan terkirim notifikasi
berupa email ke Manajer Area agar melakukan Flag DPP:

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 66/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Jika dari Manajer Area, tagihan tidak wajar masih lolos dan sudah di-flag DPP (posting
3), maka akan terkirim email notifikasi ke GM, MB Niaga Wilayah, MS DIVDISPP dan
KDIVDIS berisi data pemakaian tidak wajar tersebut.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 67/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

3.7 Monitoring Tagihan Listrik (OLAP) Fungsi III


Monitoring Tagihan Listrik (OLAP) berguna untuk pengecekan terhadap status penghitungan
rekening pada Fungsi III, untuk selanjutnya dilakukan analisa dan evaluasi DLPD.

Letak Menu:
1. Klik (+) Menu Penghitungan
Rekening
2. Klik (+) Menu Monitoring
3. Pilih Monitoring Tagihan Listrik
(OLAP)

Tampilan Menu:
1. Pilih Unit UPI
2. Pilih Unit AP
3. Pilih Unit UP
4. Pilih Bulan dan Tahun rekening
5. Klik Tampil

Tampilan Cube Monitoring Tagihan Listrik (OLAP):

3.7.1 Keterangan Kode Posting pada Monitoring Tagihan Listrik Fungsi III

Kode posting pada monitoring OLAP menunjukkan status/posisi pemrosesan penghitungan


rekening pada Fungsi III.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 68/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

1. Kode Posting 0
Data telah dilakukan proses suplai DIL.

2. Kode Posting 1
Data telah dilakukan proses suplai Stan.

3. Kode Posting 2
Data telah dilakukan proses hitung Rekening. Pada proses ini sudah menghasilkan rupiah
tagihan listrik.

4. Kode Posting 3
Data telah dilakukan Flag DPP.

Klik 2x pada jumlah data untuk menampilkan detail data:

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 69/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

3.7.2 Content Field pada Cube Monitoring Tagihan Listrik (OLAP)

Tabel berikut menunjukkan content field yang terdapat pada Cube Monitoring Tagihan
Listrik Fungsi III.
No Nama Capture Keterangan
Field
1 THBLREK Menunjukkan bulan tahun
rekening tagihan listrik
yang diproses.
Penulisan: yyyymm
Contoh : 201408
2014 menunjukkan tahun
08 menunjukkan bulan

2 UNITAP • UNITAP menunjukkan kode


UNITUP Area/Cabang.

• UNITUP menunjukkan kode


Rayon.

3 TARIF Menunjukkan proses Filter


berdasarkan jenis Tarif.

4 DAYA Menunjukkan proses Filter


berdasarkan daya.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 70/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

N Nama Field Capture Keterangan


o
5 KDPROSES Gabungan antara kode
KLP area, Kode Proses dan
Kode Kelompok yang
menunjukkan
pengelompokkan pada
pemrosesan billing
sesuai kriteria golongan
tarif Tunggal / Ganda
atau kriteria lain untuk
memudahkan unit
dalam memproses
billing.
6 POSTING Menunjukkan
BILLING status/posisi
pemrosesan data billing
meter pada Fungsi III.

7 DLPD Menunjukkan kriteria


DLPD (Daftar
Pelanggan yang Perlu
Diperhatikan) untuk
selanjutnya dilakukan
analisa dan evaluasi.

8 LEMBAR, • Lembar menunjukkan


PEMKWH jumlah lembar tagihan
listrik yang diproses
pada Fungsi III.

• PemkWh menunjukkan
jumlah pemakaian
kWh pelanggan yang
diproses pada Fungsi
III.

9 Filtering jenis Memfilter data


DLPD berdasarkan kriteria
DLPD.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 71/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

N Nama Field Capture Keterangan


o
10 DLPD_LM • DLPD_LM
menunjukkan kriteria
DLPD lama sebelum
dilakukan proses
koreksi.

3.7.3 Urutan Prioritas DLPD pada Monitoring Tagihan Listrik Fungsi III

Urutan Prioritas DLPD pada Fungsi II dan III sebagai berikut.


1. kWh Maksimum > 720 Jam Nyala
2. Stan Mundur
3. kWh nol
4. Jam Nyala < 60 Jam Nyala
5. Rekening Pecahan
6. Normal

3.7.4 Filtering DLPD pada Cube Monitoring Tagihan Listrik Fungsi III

Terdapat tambahan filter cube DLPD pada monitoring Tagihan Listrik untuk memudahkan user
dalam menganalisa data-data yang memiliki DLPD yang belum sesuai.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 72/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

1. DLPD FKM (Faktor Kali Meter)

2. DLPD Pemakaian kVArh

3. DLPD Pemakaian kWh > 50% Rata-Rata 3 Bulan

4. DLPD Jenis Mutasi

5. DLPD Tanggal Baca (Periode Baca Melintas Bulan)

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 73/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Bab 2
ROLLBACK
(PEMUNDURAN KODE POSTING BILLING)

Ketentuan Rollback (Pemunduran Kode Posting Billing)


1. Dapat dilakukan di Fungsi II dan III selama belum dilakukan posting 3 Flag DPP.
2. Setelah proses rollback, status billing dikembalikan ke Fungsi II dengan kode posting 1, artinya unit
bisa melakukan upload ulang file stan meter dan koreksi stan di Fungsi II.
3. User yang berwenang melakukan rollback adalah role user Admin F23 level UPI.

Letak Menu:
1. Klik (+) Menu Penghitungan Rekening
2. Klik (+) Menu Hitung Rekening
3. Pilih Rollback Proses Final Rekening

Tampilan Menu:

4. Pilih UNITAP
5. Pilih UNITUP
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 74/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

6. Pilih Bulan Tahun Rekening


7. Pilih Kode Proses – Kode Kelompok
8. Isi kolom Alasan
9. Klik Proses
Setelah Proses selesai, tampil jumlah record yang berhasil dan gagal dilakukan Proses Rollback.

Sebelum Proses Rollback:


Billing Rayon berada pada Fungsi 3 dengan kode posting 2 (hitung rekening).

Proses Rollback:

Setelah Proses Rollback:


Billing dikembalikan ke Fungsi 2 dengan kode posting 1.
Artinya unit dapat melakukan upload ulang file DPM atau koreksi stan pada fungsi II.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 75/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Yang di-rollback hanya kode posting, data stan tidak mengalami perubahan, sehingga unit dapat
melakukan upload ulang/koreksi hanya pada pelanggan yang belum valid.

Setelah dilakukan proses Rollback, akan terkirim notifikasi ke Manajer Rayon, Manajer Area
dan DM Administrasi Niaga Wilayah/Distribusi yang bersangkutan.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 76/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

UPLOAD SOREK

4.1 Upload Piutang Baru (Sorek)


Upload Piutang Baru Sorek digunakan untuk membukukan piutang baru (sorek) hasil flag
DPP Fungsi III Penghitungan Rekening ke fungsi Pembukuan Piutang AP2T.

Letak Menu:
1. Klik (+) Menu Pembukuan, Penagihan
dan Waskit
2. Klik (+) Menu Pembukuan Piutang
3. Pilih Upload Piutang Baru (SOREK) (11)

Tampilan Menu:

4. Pilih Unit UPI, Unit AP, Unit UP


5. Pilih Bulan Tahun Rekening
6. Pilih Kode Proses-Kelompok
7. Klik Upload

Status Upload Sorek dapat dilihat pada menu Monitoring Upload Sorek.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 77/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

4.2 Monitoring Upload Sorek


Monitoring upload sorek digunakan untuk menampilkan status Upload Piutang Baru
(Sorek).

Letak Menu:
1. Klik (+) Menu Pembukuan, Penagihan
dan Waskit
2. Klik (+) Menu Monitoring
3. Pilih Monitoring Upload Sorek

Tampilan Menu:

4. Pilih Unit UPI, Unit AP, Unit UP


5. Pilih Bulan Tahun Rekening
6. Klik Tampil.
Pada grid akan ditampilkan status upload sorek, jumlah data yang berhasil, dan jumlah data
yang gagal.

Bila ada jumlah data yang gagal, unit dapat mengkonfirmasi ke helpdesk untuk dilakukan
pengecekan pada data (kemungkinan koneksi terputus, atau rupiah tagihan melebihi digit
kolom pada table).

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 78/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

LAPORAN DAN MONITORING

A. LAPORAN
• Pengertian Laporan adalah suatu bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu
kegiatan.

• Ada beberapa Fungsi Laporan, yaitu :


o Sebagai bahan untuk pertanggungjawaban
o Sebagai alat untuk menyampaikan informasi
o Sebagai alat pengawasan
o Sebagai bahan penilaian
o Sebagai bahan pengambilan keputusan

• Beberapa Manfaat Laporan adalah :


o Sebagai dasar penentuan kebijakan
o Sebagai bahan untuk penyusunan rencana kegiatan berikutnya
o Dapat mengetahui perkembangan dan proses dari peningkatan kegiatan
o Menjadi sumber informasi
Laporan Baca Meter adalah penyajian data terkait hasil baca meter yang dilakukan oleh vendor/petugas
baca meter PLN terhadap pelanggan PLN. Hasil baca meter yang dilakukan olehvendor/petugas baca
otomatis tersaji melalui system Aplikasi Catat Meter Terpusat (ACMT).
Laporan tagihan Listrik adalah hasil murni dari proses billing pada Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat
(AP2T) berupa rekapitulasi pembuatan rekening listrik per golongan tarif, yang dikenal dengan Laporan
TUL III-07, dan laporan per kode golongan dikenal dengan Laporan TUL III-08. Kemudian untuk laporan
penjualan tenaga listrik dikenal dengan Laporan TUL III-09 dan ada juga laporan koreksi.
Contoh laporan – laporan pada system ACMT dan AP2T adalah sebagai berikut :

.............................................................ikut contoh sama dengan ......aplikasi tanyang

B. MONITORING
• Pengertian Monitoring adalah aktifitas yang ditujukan untuk memberikan informasi tentang sebab
dan akibat dari suatu kebijakan yang sedang dilaksanakan. Monitoring diperlukan agar kesalahan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 79/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

awal dapat segera diketahui dan dapat dilakukan tindakan perbaikan, sehingga mengurangi risiko
yang lebih besar

• Fungsi dari Monitoring

1. Ketaatan (compliance)
2. Pemeriksaan (auditing)
3. Laporan (accounting)
4. Penjelasan (explanation)

• Prinsip dari monitoring


1. Monitoring harus dilakukan terus-menerus
2. Monitoring harus menjadi umpan terhadap perbaikan kegiatan program organisasi
3. Monitoring harus memberi manfaat baik terhadap organisasi maupun terhadap pengguna
produk atau layanan
4. Monitoring harus dapat memotifasi staf dan sumber daya lainnya untuk berprestasi
5. Monitoring harus berorientasi pada peraturan yang berlaku
6. Monitoring harus obyektif
7. Monitoring harus berorientasi pada tujuan program
...............................
Contoh monitoring –monitoring adalah system AP2T adalah sebagai berikut :
.....................contoh capture an monitoring sesauia denagn materi tayang,,..................

C. EIS AP2T
Executive Information System (EIS) atau bisa disebut juga Executive Support System (ESS) adalah sistem
komputer yang digunakan oleh pihak eksekutif dalam mengakses data dan informasi perusahaan,
sehingga dapat dilakukan pengidentifikasian masalah, pencarian solusi, dan menjadi dasar dalam proses
perencanaan yang sifatnya strategic.

karakteristik dari EIS adalah:


▪ Data yang telah dirangkum, karena pada umumnya eksekutif lebih mencari rangkuman data
dibandingkan rincian data dalam pengambilan keputusan.Mereduksi informasi yang tidak
diperlukan.
▪ Drill down untuk melihat rincian data yang menyusun rangkuman data.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 80/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

▪ Integrasi data dari basis data yang berbeda-beda.


▪ Eksekutif tertarik untuk melihat trend jangka panjang, misalnya tahunan.
▪ Informasi menjadi lebih bermakna jika terdapat informasi lain yang sejenis, sehingga dapat
dijadikan sebagai pembanding.
▪ Informasi yang disampaikan kepada eksekutif harus dalam bentuk yang ditentukan oleh faktor
penentu keputusan (Critical Succes Factor) seperti yang telah ditargetkan oleh perusahaan.

1. Laporan Pemakaian kWh/Tarif

2. Laporan Pemakaian kWh/RBM

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 81/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

3. Laporan Rekap Kode Baca

4. Laporan Pembacaan Meter

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 82/30
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 83/30

Anda mungkin juga menyukai