Anda di halaman 1dari 5

Faizah et al., Peran Ibu Rumah Tangga Dalam Pemenuhan.....

PERAN IBU RUMAH TANGGA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA


(Studi Kasus pada Istri Nelayan di Desa Cupel Kecamatan Negara Kabupaten Jembrana, Bali)

THE ROLE OF HOUSEWIFE IN FULFILLING FAMILY NECESSITIES


(A Study Case Of Fisherman’s Wife In Cupel Village Subdistrict Negara Jembrana Regency Bali)

Undatul Faizah 1, Dra. Retna Ngesti S, M.P 2, Drs. Sutrisno Djaja, M.M 3
Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan IPS
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember (UNEJ)
ABSTRAK
Peran produktif merupakan kedudukan ibu rumah tangga istri buruh nelayan untuk memperoleh penghasilan
ekonomi dalam upaya pemenuhan kebutuhan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran
produktif ibu rumah tangga istri buruh nelayan serta mengetahui persentase kontribusi finansial yang diberikan
oleh ibu rumah tangga istri buruh nelayan di Desa Cupel Kecamatan Negara Kabupaten Jembrana, Bali. Penentuan
lokasi penelitian menggunakan metode Purposive Area yaitu Desa Cupel Kecamatan Negara Kabupaten Jembrana,
Bali. Subjek penelitian ditentukan dengan metode purposive sampling yaitu lima ibu rumah tangga istri buruh
nelayan yang memiliki anak usia sekolah, telah bekerja minimal lima tahun terhitung sejak mulai berumah tangga
serta berdomisili di Desa Cupel Kecamatan Negara Kabupaten Jembrana, Bali. Pengumpulan data dengan
menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu rumah tangga istri buruh
nelayan memiliki aktivitas produktif yaitu sebagai pengrajin sulaman, pengecer rempah, buruh industri pengolahan
ikan menjadi sarden, penjual ikan sudang keliling, penjual pulsa, buruh selepan, buruh bungkus kerupuk, pedagang
pulsa, pedagang atau membuka unit usaha mandiri seperti membuka toko/warung. Aktivitas produktif tersebut
memberikan penghasilan berupa upah atau gaji serta laba dari membuka usaha mandiri. Pendapatan yang diperoleh
digunakan untuk membantu suami dalam memenuhi kebutuhan keluarga yang meliputi kebutuhan pangan,
sandang, papan, pendidikan, dan kesehatan. Persentase kontribusi finansial yang diberikan istri untuk keluarganya
rata-rata sebesar 55,20% perbulan.

Kata Kunci: Peran, Ibu Rumah Tangga, dan Pemenuhan Kebutuhan.

ABSTRACT
A productive role is the role of fishermen’s wives to earn economic income in addressing the needs of their family.
This research aims to describe the productive role of fishermen’s wives and to determine the percentage of the
financial contribution provided by them in Cupel Village, Negara, Jembrana, Bali. The determination of the
research location uses Purposive Area, it is in the Cupel Village, Negara, Jembrana, Bali. The research subjects are
determined by using purposive sampling method, they are five housewives with school-age children, they have
been working five years minimally from beginning to be a wife and settle down in that village. The data is
collected by using the methods of observation, interview and documentation. The data analysis used is data
reduction, data presentation and finding conclusion. The results of the research shows that the fishermen’s wives
have some productive activities such as embroidery artisans, retailers spices, sardine industry labor, fishmonger,
pulse seller, selepan workers, crackers industry labor, and also as traders of an independent business such as
shops/stalls. These productive activities provide income in the form of wages or salaries and also profit from their
independent business. The earned income is used to help their husbands in addressing their family necessities
include food, clothing, housing, education, and health. The percentage of financial contributions granted by the
wives to her family is average of 55.20% per month.

Keywords: Role, Housewife, Fulfillment of Needs

ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA 2016, I (1): 1-5


Faizah et al., Peran Ibu Rumah Tangga Dalam Pemenuhan..... 2

PENDAHULUAN tersebut ditunjukkan dengan bekerja diluar rumah maupun


Pekerjaan menjadi seorang buruh nelayan di dalam rumah yang menghasilkan pendapatan. Menurut
merupakan sebuah pekerjaan yang menggantungkan Abdurrachman (dalam Subono, 2013) bahwa pendapatan
hidupnya dari hasil tangkap melaut. Hasil tangkap melaut adalah uang, barang-barang, materi atau jasa-jasa yang
pada buruh nelayan dipengaruhi oleh banyak faktor salah diterima selama satu jangka waktu tertentu, biasanya
satunya adalah faktor alam. Keadaan alam yang tidak merupakan hasil dari pemakaian kapital, pemberian jenis-
menentu karena adanya pergantian musim, cuaca yang jenis perseorangan atau kedua-duanya, yang termasuk
tidak mendukung dikarenakan hujan yang disertai angin pendapatan adalah upah, gaji, sewa tanah, deviden,
maka kondisi seperti ini membuat buruh nelayan tidak pembayaran bunga, pensiun dan gaji tahunan.
dapat melakukan aktivitas melautnya. Namun, jika cuaca Pendapatan yang diterima oleh ibu rumah tangga
mendukung dan bersahabat dengan para buruh nelayan, istri buruh nelayan merupakan pendapatan yang diperoleh
maka buruh nelayan melakukan aktivitas melautnya. dari hasil melakukan aktivitas produktifnya berupa upah
Dalam situasi cuaca yang mendukung, buruh nelayan atau gaji dan laba yang diperoleh dari hasil pemakaian
dalam melakukan aktivitas melautnya belum tentu kapital dari usaha yang dijalankan. Adapun pendapatan
mendapatkan hasil tangkap. yang diperoleh ibu rumah tangga istri buruh nelayan
Kondisi buruh nelayan dalam memperoleh hasil digunakan untuk membantu suami dalam pemenuhan
tangkap ikan yang sifatnya spekulatif membuat kebutuhan keluarga agar pemenuhan kebutuhan keluarga
pendapatan yang diperoleh buruh nelayan menjadi tidak buruh nelayan dapat tercapai secara optimal.
pasti dan fluktuatif dalam setiap harinya. Musim paceklik Berdasarkan kondisi ekonomi buruh nelayan yang
merupakan musim dimana para buruh nelayan sulit untuk pasang surut sehingga keterlibatan ibu rumah tangga istri
memperoleh pendapatan dikarenakan pada musim ini buruh nelayan di Desa Cupel sangat penting yaitu dengan
kondisi alam tidak mendukung untuk melakukan aktivitas melakukan macam-macam aktivitas produktifnya melalui
melaut sehingga buruh nelayan tidak melakukan aktivitas peran produktif yang dijalankannya guna membantu
melautnya. Kondisi seperti ini membuat buruh nelayan suami dalam memenuhi kebutuhan keluarganya yang
merasa kesulitan dalam memenuhi segala kebutuhan ditunjukkan dengan berkontribusi secara finansial kepada
keluarganya. Kebutuhan merupakan barang atau jasa keluarganya.
yang harus dipenuhi jika tidak terpenuhi maka akan
mempengaruhi kelangsungan hidup seseorang. Oleh METODEPENELITIAN
karena itu kebutuhan pokok manusia harus tercapai secara Penelitian ini merupakan penelitian dengan
maksimal guna mendapatkan kehidupan yang layak dan pendekatan kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk
sejahtera. Menurut Fatma (2014) pada hakikatnya untuk menggambarkan dan menganalisis peran ibu rumah
mencapai kelayakan dan kesejahteraan hidup manusia tangga dalam pemenuhan kebutuhan keluarga (studi kasus
memerlukan lima macam kebutuhan dasar yang harus pada istri nelayan di Desa Cupel Kecamatan Negara
terpenuhi yaitu kebutuhan pangan, sandang, papan, Kabupaten Jembrana, Bali). Metode penentuan lokasi
pendidikan, dan kesehatan. penelitian menggunakan metode purposive area. Subjek
Untuk memenuhi lima macam kebutuhan pokok penelitian adalah lima ibu rumah tangga dengan kriteria
tersebut, jika hanya mengandalkan pendapatan dari buruh perempuan yang sudah berumah tangga (menikah),
nelayan maka pemenuhan kebutuhan keluarga tidak dapat memiliki suami yang berprofesi sebagai buruh nelayan,
tercapai secara optimal. Sehingga dengan kondisi yang memiliki anak usia sekolah, sudah bekerja selama
demikian, maka keterlibatan istri buruh nelayan sangat minimal 5 tahun terhitung sejak berumah tangga serta
penting untuk membantu suami dalam pemenuhan berdomisili di Desa Cupel Kecamatan Negara Kabupaten
kebutuhan keluarga. Ibu rumah tangga istri buruh nelayan Jembrana, Bali. Informan pendukung penelitian ini adalah
hadir dengan menjalankan peran produktifnya sebagai suami dari ibu rumah tangga subjek penelitian yang
perempuan yang memiliki potensi untuk mengembangkan berprofesi sebagai buruh nelayan dan perangkat Desa
kemampuannya dalam memperoleh pendapatan tambahan Cupel Kecamatan Negara Kabupaten Jembrana, Bali.
bagi keluarganya. Metode pengumpulan data yang digunakan ialah
Menurut Kusnadi (2009:103-104) istri buruh nelayan metode wawancara untuk meraih data macam-macam
memiliki tiga peran yang harus dijalankannya setiap hari. aktivitas yang dilakukan oleh ibu rumah tangga isrti
Peran tersebut yaitu peran domestik yang mengatur buruh nelayan serta untuk mengetahui pendapatan dan
berbagai penyelenggaraan tugas kerumahtanggaan, peran persentase kontribusi finansial yang diberikan untuk
produktif yang melakukan aktivitas produktif untuk keluarganya, sedangkan metode observasi digunakan
memperoleh penghasilan dan peran pengelolaan potensi untuk mengamati aktivitas produktif yang dilakukan oleh
komunitas. Adapun fokus dalam penelitian ini ialah peran ibu rumah tangga istri buruh nelayan, dan metode
produktif yang dilakukan oleh ibu rumah tangga istri dokumen digunakan untuk mengambil data pendukung
buruh nelayan di Desa Cupel Kecamatan Negara saat melakukan penelitian yaitu seperti jumlah penduduk
Kabupaten Jembrana, Bali dalam pemenuhan kebutuhan Desa Cupel, peta Desa Cupel, jumlah pengangguran dan
keluarga. lain-lain. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif
Peran produktif yang dimiliki oleh ibu rumah tangga kualitatif. Proses analisis data meliputi: (a) reduksi data,
istri buruh nelayan dilakukan dengan melaksanakan (b) penyajian data, (c) penarikan kesimpulan. Kemudian
aktivitas-aktivitas produktif yang bertujuan untuk untuk pengecekan data dengan menggunakan tekhnik
memperoleh penghasilan tambahan. Aktivitas produktif trianggulasi.

ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA 2016, I (1): 1-5


Faizah et al., Peran Ibu Rumah Tangga Dalam Pemenuhan..... 3

kerupuk

HASIL Pedagang Rp. 150.000 30 Hari


Ibu rumah tangga istri buruh nelayan di Desa Cupel pulsa
secara umum memiliki kedudukan atau peran yang sama
dengan ibu rumah tangga lainnya. Dalam penelitian ini, Pengrajin Rp. 470.000 20 Hari
ibu rumah tangga istri buruh nelayan di Desa Cupel sulaman
memiliki peran produktif yang harus dijalankan untuk
pemenuhan kebutuhan keluarganya. Peran produktif 5 Masudah Buruh Rp. 25 Hari Rp.
merupakan segala aktivitas yang dilakukan oleh ibu industri 2.000.000 2.500.000
rumah tangga istri buruh nelayan di Desa Cupel dalam pengolahan
ikan
memperoleh pendapatan. Subjek penelitian menjadi
dari 5 ibu rumah tangga istri buruh nelayan memiliki sarden
alasan hampir sama terkait dengan alasan mereka bekerja.
Alasan mereka memilih bekerja karena mengisi waktu
luang dan membantu suami dalam memperoleh Pedagang Rp. 500.000 5 Hari
penghasilan. Hal ini di buktikan dengan wawancara pada ikan
salah satu subjek penelitian. Berikut hasil wawancaranya: sudang
keliling
“…saya bekerja untuk mengisi waktu luang,
dari pada saya dirumah hanya diam tidak ada Sumber: Data Primer (diolah)
yang dikerjakan lebih baik saya bekerja Berdasarkan tabel diatas, ada sembilan macam
membantu suami mendapat penghasilan supaya aktivitas yang dilakukan oleh subjek penelitian yaitu
sedikit-sedikit dapat menyisihkan untuk sebagai pedagang yang memiliki unit usaha mandiri
menabung dek.”(M, 44 Tahun) seperti toko/warung, pengrajin sulaman, pengecer
Aktivitas produktif yang ditekuni oleh ibu rumah rempah, buruh selepan, buruh industri pengolahan ikan
tangga istri buruh nelayan di Desa Cupel cukup variatif. menjadi sarden, penjahit pakaian, buruh bungkus
Berikut data aktivitas dan pendapatan yang diperoleh istri kerupuk, pedagang pulsa, pedagang ikan sudang keliling.
buruh nelayan di Desa Cupel dan total pendapatannya Ibu rumah tangga istri buruh nelayan di Desa Cupel
dalam satu bulan. masing-masing memiliki aktivitas produktif lebih dari
Tabel 1. Aktivitas & Pendapatan Ibu Rumah Tangga satu, sehingga dalam satu hari dapat melakukan aktivitas
Subjek Penelitian Tahun 2015 produktifnya lebih dari satu. Macam-macam aktivitas
tersebut memberikan penghasilan berupa upah atau laba
No Nama Macam Pendapatan Tenggang Total kepada ibu rumah tangga istri buruh nelayan di Desa
Aktivitas Waktu Pendapat Cupel. Pendapatan yang diperoleh dalam satu bulan dari
an 1
Bulan melakukan aktivitas produktif bervariasi yaitu kisaran
antara Rp. 800.000 hingga Rp. 2.500.000 setiap bulannya.
1 Nur Aini Pedagang Rp. 840.000 28 Hari Rp.
1.020.000 Berdasarkan hasil penelitian, terungkap bahwa total
pengeluaran kebutuhan keluarga buruh nelayan di Desa
Pengrajin Rp. 180.000 30 Hari
Cupel setiap bulannya ada kontribusi istri secara finansial
Sulaman untuk pemenuhan kebutuhan keluarga yang belum
tercapai. Berikut keseluruhan total kontribusi pendapatan
2 Sanah Pengecer Rp. 480.000 12 Hari Rp.
yang diberikan ibu rumah tangga istri buruh nelayan di
rempah 1.390.000 Desa Cupel dalam pemenuhan kebutuhan keluarganya
tercermin pada tabel dibawah ini:
Buruh Rp. 360.000 12 Hari Tabel 2. Total Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga
selepan
Dalam Pemenuhan Kebutuhan Keluarga Tahun 2015
No Nama Total Pendapat Pendapatan Pendapat Persenta Surplus
Pengrajin Rp. 550.000 20 Hari Pengeluaran a Suami Istri an yang se Pendapa
sulaman Keluarga dikeluark Kontribu tan Istri
an Istri si (Tabung
an)
3 Udiyah Buruh Rp. 25 Hari Rp. 1 Nur Rp. Rp. Rp. Rp. 52,83% Rp.
industri 1.720.000 1.970.000 Aini 1.590.000 750.000 1.020.000 840.000 180.000
pengolahan
ikan
menjadi
2 Sanah Rp. Rp. Rp. Rp. 53.81% Rp.
sarden 2.165.000 1.000.000 1.390.000 1.165.000 225.000

Penjahit Rp. 250.000 5 Hari


3 Udiyah Rp. Rp. Rp. Rp. 50.51% Rp.
3.435.000 1.700.000 1.970.000 1.735.000 235.000

4 Farida Buruh Rp. 180.000 12 Hari Rp.


bungkus 800.000

ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA 2016, I (1): 1-5


Faizah et al., Peran Ibu Rumah Tangga Dalam Pemenuhan..... 4

4 Farida Rp. Rp. Rp. 800.000 Rp. 44.78% Rp. tangga istri buruh nelayan Cupel, kaum perempuan dapat
1.630.000 900.000 730.000 70.000
berpartisipasi aktif (Kusnadi, 2009:107).
5 Masuda Rp. Rp. Rp. Rp. 74.09% Rp. Ibu rumah tangga istri buruh nelayan Cupel
h 1.930.000 500.000 2.500.000 1.430.000 1.070.00
0 melakukan aktivitas produktifnya dikarenakan suami dari
subjek penelitian ini bermata pencaharian sebagai buruh
Jumlah Rata- Rp.
rata 2.150.000
Rp.
970.000
Rp.
1.536.000
Rp.
1.180.000
55,20% Rp.
356.000
nelayan yang pendapatan setiap harinya tidak dapat
ditentukan atau dipastikan. Pendapatan menjadi buruh
Sumber: Data Primer (diolah) nelayan tidak ada yang menjamin seberapa besar
Berdasarkan data pada tabel diatas, jumlah rata-rata pendapatan yang akan diperoleh setiap harinya. Hal ini
persentase kontribusi financial yang diberikan istri untuk dikarenakan pendapatan buruh nelayan di pengaruhi oleh
keluarganya sebesar 55,20% dari total rata-rata hasil tangkap ikan yang diperoleh. Apabila pada hari
pengeluaran keluarga yang mencapai Rp. 2.150.000/bulan tertentu memperoleh hasil tangkap yang besar maka dapat
dengan jumlah rata-rata pendapatan istri setiap bulannya ditentukan pendapatan pada hari itu juga besar, namun
yang mencapai Rp. 1.536.000. Adapun rata-rata untuk hari esok tidak ada jaminan akan memperoleh hasil
pendapatan yang diperoleh istri buruh nelayan di Desa tangkap yang sama.
Cupel adalah Rp. 1.536.000/bulan sedangkan rata-rata Ibu rumah tangga istri buruh nelayan yang memiliki
pendapatan suami Rp. 970.000/bulan. Hal ini dikarenakan modal mereka lebih memilih untuk membuka
pendapatan suami yang tidak menentu dari hasil aktivitas toko/warung di depan rumahnya, dan ada juga yang
melautnya sedangkan istri memiliki pendapatan yang memiliki keterampilan menjahit pakaian sehingga dapat
lebih tinggi dikarenakan istri bekerja melakukan aktivitas menambah perolehan penghasilan keluarga. Ada juga
produktifnya yang beragam dalam satu hari kerja yang memiliki modal sedikit digunakan untuk berdagang
sehingga dalam satu bulan pendapatan istri lebih besar pulsa, serta ada juga yang memanfaatkan hasil tangkap
dibandingkan dengan pendapatan suami dari hasil melaut suami yaitu ikan yang diperoleh suami dibawa pulang
sebagai buruh nelayan di Desa Cupel Kecamatan Negara kemudian diolah menjadi ikan asin dan ikan sudang
Kabupaten Jembrana, Bali. kemudian dijual keliling.
Pendapatan yang diperoleh istri digunakan untuk Aktivitas lain yang tidak menggunakan modal pun
menutupi kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan hanya menjadi buruh pada suatu industri besar maupun
keluarga yang belum tercapai oleh pendapatan suami, home industri dipilih ibu rumah tangga istri buruh
pendapatan istri setiap bulannya mengalami surplus. nelayan Cupel sebagai tempat untuk beraktivitas
Pendapatan istri yang surplus dialokasikan untuk memperoleh penghasilan. Macam dari aktivitas tersebut
menabung sehingga ketika musim barat tiba tabungan ialah sebagai pengrajin sulaman, sebagai pengecer
tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan rempah, sebagai buruh selepan, sebagai buruh bungkus
keluarga. Adapun jumlah pendapatan rata-rata yang kerupuk, dan sebagai buruh pada industri pengolahan ikan
dialokasikan untuk menabung ialah sebesar Rp. menjadi sarden.
356.000/bulan.
Persentase kontribusi pendapatan istri dalam Ibu rumah tangga istri buruh nelayan Cupel masing-
pemenuhan kebutuhan keluarga berbeda-beda, mulai dari masing memiliki aktivitas produktifnya lebih dari satu.
yang paling rendah yaitu 44,78% hingga yang paling Aktivitas yang dilakukan oleh ibu rumah tangga istri
tinggi yaitu mencapai 74,09%. Persentase kontribusi buruh nelayan Cupel ada yang dilakukan tidak harus
terendah dikarenakan pendapatan suami yang lebih tinggi keluar rumah dan ada juga yang dilakukan diluar rumah.
dan rendahnya pendapatan istri, sedangkan untuk Aktivitas produktif yang dilakukan didalam rumah
persentase kontribusi tertinggi dikarenakan pendapatan antaranya yaitu menyulam, menjahit pakaian, bungkus
yang diperoleh istri lebih tinggi dari pada pendapatan kerupuk, bungkus rempah, berdagang pulsa dan
yang diperoleh suami. Pendapatan suami sebagai buruh berdagang membuka toko/warung, sedangkan untuk
nelayan tidak menentu dan perahu yang diikuti lebih aktivitas produktif yang dilakukan diluar rumah ialah
sering tidak memperoleh hasil tangkap sedangkan selepan, buruh industri perikanan menjadi sarden, dan
pendapatan istri lebih tinggi dari hasil melakukan berdagang ikan sudang keliling.
aktivitas produktifnya merupakan penyebab utama
Aktivitas produktif yang dilakukan istri nelayan
tingginya kontribusi yang diberikan istri untuk
Cupel memiliki prioritas, ada aktivitas produktif utama
keluarganya.
ada juga sampingan. Aktivitas utama merupakan
pekerjaan utama yang dipilih oleh istri nelayan Cupel, hal
PEMBAHASAN ini dipilih karena aktivitas produktif utama dapat
Aktivitas yang dilakukan oleh ibu rumah tangga istri dilakukan secara rutin dan tidak dipengaruhi oleh musim
buruh nelayan Cupel tersebut, merupakan bentuk dari sedangkan untuk aktivitas lainnya selain aktivitas utama
penciptaan sumber pendapatan melalui mata pencaharian merupakan pekerjaan sampingan karena aktivitas
alternative karena jika hanya bertumpu pada aktivitas dari produktif tersebut dipengaruhi oleh musim dan
melaut maka sumberdaya perikanan terus mengalami permintaan pasar.
penipisan. Sehingga untuk dapat bertahan hidup maka
rumah tangga nelayan harus mengembangkan strategi- Ibu rumah tangga istri buruh nelayan Cupel
strategi ekonomi yang beragam di luar sektor melakukan aktivitas produktifnya sehingga memperoleh
penangkapan, seperti yang dilakuan oleh ibu rumah penghasilan yang dapat disumbangkan untuk keluarganya.

ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA 2016, I (1): 1-5


Faizah et al., Peran Ibu Rumah Tangga Dalam Pemenuhan..... 5

Dengan adanya keterlibatan kaum perempuan dalam istri lebih besar dari pada pendapatan yang diperoleh
melakukan aktivitas produktifnya dapat memberikan suami. Pendapatan suami yang sebagai buruh nelayan
kontribusi yang besar terhadap keluarga buruh nelayan tidak menentu dan perahu yang diikuti lebih sering tidak
yang memiliki penghasilan tidak pasti disetiap harinya. memperoleh hasil tangkap sedangkan pendapatan istri
Hal ini sesuai dengan pendapat Kusnadi (2006:10) yang yang besar dari hasil melakukan aktivitas produktifnya
mengatakan Manfaat adanya keterlibatan perempuan merupakan penyebab utama tingginya kontribusi yang
dalam aktivitas ekonomi di ranah public selain menjaga diberikan oleh istri untuk keluarganya.
kelangsungan hidup rumah tangga, tetapi juga dapat
SARAN
memberikan kontribusi terhadap dinamika social-ekonomi
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini dengan segala
masyarakat lokal, dalam hal ini, kaum perempuan atau
bentuk keterbatasan yang dimiliki perempuan, perempuan
ibu rumah tangga tidak hanya menjadi potensi social-
tetap memiliki potensi untuk menambah pendapatan
budaya, tetapi juga sebagai potensi ekonomi yang patut di
keluarga melalui pendapatan yang ia peroleh dari hasil
pertimbangkan.
kerja produktifnya. Perempuan dengan memiliki
Pendapatan yang diperoleh ibu rumah tangga istri kedudukan sebagai ibu rumah tangga dan pekerja
buruh nelayan Cupel merupakan pendapatan dari hasil perempuan hendaknya dapat mengatur waktu antara
melakukan aktivitas produktifnya sebagai pedagang yang sebagai ibu rumah tangga dan sebagai pekerja perempuan
memiliki unit usaha mandiri, sebagai buruh pengrajin secara proporsional agar kedua peran yang dijalankan
sulaman, sebagai buruh harian lepas pada industri dapat berjalan secara seimbang dan maksimal, sedangkan
pengolahan ikan menjadi sarden, sebagai buruh selepan, bagi pihak pemerintahan tingkat desa agar memberikan
pengecer rempah-rempah, pedagang pulsa, penjahit pelatihan-pelatihan dan pengetahuan kepada ibu rumah
pakaian, buruh bungkus kerupuk, dan penjual ikan tangga istri buruh nelayan sehingga potensi dan
sudang keliling. keterampilan yang dimiliki semakin baik, hal ini juga
akan berdampak baik untuk pembangunan Desa Cupel
Istri buruh nelayan mengalokasikan pendapatannya
yang perekonomiannya didominasi dari hasil sumber daya
untuk pemenuhan kebutuhan keluarganya, hal ini terlihat
lautnya.
dari persentase kontribusi yang diberikan istri kepada
keluarganya. Adapun kisaran persentase kontribusi secara
DAFTAR PUSTAKA
finansial antara dari 44,78% sampai dengan 74,09% jika
[1] Fatma, Aida. 2014. Studi Tentang Pemenuhan
digambarkan dengan angka antara Rp. 730.000 hingga
Kebutuhan Hidup Masyarakat Tani Di Jorong Kayu
Rp. 1.735.000 per bulan yang dikeluarkan istri untuk
Meranting Kecamatan Lintau Buo Utara. Program
keluarganya dari pendapatan yang mereka peroleh. Sihite
Studi Pendidikan Geografi Sekolah Tinggi Keguruan
(2007:105-106) mengatakan bahwa perempuan
Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat
merupakan sumber daya yang belum dimanfaatkan yang
Padang.
dapat memberi sumbangan ekonomi dalam pembangunan.
Namun dengan adanya aktivitas produktif yang dilakukan
oleh ibu rumah tangga istri buruh nelayan Cupel [2] Kusnadi, dkk. 2006. Perempuan Pesisir. Yogyakarta:
menggambarkan adanya sumbangan ekonomi yang besar LkiS.
dari kaum perempuan untuk keluarga dan social-ekonomi
masyarakat lokal.
[3] _______. 2009. Keberdayaan Nelayan Dan
Dinamika Ekonomi Pesisir. Jogjakarta: Ar-Ruzz
KESIMPULAN Media.
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah
diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa ibu rumah
tangga istri buruh nelayan di Desa Cupel Kecamatan [4] Sihite, Romany. 2007. Perempuan, Kesetaraan, Dan
Negara Kabupaten Jembrana, Bali memiliki peran yang Keadilan: Suatu Tinjauan Berwawasan Gender.
sangat penting dalam keluarganya yaitu peran produktif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Hasil penelitian menunjukkan dengan menjalankan peran
produktif yang bermacam-macam seperti pedagang yang
memiliki unit usaha mandiri seperti toko/warung, [5] Subono, M. Rizki Wardhana. 2013. Analisis Faktor-
pengrajin sulaman, pengecer rempah, buruh selepan, Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan
buruh industri pengolahan ikan menjadi sarden, penjahit Pengrajin Sepatu (Studi Kasus Pengrajin Sepatu
pakaian, buruh bungkus kerupuk, pedagang pulsa, Register dan Non Register di Kecamatan Soko
pedagang ikan sudang keliling, maka istri buruh nelayan Kabupaten Mojokerto). Jurusan Ilmu Ekonomi
di Desa Cupel dapat memberikan kontribusi secara Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya
finansial untuk keluarganya rata-rata sebesar 55,20% Malang.
perbulan. dengan persentase kontribusi terendah sebesar
44,78%, hal ini dikarenakan pendapatan yang diperoleh
suami lebih tinggi dibandingkan pendapatan yang
diperoleh istri, sedangkan persentase kontribusi terbesar
mencapai 74,09% dikarenakan pendapatan yang diperoleh

ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA 2016, I (1): 1-5

Anda mungkin juga menyukai