Undatul Faizah
Undatul Faizah
Undatul Faizah 1, Dra. Retna Ngesti S, M.P 2, Drs. Sutrisno Djaja, M.M 3
Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan IPS
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember (UNEJ)
ABSTRAK
Peran produktif merupakan kedudukan ibu rumah tangga istri buruh nelayan untuk memperoleh penghasilan
ekonomi dalam upaya pemenuhan kebutuhan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran
produktif ibu rumah tangga istri buruh nelayan serta mengetahui persentase kontribusi finansial yang diberikan
oleh ibu rumah tangga istri buruh nelayan di Desa Cupel Kecamatan Negara Kabupaten Jembrana, Bali. Penentuan
lokasi penelitian menggunakan metode Purposive Area yaitu Desa Cupel Kecamatan Negara Kabupaten Jembrana,
Bali. Subjek penelitian ditentukan dengan metode purposive sampling yaitu lima ibu rumah tangga istri buruh
nelayan yang memiliki anak usia sekolah, telah bekerja minimal lima tahun terhitung sejak mulai berumah tangga
serta berdomisili di Desa Cupel Kecamatan Negara Kabupaten Jembrana, Bali. Pengumpulan data dengan
menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu rumah tangga istri buruh
nelayan memiliki aktivitas produktif yaitu sebagai pengrajin sulaman, pengecer rempah, buruh industri pengolahan
ikan menjadi sarden, penjual ikan sudang keliling, penjual pulsa, buruh selepan, buruh bungkus kerupuk, pedagang
pulsa, pedagang atau membuka unit usaha mandiri seperti membuka toko/warung. Aktivitas produktif tersebut
memberikan penghasilan berupa upah atau gaji serta laba dari membuka usaha mandiri. Pendapatan yang diperoleh
digunakan untuk membantu suami dalam memenuhi kebutuhan keluarga yang meliputi kebutuhan pangan,
sandang, papan, pendidikan, dan kesehatan. Persentase kontribusi finansial yang diberikan istri untuk keluarganya
rata-rata sebesar 55,20% perbulan.
ABSTRACT
A productive role is the role of fishermen’s wives to earn economic income in addressing the needs of their family.
This research aims to describe the productive role of fishermen’s wives and to determine the percentage of the
financial contribution provided by them in Cupel Village, Negara, Jembrana, Bali. The determination of the
research location uses Purposive Area, it is in the Cupel Village, Negara, Jembrana, Bali. The research subjects are
determined by using purposive sampling method, they are five housewives with school-age children, they have
been working five years minimally from beginning to be a wife and settle down in that village. The data is
collected by using the methods of observation, interview and documentation. The data analysis used is data
reduction, data presentation and finding conclusion. The results of the research shows that the fishermen’s wives
have some productive activities such as embroidery artisans, retailers spices, sardine industry labor, fishmonger,
pulse seller, selepan workers, crackers industry labor, and also as traders of an independent business such as
shops/stalls. These productive activities provide income in the form of wages or salaries and also profit from their
independent business. The earned income is used to help their husbands in addressing their family necessities
include food, clothing, housing, education, and health. The percentage of financial contributions granted by the
wives to her family is average of 55.20% per month.
kerupuk
4 Farida Rp. Rp. Rp. 800.000 Rp. 44.78% Rp. tangga istri buruh nelayan Cupel, kaum perempuan dapat
1.630.000 900.000 730.000 70.000
berpartisipasi aktif (Kusnadi, 2009:107).
5 Masuda Rp. Rp. Rp. Rp. 74.09% Rp. Ibu rumah tangga istri buruh nelayan Cupel
h 1.930.000 500.000 2.500.000 1.430.000 1.070.00
0 melakukan aktivitas produktifnya dikarenakan suami dari
subjek penelitian ini bermata pencaharian sebagai buruh
Jumlah Rata- Rp.
rata 2.150.000
Rp.
970.000
Rp.
1.536.000
Rp.
1.180.000
55,20% Rp.
356.000
nelayan yang pendapatan setiap harinya tidak dapat
ditentukan atau dipastikan. Pendapatan menjadi buruh
Sumber: Data Primer (diolah) nelayan tidak ada yang menjamin seberapa besar
Berdasarkan data pada tabel diatas, jumlah rata-rata pendapatan yang akan diperoleh setiap harinya. Hal ini
persentase kontribusi financial yang diberikan istri untuk dikarenakan pendapatan buruh nelayan di pengaruhi oleh
keluarganya sebesar 55,20% dari total rata-rata hasil tangkap ikan yang diperoleh. Apabila pada hari
pengeluaran keluarga yang mencapai Rp. 2.150.000/bulan tertentu memperoleh hasil tangkap yang besar maka dapat
dengan jumlah rata-rata pendapatan istri setiap bulannya ditentukan pendapatan pada hari itu juga besar, namun
yang mencapai Rp. 1.536.000. Adapun rata-rata untuk hari esok tidak ada jaminan akan memperoleh hasil
pendapatan yang diperoleh istri buruh nelayan di Desa tangkap yang sama.
Cupel adalah Rp. 1.536.000/bulan sedangkan rata-rata Ibu rumah tangga istri buruh nelayan yang memiliki
pendapatan suami Rp. 970.000/bulan. Hal ini dikarenakan modal mereka lebih memilih untuk membuka
pendapatan suami yang tidak menentu dari hasil aktivitas toko/warung di depan rumahnya, dan ada juga yang
melautnya sedangkan istri memiliki pendapatan yang memiliki keterampilan menjahit pakaian sehingga dapat
lebih tinggi dikarenakan istri bekerja melakukan aktivitas menambah perolehan penghasilan keluarga. Ada juga
produktifnya yang beragam dalam satu hari kerja yang memiliki modal sedikit digunakan untuk berdagang
sehingga dalam satu bulan pendapatan istri lebih besar pulsa, serta ada juga yang memanfaatkan hasil tangkap
dibandingkan dengan pendapatan suami dari hasil melaut suami yaitu ikan yang diperoleh suami dibawa pulang
sebagai buruh nelayan di Desa Cupel Kecamatan Negara kemudian diolah menjadi ikan asin dan ikan sudang
Kabupaten Jembrana, Bali. kemudian dijual keliling.
Pendapatan yang diperoleh istri digunakan untuk Aktivitas lain yang tidak menggunakan modal pun
menutupi kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan hanya menjadi buruh pada suatu industri besar maupun
keluarga yang belum tercapai oleh pendapatan suami, home industri dipilih ibu rumah tangga istri buruh
pendapatan istri setiap bulannya mengalami surplus. nelayan Cupel sebagai tempat untuk beraktivitas
Pendapatan istri yang surplus dialokasikan untuk memperoleh penghasilan. Macam dari aktivitas tersebut
menabung sehingga ketika musim barat tiba tabungan ialah sebagai pengrajin sulaman, sebagai pengecer
tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan rempah, sebagai buruh selepan, sebagai buruh bungkus
keluarga. Adapun jumlah pendapatan rata-rata yang kerupuk, dan sebagai buruh pada industri pengolahan ikan
dialokasikan untuk menabung ialah sebesar Rp. menjadi sarden.
356.000/bulan.
Persentase kontribusi pendapatan istri dalam Ibu rumah tangga istri buruh nelayan Cupel masing-
pemenuhan kebutuhan keluarga berbeda-beda, mulai dari masing memiliki aktivitas produktifnya lebih dari satu.
yang paling rendah yaitu 44,78% hingga yang paling Aktivitas yang dilakukan oleh ibu rumah tangga istri
tinggi yaitu mencapai 74,09%. Persentase kontribusi buruh nelayan Cupel ada yang dilakukan tidak harus
terendah dikarenakan pendapatan suami yang lebih tinggi keluar rumah dan ada juga yang dilakukan diluar rumah.
dan rendahnya pendapatan istri, sedangkan untuk Aktivitas produktif yang dilakukan didalam rumah
persentase kontribusi tertinggi dikarenakan pendapatan antaranya yaitu menyulam, menjahit pakaian, bungkus
yang diperoleh istri lebih tinggi dari pada pendapatan kerupuk, bungkus rempah, berdagang pulsa dan
yang diperoleh suami. Pendapatan suami sebagai buruh berdagang membuka toko/warung, sedangkan untuk
nelayan tidak menentu dan perahu yang diikuti lebih aktivitas produktif yang dilakukan diluar rumah ialah
sering tidak memperoleh hasil tangkap sedangkan selepan, buruh industri perikanan menjadi sarden, dan
pendapatan istri lebih tinggi dari hasil melakukan berdagang ikan sudang keliling.
aktivitas produktifnya merupakan penyebab utama
Aktivitas produktif yang dilakukan istri nelayan
tingginya kontribusi yang diberikan istri untuk
Cupel memiliki prioritas, ada aktivitas produktif utama
keluarganya.
ada juga sampingan. Aktivitas utama merupakan
pekerjaan utama yang dipilih oleh istri nelayan Cupel, hal
PEMBAHASAN ini dipilih karena aktivitas produktif utama dapat
Aktivitas yang dilakukan oleh ibu rumah tangga istri dilakukan secara rutin dan tidak dipengaruhi oleh musim
buruh nelayan Cupel tersebut, merupakan bentuk dari sedangkan untuk aktivitas lainnya selain aktivitas utama
penciptaan sumber pendapatan melalui mata pencaharian merupakan pekerjaan sampingan karena aktivitas
alternative karena jika hanya bertumpu pada aktivitas dari produktif tersebut dipengaruhi oleh musim dan
melaut maka sumberdaya perikanan terus mengalami permintaan pasar.
penipisan. Sehingga untuk dapat bertahan hidup maka
rumah tangga nelayan harus mengembangkan strategi- Ibu rumah tangga istri buruh nelayan Cupel
strategi ekonomi yang beragam di luar sektor melakukan aktivitas produktifnya sehingga memperoleh
penangkapan, seperti yang dilakuan oleh ibu rumah penghasilan yang dapat disumbangkan untuk keluarganya.
Dengan adanya keterlibatan kaum perempuan dalam istri lebih besar dari pada pendapatan yang diperoleh
melakukan aktivitas produktifnya dapat memberikan suami. Pendapatan suami yang sebagai buruh nelayan
kontribusi yang besar terhadap keluarga buruh nelayan tidak menentu dan perahu yang diikuti lebih sering tidak
yang memiliki penghasilan tidak pasti disetiap harinya. memperoleh hasil tangkap sedangkan pendapatan istri
Hal ini sesuai dengan pendapat Kusnadi (2006:10) yang yang besar dari hasil melakukan aktivitas produktifnya
mengatakan Manfaat adanya keterlibatan perempuan merupakan penyebab utama tingginya kontribusi yang
dalam aktivitas ekonomi di ranah public selain menjaga diberikan oleh istri untuk keluarganya.
kelangsungan hidup rumah tangga, tetapi juga dapat
SARAN
memberikan kontribusi terhadap dinamika social-ekonomi
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini dengan segala
masyarakat lokal, dalam hal ini, kaum perempuan atau
bentuk keterbatasan yang dimiliki perempuan, perempuan
ibu rumah tangga tidak hanya menjadi potensi social-
tetap memiliki potensi untuk menambah pendapatan
budaya, tetapi juga sebagai potensi ekonomi yang patut di
keluarga melalui pendapatan yang ia peroleh dari hasil
pertimbangkan.
kerja produktifnya. Perempuan dengan memiliki
Pendapatan yang diperoleh ibu rumah tangga istri kedudukan sebagai ibu rumah tangga dan pekerja
buruh nelayan Cupel merupakan pendapatan dari hasil perempuan hendaknya dapat mengatur waktu antara
melakukan aktivitas produktifnya sebagai pedagang yang sebagai ibu rumah tangga dan sebagai pekerja perempuan
memiliki unit usaha mandiri, sebagai buruh pengrajin secara proporsional agar kedua peran yang dijalankan
sulaman, sebagai buruh harian lepas pada industri dapat berjalan secara seimbang dan maksimal, sedangkan
pengolahan ikan menjadi sarden, sebagai buruh selepan, bagi pihak pemerintahan tingkat desa agar memberikan
pengecer rempah-rempah, pedagang pulsa, penjahit pelatihan-pelatihan dan pengetahuan kepada ibu rumah
pakaian, buruh bungkus kerupuk, dan penjual ikan tangga istri buruh nelayan sehingga potensi dan
sudang keliling. keterampilan yang dimiliki semakin baik, hal ini juga
akan berdampak baik untuk pembangunan Desa Cupel
Istri buruh nelayan mengalokasikan pendapatannya
yang perekonomiannya didominasi dari hasil sumber daya
untuk pemenuhan kebutuhan keluarganya, hal ini terlihat
lautnya.
dari persentase kontribusi yang diberikan istri kepada
keluarganya. Adapun kisaran persentase kontribusi secara
DAFTAR PUSTAKA
finansial antara dari 44,78% sampai dengan 74,09% jika
[1] Fatma, Aida. 2014. Studi Tentang Pemenuhan
digambarkan dengan angka antara Rp. 730.000 hingga
Kebutuhan Hidup Masyarakat Tani Di Jorong Kayu
Rp. 1.735.000 per bulan yang dikeluarkan istri untuk
Meranting Kecamatan Lintau Buo Utara. Program
keluarganya dari pendapatan yang mereka peroleh. Sihite
Studi Pendidikan Geografi Sekolah Tinggi Keguruan
(2007:105-106) mengatakan bahwa perempuan
Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat
merupakan sumber daya yang belum dimanfaatkan yang
Padang.
dapat memberi sumbangan ekonomi dalam pembangunan.
Namun dengan adanya aktivitas produktif yang dilakukan
oleh ibu rumah tangga istri buruh nelayan Cupel [2] Kusnadi, dkk. 2006. Perempuan Pesisir. Yogyakarta:
menggambarkan adanya sumbangan ekonomi yang besar LkiS.
dari kaum perempuan untuk keluarga dan social-ekonomi
masyarakat lokal.
[3] _______. 2009. Keberdayaan Nelayan Dan
Dinamika Ekonomi Pesisir. Jogjakarta: Ar-Ruzz
KESIMPULAN Media.
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah
diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa ibu rumah
tangga istri buruh nelayan di Desa Cupel Kecamatan [4] Sihite, Romany. 2007. Perempuan, Kesetaraan, Dan
Negara Kabupaten Jembrana, Bali memiliki peran yang Keadilan: Suatu Tinjauan Berwawasan Gender.
sangat penting dalam keluarganya yaitu peran produktif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Hasil penelitian menunjukkan dengan menjalankan peran
produktif yang bermacam-macam seperti pedagang yang
memiliki unit usaha mandiri seperti toko/warung, [5] Subono, M. Rizki Wardhana. 2013. Analisis Faktor-
pengrajin sulaman, pengecer rempah, buruh selepan, Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan
buruh industri pengolahan ikan menjadi sarden, penjahit Pengrajin Sepatu (Studi Kasus Pengrajin Sepatu
pakaian, buruh bungkus kerupuk, pedagang pulsa, Register dan Non Register di Kecamatan Soko
pedagang ikan sudang keliling, maka istri buruh nelayan Kabupaten Mojokerto). Jurusan Ilmu Ekonomi
di Desa Cupel dapat memberikan kontribusi secara Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya
finansial untuk keluarganya rata-rata sebesar 55,20% Malang.
perbulan. dengan persentase kontribusi terendah sebesar
44,78%, hal ini dikarenakan pendapatan yang diperoleh
suami lebih tinggi dibandingkan pendapatan yang
diperoleh istri, sedangkan persentase kontribusi terbesar
mencapai 74,09% dikarenakan pendapatan yang diperoleh