Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH MODAL KERJA, TENAGA KERJA, PENGALAMAN,

DAN TEKNOLOGI TERHADAP PENDAPATAN NELAYAN


DI DESA AMBAHAI KECAMATAN PAMINGGIR
KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA.

NORLINDA
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjarmasin
Jl. Ahmad Yani Km. 5.5 Banjarmasin
lindaesy07@gmail.com

ABSTRAK: Penelitian ini dilatarbelakangi adanya mayoritas penduduk di Desa Ambahai


bekerja sebagai nelayan, tingkat kesejahteraan masyarakat yang masih rendah, dan beberapa
faktor seperti modal kerja, tenaga kerja, pengalaman, dan teknologi terhadap pendapatan
nelayan yang masih kurang memadai karena jika faktor pendukung tidak terpenuhi maka
pendatan nelayan pun akan berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
menjelaskan pengaruh modal kerja, tenaga kerja, pengalaman, dan teknologi terhadap
pendapatan nelayan di Desa Ambahai Kecamatan Paminggir Kabupaten HSU, apakah
berpengaruh signifikan secara parsial atau simultan, dan variabel mana yang lebih dominan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuantitatif deskriptif dengan
menggunakan teknik pengumpulan data seperti kuesioner, wawancara, observasi dan
dokumentasi, dan Uji Asumsi klasik menggunkan uji normalitas, uji multikolinieritas dan uji
heterokedastistas. Teknik analisis data untuk menjawab hipotesis menggunakan teknik analisis
regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial variabel
modal kerja, tenaga kerja, pengalaman, dan teknologi berpengaruh terhadap pendapatan
nelayan. Secara simultan modal kerja, tenaga kerja, pengalaman, dan teknologi berpengaruh
signifikan terhadap pendapatan nelayan. Hal ini ditunjukan dengan nilai nilai Fhitung 5.077 >
Ftabel 2.03 dengan nilai signifikansi (sig) sebesar 0,001. Karena nilai signifikansi (sig) jauh
lebih kecil dari 0,10. Dan variabel yang lebih dominan terhadap Pendapatan Nelayan di Desa
Ambahai Kecamtan Paminggir Kabupaten Hulu Sungai Utara adalah variabel pengalaman
dengan nilai T hitung sebesar 3.102 dengan nilai signifikansi 0,003.

Kata Kunci: Modal Kerja, Tenaga Kerja, Pengalaman, Teknologi, dan Pendapatan Neyalan.
151 Kindai, Vol 18, Nomor 1, Halaman 150 - 164

Latar Belakang modal, jumlah perahu, jumlah tenaga kerja,


Meurut Mulyadi Mengingat potensi jarak tempuh melaut dan pengalaman.
pengadaan Indonesia dalam hal sumber Dengan demikian pendapatan nelayan
daya dan jasa-jasa kelautan sangat besar berdasarkan besar kecilnya volume
serta permintaan terhadap sumber daya dan tangkapan, masih terdapat beberapa faktor-
jasa kelautan tersebut terus meningkat, faktor yang lain yang ikut menentukannya
maka kekayaan laut seharusnya dapat yaitu faktor sosial dan ekonomi selain
menjadi keunggulan kompetitif Indonesia, diatas.
yang dapat mengantar menjadi bangsa yang Berdasarkan data yang diberikan
maju, makmur, dan mandiri. Tingkat sosial oleh petugas Desa Ambahai diketahui
ekonomi yang rendah merupakan ciri jumlah pekerjaan nelayan 70% lebih besar
umum kehidupan nelayan di mana pun dibandingkan dengan pekerjaan yang lain.
berada. Tingkat kehidupan meraka berbeda Keadaan penduduk di Desa Ambahai pada
sedikit di atas pekerja migran atau setara tahun 2021 mencapai 1021 jiwa yang terdiri
dengan petani kecil. Bahkan jika dari jumlah kartu keluarga (KK) 286
dibandingkan secara seksama dengan terlampir.
kelompok masyarakat lain di sektor Fenomena ipertama iyang idialami
pertanian, nelayan (khususnya nelayan iDesa iAmbahai iyaitu ipada isaat imusim
buruh dan nelayan kecil atau nelayan ikemarau ikeadaan iini imengakibatkan
tradisional) dapat digolongkan sebagai isebagian ibesar inelayan iberdiam idiri
lapisan sosial yang paling miskin. ihanya ibeberapa iorang isaja iyang
(Kusnadi, 2002:35). imencari iikan. iMenurut
Menurut Sujarno (2008) masyarakat iKusnadi,isebagian inelayan isulit
yang mempunyai mata pencaharian dan imemperoleh iikan ikarena inelayan itidak
berpenghasilan sebagai nelayan merupakan imelakukan ipenangkapan iikan imaka
salah satu dari kelompok masyarakat yang imengakibatkan itingkat ipenghasilan
melakukan aktivitas usaha dengan inelayan imenurun. iApabila idi iperairan
mendapat penghasilan bersumber dari iseperti irawa, isungai ibesar idan ijuga
kegiatan nelayan itu sendiri. Nelayan ilahan i(darat). iSedang itidak imusim iikan
adalah orang yang secara aktif melakukan iatau itidak iada ipenghasilan iyang ibaik,
pekerjaan dalam operasi penangkapan ikan inelayan iakan imelakukan iandun i(migrasi
dan binatang air lainnya/tanaman air. imusiman) ike idarat iatau ike idesa-desa
Tingkat kesejahteraan nelayan sangat isebelah iyang idapat imemberikan
ditentukan oleh hasil tangkapannya. ipenghasilan.
Banyaknya tangkapan tercermin pula Pendapatan inelayan i(masyarakat
besarnya pendapatan yang diterima dan iAmbahai) idiperoleh idari ihasil
pendapatan tersebut sebagian besar untuk ipenangkap iikan iyang iditerima ioleh
keperluan konsumsi keluarga. Dengan iseluruh irumah itangga inelayan isetelah
demikian tingkat pemenuhan kebutuhan imelakukan ikegiatan ipenangkapan iikan
konsumsi keluarga atau kebutuhan fisik ipada iwaktu itertentu. iNamun ihasil
minimum (KFM) sangat ditentukan oleh itangkap iikan iyang idiperoleh ibelum ibisa
pendapatan yang diterimanya. idikatakan isebagai ipendapatan, ijika
Para nelayan melakukan ibelum iterjadi itransaksi ijual ibeli.
pekerjaannya dengan tujuan untuk iTransaksi iyang idimaksud iyaitu
memperoleh pendapatan demi kebutuhan itransaksi ijual ibeli iantara inelayan
hidup. Untuk pelaksanaannya diperlukan i(produsen) idengan ipembeli i(konsumen)
beberapa perlengkapan dan dipengaruhi idan itransaksi iantara inelayan i(produsen)
pula oleh banyak faktor guna mendukung idengan ibandar iikan i(distributor).
keberhasilan kegiatan. Menurut Salim Fenomena ikedua iyang iterjadi
(1999) faktor yang mempengaruhi ipada imasyarakat i(nelayan) idi iDesa
pendapatan nelayan meliputi faktor sosial iAmbahai iadalah ikondisi ikehidupan
dan ekonomi yang terdiri dari besarnya iperekonomian imasyarakatnya iselalu
152 Kindai, Vol 18, Nomor 1, Halaman 150 - 164

itidak ipasti, iselain idapat imemenuhi individu nelayan, agar dapat meningkatkan
ikebutuhan ihidupnya, ikadang ipula itidak, pendapatan secara mandiri.
ikarena ipendapatan iyang imereka iterima Pendapatan akan meningkat jika
itidak iseimbang idengan ikebutuhan nelayan tersebut mau berubah secara sadar
isehari-hari, isebab ipendapatan inelayan demi meningkatkan pendapatan masing-
isangat ibergantung ipada isituasi idan masing. Kemiskinan dapat dirubah dengan
ikondisi ialam. iKondisi ialam iyang itidak meningkatkan produktivitas, karena dengan
imenentu iyaitu imusim ihujan idan meningkatnya produktivitas akan
ikemarau, ikeberadaan iikan itidak mendorong peningkatan pendapatan yang
imenetap ikarena iselalu iberpindah-pindah tinggi sehingga kesejahteraan juga akan
idari isatu itempat ike itempat ilain meningkat serta kebutuhan sehari-hari
idisebabkan ipasang isurut iair, iarus dapat terpenuhi bahkan sisa pendapatan
isungai itidak istabil, iadanya iangin, yang tidak habis dibelanjakan dapat
ibahkan isetibanya imusim ihujan ijuga menjadi tabungan yang dapat digunakan
isangat imenghambat ipara inelayan. untuk membiayai kebutuhan di masa yang
Fasilitas ialat itangkap itidak akan datang.
imemadai, iharga iBBM idan iharga ibarang Rendahnya produktifitas tenaga
itinggi, iserta iadanya ikerusakan imesin kerja merupakan salah satu faktor yang
idan iperahu ibocor iyang ikadang-kadang mempengaruhi rendahnya pendapatan
iharus idiperbaiki, isehingga imenyebabkan nelayan khususnya yang ada di Desa
ipendapatan ipara inelayan imenurun. Ambahai. Jika tidak bekerja nelayan tidak
iAkibatnya ipendapatan imasyarakat akan mendapatkan penghasilan untuk
iminim idan imereka itidak idapat membiayai kebutuhan hidup sehari-hari dan
imemenuhi ikebutuhan ihidupnya idengan akan mengakibatkan tingkat kesejahteraan
ibaik, ikeinginan imereka iuntuk masyarakat nelayan semakin menurun. Hal
imemperoleh isesuatu itidak itercapai, idan ini bisa terlihat dengan banyaknya angkatan
ibanyaknya ipara iistri iyang imengeluh kerja produktif yang tidak bekerja secara
ikarena imerasa ipenghasilan isuaminya maksimal bahkan menghabiskan waktu
iyang ikadang ihanya imampu iuntuk untuk bersantai tanpa melakukan kegiatan
imembeli irokok idan ijuga ibahan ibakar produktif yang bisa menghasilkan
i(modal). I pendapatan untuk meningkatkan
Penelitian ini dibuat untuk kesejahteraannya.
melanjutkan penelitian sebelumnya yang Kondisi perairan yang tidak
berjudul pengaruh pendapatan nelayan bersahabat menyebabkan nelayan sering
terhadap peningkatan ekonomi masyarakat menunda waktu operasional penangkapan
di Desa Ambahai kecamatan Paminggir ikan sehingga mempengaruhi pendapatan
Kabupaten Hulu Sungai Utara dimana hasil dari hasil tangkapan ikan sedangkan
penelitian menunjukkan tingkat pendapatan yang diterima nelayan dari hasil
kesejahteraan masyarakat di Desa Ambahai tangkapan dipengaruhi beberapa faktor.
sebagai berikut: Hendra dalam penelitiannya menyebutkan
Berdasarkan hasil penelitian bahwa faktor yang mempengaruhi
tersebut di atas dapat kita ketahui bahwa pendapatan nelayan adalah lamanya waktu
kehidupan masyarakat di Desa Ambahai melaut serta pengalaman sebagai nelayan
untuk tingkat kesejahteraanya masih sedangkan Heryansyah dalam penelitiannya
tergolong rendah karena masih banyak menyebutkan bahwa jarak penangkapan
rumah tangga nelayan yang tidak termasuk sangat mempengaruhi pendapatan nelayan.
dalam kategori Keluarga Sejahtera (KS III Akan tetapi Sujarno dalam penelitiannya
Plus). Jika permasalahan tingkat menyebutkan bahwa faktor-faktor yang
kesejahteraan yang melanda masyarakat mempengaruhi pendapatan nelayan antara
nelayan di Desa Ambahai Kecamatan lain modal kerja, Tenaga Kerja,
Paminggir Kabupaten Hulu Sungai Utara Pengalaman, dan jarak tempuh melaut.
ini dapat diselesaikan dengan membina
153 Kindai, Vol 18, Nomor 1, Halaman 150 - 164

Pendapatan nelayan yang ditunjang Nelayan Di Desa Ambahai Kecamatan


oleh modal dan musim tidak akan berjalan Paminggir Kabupaten Hulu Sungai Utara”
dengan baik ketika tidak didukung dengan
penggunaan teknologi yang baik. Menurut Studi Literatur
teori Model Solow bahwa pertumbuhan
yang berkelanjutan dalam pendapatan Teori Pendapatan
berasal dari kemajuan teknologi, yang dapat Pendapatan dalam ilmu ekonomi
membantu proses dan akan meningkatkan didefinisikan sebagai hasil berupa uang
produktivitas, ketergantungan teknologi atau hal materi lainnya yang dicapai dari
penangkapan. Dengan menggunakan alat penggunaan kekayaan atau jasa manusia
tangkap yang sederhana wilayah operasi bebas. Sedangkan pendapatan rumah
pun menjadi terbatas, hanya di sekitar yang tangga adalah total pendapatan dari setiap
bisa dijangkau saja. Hal ini menyebabkan anggota rumah tangga dalam bentuk uang
hasil tangkapan menjadi terbatas akibat atau natura yang diperoleh baik sebagai
penggunaan alat-alat yang terbatas gaji atau upah usaha rumah tangga atau
sehingga akan mengakibatkan tingkat sumber lain. Kondisi seseorang dapat
kesejahteraan nelayan mengalami diukur dengan menggunakan konsep
penurunan, penggunaan teknologi akan pendapatan yang menunjukkan jumlah
mempengaruhi tingkat pendapatan yang seluruh uang yang diterima oleh seseorang
akan diperoleh. atau rumah tangga selama jangka waktu
Modal kerja masuk kedalam tertentu. (Samuelson dan Nordhaus, 2002).
penelitian ini karena pendapatan sangat
dipengaruhi oleh modal kerja. Sebagaimana Nelayan
kita ketahui bahwa dalam teori faktor Menurut Mulyadi (2007) Nelayan
produksi jumlah output/produksi yang adalah suatu kelompok masyarakat yang
nantinya berhubungan dengan pendapatan kehidupannya tergantung langsung pada
bergantung pada modal kerja. Hal ini hasil laut, baik dengan cara melakukan
berarti bahwa dengan adanya modal kerja penangkapan maupun budi daya. 3
maka nelayan dapat melaut untuk golongan nelayan, yaitu nelayan buruh,
menangkap ikan dan kemudian nelayan juragan dan nelayan perorangan.
mendapatkan ikan. Makin besar modal
kerja maka makin besar hasil tangkapan Modal
ikan yang diperoleh (produksi). Menurut Jati (2013) Modal adalah
Pengalaman, secara teoritis dalam salah satu faktor produksi yang
buku tentang ekonomi tidak ada yang menyumbang pada hasil produksi, hasil
membahas pengalaman merupakan fungsi produksi dapat meningkat karena
dari pendapatan atau keuntungan. Namun, digunakannya alat-alat mesin produksi
dalam kegiatan menangkap ikan (produksi) yang efisien, ketika hasil produksi
dalam hal ini nelayan dengan semakin meningkat maka pendapatan juga akan
berpengalamannya nelayan akan meningkat.
meningkatkan pendapatan.
Teknologi, secara teoristi mampu Tenaga Kerja
dalam mendorong kemampuan dari nelayan Menurut Mayhuri (1999) Setiap
menangkap ikan dan juga meningkatkan usaha kegiatan nelayan yang akan
teknologi yang tepat guna juga dilaksanakan pasti memerlukan tenaga
mempengaruhi pendapatan nelayan. kerja, banyaknya tenaga kerja yang
Dari uraian diatas penulis akan dibutuhkan harus disesuaikan dengan
mengkaji lebih jauh tentang pendapatan kapasitas kapal motor yang dioperasikan
nelayan dalam judul tesis yaitu “Pengaruh sehingga akan mengurangi biaya melaut
Modal Kerja, Tenaga Kerja, Pengalaman, (lebih efisien).
Dan Teknologi Terhadap Pendapatan
154 Kindai, Vol 18, Nomor 1, Halaman 150 - 164

Pengalaman “Last Square” (kuadrat terkecil), yang


Menurut Stellamaris (2020) dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:
Pegalaman kerja adalah pengetahuan atau Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X4 + e
keterampilan yang telah diketahui dan Keterangan:
dikuasai seseorang yang akibat dari a = Konstanta b = Nilai koefisien regresi
perbuatan atau pekerjaan yang telah e = Standar Eror
dilakukan selama beberapa waktu tertentu.
X1 = Modal Kerja (Variabel independen)
Teknologi X2 = Tenaga Kerja (Variabel Independen)
Menurut Mulyadi (200) dapat X3 = Pengalaman (Variabel independent)
dipahami, jika ketergantungan nelayan X4 = Teknologi (Variabel independent)
terhadap teknologi penangkapan itu sangat Y = Pendapatan Nelayan (Variabel
tinggi. Hal tersebut disebabkan selain
kondisi sumber daya perikanan yang dependen)
bersifat mobile, yaitu mudah berpindah dari
satu tempat ke tempat yang lain, juga untuk Dalam hal pengukuran skala dalam
menangkapnya nelayan perlu sarana bantu penelitian ini, peneliti menggunakan Skala
untuk dapat bertahan lama hidup di atas air. Nominal dan Skala Guttman yaitu:
1. Skala Nominal adalah suatu
Metode Penelitian pengukuran yang memungkinkan
Penelitian ini dilaksanakan pada peneliti untuk mengelompokkan
wilayah Desa Ambahai Kecamatan berdasarkan kategori dan grup.
Paminggir Kabupaten Hulu Sungai Utara, Misalnya variabel dari jenis
objek penelitiannya adalah masyarakat kelamin, responden dapat
nelayan. Pemilihan lokasi didasarkan pada dikelompokkan menjadi 2 kategori,
data dan informasi yang dibutuhkan, yaitu laki-laki dan perempuan.
relevan dengan pokok permasalahan yang Kedua grup ini dapat diberikan
menjadi objek penelitian. Populasi dalam nomor kode 1.
penelitian ini adalah seluruh nelayan di 2. Skala Guttman adalah skala yang
Desa Ambahai sebanyak 286. Menurut menginginkan jawaban tegas seperti
Sugiyono (2011:42) jika subjeknya kurang jawaban benar-salah, ya-tidak,
dari 100 orang sebaiknya diambil pernah-tidak pernah.
semuanya. Jika subjeknya besar atau lebih
dari 100 orang dapat diambil 10 sampai Hasil Penelitian dan Pembahasan
dengan 100%. Sampel dalam penelitian ini Kecamatan Paminggir memiliki 7
menggunakan teknik Purpusive Sampling desa. Jumlah rukun tetangga sebanyak 47
yang merupakan teknik penentuan sampel buah. Desa dengan jumlah rukun tetangga
berdasarkan kebetulan, yaitu pemelihan terbanyak adalah Desa Paminggir dan
responden sesuai kreteria peneliti dengan Sapala sebanyak 9 rukun tetangga dan
memilih nelayan yang dianggap memiliki paling sedikit Desa Pal Batu sebanyak 4
pengetahuan dan pengalaman seputaran rukun tetangga dengan luas wilayah
indikator penelitian. Jadi peneliti Kecamatan Paminggir sebesar 156,13 km2.
menetapkan jumlah sampel sebanyak 74 Jarak antara ibukota Kecamatan Paminggir
responden pada Desa Ambahai Kecamatan ke ibukota kabupaten sejauh 55 km.
Paminggir Kabupaten Hulu Sungai Utara. Berdasarkan posisi geografisnya,
Dalam melihat pengaruh modal Kecamatan Paminggir memiliki batas-
kerja, tenaga kerja, pengalaman dan batas:
teknologi terhadap pendapatan nelayan di 1. Utara: Kecamatan Amuntai Selatan;
kecamatan paminggir kabupaten hulu 2. Timur: Kecamatan Sungai Pandan.
sungai utara dapat digunakan dengan rumus 3. Selatan: Kecamatan Babirik;
regresi linier berganda dengan metode 4. Barat: Provinsi Kalimantan Tengah;
155 Kindai, Vol 18, Nomor 1, Halaman 150 - 164

Penduduk Kecamatan Paminggir 1 (Constant) 5.93


1.622
3.65 .00
berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2017 3 8 0
Modal_Ker 2.17 .03
sebanyak 8.283 jiwa yang terdiri atas 4.233 ja
.735 .337 .233
9 3
jiwa penduduk laki-laki dan 4.050 jiwa Tenaga_Ke 2.49 .01
.823 .330 .267
penduduk perempuan. Kepadatan rja 1 5
penduduk Kecamatan Paminggir tahun Pengalama 1.06
.343 .333
3.10 .00
n 3 2 3
2017 mencapai 53 jiwa/km2. Kepadatan
Teknologi 1.00 1.89 .06
Penduduk di 7 desa cukup beragam dengan 9
.533 .203
4 2
kepadatan penduduk tertinggi terletak di a. Dependent Variable: Pendapatan_Nelayan
Desa Paminggir dengan kepadatan sebesar Berdasarkan hasil analisis regresi
291 jiwa/km2 dan terendah di Desa Pal linear berganda pada tabel 5.14 di atas,
Batu sebesar 27 jiwa/km2. Penerbitan akta persamaan regresi yang didapatkan sebagai
kelahiran sebanyak 237, dengan rincian 115 berikut:
buah akta diantaranya untuk penduduk laki-
laki dan 122 buah akta untuk penduduk Y = ɑ+ b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4 + e
perempuan. Y = -5933+0.735(X1) + 0.823(X2) +1.063
Desa Ambahai adalah salah satu (X3) +1.009(X4) +e
desa yang terletak di Kecamatan Paminggir
Kabupaten Hulu Sungai Utara dengan jarak Persamaan regresi linear tersebut
tempuhnya harus melalui 2 jalur yaitu jalan dapat di interprestasikan sebagai berikut:
darat dan juga jalan sungai, Desa Ambahai 1. Nilai konstanta sebesar -5933
terkenal dengan daerah yang biasa disebut berarti jika setiap variabel
banyak ternak kerbau rawa. Desa Ambahai independent konstanta benilai nol
juga menjadi objek wisata bagi orang-orang atau tidak ada pengaruh dari
luar yang suka memancing dan variabel independen, maka akan
mengunjungi tempat tinggal kerbau rawa. menurunkan pendapatan nelayan
Berdasarkan data yang diberikan sebesar -5933.
oleh Zahid (2021) Desa Ambahai 2. Nilai koefisien variabel modal kerja
mempunyai 286 rumah tangga dan itu sebesar 0.735 berarti setiap
termasuk yang sudah punya rumah sendiri peningkatan 1% variabel modal
dan juga yang masih tinggal bersama kerja akan meningkatkan
keluarga (bagi yang sudah menikah). pendapatan nelayan sebesar 0.735
Sebagian besar masyarakatnya hanya dengan asumsi variabel lainnya
lulusan SD saja, bahkan ada beberapa juga diabaikan dan konstan.
yang tidak sekolah. Sebagian besar 3. Nilai koefisien variabel tenaga kerja
pekerjaan mereka bekerja sebagai nelayan. sebesar 0.823 berarti setiap
Disebabkan karena potensi perikanan pada peningkatan 1% variabel tenaga
zaman dulu sangat melimpah menyebabkan kerja meningkatkan pendapatan
masyarakat di sana lebih mementingkan nelayan sebesar 0.823 dengan
bekerja sebagai nelayan dibandingkan asumsi variabel lainnya diabaikan
sekolah. dan konstan.
4. Nilai koefisien variabel pengalaman
Hasil Penelitian sebesar 1.063 berarti setiap
Analisis Regresi Linear Berganda peningkatan 1% variabel
pengalaman akan menurunkan
Tabel 5.15 Regresi Linear Berganda pendapatan nelayan sebesar 1.063
Coefficientsa
Standardiz dengan asumsi variabel lainnya
Unstandardiz ed diabaikan dan konstan.
ed Coefficient Sig 5. Nilai koefisien variabel pengalaman
Coefficients s t .
sebesar 1.009 berarti setiap
Std.
Model B Error Beta penurunan 1% variabel pengalaman
akan menurunkan pendapatan
156 Kindai, Vol 18, Nomor 1, Halaman 150 - 164

nelayan sebesar 1.009 dengan sebesar 0,003 jauh lebih kecil dari
asumsi variabel lainnya diabaikan 0,10 hal ini berarti bahwa
Berdasakan hasil persamaan pengalaman (X3) mempunyai
tersebut dapat diperoleh penjelasan bahwa pengaruh signifikan terhadap
variabel modal kerja (X1), tenaga kerja pendapatan nelayan.
(X2), pengalaman (X3), dan teknologi (X4) 4. Hasil pengujian (uji t) antara
mempunyai pengaruh yang positif terhadap teknologi (X4) terhadap pendapatan
pendapatan nelayan, yang dapat diartikan nelayan menunjukan nilai thitung
apabila modal kerja, tenaga kerja, 1.894 > ttabel 1.667 serta memiliki
pengalaman, dan teknologi naik maka akan nilai signifikansi sebesar 0,062 jauh
meningkatkan pendapatan nelayan di Desa lebih kecil dari 0,10 hal ini berarti
Ambahai Kecamatan Paminggir Kabupaten bahwa teknologi (X4) mempunyai
HSU. pengaruh signifikan terhadap
pendapatan nelayan.
Uji t (Parsial)
Hasil uji t dimaksudkan untuk Uji F (Simultan)
mengetahui pengaruh variabel secara Uji F dimaksudkan untuk
individu (parsial) variabel-variabel mengetahui pengaruh variabel-variabel
independen (modal kerja, tenaga kerja, independen (modal kerja, tenaga kerja,
pengalaman, dan teknologi) terhadap pengalaman, dan teknologi) secara simultan
Variabel dependen (Pendapatan Nelayan) atau bersama-sama terhadap variabel
atau menguji signifikansi konstanta dan dependen (pendapatan nelayan). Pengujian
variabel dependen. Untuk mengetahui ini dilakukan dengan membandingkan
besarnya pengaruh masing-masing variabel Fhitung dengan Ftabel atau dapat juga
independen (modal kerja, tenaga kerja, menggunakan pengamatan nilai signifikan
pengalaman, dan teknologi) terhadap F pada tingkat ɑ yang digunakan yaitu 10%.
variabel dependen (Pendapatan Nelayan), Hasil perhitungan Uji F dapat dilihat pada
dapat dilihat dari nilai signifikan setiap tabel dibawah ini:
variabel:
1. Hasil pengujian (uji t) antara modal Tabel 5.17 Uji F (simultan)
kerja terhadap pendapatan nelayan ANOVAa
menunjukan nilai thitung 2.179 > Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
ttabel 1.667 serta memiliki nilai
1 Regression 63.634 4 15.909 5.077 .001b
signifikansi sebesar 0,033 jauh lebih
Residual 216.217 69 3.134
kecil dari 0,10 hal ini berarti bahwa
Total 279.851 73
modal kerja (X1) mempunyai a. Dependent Variable: Pendapatan_Nelayan
pengaruh signifikan terhadap b. Predictors: (Constant), Modal_Kerja, Tenaga_Kerja,
pendapatan nelayan. Pengalaman, Teknologi
2. Hasil pengujian (uji t) antara tenaga
kerja (X2) terhadap pendapatan Dengan hasil analisis regresi dapat
nelayan menunjukan nilai thitung diketahui bahwa secara bersama-sama
2.491 > ttabel 1.667 serta memiliki variabel independen memiliki pengaruh
nilai signifikansi sebesar 0,015 jauh yang signikan terhadap variabel dependen.
lebih kecil dari 0,10 hal ini berarti Hal ini dibuktikan dari nilai Fhitung sebesar
bahwa tenaga kerja (X2) 5.077 > Ftabel 3,60 dengan nilai
mempunyai pengaruh signifikan signifikansi (sig) sebesar 0,001. Karena
terhadap pendapatan nelayan. nilai signifikansi (sig) jauh lebih kecil dari
3. Hasil pengujian (uji t) antara 0,10 maka model regresi dapat digunakan
pengalaman (X3) terhadap untuk memprediksi bahwa modal kerja,
pendapatan nelayan menunjukan tenaga kerja, pengalaman, dan teknologi
nilai thitung 3.102 > ttabel 1.667 secara bersama-sama (simultan)
serta memiliki nilai signifikansi berpengaruh terhadap pendapatan nelayan.
157 Kindai, Vol 18, Nomor 1, Halaman 150 - 164

tidak ada perbedaan antara modal sendiri


Uji Koefisien Diterminasi (R2) dengan modal pinjaman, yang masing-
Secara statistic untuk mengtahui masing menyumbang langsung pada
pengaruh variabel-variabel independen produksi.
terhadap variabel dependen dapat dilihat Akumulasi modal terjadi apabila
dari besarnya koefisien kolerasi ganda atau sebagian dari pendapatan di tabung dan di
R2. Apabila koefisien determinasi sama investasikan kembali dengan tujuan
dengan nol (R2=0), artinya variabel Y tidak memperbesar output dan pendapatan
dapat diterangkan oleh X sama sekali. dikemudian hari. Pengadaan pabrik baru,
Sementara bila R2=1, artinya variabel Y mesin-mesin, peralatan dan bahan baku
secara keseluruhan dapat diterangkan oleh meningkatkan stok modal secara fisik
X. milai koefisien determinasi dapat diukur (yakni nilai riil atas seluruh barang modal
oleh adjusted R-square. Berikut hasil ujia produktif secara fisik) dan hal ini jelas
R2: memungkinkan akan terjadinya
peningkatan output di masa mendatang
Tabel 5.18 Uji Koefisien Diterminasi (R2) (Todaro,1998).
Model Summaryb Menurut jati (2013:25) faktor yang
Std. menyebabkan rendahnya pembentukan
Error
R Adjuste of the Durbin modal adalah rendahnya pendapatan
Mode Squar dR Estimat - masyarakat yang menyebabkan rendahnya
l R e Square e Watson tabungan yang sangat penting dalam
1 .477
.227 .183 1.770 1.977
pembentukan modal. Rendahnya
a
produktivitas yang berakibat laju
a. Predictors: (Constant), Modal_Kerja, pertumbuhan pendaptan nasional,
Tenaga_Kerja, Pengalaman, Teknologi,
tabungan, dan pembentukan modal menjadi
b. Dependent Variable: Pendapatan_Nelayan
rendah, alasan kependudukan yang sangat
tinggi akan menyebabkan pendapatan
Pada tabel diatas, nilai Adjusted R
perkapita yang menurun dan akan terjadi
Square sebesar 0,183 atau 18,3%. Hal
kekurangan dana dan akumulasi modal
tersebut menunjukan bahwa pendapatan
dalam pembiayaan pembangunan, dan
nelayan dapat dijelaskan atau dipengaruhi
kekurangan peralatan modal serta
oleh modal kerja, tenaga kerja, pengalaman,
keterbelakangan teknologi.
dan teknologi sebesar 18,3% sedangkan
Indikator modal sendiri, dimensi ini
sisanya 81,7% dijelaskan oleh variabel lain
memberikan pilihan jawaban terhadap
yang tidak dimasukkan dalam penelitian
responden yaitu modal usaha yang mereka
ini.
gunakan < Rp.100.000, Rp. 200.000 - Rp.
300.000, dan Rp. 400.000 - Rp. 500.000.
Pembahasan
Dari hasil penyebaran kuesioner sebesar
50% mereka munggunakan modal yang
A. Uji t (Parsial)
kurang dari Rp. 100.000. Artinya modal
yang digunakan oleh nelayan tergolong
Pengaruh Modal Kerja Terhadap
rendah,
Pendapatan Nelayan
Berdasarkan hasil pengolahan data
Modal merupakan faktor produksi
menggunaka IBM SPSS Statistics 22 uji t
yang mempunyai pengaruh kuat dalam
menunjukkan pada tabel Tabel 5.14 Uji T
mendapatkan produktivitas atau output,
(Parsial) Coefficientsa. Hasil pengujian (uji
Menurut Jati (2013:23) Modal adalah salah
t) antara modal kerja terhadap pendapatan
satu faktor produksi yang menyumbang
nelayan menunjukan nilai thitung 2.179 >
pada hasil produksi, hasil produksi dapat
ttabel 1.667 serta memiliki nilai signifikansi
meningkat karena digunakannya alat-alat
sebesar 0,033 jauh lebih kecil dari 0,10 hal
mesin produksi yang efisien, ketika hasil
ini berarti bahwa modal kerja (X1)
produksi meningkat maka pendapatan juga
akan meningkat. Dalam proses produksi
158 Kindai, Vol 18, Nomor 1, Halaman 150 - 164

mempunyai pengaruh signifikan terhadap Indikator tenaga kerja, dimensi ini


pendapatan nelayan. memberikan pilihan jawaban terhadap
Dengan adanya penambahan modal responden yaitu tenaga kerja sebanyak 2
maka biaya operasional dapat ditingkatkan orang, 3-5 orang, dan 5-10 orang. Dari hasil
sehingga jarak menangkap ikan akan penyebaran kuesioner sebesar 46% mereka
semakin luas dan kemungkinan untuk munggunakan tenaga kerja sebanyak 2-5
mendapatkan hasil tangkapan akan semakin orang. Artinya nelayan tidak hanya bekerja
besar sehingga pendapatan juga akan ikut sendiri dengan adanya bantuan atau saling
meningkat. bekerjasama dalam melakukan
Hasil penelitian ini menyatakan penangkapan ikan maka pendapatan tenaga
bahwa ada pengaruh antara modal kerja kerja akan lebih meningkat,
terhadap pendapatan nelayan. Hal ini Berdasarkan hasil pengolahan data
sejalan dengan hasil penelitian terdahulu menggunaka IBM SPSS Statistics 22 uji t
Sujarno (2008) yang menunjukkan bahwa menunjukkan pada tabel Tabel 5.14 Uji T
modal kerja mempunyai pengaruh positif (Parsial) Coefficientsa. Hasil pengujian (uji
dan signifikan terhadap pendapatan t) antara tenaga kerja (X2) terhadap
nelayan. pendapatan nelayan menunjukan nilai
thitung 2.491 > ttabel 1.667 serta memiliki
Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap nilai signifikansi sebesar 0,015 jauh lebih
Pendapatan Nelayan kecil dari 0,10 hal ini berarti bahwa tenaga
Setiap usaha kegiatan nelayan yang kerja (X2) mempunyai pengaruh signifikan
akan dilaksanakan pasti memerlukan tenaga terhadap pendapatan nelayan.
kerja, banyaknya tenaga kerja yang Dengan adanya penambahan tenaga
dibutuhkan harus disesuaikan dengan kerja maka pekerjaan nelayan yang
kapasitas kapal motor yang dioperasikan memerlukan banyak orang menjadi lebih
sehingga akan mengurangi biaya melaut mudah, karena untuk nelayan rawa di Desa
(lebih efisien) yang diharapkan pendapatan Ambahai ada beberapa sektor tempat
tenaga kerja akan lebih meningkat, karena penangkapan yang memerlukan banyak
tambahan tenaga tersebut profesional nelayan yang memiliki keterampilan, bagi
(Masyhuri, 1999). Oleh karena itu dalam mereka yang tidak memiliki lahan ikan
analisa ketenaga kerjaan usaha nelayan, tersebut. Artinya dengan saling
penggunaan tenaga kerja dinyatakan oleh bekerjasama mereka akan sama-sama
besarnya curahan kerja. Curahan tenaga mendapatkan kuntungan dan kemungkinan
kerja yang dipakai adalah besarnya tenaga untuk mendapatkan hasil tangkapan akan
kerja efektif yang dipakai. semakin besar sehingga pendapatan juga
Asset utama para nelayan, akan ikut meningkat.
khususnya nelayan tradisional hanya tenaga Hasil penelitian ini menyatakan
kerja dan keterampilan, serta kreatifitas bahwa ada pengaruh antara tenaga kerja
yang relaitif masih rendah. Meskipun terhadap pendapatan nelayan. Hal ini
pekerjaan sebagai nelayan cepat sejalan dengan hasil penelitian terdahulu
mendatangkan hasil, tetapi seringkali Jati Prakoso (2013) yang menunjukkan
penghasilan itu tidak mencukupi kebutuhan bahwa variabel tenaga kerja mempunyai
rumah tangga mereka. Nelayan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
peranan yang sangat substansial dalam pendapatan.
modernisasi kehidupan manusia. Mereka
termasuk agent of development yang saling Pengaruh Pengalaman Terhadap
reaktif terhadap perubahan lingkungan. Pendapatan
Sifat yang lebih terbuka dibanding Nelayan
kelompok masyarakat yang hidup di Menurut Stellamaris (2020)
pedalaman, yang menjadi stimulator untuk Pegalaman kerja adalah pengetahuan atau
menerima perkembangan modern (Jati, keterampilan yang telah diketahui dan
2013:26). dikuasai seseorang yang akibat dari
159 Kindai, Vol 18, Nomor 1, Halaman 150 - 164

perbuatan atau pekerjaan yang telah Ambahai memiliki pengalaman sebagai


dilakukan selama beberapa waktu tertentu. nelayan sebanyak 5-10 tahun. Dengan
Secara teoritis dalam buku, tidak ada yang adanya pengalaman yang dimiliki dapat
membahas bahwa pengalaman merupakan membantu nelayan mengetahui titik yang
fungsi dari pendapatan atau keuntungan. pas dalam meletakan alat tengkap seperti
Namun, alam aktivitas nelayan dengan jaring tangkapan sehingga menghasilkan
semakin berpengalaman dalam menangkap tangkapan yang banyak. Tidak hanya itu
ikan bisa meningkatkan pendapatan atau pengalaman sangatlah penting karena
keuntungan (Trijoko, 1980). Ada beberapa dengan pengalaman kita bisa mengetahui
hal juga untuk menentukan berpengalaman lokasi mana yang terdapat hasil yang
tidaknya seseorang karyawan yang banyak dan yang tidak.
sekaligus sebagai indicator pengalaman Berdasarkan hasil pengolahan data
kerja yaitu: menggunaka IBM SPSS Statistics 22 uji t
1. Lama waktu/masa kejera, yaitu menunjukkan pada tabel Tabel 5.14 Uji T
masa kerja yang telah ditempuh (Parsial) Coefficientsa. Hasil pengujian (uji
seseorang dapat memahami tugas- t) antara pengalaman (X3) terhadap
tugas suatu pekerjaan dan telah pendapatan nelayan menunjukan nilai
melaksanakan dengan baik. thitung 3.102 > ttabel 1.667 serta memiliki
2. Tingkat pengetahuan dan nilai signifikansi sebesar 0,003 jauh lebih
keterampilan yang dimiliki, kecil dari 0,10 hal ini berarti bahwa
pengetahuan merujuk pada konsep, pengalaman (X3) mempunyai pengaruh
prinsip, produser, kebijakan atau signifikan terhadap pendapatan nelayan.
informasi ini yang dibutuhkan oleh Hal ini adalah logis karena dengan
karyawan. Pengetahuan juga bertambahnya pengalaman seseorang
mencakup kemampuan untuk didalam mengerjakan pekerjaan itu, tentu
memahami dan menerapkan saja akan diperoleh pelajaran untuk
informasi pada tanggung jawab melakukannya dengan lebih baik serta lebih
pekerjaan. efisien. Kekeliruan yang telah diperbuatnya
3. Sedangkan keterampilan merujuk dapat diketahui dan untuk selanjutnya tidak
pada kemampuan fisik yang diulang lagi terhadap kesalahan yang sama.
dibutuhkan untuk mencapai atau Menurut Gitosudarmo dalam
menjalankan suatu tugas atau Hendra (2019:78), akibat bertambahnya
pekerjaan. Penguasaan terhadap pengalaman didalam menurunkan rata-rata
pekerjaan dan peralatan, tingkat ongkos per satuan barang. Hal ini adalah
penguasaan seseorang dalam logis karena dengan bertambahnya
pelaksanaan aspek-aspek Teknik pengalaman seseorang didalam
peralatan dan Teknik pekerjaan. mengerjakan pekerjaan itu, tentu saja akan
Maksudnya bahwa seseorang diperoleh pelajaran untuk melakukannya
karyawan yang berpengalaman akan dengan lebih baik serta lebih efisien.
memiliki gerakan yang mantap dan Kekeliruan yang telah diperbuatnya dapat
lancar, gerakanya berirama, lebih diketahui dan untuk selanjutnya tidak
cepat menanggapi tanda-tanda, diulang lagi terhadap kesalahan yang sama.
dapat menduga akan timbulnya Menurut Hendra (2019:78)
kesulitan sehingga lebih siap pengalaman yang dimiliki nelayan dapat
menghadapi. membantunya mengetahui titik yang pas
Indikator pengalaman, dimensi ini dalam meletakan jaring tangkapan sehingga
memberikan pilihan jawaban terhadap menghasilkan tangkapan yang banyak. Dari
responden yaitu lama waktu atau masa kerja hasil penyebaran kuesioner dihapatkan
1-5 tahun, 5-10 tahun, 10-20 tahun, dan 30- hasil mereka mengatakan pengalaman
35 tahun. Dari hasil penyebaran kuesioner sangatlah penting karena kita bisa
sebesar 49% mereka memiliki lama waktu mengetahui di lokasi mana yang terdapat
atau masa kerja. Artinya nelayan di Desa hasil yang banyak dan yang tidak.
160 Kindai, Vol 18, Nomor 1, Halaman 150 - 164

Hasil penelitian ini menyatakan mampu membeli peralatan tangkap sama


bahwa ada pengaruh antara pengalaman sekali.
terhadap pendapatan nelayan. Hal ini Produksi hasil laut yang diperoleh
sejalan dengan hasil penelitian terdahulu nelayan hanya akan memiliki nilai lebih
Stellamaris M (2020) yang menunjukkan apabila tidak hanya digunakan untuk
bahwa variabel pengalaman mempunyai memenuhi berbagai kebutuhan hidup
pengaruh positif dan signifikan terhadap sehari-hari. Oleh karena itu, masalah
pendapatan. pemasaran merupakan aspek penting dalam
kehidupan nelayan. Permasalahannya
Pengaruh Teknologi Terhadap adalah akses terhadap pasar sering tidak
Pendapatan Nelayan dimiliki oleh para nelayan, terutama yang
Menurut Mulyadi (2007:49) dapat tinggal di pulau-pulau kecil. Sementara itu,
dipahami, jika ketergantungan nelayan kondisi ikan yang mudah busuk, merupakan
terhadap teknologi penangkapan itu sangat masalah besar yang dihadapi para nelayan
tinggi. Hal tersebut disebabkan selain (Mulyadi, 2007:51).
kondisi sumber daya perikanan yang Indikator teknologi, dimensi ini
bersifat mobile, yaitu mudah berpindah dari memberikan pilihan jawaban terhadap
satu tempat ke tempat yang lain, juga untuk responden yaitu menggunakan teknologi
menangkapnya nelayan perlu sarana bantu modern dan teknologi tradisional. Dari hasil
untuk dapat bertahan lama hidup di atas air. penyebaran kuesioner sebesar 82% mereka
Menurut Mulyadi (2007:50) Pada menggunakan teknologi modern dan 16%
umumnya para nelayan masih mengalami menggunakan teknologi tradisional,
keterbatasan teknologi penangkapan. Artinya nelayan di Desa Ambahai lebih
Dengan alat tangkap yang sederhana, banyak menggunakan teknologi modern
wilayah operasi pun menjadi terbatas, sebanyak 61 responden dibandingkan
hanya di sekitar perairan pantai. Di samping teknologi tradisional hanyak sebanyak 12
itu, ketergantungan terhadap musim sangat responden yang dimana jumlah sampel
tinggi, sehingga tidak setiap saat nelayan keseluruan yaitu 74 responden.
bisa turun melaut, terutama pada musim Berdasarkan hasil pengolahan data
ombak, yang bisa berlangsung sampai lebih menggunaka IBM SPSS Statistics 22 uji t
dari satu bulan. Akibatnya, selain hasil menunjukkan pada tabel Tabel 5.14 Uji T
tangkapan menjadi terbatas, dengan (Parsial) Coefficientsa. Hasil pengujian (uji
kesederhanaan alat tangkap yang dimiliki, t) antara teknologi (X4) terhadap
pada musim tertentu tidak ada tangkapan pendapatan nelayan menunjukan nilai
yang bisa diperoleh. Kondisi ini merugikan thitung 1.894 > ttabel 1.667 serta memiliki
nelayan karena secara riil rata-rata nilai signifikansi sebesar 0,062 jauh lebih
pendapatan per bulan menjadi lebih kecil, kecil dari 0,10 hal ini berarti bahwa
dan pendapatan yang diperoleh pada saat teknologi (X4) mempunyai pengaruh
musim ikan akan habis dikonsumsi pada signifikan terhadap pendapatan nelayan.
saat paceklik. Umumnya alat penangkapan ikan
Menurut Mulyadi (2007) selain yang digunakan di perairan rawa banjiran
rendahnya teknologi penangkapan yang merupakan alat penangkapan ikan pasif
dimiliki oleh nelayan pada umumnya, hal atau menetap. Alat penangkapan ikan pasif
lain yang dihadapi nelayan adalah tidak banyak digunakan karena wilayah yang
semua nelayan memiliki alat tangkap. relatif sempit, pembuatan, konstruksi atau
Kemampuan untuk meningkatkan peralatan pemasangan yang mudah, perairan yang
itu sangat dipengaruhi oleh kondisi dangkal dan juga berbagai jenis ikan yang
ekonomi seseorang nelayan. Sesuai dengan tidak melakukan pergerakan terlalu jau.
kondisi ekonominya, peralatan yang Bervariasinya penggunaan alat
mampu dibeli adalah peralatan yang penangkapan ikan di perairan umumsangat
sederhana, atau bahkan mungkin tidak ditentukan oleh pengaruh faktor hidrologi
dan musim. (Norlinda, 2019:30-34).
161 Kindai, Vol 18, Nomor 1, Halaman 150 - 164

Semakin canggih teknolgi yang sebesar 3.102 dengan nilai signifikansi


digunakan nelayan maka akan semakin 0,003. Artinya semakin tinggi tingkat
meningkatkan produktifitas hasilnya lebih keterampilan (pengetahuan) seseorang,
meningkatkan produksi, yang didalamnya maka semakin tinggi pula pendapatan yang
tersirat kesimpulan bahwa masyarakat akan akan dimiliki. Karena jika seseorang hanya
memperoleh penghasilan yang lebih tinggi. memiliki modal, tenaga kerja, dan teknologi
Hasil penelitian ini menyatakan maka itu belum cukup membantu untuk
bahwa ada pengaruh antara teknologi menigkatkan pendapatan tanpa
terhadap pendapatan nelayan. Hal ini keterampilan (pengetahuan).
sejalan dengan hasil penelitian terdahulu
Jati Prakoso (2013) yang menunjukkan Kesimpulan
bahwa variabel teknologi mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap 1. Berdasarkan hasil penelitian
pendapatan. ditemukan bahwa variabel modal
kerja, tenaga kerja, pengalaman, dan
B. Uji F (Simultan) teknologi berpengaruh signifikan
Uji F (Simultan) bertujuan untuk secara parsial terhadap pendapatan
menunjukkan apakah semua variabel nelayan di Desa Ambahai Kecamtan
independen yaitu modal kerja (X1), tenaga Paminggir Kabupaten Hulu Sungai
kerja (X2), pengalaman (X2), dan teknologi Utara.
(X4) yang dimasukkan ke dalam model 2. Berdasarkan Hasil analisis regresi
secara simultan atau bersama-sama dapat diketahui bahwa secara
mempunyai pengaruh terhadap variabel bersama-sama (simultan) variabel
dependen yaitu pendaptan nelayan (Y). independen (modal kerja, tenaga
Berdasarkan hasil pengolahan data kerja, pengalaman, dan teknologi)
menggunaka IBM SPSS Statistics 22 uji t memiliki pengaruh yang signifikan
menunjukkan pada tabel Tabel 5.15 Uji F terhadap variabel dependen
(simultan) ANOVAa. Dari hasil analisis (pendapatan nelayan) di Desa
regresi tersebut dapat diketahui bahwa Ambahai Kecamtan Paminggir
secara bersama-sama variabel independen Kabupaten Hulu Sungai Utara. Hal
memiliki pengaruh yang signikan terhadap ini dibuktikan dari nilai Fhitung
variabel dependen. Hal ini dibuktikan dari 5.077 > Ftabel 3,60 dengan nilai
nilai Fhitung sebesar 5.077 > Ftabel 3,60 signifikansi (sig) sebesar 0,001.
dengan nilai signifikansi (sig) sebesar Karena nilai signifikansi (sig) jauh
0,001. Karena nilai signifikansi (sig) jauh lebih kecil dari 0,10.
lebih kecil dari 0,10. 3. Variabel yang lebih dominan
terhadap Pendapatan Nelayan di
C. Variabel yang paling Desa Ambahai Kecamtan
berpengaruh terhadap Paminggir Kabupaten Hulu Sungai
pendapatan Utara adalah variabel pengalaman
Hasil penelitian uji hipotesis dengan nilai T hitung sebesar 3.102
menunjukan bahwa tingkat signifikansi dengan nilai signifikansi 0,003.
faktor modal kerja, tenaga kerja,
pengalaman, dan teknologi terhadap Saran
pendapatan nelayan kurang dari 0,10 1. Untuk nelayan:
sehingga disimpulkan faktor modal kerja, Masyarakat nelayan
tenaga kerja, pengalaman, dan teknologi sebaiknya membentuk kelompok
berpengaruh secara signifikan terhadap nelayan ataupun koperasi yang
pendapatan nelayan. dapat membantu dan memperoleh
Variabel yang paling berpengaruh pinjaman modal, membantu
terhadap pendapatan nelayan adalah pemasaran hasil tangkapan dan
variabel pengalaman dengan nilai T hitung keterampilan (pengetahuan) antar
162 Kindai, Vol 18, Nomor 1, Halaman 150 - 164

nelayan agar nelayan dapat lebih DaftarPustaka


mandiri. Karena variabel
pengalaman memberikan kontribusi Abdullah, Ma’ruf., 2010. Indikator
yang lebih besar dari variabel yang Kesejahteraan. Kutipan dari Jurnal
lainnya. Mubarak,
2. Untuk Pemerintah: Zaki., Muhaimin., Rusdiyah., Rahmi
a. Supaya hasil tangkapan nelayan Nispan., Syarqawie Fithriana., et al.
maksimal, maka diperlukan (2010). At-Taradhi Jurnal Studi
modal nelayan yang cukup Ekonomi. Volume 1 Nomor 1
memadai, oleh karena itu Fakultas Syariah IAIN Antasari
diharapkan pihak swasta Banjarmasin.
maupun pemerintah
memberikan modal yang Nababan, Septi S.M. 2013. Pendapatan
mencukupi sesuai kebutuhan dan Jumlah Tanggungan Pengaruhnya
nelayan. Terhadap Pola Konsumsi PNS
b. Untuk meningkatkan Dosen dan Tenaga Kependidikan
pendapatan nelayan pihak Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
pemerintah, maupun swasta Universitas SAM Ratulangi
harus membantu nelayan dalam Manado. ISSN 2303-1174.
hal pemasaran hasil tangkapan
dan penggunaan teknologi di Matekohy, Stellamaris. 2020.
bidang penangkapan baik itu Determinasi Pendapatan Nelayan di
secara kualitas maupun Pulau Ambon
kuantitasnya. Cita Ekonomika. Jurnal
c. Kebijakan pemerintah harus Ekonomi.Vol. XIV, No.1. ISSN
sesaui dengan kebutuhan 1978-3612. Fakultas Ekonomi dan
masyarakat, khususnya Bisnis Universitas Pattimura.
kebijakan terhadap masyarakat
nelayan yang ada di daerah rawa Rahim, Abd., Retno, Diah Dwi Hastuti.
di Desa Ambahai Kecamatan 2018. Applied Multiple Regression
Paminggir Kabupaten Hulu Method
Sungai Utara. With Exponential Functions: An
3. Penelitian selanjutnya agar lebih Estimation Of Traditional Catch
mengembangkan penelitian ini Fishermen Household Income.
dengan meneliti faktor lain yang Series: Journal Of Physics: Conf.
dapat mempengaruhi pendapatan Series 1028. Doi.
nelayan. Misalnya melakukan
penelitian 1 kecamatan langsung. Trisnawati, Meta. Del Rosa, Yenni. Eka
Dan hasil penelitian ini diharapkan Putri, Yosi. 2013. Pengaruh Modal
dapat digunakan untuk referensi dan Kerja,
dokumentasi bagi pihak kampus dan Tenaga Kerja, Jam Kerja Terhadap
bahan acuan penelitian selanjutnya Pendapatan Nelayan Tradisonal di
dalam melakukan penelitan Nagari Koto Taratak Kecamatan
berkaitan dengan meningkatkan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.
pendapatan nelayan. Program Studi Pendidikan Ekonomi
STKIP PGRI Sumatera Barat.
Padang.

Tzanatosa, Evangelos Dimitrioub


Evangelos., Papaharisisc, Leonidas.
Roussid,
163 Kindai, Vol 18, Nomor 1, Halaman 150 - 164

Anastasia., Somarakisa, Stylianos. Pesisir Dengan Permodelan


2006. Principal Socio- Economic Ekonometrika. Perpustakaan
Characteristics Of The Greek Small- Nasional. Semarang.
Scale Coastal Fishermen. Ocean &
Coastal Management 49 511-527. Reksoprayitno. 2004. Definisi dari
Pendapatan. Kutipan dari Jurnal Septia
Suyoto, 2004. Kesejahteraan Keluarga di S.
Indonesia. Kutipan dari Jurnal Rosni. M Nababan. EMBA Vol. 1 No. 4
Vol 9. No. 1 2017. Desember 2013.

Andersen, Esping. 1990. The Three Samuelson & Nordhaus. 1993.


World of Welfare Capitalism. Princeton Perekonomian Indonesia, edisi 2,
University Press Erlangga.
Princeton. New Jakarta. (Jimmi Sadely).
Jersey.
Sekaran, Uma dan Roger, Bougie. 2010.
BKKBN, 2014 . Pedoman Tata Cara Research Method For Business: A
Pencatatan dan Pelaporan Pendataan Skill Building Approach. Edisi 5
Keluarga. Sumatera Utara: Badan John Wiley @ Sons, New York.
Koodinasi Keluarga Berencana
Nasional. Schiler, R, Bradley. 2003. The Micro
Cornelis. R. 1994. Perekonomian Economy Today. McGraw-Hill. New
Indonesia. Liberti. Yogyakarta. Yourk.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Soekartawi. 2002. Definisi Dari


Multivariate Dengan Program SPSS Pendapatan. Kutipan dari Jurnal Septia
(Edisi Ke 4). Semarang. Badan S.M.
Penerbit Universitas Diponegoro. Nababan, EMBA Vol. 1 No. 4
Desember 2013.
Imron, 2003. Definisi Nelayan. Kutipan
dari Buku Mulyadi, 2007. Ekonomi Subyanto. 1989. Pengantar Ilmu
Kelautan. PT RajaGrafindo Ekonomi. Erlangga. Jakarta.
Persada. Jakarta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Mulyadi. S. 2007. Ekonomi Kelautan. PT Pendidikan Pendekatan Kuantitatif
RajaGrafindo Persada. Jakarta Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Mubyarto, 1998, Pengantar Ekonomi
Pertanian, Edisi III, LP3ES, Jakarta. Sukirno, 2005. Mikro ekonomi, edisi ke
tiga, Grafindo Persada. Jakarta.
Nunnally, Bernstein. I.H. 1994. Sukirno, S. 2006. Teori Pengantar
Psychometric Theory, Edisi Ke 3. Mikro Ekonomi. Rajagrafindo Persada.
New York Jakarta.

Pedoman Penulisan Tesis. 2019. Program Todaro. Michael. 1994 Economic


Magister Manajemen Sekolah Tinggi Development (fifth edition). New York
Ilmu Eknomi Pancasetia and
Banjarmasin. London.

Rahim, Abd., Ramli, Anwar., Retno


Diah Dwi Hastuti. 2014. Ekonomi
Nelayan
164 Kindai, Vol 18, Nomor 1, Halaman 150 - 164

Ardhianto, Rofiza. 2015. Pengaruh


Pendapatan Nelayan Perahu Rakit
Terhadap
Pola Konsumsi Warga Desa
Surodadi Kecamatan Sayung
Kabupaten Demak. Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi
Negeri Semarang.

Prakoso, Jati. 2013. Peranan Tenaga


Kerja, Modal, Dan Teknologi Terhadap
Peningkatan Pendapatan
Masyarakat Nelayan Di Desa
Asemdoyong Kecamatan Taman
Kabupaten Pemalang.
Pascasarjana Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang.

Sujarno, 2008. Analisis Faktor-Faktor


yang Mempengaruhi Pendapatan
Nelayan
di Kabupaten Langkat.
Pascasarjana Universitas
Sumatera Utara Medan.

Muryanto. 1989. Konsep Produksi,


www.google.com.balitnak.litbang.deptan
.go.id/indek.php. Diakses Tanggal 08
Oktober 2021.
Satria. (2002). Karakteristik
Nelayan Indonesia.
www.google.com.
kusdiantoro./.../pilpres-dan-nasib-
nel. Diakses tanggal 08 Oktober
2021.

Anda mungkin juga menyukai