Anda di halaman 1dari 3

Strategi Badan Pertanahan Nasional Batam

Dalam Melakukan Pemberdayaan Masyarakat Kota Batam

Oleh:
Muhammad Aziz

Pemaparan
Kegiatan membangun masyarakat terkait erat dengan memberdayakan masyarakat.
Memberdayakan masyarakat bertujuan memerangi kemiskinan, kesenjangan, dan mendorong
masyarakat menjadi lebih aktif serta penuh inisiatif. Pemberdayaan masyarakat sendiri
merupakan upaya untuk memandirikan masyarakat melalui perwujudan potensi kemampuan
yang mereka miliki. Salah satu pengembangan potensi manusia dapat diwujudkan melalui
kegiatan pendidikan berbasis kemasyarakatan. Kegiatan ini menekankan pentingnya memahami
kebutuhan masyarakat dan cara pemecahan permasalahan oleh masyarakat dengan
memperhatikan potensi yang ada di lingkungannya.
Salah satu potensi lingkungan dalam melakukan pemberdayaan masyarakat yang ada di
Batam adalah dimana potensi Batam sebagai basis tempat sektor industri, manufaktur, dan
pemerintahan sehingga masyarakat di kota Batam bertumpu pada aktifitas kerja sebagai
karyawan swasta, pemerintahan, dan pengusaha. Langkah-langkah ini yang dapat menjadi acuan
guidance Kantor Pertanahan atau Badan Pertanahan Kota Batam dalam menentukan scope
potensi lingkungan wilayah yang ada di kota Batam untuk melanjutkan dalam melakukan
aselerasi kegiatan dalam hal membangun pemberdayaan masyarakat yang ada di Kota Batam.
Setelah dilakukan pemetaan scope potensi lingkungan di Batam sebagai barulah dapat dilakukan
rumusan perencanaan strategi dengan melakukan beberapa pendekatan. Salah satu pendekatan
yang dapat digunakan dengan menggunakan komunikasi persuasif, sinergi bersama dengan
instansi pemerintahan setempat atau kecamatan, dan kolaborasi relasi dengan sektor swasta atau
startup digital di Batam agar. Dimana hal ini dapat membangun sinergi antara instansi dinas
pemerintahan setempat dan sektor swasta atau start up digital untuk dapat berkontribusi dan
membangun koneksi bersama terkait dalam melakukan tujuan pemberdayaan masyarakat di Kota
Batam.
Dimana Kantor Pertanahan adalah unit kerja (Instansi vertikal) Badan Pertanahan
Nasional di wilayah Kabupaten atau Kota, yang salah satu tugasnya melakukan pendaftaran hak
atas tanah dan pemeliharaan daftar umum pendaftaran tanah. Kewenangan Kantor Pertanahan
berada di bawah dan bertanggung-jawab kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional melalui
Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan dipimpin oleh seorang Kepala Kantor.
Fungsi Kantor Pertanahan dalam menyelenggarakan tugas, Kantor Pertanahan mempunyai fungsi
untuk penyusunan rencana, program, dan penganggaran dalam rangka pelaksanaan tugas
pertanahan, pelayanan, perizinan, dan rekomendasi di bidang pertanahan, pelaksanaan survei,
pengukuran, dan pemetaan dasar, pengukuran dan pemetaan bidang, pembukuan tanah, pemetaan
tematik, dan survei potensi tanah, pelaksanaan penatagunaan tanah, landreform, konsolidasi
tanah, dan penataan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan, dan wilayah tertentu,
pengusulan dan pelaksanaan pemetaan hak tanah, pendaftaran hak atas tanah, pemeliharaan data
pertanahan dan menginventarisir tanah-tanah aset pemerintah, pelaksanaan pengendalian
pertanahan, pengelolaan tanah negara, tanah terlantar dan tanah kritis, peningkatan partisipasi
dan pemberdayaan masyarakat, penanganan konflik, sengketa, dan perkara pertanahan,
pengkoordinasian pemangku kepentingan pengguna tanah, pengelolaan Sistem Informasi
Manajemen Pertanahan, pemberian penerangan dan informasi pertanahan kepada masyarakat,
pemerintah dan swasta, pengkoordinasian penelitian dan pengembangan, Pengkoordinasian
pengembangan sumberdaya manusia pertanahan, dan pelaksanaan urusan tata usaha,
kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana, serta pelayanan

Asumsi Terkait Pemberdayaan Masyarakat

Target Kecamatan Case/Indikasi Kota


(Misalnya)
Batam Kota 1. Sengketa Lahan
Masyarakat
2. Mendukung
usaha bisnis
masyarakat yang
telah berjalan
tetapi memiliki
kendala terkait
lokasi
pertanahan
3. dll
Batu Aji
Batu Ampar
Belakang Padang
Bengkong
Pemberdayaan 50 Bulang Batam
Kartu Keluarga (KK) Galang
Lubuk Baja
Nongsa
Sagulung
Sei Beduk
Sekupang

Asumsi pertama dapat dilakukan dari pemetaan total kecamatan yang ada di Batam terdiri
dari 12, dimana dapat dikategorikan penyeleksian kritikal urgensi tinggi dari Pemberdayaan yang
akan dilakukan di 50 Kartu Keluarga (KK) berdasarkan tempat wilayah kecamatan dan
kelurahannya. Hal ini dilakukan dengan melihat dan mengacu pada waktu dan kegiatan didalam
pemberdayaan masyarakat yang akan dilakukan di 50 Kartu Keluarga (KK) tersebut agar dapat
memudahkan kegiatan dilapangan dan dapat saling sinergi kolaborasi bersama dengan dinas
instansi setempat juga dengan pihak swasta atau start up digital guna mendukung kegiatan
Pemberdayaan Masyarakat yang dilakukan BPN Kota Batam.
Asumsi kedua dilakukan dengan cara kategorisasi dengan melihat indikasi permasalahan
yang terjadi di 50 kartu keluarga dengan melihat lingkungan permasalahan yang terjadi sehingga
BPN Kota Batam bisa mengintegrasikan dengan melakukan Pemberdayaan Masyarkat dari
masing-masing di 50 Kartu Keluarga (KK) di Kota Batam.
Strategi Pemberdayaan Masyarakat Dilakukan Dengan Cara

Pendekatan Komunikasi
(Persuasif, Intens, dan Interaktif)
Program/Kegiatan
Strategi Dengan BPN Terkait
Melihat Asumsi Pemberdayaan
Indikasi Case Masyarakat di 50 KK
Sinergi dan Relasi Partner
(Dinas Setempat, Sektor Swasta (Berdasarkan
atau Startup Digital) Wilayah Kecamatan)

Controlling/Review
Laporan Target Skala
(Per minggu atau Per
Bulan

Terlaksana Target
50 KK di Kota Batam

Anda mungkin juga menyukai