Anda di halaman 1dari 1

KANCIL DAN BERUANG

Ada seekor beruang coklat bertubuh gendut. ia selalu terpesona mendengar burung burung
bernyanyi riang.
Beruang coklat ingin bisa bernyanyi atau bersiul tapi ia tak mampu. Suatu hari ia tersesat
dekat perkampungan.
Ia sangat takjub melihat anak gembala meniup seruling dengan sangat merdu sekali. Beruang
kembali masuk ke hutan dan menceritakan pengelamannya itu kepada kancil.
Suatu hari kancil kancil berjalan jalan. Sampailah direrumputan pohon bambu. Karena capek
ia istirahat di tempat itu.
Tiba tiba ia mendengar derit suara bambu yang cukup merdu walau tak semerdu suruling
gembala.
Mendengar derit bambu. Timbul sifat jailnya.ia punya gagasan gila untuk temannya si
beruang.
Berhari hari kancil mencari beruang, akhirnya ia temukan juga si beruang yang sedang mandi
di sebuah telaga. “cil! Kita brendam, udara sangat panas nih!”
“hai beruang...” kata kancil “kau kan suka musik ayo ikut aku, kutunjukkan konser musik
alami yang sangat merdu sekali.
“wah, benarkah, cil? Ayo kit berangakat”
Dari kejauhan beruang melihat kancil seolah olah sedang mempemainkan serulingdari
bambu.
“cil, daripada kau Cuma melihat, ajarilah aku mempermainkan seruling itu,” kata beruang
sambil mendekati kancil.
“boleh, julurkan lidahmu, tempelkan ke celah seruling bambu yang panjang ini,” kata kancil.
Kancil segera bersiul memanggil angin. Tak seberapa lama angin bertiup sepoi sepoi cukup
untuk menggoyang goyangkan pohon bambu.
Bambu berderit, menjepit ujung lidah beruang. Beruang menjerit kesakitan, untung ia
mencabut lidahnya.
Sadarlah si beruang. Kancil sengaja menipunya. Tapi ia tidak marah, sebab derit suara bambu
itu memang terdengar merdu.
Begitu merdunya derit suara bambu itu hingga membuat beruang terlena dan akhirnya ia
tertidur lelap.
TAMAT

Anda mungkin juga menyukai