PENDAHULUAN
PT Astra International
adalah..perusahaan..yang..bergerak..dalam..bidang
otomotif. di. dalamnya. terbagi beberapa divisi. Yaitu. divisi. sales, divisi
service, dan divisi spare part. Setiap divisi mempunyai tugas dan
tanggung jawabnya..masing-masing..dan untuk divisi spare part sendiri
mempunyai tugas yaitu menjaga dan mengatur persediaan spare part supaya
selalu tersedia. Guna menjaga agar persediaan spare part selalu ada
maka setiap perusahaan harus mampu menganalisa persediaan secara
tepat Apabila spare part yang dibutuhkan kendaraan tidak tersedia
maka akan mengurangi kepuasan pelanggan terhadap penyediaan barang.
Suku Cadang (Spare part) menyediakan berbagai macam suku cadang
1
2
kendaraan Toyota baik itu Toyota Genuine Part (TGP), Toyota Genuine
Motor Oil (TGMO), dan Toyota Genuine Accessories (TGA).
Berikut data perbandingan pembelian Toyota Genuine Part (TGP),
Toyota Genuine Motor Oil (TGMO), dan Toyota Genuine Accessories
(TGA), seperti pada Tabel 1.1
(ATF), brake fluid, coolant, oil filter, oil flush. Persediaan Toyota Genuine
Motor Oil (TGMO) erat kaitannya dengan pelayanan service karena tanpa
adanya Toyota Genuine Motor Oil (TGMO) maka jalannya sistem
service tidak akan dapat berjalan, Toyota Genuine Motor Oil (TGMO)
sangatlah penting karena termasuk fast moving part yaitu spare part yang
penjualannya dilakukan setiap hari. Permasalahan yang ada di Auto 2000
Bumi Serpong Damai adalah sering terjadi kekosongan spare part dan
pemesanan Toyota Genuine Motor Oil (TGMO) yang tidak teratur atau
tidak berdasarkan perhitungan sehingga mengakibatkan biaya persediaan
yang tidak efisien.
Berdasarkan Tabel 1.2 dan Tabel 1.3 dapat kita lihat perbandingan
pembelian dan penjualan sebagai salah satu contoh pada bulan Juli 2019
untuk jenis Toyota Genuine Motor Oil (TGMO) 0W/20 pembeliannya
sebanyak 48 liter sedangkan penjualannya sebanyak 78 liter hal ini berarti
terjadi kekurangan spare part.
Berdasarkan..masalah.yang..telah..dipaparkan..di.atas,..maka..penulis
tertarik..untuk meneliti sebagai bahan tugas akhir dengan judul :
“Analisis Persediaan Toyota Genuine Motor Oil (TGMO) 0W/20
Dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) d a n M i n - M a x Di
Bengkel Auto 2000 Bumi Serpong Damai”
1.2..Perumusan..Masalah
Berdasarkan..latar..belakang..masalah..diatas..maka..perumusan..masalah
adalah sebagai..berikut:
1. Bagaimana pemesanan ekonomis Toyota Genuine Motor Oil (TGMO)
0W/20 dengan metode Economic..Order..Quantity.. (EOQ) dan..Min-Max
Stock untuk persediaan di Bengkel Auto 2000 Bumi Serpong Damai ?
2. Berapa jumlah penghematan biaya Toyota Genuine Motor Oil (TGMO)
0W/20 sebelum dan sesudah penerapan Economic Order Quantity (EOQ)
serta Min-Max Stock di Bengkel Auto 2000 Bumi Serpong Damai ?
1.3 Pembatasan..Masalah
Agar..permasalahan..tidak..melebar..ke..permasalahan..yang..lebih..luas..
maka, maka penelitian ini ..dibatasi sebagai berikut:
1. Penulis hanya menulis persediaan Toyota Genuine Motor Oil (TGMO).
2. Data yang diambil adalah data penjualan dan data pembelian Toyota
Genuine Motor Oil (TGMO) pada bulan Juli 2019 sampai dengan Juni
2020.
3. Pembahasan hanya membahas divisi spare part di Bengkel Auto 2000
Bumi Serpong Damai.
6
1.5 Manfaat..Penelitian
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan latar belakang, perumusan masalah, pembatasan,
penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penelitian.
Menurut..Nur..Bahagia..
(2016)..Persediaan..adalah..sumber..daya..yang..menganggur (idle resources)
yang keberadaannya menunggu proses lebih lanjut disini dapat berupa kegiatan
produksi seperti dijumpai pada kegiatan manufaktur, kegiatan pemasaran yang
dijumpai pada sistem distribusi, ataupun kegiatan konsumsi seperti dijumpai
pada sistem rumah tangga, perkantoran, dan sebagainya. Keberadaan
persediaan dalam kegiatan usaha tidak dapat dihindarkan, salah satu penyebab
utamanya adalah barang-barang tersebut tidak dapat diperoleh secara instan,
tetapi diperlukan tenggang waktu untuk memperolehnya.
8
9
lanjut tetap membuat ongkos yang ditimbulkan efisien. Pada dasarnya persediaan
mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan pabrik yang
harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang serta
selanjutnya menyampaikannya pada customer.
Menurut Heizer dan Render (2010), Persediaan adalah salah satu dari
asset termahal dari banyak perusahaan, mewakili 50% dari keseluruhan modal
yang diinvestasikan. Di satu sisi perusahaan dapat mengurangi biaya dengan
mengurangi persediaan. Di sisi lain, produksi dapat berhenti dan pelanggan
tidak puas ketika barang tidak tersedia.
Dalam suatu persediaan dimana barang atau spare part tersebut disimpan
pasti ada biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk merawat barang atau spare
part tersebut. Biaya yang dikeluarkan juga berdasarkan jumlah dari spare
part yang ada, semakin banyak jumlah spare part nya maka biayanya semakin
besar sebaliknya apabila spare partnya sedikit ditakutkan tidak dapat memenuhi
permintaan customer maka dari itu perhitungan pemesanan spare part sangat
berpengaruh dengan jumlah biaya yang akan dikeluarkan.
Menurut Aulia Ishak (2010), biaya dalam sistem persediaan secara umum
dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Biaya pembelian (purchasing cost = c) adalah harga pembelian setiap unit
item jika item tersebut berasal dari sumber-sumber eksternal, atau biaya
produksi per unit bila item tersebut berasal dari internal perusahaan atau
diproduksi sendiri oleh perusahaan. Biaya pembelian ini bisa bervariasi untuk
berbagai ukuran pemesanan bila pemasok menawarkan potongan harga untuk
ukuran pemesanan yang lebih besar;
2. Biaya pengadaan (procurement cost). Biaya pengadaan dibedakan atas 2
jenis sesuai asal-usul barang, yaitu biaya pemesanan (ordering cost) bila
barang yang diperlukan diperoleh dari pihak luar (supplier) dan biaya
16
pendekatan iteratif yang dihitung untuk setiap periode, sampai ongkos per
unit dari cumulative order quantity pada periode itu menunjukkan suatu
kenaikan atau peningkatan;
10. Metode Least Total Cost (LTC) Metode LTC ini adalah tekinik lot-sizing
dinamik yang menghitung kuantitas pesanan melalui membandingkan
ongkos penetapan pesanan (set up or ordering cost) inventory untuk berbagai
lot-size, kemudian memilih di mana kedua jenis ongkos ini mendekati sama.
Metode LTC menggunakan pendekatan iteractive yang dihitung disetiap
periode, sampai kedua jenis ongkos penetapan pesanan dan penyimpanan
mendekati sama.
dengan memperhatikan data atau informasi masa lalu atau saat ini baik secara
matematik atau statistik. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau
kondisi yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Metode ini
sangat membantu dalam mengambil keputusan yang tepat. Baik tidaknya
suatu peramalan yang disusun, disamping ditentukan oleh metode yang
digunakan, juga ditentukan baik tidaknya informasi yang digunakan. Selama
informasi yang digunakan tidak dapat meyakinkan, maka hasil peramalan juga
akan sulit untuk dipercaya ketepatannya. Berdasarkan teknik yang digunakan,
metode peramalan dapat digolongkan ke dalam dua kategori, yaitu:
Variasi data musiman adalah perubahan naik dan turunnya nilai dalam
runtun waktu yang berhubungan dengan kejadian tertentu misalnya cuaca atau
liburan. Sebagai contoh, permintaan untuk produk jas hujan akan meningkat
ketika musim penghujan. Musiman bias dilihat secara perjam, harian, mingguan,
bulanan atau musim yang sedang terjadi. Berikut adalah langkah mengolah data
musiman dari 1 bulan:
21
ekonomis, Secara sederhana semua ini dapat diketahui dengan rumus EOQ
(Economic Order Quantity), yaitu jumlah dimana setiap pembelian akan
memperoleh total biaya persediaan yang paling murah.
Dimana:
D = Pembelian/kebutuhan rata-rata
S = Biaya pemesanan
H = Biaya penyimpanan
Menurut Assauri (2000), lead time adalah lamanya waktu antara mulai
dilakukannya pemesanan bahan-bahan sampai dengan kedatangan bahan-bahan
24
Dimana:
Z = Standar Deviasi
σ = Kuadrat eror
X = Penggunaan bahan baku senyatanya
Y = Perkiraan penggunaan bahan baku
Reorder point (ROP) atau titik pemesanan kembali adalah suatu titik atau
batas dari jumlah persediaan yang ada pada suatu saat dimana pemesanan harus
diadakan kembali. Reoder point adalah saat atau waktu tertentu perusahaan harus
mengadakan pemesanan bahan dasar kembali, sehingga datangnya pesanan
25
tersebut tepat dengan habisnya bahan dasar yang dibeli, khususnya dengan
metode EOQ (Gitosudarmo, 2002). ROP terjadi apabila jumlah persediaan yang
terdapat didalam stok berkurang terus. Dengan demikian, perusahaan harus
Dimana:
ROP = Reorder point
Lead time = Waktu tunggu
Q = Penggunaan bahan baku rata-rata per hari
Menurut Heizer dan Render (2011) reorder point adalah saat titik
persediaan dimana perlu diambil tindakan untuk mengisi kekurangan persediaan
pada barang tersebut. Rumus perhitungan titik pemesanan kembali (reorder
point) sebagai berikut:
Dimana:
ROP = Titik Pemesanan Kembali
d = Pemakaian Bahan Baku perhari (unit/hari)
L = Waktu tunggu
Safety Stock = Persediaan Pengaman
Dimana:
n = Banyaknya periode pemesanan bahan baku.
26
Dimana:
Sd = Standar Deviasi
Z = Faktor keamanan dibentuk atas dasar kemampuan perusahaan
Dimana :
T = Pemakaian Barang rata-rata per periode
LT = Waktu Pesanan
SS = Safety Stock
Dimana :
T = Pemakaian Barang rata-rata per periode
LT = Waktu Pesanan
SS = Safety Stock
Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan sistematis, maka perlu
dibuat tahapan-tahapan atau kerangka fikir dari penelitian itu sendiri. Adapun
kerangka fikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1
Kekosongan Persediaan Toyota Genuine Motor
Oil (TGMO) di Bengkel Auto 2000 BSD
Metode Peramalan
Nama Peneliti /
No Metode Hasil Persamaan Perbedaan
Judul Penelitian
1 Perwira Setya EOQ Meminimumkan Penggunaan Perbedaan
Wardani, biaya persediaan Metode pada
Perencanaan dengan EOQ penggunaan
dan menggunakan hasil
Pengendalian metode EOQ. perhitungan.
dengan Metode
EOQ, 2016
2 Rio Rismanto, EOQ Penghematan Penggunaan Tidak
Analisis dan ROP Biaya Persediaan Metode menggunakan
Pengendalia pada EOQ Metode FOP
Persediaan pada CV. Yamaha
CV. Yamaha Cupak Solok
Cupak Solok,
2017
3 Nursia Ulhaq, Metode Antibiotik Penggunaan Tidak
Penerapan ABC, kelompok A Metode ABC menggunakan
Pengendalian EOQ berdasarkan dan EOQ Metode FOP
Persediaan dan ROP analisis ABC
Antibiotik indeks kritis
Kelompok A terdapat 8 jenis
Berdasarkan ABC antibiotik.
Indeks Kritis Ketersediaan
dengan antibiotik
Menggunakan kelompok A
Metode setelah
Economic Order dilakukan
Quantity, dan penerapan
Reorder Point di metode EOQ dan
30
Nama Peneliti /
No Metode Hasil Persamaan Perbedaan
Judul Penelitian
gudang Farmasi ROP di gudang
Rumah Sakit Farmasi jika
Muhammadiyah dilihat
Taman Puring, berdasarkan
2016 jenis dan jumlah
obatnya sudah
mencukupi
untuk memenuhi
kebutuhan
instalasi farmasi
dengan tepat
waktu
4 Marcy Silvia, Metode Persediaan akhir Penggunaan Perusahaan
Analisis Min- yang dihitung Metode Min pada penelitian
Pengendalian Max oleh Metode Max Stock terdahulu yaitu
Bahan Baku Stock Min-Max Stock perusahaan
menggunakan menghasilakan manufaktur
metode Min nilai yang lebih besar yang
Max Stock pada kecil dari sudah memiliki
PT. Semen persediaan akhir modal besar
Tonasa perusahaan dengan sistem
Pangkep,2017 artinya terjadi yang sudah
penghematan terintegrasi.
biaya persediaan
atau total biaya
persediaan yang
dikeluarkan oleh
perusahaan akan
31
Nama Peneliti /
No Metode Hasil Persamaan Perbedaan
Judul Penelitian
lebih sedikit.
5 Kinanthi, Analisis Metode Perbandingan Penggunaan Perusahaan
Pengendalian Min- jumlah stock Metode pada penelitian
Persediaan Max dalam gudang Min-Max terdahulu yaitu
Bahan Baku Stock sebelum Stock. perusahaan
menggunakan dilakukan manufaktur
Metode Min- pengendalian besar yang
Max Stock di PT. menggunakan sudah memiliki
Djitoe Indonesia metode Min- modal besar
Tobacco,2016 Max Stock dan dengan sistem
setelah yang sudah
dilakukan terintegrasi.
penghitungan
adalah terjadi
penghematan
biaya simpan
dari persediaan
selain itu juga
mengurangi
hutang dari
perusahaan.
6 Puguh Ika ABC, Berdasarkan Penggunaan Pebedaan
Setyorini, EOQ analisis ABC Metode ABC tempat
Perencanaan dan ROP investasi, obat dan EOQ penelitian
dan generik yang
Pengendalian termasuk
Obat Generik Kelompok A
Menggunakan sebanyak 20
32
Nama Peneliti /
No Metode Hasil Persamaan Perbedaan
Judul Penelitian
Metode Analisis jenis Obat
ABC, EOQ dan (8,89%) dengan
ROP di Unit investasi obat
Gudang Farmasi generik,
Rumah Sakit PKU kelompok B
Aisyiyah sebanyak 39
Boyolali, 2016 jenis Obat
(17,33%) dengan
nilai investasi
69,62% dari total
investasi dan
kelompok C
sebanyak 166
jenis Obat
(73,78%) dengan
nilai 10,26% dari
total investasi
(Sumber: Pengolahan Data Sendiri)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
33
34
2. Observasi Lapangan
Menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono tahun 2012, Observasi merupakan
proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses
biologis dan psikologis. Dua diantaranya yang terpenting adalah proses-
proses pengamatan dan ingatan. Observasi yang dilakukan dengan
mengumpulkan data secara langsung dan actual sesuai dengan data yang ada
di PT. Astra International, Tbk Auto 2000 Bumi Serpong Damai;
3. Kuesioner
Kuesioner adalah pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan-
pertanyaan terkait dengan yang kita teliti dan kita mengolahnya menjadi data
yang akurat supaya mudah untuk menghitungnya;
4. Wawancara
Wawancara adalah pengumpulan data dengan cara tanya jawab sepihak
kepada yang bersangkutan di PT. Astra International, Tbk Auto 2000 Bumi
Serpong Damai;
agar data yang akan diolah nantinya seragam atau berada dalam batas
kontrol.
4. Analisa EOQ (Economic Order Quantity)
Analisa EOQ (Economic Order Quantity) adalah mencari nilai ekonomis
untuk setiap kali pemesanan dan memperoleh jumlah pemesanan yang
optimal sehingga dapat mengurangi biaya pemesanan dan penyimpanan;
5. Analisa Min-Max Stock.
Dari hasil peramalan akan ditentukan berapa persediaan maksimum dan
minimum denagan menggunakan metode Min-Max Stock untuk menjaga
persediaan bahan baku untuk mendukung kelancaran kegiatan produksi,
Analisa Minimum Stock adalah mencari batas jumlah persediaan yang paling
rendah atau kecil yang harus ada untuk barang atau spare part.
Analisa Maximum Stock adalah mencari jumlah maximum yang
diperbolehkan disimpan dalam persediaan.
6. Analisis Safety Stock dan ROP (Reorder Point)
Safety stock atau persediaan pengaman adalah persediaan yang dilakukan
untuk mengantisipasi unsur ketidakpastiaan permintaan dan penyediaan,
Reorder Point (ROP) atau titik pemesanan kembali adalah suatu titik
minimum atau batas dari jumlah persediaan yang ada pada suatu saat dimana
pemesanan harus kembali dilakukan.
Mulai
Perumusan Masalah
38
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
X
39
Kesimpulan
Saran
Selesai
Auto 2000 saat ini memiliki 96 outlet (terdiri dari 14 outlet V hanya
melayani jual beli kendaraan, 67 outlet VSP melayani jual beli & service
kendaraan, & 15 outlet VSPBP melayani jual beli, service, perbaikan &
pengecatan bodi kendaraan) yang tersebar di hampir seluruh Indonesia (kecuali
Sulawesi, Maluku, Irian Jaya, Jambi, Riau, Bengkulu, Jawa Tengah dan D.I.Y).
Di samping itu, Auto 2000 pun bekerjasama dengan 840 partshop yang tersebar di
berbagai penjuru Indonesia, untuk menjamin keaslian suku cadang produk
Toyota.
Kedepannya jumlah jaringan Auto 2000 pun akan terus bertambah seiring
dengan pertumbuhan bisnis, serta untuk memenuhi kebutuhan seluruh pelanggan
Toyota, serta memberi kemudahan bagi calon pembeli Toyota. Sesuai dengan
slogannya Urusan Toyota Jadi Mudah, Auto 2000 senantiasa berupaya
memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh pelanggannya dalam membeli &
memiliki kendaraan Toyota melalui:
1. Kemudahan dalam mencari informasi tentang Toyota di Auto 2000
melalui website, aplikasi mobile, & call center yang dapat diakses kapanpun
& dimanapun;
2. Kenyamanan bagi pelanggan dengan fasilitas outlet Auto 2000 yang modern,
warm, & pressure free;
3. Kemudahan & kenyamanan transaksi dengan layanan one stop shopping
service Auto 2000 yang bekerjasama dengan berbagai value chain;
40
41
Visi dan misi perusahaan merupakan suatu keinginan dan deklarasi dari
organisasi perusahaan tersebut untuk masa yang akan datang.
Adapun visi dan misi yang ingin dicapai PT.Astra International Tbk, Auto 2000
yaitu:
1. Visi Perusahaan
Menjadi dealer Toyota terbaik & terhandal di Indonesia, melalui proses bisnis
berkelas dunia
2. Misi Perusahaan
a. Melayani pelanggan melalui pengalaman kepemilikan yang paling
memuaskan;
42
KEPALA BENGKEL
SUPERVISOR
INSTRUKTUR
TECHNICAL LEADER
THS BILLING
KASIR
GD.BAHAN
PDS
Berikut ini akan penulis uraikan tugas dan tanggung jawab, serta
wewenang bagian-bagian penting dalam struktur organisasi PT. Astra
43
International Tbk, Toyota Sales Operation (TSO) cabang Auto 2000 Bumi
Serpong Damai (BSD):
4. Service Advisor
Tugas dan tanggung jawab:
a. Bertanggung jawab melayani kebutuhan pelanggan yang datang dan keluar
bengkel dengan mendengarkan, menganalisa, dan menjelaskan tentang
kerusakan kendaraan, membuat perintah kerja bengkel dan estimasi waktu
serta biaya untuk mencapai kepuasan pelanggan, serta menjaga kerapian
data-data kendaraan pelanggan;
b. Melayani pelanggan, yaitu menganalisa kerusakan dan memeriksa
kendaraan, serta menjelaskan hasil pemeriksaan pada pelanggan;
c. Memasukkan data keluhan pelanggan mengenai kondisi kendaraan
pelanggan ke komputer;
d. Membuat perintah kerja bengkel;
e. Membuat penawaran dari pekerjaan perbaikan kendaraan atau estimasi
biaya dan waktu perbaikan pada pelanggan;
f. Menginformasikan pekerjaan tambahan (bila ada) kepada pelanggan
beserta perkiraan biaya dan waktu tambahan yang diperlukan;
g. Memeriksa kendaraan yang telah diperbaiki, apakah sesuai dengan
perintah kerja bengkel;
h. Melakukan test drive dan memeriksa keberadaan parts bekas di dalam
kendaraan;
i. Menyerahkan kembali kendaraan pada pelanggan dalam keadaan bersih
berikut parts bekas sesuai dengan Form Pemeriksaan Kendaraan ( FPK);
j. Melakukan follow up ke pelanggan setelah 2-3 hari kendaraan diperbaiki
di bengkel;
k. Mengingatkan pelanggan untuk melakukan perawatan berkala berikutnya
pada saat selesai perawatan/perbaikan;
l. Mengisi data account number untuk setiap perawatan yang telah selesai
dikerjakan yang dipakai sebagai dasar perhitungan biaya perawatan.
Wewenang:
a. Melakukan estimasi biaya perbaikan dan waktu perbaikan;
b. Menentukan harga dan memberikan potongan harga pada customer untuk
perbaikan kendaraan sesuai standard yang ditetapkan;
46
Wewenang:
a. Mendistribusikan pekerjaan pada mekanik THS;
b. Mengusulkan training bagi mekanik THS.
47
6. Partman
Tugas dan tanggung jawab:
a. Melakukan order parts ke sub depo atau TAM, baik untuk keperluan
gudang parts maupun parts pesanan indirect;
b. Melakukan follow up atas order yang telah dibuat sehingga dapat
memberikan informasi yang akurat terhadap parts pesanan next internal
customer;
c. Mencatat order atau permintaan yang tidak dapat dipenuhi, dan melakukan
follow up kepada next internal customer atas kondisi order tersebut;
d. Menerima dan memeriksa parts yang datang sesuai dengan kondisi fisik
dan dokumen-dokumen yang dibutuhkan;
e. Menginformasikan kepada next internal customer apabila parts yang
dipesan telah tersedia;
f. Menyimpan parts untuk stock sesuai dengan lokasi yang telah ditetapkan,
membuat lokasi baru untuk parts baru dan menyimpan parts pesanan
indirect di intransit area;
g. Memelihara dan menjaga kondisi fisik stock parts dan menjaga kebersihan
lokasi dan ruang yang ada di gudang;
h. Mengatur lay out gudang agar menjadi efektif dan efisien;
i. Melakukan evaluasi terhadap lokasi dan penempatan parts di gudang,
evaluasi parameter-parameter dan update terhadap data-data inventory
yang berhubungan dengan standard pengelolaan toyota parts;
j. Mengelola stock sesuai standar-standar dan target inventory yang telah
ditetapkan;
k. Memberikan informasi-informasi yang diperlukan oleh next internal
customer dalam bidang parts, seperti informasi harga, stock, kondisi
order dan kedatangan parts pesanan;
l. Membuat, melakukan register, filing dan menyimpan dokumen-dokumen
order, penerimaan, pengeluaran, claim, transfer, berita acara dan laporan-
laporan yang berhubungan dengan bidang kerjanya;
m. Memberikan saran, usulan dan berkonsultasi dengan kepala bengkel dalam
mencari solusi terhadap masalah parts;
48
Saat ini Auto 2000 adalah retailer Toyota terbesar di Indonesia, yang
menguasai sekitar 42% dari total penjualan Toyota. Dalam aktivitas bisnisnya,
Auto2000 berhubungan dengan PT. Toyota Astra Motor sebagai Agen Tunggal
Pemegang Merek (ATPM) Toyota, yang menjadikan Auto 2000 adalah salah satu
founder dealer resmi Toyota.
52
Auto 2000 saat ini memiliki 110 outlet (terdiri dari 13 outlet hanya
melayani jual beli kendaraan, 81 outlet melayani jual beli & service kendaraan, &
16 outlet melayani jual beli, service, perbaikan dan pengecatan body kendaraan).
Pada masa yang akan datang jumlah jaringan Auto 2000 pun akan terus
bertambah seiring dengan pertumbuhan bisnis, serta untuk memenuhi kebutuhan
seluruh pelanggan Toyota, serta memberi kemudahan bagi calon pembeli Toyota.
1. Produk/Barang
1. Mobil
Nama-nama mobil yang di jual di PT. Astra International Tbk. Toyota
Sales Operation cabang BSD (Auto 2000) diantaranya adalah: New
Avanza, Yaris, Kijang Innova, Rush, Hilux, Corolla Altis, Crown, Camry,
New Vios, New Dyna, Fortuner, Raize,Voxy, Nav 1.
2. Suku Cadang dan Bahan
Spare Parts (Suku Cadang): komponen-komponen kelistrikan, mesin,
chasis dan body untuk semua tipe dan jenis kendaraan Toyota. Bahan
(material): oli mesin, oli transmisi dan gardan, minyak rem, super engine,
long life coolant (cairan radiator pendingin), dan lain-lain.
2. Jasa atau Bidang Perawatan Berkala
a. Perawatan Berkala Cepat (Express Maintenance)
Layanan express maintenance, yaitu layanan service cepat hanya 1 jam,
khusus untuk perawatan berkala. Layanan ini merupakan salah satu
terobosan untuk memberikan service berkualitas dengan waktu yang lebih
singkat. Dengan fasilitas stall khusus dan peralatan yang lebih lengkap dan
dikerjakan oleh 2 orang teknisi, maka anda akan menemukan pengalaman
baru service kendaraan berkualitas dengan waktu yang lebih singkat, dan
harga tetap.
b. Perawatan Berkala ( Reguler Check)
Layanan external reguler check, yaitu layanan service berkala
sama seperti express maintenance namun pada ERC ini lebih ditekankan
pada keluhan-keluhan customer pada perawatan service berkala dan
perawatan untuk 5000 km seperti periksa roda, tune up, dan lain-lain,
53
disamping itu estimasi dari ERC ini berkisar antara 1 sampai dengan 2,5
jam.
c. Perbaikan Umum (General Repair)
Layanan general repair, yaitu layanan perbaikan kendaraan secara umum,
layanan ini diberikan karena parts kendaraan mengalamai kerusakan atau
jika pelanggan ingin memeriksa kendaraan diluar service berkala
contohnya pemeriksaan kendaraan (periksa temperatur, alarm, bensin/oli
boros, suara mesin kasar, dan lain-lain) sedangkan untuk parts kendaraan
yang rusak maka customer harus melakukan perbaikan atau penggantian
parts contohnya ganti (timing belt, tali kipas, baterai, lampu, dan lain-lain).
untuk perkiraan waktu pengerjaan dari general repair ini tergantung dari
lamanya kerusakan atau pengecekan kendaraan untuk perkiraan waktu
minimal + 1 jam sedangakan perkiraan waktu maksimal + 6 jam.
d. Toyota Warranty Claim (TWC).
Dengan melakukan perawatan berkala secara rutin di bengkel resmi
Toyota, maka anda akan mendapatkan jaminan kendaraan langsung dari
Toyota selama 3 tahun atau 100.000 km (Toyota Warranty Claim). Untuk
mendapatkan jaminan tersebut bisa dengan melakukan perawatan
kendaraan di bengkel Auto 2000 dan melakukan claim atas kerusakan
komponen kendaraan yang tercakup dalam Toyota Warranty Claim di
bengkel Auto 2000.
e. Toyota Home Service (THS).
Toyota Home Service adalah salah satu fasilitas pelayanan yang dapat
melakukan service kunjungan ditempat anda (dikantor/dirumah) dengan
tujuan memberikan kemudahan bagi pemilik kendaraan Toyota yang tidak
sempat datang ke bengkel. selain itu fasilitas pelayanan lainnya yang bisa
didapatkan oleh pelanggan adalah pusat layanan Dyna. Pusat layanan
Dyna merupakan fasilitas pelayanan khusus untuk unit Dyna yang dapat
melakukan service kunjungan ditempat pelanggan (dirumah/ditempat
kerja), dengan tujuan memberikan kemudahan bagi pemilik kendaraan
Dyna yang tidak sempat ke bengkel.
f. Booking Service.
54
Booking service adalah solusi dari problem harus antri saat akan service
kendaraan, dengan melakukan booking service minimal 2 hari
sebelumnya, maka pelanggan mendapatkan keuntungan:
1) Waktu service anda yang tentukan, anda bisa menyesuaikan dengan
jadwal kegiatan anda;
2) Tidak perlu antri, dengan membuat janji dan datang sesuai jam yang
telah disepakati, Toyota anda akan langsung dikerjakan tanpa
mengikuti antrian untuk dilayani;
3) Suku cadang dan teknisi telah siap, dengan konfirmasi kedatangan 1
hari sebelumnya, dapatkan kemudahan berupa terhindar dari suku
cadang tidak tersedia;
4) Dapatkan potongan harga jasa dan suku cadang, dimana besarnya
Potongan sesuai dengan syarat dan ketentuan berlaku.
g. Emergency Road Assistance (ERA)
Hanya di Auto 2000, untuk setiap pembelian Toyota, anda mendapat kartu
keanggotaan Astraworld. Dengan kartu Astraworld anda mendapat
layanan bantuan darurat di jalan/Emergency Roadside Assistance(ERA)
yang siap 24 jam sehari, 7 hari seminggu, sepanjang tahun. Layanan ERA
diberikan secara gratis selama 5 tahun dari tanggal pembelian untuk
kendaraan (mobil) merek astra yang memiliki vehicle card. Bantuan
darurat ini mencakup: panduan teknis, pengaktifan aki lemah, penggantian
ban kempes, membuka kendaraan terkunci, serta bantuan jasa derek
(towing) dan mobil gendong (car carrier) Astraworld, jasa derek (towing)
dan mobil gendong (car carrier) adalah layanan pengangkutan kendaraan
pelanggan dari lokasi keadaan darurat ke bengkel Astra International
terdekat.
h. Kontrak Service
Kontrak Service adalah perawatan kendaraan selama periode atau jarak
tertentu yang ditawarkan oleh bengkel Auto 2000. Paket perawatan ini
dibayarkan secara penuh oleh pelanggan pada saat pertama kali mengikuti
program ini dan selanjutnya pelanggan dapat melakukan perbaikan sesuai
55
dengan ketentuan yang berlaku pada buku kontrak service yang telah
disepakati bersama.
Keuntungan Kontrak Service dari Auto 2000:
1) Memberikan kemudahan perawatan dan perbaikan terencana.
2) Biaya tetap untuk perawatan berkala dengan jangka waktu 1 tahun
(30.000 km), 2 tahun (60.000 km) dan 3 tahun (90.000 km);
3) Kemudahan proses Administrasi;
4) Jaminan keaslian;
5) Suku cadang (Toyota Genuine Parts).
Divisi service merupakan salah satu departemen yang ada di Auto 2000
Bumi Serpong Damai yang menghasilkan jasa berupa pelayanan service.
Pelayanan service terdiri dari greeting atau penerimaan, pekerjaan perawatan,
analisa keluhan, final inspection,dan persediaan spare part. Dalam penerimaan
terdapat service advisor yang bertugas untuk menginput data dari customer
dimana kita dapat mengetahui keluhan dari customer dan pekerjaan yang
akan dilakukan sesuai dengan Surat Perintah Kerja. Pekerjaan perawatan terdiri
56
dari perawatan berkala dan general repair, yang termasuk perawatan berkala
adalah sebagai berikut:
1. Service Berkala 1000 km
Service berkala 1000 km adalah perawatan service berkala penggantian oli
dan oli filter dengan biaya jasa yang masih gratis.
2. Service Berkala 5000 km
Service berkala 5000 km adalah perawatan service berkala penggantian
oli, gasket oli, dan oli filter dengan biaya jasa yang masih gratis.
3. Service Berkala 10.000 km
Service Berkala 10.000 km adalah perawatan service berkala penggantian oli,
gasket oli, oli filter, dan tune up dengan menggunakan cairan SEC.
4. Service Berkala 20.000 km dan kelipatannya
Service Berkala 20.000 km dan kelipatannya adalah perawatan service
berkala penggantian oli, gasket oli, oli filter, busi, fuel filter, tune up dengan
menggunakan cairan SEC, dan bersihkan rem dengan cairan brake cleaner.
5. Service Berkala 40.000 km dan keliapatannya
Service Berkala 40.000 km adalah perawatan service berkala penggantian oli,
gasket oli, oli filter, busi, air filter, fuel filter, coolant, minyak rem,tune up
dengan menggunakan cairan carburator cleaner, bersihkan rem dengan
cairan brake cleaner.
General repair adalah proses pekerjaan di luar perawatan berkala
contohnya ganti kopling, ganti engine mounting, ganti rack steer, ganti
spion, ganti alternator, ganti water pump, turun mesin (overhoul engine) dan
lain-lain.
Didalam divisi service terdiri dari beberapa bagian mulai dari kepala
bengkel, foreman, service advisor, partman dan teknisi atau mekanik. Pada
penelitian ini penulis hanya membahas tentang bagian partman saja, terutama
57
Persediaan Toyota Genuine Motor Oil (TGMO) oleh Auto 2000 Bumi
Serpong Damai atas dasar permintaan pelanggan, harus benar-benar terpenuhi
supaya dapat memenuhi kebutuhan mobil yang akan melakukan service
berkala. Disini penulis mencoba menerapkan metode Economic Order
Quantity (EOQ) dan Min Max dalam pemesanan Toyota Genuine Motor Oil
(TGMO), supaya diperoleh jumlah dan total biaya yang optimal.
Data penjualan TGMO (Toyota Genuine Motor Oil) adalah jumlah TGMO
(Toyota Genuine Motor Oil) yang di jual kepada customer, pengelolaan data
dilakukan dengan cara mencatat jumlah TGMO (Toyota Genuine Motor Oil)
di Auto 2000 Bumi Serpong Damai, data asli diambil dari system TDMS (Toyota
Dealer Management System) yang ada pada Toyota. Berikut data bulan
Bulan Juli 2019 sampai dengan Bulan Juni 2020, seperti pada Tabel 4.1
59
Tabel 4.1 Data Penjualan TGMO Bulan Juli 2019 sampai dengan Juni 2020
Klasifikasi ABC
Berdasarkan pada Tabel 4.2 diatas, dapat dijelaskan bahwa yang termasuk
dalam klasifikasi A adalah jenis TGMO (Toyota Genuine Motor Oil) 10W/40, Oil
Filter, dan TGMO (Toyota Genuine Motor Oil) 0W/20 karena nilai komulatifnya
kurang dari 70%. Yang termasuk dalam klasifikasi B adalah TGMO (Toyota
Genuine Motor Oil) 5W/30 dan Engine Flush karena nilai komulatifnya berada
antara 71%-90%. Dan kemudian yang termasuk dalam klasifikasi C adalah
TGMO (Toyota Genuine Motor Oil) 15W/40, ATF, Coolant, Brake Fluid, dan
TGMO (Toyota Genuine Motor Oil) 80w/90 karena nilai komulatifnya diatas
90%. Dari hasil analisa klasifikasi diatas saya akan melanjutkan perhitungan EOQ
(Economic Order Quantity) yang termasuk dalam klasifikasi A yaitu (Suzuki
Genuine Oil) SGO 0w/20 karena berdasarkan perhitungan klasifikasi ABC jenis
TGMO (Toyota Genuine Motor Oil) 0W/20 termasuk kedalam persediaan yang
perlu diperhatikan stoknya dan oli jenis ini yang paling sering digunakan untuk
kendaraan-kendaraan model baru.
Berikut adalah Tabel 4.3 penjualan TGMO (Toyota Genuine Motor Oil)
0W/20 pada Bulan Juli 2019 sampai dengan Juni 2020.
tersebut terletak pada variabel waktu yang digunakan. Berikut adalah penjabaran
perhitungan peramalan dengan Metode Kuadrat Terkecil (least square method)
Dimana :
Y = Variabel yang dicari
a = Nilai Konstanta
b = Parameter
65
x = Variabel Waktu
Sebelum menghitung peramalan terlebih dahulu menjumlahkan (Y),
(XY), dan (X2) setelah itu menghitung nilai a dan b dengan rumus:
Dimana :
∑Y = Total nilai penjualan
n = Banyaknya periode
∑XY = Total nilai penjualan yang dikalikan dengan variabel waktu
∑X2 = Total dari nilai variabel waktu yang dipangkatkan ( 2 )
Maka :
750
a= =62,5
12
−282
b= =−0,493
572
2
No Periode Penjualan (Y) Variabel Waktu (X) XY X Forecast
Aktual
Peramalan
7. Perhitungan X2Y
Perhitungan X2Y adalah dengan mengalikan variable waktu yang telah
dipangkatkan dengan penjualan. Contoh padal Bulan Juli 2019.
X2Y = 1 x 78 = 78
8. Forecast ( Peramalan)
Perhitungan forecast adalah perhitungan dengan menggunakan rumus:
Y = a + bx + cX2
Dimana:
Y = Dependent Variabel (variable yang dicari)
X = Independent Variabel (variable yang mempengaruhi)
a, b, dan c adalah parameter koefisien regresi untuk mencari a, b, c adalah
dengan menggunakan rumus persamaan sebagai berikut:
Persamaan pertama: ∑y = n.a + b ∑x + c ∑x² (i)
Persamaan kedua: ∑xy = a ∑x + b ∑x² + c ∑x³ (ii)
4
Persamaan ketiga: ∑x²y = a ∑x² + b ∑x³ + c ∑x (iii)
Dari perhitungan diatas diketahui:
n = 12
∑y = 750
∑x = 78
∑x2= 650
∑x3= 6084
∑x4= 60710
∑y2= 48780
∑xy= 4734
∑x2y= 39678
Maka:
Persamaan (1) adalah :
69
Dari persamaan (1) dan (2), maka diperoleh nilai c dengan perhitungan sebagai
berikut:
141=(−143 b )−1859 c ×(39)
2841= (−5577 b )−76505 c ×(1)
5499= (−5577 b )−72501 c
2481= (−5577 b )−76505 c ¿
4004 c=3018
3018
c= =0,75
4004
141=(−143 b )−1859 c
1161,96
b=
(−143)
b=(−8,12)
750=12a+ 78 b+650 c
12 a=750+ 239,99
989,99
a=
12
a=82,49
2
Y =a+bx +cx
2
Y =82,49+(−8,12) x+ 0,75 x
Maka sebagai contoh perhitungan Forcast untuk bulan Juli 2019 adalah sebagai
berikut:
Y =75,1273=75
TGMO Variabel 2 3 2 2
No Periode X X X Y XY XY Forecast
0w/20 Waktu (X)
1 Jul 2019 78 1 1 1 1 6084 78 78 75.1273
2 Ags 2019 72 2 4 8 16 5184 144 288 69.2628
3 Sep 2019 69 3 9 27 81 4761 207 621 64.9057
4 Okt 2019 63 4 16 64 256 3969 252 1008 62.0560
5 Nov 2019 60 5 25 125 625 3600 300 1500 60.7137
6 Des 2019 57 6 36 216 1296 3249 342 2052 60.8788
7 Jan 2020 42 7 49 343 2401 1764 294 2058 62.5513
8 Feb 2020 48 8 64 512 4096 2304 384 3072 65.7312
9 Mar 2020 81 9 81 729 6561 6561 729 6561 70.4186
10 Apr 2020 54 10 100 1000 10000 2916 540 5400 76.6133
11 Mei 2020 48 11 121 1331 14641 2304 528 5808 84.3154
12 Jun 2020 78 12 144 1728 20736 6084 936 11232 93.5249
Total 750 78 650 6084 60710 48780 4734 39678 750
regresi non-linier.
Tabel 4.6 Data Aktual Permintaan TGMO 0W/20 Selama Periode Bulan Juli 2018 - Juni
2020
Permintaan Permintaan
No Aktual (A) Jul Aktual (A) Jul
18- Jun 19 19 – Jun 20
1 45 78
2 66 72
3 68 69
4 72 63
5 66 60
6 54 57
7 48 42
8 42 48
9 48 81
10 60 54
11 66 48
12 81 78
73
1 45 78 61,5 61 1,0082
2 66 72 69,0 61 1,1311
3 68 69 68,5 61 1,1230
4 72 63 67,5 61 1,1066
5 66 60 63,0 61 1,0328
6 54 57 55,5 61 0,9098
7 48 42 45,0 61 0,7377
8 42 48 45,0 61 0,7377
9 48 81 64,5 61 1,0574
10 60 54 57,0 61 0,9344
11 66 48 57,0 61 0,9344
12 81 78 79,5 61 1,3033
Total 716 750 733,0 - 12
Rata-
- - 61,1 - -
rata
74
Indeks Permintaan
No Periode tA t2
Waktu (t) Aktual (A)
1 Jul 18 1 45 45 1
2 Ags 18 2 66 132 4
3 Sep 18 3 68 204 9
4 Okt 18 4 72 288 16
5 Nov 18 5 66 330 25
6 Des 18 6 54 324 36
7 Jan 19 7 48 336 49
8 Feb 19 8 42 336 64
9 Mar 19 9 48 432 81
10 Apr 19 10 60 600 100
11 Mei 19 11 66 726 121
12 Jun 19 12 81 972 144
13 Jul 19 13 78 1014 169
14 Ags 19 14 72 1008 196
15 Sep 19 15 69 1035 225
16 Okt 19 16 63 1008 256
17 Nov 19 17 60 1020 289
18 Des 19 18 57 1026 324
19 Jan 20 19 42 798 361
20 Feb 20 20 48 960 400
21 Mar 20 21 81 1701 441
22 Apr 20 22 54 1188 484
75
Setelah mengetahui hasil pada Tabel 4.8 maka langkah selanjutnya adalah
menghitung nilai a dan b dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Dimana:
b = Slope dari persamaan garis lurus
a = Intersep dari persamaan garis lurus
n = Banyaknya periode
t = Indeks waktu
t = nilai rata-rata dari t
A = Variabel permintaan (data aktual permintaan)
A = Nilai rata-rata permintaan per periode waktu, rata-rata dari A
Maka:
b=∑ tA −n(t)¿ ¿ ¿
18459−24 (12,5)( 61)
b=
4900−(24)¿ ¿
159
b= =0,14
1150
Ft =a+bt
Dimana:
Nilai ramalan permintaan periode ke-t sebelum dikalikan
Ft =
indeks musim
a = Intersep (Diperoleh dari perhitungan nilai a yaitu 65,58)
b = Slope (Diperoleh dari perhitungan nilai b yaitu -0,128)
t = Indeks waktu (t = 1, 2, 3, ..., n)
n adalah banyaknya waktu Maka Ft =a+bt yang digunakan adalah:
Ft =59,25+ 0,14 t
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
l1
8 18 18 19 r 19 i 19 l 19 19 19 20 r 20 i 20 l 20 20 20 21 r 21 i 21
Ju Sep Nov Jan Ma Me Ju Sep Nov Jan Ma Me Ju Sep Nov Jan Ma Me
2 2
¿ ( A−F ) =10,07 =101,54
Perhitungan yang sama juga dilakukan untuk bulan berikutnya.
c. Menghitung Absolute Error |A - F| Hasil Absolut Error merupakan nilai
absolute (nilai positif) dari nilai Error.
d. Menghitung ( |A - F|/A)x100 Perhitungan didapat dengan membagi nilai
Absolut Error (|A-F|) dibagi dengan nilai Aktual (A). Berikut adalah
contoh untuk perhitungan (|A - F|/A)x100 Juli 2019: ( |A - F| Juli 2019 / A
Juli 2019) x 100
10,07
¿ =12,92 %
78
e. MAD didapatkan dari:
∑ |A−F|= 147,15 =12,26
n 12
f. MSE didapatkan dari:
∑ ( A−F)2
n=1
3627,08
=329,73
11
g. MAPE didapatkan dari:
| A−F|
∑ A
×100 220,95
¿ =18,41
12
12
Tabel 4.9 Kesalahan Peramalan Metode Kuadrat Terkecil
80
¿ 78−61=17
Perhitungan yang sama juga dilakukan untuk bulan berikutnya.
b. Menghitung Error² (A - F)²
Hasil didapat dengan mempangkatkan nilai Error. Sebagai contoh untuk
perhitungan Error² Juli 2019 yaitu:
¿ ( A−F )2¿ ¿
Perhitungan yang sama juga dilakukan untuk bulan berikutnya.
c. Menghitung Absolut Error |A - F|
Hasil Absolut Error merupakan nilai absolute (nilai positif) dari nilai
Error.
Perhitungan yang sama juga dilakukan untuk bulan berikutnya.
d. Menghitung ( |A - F|/A)x100
Perhitungan didapat dengan membagi nilai Absolut Error (|A-F|) dibagi
dengan nilai Aktual (A). Berikut adalah contoh untuk perhitungan (|A -
F|/A)x100 Juli 2019:
( |A - F| Juli 2019 / A Juli 2019) x 100
17
=22
78
Perhitungan yang sama juga dilakukan untuk bulan berikutnya.
e. MAD didapatkan dari:
∑ |A−F| 78 =6,5
n 12
f. MSE didapatkan dari:
870
∑ ¿¿ ¿ 11 =79
g. MAPE didapatkan dari:
100 ∑| A−F|/ A 121
=10
n 12
4 Okt 19 63 68 -5 25 5 8
5 Nov 19 60 64 -4 16 4 7
6 Des 19 57 56 1 1 1 2
7 Jan 20 42 46 -4 16 4 10
8 Feb 20 48 46 2 4 2 4
9 Mar 20 81 66 15 225 15 19
10 Apr 20 54 58 -4 16 4 7
11 Mei 20 48 58 -10 100 10 21
12 Jun 20 78 81 -3 9 3 4
Total 750 732 18 870 78 121
MAD 6,5
MSE 79,09090909
MAF
10,04198977
E
(Sumber: Bagian Dari Hasil Penelitian)
Dimana:
MR = Nilai moving range yang dicari
F t−1 = Peramalan sebelum periode ke-i
At −1 = Nilai aktual sebelum periode ke-i
Ft = Peramalan periode ke-i
At = Nilai aktual periode ke-i
MR=
∑ MR
n−1
Dimana:
MR = Rata-rata nilai moving range
∑ MR = Total nilai moving range
n = Banyaknya periode
BKA=2,66 × MR BKB=−2,66 × MR
Dimana:
BKA = Batas Kendali Atas
BKB = Batas Kendali Bawah
2. Perhitungan Rata-rata MR
∑ MR = 84
=7,6
n−1 12−1
3. Perhitungan BKA dan BKB
BKA=2,66 × MR=2,66 × 7,6=20
BKB=−2,66 × MR=−2,66 ×7,6=−20
85
Dari Gambar 4.6 dapat dilihat titik distribusi peramalan semuanya dalam
batas kendali atas (BKA) dan batas kendali bawah (BKB). Hal ini meneunjukkan
bahwa peramalan penjualan dengan menggunakan seasonal variation untuk
Toyota Genuine Motor Oil (TGMO) 0w/20 yang dihasilkan cukup baik.
Tabel 4.14 Peramalan Toyota Genuine Motor Oil (TGMO) 0w/20 12 Periode Kedepan
Peramalan
No Bulan Periode Indeks Musim
( TGMO 0W/20 S
1 Jul 20 25 1.008 63
u m
2 Ags 20 26 1.131 71
b e
3 Sep 20 27 1.123 71
r:
4 Okt 19 28 1.106 70
5 Nov 20 29 1.032 65
6 Des 20 30 0.909 58
7 Jan 21 31 0.737 47
8 Feb 21 32 0.737 47
9 Mar 21 33 1.057 67
10 Apr 21 34 0.934 60
11 Mei 21 35 0.934 60
12 Jun 21 36 1.303 83
Total 762
Rata-rata 63,5
Bagian Dari Hasil Penelitian)
Tabel 4.15 Hasil Peramalan Seasonal Variation Toyota Genuine Motor Oil (TGMO) 0w/20 12
Periode Kedepan
Hasil Peramalan
No Bulan untuk TGMO
0W/20
1 Jul 20 63
2 Ags 20 71
3 Sep 20 71
4 Okt 19 70
5 Nov 20 65
6 Des 20 58
7 Jan 21 47
8 Feb 21 47
9 Mar 21 67
10 Apr 21 60
11 Mei 21 60
12 Jun 21 83
Total 762
Rata-rata 63,5
(Sumber: Bagian Dari Hasil Penelitian)
Tabel 4.15 Biaya Pemesanan Toyota Genuine Motor Oil (TGMO) 0w/20
Total Biaya
Biaya
Biaya-biaya Per Selama
No Jumlah Satuan Keseluruhan
pemesanan Pesanan 1 Tahun
(Rp)
(Rp) (Rp)
1 Biaya Telpon Prabayar Menit 450,000 15,000 285,000
Biaya
2 >120 GB Mb 300,000 10,000 190,000
Internet
3 Kertas ply 1 Rim 240,000 960 18,240
Total 25,960 493,240
(Sumber: Auto 2000 Bumi Serpong Damai)
89
4 Pembersih Lantai
Untuk pemakaian pembersih lantai dihitung berdasarkan jumlah pemakaian
dalam 1 bulan yaitu 30 sachets, maka biaya yang dikeluarkan untuk 1 tahun
adalah: 30 sachets x Rp.2.000 = Rp.60.000 x 12 bulan = Rp.720.000 Jadi
biaya pemakaian pembersih lantai dalam satu tahun adalah Rp.720.000.
Total Biaya
Biaya
Biaya-biaya Per
No Jumlah Satuan Keseluruha Selama 1
pemesanan Pesanan
n (Rp) Tahun (Rp)
(Rp)
Listrik Total 53,000 Kwh
Pemakaian
1 70 Kwh 10,000,000 17,924 215,088
Listrik
Lampu 25 Kwh
Sewa
2,046 m2
Tempat
2 100,000,000 1,173,020 14,076,240
Pemakaian
24 m2
Luas
Gaji Partman 1 Orang
3 Jenis Spare 3,300,000 33,000 396,000
100 Item
Part
Pembersih Sachet
4 30 2,000 60,000 720,000
Lantai s
Total 25,960 493,240
(Sumber: Auto 2000 Bumi Serpong Damai)
91
TC=h . ( Q2 )+ A .( QD )+c . D
Dimana:
TC = Total biaya persediaan
D = Jumlah Permintaan
Q = Kuantitas pemesanan
h = Ongkos simpan unit/satuan waktu
A = Ongkos pesan/setiap kali pesan
C = Harga barang
Maka:
1. Biaya persediaan sebelum EOQ (Economic Order Quantity) Diketahui
pemakaian rata-rata perbulan adalah 64 botol, Maka:
( Q2 )+ A .( QD )+c . D
TC =h .
EOQ ( Q )=
√ 2. A . D
h
EOQ ( Q )=
√ 2. A . D
h √
EOQ ( Q )=
2× 25960× 762
21549
EOQ ( Q )= √11836
f = Frekuensi Pemesanan
D = Jumlah permintaan
Q = Kuantitas Pemesanan EOQ (Economic Order Quantity)
Maka:
D 762
f= f= =17,72=18 Kali Pemesanan
Q 43
jadi jumlah quantity pemesanan dengan menggunakan EOQ (Economic Order
Quantity) adalah 41 botol, maka biaya persediaannya adalah:
( Q2 )+ A .( QD )+c . D
TC =h .
Dari Tabel 4.17 dapat dilihat sebelum menggunakan EOQ (Economic Order
Quantity) biaya persediaan yang akan dikeluarkan perusahaan adalah
Rp.56.410.760, dengan jumlah pemesanan sebanyak 64 botol setiap kali pesan
dan dilakukan sebanyak 12 kali pemesanan. Dengan menggunkan EOQ
(Economic Order Quantity) biaya persediaan yang akan dikeluarkan perusahaan
adalah Rp.56.343.492, dengan jumlah pemesanan sebanyak 43 botol setiap kali
pesan dan dilakukan sebanyak 18 kali pemesanan. Jadi metode persediaan yang
optimal adalah dengan menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity)
karena menghasilkan biaya persediaan yang paling minimum, dan jika
dibandingkan biaya persediaan sebelum menggunkan EOQ (Economic Order
Quantity), perusahaan akan menghemat biaya Rp.73.136 untuk biaya persediaan
Toyota Genuine Motor Oil (TGMO)
5 Nov 20 29 65 63 2 4
6 Des 20 30 58 63 -5 25
7 Jan 21 31 47 63 -16 256
8 Feb 21 32 47 63 -16 256
9 Mar 21 33 67 63 4 16
10 Apr 21 34 60 63 -3 9
11 Mei 21 35 60 63 -3 9
12 Jun 21 36 83 63 20 400
Total 762 756 1152
Rata-rata 63,5 63 96
(Sumber: Bagian Dari Hasil Penelitian)
√∑
n
s= ¿¿ ¿ ¿
i=i
Xi = Data Penjualan
X = Rata-Rata Penjualan/Tahun
n = Banyaknya Periode
s=
√ 1152
12−1
s= √ 105
s=10,24
Jadi untuk standar deviasi Toyota Genuine Motor Oil (TGMO) 0w/20
adalah 10,24 dibulatkan menjadi 10 botol.
3. Waktu Lead Time
Lead Time atau waktu menunggu datangnya spare part yang dipesan adalah 3
hari setelah mengetahui nilai service level, standar deviasi dan lead time yang
diperlukan maka untuk persediaan safety stock dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
safety stock=Zα . SD .l
Zα = Service level
SD = Standar deviasi
l = Lead Time
95
Maka:
3
safety stock=Zα . SD .l safety stock=1,64 × 10×
30
safety stock=1,64=1 kali pesan=43 botol
Jadi safety stock atau persediaan pengamanan untuk menghindari unsure
ketidakpastian permintaan maka safety stocknya adalah 43 botol Toyota Genuine
Motor Oil (TGMO) 0w/20.
Reorder Point (ROP) atau titik pmesanan kembali adalah suatu titik
minimum atau batas jumlah dari persediaan yang ada pada suatu saat dimana
pemesanan harus kembali dilakukan. Untuk menghitung Reorder Point ( ROP)
digunakan rumus sebagai berikut:
Dimana;
ROP = Titik Pemesanan Kembali
D = Pemakaian Bahan Baku perhari (unit/hari)
L = Waktu tunggu
Safety Stock = Persediaan Pengaman
Jadi titik pemesanan kembali setelah melakukan pemesanan spare part adalah 232
botol.
Dari 762 botol Toyota Genuine Motor Oil (TGMO) 0w/20 untuk
penjualan setelah dilakukan perhitungan dengan metode EOQ (Economic Order
Quantity), hasilnya biaya persediaan yang paling minimum didapatkan dari
penggunaan metode EOQ (Economic Order Quantity), hal ini dapat dilihat dari
Tabel 4.17, dimana sebelum menggunakan EOQ (Economic Order Quantity)
biaya persediaan yang akan dikeluarkan perusahaan adalah Rp.56.410.760, dan
dengan menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity) biaya persediaan
yang akan dikeluarkan perusahaan adalah Rp.56.343.492, artinya perusahaan akan
menghemat biaya Rp.73.136 untuk biaya persediaan Toyota Genuine Motor Oil
(TGMO) 0w/20
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
97
98