م
ٍ َح
ْ ه ُم ْز َع ُة ل
ِ ج ِه
ْ ِي َو َ ة لَ ْي
ْ سف ِ م ا ْل ِقيَا َم َ ِح َّتى يَْأ ت
َ ي َي ْو َ ،اس ُ سَأ
َ ل ال َّن ْ َل ي
ُ ج
ُ الر
َّ لَ َما َزا
Seseorang senantiasa meminta-minta kepada orang lain sehingga ia akan datang pada hari Kiamat dalam keadaan tidak ada sepotong daging
pun di wajahnya.[HR. Bukhari + Muslim]
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , ia berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ْ َل َأ ْو لِي
س َت ْكثِ ْر ْ َم ًرا َف ْلي
َّ س َت ِق ْ ج ُ سَأ
َ ل َ َّك ُّث ًرا َفِإن
ْ َما ي ْ اس َأ ْم َوال َُه
َ َم ت َ سَأ
َ ل ال َّن َ ن
ْ َم
Barangsiapa meminta-minta kepada manusia harta mereka untuk memperbanyak hartanya, maka sesungguhnya dia hanyalah sedang meminta
bara api (neraka), maka (jika dia mau) silahkan dia mempersedikit atau memperbanyak.[HR. Ahmad, Muslim, Ibnu Majah]
Dari Hubsyi bin Junâdah Radhiyallahu anhu , ia berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
م َر
ْ ج َ َّكَأن
ُ ما َيْأ ُك
َ ل ا ْل َ َقْر َف
ٍ ِن غَ ْي ِر ف َ سَأ
ْ لم َ ن
ْ َم
Barangsiapa meminta-minta kepada orang lain tanpa ada kebutuhan, maka seolah-olah ia memakan bara api. [HR. Ahmad, Ibnu Khuzaymah dan
al-Thabrani]
Dari Qabishah bin Mukhariq al-Hilali Radhiyalalahu anhu , ia berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Wahai Qabishah! Sesungguhnya meminta-minta itu tidak halal, kecuali bagi salah satu dari tiga orang: Seseorang yang menanggung beban
(hutang orang lain, diyat/denda), ia boleh meminta-minta sampai ia bisa melunasinya, kemudian berhenti. Dan seseorang yang ditimpa musibah
yang menghabiskan hartanya, ia boleh meminta-minta sampai ia mendapatkan sandaran hidup. Dan seseorang yang ditimpa kesengsaraan hidup
sehingga ada tiga orang yang berakal dari kaumnya mengatakan, ‘Si fulan telah ditimpa kesengsaraan hidup,’ ia boleh meminta-minta sampai
mendapatkan sandaran hidup. Wahai Qabishah ! Meminta-minta selain untuk ketiga hal itu adalah haram, dan orang yang memakannya adalah
memakan yang haram”. [HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud dan al-Nasai]