Anda di halaman 1dari 12

HADIST KELAS 5

TERM 1

1. Hadist Niat
ِ َ َ‫اَل عْنه ق‬ ِ ِ َّ‫اْلَط‬ ِِ ِ
‫ت َر ُس ْو َل‬
ُ ‫ ََس ْع‬: ‫ال‬ ُ َ َ ‫اب َرض َي هللاُ تَ َع‬ ْ ‫ص ُع َمَر بْ ِن‬ ٍ ‫ْي أَِِب َح ْف‬ َ ْ ‫َع ْن أَم ِْْي الْ ُم ْؤمن‬
ِ َّ‫ال ِِبلِِّني‬
‫ات‬ ُ ‫ إََِّّنَا اْأل َْع َم‬: ‫صلَّى هللاُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم يَ ُق ْو ُل‬ ِ
َ ‫هللا‬
)‫ى َوُم ْسلِ ٌم‬
ُّ ‫(رَواهُ البُ َخا ِر‬
َ
Dari Amirul Mu’minin, Abu Hafsh Umar bin Al Khathab Radhiallahu ‘Anhu, dia berkata :
Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : Sesungguhnya amal itu
hanyalah beserta niat (HR : Bukhari dan Muslim)

2. Hadist tentang Akhlaqiyat

ُّ ‫(رَواهُ البُ َخا ِر‬


)‫ى‬ ‫َّاس‬
‫ن‬ ‫ال‬ ‫م‬ ‫ح‬ ‫ر‬ ‫ي‬ ‫ال‬ ‫ن‬ ‫م‬ ُ
‫هللا‬ ‫م‬ ‫ح‬ ‫ر‬ ‫ي‬ ‫ا‬ : ‫م‬ َّ‫صلَّى هللاُ َعلَْي ِه َو َسل‬ ِ‫ال رسو ُل هللا‬
َ َ ُ َ ْ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ َ َ َ ْ ُ َ َ َ‫ق‬
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: Tidak disayang Allah orang yang tidak
sayang kepada manusia (HR Bukhari)

3. Hadits nomor 26 Imaniat

)‫الّتِم ِذى‬
ِّْ ِ ُ‫(رَواه‬
َ ‫ا‬ ِ ِ‫اعل‬
‫ه‬ ِ ‫اْل ِْي َك َف‬
َْْ ‫ى‬َ‫ل‬‫ع‬َ ُّ ‫ لد‬:‫صلَّى هللاُ َعلَْي ِه و َسلَّم‬
‫َّال‬ َ َ َ
ِ‫ال رسو ُل هللا‬
ْ ُ َ َ َ‫ق‬
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda Orang yang mengajak kebaikan
mendapat pahala yang sama dengan orang yang diajaknya (HR Tirmizi)
4. Hadits nomor 27 Ibaadaat

‫آد َم أُنْ ِف ْق‬ ِ


َ ‫ أَنْف ْق ََي ابْ َن‬: ‫اَّللُ َعَّزَ َج َّل َو َج َّل‬
َّ ‫ال‬َ َ‫ق‬: ‫صلَّى هللاُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‬ ِ
َ ‫ال َر ُس ْو ُل هللا‬
َ َ‫ق‬

ُّ ‫(رَواهُ البُ َخا ِر‬


)‫ى‬ َ َ‫ك‬
َ ‫َعلَْي‬
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Allah Yang Maha Berwibawa dan
Maha Berkuasa berfirman : Berinfaklah wahai keturunan Adam (as), Aku akan berinfak
pada kalian” (HR. Bukhari)

5. Hadits nomor 28 Muamalaat

ُّ ‫(رَواهُ البُ َخا ِر‬


)‫ى‬ ِ ِ ِ ِ ِ ُّ ‫ أح‬: ‫ال رسو ُل هللاِ صلَّى هللا علَي ِه وسلَّم‬
َ ‫ب الْبالَد إ ََل هللا َم َساج ُد َها‬ َ َ ََ َْ ُ َ ْ ُ َ َ َ‫ق‬
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : Tempat yang paling dicintai Allah di
muka bumi adalah masjid-masjidnya (HR Bukhari)

6. Hadits nomor 29 Muasyaraat

‫ اَلْيَ ُد الْ ُعلْيَا َخ ْْيٌ ِم َن‬: ‫ال‬


َ َ‫صلَّى هللاُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ق‬
َ ‫َّب‬ِ ِ ِ ٍ ِ ِ ِِ
ِِّ ‫َع ْن َحكْيم بْن حَزام َرض َي هللاُ َعْنهُ َعن الن‬
)‫(رَواهُ ُم ْسلِ ٌم‬
َ ‫ى‬َ‫ل‬‫ف‬ْ ‫الس‬
ُّ ِ ‫الْي‬
‫د‬ َ

Dari Hakîm bin Hizâm Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa


Sallam bersabda : Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah. (HR
Muslim)
7. Hadits nomor 30 Akhlaqiyaat

ُ‫ « الدُّنْيَا ِس ْج ُن الْ ُم ْؤِم ِن َو َجنَّة‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ‫اَّلل‬


َّ ‫ول‬ُ ‫ال َر ُس‬ َ َ‫َع ْن أ َِِب ُهَريْ َرةَ ق‬
َ َ‫ال ق‬

)‫(رَواهُ ُم ْسلِ ٌم‬ ِ


َ ‫الْ َكاف ِر‬
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dunia
adalah penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang kafir.” (HR. Muslim )

8. Hadits nomor 31 Imaniat

)‫(رَواهُ ا أَبُ ْوَد ُاود‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ن‬ ِ ‫ من تَ َشبَّه بَِقوٍم فَهو‬: ‫ال رسو ُل هللاِ صلَّى هللا علَي ِه وسلَّم‬
‫م‬
ْ
َ ْ ُ َُ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ْ ُ َ َ َ‫ق‬
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : Barangsiapa menyerupai suatu kaum
maka ia akan digolongkan sebagai kaum tersebut (HR Abu Daud)

9. Hadits nomor 32 Ibaadaat

‫ « َم ْن ََحَ َل‬:‫صلَّى هللاُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‬


َ ‫ال َر ُس ْو ُل هللا‬ َ َ‫وسى األ ْش َع ِري َر ِض َي هللاُ َعْنهُ ق‬
َ َ‫ ق‬،‫ال‬ َ ‫َع ْن أَِِب ُم‬

ُّ ‫(رَواهُ البُ َخا ِر‬


)‫ى‬ ‫َّا‬
‫ن‬ ِ ‫السالَح فَلَيس‬
‫م‬ ِ ‫علَي نَا‬
َ َ َ ِّ ْ َ
ْ

Dari Abu Musa al-Asy’ari Radhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Rasulullah sallallahu alaihi
wasallam bersabda, “Barangsiapa yang menodongkan senjata pada kami, maka bukan
termasuk golongan kami.” (HR Bukhari).
10. Hadits nomor 33 Muamalaat

ُّ ‫(رَواهُ البُ َخا ِر‬


)‫ى‬ ‫ة‬ ‫آي‬ ‫و‬ ‫ل‬
َ‫و‬ ِ
‫ّن‬ ‫ع‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫غ‬ ِِّ‫ ب ل‬:‫ال‬
َ َ‫ق‬ ‫م‬ َّ‫اَّللُ َعلَْي ِه َو َسل‬
َّ ‫ى‬َّ‫صل‬ ‫َّب‬ِ ‫ن‬ ‫ال‬ َّ
‫َن‬ ‫أ‬ :‫و‬ٍ ‫اَّللِ بْ ِن َع ْم‬
‫ر‬ َّ ِ ‫عن عب‬
‫د‬
َ َ ْ َ ِّ َ ُ َ َ َ َّ َْ ْ َ

Dari Abdullah ibn Amr Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : Sampaikan dariku
sekalipun satu ayat ( HR. Bukhari)

TERM 3

11. Hadits nomor 34 Muasyaraat

َ َ‫ص َّل هللاُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ق‬


‫ َال يَ ْد ُخ ُل اجلَنَّةَ َم ْن َال‬:‫ال‬ َ ‫ول هللا‬ َّ ُ‫َو َع ْن ِأِب ُهَريْ َرَة َر ِضي هللاُ َعْنه‬
ُ ‫أن َر ُس‬ َ
)‫(رَواهُ ُم ْسلِ ٌم‬ ِ
َ ُ‫ََيَْم ُن َج ُارهُ بَ َوائ َقه‬

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
bersabda: "Tidak masuk surga orang yang tetangganya tidak merasa aman karena
perbuatannya". ( HR. Muslim )

PENJELASAN :
Dari hadist tersebut menjelaskan bahwa Dalam hadis ini terdapat penegasan untuk
memelihara hak-hak tetangga dan tidak menyakiti mereka. Kewajiban terhadap
tetangga bukan hanya tidak menyakiti mereka saja, tetapi juga bersabar atas perlakuan
mereka yang tidak berkenan di hati. Rasulullah SAW. memberitahu bahwa orang yang
sabar terhadap perlakuan tetangganya yang menyakitkan tergolong ke dalam tiga
orang yang dicintai Allah SWT. “Tiga orang yang dicintai oleh Allah SWT: … orang yang
memiliki tetangga yang menyakitinya lalu dia sabar atas perlakuan itu hingga maut atau
perjalanan jauh memisahkan keduanya.”
12. Hadits nomor 35 Akhlaqiyaat

‫ الْ ُم ْسلِ ُم‬: ‫ال‬


َ َ‫صلَّى هللا َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ق‬ ِِ
َ ‫َّب‬
ِّ ‫ن‬ ‫ال‬ ِ ‫اَّللِ بْ ِن َع ْم ٍر َر ِضى هللا َعنْ ُه َما َع‬
‫ن‬ َ َّ ِ ‫عن عب‬
‫د‬ َْ ْ َ

ُّ ‫(رَواهُ البُ َخا ِر‬


)‫ي‬ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ
َ ‫َم ْن َسلَ َم الْ ُم ْسل ُمو َن م ْن ل َسانه َويَده‬

Dari Abdullah bin 'Amru. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Seorang muslim adalah
orang yang kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya (HR. Bukhari)

PENJELASAN :
Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa seorang Muslim adalah orang yang membuat
kaum Muslim lain selamat dari lisan dan tangannya. Artinya, Muslim diajarkan untuk
menjaga hubungan baik dengan Allah dan manusia dengan menjaga lisan dan
tangannya. Lisannya dilarang untuk melukai, berbohong dan memerintah bawahan
melakukan perbuatan melanggar hukum atau perbuatan dosa. Sementara tangannya
dilarang digunakan untuk berbuat dosa.
Dosa yang lahir dari tangan seperti menandatangani kesepakatan yang merugikan
orang lain, memukul, membunuh dan lain sebagainya. Dalam hadits lain yang hampir
sama pesannya, diceritakan Rasulullah ditanya tentang amalan Islam yang paling
utama. Kemudian Rasulullah menjawab amalan yang membuat kaum Muslimin selamat
dari lisan dan tangannya.
13. Hadits nomor 36 Imaniat

‫ىن هللاُ لَهُ بَْية ِِف اجلَن َِّة‬ ‫ب‬ ‫ا‬ ‫د‬‫ج‬ِ ‫ من بىن َِّللِ مس‬: ‫ال رسو ُل هللاِ صلَّى هللا علَي ِه وسلَّم‬
َ َ ْ َ ِّ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ْ ُ َ َ َ‫ق‬

)‫(رَواهُ ُم ْسلِ ٌم‬


َ

Rasulullah saw bersabda : Barangsiapa membangun masjid karena Allah maka Allah
akan bangunkan rumah baginya di dalam surga (HR Muslim)

PENJELASAN :
Keutamaan membangun masjid bahkan tidak hanya berlaku untuk masjid yang besar
dan megah, tapi juga mencakup masjid kecil yang sederhana. Meski memiliki
keutamaan dan pahala yang besar, hendaknya membangun masjid didasari atas niat
yang baik, seperti mencari ridha Allah, membesarkan syiar agama Islam, menghidupi
kegiatan kegamaan, dan sebagainya. Hal ini sebagaimana ditunjukan oleh redaksi
hadits di atas yang menyertakan kata “lillah” (membangun karena Allah). Sangat
disayangkan bila motivasi membangun masjid karena tujuan-tujuan yang menyimpang
seperti mencari popularitas, megah-megahan, memburu kekuasaan, dan lain-lain.
Sebab tujuan-tujuan yang salah dapat menghilangkan pahala ibadah sebagaimana
dijelaskan oleh para ulama dalam pasal riya (pamer).

14. Hadits nomor 37 Ibaadaat

)‫الّتِم ِذى‬
ْ ِِ ُ‫(رَواه‬
َ ِ‫َج ِره‬
ِ ِ
َ ‫ َم ْن َعَّزى ُم‬: ‫صلَّى هللاُ َعلَْيه َو َسلَّ َم‬
ْ ‫صاِب فَلَهُ مثْ ُل أ‬
ِ
َ ‫ال َر ُس ْو ُل هللا‬
َ َ‫ق‬

Rasulullah saw bersabda : Barangsiapa menghibur orang yang tertimpa musibah maka
baginya pahala seperti orang yang tertimpa musibah (HR Tirmizi)
PENJELASAN :
Melakukan takziyah atau mengunjungi keluarga yang ditinggal karena meninggal dunia
adalah salah satu yang disunahkan bagi umat Islam, yakni dengan cara menghibur
keluarga yang ditinggalkan dan mendoakan jenazah agar jalannya dilapangkan oleh
Allah SWT. Takziyah dalam Islam termasuk perkara yang sangat dianjurkan karena di
dalamnya terdapat banyak kebaikan, seperti mengingatkan seseorang pada kematian,
membantu meringankan beban musibah kelurga mayit, mendoakan mayit dan keluarganya
dengan kebaikan dan lain sebagainya. Melakukan takziyah juga bisa mendatangkan pahala.

15. Hadits nomor 38 Muamalaat

)‫الّتِم ِذى‬
ْ ِِ ُ‫(رَواه‬
ِ ِ َِّ ‫ اَأل َََنةُ ِمن‬: ‫ال رسو ُل هللاِ صلَّى هللا علَي ِه وسلَّم‬
َ ‫اَّلل َوالْ َع َجلَةُ م َن الشَّْيطَان‬ َ َ ََ َْ ُ َ ْ ُ َ َ َ‫ق‬
Rasulullah saw bersabda : Kehati-hatian datangnya dari Allah dan ketergesa-gesaan
datangnya dari setan (HR Tirmizi)

PENJELASAN :
Bersabar, menahan diri dan tidak tergesa-gesa adalah akhlak yang terpuji, yang dapat
diusahakan dengan pertolongan Allah ta’ala. Tercelanya sifat tergesa-gesa dalam
mengambil keputusan atau melakukan suatu perkara. Karena orang yang tergesa-gesa
tidak akan sempat berpikir panjang dan mempelajari akibat dari perbuatannya di masa
yang akan datang. “Tergesa-gesa dari setan, maknanya: Setan yang mendorong dengan
bisikannya (agar tergesa-gesa), karena ketergesaan itu menghalangi sikap tatsabbut
(tabayyun) dan meneliti akibat-akibat di masa yang akan datang.”
TERM 4
16. Hadits nomor 39 Muasyaraat

ُّ ‫(رَواهُ البُ َخا ِر‬ ِ ْ َ‫غ الْم ْؤِمن ِم ْن ُج ْح ٍر َمَّرت‬ ِ ِ


)‫ي‬ َ ‫ْي‬ ُ ُ ُ ‫ َاليُلْ َد‬: ‫صلَّى هللاُ َعلَْيه َو َسلَّ َم‬
َ ‫ال َر ُس ْو ُل هللا‬
َ َ‫ق‬
Rasulullah SAW bersabda : Orang beriman tidak akan tersengat dua kali di lubang yang
sama (HR Bukhari)

PENJELASAN :
Demikianlah kata pepatah Arab yang artinya manusia itu tempat salah dan lupa.
Namun, meskipun begitu manusia hendaknya belajar dari setiap kesalahan yang telah ia
perbuat. Setidaknya ia akan mengambil hikmahnya, sehingga ia tidak akan mengulangi
kesalahan yang sama. Hadis tersebut juga diriwayatkan oleh imam Muslim di dalam
kitab shahihnya, serta imam Abu Daud dan imam Ibnu Majah di dalam kitab sunannya.
Menurut imam Al-Khattabi di dalam kitab Ma’alimus Sunan pengertian hadis tersebut
ada dua.
Pertama jika teks hadis tersebut menggunakan kata la yuldaghu (tidak akan
terperosok), maka artinya adalah seorang mukmin yang terpuji adalah yang cerdas
untuk tidak melakukan kesalahan lagi, ia tidak tertipu kedua kalinya. Kedua, jika
menggunakan kata la yuldaghil mukmin dengan bentuk larangan (jangan terperosok),
maka artinya sabda Nabi saw. tesebut adalah janganlah seorang mukmin tertipu dan
melakukan kesalahan yang sama. Hendaklah ia waspada untuk tidak melakukan hal
yang dilarang dan tercela. Dengan demikian, maka berdasarkan hadis tersebut
menunjukkan bahwa seorang mukmin yang cerdas adalah dia yang mau belajar dari
kesalahan yang pernah ia lakukan. Sehingga ia selalu waspada dan hati-hati untuk tidak
melakukan kesalahan yang sama. Apalagi kesalahan yang berbeda, yang lebih parah
atau ringan dari pada kesalahan yang pertama. Wa Allahu A’lam bis Shawab.
17. Hadits nomor 40 Akhlaqiyaat

)‫(رَواهُ أَ ْحَ ُد َوبَ ْي َه ِقي‬ ِِّ ‫الصْب َح ِة َيَْنَ ُع‬


َ ‫الرْز َق‬ ُّ ‫ نَ ْوُم‬: ‫صلَّى هللاُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‬ ِ
َ ‫ال َر ُس ْو ُل هللا‬
َ َ‫ق‬

Sabda Rasulullah saw : Tidur di waktu pagi menjadi penghalang rizki (HR. Ahmad dan
Baihaqi)

PENJELASAN :
Menurut al-Musnawi, pagi yang dimaksud dalam hadis tersebut ialah dari terbit fajar
hingga terbitnya matahari. Beliau menjelaskan bahwa terhalangnya rezeki dapat
diartikan sebagai berkurangnya jumlah rezeki atau menghilangnya keberkahan rezeki,
menyebabkan rezeki yang diterima tidak dapat mendorong seseorang untuk
memperoleh kebaikan, justru digunakan untuk melakukan hal-hal yang dilarang Allah
SWT sehingga rezeki itu terasa hilang begitu saja tanpa merasakan kenikmatannya.
Penyebab dari hal tersebut menurut al-Musnawi diantaranya ialah:
1. Siapa yang mengawali harinya dengan kebaikan, maka sisa harinya akan diberkahi
oleh Allah;
2. Waktu diantara terbitnya fajar hingga terbitnya matahari merupakan waktu
dibaginya rezeki;
3. Orang yang tidur di pagi hari jika bangun dari tidurnya akan merasakan kemalasan,
sehingga tidak semangat dalam melakukan kegiatan.

18. Hadits Tentang Ibaadaat

ُّ ‫(رَواهُ البُ َخا ِر‬ ِ ِ


)‫ي‬ َ ُ‫ َخ ْ ُْيُك ْم َم ْن تَ َعلَّ َم اْل ُق ْرآ َن َو َعلَّ َمه‬: ‫صلَّى هللاُ َعلَْيه َو َسلَّ َم‬
َ ‫ال َر ُس ْو ُل هللا‬
َ َ‫ق‬

Rasulullah saw bersabda : Sebaik-baik orang di antara kamu adalah orang yang belajar
Al Qur’an dan mengajarkannya (HR Bukhari)
PENJELASAN :
Dalam hadis ini, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memberikan standar bahwa sebaik-
baik manusia adalah siapa saja dari umatnya yang mempelajari al-Quran lalu
mengajarkannya kepada orang lain. Al-Quran adalah Kalamullah (Kitab Allah) yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman hidup. Dalam hadits di
atas, terdapat dua amalan yang dapat membuat seorang muslim menjadi yang terbaik
di antara saudara-saudaranya sesama muslim lainnya, yaitu belajar Al-Qur`an dan
mengajarkan Al-Qur`an.
Tentu, baik belajar ataupun mengajar yang dapat membuat seseorang menjadi yang
terbaik di sini, tidak bisa lepas dari keutamaan Al-Qur`an itu sendiri. Al-Qur`an adalah
kalam Allah, firman-firman-Nya yang diturunkan kepada Nabi-Nya melalui perantara
Malaikat Jibril Alaihissalam. Al-Qur`an adalah sumber pertama dan acuan utama dalam
ajaran Islam. Imam Abu Abdurrahman As-Sulami tetap mengajarkan Al-Qur`an selama
empat puluh tahun di mesjid agung Kufah disebabkan karena ia telah mendengar hadis
ini. Setiap kali ia meriwayatkan hadis ini, selalu berkata: “Inilah yang mendudukkan aku
di kursi ini”.

19. Hadits Tentang Muasyaraat

)‫(رَواهُ ُم ْسلِ ٌم‬ ِ َّ ُ‫ َم ْن َس ََّت ُم ْسلِما َس ََّته‬: ‫صلَّى هللاُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ُ‫اَّللُ يَ ْوُم الْقيَ َامة‬
ِ
َ ‫ال َر ُس ْو ُل هللا‬
َ َ‫ق‬
Sabda Rasulullah saw : Siapa menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi
aibnya pada hari kiamat(HR Muslim)

PENJELASAN :
Hadits ini berisi anjuran menutupi aib dan aurat saudara sesama muslim, baik aib dan
aurat fisiknya, atau perilakunya. Kesalahan perilaku individu muslim yang membawa
dampak buruk bagi pelakunya saja hendaknya tidak dibeberkan, justru seharusnya
ditutupi agar dia tidak malu dan merasa tetap terhormat. Balasan bagi orang yang
menutupi aib saudaranya adalah Allah Ta’ala akan menutupi aib dirinya dihadapan
manusia, baik di dunia dan akhirat.
Bukankah setiap manusia punya aib pribadi yang membuatnya malu jika manusia tahu?
Maka tutuplah aib itu dengan dua cara: Pertama, tidak melakukan maksiat secara
terang-terangan, Kedua, tutuplah aib saudara kita di hadapan manusia agar Allah
Ta’ala menutupi aib kita juga.

20. Hadits Tentang Muamalaat

)‫(رَواهُ ُم ْسلِ ٌم‬


َ ‫ب‬َّ ‫َح‬ ِ
َ ‫ الْ َم ْرءُ َم َع َم ْن أ‬: ‫صلَّى هللاُ َعلَْيه َو َسلَّ َم‬
ِ
َ ‫ال َر ُس ْو ُل هللا‬
َ َ‫ق‬
Sabda Rasulullah saw : Seseorang akan bersama siapa yang dicintainya (HR Muslim)

PENJELASAN :
Di akhirat, manusia akan bersama orang-orang yang mereka cintai di dunia. Hadis ini berisi
anjuran untuk kuat dalam mencintai para rasul dan orang-orang saleh, mengikuti mereka
sesuai dengan tingkatan-tingkatannya, dan peringatan untuk tidak mencintai lawan mereka.
Sebab, kecintaan merupakan bukti kekuatan hubungan orang yang mencintai dengan orang
yang dicintainya, dan kesesuaian dengan akhlaknya, serta tindakan meneladaninya. Maka
kecintaan merupakan bukti adanya hal-hal tersebut, juga merupakan motivasi untuk
mewujudkan hal-hal tersebut. Demikian juga orang yang mencintai Allah -Ta'ālā-, maka
kecintaannya itu merupakan sesuatu paling besar yang mendekatkannya kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri. Dia memberi kepada orang yang mendekatkan diri
kepada-Nya dengan sesuatu yang lebih besar dari apa yang dikorbankannya beberapa kali
lipat. Keberadaan orang yang mencintai dengan orang yang dicintai tidak menjadi keharusan
adanya kesamaan dengan orang yang dicintainya dalam kedudukan dan keluhuran
derajatnya. Sebab, hal itu berbeda-beda sesuai dengan perbedaan amal saleh dan
perniagaan yang menguntungkan. Ini (menunjukkan) bahwa ma'iyyah (kebersamaan) dapat
dicapai hanya dengan berkumpulnya dalam satu hal dan tidak harus dalam segala hal. Jika
disepakati bahwa semua masuk surga maka kebersamaan itu pun benar meskipun
derajatnya berbeda-beda. Siapa saja yang mencintai Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-
atau mencintai salah seorang mukmin, maka ia akan bersama dengannya di surga karena
niat baiknya, sebab itu adalah pokoknya, sedangkan amal merupakan pengikut niat. Dan
keadaannya bersama mereka tidak menjadi satu keharusan bahwa dia berada dalam
kedudukan mereka, dan tidak juga dibalas seperti balasan mereka dari segala segi.

Anda mungkin juga menyukai