Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

Disusun Oleh:

NOVIANTI
TRY ARIANTO
NURUL ANNISA

STIKES MARENDENG MAJENE


TAHUN AJARAN 2023/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga
makalah yang berjudul “Teknik Penulisan Karya Ilmiah” dapat selesai dan tepat waktu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyususnan dan penulisan makalah ini masih
melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini.

Akhir kata, penyusun mengharapkan semoga makalah tentang “Teknik Penulisan Karya
Ilmiah” ini berjalan dengan baik serta dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat
memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Majene, 14 Setember 2023

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Membaca merupakan kegiatan yang sangat menunjang kegiatan menulis. Dengan
banyak membaca, kita akan mempunyai banyak informasi, dan pengetahuan yang tidak
kita dapat dari pengalaman sehari-hari. Tulisan yang baik memberikan pengetahuan bagi
pembacanya. Untuk menunjang membaca perlu adanya pengembangan daya nalarnya,
mahasiswa biasanya dilibatkan dalam praktik penulisan ilmiah, yang harus didukung
dengan referensi yang memadai.

Penulisan karya tulis ilmiah memerlukan persyarata baik formal maupun materiil.
Persyaratan formal menyangkut kebiasaan yang harus diikuti dalam penulisan,
sedangkan persyaratan materiil menyangkut isi tulisan. Sebuah tulisan akan mudah
dipahami dan menarik apabila isi dan cara penulisan yang memenuhi persyaratan dan
kebiasaan umum. Dalam menulis sebuah karya ilmiah, tidak dapat digunakan pedoman
dan aturan yang berlaku pada diri sendiri, tetapi pedoman dan aturan yang berlaku secara
konvensional pada kelompok tertentu. Hal tesebut juga berlaku kepada semua jenis karya
ilmiah. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis membahas tentang teknik penulisan
karya ilmiah agar kita dapat menyusun karya ilmia dengan baik dan benar.

B. Rumusan Masalah
a) Bagaimana Teknik dalam penulisan karya Ilmiah?
b) Bagaimana cara menyusun tabel, gambar, margin, spasi, transliterasi dalam
karya ilmiah?
c) Bagaimana penulisan bagian dan sub bagian pada karya ilmiah?
d) Bagaimana cara menyusun Kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka pada
karya ilmiah?
C. Tujuan
a) Untuk mengetahui Teknik dalam penulisan karya Ilmiah.
b) Untuk mengetahui cara menyusun tabel, gambar, margin, spasi, transliterasi
dalam karya ilmiah.
c) Untuk mengetahui penulisan bagian dan sub bagian pada karya ilmiah.
d) Untuk mengetahui cara menyusun Kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka
pada karya ilmiah.
1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teknik Penulisan Karya Ilmiah


Karya Ilmiah merupakan karya tulis yang disusun berdasarkan karangan,pernyataan,
atau gagasan orang lain yang menyajikan data dan fakta hasil penelitian atau pengkajian.
Dandikaji menurut metode dan sistematika yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan.

1) Dalam karya ilmiah terdapat ciri ciri yang mendasarinya seperti:


1. Logis, yaitu sesuatu ide yang disampaikan sesuai dengan logika, Benar menurut
penalaran, dan masuk akal.
2. Sistematis, yaitu teratur menurut sistem, sehingga membentuk suatu sistem yang
berarti secara utuh, Menyeluruh dan terpadu.
3. Objektif, yitu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi
pendapat atau pandangan pribadi.
4. Etis, yaitu sesua dengan asas perilaku/etika yang disepakati secara umum.
2) Jenis- jenis Karya Ilmiah diantaranya:
1. Laporan; bentuk karangan yang berisi rekaman kegiatan tentang suatu yang
sedang dikerjakan, diteliti, atau diamati, dan mengandung saran-saran.
2. Paper/makalah; ditulis oleh peserta didik sehubungan dengan tugas dalam
bidang studi tertentu. makalah dapat berupa hasil pembahasan buku atau hasil
suatu pengamatan.
3. Kertas kerja; karya tulis ilmiah yang bersifat lebih mendalam daripada makalah
dengan menyajikan usulan, atau pendapat yang berkaitan dengan pembahasan
suatu pokok persoalan, berdasarkan data di lapangan atau kepustakaan yang
bersifat empiris dan objektif, untuk dibacakan dalam rapat kerja, seminar,
simposium, dan sebagainya.
4. Skripsi; karya tulis yang diajukan untuk mencapai gelar sarjana. skripsi ditulis
berdasarkan studi pustaka atau penelitian bacaan, penyelidikan, observasi, atau
penelitian lapangan sebagai prasyarat akademis yang harus ditempuh,
dipertahankan dan dipertanggungjawabkan oleh penyusun dalam sidang ujian
5. Tesis; mempunyai tingkat pembahasan lebih dalam daripada skripsi.
pernyataan-pernyataan dan teori dalam tesis didukung oleh argumen-
argumenyang lebih kuat, dibandingkan dengan skripsi. tesis ditulis dengan
bimbingan seorang dosen senior yang bertangungjawab dalam bidang studi
2
tertentu.
6. Disertasi; karya tulis yang diajukan untuk mencapai gelar doktor (gelar tertinggi
yang diberikan oleh suatu univesitas). penulisan desertasi ini di bawah
bimbingan promotor atau dosen yang berpangkat profesor, dan isinya pembahasan
masalah yang lebih kompleks dan lebih mendalam daripada tesis.
7. Resensi; karya tulis yang berisi hasil penimbangan, pengulasan, atau penilaian
sebuah buku. resensi yang disebut juga timbangan buku atau book review sering
disampaikan kepada sidang pembaca melalui surat kabar atau majalah. tujuan
resensi ialah memberi pertimbangan den penilaian secara objektif, sehingga
masyarakat mengetahui apakah buku yang diulas tersebut patut dibaca ataukah
tidak.
8. Artikel ilmiah; bisa ditulis secara khusus, bisa pula ditulis berdasarkan hasil
penelitian semisal skripsi, tesis, disertasi, atau penelitian lainnya dalam bentuk lebih
praktis. artikel ilmiah dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah. kekhasan artikel ilmiah
adalah pada penyajiannya yang tidak panjang lebar tetapi tidak mengurangi nilai
keilmiahannya.
9. Artikel ilmiah popular; tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah.
sebab, ditulis lebih bersifat umum, untuk konsumsi publik. dinamakan ilmiah
populer karena ditulis bukan untuk keperluan akademik tetapi dalam
menjangkau pembaca khalayak. karena itu aturan-aturan penulisan ilmiah tidak
begitu ketat. artikel ilmiah popular biasanya dimuat di surat kabar atau majalah.
10. Buku ilmiah; kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada
salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar, yang isinya menguraikan suatu
bidang ilmu.
3) Tahapan penyususnan Karya Ilmiah
1. Pencarian fakta/gejala/informasi/ masalah/ide/gagasan/issue (dapat dengan
banyak membaca literatur).
2. Pencarian solusi yang mungkin terhadap permasalahan.
3. Pengumpulan data.
4. Analisis secara obyektif dan mendalam berdasarkan teori dan metode yang
sudah baku.
5. Pemeriksaan dan penyuntingan konsep (metode ilmiah, mudah difahami,
runtun susunan bahasanya, dan didukung referensi yang luas dan akurat.
6. Penyajian tulisan (laporan).
3
4) Sistematika penulisan
a) Hasil penelitian
1. Judul
2. Abstrak
3. Pendahuluan: Latar Belakang, Landasan Teori, Tujuan Penelitian,
Pemecahan masalah
4. Metode penelitian
5. Hasil penelitian
6. Temuan dan Pembahasan
7. Kesimpulan dan Saran
8. Ucapan Terima Kasih - Daftar Pustaka b)
Non-Penelitian
1. Judul
2. Abstrak
3. Pendahuluan/ Latar Belakang
4. Isi (Kajian literatur dan Pembahasan)
5. Penutup: Kesimpulan
6. Ucapan Terima Kasih
7. Daftar Pustaka
5) Penentuan Judul
1. Singkat
2. Mampu menggambarkan keseluruhan isi artikel
3. Deskriptif dan informatif
4. Lebih baik dipikirkan dan ditetapkan setelah seluruh naskah selesai disusun
6) Abstrak dan Kata Kunci
1. Merupakan ringkasan keseluruhan artikel, dan harus menarik.
2. Meliputi: tujuan, metode, hasil, dan simpulan
3. Berkisar antara 100 sampai dengan 200 kata (tergantung gaya selingkung)
4. Biasanya ditutup dengan kata kunci
5. Kata kunci sebaiknya menggambarkan aspek masalah yang diteliti
6. Jumlah kata kunci umumnya terdiri atas 3–8 kata (yang dapat disusun dalam
frase pendek)
7. Sering dipilih dengan tidak mengulang judul
8. Diperbolehkan menggunakan kata yang sama sekali tidak muncul dalam

4
keseluruhan artikel.
7) Pendahuluan
1. Memuat perkembangan penelitian terdahulu (state of the art) untuk
membandingkan dengan penelitian yang dilakukan saat ini sehingga tampil
kesenjangan antara teori atau hasil penelitian terdahulu dengan keadaan saat ini
atau yang diharapkan. dengan demikian, akan jelas kontribusi dari penelitian yang
dihasilkan.
2. Mulailah dengan mengkaji pustaka terkini dan mensintesis permasalahannya.
penelitian terdahulu sangat penting untuk mendukung gagasan dan argumentasi
penulis.
3. Untuk menulis paragraf yang anggun, jangan mengutip pustaka sebagai
kalimat pertama, ungkapkan pikiran atau gagasan anda sebagai kalimat topik,
yakni kalimat pertama dalam paragraph.
4. Sebaiknya memuat: fakta, teori, opini (fto).
8) Metode Penelitian
1. Bagaimana penelitian dilaksanakan, darimana dan dengan cara apa data/
informasi diperoleh?
2. Populasi dan sampel
3. Waktu pelaksanaan, objek dan lokasi penelitian
4. Teknik pengumpulan data
5. Teknik analisis data.
9) Hasil Penelitian
1. Merupakan bagian inti artikel
2. Menyajikan hasil penelitian
3. Gunakan kalimat sederhana, lugas dan jelas
4. Penyajian data sederhana gunakan tabel, data yang lebih rumit gunakan grafik
5. Sajikan dimulai dari hasil utama diikuti hasil pendukung
6. Jangan mengulangi menulis angka yang telah ditulis pada tabel dalam teks
laporkan data perwakilan dan bukan data mentah.
10) Pembahasan
1. Berisi penjelasan apa arti hasil dan implikasinya untuk kajian dimasa depan,
tidak mengulangi apa yang telah dipaparkan dalam kajian pustaka atau hasil.
hubungkan hasilnya dengan pertanyaan yang diajukan di bagian pendahuluan.
2. Merupakan diskusi dari hasil penelitian: apakah hasil sesuai tujuan atau teori?

5
3. Sebaiknya mempunyai alur yang sistematis;
4. Jangan membahas suatu aspek secara berulang-ulang;
5. Sarikan pendapat atau hasil penelitian orang lain yang dijadikan bahan
pembanding dengan hasil yang diperoleh dengan bahasa sendiri;
6. Jangan terlalu berspekulasi;
7. Bermuara pada suatu titik yang mendukung kesimpulan.
11) Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
a. Merupakan jawaban dari permasalahan, menyajikan ringkasan dari
uraian hasil dan pembahasan;
b. Untuk menghindari spekulasi sebaiknya berdasarkan fakta yang
ditemukan dalam hasil dan pembahasan;
c. Dikembangkan pokok-pokok pikiran baru yang merupakan esensi dari
temuan penelitian;
d. Dapat memuat implikasi temuan penelitian;
e. Tidak perlu sistem nomor atau butir-butir.
2. Saran
a. Dapat mengacu kepada tindakan praktis, pengembangan teori baru,
dan penelitian lanjutan;
b. Harus berkaitan dengan pelaksanaan atau hasil penelitian.
12) Isi

1. Urutan masalah yang dibahas;


2. Analisis dan interpretasi;
3. Ilustrasi atau contoh;
4. Tabel, gambar/grafik (jika ada).

13) Penutup
1. Berisi simpulan dan saran (jika ada saran);
2. Simpulan merupakan jawaban permasalahan yang dikemukakan di dalam
pendahuluan.
14) Ucapan terima kasih (acknowlegment)
1. Ucapan terima kasih kepada pihak yang pantas;
2. Pemberi dana, bahan dan sarana penelitian, sponsor;

6
3. Semua nama yang tercantum sudah dikonfirmasi;
4. Ungkapkan secara wajar.
15) Daftar Pustaka
1. Pustaka yang dimasukkan adalah sesuai yang diacu dalam naskah artikel;
2. Pustaka yang diacu harus ada dalam daftar pustaka (gunakan mendeley,
endnote, zotero, etc.);
3. Acuan harus relevan, mutakhir, dan dari acuan primer, yaitu artikel jurnal,
makalah prosiding, dan paten;
4. Pernyataan umum tidak memerlukan pustaka rujukan;
5. Hindari mengutip dengan cara : si badu dalam si polan;
6. Ketika mensitasi paper, fokuslah pada gagasannya, bukan fokus pada siapa
yang punya gagasan;
7. Pilih literatur primer dan mutakhir, yang terbit sekurang-kurangnya dalam 5-
10 tahun terakhir, bergantung pesatnya kemajuan bidang ilmu;
8. Nisbah antara jumlah literatur primer dengan sekunder sebaiknya lebih dari
80%;
9. Hati-hati menggunakan acuan dari internet yang tidak jelas.

B. Cara Menyusun Tabel, Gambar, Margin, Spasi, dan Transliterasi Dalam Karya
Ilmiah
1) Tabel
1. Tabel dalam bagian isi karya ilmiah berisi ringkasan data-data penelitian
yang penting. Data lengkapnya dapat disajikan pada Lampiran.
2. Tabel disajikan di tengah, simetris/sejajar dengan batas tepi kiri dan kanan
pengetikan.
3. Kolom-kolom disusun rapi sehingga mudah dibaca.
4. Jarak antara baris dalam tabel adalah satu spasi
5. Garis batas tabel tidak melampui batas tepi kertas
6. Kolom tabel diletakkan sejajar dengan panjang kertas.
7. Tabel boleh diletakkan di tengah halaman di antara baris-baris teks. Dalam
hal ini jarak tabel dan kalimat di bawahnya adalah dua spasi.
8. Di atas garis batas tabel dituliskan nomor dan judul tabel, dengan
ketentuan :
a. Jika judul tabel terdiri dari dua baris atau lebih, maka spasi yang
digunakan adalah satu spasi. Baris terakhir judul terletak dua spasi di

7
atas garis batas atas tabel
b. Nomor tabel terletak dua spasi di bawah baris terakhir teks. Nomor
tabel terdiri dari dua bagian, bagian pertama menunjukkan nomor bab
tempat tabel itu dimuat, dan bagian kedua menunjukkan nomor
urut tabel pada bab itu. Contoh: Tabel 2.5 menunjukkan bahwa tabel
itu ada di BAB II dan tabel urutan pada bab itu.
9. Tabel yang memerlukan kertas yang lebih besar dari halaman naskah dapat
diizinkan, tetapi sebaiknya hanya tabel yang jika dilipat satu kali sudah
mencapai ukuran halaman naskah yang dimasukkan dalam teks.
10. Dalam setiap tabel tentang data, di bawah tabel tersebut harus
dicantumkan sumbernya dengan ukuran huruf (font) 10 dengan spasi tunggal
(lihat Lampiran).
2) Gambar
1. Yang dimaksud dengan gambar adalah bagan, grafik, peta, diagram atau
foto
2. Garis batas gambar diletakkan sedemikian rupa sehingga garis batas
tersebut tidak melampui batas tepi kertas.
3. Untuk gambar besar, ukurannya diatur agar sejajar dengan batas tepi kiri
dan kanan pengetikan; sedangkan untuk gambar kecil yang tampilannya
menjadi kurang bagus kalau diperbesar, atur ukuran dan posisinya agar
simetris dengan batas tepi halaman (tidak sejajar, tapi jarak ke tepi kiri dan
kanan sama).
4. Di atas gambar disajikan nomor dan judul gambar, dengan ketentuan :
a. Jika judul gambar terdiri dari dua baris atau lebih, spasi yang
digunakan adalah spasi tunggal. Baris terakhir judul terletak dua spasi
di atas gambar.
b. Nomor gambar terletak dua spasi di bawah baris terakhir teks.
Nomor gambar terdiri dari dua bagian. Bagian pertama menunjukkan
nomor bab tempat gambar itu dimuat, sedangkan bagian kedua
menunjukkan nomor urut tabel pada bab itu. Contoh
: Gambar 2.1 menunjukkan bahwa gambar tersebut adalah gambar
urutan pertama pada Bab II.
5. Gambar yang memerlukan halaman yang lebih besar dari halaman naskah
disajikan sebagai lampiran.
8
6. Jika ada keterangan gambar (tidak diletakkan di halaman lain).
3) Batas tepi (margin)
a. Tepi atas : 4 cm b.
Tepi bawah : 3 cm c.
Tepi kiri : 4 cm d.
Tepi kanan : 3 cm
4) Spasi awal, bagian isi, dan bagian akhir
1. Bagian awal dari karya ilmiah termasuk di dalamnya adalah halaman
judul, halaman pengesahan, halaman pernyataan, abstrak, riwayat
hidup, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel daftar gambar dan daftar
lampiran. Spasi yang digunakan adalah :
a. Pernyataan ditulis dengan spasi tunggal (lihat lampiran).
b. Riwayat Hidup dan Kata Pengantar ditulis dengan spasi ganda.
c. Abstrak, antara 150-250 kata (dalam satu halaman) ditulis
dengan menggunakan spasi tunggal (lihat lampiran).
d. Daftar isi,daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran di susun
dengan menggunakan spasi tunggal (lihat lampiran).
e. Lainya, lihat lampiran
2. Bagian isi karya ilmiah meliputi bab I sampai BAB V, disusun dengan
menggunakan spasi ganda.
3. Bagian akhir karya ilmiah terdiri dari daftar pustaka, yang daftar
referensinya memakai spasi tunggal dan idensi gantung (jarak antara
referensi dengan spasi ganda), dan lampiran yang ditulis dengan spasi
tunggal atau disesuaikan dengan bentuk/jenis lampiran.
5) Transliterasi

Transliterasi dalam penulisan karya ilmiah adalah penerjemahan kata atau


kalimat bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia dalam bentuk tulisan.
Transliterasi dipergunakan agar mempermudah orang memahami bagian bagian-
bagian kata agar tidak salah dalam memahaminya

Model transliterasi yang dikembangkan di Indonesia ada beberapa


bentuk, dan perbedaannya hanya pada beberapa huruf saja. Tapi dalam karya
ilmiah secara nasional maupun internasional diperguruan tinggi umum
maupun islam dipakai satu bentuk untuk penyeragaman. Ini khusus untuk
penulisan dikomputer, karena dengan tulisan tangan jarang dipakai.
9
a. Kutipan
Secara umum, pengertian kutipan adalah merupakan kalimat pinjaman dari seorang
pengarang, penulis terdahulu, atau seorang tokoh terkenal yang terdapat atau dimuat di
dalam buku, surat kabar, majalah, dan lain sebagainya. Sementara itu, pengertian dari
kutipan juga dapat diartikan sebagai pengulangan suatu kalimat terkenal yang ditandai
dengan tanda kutip. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian kutipan
adalah pengambilalihan satu kalimat atau lebih dari sebuah karya tulisan lain yang dijadikan
tujuan ilustrasi untuk memperkuat atau memperkokoh argumen yang terdapat di dalam
tulisan itu sendiri.

Oleh sebab itu, pengertian kutipan ini memang harus ditulis secara valid dan harus dapat
dipertanggungjawabkan dalam kegiatan menulis ulang tersebut. Pengertian kutipan
biasanya dijadikan sebagai acuan untuk menulis ringkasa n atau ikhtisar suatu karya
tulis. Pengertian kutipan juga biasanya merupakan serangkaian proses reproduksi
penulis. Di mana penulis dapat mengambil gambaran terhadap bacaannya dan dapat
memilih bahan bacaan yang bisa digunakan di dalam karya ilmiahnya seb agai rujukan.
Pengertian kutipan yang ditulis oleh penulis dan dikutip bisa diyakini dan dapat mendukung
materi atau teori dalam penyusunan karya ilmiah. Dengan demikian, definisi atau
pengertian kutipan secara umum adalah suatu kegiatan menulis satu kalimat atau lebih
dari karya tulis lain yang kemudian harus dapat dipertanggungjawabkan untuk tujuan
memberikan ilustrasi atau memperkuat argumen penulis dalam menyusun penyusunan
karya tulis atau karya ilmiah.

1. Adapun Fungsi Dari Kutipan Yaitu:

Pengertian kutipan dilihat dari fungsinya juga biasanya digunakan untuk dapat
mengemukakan definisi atau pengertian istilah atau konsep tertentu dan digunakan
untuk dapat menguraikan suatu rumus atau formula atau untuk mengemukakan
pendirian atau pendapat seseorang.
1. Fungsi dari kutipan ini dilakukan untuk menghindarkan pengutip atau penulis dari
kegiatan plagiarisme.
2. Kutipan dibuat untuk dapat membantu pembaca yang ingin memahami lebih
lanjut mengenai ide dari pengutip.
3. Sumber kutipan yang dibuat selanjutnya digunakan untuk dapat memberikan nilai
terhadap suatu karya ilmiah yang sedang atau sudah dibuat.
10
4. Penulisan kutipan yang tepat akan mampu mengamankan penulis dari ide orang lain
yang salah.
5. Penulisan kutipan untuk dapat menguatkan pengutip melalui kutipa n yang dimuat
dalam suatu karya ilmiahnya.
6. Penulisan kutipan dilakukan untuk meningkatkan estetika penulisan.
7. Kutipan dibuat sebagai pembedaan daftar pustaka dan ketergantungan halaman.
8. Kutipan dilakukan untuk dapat mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
2. Tujuan Kutipan

Jika pengertian kutipan, fungsi kutipan, dan manfaat kutipan telah dibahas, maka perlu
diketahui bahwa kutipan juga memiliki tujuan. Tujuan ditulisnya kutipan dalam karya
tulis, skripsi, artikel, dan lain sebagainya sebagai penguat atau pengokohan
argumentasi dalam sebuah karya tulis atau karangan. Tujuan ditulisnya kutipan adalah
sebagai berikut.
1. Kutipan ditulis sebagai landasan teori dari karya ilmiah atau suatu karangan.
2. Kutipan ditulis sebagai penguat argumen atau pendapat penulis.
3. Kutipan ditulis sebagai penjelasan dari suatu uraian terhadap materi atau teori yang
sudah diambil.
4. Kutipan bisa dijadikan sebagai bahan bukti untuk dapat menunjang teori atau materi
yang diangkat.

3. Jenis-jenis Kutipan a.

Kutipan Langsung

Pengertian kutipan langsung merupakan suatu penggunaan kutipan yang dilakukan

oleh penulis dengan cara menulis kembali pendapat, pikiran, ide, atau gagasan orang

lain yang sama persis dengan aslinya. Bisa juga dikatakan bahwa pen ulis

menggunakan teknik salin tempel atau copy paste tanpa mengubah kalimat asli.

Akan tetapi, ada syarat yang harus dipenuhi saat menulis kutipan langsung ini. Meski

ditulis secara mirip atau bahkan sama persis dan tidak diubah, kutipan langsung tidak

disebut plagiasi karena ditulis lengkap dengan sumbernya.Ada beberapa ciri-ciri kutipan

langsung, di antaranya yaitu:

11
1. Tidak mengalami perubahan terhadap teks yang dikutip,

2. Menggunakan titik tiga berspasi […] jika terdapat bagian kata-kata dari kutipan

yang dihilangkan karena alasan tertentu,

3. Menggunakan tanda [sic!] apabila terdapat kesalahan dalam teks aslinya. Contoh:

….hal tersebut diunkap [sic!] secara jelas,

4. Menambahkan sumber kutipan menggunakan sistem APA, MLA, atau sistem

lainnya yang berlaku.

b. Kutipan Tidak Langsung

Pengertian kutipan tidak langsung merupakan penggunaan kutipan yang dilakukan


oleh penulis dengan cara mengambil pendapat, ide, atau gagasan orang lain dan
kemudian disampaikan dalam sebuah karya tulis dengan kalimat penulis itu sendiri.
Artinya, penulis tidak menulis persis dengan tulisan yang ia kutip, tetapi hanya
merangkum dan merangkai kalimat berdasarkan referensi yang digunakan.

Berikut ini adalah ciri-ciri kutipan tidak langsung:

1. mengalami perubahan kalimat pada teks yang dikutip

2. tidak ada suatu perubahan ide pikiran dari pendapat orang yang dikutip

3. disampaikan sesuai pemahaman penulis terhadap teori yang dikutip

4. diawali dan diakhiri dengan tanda petik dua

b. Catatan Kaki
Catatan kaki adalah keterangan yang ditambahkan di bagian bawah halaman. Catatan
kaki biasanya dicetak dengan huruf yang lebih kecil daripada huruf di teks guna
menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok. Catatan kaki ini menjelaskan
sumber asalnya sebuah kutipan, baik kutipan langsung atau tidak langsung. Selain
menjelaskan asal kutipan, catatan kaki juga sering digunakan untuk menjelaskan teks atau
istilah khusus yang perlu penjelasan lebih panjang.

Setiap teks yang akan dijelaskan dalam catatan kaki akan ditandai dengan nomor.
Nomor tersebut akan terkait langsung dengan keterangan yang ada di catatan kaki. Dengan
adanya nomor dalam catatan kaki ini, maka teks-teks yang diberi catatan tidak akan
tertukar dengan catatan untu teks lainnya. Yang dimaksud dengan catatan kaki ialah daftar

12
keterangan khusus yang ditulis pada bagian paling bawah disetiap lembaran akhir bab
karya ilmiah “makalah, skripsi, tesis dll”, atau catatan kaki merupakan keterangan
referensi yang ditempatkan pada kaki tulisan atau teks karya ilmiah.

1. Tujuan Penulisan Catatan Kaki

Tujuan penulisan catatan kaki adalah untuk menyusun pembuktian (sumber tulisan),
menyatakan utang budi (kepada pengarang yang dikutip pendapatnya), menyampaikan
keterangan tambahan, memperkuat uraian (intisasi, keterangan insidental materi penjelas
yang kurang penting, perbaikan, dan pandangan yang bertentangan), dan merujuk bagian
lain teks (uraian pada halaman lain, sebelum atau sesudahnya).

2. Fungsi Catatan Kaki


1. Catatan kaki berfungsi untuk memberikan keterangan dan penjelasan tentang sumber
dari kutipan penyusunan daftar bacaan pada karya ilmiah supaya dapat dimengerti oleh
pembaca.
2. Untuk menghargai sumber kutipan yang dikutip, supaya pembaca karya ilmiah
mengetahui sumber kutipan yang digunakan.
3. Dan untuk menunjukan referensi lain supaya pembaca karya ilmiah dapat mengetahui
ulasan yang lebih jelas mengenai istilah yang digunakan.

c. Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan daftar yang berisi semua buku atau tulisan ilmiah yang
menjadi rujukan dalam melakukan penelitian. Maksudnya begini, jika kalian ingin menulis
karya ilmiah yang bisa berupa, artikel, makalah, atau presentasi, kalian harus membuat
daftar pustaka atau mudahnya kalian itu harus mencantumkan sumber rujukan penelitian
kalian. Jika membuat tulisan ilmiah tapi sumber rujukannya (daftar pustaka) salah atau
bahkan tidak ada, maka tulisan ilmiah tersebut dikatakan tidak dapat dipercaya alias
hoaks.

1. Manfaat Menulis Daftar Pustaka


- memenuhi etika penulisan;
- bentuk ucapan terima kasih penulis kepada penyumbang data penelitian;
- sebagai pendukung ide seorang penulis;
- petunjuk untuk melacak kebenaran data yang diambil; dan
- referensi silang, yaitu menunjukkan pada halaman atau bagian data tersebut

13
dituliskan.
C. Cara Menyusun Kutipan, Catatan Kaki, dan Daftar Pustaka
a. Cara Menyusun Kutipan
Sebelum membahas cara menulis kutipan, penting untuk diketahui prinsip-
prinsipnya. Berikut ini prinsip-prinsip mengutip, terutama dalam jenis kutipan
langsung.

Jangan melakukan perubahan kecuali jika terpaksa untuk tujuan tertentu, dan harus
disertai keterangan dalam tanda kurung segi empat.

Contoh: [cetak tebal dari penulis]

Bila ada kesalahan pengutip tidak boleh memperbaikinya.

Biarkan apa adanya dan beri catatan singkat [sic!] yang artinya kesalahan dari naskah asli
yang dikutip dan penulis (pengutip) tidak bertanggung jawab atas kesalahan tersebut.

Contoh: … hal itu memiliki makan [sic!] yang ambigu.

Menghilangkan bagian yang dikutip

Boleh menghilangkan bagian yang dikutip asalkan tidak mengakibatkan perubahan makna.
Untuk penghilangan bagian kalimat dengan titik tiga. Jika yang dihilangkan lebih dari satu
baris, digantikan dengan titik sepanjang satu barisan.

Ada dua cara dalam mengutip yaitu pada kutipan langsung dan tidak langsung.

Cara menulis kutipan langsung kurang dari empat baris.


1. Kalimat kutipan harus diintegrasikan dengan teks
2. Jarak antar baris kutipan adalah dua spasi
3. Kutipan diapit dengan tanda kutip/petik dua ("…")
4. Setelah kutipan, jangan lupa menuliskan sumber berupa nama pengarang,
tahun terbit, dan nomor halaman di dalam tanda kurung.
Contoh kutipan langsung kurang dari empat baris:

"Dalam membuat sebuah karya ilmiah jenis penelitian, eksplorasi pustaka merupakan sesuatu
yang harus dilakukan untuk mendapatkan kebenaran data yang ingin diteliti" (Agung
Hermanto, 2009: 15-16).

14
Selain itu, bisa juga dengan memberikan sumber kutipan di depan sebelum kutipan seperti
contoh berikut ini:

Siswanto (1990:20) menegaskan, "keputusan ilmiah merupakan sebuah kemungkinan atau


probabilitas, sehingga bukan suatu kebenaran yang mutlak".

Cara menulis kutipan lebi dari empat baris.


1. Penulisan kutipan dipisahkan dengan jarak tiga spasi dari teks
2. Jarak antar baris kutipan adalah 1 spasi
3. Kutipan boleh diapit dengan tanda kutip/petik dua ("…") atau tidak.
4. Setelah kutipan, jangan lupa memberi keterangan sumber aslinya.
Contoh kutipan lebih dari empat baris:

Terjemahan karya ilmiah dalam bahasa Indonesia banyak yang tidak memuaskan karena para
penerjemah tidak terlatih dalam ilmu penerjemahan. Misalnya terjemahan berikut ini.

"Suatu pikiran yang telah tersebar dengan luas sekali orang banyak menggambarkan buku-
buku sebagai benda tak berjiwa, tidak effektif (sic!), serba damai yang pada tempatnya sekali
berada dalam kelindungan-kelindungan sejuk dan ketenangan akademis dari universitas-
universitas dan tempat…" (Sani, 1959: 7).

Cara menulis kutipan tidak langsung


1. Kutipan diintegrasikan dengan teks
2. Jarak antar baris kutipan adalah spasi ganda
3. Kutipan tidak diapit dengan tanda kutip/petik dua ("…")
4. Setelah kutipan, jangan lupa untuk menuliskan sumber kutipan

Contoh:

Kecerdasan buatan merupakan suatu sistem yang di dalamnya terdapat entitas ilmiah yang
berfungsi untuk memproses data eksternal secara cepat dan akurat (Michelle Doe, 2016: 27).

Dalam menulis kutipan tidak langsung bisa juga dengan menyebutkan sumber di depan
kutipan seperti berikut ini:

Michelle Doe (2016: 27) berpendapat bahwa kecerdasan buatan merupakan suatu sistem yang
di dalamnya terdapat entitas ilmiah yang berfungsi untuk memproses data eksternal secara
cepat dan akurat.

15
- Cara mengutip kutipan yang dikutip orang lain.
Tidak sedikit seorang penulis ingin mengutip sebuah kutipan yang sebelumnya telah
dikutip oleh seseorang.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara menyertakan nama pengarang aslinya
kemudian diikuti dengan kata 'dalam'.
Contoh:
Hendry (dalam Budianto, 2005: 17) menjelaskan bahwa manajemen merupakan suatu
proses untuk melakukan perencanaan dan pengontrolan sumber daya agar tujuan
dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Pada contoh di atas, Hendry merupakan pengarang kutipan asli yang pendapatnya
dikutip oleh Budianto.
- Cara Mengutip dari Internet
Bagi yang ingin mengutip sebuah pendapat yang bersumber dari internet, cara yang
dilakukan tidak berbeda dengan mengutip dari buku atau jurnal.
Cukup tuliskan sumber yang berupa nama pengarang diikuti dengan tahun terbit
artikel. Bagaimana dengan judul artikel dan alamat websitenya?
Untuk judul artikel, alamat/URL, dan waktu akses bisa kamu cantumkan di dalam
daftar pustaka saja.
Misal, kamu ingin mengutip sebuah artikel yang membahas tentang jumlah pengguna
internet di Indonesia dari situs Kompas.
Maka, kamu bisa mengutip dengan cara seperti berikut:
Berdasarkan wilayah geografisnya, masyarakat Indonesia yang paling banyak
menggunakan internet adalah yang berlokasi di Jawa, yang selanjutnya disusul oleh
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa, dan Maluku-Papua (Fatimah Kartini
Bohang, 2018).

b.Cara menyusun catatan kaki


Unsur catatan kaki

Cara menulis catatan kaki yang benar adalah dengan mengetahui unsur catatan kaki
terlebih dahulu. Terdapat beberapa unsur catatan kaki yang wajib ditulis di bagian bawah
halaman untuk memberikan informasi yang tepat.

16
Beberapa unsur catatan kaki tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Nama pengarang atau penulis (editor dan penerjemah)


2. Menuliskan judul buku atau karangan
3. Nama dan nomor seri buku atau karangan
4. Informasi data publikasi seperti jilid, nomor cetakan, kota penerbit, nama penerbit,
hingga tahun terbit
5. Nomor halaman yang dikutip

Adapun cara menulis catatan kaki dengan aturannya yakni sebagai berikut,

1. Perhatikan urutan penulisannya yakni diawali dengan nama penulis, judul, nama
penerbit, kota penerbit, tahun terbit, dan nomor halaman.
2. Menuliskan nama penulis dengan lengkap, tidak dibalik, dan tidak disertai gelar
akademik.
3. Penulisan judul dengan huruf kapital, bergaya cetak miring, garis bawah, atau cetak
tebal.
4. Menggunakan tanda baca koma (,) untuk memisahkan setiap unsur catatan kaki.
5. Menyediakan ruang pada bagian bawah halaman sehingga margin bawah tidak kurang
dari 3 cm.
6. Setelah nomor penunjukkan, ketikkan setengah spasi ke bawah dan mulai tuliskan
baris pertama dari catatan kaki.
7. Jarak antar baris catatan kaki yakni spasi rapat.
8. Sementara itu, jarak antar catatan kaki yakni spasi dua.
9. Baris kedua dari setiap catatan kaki dimulai dari margin kiri.

Dalam sebuah tulisan ilmiah, umumnya ada beberapa sumber yang bisa dijadikan sebagai
referensi penelitian. Dimana, nantinya rujukan itu akan dicantumkan dalam daftar
pustaka. Dikutip dari situs penerbit buku Deepublish serta sumber lainnya, berikut
sumber buku yang ada di daftar pustaka:

1. Buku dasar: sebuah buku yang dijadikan patokan aatau bahan mengenai suatu
permasalah utama dalam penelitian yang hendak digarap.
2. Buku khusus: suatu buku yang dicari penulis karena membahas beberapa masalah
yang ada pada penelitian.

17
3. Buku-buku pelengkap: buku-buku yang dijadikan bahan pelengkap oleh penulis.
4. Jurnal ilmiah.
5. Surat kabar kredibel.
6. Artikel di media daring.
Sumber-sumber di atas bisa disusun pada daftar pustaka. Namun penulisan buku,
artikel, jurnal, surat kabar, dan lainnya cukup berbeda. Dihimpun dari sejumlah
sumber, berikut contoh daftar pustaka dan cara penulisannya:
1. Contoh Daftar Pustaka dari Buku Struktur penulisannya: Nama penulis.
Tahun terbit. Judul Buku. Kota terbit: Penerbit. Contoh penulisan daftar pustaka:
Badudu, J.S. 1993. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar I. Jakarta : PT Gramedia.
2. Contoh Daftar Pustaka dari Buku Terbitan Berseri Struktur penulisannya:
Nama penulis. Tahun terbit. Judul tulisan. Nama Terbitan, Nomor Seri: Halaman.
Kota terbit: Penerbit. Contoh penulisan daftar pustaka: Lukmana, Iwa. 2005.
Sundanese Speech Levels. Seri Sundalana, 04 Islam dalam Kesenian Sunda: 115-148.
Bandung: Kiblat.
3. Contoh Daftar Pustaka dari Buku Terdiri 2-3 Penulis. Struktur penulisannya:
Nama penulis 1, 2, 3. Tahun terbit. Judul Buku. Kota terbit: Penerbit. Contoh
penulisan daftar pustaka : Hers, Norman dan Garrison, Ervan G. 1998. Geological
Methods for Archeology. Oxford: Oxford University Press.
4. Contoh Daftar Pustaka dari Buku Terdiri 4 atau Lebih Penulis Struktur
penulisannya : Nama penulis 1., dkk. Tahun terbit. Judul Buku. Kota terbit: Penerbit.
Contoh penulisan daftar pustaka: Maryanto, Ibnu., dkk. 2007. Nama Daerah Mamalia
di Indonesia. Jakarta: LIPI Press.
5. Contoh Daftar Pustaka dari Buku yang Ditulis Atas Nama Lembaga Struktur
penulisannya: Nama lembaga. Tahun terbit. Judul Buku. Kota terbit: Penerbit.
Contoh penulisan daftar pustaka: UNESCO-IBE. 2000. Globalization and Living
Together: The Challenges for Educational Content in Asia. New Delhi: UNESCO –
Central Board of Secondary Education, India.
6. Contoh Daftar Pustaka dari Buku Penulisnya Sama Willmott, W. (2004).
Rocks and landscapes of the national parks of Southern Australia. Brisbane:
Geological Society of Australia, Queensland Division. Willmott, W. (2006). Rocks
and landscapes of the national parks of Central Australia. Brisbane: Geological
Society of Australia, Queensland Division.

18
7. Contoh Daftar Pustaka dari Buku Edisi atau Revisi Chandra, J. 2009.
Perkembangan Teknologi Digital dari Zaman ke Zaman (Rev. ed). Bandung: Penerbit
Bandung.
8. Contoh Daftar Pustaka dari Media Cetak dengan Penulis dan Tanpa Penulis
Tanpa penulis: Judul tulisan. Tahun terbit. Media Massa. Tanggal terbit: Halaman.
Contoh penulisan daftar pustaka: Kemenyan Barus Untuk Sang Raja. 2013. Kompas.
29 Desember: 1. Dengan penulis: Nama penulis. Tahun terbit. Judul tulisan. Media
Massa. Tanggal terbit: Halaman. Contoh penulisan daftar pustaka : Ekadjati, Edi S.
2004. Pendidikan di Tatar Sunda (1). Pikiran Rakyat. 20 November: 16.
9. Contoh Daftar Pustaka dari Jurnal Struktur penulisannya: Nama penulis.
Tahun pelaporan. Judul Penelitian. Laporan Penelitian. Kota kedudukan: Contoh
penulisan daftar pustaka: Instansi. Sudarti. 2009. Masa Klasik Tarumanegara di
Wilayah Pandeglang Provinsi Banten. Laporan Hasil Penelitian Arkeologi. Bandung:
Balai Arkeologi Bandung.
10. Contoh Daftar Pustaka Dari Internet (media daring) Struktur penulisan:
Nama penulis. Tahun terbit (diunggah). Judul tulisan. (Alamat Web Lengkap,
diakses:tanggal akses). Cara penulisan daftar pustaka: Hunter, K. (1988). Heritage
Education in the Social Studies.
(http://www.ed.gov/databases/ERICDigest/Index/ED30036, diakses 9 Januari 2002).
Demikian ulasan tentang contoh daftar pustaka dan definisinya. Semua penjelasan di
atas bisa dijadikan sebagai referensi untuk menulis serta menyusun daftar pustaka

19
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Karya Ilmiah merupakan karya tulis yang disusun berdasarkan karangan,pernyataan,
atau gagasan orang lain yang menyajikan data dan fakta hasil penelitian atau pengkajian.
Dan dikaji menurut metode dan sistematika yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan.
Transliterasi dalam penulisan karya ilmiah adalah penerjemahan kata atau kalimat bahasa
asing ke dalam bahasa Indonesia dalam bentuk tulisan.

Pengertian kutipan adalah merupakan kalimat pinjaman dari seorang pengarang, penulis
terdahulu, atau seorang tokoh terkenal yang terdapat atau dimuat di dalam buku, surat kabar,
majalah, dan lain sebagainya. Kutipan ada dua yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak
langsung. Catatan kaki adalah keterangan yang ditambahkan di bagian bawah halaman. Catatan
kaki biasanya dicetak dengan huruf yang lebih kecil daripada huruf di teks guna menambahkan
rujukan uraian di dalam naskah pokok. Daftar pustaka merupakan daftar yang berisi semua
buku atau tulisan ilmiah yang menjadi rujukan dalam melakukan penelitian.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan, baik
dari segi penulisan maupun penyusunan kalimatnya dan juga segi isi juga masih perlu
ditambahakan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kepada para pembaca makalah ini
agar dapat memberikan kritikan dan saran yang bersifat mendukung sehingga kita dapat
menjadi penyusun yang lebi baik lagi.

20
DAFTAR PUSTAKA

Yuniawati, R.Poppy. 2018. Teknik Penulisan Karya Ilmiah. https://www.lldikti4.or.id/wp


content/uploads/2018/03/Prof.-Poppy-Teknik-Penulisan-Karya-Ilmiah-Poppy-pdf.pdf
(diakses 14 April 2022).

Muatadi, Ali. “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah”.


http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dr-ali-mustadi-mpd/handout-
seminar-karya-tulis-ilmiah_2.pdf (diakses pada 15 April 2022).

https://fatar.iainmadura.ac.id/media/file/918220931052020-pedoman-penulisan-karya-
ilmiah_compressed.pdf (diakses pada 14 April 2022).

Ar Rochman, Hamman. “Transliterasi”. https://www.academia.edu/17536033/Transliterasi


(diakses pada 14 April 2022).

Salma. 2021. Pengertian Kutipan: Macam-Macam, Cara Penulisan, dan Contohnya.


Artikel. https://penerbitdeepublish.com/pengertian -kutipan/ (diakses pada 15 April 2022).
Samhis Setiawan. 2022. “Catatan Kaki” Pengertian & ( Fungsi – Cara Menulis – Contoh ).
Artikel. https://www.gurupendidikan.co.id/catatan-kaki/. (diakses pada 15 April 2022)

Faozan Tri Nugroho. 2021. Cara Menulis Kutipan yang Benar, Lengkap Beserta Contohnya.
Artikel. https://www.bola.com/ragam/read/4581198/cara-menulis-kutipan-yang-benar-
lengkap-beserta-contohnya. (diakses pada 16 April 2022)

Mutia Anggraini. 2021. Cara Menulis Catatan Kaki yang Lengkap dan Benar, Perhatikan
Langkahnya. Artikel. https://www.merdeka.com/trending/cara-menulis-catatan-kaki-yang-
lengkap-dan-benar-perhatikan-langkahnya-kln.html. (diakses pada 16 April 2022)

21

Anda mungkin juga menyukai