Proposal Maslah Obama - Uji T
Proposal Maslah Obama - Uji T
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
MASLAH
NIM: 10156119027
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pendidikan non formal pun juga memiliki peran yang sama untuk membentuk
kepribadian, terutama pada anak atau peserta didik.1 Salah satu lingkungan
Seperti yang dijelaskan oleh Tirtarahardja dalam penelitian yang dilakukan oleh
yang dilakukan untuk membentuk manusia yang cerdas dalam berbagai aspek dan
terampil dalam berkarya serta berkepribadian dan berakhlak mulia.3 Pemikiran ini
1
Inanna, Peran Pendidikan Dalam Membangun Karakter Bngsa Yang Bermoral, Jurnal
Ekonomi Dan Pendidikan, Vol. 1, No. 1, (2018), h. 28.
2
Anggraini Astuti & Leonard, Peran Kemampuan Komunikasi Matematika Terhadap
Prestasi Belajar Matematika Siswa, h. 10.
3
Abuddin Nata, Pengembangan Profesi Keguruan Dalam Perspektif Islam (Jakarta: UIN
Syarif Hidayatullah, 2017), h. 9.
indonesia di dalam pasal 1 Bab 1 UU Nomor 20 Tahun 2023 Tentang Sistem
pendidikan agama bagi diri manusia adalah untuk tercapainya manusia yang
memiliki kekuatan spritual keagamaan dan akhlak mulia yang cakap. Pendidikan
ُّٰللا
سحِ ه َ س ُح ْوا يَ ْف َ اف ْ َس ُح ْوا فِى ا ْل َم ٰج ِل ِس ف َّ َٰيٰٓاَيُّ َها الَّ ِذ ْي َن ٰا َمنُ ْٰٓوا اِذَا قِ ْي َل لَ ُك ْم تَف
ّٰللاُ الَّ ِذ ْي َن ٰا َمنُ ْوا ِم ْن ُك ْۙ ْم َوالَّ ِذ ْي َن ا ُ ْوتُوا
لَ ُك ْۚ ْم َواِذَا ِق ْي َل ا ْنش ُُز ْوا فَا ْنش ُُز ْوا َي ْرفَ ِع ه
ا ْل ِع ْل َم د ََر ٰج ٍۗت َو ه
ّٰللاُ ِب َما ت َ ْع َملُ ْو َن َخ ِب ْير
Terjemahan Bahasa Indonesia:
4
Repuplik Indonesia, Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional ( Cet. IV; Jakarta : Sinar Grafika, 2011), h. 3
5
Kementerian Agama Republik Indonesia : Badan Penelitian dan Pengembangan dan
Pendidikan dan Pelatihan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran, Al-Quran Qarim, (Surabaya:
Halim Publishing & Distributing, 2018), h. 433.
di bei paissangang sisaapa onro. Anna Puang Allah Taala Masarro
Paissang di anu iya mupogau”.6
Meningkatnya kualitas pendidikan itu dipengaruhi oleh penyempurnaan
didik. Selain itu, seorang pendidik juga menjadi suatu yang menjadi perhatian
utama bagi peserta didik, sehingga pendidik harus mampu menjadi sosok figur
bagi anak didiknya. Oleh karena itu, komunikasi antar pendidik dengan peserta
didik sangat berpengaruh dan signifikan terhadap hasil belajar peserta didik.
pembelajaran yang menjadikan peserta didik lebih aktif dalam mengikuti proses
dalam bidang profesinya, yakni dengan ilmu yang dimiliki maka seorang pendidik
dapat membuat anak didiknya menjadi anak yang cerdas.8 Oleh karena itu, agar
seorang pendidik dapat menjalankan tugas dan perannya dengan baik, setiap
pendidik harus mampu menjadi komunikator yang baik bagi anak didiknya.
6
Muh. Idham Khalid Bodi, Koroang Mala’bi’ : Al-Quran Terjemahan Bahasa Mandar dan
Indonesia, (Makassar : Balitbang Agama Makassar, 2019), h. 1016.
7
Zumratul Aini, Pengaruh Kemampuan Komunikasi Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa
pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SDN 18 Rejang Lebong, (Rejang Lebong :
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup, 2019), h.1
8
Yuliardani & Ellanda Agnes, Analisis Peran Guru Dalam Pemanfaatan Lembar Kerja
Siswa (LKS) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V di SD Negeri sumberrejo 3,
Gedangan, (2017), h. 8.
Komunikasi dan hubungan yang baik antara pendidik dengan peserta didik
itu sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar, sebab proses belajar
komunikator dalam hal ini seorang pendidik, dapat diterima dengan baik dan
sempurna oleh peserta didik dengan cara yang bervariasi yang menjadikan
didik.
belajar peserta didik. Untuk itu, agar mencapai hasil pembelajaran yang optimal,
komunikasi sebagai transaksi dalam proses belajar peserta didik secara aktif. Pada
akan dihadapi apabila hubungan komunikasi antara pendidik dengan peserta didik
tidak berjalan secara optimal. Oleh karenanya, setiap pendidik dituntut agar
materi yang diberikan oleh pendidik. Adapun salah satu faktor yang membuat
9
Zumratul Aini, Pengaruh Kemampuan Komunikasi Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa
pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SDN 18 Rejang Lebong, h. 2.
peserta didik tertarik dan semangat untuk belajar ialah pendidik mampu
melakukan komunikasi dengan baik dan benar. Khususnya pada mata pelajaran
pendidikan agama Islam (PAI) yang merupakan mata pelajaran penting dan utama
karena menyangkut iman dan akhlak peserta didik. Untuk itu, seorang pendidik
mata pelajaran PAI mempunyai tantangan yang cukup berat untuk memberikan
dan mengerti dengan apa yang dimaksud dari informasi atau materi pembelajaran
tepat akan mempengaruhi hasil belajar peserta didik yang lebih optimal.10
menjadi muslim sejati, beriman teguh, beramal sholeh dan berakhlak mulia serta
berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara maka mata pelajaran PAI sangat
berperan penting dalam hasil belajar peserta didik. Rendahnya hasil belajar mata
pelajaran PAI ialah kegagalan peserta didik dalam belajar yang disebabkan oleh
pemahaman terkait materi mata pelajaran pendidikan agama Islam tidak terlepas
10
Akhiril Pane, “Efektifitas Komunikasi Guru dalam Pembelajaran PAI”, Jurnal
Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial, Vol. 1 No.2 (2017), h. 59.
11
Wahyu Tri Supartini, “Strategi Guru PAI dalam Mengatasi Kejenuhan Belajar”, Jurnal
Program Studi PGMI, Vol.9 No.2 (2022), h. 394.
dari pengaruh kemampuan komunikasi yang dimiliki seorang pendidik dalam
pada mata pelajaran pendidikan agama islam siswa sedikit susah untuk di pahami
oleh peserta didik. Sebab, pendidik masih sering menyampaikan penjelasan materi
yang mudah di pahami oleh peserta didik. Pada saat proses pembelajaran peserta
didik tidak mampu merespon atau tidak ada umpan balik antara pendidik dengan
peserta didik sehingga berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Hal ini dapat dilihat
dari hasil belajar peserta didik yaitu dari 29 peserta didik hanya 10 yang memiliki
nilai diatas KKM yaitu 70 dengan rata-rata nilaianya adalah 80 dan 19 peserta
didik yang memiliki nilai di bawah KKM dengan rata-rata nilainya adalah 60.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
Apakah ada Pengaruh Komunikasi Pendidik Terhadap Hasil Belajar Pai Peserta
Didik ?
C. Hipotesis
Adapun hipotesis yang telah dikemukakan oleh penulis dalam penelitian ini
peserta didik
peserta didik
1. Komunikasi Pendidik
seorang pendidik terhadap peserta didik. Pesan yang dikirimkan biasanya berupa
informasi atau keterangan dari pendidik sebagai sumber pesan. Pesan tersebut
bunyi-bunyi, gambar dan sebagainya. Pesan diterima oleh peserta didik melalui
indera (mata dan telinga) untuk diolah, sehingga pesan yang disampaikan oleh
pendidik dapat diterima dan dipahami oleh peserta didik. Pendidik selain sebagai
fasilitator pembelajaran, juga perlu menjadi seorang pendengar yang baik. Mau
12
Rifayati, Pengaruh Kemampuan Komunikasi Guru Terhadap Minat Belajar Murid Pada
Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Sd Negeri 1 Lalole Kabupaten Buton Selatan,
Universitas Muhammadiyah Makassar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (2020), h. 40.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh peserta didik yang
penguasaan konsep teori mata pelajaran saja, tetapi juga penguasaan kebiasaan,
cita-cita, keinginan, dan harapan.13 Dalam penelitian ini hasil belajar yang
dimaksud adalah pada rana kognitif, yaitu hasil ulangan harian siswa kelas VIII A
SMP Negeri 9 Majene pada mata pelajaran PAI di materi tentang Menghindari
E. Kajian Pustaka
penelitian sebelumnya yang sesuai dengan judul penelitian ini. Berikut beberapa
hasil penelitian tersebut dikaji secara mendalam untuk melihat relevansinya ialah:
guru, lingkungan sekolah dan budaya sekolah terhadap hasil belajar pada mata
variabel yang dilakukan oleh calon peneliti terkait pengaruh komunikasi guru
terhadap hasil belajar peserta didik. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk
13
Dr. Rusman, M. Pd, Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan
(Jakarta: Prenamedia Group, 2017) h. 129-130.
14
Irin Javentdo, “Pengaruh Komunikasi Guru lingkungan sekolah dan budaya sekolah
terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomisiswa SMA Negeri 14 kabupaten Muaro
Jambi”, Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial, Vol., 2 No. 1, (2020), h. 443.
sekolah terhadap hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini menggunakan metode
terhadap hasil belajar siswa. sedangkan penelitian yang peneliti lakukan ialah
interpersonal guru dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fikih di
agama Islam peserta didik. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
15
Immawati Muflichah, “Hubungan Kemampuan Komunikasi Interpersonal Guru dengan
Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fikih di MIN Kabupaten Slemen”, Jurnal Pendidikan
Madrasah, Vol.1 No.1 (2016), h.15.
3. Skripsi saudari Ni nyoman Pria Asniti dengan judul pengaruh kemampuan
beajar pelajar peserta didik.16 Hasil penelitian tersebut juga relevan untuk
hasil belajar peserta didik dan pengaruh kemampuan komunikasi pendidik dan
lebih fokus pada dua permasalahan yaitu pengaruh pada motivasi belajar siswa
komunikasi pendidik.
1. Tujuan Penelitian
16
Ni Nyoman Pria Asniti, “Pengaruh Kemampuan Berkomunikasi Pendidik dan Motivasi
Belajar terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V SD Negeri”, Skripsi. (2022), h. 2.
2. Kegunaan Penelitian
a. Manfaat Praktis
b. Manfaat Teoritis
Metodologi berasal dari kata Metode yang artinya cara, teknik atau prosdur dan
Logos artinya Ilmu, jadi metodologi merupakan ilmu yang mempelajari peraturan-
peraturan yang terdapat dalam metode riset. Dengan kata lain metode penelitian
ialah sebuah teknik riset untuk menggambarkan suatu masalah terhadap objek
tertentu.17
17
Rachmat Kriyanto, Teknik praktis Riset Komunikasi (Disertai contoh praktis riset media,
publik relation,adversting,Komunikasi Organisasi Pemasar an (Jakarta:Kencana Prenadenia
Grup,2006),cet 1, h. 47.
BAB II
PENDAHULUAN
1. Kemampuan Pendidik
kecakapan yang dimiliki seseorang dalam menjalankan tugas atau jabatan yang
18
mana jabatan tersebut diperoleh melalui usaha. Dari uraian tersebut dapat
untuk menjalankan tugas sesuai dengan tujuan yang akan di capai. Adapun istilah
kemampuan yang di maksud dalam judul penelitian ini yaitu kesanggupan dan
peserta didik.
sebagai orang yang berperanan penting dalam pencapaian tujuan pendidikan yang
pada pendidikan jalur pendidikan formal, baik pendidikan anak usia dini,
18
Unik Ambarwati, Pengaruh Kemampuan Komunikasi Guru Terhadap Prestasi Belajar
Aqidah Akhlak Siswa Kelas XI MA Al-Hikmah Bandar Lampung, (Lampung : Universitas Islam
Negeri, 2022), h.15.
19
Zumratul Aini, Pengaruh Kemampuan Komunikasi Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa
pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SDN 18 Rejang Lebong, h.11.
20
Dr. Siswanto, Etika Profesi, (Surabaya : Pena Salsabila, 2013), h. 21.
pendidik merupakan seseorang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada
pendidikan, yaitu:
tersebut secara teoritis dapat dipisahkan satu sama lain, akan tetapi secara praktis
tidak dapat dipisahkan, diantara empat jenis kompetensi tersebut saling menjalin
21
Unik Ambarwati, Pengaruh Kemampuan Komunikasi Guru Terhadap Prestasi Belajar
Aqidah Akhlak Siswa Kelas XI MA Al-Hikmah Bandar Lampung, h. 17.
Kemampuan pendidik merupakan gambaran tentang apa yang seyogyanya
pendidik sangat penting dalam proses belajar mengajar yang merupakan profesi
pendidik yang berwenang, terampil dalam mengajar, bijak dalam mendidik dan
untuk memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik untuk mencapai tujuan
2. Komunikasi Pendidik
yang sama terhadap pesan tertentu. Dari pengertian komunikasi tampak adanya
komunikan);
22
Mashitha, Pengaruh Kemampuan Komunikasi Pembelajaran Guru Terhadap Minat
Belajar Siswa Di MTs Al- Islam Rumbio Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar, (Pekan Baru:
2011), h. 12.
23
Zumratul Aini, Pengaruh Kemampuan Komunikasi Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa
pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SDN 18 Rejang Lebong, h.13.
24
Mashitha, Pengaruh Kemampuan Komunikasi Pembelajaran Guru Terhadap Minat
Belajar Siswa Di MTs Al- Islam Rumbio Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar, h. 13.
3) Media (saluran yang akan dipilih untuk menyampaikan pesan);
5) Efek (dampak yang terjadi akibat adanya pesan yang telah disampaikan.
Dampak bisa positif atau diterima dan bisa pula negatif atau ditolak).
Pada dasarnya manusia menyukai cerita dan humor, maka dalam komunikasi
guru akan efektif kalau diselingi dengan cerita humor, tanpa mengurangi substansi
sering diterapkan pada komunikasi adalah interaksi. Seorang guru, yang memiliki
menjadi kekayaan diri yang tidak tersalur kepada siswanya. Oleh karena itu,
komunikasi pendidik atau pengajar. Seorang pengajar yang tidak pawai atau
kegagalan dalam proses belajar mengajar. Pengajar adalah pihak yang paling
baik agar menghasilkan proses pembelajaran yang efektif. Seperti dalam Q.S. Ar-
b. Fungsi Komunikasi
tidak sesuatu pada waktu tertentu seperti apa yang akan dimakan hari ini,
Menurut Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson dalam Mulyana (2009) yang
26
Nofrion, Komunikasi Pendidikan, (Jakarta : Prenadamedia Group, 2019), h. 23.
c. Jenis-Jenis Komunikasi
yaitu:27
tertulis;
dan peserta didik yang bersifat timbal balik misalnya tanya jawab
27
Zumratul Aini, Pengaruh Kemampuan Komunikasi Guru Terhadap Hasil Belajar
Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SDN 18 Rejang Lebong, h. 23.
B. Hasil Belajar PAI
Hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh peserta didik yang
penguasaan konsep teori mata pelajaran saja, tetapi juga penguasaan kebiasaan,
Jadi hasil belajar adalah nilai yang diperoleh peserta didik pada akhir
pembelajaran. Hasil belajar peserta didik dilihat dari hasil tes setelah peserta didik
menyelesaikan setiap mata pelajaran. Hasil belajar merupakan proses akhir dalam
belajar mengajar. Hasil belajar dipecah menjadi dampak instruksi dan dukungan.
Pengaruh pengajaran dapat diukur dengan transkrip nilai dan ijazah, sedangkan
pengaruh dukungan terdapat pada transfer ilmu dan pembelajaran. Dengan hasil
yang telah di pelajari dan dapat memahami dan mengerti materi yang telah
dipelajari.29
Dengan adanya hasil belajar pula peserta didik mengetahui nilai akhir pada
akhir pembelajaran yang telah disampaikan dan mengetahui nilai maksimum yang
telah digapai oleh peserta didik setelah adanya proses pembelajaran tertentu.
Dengan adanya pengertian hasil belajar di atas, peneliti dapat memahami dan
menarik kesimpulan bahwa hasil belajar itu adalah hasil yang telah diperoleh
28
Dr. Rusman, M. Pd, Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan
(Jakarta: Prenamedia Group, 2017) h. 129-130.
29
Dea Putri Khairunnisa, dkk, Pengaruh Model Pembelajaran Word Square Berbantu
Video Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Kognitif pada Peserta didik Sekolah Dasar, Jurnal
Basicedu Vol 6 No 4 Tahun 2022, h. 7427.
peserta didik dengan mengikuti proses pembelajaran yang terdapat perubahan
dalam pemahaman belajar dan tingkah laku peserta didik tersebut.30 Untuk
mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang
menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom
ini adalah seberapa besar peserta didik mampu menerima, menyerap, dan
memahami pelajaran yang diberikan oleh pendidik kepada peserta didik atau
sejauh mana peserta didik dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang
dilihat, yang dialami, atau yang dirasakan berupa hasil penelitian atau observasi
langsung yang ia lakukan. Untuk mengukur hasil belajar peserta didik yang
produk dapat dilaksanakan dengan mengadakan berbagai macam tes, baik secara
30
Dea Putri Khairunnisa dan Supriansyah, Pengaruh Model Pembelajaran Word Square
Berbantu Video Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Kognitif pada Peserta didik Sekolah Dasar,
Jurnal Basicedu Vol 6 No 4, 2022, h. 7427.
31
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2013) h. 5.
32
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar , h. 6-11.
diselenggarakan dalam berbagai bentuk ulangan, baik ulangan harian, ulangan
sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri
nalar, dan perbuatan secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu hasil tertentu,
bertanggung jawab, dan berdisiplin sesuai dengan penekanan bidang studi yang
Menurut Lange dalam Azwar, sikap tidak hanya merupakan aspek mental
semata, melainkan mencakup pula aspek respons fisik. Jadi sikap ini harus ada
cara, metode, pola dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa
pemahaman konsep, maka domain yang sangat berperan adalah domain kognitif.
a. Faktor Internal
Faktor internal yaitu faktor yang dipengaruhi dari dalam diri peserta didik
yang meliputi:
1) Faktor Fisiologi
Secara umum, kondisi fisiologi, seperti kondisi kesehatan yang prima, tidak
dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan
materi pelajaran.
2) Faktor Psikologi
Setiap individu dalam hal ini peserta didik pada dasarnya memiliki kondisi
Faktor eksternal yaitu faktor yang dipengaruhi dari luar diri peserta didik
yang meliputi:33
1) Faktor Lingkungan
meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan alam misalnya suhu,
dan kelembaban. Belajar pada tengah hari di ruang yang memiliki ventilasi udara
yang kurang tentunya akan berbeda suasana belajarnya dengan yang belajar di
pagi hari yang udaranya masih segar dan di ruang yang cukup mendukung untuk
bernapas lega.
2) Faktor Instrumental
yang telah direncanakan. Faktor instrumental ini berupa kurikulum, sarana, dan
pendidik.
33
Dr. Rusman, M. Pd, Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Prenamedia Group, 2017), h. 130-131.
4. Tujuan Penilaian Hasil Belajar
bagi usaha dan pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan. Tujuan penilaian
kelompok kelasnya.
e. Mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang
keislaman dan ilmu pengetahuan secara umum kepada peserta didik, sehingga
nilai akhlak dari peserta didik akan terbentuk dan berguna bagi kehidupannya di
34
Sunarti Rahman, Pentingnya Motivasi Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar,
Gorontalo, 25 November 2021, h. 298-299
35
Ahmad Nasihin, Jurnal El-Hikmah: Peran Pendidik PAI dalam Pembinaan Akhlak Peserta
Didik di SMA N 1 Pringgasela, Vol. 9.1 (2015), 16-31
Pendidikan Agama Islam (PAI) diterjemahkan sebagai nama salah satu mata
merupakan satu dari tiga bidang studi pendidikan yang wajib dalam kurikulum
merupakan bagian dari kurikulum nasional yang wajib ada disetiap jenjang
Pengertian lain dari PAI yaitu suatu upaya yang dilakukan dengan penuh
pengalaman.38
Dimana PAI itu sendiri memiliki tujuan untuk menumbuh kembangkan sikap dan
budi pekerti yang baik dalam memelihara kesehatan jasmani dan rohani secara
36
Muhamimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah
dan Perpendidikan Tinggi, ( Jakarta: Rajawali Pers), h. 6.
37
Presiden Republik indonesia, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun
2007 Tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan, pasal3 (1), 2007
38
Ramayulis, Metode Pendidikan Agama Islam, ( Jakarta: Kalam Mulia, 2008), h. 21
seimbang dari peserta didik berdasarkan aturan dan tuntutan hidup dalam agama
islam.39
D. Kerangka Berfikir
SMP Negeri 9
Majene
Pendidik
Pengaruh
komunikasi
pendidik terhadap
hasil belajar PAI
peserta didik
39
Novia Hapsarining, Skripsi: Peran Pendidik Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam
Upaya Pendidikan Karakter Disiplin dan Tanggung jawab anak di SMP N 2 Patebon, (UIN
Walisongo Semarang, 2019), h. 25.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
berlandaskan pada filsafat positivis, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan menguji hipotesis yang telah
menggunakan angka-angka.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di sekolah SMP Negeri 9 Majene yang berada
Sulawesi Barat. Alasan mengapa sekolah ini dijadikan sebagai penelitian karena
B. Pendekatan Penelitian
diperoleh ialah hasil peristiwa yang sudah berlangsung dan tidak dilakukan
40
Untung Nugroho, Metodologi Penelitian Kuantitatif Pendidikan Jasmani, (Jawa Tengah:
CV. Sarnu Untung, 2018), h. 3.
manipulasi didalamnya.41 Jenis penelitian korelasional dipilih karena disesuaikan
komunikasi pendidik terhadap hasil belajar PAI. Kedua variabel tersebut dianggap
lain.
1. Populasi
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya yang terdiri dari obyek atau
1. VIII A 29
2. VIII B 27
41
Hengki Satrisno, Pengaruh Keterampilan Dan Pola Komunikasi Mengajar Guru Terhadap
Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Di Smkn 4 Kota Bengkulu At-Ta’lim, Vol. 17, No. 1, 2018, h.
98.
42
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D (Cet. XXV; Bandung: Alfabeta, 2017), h. 117.
2. Sampel
karakteristik yang telah ditetapkan oleh peneliti yang didasarkan pada tujuan
penelitian tersebut. Adapun teknik pengumpulan data yang peneliti ambil dalam
1. Angket
untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga dijawab dibawah pengawasan
umumnya meminta keterangan tentang fakta yang diketahui oleh responden atau
43
Zumratul Aini, Pengaruh Kemampuan Komunikasi Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa
pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SDN 18 Rejang Lebong, h.39.
2. Dokumentasi
data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip, teori, dalil atau hukum-
akan diperoleh data yang lengkap, sah, dan bukan berdasarkan perkiraan semata.
untuk memperoleh data tentang hasil belajar (aspek kognitif) Pendidikan Agama
E. Instrumen Penelitian
dan mendapatkan data atau informasi penelitian yang dibutuhkan dan alat tersebut
kebenarannya dapat di pertanggung jawabkan. Dalam hal ini data atau informasi
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar angket
44
Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 181.
1. Angket
Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Kelas VIII SMP 9 Negeri Majene, menggunakan
angket, untuk pengolahan data dan menganalisa data yang diperoleh disediakan,
1. Sangat Setuju = 5
2. Setuju = 4
3. Netral = 3
4. Tidak Setuju = 2
Item
No Variabel Indikator Soal
Nomor Jumlah
Jenis 18-20 3
20
Jumlah
Di bawah ini adalah instrumen penelitian yang berupa angket dengan tujuan
indikator variabel.
Variabel
mengembangkan 8, 9, 10,
mengembangkan
kecakapan intelektual
yang di ajarkan
emosional
mempengaruhi
komunikasi
cocok di gunakan
2. Dokumentasi
hasil belajar peserta didik seperti : raport, absensi peserta didik dan hasil belajar
1. Validitas
penenelitian akan diukur validitasnya. Setelah itu, peneliti akan melakukan tahap
45
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Cet. 1; Jakarta: Bumi Aksara
2012), h. 144.
uji coba terhadap instrumen tersebut apakah memenuhi syarat kevalidan dalam
valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara
tepat.46
adalah alat ukur yang digunakan untuk mengungkapkan suatu gejala, yaitu
valid atau tidak valid. Adapun rumus validitas yang digunakan dalam
n(∑XY)−(∑𝑋)(∑𝑌)
rxy =
√{n(∑ ∑ ∑𝑋 2 )−(n∑𝑋)2 } {𝑛(∑𝑌 2 )−(∑𝑌)2 }
∑Y = skor total
Untuk mengetahui valid atau tidaknya setiap soal, maka hasil perhitungan
dikorelasikan dengan rtabel. Jika rxy > rtabel , maka soal dikatakan valid, sebaliknya
46
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, h. 211.
2. Reliabilitas
pengukuran yang dilakukan diperoleh hasil yang relatif tidak berbeda jauh artinya
tidak ada perubahan yang signifikan pada hasil uji coba yang diterapkan. 47 Dalam
𝑘 ∑𝜎𝑏2
𝑟1 1 = 1− 2
𝑘−1 𝜎𝑡
Keterangan:
47
Zulkifli Matondoang, “Validitas dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian. “
Tabularasa PPS UNIMED 6,no. 1 (2009), h. 93
48
Dyah Budiastuti dan Agustina Bandur, Validitas dan Reliabilitas Penelitian dengan
Menggunakan Analisis NVIVO, SPSS dan AMOS (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2018), h.211.
Tabel
1 Reliabilitas sempurna
data-data yang ada dengan menggunakan statistik, karena hasil penelitian dapat
menyatakan dengan angka-angka yang telah dihitung dan dianalisis. Jadi setelah
data-data terkumpul, data-data ini akan dihitung dan dianalisis secara kritis dan
kesimpulan.49 Data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil belajar siswa di lihat
dari raport. Adapun statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
R = Xt – Xr
Keterangan:
49
Zumratul Aini, Pengaruh Kemampuan Komunikasi Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa
pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SDN 18 Rejang Lebong, h. 40.
Xt = nilai terbesar
Xr = nilai terkecil
K = 1 + 3,3 log n
Keterangan:
n = banyaknya data
Keterangan:
R = rentang nilai
∑𝑋
𝑋̅ = 𝑛
Keterangan:
𝑋̅ = rata-rata (mean)
𝑛 = jumlah data
2
𝑛 ∑ 𝑋 𝑖 2 −(∑ 𝑋 𝑖)
s= 𝑛 (𝑛−1)
Keterangan:
s = standar deviasi
n = banyaknya sampel
Xi = nilai x ke i
a. Uji Normalitas
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilaksanakan terhadap data dari
Shapiro Wilk menggunakan SPSS dengan taraf signifikan α = 0,05 dengan kriteria
H0 jika nilai Sig > 0,05 maka data distribusi normal dan H1 jika nilai Sig < 0,05
b. Uji Hipotesis
komunikasi pendidik terhadap hasil belajar pada mata pelajaran PAI. Pengujian
adalah pengujian untuk membandingkan selisih dua mean dari dua sampel yang
berpasangan.50 Sampel berpasangan berasal dari subjek yang sama setiap variabel
diambil saat situasi dan keadaan yang berbeda. Adapun untuk hasil
50
Fajri Ismail, Statistika untuk Penelitian Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Sosial, h.262
Kriteria penerimaan dalam penelitian ini akan menggunakan taraf signifikan