Anda di halaman 1dari 56

D.

Astuti

i
Garis Singung Lingkaran
Oleh : D. Astuti

Editor : Hesti Hardinah


Lay out : Heri Susanto
Perwajahan: Sugiyatno
Ilustrator : Sugiyatno
Sampul : Gatot Supriyatin
Buku ini dilayout menggunakan program Adobe Page Maker
7.0, Adobe Photoshop CS, dengan font georgia 12 pt.

ISBN :
978-979-051-134-7
Cetakan Tahun : 2009
Penerbit:
CV. Ghyyas Putra
Vila Ngaliyan Permai II Blok N-10
Semarang
Telp. (024) 7604735

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

ii ii
Kata Pengantar

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Kuasa. Dengan segala rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya, akhirnya buku
ini dapat penulis hadirkan sebagai pendamping dalam pembelajaran
matematika.
Buku Garis Singgung Lingkaran disusun untuk mendukung proses
pembelajaran matematika di sekolah. Buku ini berisi tentang unsur-unsur
lingkaran, keliling dan luas lingkaran, dan garis singgung lingkaran. Selain
itu diberikan contoh-contoh penggunaan garis singgung lingkaran dalam
kehidupan sehari-hari. Pembahasan dalam buku ini dibuat secara terperinci
dan jelas, disertai gambar-gambar yang mendukung materi. Dengan
mempelajari buku ini diharapkan siswa dapat memahami garis singgung
lingkaran dan penggunaannya.
Penulis berharap buku ini dapat membantu siswa dalam memahami
pengertian dan penggunaan garis singgung lingkaran. Semoga kehadiran
buku ini dapat bermanfaat.
Penulis

iii
Daftar Isi

Kata Pengantar ___ iii


Daftar Isi ___ iv

Bagian 1 Mengenal Lingkaran ___ 1


A. Unsur-Unsur Lingkaran dan Bagian-bagiannya ___ 2
B. Sudut Pusat dan Sudut Keliling ___ 3

Bagian 2 Keliling dan Luas ___ 8


A. Keliling dan Luas Lingkaran ___ 9
B. Panjang Busur, Luas Juring, dan Luas Tembereng ___ 14

Bagian 3 Garis Singgung Lingkaran ___ 20


A. Pengertian dan Sifat Garis Singgung Lingkaran ___ 20
B. Melukis Garis Singgung Lingkaran ___ 23
C. Panjang Garis Singgung Lingkaran ___ 25

Bagian 4 Garis Singgung Persekutuan Dua Lingkaran ___ 28


A. Kedudukan Dua Lingkaran ___ 28
B. Garis Singung Persekutuan ___ 30

Bagian 5 Penerapan Garis Singgung Lingkaran ___ 41

Bagian 6 Persamaan Garis Singgung Lingkaran pada Sistem


Koordinat ___ 48
A. Persamaaan Lingkaran ___ 48
B. Persamaan Garis Singgung Lingkaran ___ 49

Glosarium ___ 51

Daftar Pustaka ___ 52

iv iv
Bagian

1
Mengenal Lingkaran

Lingkaran adalah kurva tertutup sederhana yang mempunyai sifat


setiap titik pada lingkaran berjarak sama terhadap titik tertentu. Titik
tertentu tersebut dinamakan titik pusat lingkaran. Gambar berikut ini
menunjukkan sebuah lingkaran dengan titik pusat O.

g k ara n
L in

Bidang
lingkaran

Daerah yang dibatasi oleh lingkaran disebut bidang lingkaran. Bagian


yang diarsir pada gambar di atas menunjukkan suatu bidang lingkaran.

Garis Singgung Lingkaran 1


A. Unsur-Unsur Lingkaran dan Bagian-Bagiannya

Suatu lingkaran dapat digambar jika diketahui titik pusat dan panjang
jari-jarinya. Selanjutnya akan kita pelajari unsur-
unsur lingkaran, yaitu sebagai berikut.
A
1. Panjang lingkaran disebut keliling lingkaran.
Perhatikan gambar di samping. Titik A adalah
O
titik pada lingkaran. Banyak titik pada lingkaran
adalah tak berhingga.
2. Garis yang menghubungkan titik pusat dan
sebuah titik pada keliling lingkaran disebut jari-
A
jari lingkaran. Kadang-kadang juga disebut ra-
dius. Setiap jari-jari pada sebuah lingkaran
O
panjangnya selalu sama. Pada gambar di
samping, AO adalah jari-jari lingkaran.
A
B
3. Garis yang menghubungkan dua titik pada
P Q
lingkaran disebut tali busur. Pada gambar di
O
samping tampak tali busur AB, MN, dan PQ.
Tali busur yang melalui titik pusat lingkaran
M
N disebut garis tengah atau diameter. PQ adalah
B us ur k diameter lingkaran. Titik P dan Q disebut titik
ec
il
A yang berhadapan diametral.
B
4. Sebagian dari keliling lingkaran disebut busur
O lingkaran. Pada gambar di samping tampak
busur AB kecil dan AB besar. Dalam suatu
us lingkaran terdapat tak berhingga busur
B

ur
besar
lingkaran.
5. Suatu bidang yang dibatasi oleh dua jari-jari
A dan busur disebut juring. Daerah yang diarsir
O pada gambar di samping disebut juring OAB.
Pada suatu lingkaran terdapat tak berhingga
juring.
B

2 Garis Singgung Lingkaran


6. Suatu bidang yang dibatasi oleh busur dan tali
busur disebut tembereng. Daerah yang diarsir AA
pada gambar disebut tembereng AB. Pada suatu O
O

lingkaran terdapat tak berhingga tembereng.


Q
B
7. Sudut yang dibentuk oleh B
P dua buah jari-jari disebut
O sudut pusat. Pada gambar di samping tampak
sudut pusat, yaitu sudut POQ. Pada suatu
lingkaran terdapat tak berhingga sudut pusat.

B. Sudut Pusat dan Sudut Keliling


Setelah mempelajari sudut pusat dalam suatu lingkaran. Selanjutnya
kita akan mempelajari sudut keliling, serta hubungan sudut pusat dan sudut
keliling.

1. Hubungan Sudut Pusat dan Sudut Keliling


Perhatikan gambar berikut ini.

x0

O x0
D B
y0

y0

Kita akan menyelidiki hubungan sudut pusat dan sudut keliling yang
menghadap busur sama. Pada gambar tersebut, O adalah titik pusat
lingkaran. BD adalah garis tengah.

Garis Singgung Lingkaran 3


Sudut ABO = x° dan sudut CBO = y°.
sudut AOC disebut sudut pusat,
sudut ABC disebut sudut keliling.
Pada segitiga AOB, sudut BAO = sudut ABO = x°.
Sudut AOB = 180° – (x° + x°)
= 180° – 2x°
Sudut AOD = 180° – sudut AOB
= 180° – (180° – 2x°)
= 180° – 180° + 2x°
= 2x°
Pada segitiga COB, sudut BCO = sudut CBO = y°.
sudut COB = 180° – (y° + y°)
= 180° – 2y°
sudut COD = 180° – sudut COB
= 180° – (180° – 2y°)
= 180° – 180° + 2y°
= 2y°
sudut ABC = sudut ABO + sudut CBO
= x° + y°
sudut AOC = sudut AOD + sudut COD
= 2x° + 2y°
= 2(x° + y°)
sudut AOC = 2 x sudut ABC
Jadi, sudut pusat = 2 x sudut keliling.

Pada setiap lingkaran, besar sudut pusat sama dengan


dua kali besar sudut kelilingnya jika keduanya
menghadap busur yang sama.

4 Garis Singgung Lingkaran


Contoh

LP Pada gambar di samping diketahui sudut


PQR = 80°.
Tentukan besar sudut POR!
Penyelesaian:
O
O 700 K
80 Q0

Sudut POR dan sudut PQR menghadap busur


yang sama, yaitu busur PR.
Sudut PQR adalah sudut keliling.
MR Sudut POR adalah sudut pusat.
Sudut pusat = 2 x sudut keliling
Sudut POR = 2 x sudut PQR
= 2 x 80°
= 160°

2. Sudut-Sudut Keliling yang Menghadap Diameter dan Busur


yang Sama

Perhatikan gambar berikut. AC adalah


diameter lingkaran dengan pusat di titik O.
1 A

Sudut ABC = x sudut AOC


2 O

1
= x 180° C
2
= 90° B

Sudut keliling lingkaran yang menghadap busur setengah


lingkaran merupakan sudut siku-siku.

Garis Singgung Lingkaran 5


Contoh
B
Pada gambar tersebut, titik O adalah titik A

pusat lingkaran. AC adalah diameter lingkaran.


Diketahui sudut BAC = 65°.
O
Tentukan besar sudut ABC dan sudut ACB.
Penyelesaian:
1 C
Sudut ABC = x sudut AOC
2
1
= x 180°
2
= 90°
Sudut ACB = 180° – (sudut ABC + sudut CAB)
= 180° – (90° + 65°)
= 180° – 155°
= 25°
Selanjutnya perhatikan gambar berikut.
Sudut ACB, sudut ADB, dan sudut AEB merupakan sudut-sudut
keliling yang menghadap busur AB. 1
Sudut ACB = x sudut AOB
A 2
1
Sudut ADB = x sudut AOB
2
1
Sudut AEB = x sudut AOB
E O 2
Jadi, besar sudut ACB = sudut ADB = sudut AEB.
B
D
C

Sudut-sudut keliling yang menghadap busur yang sama


adalah sama besar.

6 Garis Singgung Lingkaran


Ayo Berlatih
A

1. Perhatikan gambar lingkaran berikut.


a. Sebutkan titik pusat dan jari-jarinya.
b. Sebutkan diameternya.
O
c. Sebutkan titik-titik yang diametral.
d. Sebutkan busur lingkarannya. D
e. Sebutkan temberengnya. B

f. Sebutkan juringnya.
C
g. Sebutkan sudut pusatnya.
2. Perhatikan gambar berikut!
D Hitunglah besar:
a. ∠ BOD yang menghadap busur
C besar BAD,
A O 115 b. ∠ BAD,
c. ∠ BCD.

Garis Singgung Lingkaran 7


Bagian

2
Keliling dan Luas

Keliling dan luas bidang lingkaran sering digunakan dalam kehidupan


sehari-hari. Coba perhatikan langkah-langkah memperoleh rumus keliling
dan luas bidang lingkaran berikut ini.

Menentukan Nilai Pi
Bilangan Pi merupakan suatu bilangan tetap (konstan). Untuk
menentukan nilai Pi, ayo kita lakukan kegiatan berikut.
1) Kumpulkan lima benda yang permukaannya berbentuk
lingkaran. Misalnya permukaan meja, ban sepeda, jam dinding, tutup
gelas, dan tutup stoples.
(2) Gunakan penggaris untuk menghitung diameter permukaan benda-
benda itu.
Hasil pengukuran dicatat pada tabel.
(3) Gunakan benang untuk mengukur keliling benda-benda tersebut.
Panjang benang hasil pengukuran diukur dengan penggaris.

8 Garis Singgung Lingkaran


Hasil yang diperoleh dicatat pada tabel.

Nama Benda Keliling Diameter K:d


(K) (d)

... ... ... ...

... ... ... ...

... ... ... ...

... ... ... ...

... ... ... ...

(4) Tentukan hasil pembagian K dan d dengan pembulatan dua angka di


belakang koma. Bagaimana hasilnya? Simpulan apakah yang kalian
peroleh?
Hasil bagi K dengan d selalu kurang lebih 3,14 (dengan pendekatan
dua angka di belakang koma) dan bilangan itu disebut nilai pi. Lambang
untuk pi adalah π. Jika dinyatakan dalam bilangan pecahan biasa, nilai
22
π= .
7

A. Keliling dan Luas Lingkaran

1. Keliling Lingkaran
Di depan telah diterangkan bahwa pada lingkaran berlaku:

K
π= atau K = πd
d
padahal
d = 2r sehingga K = 2πr
22
(π = 3,14 atau π = )
7

Garis Singgung Lingkaran 9


Contoh

1. Diketahui keliling tepi suatu taman yang berbentuk lingkaran adalah


125,6 meter. Hitunglah jari-jari taman tersebut. (π = 3,14).
Penyelesaian:
K = 2πr
125,6 = 2 x 3,14 x r
125,6 = 6,28 x r
r = 125,6 : 6,28
= 20
Jadi, jari-jari taman adalah 20 meter.
2. Diketahui jari-jari sebuah roda adalah 21 cm. Berapa kalikah roda itu
22
harus berputar untuk menempuh jarak 660 m? (π = ).
7
Penyelesaian:
K = 2πr
22
K =2 x x 21
7
= 132 cm
Jarak yang ditempuh dalam satu putaran penuh
adalah 132 cm.
Jarak seluruhnya yang harus ditempuh adalah
660 m = 66.000 cm.
Banyak putaran = 66.000 : 132 = 500 kali.
Jadi, roda itu harus berputar 500 kali untuk menempuh jarak 660 m.

2. Luas Bidang Lingkaran


Kita telah mengetahui keliling lingkaran. Sekarang kita akan belajar
tentang luas bidang lingkaran. Untuk menentukan rumus lingkaran ayo,
kita lakukan kegiatan berikut.
1) Gambarlah sebuah lingkaran yang panjang jari-
jarinya 6 cm.

10 Garis Singgung Lingkaran


2) Bagilah lingkaran itu menjadi beberapa ju-
ring yang sudut pusatnya masing-masing
300 30º seperti tampak pada gambar di
samping.

10 9
11 8
3) Juring yang terbentuk sebanyak dua belas.
12 7
Kemudian berilah nomor urut pada masing-
1 6
masing juring 1 sampai 12.
2 5
3 4

10 9
4) 11 8 Berilah arsiran pada setengah lingkaran.
12 7 Perhatikan gambar di samping ini.
1 6

2 5
3 4

5) Bagilah salah satu juring yang terbentuk,


a
b
misalnya seperti pada gambar di samping
ini.

6) Guntinglah lingkaran itu menurut jari-jarinya sehingga menjadi jur-


ing-juring. Letakkan potongan juring-juring tersebut seperti tampak
pada gambar di bawah. Mirip bangun apakah potongan-potongan ju-
ring tersebut?

a 11 10 9 8 7 b
r
1 2 3 4 5 6

Garis Singgung Lingkaran 11


Gambar yang terbentuk menyerupai persegi panjang. Jadi, luas bidang
lingkaran sama dengan jumlah luas daerah semua bidang yang mirip segitiga
tersebut. Dengan demikian, jumlah panjang alas semua bangun itu hampir
sama dengan keliling lingkaran, yaitu 2πr.
Jika L menyatakan luas bidang lingkaran dan r menyatakan panjang
jari-jari lingkaran, maka:
1
L= r(2πr) atau L = πr2.
2 1
Diketahui r = d
2
sehingga:
L = πr2
1
L=π( d)2
2
1 2
r L=πx d
4
1
L= πd2
4

Jika L menyatakan luas bidang lingkaran,


r menyatakan jari-jari lingkaran,
d menyatakan diameter lingkaran,
maka:
1
L = πr2 atau L = πd2
4

Contoh

1. Tentukan luas bidang lingkaran yang mempunyai


22
jari-jari 42 cm dan π = .
7

12 Garis Singgung Lingkaran


Penyelesaian:
Cara I:
Diketahui r = 42 cm
L = πr2
22
L= x 422
7
22
L= x 1.764
7
L = 5.544
Jadi, luas bidang lingkaran tersebut adalah 5.544 cm2.
Cara II:
r = 42 sehingga d = 42 cm x 2 = 84 cm
1
L = 4 π d2
1 22
L= x x 842
4 7
1 22
L= x x 7.056
4 7
L = 5.544
Jadi, luas bidang lingkaran tersebut adalah 5.544 cm2.
2. Diketahui luas bidang lingkaran 5.024 cm2.
a. Tentukan panjang jari-jari lingkaran tersebut.
(π = 3,14)
b. Berapa keliling lingkaran tersebut?
Penyelesaian:
a. L = 5.024
L = πr2
5.024 = 3,14 x r2
r2 = 5.024 : 3,14
r 2
= 1600
r = 40
Jadi, panjang jari-jari lingkaran tersebut adalah 40 cm.
b. Ingat kembali rumus keliling lingkaran.
K=2xπxr
K = 2 x 3,14 x 40
K = 251,2
Jadi, keliling lingkaran tersebut adalah 251,2 cm.

Garis Singgung Lingkaran 13


B. Panjang Busur, Luas Juring, dan Luas Tembereng

Kalian telah mempelajari dan menghitung keliling dan luas bidang


lingkaran. Selanjutnya marilah kita mendalami hubungan antara bagian-
bagian dari suatu lingkaran, diantaranya menghitung panjang busur, luas
juring, dan luas tembereng.

1. Panjang Busur
A
Perhatikan gambar di samping.
Pada lingkaran di samping terdapat dua juring
lingkaran, yaitu juring PAB dan juring PQR.
B Sudut APB adalah sudut pusat yang menghadap
P
busur AB. Sudut QPR adalah sudut pusat yang
Q menghadap busur QR. Bagaimana menghitung
R
panjang suatu busur lingkaran? Ayo, lakukanlah
percobaan berikut ini.
(1) Perhatikan gambar di samping. Buatlah sebuah
lingkaran dari karton dengan jari-jari 4 cm. B

Selanjutnya gambarlah sudut pusat APB = 60°. 600

P
Potonglah juring PAB.
(2) Ukurlah keliling lingkaran dengan menggunakan A

juring PAB sebagai satuan ukuran. Berapa kali


kalian harus mengukurkan juring PAB sampai
satu lingkaran penuh?
Ternyata, jika kalian melakukan dengan teliti,
maka ada sebanyak 6 kali pengukuran juring PAB
sampai satu lingkaran penuh. Ini berarti panjang busur
AB yang berhadapan dengan sudut pusat 60° adalah
seperenam dari keliling lingkaran tersebut.
Dari hasil percobaan menunjukkan:

sudut pusat 60° 1


= =
360° 360° 6

14 Garis Singgung Lingkaran


Perbandingan tersebut sama dengan perbandingan panjang busur AB
dengan keliling lingkaran. Ini berarti perbandingan sudut pusat dengan
360° sama dengan perbandingan panjang busur di depan sudut pusat itu
dengan keliling lingkaran.
Jika sudut pusat APB = a° dan keliling lingkaran = K, maka berlaku
rumus sebagai berikut.

a° busur AB
=
360° K
atau

panjang busur AB = x K
360°

Contoh

Perhatikan gambar berikut.


A

a0 0
60
O 28 cm B

Gambar di atas menunjukkan suatu lingkaran dengan titik pusat O,


berjari-jari 28 cm, dan besar sudut AOB = 60°. Hitunglah:
a. keliling lingkaran,
b. panjang busur pendek AB,
c. keliling juring OAB.
Penyelesaian:
a. K = 2πr
22
K =2x x 28
7
K = 176
Jadi, keliling lingkaran tersebut adalah 176 cm.

Garis Singgung Lingkaran 15



b. Busur AB = xK
360°
60°
= x 176
360°
= 29,3
Jadi panjang busur AB adalah 29,3 cm.
c. Keliling juring OAB = (29,3 + 28 + 28) cm = 85,3 cm
Jadi, keliling juring OAB adalah 85,3 cm.

2. Luas Juring
Coba ingat kembali percobaan mengukur panjang busur. Pada saat
kalian mengukur busur AB di sepanjang keliling lingkaran, daerah juring
PAB akan menutup luas lingkaran jika dipindahkan sebanyak 6 kali. Ini
berarti luas daerah juring adalah seperenam dari luas bidang lingkaran.

600
P

Jika a° menyatakan besar sudut pusat yang menghadap busur AB,


dan L menyatakan luas bidang lingkaran, maka:
a° luas juring PAB
=
360° L
atau

Luas juring PAB = x L
360°
A

Contoh
720
Perhatikan gambar di samping. O 21 cm
B

Diketahui lingkaran dengan titik pusat O,


panjang jari-jari 21 cm, dan besar sudut AOB =
72°. Hitung luas juring OAB.

16 Garis Singgung Lingkaran


Penyelesaian:

Luas juring OEF = 360° x πr2
72° 22
= x x 21 x 21
360° 7
= 277,2
Jadi, luas juring OEF adalah 277,2 cm2.

3. Luas Tembereng
Tembereng adalah suatu bidang di dalam
lingkaran yang dibatasi oleh busur dan tali
A
busur. Pada gambar di samping tampak
O tembereng yang dibatasi oleh busur AB (kecil)
dan tali busur AB.
Bagaimana cara menghitung luas tembereng?
Untuk mengetahuinya, mari kita perhatikan
B contoh berikut.
Perhatikan gambar di bawah ini. Diketahui lingkaran dengan titik
pusat O dan panjang jari-jari 30 cm, terdapat juring OAB dengan sudut
pusat 60°.
Hitunglah:
a. luas juring OAB,
b. luas segitiga AOB,
O c. luas tembereng AB.
60
0

Penyelesaian:
60°
a. Luas juring OAB = x 3,14 x 30 x 30
360°
T
A B
= 471
Jadi, luas juring OAB adalah 471 cm2.
b. Segitiga AOB adalah segitiga sama sisi sehingga OA = OB = AB = 30
cm dan AT = TB = 15 cm. Ingat perbandingan dalam segitiga siku-
siku yang memuat sudut istimewa (30° dan 60°).
AT : OT = 1 : 3
15 : OT = 1 : 3

Garis Singgung Lingkaran 17


OT = 3 x 15
= 15 3
= 25,98 cm
1
Luas segitiga AOB = x AB x OT
2
1
= x 30 x 25,98
2
= 389,7 cm2
Jadi, luas segitiga AOB adalah 389,7 cm2.
c. Luas tembereng AB adalah luas juring OAB dikurangi luas segitiga
AOB.
Luas tembereng AB = 471 – 389,7
= 81,3
Jadi, luas tembereng AB adalah 81,3 cm2.

Ayo Berlatih

1. Diketahui luas bidang lingkaran 15.400 cm2.


a. Tentukan panjang jari-jari lingkaran tersebut.
22
(π = )
7
b. Berapa keliling lingkaran tersebut?
2. Perbandingan panjang jari-jari dua buah lingkaran adalah 2 : 1.
Tentukan perbandingan antara keliling dan luasnya!
3. Perhatikan gambar di bawah!
Terdapat lingkaran dengan titik pusat O, sudut DOC = 30°, sudut
AOB = 90°, dan panjang busur CD = 6 cm. Hitunglah panjang busur
AB.
B
C
6 cm

300 D
O

18 Garis Singgung Lingkaran


4. Gambarlah sebuah lingkaran dengan titik pusat di O dan panjang jari-
jari 4,2. Buatlah sudut pusat MON = 720. Dan hitunglah luas juring
OMN!
5. A Perhatikan gambar berikut. Diketahui
lingkaran dengan titik pusat O dan
panjang jari-jari 10 cm. Juring OAB
mengapit sudut pusat 90°.
O B
Hitunglah:
a. luas juring OAB,
b. luas segitiga AOB,
c. luas tembereng AB.

Garis Singgung Lingkaran 19


Bagian

3
Garis Singgung
Lingkaran
Apakah kalian bisa naik sepeda? Bagaimana roda sepeda dapat
bergerak maju? Coba kalian perhatikan komponen-komponen sepeda yang
dapat menggerakkan roda sepeda. Perhatikan rantai sepeda yang
menyinggung gir, dapatkah kalian menghitung panjang rantai yang
digunakan? Untuk mengetahuinya kalian harus memahami garis singgung
lingkaran.

A. Pengertian dan Sifat Garis Singgung


k k k k Untuk memahami pengertian dan sifat-sifat
P S garis singgung pada lingkaran, perhatikan bahasan
W berikut ini.
Pada gambar di samping, garis AB merupakan
A B
O diameter dan juga sebagai sumbu simetri lingkaran
dengan pusat O.
T
R
Q
(i) (ii) (iii)

20 Garis Singgung Lingkaran


Garis PQ merupakan tali busur terpanjang dan tegak lurus pada garis
AB. Garis k berimpit dengan PQ, kemudian digeser meninggalkan PQ
dengan posisi yang selalu sejajar dengan tali busur PQ, dan tegak lurus
pada AB atau jari-jari OB.
Pada letak (i), garis k memotong lingkaran di titik R dan S. Pada letak
(ii), garis k memotong lingkaran di titik T dan W. Pada letak (iii), garis k
memotong lingkaran hanya pada satu titik, yaitu titik B, sehingga pada
letak (iii) garis k disebut garis singgung. Titik B disebut titik singgung.
Selanjutnya perhatikan gambar berikut.

k
O
B
B1

Jika garis k diputar dengan pusat perputaran titik A ke arah busur


AB' yang lebih kecil dari busur AB maka kita peroleh segitiga OAB' sama
kaki.
1
∠ OAB' = ∠ OB'A = ×(180º- ∠ AOB')
2
Jika kita terus memutar garis k ke arah busur yang lebih kecil dan
lebih kecil lagi maka ∠ OAB' = ∠ OB'A akan makin besar dan ∠ AOB' makin
kecil. Pada suatu saat garis k akan menyinggung lingkaran di titik A dengan
titik B' berimpit dengan titik A dan saat itu berlaku.
1
∠ OAB' = ∠ OB'A = ×(180º- ∠ AOB')
2
1
= ×(180º - 0º)
2
= 90º
Hal ini menunjukan bahwa jari-jari OA tegak lurus dengan garis
singgung k di titik A.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa :
Garis singgung lingkaran adalah garis yang memotong suatu lingkaran
di satu titik dan berpotongan tegak lurus dengan jari-jari lingkaran di titik
singgungnya.

Garis Singgung Lingkaran 21


Untuk lebih memahami, perhatikan lagi bahasan berikut.
Pada Gambar di samping garis k tegak lurus
k
dengan jari-jari OA. Garis k adalah garis singgung
lingkaran di titik A, sedangkan A disebut titik
singgung lingkaran.
A
Karena garis k ⊥ OA, berarti sudut yang
O dibentuk kedua garis tersebut besarnya 90º.
Dengan demikian secara umum dapat dikatakan
bahwa setiap sudut yang dibentuk oleh garis yang
melalui titik pusat dan garis singgung lingkaran
besarnya 90º.
Dapatkah kamu menemukan banyaknya garis singgung apabila
terdapat suatu titik pada lingkaran dan suatu titik yang ada di luar
lingkaran?
Pahami uraian berikut!
Perhatikan gambar di samping! Garis h
h1 k memotong lingkaran di dua titik, yaitu A dan B.
h B1 Garis diputar dengan titik A menjadi h, titik B
B bergerak sepanjang keliling lingkaran sehingga
berimpit di titik A. Dikatakan garis h'
A
menyinggung lingkaran di titik A. Berapa banyak
garis singgung melalui titik A?
Dari perubahan di atas didapatkan, bahwa
melalui suatu titik pada lingkaran hanya dapat
dibuat satu garis singgung pada lingkaran tersebut.
Apabila ada suatu titik yang terletak di luar lingkaran, maka dapat
dibuat dua garis singgung lingkaran yang melalui titik tersebut.

Perhatikan gambar di samping!


P A Gambar (i) menunjukan titik A terletak di luar
lingkaran P.

(i)

22 Garis Singgung Lingkaran


Gambar (ii) menunjukkan garis singgung
C yang dibuat dari titik A.
Apakah kalian masih ingat dengan sifat garis
A singgung lingkaran? Berbentuk apakah
P
ΔAPC dan ΔAPB?
Perhatikan ΔAPC dan ΔAPB
B (ii) Dengan menggunakan teorema Phytagoras
panjang garis singgung AC dan AB dapat
ditentukan.
AC² = AP² - PC²
AB² = AP² - PB²
AB² = AP² - PC²
Jadi, AC² = AB² atau AC = AB.

B. Melukis Garis Singgung Lingkaran


Cobalah kalian ikuti langkah-langkah membuat garis singgung
lingkaran berikut ini.

1. Melukis garis singgung lingkaran melalui titik pada


lingkaran.
Melukis garis singgung lingkaran melalui titik A yang terletak pada
lingkaran, berarti melukis garis yang melalui titik A dan tegak lurus
terhadap jari-jari OA. Langkah-langkah melukisnya seperti berikut.
1. Buatlah jari-jari OA, kemudian
perpanjanglah.
O A

2. Lukislah busur lingkaran dengan pusat A


(jari-jarinya lebih kecil dari OA), sehingga
memotong OA dan perpanjangannya di K
O A
K L
dan L.

Garis Singgung Lingkaran 23


3. M Lukislah busur lingkaran yang berjari-
jari sama panjang dengan pusat K dan
L, sehingga saling berpotongan di M dan
O K A L N. (Jari-jari kedua lingkaran
harus lebih besar dari 1 KL).
2
N

4. Hubungkan titik M dan N, sehingga


terbentuk garis MN. Garis MN
O K A L
merupakan garis singgung lingkaran
yang pusatnya di titik O.
N

2. Melukis garis singgung lingkaran yang melalui titik di luar


lingkaran
Langkah melukisnya seperti berikut.
1. Lukislah lingkaran dengan pusat O dan
titik A di luar lingkaran.

2. Hubungkan titik O dan A.

O A

K
3. Lukislah busur lingkaran yang berjari-
jari sama panjang dengan pusat O dan
A, sehingga saling berpotongan di K dan
O A L (jari-jari kedua lingkaran harus lebih
besar dari OA)
L

24 Garis Singgung Lingkaran


K
4. Hubungan K dan L, sehingga memotong
OA di titik M.
M
O A

(4) L

B K
5. Lukislah lingkaran dengan pusat M
dan jari-jari MA, sehingga memotong
O
lingkaran dengan pusat O di titik B
M A
B dan C.

C
(5) L

B K
6. Hubungkan titik A dengan titik B, dan
titik A dengan C. Garis AB dan AC
O M A
adalah garis-garis singgung lingkaran.

C
L
(6)

C. Panjang Garis Singgung Lingkaran


Untuk menentukan panjang garis singgung lingkaran, kita harus
memahami beberapa unsur lingkaran.
Gambar di samping adalah lingkaran
dengan pusat O. B

Titik A terletak di luar lingkaran. AB


adalah garis singgung lingkaran yang
menyinggung di titik B. Maka AB tegak O A
lurus terhadap OB.

Garis Singgung Lingkaran 25


Segitiga OAB siku-siku di B, maka berlaku Teorema Pythagoras
AO² = OB² + AB²
AB² = OA² - OB²
Jadi, AB = OA² - OB²

Contoh

1. Ditentukan lingkaran dengan


R titik pusat di titik O. Panjang jari-
jarinya 5 cm. Titik Q terletak 13
cm dari titik O. Garis PQ dan RQ
Q adalah garis singgung lingkaran.
O
Hitunglah panjang garis PQ dan
RQ.
P

Penyelesaian :
Segitiga ORQ adalah segitiga siku-siku.
QR² = OQ² - OR²
= 13² - 5²
= 169 - 25
= 144
QR = 12
PQ = QR = 12 cm
Jadi, panjang garis PQ dan RQ masing-masing 12 cm.
2. Perhatikan gambar di samping. Titik P di luar lingkaran yang berpusat
di O, dibuat garis singgung PA. Jika panjang jari-jari lingkaran 5 cm dan
panjang garis singgung PA = 12 cm, hitunglah panjang OP! Penyelesaian
Misal Panjang OP = x cm
ΔOAP siku-siku di A, maka:
OP² = OA² + PA² A
x² = 5² + 12²
= 25 + 144
= 169
O P
x = 169
x = 13
Jadi, panjang OP = 13 cm.

26 Garis Singgung Lingkaran


Ayo Berlatih
m l
1. Perhatikan gambar di samping. Dari
garis-garis k, l, m, n, dan p pada gambar
k di atas, manakah garis singgung
lingkaran?

2. Lukislah garis singgung pada lingkaran


R yang berpusat di O yang melalui titik
R!
O

3. Lukislah pada kertas berpetak lingkaran dengan pusat di titik P(3,2)


dan jari-jari 4 satuan panjang. Selanjutnya, lukislah garis singgung
lingkaran yang melalui titik Q(-1, 2).
4. E Perhatikan gambar di samping DE dan
DC adalah garis singgung. Jika OE = 5
5cm
8cm cm dan BD = 8 cm. Hitunglah:
D
O B
a. DE dan DC,
b. Luas CDEO.
C

5. Pada gambar berikut, panjang jari-jari


OC = 6 cm dan panjang OA = 10 cm.
C
Hitunglah:
a. panjang AB.
A b. luas
O
c. luas layang-layang ∠AOC, dan
d. panjang tali busur BC!
B

Garis Singgung Lingkaran 27


Bagian

4
Garis Singgung Persekutuan
Dua Lingkaran

Setelah kalian memahami pengertian dan sifat-sifat garis singgung


lingkaran serta cara melukis garis singgung dan menentukan panjang garis
singgung, berikutnya akan dibahas mengenai garis singgung dua lingkaran.

A. Kedudukan Dua Lingkaran


Perhatikan gambar-gambar berikut ini. Jika terdapat dua lingkaran
masing-masing lingkaran L1 berpusat di M dengan jari-jari r1 dan lingkaran
L 2 berpusat di N dengan jari-jari r 2 dimana r2 > r 1 dan garis yang
menghubungkan kedua pusat lingkaran (MN) disebut garis pusat atau garis
sentral, maka terdapat beberapa kedudukan lingkaran sebagai berikut.
1. L2 terletak di dalam L1 dengan M dan N
L1
L2 berimpit, sehingga panjang MN = 0. Dalam
hal ini dikatakan L2 terletak di dalam L1 dan
M, N
merupakan lingkaran sepusat (kosentris).

M, N = O

28 Garis Singgung Lingkaran


2. L 2 terletak di dalam L 1 dan tidak
L1 bersinggungan. Panjang MN < r2 < r1
L2

M N

M N < r 2< r 1

3. L2 terletak di dalam L1 dan MN = r2 = ½


L1
L2 r1, sehingga L1 dan L2 bersinggungan di
dalam.
M N

1
2

4. L2 berpotongan dengan L1
L1
L2 dan r2 < MN < r1
M N

r 2< M N < r 1

5. L1 L1 berpotongan dengan L2
L2
dan r1 < MN < r1 + r2
M N

r 1< M N < r 1+ r 2

L1
6. L2 L 1 terletak di luar L 2 dan saling
M N bersinggungan di luar. Panjang MN = r1 + r2

M N = r 1+ r 2

Garis Singgung Lingkaran 29


L1
7. L2 L2 terletak di luar L1 dan MN > r1 + r2
M N sehingga saling terpisah.

M N > r 1+ r 2

(vii)

B. Garis Singgung Persekutuan


Pada beberapa kedudukan lingkaran seperti tersebut di atas, maka
dapat dibuat garis singgung persekutuan dua lingkaran. Garis singgung
pesekutuan adalah garis yang menyinggung dua buah lingkaran sekaligus.
Perhatikan gambar kedudukan lingkaran berikut. Apakah untuk
setiap dua lingkaran selalu dapat dibuat garis singgung persekutuan?
1. Pada kedua lingkaran yang titik pusatnya
berimpit, kedua lingkaran tidak mempunyai
garis singgung persekutuan.
M, N

2. Pada gambar di samping, kedua lingkaran


tidak mempunyai garis singgung per-
M N sekutuan.

3. Kedua lingkaran mempunyai satu garis


singgung persekutuan. Garis AB merupa-
C kan garis singgung persekutuan dan titik C
M N
merupakan titik singgung persekutuan.

30 Garis Singgung Lingkaran


4. A Kedua lingkaran mempunyai dua garis
B
singgung persekutuan, yatu AB dan CD.
Garis singgung persekutuan AB dan CD
M N
disebut garis singgung persekutuan
luar.
D

C
E

A
5. Kedua lingkaran mempunyai tiga garis
B singgung persekutuan, yaitu AB, CD,
dan EF.
G
M N Garis AB dan CD disebut garis singgung
D persekutuan luar, sedangkan garis EF
C disebut garis singgung persekutuan
F dalam.

6. A Kedua lingkaran mempunyai empat


P B garis singgung persekutuan, yaitu AB,
S
CD, PQ dan RS. Garis AB dan CD
M N
disebut garis singgung persekutuan
Q
R D luar, sedangkan garis PQ dan RS
C disebut garis singgung persekutuan
dalam.

1. Melukis dan menghitung panjang garis singgung


persekutuan dalam
Langkah-langkah melukis garis singgung persekutuan dalam dua
lingkaran adalah sebagai berikut.
1. Lukislah lingkaran yang berpusat di M
dan N dengan jari-jari r 1 dan r 2
r1 r2 kemudian hubungkan titik pusat M dan
M N
N.

Garis Singgung Lingkaran 31


2. A Lukislah busur lingkaran dari M dan N
dengan jari-jari yang sama dan
r1
panjangnya lebih besar dari 1 MN,
r2 2
M N
sehingga berpotongan di A dan B.

3. Hubungkan A dan B sehingga


memotong MN di C.
M C N

4. Lukislah lingkaran yang berpusat di C


dengan jari-jari CM.
M C N

D A

5. Lukis busur lingkaran dari M dengan


jari-jari r1 + r2, sehingga memotong
M C N
r 1 +r 2 lingkaran yang berpusat di C dengan
jari-jari CM di titik D dan E.
E B

D A
6. Hubungkan M dengan D dan M dengan
P
E, sehingga memotong lingkaran
dengan pusat M di titik P dan R.
M C N

E B

32 Garis Singgung Lingkaran


7. D A Lukislah busur kingkaran dari P dengan
P jari-jari DN, sehingga memotong
S lingkaran berpusat di N pada titik Q.
M C N
(Jadi, PQ = DN). Lukislah busur
R
Q lingkaran dari R dengan jari-jari EN,
sehingga memotong lingkaran berpusat
E B di N pada titik S. (Jadi, RS = EN).
D A
8. P Hubungkan titik P dengan Q dan R
S dengan S. Garis PQ dan RS adalah garis
M C
singgung persekutuan dalam dua
N
R
Q lingkaran yang berpusat di M dan N.

E B

Setelah mengetahui langkah-langkah melukis garis singgung


persekutuan dalam dua lingkaran, selanjutnya akan dibahas cara-cara
menentukan panjang garis singgung persekutuan dalam. Coba pahami
uraian berikut.
Perhatikan gambar di bawah ini.
S L 1 adalah lingkaran yang bertitik
p
pusat di M.
L1 d L 2 adalah lingkaran yang bertitik
d L2
N pusat di N
M p
r2 PQ merupakan garis singgung
Q
persekutuan dalam lingkaran L1 dan L2
r1 = MP adalah jari-jari lingkaran L1
p
S r2 = NQ adalah jari-jari lingkaran L2

L1 d
d = PQ adalah panjang garis singgung
d L2
M p N persekutuan dalam
r2
Q
p = MN adalah panjang garis pusat
(sentral)

Garis Singgung Lingkaran 33


Garis SN digambar sama panjang dan sejajar dengan garis PQ.
∠MPQ = 90º, sehingga ∠MSN = 90º (sehadap).
Didapatkan segi empat PQNS
PQ // SN dan PS // QN.
∠SPQ = ∠PSN = ∠NQP = 90º
Jadi, segi empat PQNS merupakan persegi panjang dengan PQ = SN
= d dan PS = QN = r2
Selanjutnya perhatikan segitiga MSN. Segitiga MSN siku-siku di S,
maka dengan menggunakan dalil Pythagoras didapatkan :
SN² = MN² - MS²
SN² = MN² - (MP + PS)² → MS = MP + PS.
Karena SN = PQ, maka bisa di tulis:
PQ ² = MN² - (MP + PS)²
d² = p² - (r1 + r2)²
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:

Panjang garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran adalah:


d² = p² - (r1 + r2)²
d : panjang garis singgung persekutuan dalam
p : jarak pusat lingkaran pertama dan lingkaran kedua
r1, r2 : jari-jari lingkaran pertama dan lingkaran kedua

Contoh

1. Diketahui lingkaran dengan titik pusat A panjang jari-jarinya 3 cm


dan lingkaran dengan titik pusat B panjang jari-jarnya 7 cm. Jarak A
dan B adalah 26 cm. Garis singgung persekutuan dalam menyinggung
lingkaran A di titik S dan lingkaran B di titik T.
a. Gambarlah keadaan tersebut.
b. Tentukan panjang garis singgung persekutuan dalam kedua
lingkaran tersebut.

34 Garis Singgung Lingkaran


Penyelesaian:
Panjang garis persekutuan dalam
S
3cm 26cm
d² = p² - (r1 + r2)²
A B
d² = 26² - (3 + 7)²
7cm
T d² = 676 - 100
3cm
d² = 576
M
d = 24
Jadi, panjang garis singgung persekutuan dalam kedua lingkaran
adalah 24 cm.
2. Panjang garis singgung persekutuan dalam dua buah lingkaran adalah
8cm. Jarak kedua pusat lingkaran itu adalah 10 cm. Jika panjang salah
satu jari-jari lingkaran 4 cm, hitunglah panjang jari-jari lingkaran yang
lain!
Penyelesaian.
Panjang garis singgung persekutuan dalam = 8 cm, maka d = 8.
Jarak kedua pusat lingkaran = 10 cm, maka p = 10.
Panjang salah satu jari-jari lingkaran = 4 cm, maka r1 =4.
Panjang jari-jari lingkaran yang lain = r2 cm.
d² = p² - ( r1 + r2)²
8² = 10² - (4 + r2)²
64 = 100 - (4 + r2)²
(4 + r2)² = 100 - 64
(4 + r2)² = 36
(4 + r2)² = 6²
4 + r2 = 6
r2 = 6 - 4
r2 = 2
Jadi panjang jari-jari yang lain adalah 2cm.

2. Melukis dan menghitung Panjang Garis Singgung


Persekutuan Luar
Langkah-langkah melukis garis singgung persekutuan luar dua
lingkaran, adalah sebagai berikut.

Garis Singgung Lingkaran 35


(1) Lukislah lingkaran yang berpusat di M
dan N dengan jari-jari r 1 dan r 2 ,
M N kemudian hubungkan M dan N (r1 > r2).

A
(2) Lukislah busur lingkaran yang berpusat
di M dan N dengan jari-jari yang sama
dan panjangnya lebih besar dari
M N 1
MN,
2
sehingga berpotongan di A dan B.
B

(3) Hubungkan A dan B sehingga


memotong MN di C.
M C N

A
(4) Lukislah lingkaran yang berpusat di C
dengan jari-jari CM.

M C N

(5) D Lukislah busur lingkaran yang berpusat


di M dengan jari-jari r1 - r2, sehingga
C
M N memotong lingkaran yang berpusat di
E C di titik D dan E.

36 Garis Singgung Lingkaran


(6) P
A Hubungkan M dengan D dan M dengan
D
E dan perpanjanglah sehingga
memotong lingkaran yang berpusat di
M C N M di titik P dan R.
E

R
B

A
(7) P Lukislah busur lingkaran dari P dengan
D Q jari-jari DN, sehingga memotong
lingkaran yang berpusat di N di titik Q.
M C N
Lukislah busur lingkaran dari R dengan
E S jari-jari RN, sehingga memotong
R lingkaran yang berpusat di N di titik S.
B

A
P
(8) Hubungkan P dengan Q dan R dengan
D Q
S. Garis PQ dan RS adalah garis
M C N singgung persekutuan luar dua
E lingkaran yang berpusat di M dan N.
R
B

Seperti halnya pada garis singgung persekutuan dalam, kita juga akan
membahas cara-cara menentukan panjang garis singgung persekutuan
luar. Coba pahami uraian berikut.
Perhatikan gambar di bawah ini.
L1 adalah lingkaran yang bertitik pusat
A
l di M
S B
r1 l L2 adalah lingkaran yang bertitik pusat
r2 di N
M p N
L2 AB merupakan garis singgung persekutuan
L1
luar

Garis Singgung Lingkaran 37


r1 = AM adalah jari-jari lingkaran L1
r2 = BN adalah jari-jari lingkaran L2
l = AB adalah garis singgung persekutuan luar
p = MN adalah panjang garis pusat (sentral)
Garis SN digambar sama panjang dan sejajar dengan garis AB sehingga
∠ MSN = ∠ SAB = 90º (sehadap).
Didapatkan segiempat SABN.
SN // AB dan AS // BN
∠ SAB = ∠ ASN = ∠ BNS = 90º
Jadi segiempat ABNS merupakan persegi panjang dengan AB = SN = l
dan AS = BN = r2.
Selanjutnya perhatikan segitiga MSN. Segitiga MSN siku-siku di S,
maka dengan menggunakan dalil Pythagoras didapatkan:
MN² = SN² + MS², atau
SN² = MN² - MS²
SN² = MN² - (AM - AS)²
Karena SN = AB =l, maka dapat ditulis :
AB² = MN² - (AM - AS)²
l² = p² - (r1 - r2)²

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :

Panjang garis singgung persekutuan luar dua lingkaran


adalah:
l² = p² - (r1 - r2)², untuk r1 > r2
l : panjang garis singgung persekutuan luar
p : jarak pusat lingkaran pertama dan
lingkaran kedua
r1 , r2 : jari-jari lingkaran pertama dan lingkaran
kedua

38 Garis Singgung Lingkaran


Contoh

Dua lingkaran panjang jari-jarinya 11 cm dan 3 cm. Jarak kedua titik


pusat lingkaran 17 cm. Hitunglah panjang garis singgung persekutuan luar
kedua lingkaran.
Penyelesaian:
l² = p² - (r1 - r2)²
l² = 17² - (11 - 3)²
l² = 17² - 8²
l² = 289 - 64
l² = 225
l = 225
l = 15
Jadi panjang garis singgung lingkaran luar kedua lingkaran adalah
15 cm.

Ayo Berlatih
1. Buatlah lingkaran dengan pusat O panjang jari-jari 2 cm. Titik P
terletak di luar lingkaran.
a. Lukis garis singgung lingkaran yang dapat kalian lukis melalui
titik A.
b. Berapa banyak garis lingkaran yang dapat kalian lukis melalui
titik A.
2. Lukislah garis singgung yang terjadi, apabila ada lingkaran dengan
jari-jari 2,5 cm dan titik A yang berjarak 6 cm dari pusat lingkaran.
3. Panjang garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran 8 cm. Jarak
titik pusat kedua lingkaran tersebut 10 cm. Jika panjang jari-jari
lingkaran yang kecil 2 cm, hitunglah panjang jari-jari yang lain.
4. Dua buah lingkaran panjang jari-jarinya 3 cm dan 5 cm, panjang garis
singgung persekutuan dalam kedua lingkaran tersebut 15 cm. Berapa
jarak kedua titik pusat lingkaran?

Garis Singgung Lingkaran 39


5. Ditentukan dua buah lingkaran masing-masing garis tengahnya 12 cm
dan 8 cm. Panjang antara dua pusat lingkaran tersebut 26 cm.
Hitunglah panjang garis singgung persekutuan dalam lingkaran.
6. Sebuah lingkaran dengan titik pusat A jari-jarinya 8 dan lingkaran
dengan titik pusat B jari-jarinya 3. Jarak kedua titik pusat lingkaran
13 cm. Sebuah garis singgung persekutuan luar menyinggung lingkaran
A di titik K dan lingkaran B di titik L.
a. Gambarlah keadaan tersebut!
b. Hitung garis singgungnya!
7. Jarak kedua titik pusat lingkaran 34 cm dan panjang garis singgung
persekutuan luarnya 30 cm. Jika panjang jari-jari lingkaran yang besar
20 cm, hitunglah panjang jari-jari lingkaran lainnya.
8. Dua buah lingkaran masing-masing mempunyai panjang jari-jari 25 cm
dan 5 cm. Panjang garis singgung persekutuan luar kedua lingkaran
tersebut 21 cm. Hitunglah jarak kedua titik pusat lingkaran tersebut!

40 Garis Singgung Lingkaran


Bagian

5
Penerapan Garis
Singgung Lingkaran
Penerapan garis singgung lingkaran dalam kehidupan sehari-hari
banyak kita jumpai pada sabuk lilitan mesin atau rantai sepeda atau sepeda
motor. Atau mungkin kalian pernah menjumpai seseorang tukang bangunan
mengikat pipa air. Hal itu untuk memudahkan mengangkat pipa tersebut.
Coba perhatikan sepeda yang sedang melaju. Apakah yang
menggerakkan sepeda tersebut. Penggerak sepeda berupa dua buah roda
bergerigi dengan sebuah rantai yang melilit kedua roda bergerigi tersebut.
Tahukah kalian berapakah panjang minimal rantai yang digunakan untuk
menggerakkan kedua roda bergerigi tersebut?
Perhatikan gambar berikut dan pahami penjelasannya.
A Rantai dianggap sebagai sabuk
l
B lilitan yang menghubungkan
r1 r2 dua buah lingkaran. Lingkaran
a 3600
-a
p N besar (L1) bertitik pusat di M
C
dengan panjang jari-jari = r1.
l Lingkaran kecil (L2) bertitik
D
M
pusat dengan di N dengan
panjang jari-jari = r2.

Garis Singgung Lingkaran 41


AB dan DC adalah garis singgung persekutuan luar kedua lingkaran.
Garis MN adalah jarak kedua pusat lingkaran. Jika sudut α adalah sudut
pusat yang menghadap busur AD yang besar, maka besar sudut yang
menghadap busur CB yang kecil adalah 360º - α (dibaca alpha).
Dengan mengetahui panjang garis singgung persekutuan luar dan
sudut pusat tsb, maka dapat dihitung panjang sabuk lilitan minimal yang
menghubungkan kedua lingkaran.

Panjang sabuk lilitan minimal =


2 × CD + panjang busur AD (besar) + panjang busur CB
(kecil) dengan CD adalah panjang garis singgung
persekutuan luar.
panjang CD (l) = p² - (r1 - r2)²
α
panjang busur AD (besar) × 2 π r1
360º
360º - α
Panjang busur BC (kecil) = × 2 π r2
360º

Berikut ini beberapa masalah sehari-hari menggunakan penyelesaian


garis singgung lingkaran.
1. Roda mesin pemecah batu supaya dapat berputar harus dihubungkan
dengan sabuk lilitan terhadap roda mesin generator. Panjang jari-jari roda
mesin pemecah batu 14 cm dan jari-jari roda mesin generator 7 cm. Jarak
kedua titik pusat roda 25 cm dan sudut yang dibentuk kedua jari-jari
yang melalui titik singgung 216º. Hitung panjang sabuk lilitan kedua roda!
Penyelesaian.
S l Misal seperti gambar di samping.
R
r1 = MS = MP = 14 cm
r2 = NQ = NR = 7 cm
β
M p N
r2 p = MN = 25 cm
r1
Q
l
P

42 Garis Singgung Lingkaran


Panjang PQ = l = p²- (r1 - r2)²
= 25² - (14 - 7)²
= 625 - 49
= 576
l = 24 cm
216 22
Panjang busur SP (besar) = ×2× × 14
360 7
= 0,6 × 88
= 52,8 cm
360 - 216
Panjang busur RQ (kecil) = × 2 × 22 × 7
360
144
= × 44
360
= 0,4 × 44
= 17,6 cm.
Panjang sabuk lilitan = 2 × 24 + 52,8 + 17,6 = 118,4. Jadi panjang sabuk
lilitan minimal yang menghubungkan kedua lingkaran adalah 118,4 cm.
2. Ayah membeli tiga buah pipa air, yang
masing-masing berjari-jari 7cm. Untuk
memudahkan membawanya, ayah meminta
tukang bangunan untuk mengikatkan pipa
air itu menjadi satu. Rudi mengamati
penampang ketiga pipa air yang diikat
seperti berikut. Berapakah panjang tali mini-
mal yang tampak pada gambar di samping.

Penyelesaian:
Misalkan penampang tiga buah pipa air
H G
digambar seperti berikut.
C
Hubungkan titik pusat ketiga lingkaran dan
I titik pusat dengan tali yang melingkarinya,
F
sehingga diperoleh panjang DE = FG =HI =
A B
AB = AC = BC = 2 × jari-jari = 14 cm.
D E

Garis Singgung Lingkaran 43


Segitiga ABC sama sisi, sehingga.
∠ ABC = ∠ BAC = ACB = 60º;
∠ CBF = ∠ ABE = 90º (siku-siku);
∠ FBE = ∠ GCH = ∠ DAI = 360º - (60º - 90º - 900) = 120º
sudut pusat
Panjang busur lingkaran = × keliling lingkaran,
3600

(
sehingga diperoleh panjang EF = panjang GH = panjang DI
120 º 22
= x 2 x x7
360º 7
= 1 x 44
3
44
= cm
3
Panjang tali lilitan minimal
(

(
= DE + FG + HI + panjang EF + panjang GH + panjang DI
(

= (3 × panjang DE) + ( 3 × panjang EF)


44
= 3 × 14 + 3 ×
3
= 42 + 44
= 86 cm
3. Gambar di samping adalah penampang
tiga buah pipa air yang berbentuk
tabung dengan diameter 14 cm.
Berapakah panjang tali minimal untuk
mengikat tiga buah pipa dengan
susunan tersebut?
Penyelesaian.
A B C

P Q R

D E F

Perhatikan gambar di atas.

44 Garis Singgung Lingkaran


panjang AB = BC = PQ = QR = DE = EF.
panjang PQ = 2 × jari-jari
= 2 × 7 cm
= 14 cm
1
(

panjang AD = keliling lingkaran


2
1 22
= × × 14 cm
2 7
= 22 cm.
Panjang tali minimal
(

(
= AB + BC + CF + EF + DE + AD
= 14 + 14 + 22 + 14 + 14 + 22
= 100 cm.
Jadi panjang tali untuk mengikat ketiga buah pipa tersebut minimal
100 cm.
4. V Perhatikan gambar di
U samping! Ditentukan ling-
r1 karan masing-masing ber-
M N pusat di titik M dan N.
Terdapat sebuah tali yang
melilit kedua lingkaran
tersebut.
Hitunglah panjang tali minimal, jika diketahui:
Panjang MN = 30 cm, MV = 27 cm, UN = 3 cm dan a = 280º.

Penyelesaian.
r1 = MV = MR = 27 cm
V l
U r2 = NU = NS = 3 cm
r1 p = MN = 30 cm
M p a = 280º ® b = 80º
l = RS = UV
S
l
R
Gb. 5.8

Garis Singgung Lingkaran 45


l = p² - (r1 - r2)²
= 30²- (27 - 3)²
= 30² - 24²
= 90 - 576
= 324
= 18 cm
280 22
(

Panjang VR (besar) = × 2 × 7 × 27
360
7 22
= × 2 × 7 × 27
9
= 308 cm
80 22
(

Panjang SV (kecil) = × 2 × 7 × 27
360
2 22
= ×2× × 27
9 7
= 14,67 cm
Panjang tali minimal = UV + VR + RS + SU
= 18 + 308 + 18 + 14,67
= 358,67 cm
5. Dua buah kayu berpenampang lingkaran diikat dengan tali yang
panjangnya 144 cm. Jika jari-jarinya sama panjang maka tentukan
panjang jari-jari kedua kayu.
Penyelesaian.
A B

O r1 P

C D
(

OP = AB = CD = 2r panjang AC = panjang BD = π r
(

Panjang tali = AB + AC + CD + BD = 144


2r + πr + 2r + πr= 144
4r + 2π r = 144

46 Garis Singgung Lingkaran


2r (2 + π) = 144
7
r = 72 ×
36
= 14 cm
Jadi jari-jari kayu tersebut adalah 14 cm.

Ayo Berlatih

1. Gambar di samping adalah penampang


enam buah drum yang berbentuk tabung
dengan jari-jari 24 cm. Hitunglah panjang
tali minimal yang diperlukan untuk
mengikat enam buah drum tersebut.

2. Gambar di samping adalah penampang


enam buah kaleng yang berbentuk tabung
dengan jari-jari 10 cm. Hitunglah panjang
tali minimal yang diperlukan untuk
mengikat enam buah kaleng tersebut.

3. Mesin penggiling padi digerakkan dengan generator yang dihubungkan


dengan sabuk lilitan. Panjang jari-jari roda mesin penggiling padi 36
cm dan jari-jari roda mesin generator 8 cm. Jarak kedua titik pusat
roda 53 cm dan sudut yang dibentuk 240º. Hitunglah panjang lilitan
kedua roda.

Garis Singgung Lingkaran 47


Bagian

6
Persamaan Garis Singgung
Lingkaran pada Sistem Koordinat

A. Persamaaan Lingkaran
Untuk setiap titik P (x, y) pada kurva, jarak O
Y
dan P adalah tetap. Andaikan jarak tetap yang
P(x, y) dimaksud adalah r, maka r2 = x2 + y2.
Jadi persamaan lingkaran dengan pusat O (0, 0)
X
O
dan jari -jari r adalah x2 + y2 = r2.
Apabila P (x, y) digeser sajauh a ke kanan dan
Y sejauh b ke atas, akan didapatkan suatu lingkaran
P(x, y)
yang berpusat P′ (x′, y′).
Pandang P′ (x′, y′) dimana:
x′ = x + a atau x = x′ - a
X y′ = y + b atau y = y′ - b
Dari bentuk x2 + y2 = r2 menjadi
(x′ - a)2 + (y′ - b)2 = r2 dan titik pusatnya (a, b).
Jadi persamaan lingkaran dengan pusat (a, b) jari-jari r adalah
(x - a) 2 + (y - b) 2 = r 2.

48 Garis Singgung Lingkaran


Contoh

1. Tentukan tempat kedudukan titik-


Y titik yang mempunyai jarak 5 satuan
titik pusat O (0, 0).
Penyelesaian :
X
(5, 0)
Persamaan kedudukan titik -titik
pada lingkaran yang berpusat O (0, 0)
dan mempunyai jari-jari 5 satuan
adalah x2 + y2 = 52 atau x2 + y2 = 25.
2. Tentukan pusat dan jari-jari lingkaran x2 + y2= 49!
Penyelesaian.
Persamaan lingkaran x2 + y2 = 49 sama dengan bentuk x2 + y2= 72
sehingga mempunyai pusat (0, 0) dan jari-jari r = 7 satuan.

B. Persamaan Garis Singgung Lingkaran


Suatu lingkaran dan garis singgung lingkaran yang berada pada sistem
koordinat X O Y, mempunyai persamaan x2 + y2 = r2 dan persamaan garis
singgungnya adalah y = mx + n, dimana m gradien garis singgung dan n
konstanta. Apabila garis singgung melalui suatu titik (a, b) didapatkan
persamaan y - b = m (x - a).
Dua garis dengan persamaan y = m1 x + n1 dan y= m2 x + n2 saling
tegak lurus, maka m . m = -1.
1 2

Perhatikan gambar di bawah ini.


Y

AA(x(x1,1,yy1)1)

X
O

Gg

Garis Singgung Lingkaran 49


y
Menurut sifat garis singgung lingkaran, OA ⊥ g;mOA = x 1 maka
x1 1
mg = - y
1
Selanjutnya, persamaan garis melalui A (x1, y1) dan mempunyai
x
gradien m = - y 1 adalah
1
x1
y - y1 = - (x - x1) atau
y1
y1 y - y12 = -x1 x + x21
x1 x + y1 y = x21 + y12
Karena (x1, y1) pada x2 + y2 = r2, maka x12 + y22 = r2,
selanjutnya x1 x + y1 y = r2
Persamaan garis singgung melalui (x1, y1) pada lingkaran x2 + y2 = r2
adalah x1 x + y1 y = r2

Contoh

1. Tentukan persamaan garis singgung lingkaran x2 + y2 = 25, dimana


garis singgung tersebut melalui titik A (3, -4).
Penyelesaian
4 3
Garis singgung lingkaran g ⊥ OA, moA = - , maka mg = .
3 4
3
Persamaaan garis yang melalui titik A (3, -4) dan gradiennya m =
4
adalah:
Y 3
y+4= (x - 3)
4
4y + 16 = 3x - 9
3x + 4y = 25
Jadi, persamaan garis
X singgung lingkaran
O
x2 + y2 = 25
di titik A (3, -4) adalah
A (3, -4)
3x - 4y = 25.

50 Garis Singgung Lingkaran


Glosarium

Busur lingkaran : garis lingkaran yang merupakan bagian dari suatu


keliling lingkaran.
Garis singgung : garis yang memotong lingkaran di satu titik.
Garis singgung persekutuan : garis yang menyinggung dua lingkaran.
Juring : suatu bidang yang dibatasi oleh dua jari-jari dan busur.
Koordinat : koordinat titik yang dinyatakan dengan pasangan titik (x, y),
di mana x absis dan y ordinat. Absis diwakili oleh titik-titik di sumbu
X dan ordinat diwakili oleh titik-titik di sumbu Y.
Sudut keliling : sudut yang titik sudutnya terletak pada lingkaran.
Sudut pusat : sudut yang titik sudutnya berupa titik pusat lingkaran
dan kaki-kakinya adalah jari-jari lingkaran itu.
Tali busur : garis yang menghubungkan dua titik pada lingkaran.
Tembereng : suatu bidang dalam lingkaran dibatasi oleh busur dan tali
busur.

Garis Singgung Lingkaran 51


Daftar Pustaka

Agus S, Sukamto. 2005. Matematika 2 SMA . Semarang : Aneka Ilmu.


Astuti, D. 2009. Seluk Beluk Lingkaran. Semarang CV Ghyyas Putra.
Bolt, Brian. 1984. The Amazing Mathematical Amusement
Arcade. Cambridge University Press.
Buchori. 2007. Jenius Matematika 2. Semarang: Aneka Ilmu.
Cahyono, Ery Hadi. 2005. Matematika untuk SMP/MTS Kelas VIII.
Cooper, RF. Recreational Mathematics. Hongkong.
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Balai Pustaka. Jakarta
Negoro, ST, Harahap, B. 1987. Ensiklopedia Matematika. Ghalia Indonesia.
Jakarta.
Nurharini, Dewi. 2008. Matematika dan Aplikasinya 2. Pusat Perbukuan.
Departemen Pendidikan Nasional.
Putra. 2004. Matematika 2 SMA. Jakarta : Grasindo.

52 Garis Singgung Lingkaran

Anda mungkin juga menyukai