Anda di halaman 1dari 4

Apa saja Kategori Muatan Kapal yang Berbahaya

(dangerous goods) ?
Apa sih yang dimaksud muatan berbahaya atau dangerous cargo ?
Dangerous Cargo menjadi muatan yang dapat terbakar atau meledak, barang atau substansi yang menimbulkan
suatu resiko kepada kesehatan, keselamatan jiwa, kerusakan lingkungan dan properti. maka dari itu, muatan
berbahaya perlu mendapatkan perhatikan khusus dari berbagai pihak, baik pemilik barang, stevedore,
pengangkut, keagenan maupun instansi terkait. pengangkutan muatan berbahaya harus mengikuti
ketentuan International Maritime Dangerous Goods (IMDG) tahun 2014.
Jenis dari muatan berbahaya dapat terdiri atas.
1. Bahan berbentuk cair (Liquid)
2. Bahan berbentuk padat (Solid)
3. Bahan berbentuk gas (Gasses)
Hal-hal yang perlu diperhatikan bila mengerjakan muatan berbahaya adalah
1. Kenalilah sifat bahayanya (Classification of Goods)
2. Pengemasan (packing) yang sesuai peraturan
3. Tanda-tanda (marking) dan label harus tertera jelas sesuai peraturan
4. Dokumen khusus untuk muatan berbahaya
5. Persyaratan penyimpan (storage and stowage requirements)
6. Perlakukan dengan sangat hati-hati. Dalam memuat atau membongkar muatan berbahaya, Stevedore
sebaiknya meminta pihak kapal agar ikut mengawasi juga. selain itu, Dangerous Cargo List dan instruksi
tentang pemadatan dan pemuatan harus diperhatikan.
7. Pelatihan (Training)
Keselamatan pengangkutan sangat tergantung pada kelayakan pengepakannya serta ketepatan
pengidentifikasian terhadap jenis-jenis muatan berbahaya tersebut. Rekomendasi mengenai penanganan dan
pengaturan dengan terbitnya peraturan-peraturan baik nasional maupun internasional. Setiap individu yang
berkaitan dengan kepentingan penanganan dan pengaturan pengangkutan muatan berbahaya bertanggung
jawab untuk mengetahui peraturan-peraturan tersebut menjamin bahwa aturan harus dipatuhi sepenuhnya.
Daftar dari muatan berbahaya tersebut yang disusun berdasarkan kategorinya, dapat dilihat pada terbitan buku
"Dangerous Cargoes Handbook" secara populer dikenal sebagai "Blue Book". Dalam terbitan buku tersebut
dapat diketahui peraturan-peraturan internasional mengenai pengangkutan masing-masing jenis katgori
muatan, sifat yang penting dari masing-masing jenis muatan, sifat yang penting dari masing-masing jenis
muatan dan tindakan pengamanan yang perlu diambil. Tipe-tipe dari pembungkusan/kemasan serta bagaimana
mmberi kode atau markah-markah untuk masing-masing kategori muatan.
Pengangkutan muatan berbahaya juga diatur dalam "The Merchant Shipping" (Dangerous goods Rule), yang
mengharuskan kepada setiap perusahaan pelayaran untuk memberi tahu kepada Nahkoda kapal secara tertulis
nama dari muatan berbahaya, kategorinya serta sifat-sifat bahayanya yang mungkin timbul, termasuk nama
umum maupun nama kimianya yang harus sesuai dengan kode dari IMDG-Code (International Maritime
Dangerous Good-Code) Vol 1 dan Vol 2 serta supplementnya yang dikeluarkan oleh IMO (International
Maritime Organization).
Definisi (Definition and Therminology Relating to Hazardous Cargoes)
1. Dangerous Goods adalah bahan-bahan, material dan zat berbahaya yang tercakup dalam IMDG-Code
2. International Maritime Dangerous Goods Code (IMDG-Code) adalah mandatory koda yang diadopsi
pada Maritime Safety Committee (MSC) dari International Maritime Organization (IMO),
Efektif mulai diberlakukan sejak 1 januari 2004 untuk semua kapal yang mengangkut barang berbahaya dalam
memenuhi aplikasi aturan internasional mengenai keselamatan jiwa dilaut (SOLAS - Safety of Life at Sea
1974, Resolution MSC.
3. Flammable Liquid adalah cairan yang memiliki titik nyala dibawah 37,8°C
4. Combustible Liquid adalah cairan yang memiliki titik nyala pada suhu 37,8°C dan lebih
5. Flash Point adalah suhu terendah dimana suatu zat cair dapat memberikan kadar uap yang cukup untuk
menyala jika bercampur dengan udara disekitar cairan tersebut atau dalam kelengkapan penggunaanya. Flash
point sama saja artinya dengan perubahan dari kondisi aman menjadi kondisi yang membahayakan.
6. Harmfull Substance adalah bahan atau material yang dimasukkan dalam kategori membahayakan
lingkungan laut akibat jika terjadi pencemaran menurut IMDG-Code.
7. Inflammable Substance adalah bahan mudah terbakar terdiri dari sub-kelompok bahan peledak, bahan
pengoksidasi, bahan amat sangat mudah terbakar (extremely flammable substances). Bahan dapat terbakar juga
termasuk kategori bahan mudah terbakar (inflammable substances) tetapi penggunaan simbol bahaya tidak
diperlukan untuk bahan-bahan tersebut.
8. Explosives adalah bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya "explosive" dapat meledak
dengan pulukan atau benturan, ghesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen
atmosferik. Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras dari bahan. Energi tinggi dilepaskan dengan propagasi
gelombang udara yang bergerak sangat cepat.
9. Oxidizing adalah bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya 'Oxidizing" biasanya tidak
mudah terbakar. Tetapi bila kontak dengan bahan mudah terbakar mereka dapat meningkatkan resiko
kebakaran secara signifikan.
10. Very Toxic adalah bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya "very toxic" dapat
menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika
masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion) atau kontak dengan kulit.
11. Corrosive adalah bahan dan formulasi dengan notasi "corrosive" adalah bahan dan formulasi yang dapat
merusak jaringan hidup.
12. Irritant adalah bahan dan formulasi dengan notasi "irritant" adalah tidak korosif tetapi dapat
menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir.
Klasifikasi dan Imo Simbol untuk Muatan Berbahaya
Peraturan Internasional IMO, yang mengatur tentang penanganan, pemuatan, kemasan dan transportasi unuk
muatan berbahaya :
1. IMDG-Code yang mengatur tentang :
a. Klasifikasi muatan berbahaya
b. Kemasan, penandaan dan pemberian label
c. Penyusunan, penyimpanan, dan kompatibilitas muatan berbahaya
d. Pelatihan, dokumentasi dan penanganan jika terjadi kecelakaan.
2. Marpol, Annex III yang mengatur tentang :
Peraturan pencegahan polusi oleh harmful substance yang dibawa melalui laut dalam bentuk kemasan.
3. Ems - Emergency Schedules tentang :
a. Ems group and title number
b. Special emergency equipment to be carried
c. Emergency procedure
d. Emergency actions
e. First aid treatment
4. Carriage of dangerous goods Part A : Carriage of dangerous goods in packaged form or in solid form in
bulk.
Regulation 1 : Application
Regulation 2 : Classification
Regulation 3 : Packaging
Regulation 4 : Marking, Labelling and Placarding
Regulation 5 : Documents
Regulation 6 : Stowage requirements
Regulation 7 : Explosives in passenger ships
Regulation 7-1 : Reporting of incidents involving dangerous goods
Regulation 1 : Application
Unless expressly provided otherwise, this part applies to dangerous goods classified under regulation 2 which
are carried in packaged form of in solid form in bulk, in all ships to which the present regulations apply and in
cargo ships of less than 500 gross tonnage.
Regulations 2 : Classification
Dangerous goods shall be divided into the following classes :
Class 1 : Explosives (Bahan peledak atau mudah meledak)
Class 1.1 : Substances and articles wich have a projection hazard but not a mass explosion hazard (zat dan
bahan yang mempunyai sifat bahaya peledakan namun bukan peledakan hebat).
Class 1.2 : Substances and articles wich have a projection hazard but not a mass explosion hazard 9zat dan
bahan yang mempunyai sifat bahaya peledakan namun bukan peledakan hebat).
Class 1.3 : Substances and articles wich have a fire hazard and either a minor blast hazard or a minor
projection hazard or both, but not a mass explosion hazard (zat dab barang yang dapat menimbulkan bahaya
kebakaran atau ledakan kecil atau keduanya, namun bukan menimbulkan ledakan hebat).
Class 1.4 : Substances and articles which present no significant hazard (zat dan bahan yang tidak begitu
membahayakan).
Class 1.5 : Very insensitive substance which a mass explotion hazarh (zat yang sangat peka dan memiliki sifat
ledakan hebat).
Class 1.6 : Extremely insensitive articles which do not have a mass explotion hazard (bahan yang memiliki
sifat sangat peka dan ekstrim tetapi tidak mengandung bahaya ledakan hebat).
Class 2 : Gases : Compressed, liquified or dissolved under pressure (gas:dipadatkan, dicairkan atau
dilarutkan dibawah tekanan).
Class 2.1 : Flammable gases (gas yang mudah terbakar)
Class 2.2 : Non-Flammable, non-toxic gases (gas yang tidak mudah terbakar, gas yang tidak beracun)
Class 2.3 : Toxic gases (gas yang beracun)
Class 3 : Flammable liquids (cairan yang dapat terbakar)
Class 3.1 : Low flash point of liquids (cairan dengan titik bakar rendah)
Class 3.2 : Intermediate flash point of liquids (cairan dengan titik bakar sedang)
Class 3.3 : High flash point of liquids (cairan dengan titik bakar tinggi)
Class 4 :
Class 4.1 : Flammable solids (bahan padat dapat terbakar)
Class 4.2 : Flammable solid, or substances, liable to spontaneous combustion (bahan padat terbakar)
Class 4.3 : Flammable solid, or substances, which in contact with water, emit flammable gases ( bahan padat
dapat terbakar, atau zat yang bila terkena air akan mengeluarkan gas yang dapat terbakar).
Class 5 :
Class 5.1 : Oxiding substances 9zat oksidasi)
Class 5.2 : Organic peroxides (zat yang dapat beroksidasi)
Class 6 :
Class 6.1 : Poisonous (toxic) substances (zat beracun).
Class 6.2 : Infectious substances (zat yang dapat menimbulkan gangguan atau iritasi)
Class 7 : Radioactive materials (zat radioaktif)
Class 8 : Corrosives (Bahan yang menimbulkan karat)
Class 9 : Miscellaneous dangerous substances and articles (aneka bahan berbahaya)

Anda mungkin juga menyukai