GOODS
Jika sementara ini faktor manusia berpotensi dalam terjadinya kecelakaan pesawat, maka
kemungkinan barang berbahayapun dapat membahayakan keselamatan penumpang apabila
barang tersebut tidak diwaspadai dengan cermat.
Suatu barang yang dikategorikan barang berbahaya yang akan dimuat di pesawat udara,
sengaja atau tidak sengaja dimungkinkan akan mencelakakan manusia dan dapat merusak
benda lain apabila barang tersebut meledak atau terbakar.
Walaupun sudah ada referensi atau buku-buku yang menyangkut barang berbahaya (dalam
pembahasan disingkat dengan BB) namun sosialisasi BB belum menjangkau masyarakat umum
atau perusahaan penerbangan itu sendiri.
bahwa suatu barang berbahaya adalah bahan atau zat yang berpotensi dapat membahayakan
secara nyata terhadap kesehatan, keselamatan atau harta milik apabila diangkut dengan pesawat
udara. Bahaya yang ditimbulkan akan berakibat pada keselamatan.
Pada dasarnya barang berbahaya dapat diangkut dengan pesawat udara, namun harus
memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan yang berlaku, termasuk aturan kemasan dan
cara pengemasannya, pemberian label serta penyimpanan dan permuatannya.
Kelompok A adalah barang-barang berbahaya yang dapat diangkut dengan pesawat udara
penumpang atau dengan pesawat udara kargo.
Kelompok B adalah barang-barang berbahaya yang dapat diangkut dengan pesawat udara
kargo saja
Kelompok C adalah barang-barang berbahaya yang tidak boleh diangkut dengan pesawat
udara
Pengelompokan ini didasarkan pada ciri-ciri atau jenis barang berbahaya ataupun jumlah yang
akan diangkut dengan pesawat udara yang didasarkan pada IATA DG Regulation.
Kategori Barang-Barang Berbahaya Angkutan barang atau bahan yang dilarang diangkut
karena akibat yang ditimbulkan dapat membahayakan keselamatan penerbangan dibagi
dalam 4 (empat) kategori antara lain :
ADVERTISEMENT
REPORT THIS AD
b. Weapons (Senjata)
Air Worthines & op. Requirement : Live Rest, Portable Firex, Flare Gun
1. Barang berbahaya yang terlarang diangkut dengan pesawat udara karena keadaannya
(forbidden for transport).
– Barang berbahaya yang terlarang diangkut dengan pesawat udara, kecuali kalau dibebaskan
oleh negara yang bersangkutan (Forbidden for transfort unles exemted by state).
– Barang berbahaya yang dikecualikan dari IATA DGR (acceptable for transport).
Pengirim harus memastikan bahwa barang yang berbahaya tersebut idak dilarang untuk
diangkutsesuai dengan DGR, baik wadah, kuantitas/jumlah, tanda/label, kelengkapan dokumen
yang diperlukan.
ü Package : (non radioactive material) the complate product of the packing operation consisting
of the packinging and contens prepared for transport. “adalah hasil lengkap pelaksanaan
pengemasan dalam bentuk paket/kemas yang terisi yang siap untuk diangkut”.
ü Packaging : (non radioactive material) Receptacles and any other component or materials
necesarry for the receptacles to perfrom its containmnet function and tensure compliance with
the minimum packing requirement of these regulations. “adalah wadah dan komponen/bahan
lain yang diperlukan untuk membentuk suatu kemasan/paket sesuai dengan persyaratan
minimum pengemasan berdasarkan peraturan yang berlaku”.
– Kemasan Tunggal : Wadah atau tempat yang tidak memerlukan kemasan dalam
– Kemasan Kombinasi:(Combation Packaging) suatu paket yang terdiri dari satu atau lebih
kemasan dalam (Inner Packaging) dalam kemasan luar (Outer Packaging) sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
– Kemasan Dalam : (Inner Packaging) adalah pembungkus atau wadah dalam satuan
kecil
– Kemasan Luar : (Outer Packaging) adalah pembungkus luar untuk melindungi
kemasan kombinasi berikut bantalan, alat penyerap dan lain-lain yang diperlukan.
– Kemasan Ganda/Peti Kemas : (Overpack) suatu peti kemas yang berisi satu atau lebih
kemasan dan tersusun dalam satu wadah untuk memudahkan pengangkutan dan penyimpanan.
B. Marking Macamnya :
– UN Number
– UN Specifikation Packages
CLASSIFICATIONS
Berdasarkan IATA (Internastional Air Transport Association) Barang dan atau bahan
berbahaya dapat diklasifikasikan menjadi 9 kelas dan divisi dan masing-masing diberi kode
tertentu (lihat Tabel 3.1 Identitas BB)
Klasifikasi dan Divisi Barang Berbahaya
Masyarakat pada umumnya belum banyak mengenal secara pasti bahwa suatu barang itu
berbahaya kalau diangkut dengan pesawat udara, guna memudahkan mengenal barang
berbahaya tersebut maka dibagi kelas dan divisi sebagai berikut:
Yaitu bahan atau zat yang dapat meledak apabila terkena api atau panas.
ü Barang Berbahaya yang mempunyai bahaya ledakan tinggi/mass explosion hazard (REX).
ü Barang Berbahaya yang mempunyai bahaya proyeksi tinggi (suara keras) / mass projection
hazard (REX).
ü Barang Berbahaya yang mempunyai bahaya hembusan (ledakan) kecil/monitor blast hazard
(RCX dan RGX).
ü Barang Berbahaya yang tidak menimbulkan bahaya berarti/no significant hazard (REX). terdiri
dari 6 group yaitu dengan kode IMP (Interline Message Procedures) adalah RXB, RXC, RXD,
RXE, RXG dan RXS.
Barang Berbahaya yang mempunyai bahaya ledakan tinggi/mass explosion hazard (REX)
Barang Berbahaya yang mempunyai bahaya yang tidak mengakibatkan bahaya ledakan
dasyat/no mass explosion hazard (REX). Contoh : Petasan, Kembang Api, Peluru
Catatan : Peluru dapat dibawa penumpang dengan ukuran 9 mm/0,45” maksimum 12 pes/org
sebagai cargo
Non Flamabe Gas (RNG), Non Toxic Gas (RCL), gas-gas ini mempunyai reaksi keras terhadap
02.
ü Spontaneous Combustible, yaitu zat yang kalau beraksi dengan udara dapat terbakar
dengan sendirinya (RSC) Contoh : Phospor
ü Dangerous when wet (bahaya apabila basah). Zat ini akan mudah terbakar atau
mengeluarkan gas apabila bercampur dengan air (RFW). Contoh : Kalsium Karbid.
yaitu Zat yang beroksidasi dan zat organik terpencar. Kelas ini terdiri dari 2 divisi, yaitu :
ü Zat-zat yang mudah menghasilkan 02, zat ini membantu timbulnya pembakaran atau api
dengan mudah Contoh : Kalsium Klorat.
Zat padat atau cair yang mudah terbakar dan dapat menimbulkan api apabila terjadi gesekan
atau pengisapan uap lembab atau reaksi kimia.
1. 2. Kategori II
Bahan atau zat yang memiliki tingkat radiasi lebih tinggi dari kategori 1 dengan nomor indeks
transport tidak lebih dari 1. zat ini diberi label berwarna kuning pada kemasan dengan 2 (dua)
garis merah.
1. 3. Kategori III
Zat ini memiliki tingkat radiasi lebih tinggi dari pada kategori II dan memiliki indeks transport 1,0
dan tidak melebihi 10 per kemasan. Zat ini diberi label kuning dengan 3 (tiga) garis merah.
Bahan ini bentuknya cair atau padat yang dapat menyebabkan kerusakan pada kulit jika
disentuh. Kalau berasap sangat berbahaya jika dihirup dan dapat menyebabkan iritasi pada
mata, dapat merusak logam (struktur pesawat) atau merusak barang atau kargo.
Kelas ini tidak mempunyai divisi. Contoh : Mercury
Barang atau benda-benda lainnya yang dianggap dapat membahayakan namun tidak termasuk
dalam 8 (delapan) kelas tersebut di atas. Kemungkinan dapat menimbulkan bahaya terhadap
manusia (petugas), pesawat apabila tidak ditangani dengan baik.
Kelas 9 (MAG) : Bahan yang mengandung magnet, bila pada jarak 4,6 M dapat menimbulkan
efek > 0,418 A/M atau pada kompas jarum tertarik s.d 2°.
1. Kemasan yang menggunakan tanda untuk : Jenis Barang Berbahaya, Pengirim BB,
Penerima BB dan lainnya.
Tanda-tanda spesifik kemasan
Setiap kemasan yang akan diangkut dengan pesawat udara harus diberi tanda atau marking,
sebagaimana contoh berikut :
UN 4G/Y50/S/99
NL/VL 824
Keterangan :
Pemasangan Tanda-tanda
Tanda-tanda yang diperlukan harus ditempel sesuai dengan jenis Barang berbahaya yang
terdapat dalam kemasan. Tanda-tanda itu harus lekat benar dan tulisan harus tercetak jelas
dengan catatan :
– Tahan lama
– Mudah dilihat
Sesuai dengan peraturan barang berbahaya atau DGR, bahwa tanda-tanda harus terletak pada
kemasan dengan posisi yang benar sesuai dengan aturan di atas.
Apabila terdapat sisa tanda yang tidak perlu yang masih melekat pada kemasan, maka tanda
lama tersebut harus dicabut dan diganti yang baru.
Kaitannya dengan pemasangan tanda-tanda ini, pihak pengirim perlu mengadakan pemeriksaan
ulang, apakah tanda-tanda pada kemasan telah lengkap dan memenuhi syarat, selain itu tiap
kemasan tunggal juga diberikan tanda-tanda.
Label (Labelling)
Pengertian Umum
Setiap kemasan yang akan diangkut dengan pesawat udara harus ditempel label sesuai dengan
isi kemasan. Pengirim bertanggung jawab menempelkan label pada kemasan tersebut,
Sedangkan Airline (operator yang mengangkut) bertanggung jawab hanya mengganti label yang
tidak jelas atau rusak selama pengangkutan.
Yang dimaksud label adalah kertas bergambar dan bertuliskan, berbentuk segi empat yang
menggambarkan Barang Berbahaya yang ditempel pada kemasan berukuran 100 mm x 100 mm
1. Jenis Label
a. Hazards Label atau label bahaya
Adalah label yang mengidentifikasikan adanya bahaya atau risiko, berupa gambar simbol dan
nomor kelas yang masing-masing mempunyai warna dasar berbeda sesuai kelasnya.
Adalah label yang berisi gambar dan tulisan serta petunjuk lain yang merupakan instruksi untuk
dilaksanakan atau ditaati.
– Semua label ditempel di tempat aman pada kemasan sehingga mudah dibaca, dilihat dan
tidak kabur
– Setiap label harus ditempel atau tercetak secara jelas dan warna yang kontras
– Label CAO (cargo aircraft only) berdampingan pada sisi yang sama
– Tanda “this way Up” dipasang pada kedua sisi yang bertolak Belakang.
Barang berbahaya dalam setiap kelasnya ada yang berbentuk bahan atau zat atau unsur, baik
yang berbentuk cair, padat atau gas. Dalam Peraturan Barang berbahaya (DGR) telah tercatat
sebanyak sekitar 3.000 bahan (lihat list of DG). Nama barang atau bahan tersebut tersusun
menurut urutan abjad dan setiap jenis memiliki ciri-ciri tersendiri, antara lain memiliki nomor
identitas internastional, kelas atau divisi, packing group dan lain-lain. Pada tabel Barang
Berbahaya memiliki sebanyak 11 kolom dengan fungsi dan kegunaan sebagai berikut :
Kolom H: Maksimum berat bersih per paket (Max Net Quantity/package) untuk berat
yang dibatasi
pesawat kargo
Kolom J : Maksimum berat bersih per paket (Max Net Quantity per pakage for CAO)
Kolom K : Petunjuk kemasan (Packaging instruction) untuk pesawat kargo saja (CAO)
Kolom L : Maksimum berat bersih per paket (Max Net Quantity per pakage) untuk
Pesawat Penumpang
dan kargo
Hanya
Jml/berat pesawat
terbatas kargo
A B C D E F G H I J K L M
1
0 10 20
Hexachlorophen 6. Toxi II Y61 k 61 0 61 0
2875 e 1 c I 9 g 9 kg 9 kg
1. Barang berbahaya yang tertera pada kolom B adalah Hexachlorophene, termasuk Divisi 6.1
dengan nomor identitas 2875, tidak memiliki risiko tambahan, tetapi mempunyai akibat
membahayakan apabila bereaksi dengan bahan racun.
2. Jenis Barang Berbahaya ini memiliki tingkat bahaya rendah
3. Untuk mengemas barang ini didasarkan pada petunjuk kemasan (kolom G) yaitu nomor
Y619 dengan batasan berat sebanyak tidak lebih dari 10 kg saja (kolom H), kemudian dapat
diangkut dengan pesawat penumpang atau pesawat kargo.
4. Barang jenis ini dapat pula dikemas berdasarkan packing instruction nomor 619,dengan
muatan maksimum seberat 100 kg (kolom J) dan dapat diangkut dengan pesawat penumpang
atau pesawat kargo.
5. Namun kalau barang tersebut berat lebih dari 100kg sampai 200kg (kolom L) hanya boleh
diangkut dengan pesawat kargo.
6. Barang berbahaya ini tidak terkena peraturan khusus dan spesial provisions (kolom M).
b. Pastikan kelas atau devisi atau subsidiary apakah sesuai dengan daftar BB
e. Perhatikan dengan cermat berat paket BB, baik yang dapat diangkut
dengan pesawat penumpang atau pesawat kargo atau pesawat kargo saja.
f. Periksa catatan pada kolom M, apakah ada special provisions atau tidak.
LIMITATIONS
iv) Bahan peledak padat yang diklasifikasikan sangat peka terhadap bahan-bahan mekanis
v) Bahan peledak cair yang diklasifikasikan cukup peka terhadap bahan-bahan mekanis
vi) Bahan atau zat dapat membahayakan karena adanya gas atau panas dalam kondisi tertentu
vii) Bahan atau zat yang mudah terbakar dan peroksida organik yang diklasifikasikan
mempunyai resiko tambahan (subsidiary risk)
1. Barang berbahaya yang tersembunyi / tidak tercatata dalam Shipper Declaration tetapi
terdapat di dalam barang lain .
a. Aircraft on ground (AOG) spare
d. Household goods
b. Carry on baggage yaitu barang penumpang yang dibawa ke kabin dan barang yang melekat
pada penumpang itu sendiri (on the person).
b. Karbon Dioxide, dry ice (solid) yang digunakan untuk pendingin zat menular/infeksi yang
tertera dalam shipper declaration disertai daftar pengiriman (shipment).
a. Yang dibebaskan
– Aircraft Equipment
1. Barang berbahaya dalam jumlah yang sangat kecil dapat diangkut pesawat udara. Barang
berbahaya ini dikecualikan dari marking (tanda-tanda) dan label. Barang berbahaya ini bila
diangkut disebut sebagai “Dangerous Goods Excepted Quantities”
1. Barang Berbahaya yang diijinkan dalam jumlah yang dikecualikan dapat diangkut, kalau
jumlahnya terkecuali, artinya jumlahnya dapat dikurangi atau ditiadakan / disesuaikan, misal :
– Barang berbahaya yang tidak diijinkan dalam jumlah yang dikecualikan tidak dapat diangkut,
misal :
– Kelas I
– Barang berbahaya yang bebas dan ada persetujuan Negara atau Airliner
– Outer Packaging : Terbatas pada semua kelas, kecuali Divisi 5.1 dan 6.2 PG I; 300 g/ml; PG
II : 500 g/ml; PG III : 1 kg/lt (lihat lampiran 1/Tab. DG)
1.2.9. Barang berbahaya yang tidak boleh diangkut berdasarkan peraturan atau perundang-
undang negara tertentu atau operator (State and Operator Variations).
State variations dimaksudkan sebagai bentuk ketentuan yang dikeluarkan oleh suatu negara
yang menetapkan, bahwa Barang Berbahaya tertentu tidak dapat dikirim, diterima atau lewat
diatas wilayah negara tanpa persetujuan negara yang bersangkutan. Namun demikian
sebelumnya negara yang bersangkutan harus memberitahukan lebih dahulu Barang Berbahaya
yang bagaimana yang seharusnya dapat disetujui negara tersebut. Tiap negara telah memiliki
inisial nama sendiri dengan menggunakan kode huruf G (government) yang didahului dengan
inisial atau kode negara tersebut (lihat IATA DGR hal. 21), selanjutnya diikuti dengan keterangan
Barang Berbahaya ditulis dengan dua digit, misal : CAG-02, artinya
Operator Variations dimaksudkan sebagai bentuk ketentuan yang dikeluarkan oleh Operator
atau Airliner atau Perusahaan Penerbangan, yang berkenaan dengan Barang Berbahaya yang
dibawa oleh Pesawat (Airliner) melalui persetujuan Airliner yang bersangkutan. Setiap Airliner
mempunyai kode operator sendiri-sendiri dan Barang Berbahaya atau lainnya yang telah
ditentukan (lihat IATA DGR hal. 31-51), cotoh : AA-01, artinya
02 = BB dengan resiko tinggi dan tambahan (Div .6.1) tidak akan diterima