Anda di halaman 1dari 23

Latar Belakang

 Sebelum melakukan pengiriman barang B3, pihak


pengirim barang B3 harus melakukan identifikasi
dan mengklasifikasi seluruh produk yang
berpotensi mengakibatkan resiko atas kesehatan,
keselamatan, lingkungan serta properti
 PBB telah melakukan pengembangan atas
pengujian serta kriteria klasifikasi dari beberapa
jenis produk B3 serta memberi penjelasan dalam
menentukan metode-metode pengujian
 Referensi utama terdapat pada tabel daftar produk
B3 pada the UN Model Regulation for Transport
of Dangerous Goods
B3 dikategorikan berbahaya
dikarenakan atas hal-hal sebagai
berikut:
 Daya ledak
 Sifat bakar
 Reaktifitas
 Daya racun
 Resiko terinfeksi
 Daya radioaktivitas
 Sifat korosif
 Bahaya terhadap lingkungan
Aturan baku dalam proses
klasifikasi bahan B3
 Produk B3 dilakukan serangkaian pengujian dan
diklasifikasi sebelum proses pengiriman sesuai dengan
kriteria yang telah ditentukan
 Setelah dinyatakan sebagai bahan berbahaya untuk
ditransportasikan, produk B3 tersebut harus dilakukan
pengemasan dan ditransportasikan dengan resiko yang
minimum
 Terdapat 9 kelas produk B3, diantaranya digolongkan
kembali ke dalam sub-class yang disebut Divisi
 Kelas dan divisi tersebut dikategorikan berdasarkan
unsur fisik kimia, kandungan serta karakter khusus
lainnya
Proper Shipping Name
 Tiap produk B3 memiliki sebuah Proper Shipping Name
 Proper Shipping Name memiliki sebuah UN number
yang ditetapkan untuk seluruh mode transportasi
 Proper Shipping Name sebagai contoh
✔ Nama asli produk B3, contohnya: Methanol
(UN1230)
✔ Kelompok generik produk kimia, misalnya: Resin
Solution (UN1866)
✔ Kelompok generik terendah dengan
mencantumkan singkatan N.O.S. (Not Otherwise
Specified) pada akhir nama penggolongan produk
B3, misalnya: Flammable Liquid N.O.S. (UN
1993)
Proper Shipping Name [lanjutan]
 Jika produk B3 tidak dapat ditemukan namanya pada daftar
produk B3 menurut PBB, maka kategori N.O.S. (Not
Otherwise Specified) yang paling tepat harus dipilih dimana
kategori teknis produk B3 dinyatakan mewakili karakter
produk B3 yang dimaksud [disebut juga dengan istilah
Hazard Inducer]

UN-Number
 Untuk setiap kelompok produk B3, penomoran menggunakan
UN Number berdasarkan klasifikasinya dan terdiri atas 4
angka
Packing Groups
 Penetapan Packing Group harus ditulis dengan angka romawi I, II
dan III dan didahului dengan huruf PG
 Penggolongan Packing Group ditetapkan atas dasar tingkat bahaya
yang dikandung atas produk B3 dalam lingkup kelas bahayanya
[hazard class] serta pengindikasian atas kekuatan kemasan yang
diperlukan demi keselamatan pengiriman produk B3
 Packing Group I : High Danger
 Packing Group II : Medium Danger
 Packing Group III : Minor Danger
 Definisi:
 Produk B3 yang memiliki potensi dalam mengakibatkan
bahaya secara kontan pada transportasi disebut dengan
istilah Acute Danger
 Produk B3 yang memiliki potensi dalam mengakibatkan
bahaya secara kontan pada penanganan/produksinya
disebut dengan istilah Acute Danger dan Chronic Danger
Pembagian Class atau Division
 PBB telah mengembangkan serangkaian pengujian dan
pengenaan kriteria klasifikasi atas berbagai macam jenis
produk B3 yang dinyatakan berbahaya selama transportasi
 Masing-masing dari produk B3 tersebut dikategorikan atas
satu atau lebih dari 9 dasar kategori kelas
 Sebagai catatan, terdapat perbedaaan istilah atas aturan yang
mencakup dengan penggunaan dan transportasi bahan kimia
 Pada aktifitas transportasi produk B3 dikenal dengan istilah
“dangerous goods” sedangkan pada aktifitas penggunaan
dikenal dengan istilah “hazardous materials”
 Kriteria klasifikasi pada 'User Regulations' dan 'Transport
Regulations' agak sedikit berbeda, beberapa produk B3
berada pada cakupan salah satu aturan diatas namun tidak
tercakup pada aturan lainnya
UN Hazard Classification
 Class 1 mencakup kategori bahan peledak dari dinamit sampai
kembang api
 Class 2 mencakup gas-gas yang mudah terbakar seperti propane, gas
dipadatkan namun tidak mudah terbakar seperti nitrogen serta gas
beracun seperti chlorine
 Class 3 mencakup cairan mudah terbakar seperti bensin
 Class 4 mencakup benda padat mudah terbakar seperti nitrocellulose,
spontaneously combustible material seperti phosphorus, serta
dangerous when wet material seperti sodium
 Class 5 mencakup bahan oksidan seperti hydrogen peroxide serta
organic peroxides seperti benzoyl peroxide
 Class 6 meliputi bahan beracun (Divisi 6.1) seperti sodium cyanide,
dan infectious substances (Divisi 6.2) seperti medical waste sesuai
regulasi
 Class 7 meliputi bahan radioactive seperti cobalt dan uranium
 Class 8 meliputi corrosive materials. Larutan asam seperti sulphuric
acid dan larutan basa seperti sodium hydroxide termasuk kategori ini
 Class 9 mencakup miscellaneous hazardous materials dimana
kriterianya tidak terdapat pada hazard class sebelumnya namun
memiliki potensi bahaya kepada mahluk hidup, lingkungan serta
properti
Sebagaimana penjabaran dari Gerhardt
Muller (1995), Bahan Berbahaya dan Beracun
[B3] adalah bahan atau material yang memiliki
kemampuan mengakibatkan resiko yang serius
terhadap kesehatan, keselamatan serta properti
ketika ditransportasikan secara komersial.

Sedangkan menurut International Air


Transport Association/IATA (2011), Bahan
Berbahaya dan Beracun [B3] memerlukan
pengemasan dan penandaan secara khusus,
terbatas dalam ukuran muatan serta pemisahan
dari produk lainnya. Peraturan-peraturan
mengenai pergerakan dari Bahan Berbahaya dan
Beracun [B3] tersebut memiliki perbedaan pada
masing-masing moda transportasi.
Insiden dan kecelakaan yang melibatkan Bahan Berbahaya
dan Beracun [B3] adalah akibat energi yang terlepas secara
tidak terkendali. Energi-energi tersebut terbagi atas:


Energi Potensial: terjadi saat sebuah bendungan atau
tabung bertekanan mengalami kebocoran.

Energi Kinetis: terjadi saat kecelakaan di jalan raya,
angin kencang maupun gelombang pasang [tsunami]

Energi Thermal: kecelakaan akibat terkena air panas
atau lelehan logam

Energi Radiant: kecelakaan akibat pancaran sinar,
sengatan lidah api atau radiasi akibat sinar radioaktif

Energi potensial bahan kimia: terjadi akibat energi
yang terlepas dari kebakaran, ledakan ataupun reaksi
kimia yang tidak terkendali
Angkutan B3 dan pengaruhnya
terhadap kelancaran arus distribusi
 Angkutan barang berbahaya dan beracun dilakukan
dengan menggunakan kendaraan bermotor pada
angkutan jalan raya harus memenuhi persyaratan
teknis dan laik jalan
 Kendaraan yang dipakai untuk melakukan distribusi
B3 harus sesuai dengan peruntukannya dan karena
sifatnya berbahaya maka pengangkutan tersebut
harus melalui lintasan yang jauh dari pusat
keramaian dan tidak melalui kawasan pemukiman
Pengertian dari Packing Group
pada produk klasifikasi B3
 Sifat dari produk dengan klasifikasi B3 berkaitan
dengan pemilihan bahan pengepakan
 Produk dengan klasifikasi B3 khususnya dari
golongan 3, 4, 5.1, 6.1, 8, dan 9 dibagi atas 3 jenis
pengemasan yang berbeda terkait akan tingkat
bahaya yang ditimbulkannya yaitu:
 Tingkat bahaya serius = Packing Group I
 Tingkat bahaya sedang = Packing Group II
 Tingkat bahaya ringan = Packing Group III
Hazard
Class Name of Class and Brief Description of
Contoh
and Division Hazard
Division

Articles and substances having


1.1 Explosives Black Powder
a mass explosion hazard

Articles and substances having


1.2 Explosives Rocket Motors a projection hazard but a not
mass explosion hazard

Articles or substances having a


fire hazard, a minor blast
1.3 Explosives Fireworks, Type C hazard and/or a minor
projection hazard but not a
mass explosion hazard

Squibs, Detonators,
Rocket Warheads Articles and substances
1.4 Explosives
with Burster or presenting no significant hazard
Expelling Charge

Very insensitive articles or


1.5 Explosives Water Gels substances having a mass
explosion hazard

Extremely insensitive articles


1.6 Explosives which do not have a mass
explosion hazard
Hazard
Class Name of Class and Brief Description of
Contoh
and Division Hazard
Division

2.1 Flammable Gases Propane

Non-Flammable,
Compressed
2.2 Non-Toxic Contents under pressure
Oxygen
Compressed Gasses

2.3 Toxic Gases Chlorine

Flash point equal to or less than


3 Flammable Liquid Acetone, Paint
60.50 Celsius

Flash point between 60.50


Combustible Liquid Diesel Fuel
Celsius and 930 Celsius
Hazard
Class Name of Class and
Contoh Brief Description of Hazard
and Division
Division

Readily combustible, self-


4.1 Flammable Solids Safety Matches
reactive

Substances Liable to
Self-heating materials, ignite or
4.2 Spontaneously Wet Cotton
heat when exposed to air
Combustion

Substances which, in
contact with Water, Reacts with water to yield
4.3 Emit Flammable Calium Carbide flammable or toxic gas or
Gasses (Dangerous becomes combustible
When Wet)

5.1 Oxidisers Potassium Bromate Yield Oxygen and fire potential

Thermally unstable, burns


5.2 Organic Peroxides Peroxyacetic Acid
rapidly, sensitive to impact
Hazard
Class Name of Class and Brief Description of
Contoh
and Division Hazard
Division

6.1 Toxic Substances Liquid Parathon Toxic to humans

Virus Culture (i.e.


6.2 Infectious Substances Ebola virus and HIV
virus)

7 Radioactive Uranium-233 Specific activity levels

Damages skin on contact or


8 Corrosives Caustic Soda
corrodes metal

9 Miscellaneous Molten Sulphur Causes Oxygen deprivation

Consumer
ORM-D Not Applicable Reclassification exception
Commodity

Source: Transportation Research Board (TRB, 1993)


United Nations’ Dangerous Goods
Classification and International Standard
Hazard Labels
Explosives (Class 1)
Pada klasifikasi ini adalah jenis barang/produk yang mengandung
unsur dari amunisi, TNT, dinamit, nitrourea, atau kembang api.
Kandungan Resiko:
• Resiko tinggi akan ledakan. Gelombang tekanan dapat berakibat
fatal dan menghancurkan, partikel-partikel yang melayang juga
dapat menimbulkan kerusakan besar.
• Panas dari ledakan dapat berakibat terjadinya kebakaran
• Beberapa jenis produk yang terdapat pada kategori ini memiliki
kandungan racun, seperti nitro-glycerine (pada dinamit) yang juga
diklasifikasikan sebagai bahan beracun yang dapat masuk ke
dalam tubuh manusia melalui kulit.
Distribusi dari artikel/bahan yang mengandung Class 1 sangat terbatas dan
banyak dilarang termasuk jumlah serta batas temperaturnya. Bahan dari
jenis ini juga memiliki ketidak cocokan dengan barang jenis lain. Sebagai
contoh: Dinamit dilarang disatukan dengan detonator.

Divisi dari class explosives:

✔ Zat dan barang yang memiliki sifat ledakan hebat (Division 1.1)
✔ Zat dan bahan yang memiliki sifat bahaya peledakan namun bukan

ledakan hebat (Division 1.2)


✔ Zat dan barang yang dapat menimbulkan bahaya kebakaran atau ledakan

kecil atau keduanya, namun tidak menimbulkan ledakan hebat (Division


1.3)
✔ Zat dan bahan-bahan yang tidak begitu membahayakan (Division 1.4)
✔ Zat yang sangat peka (Division 1.5)
✔ Zat yang sangat peka namun tidak memiliki sifat ledakan yang hebat

(Division 1.6)
Contoh Kategori Explosives:

Anda mungkin juga menyukai