DANGEROUS GOODS
General Philoshophy & Regulation
Jika sementara ini faktor manusia berpotensi dalam terjadinya kecelakaan
pesawat, maka kemungkinan barang berbahayapun dapat membahayakan
keselamatan penumpang apabila barang tersebut tidak diwaspadai dengan
cermat.
144
apabila diangkut dengan pesawat udara. Bahaya yang ditimbulkan akan
berakibat pada keselamatan.
Pada dasarnya barang berbahaya dapat diangkut dengan pesawat udara, namun
harus memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan yang berlaku, termasuk
aturan kemasan dan cara pengemasannya, pemberian label serta penyimpanan
dan permuatannya.
145
Sesuai dengan dasar pengelompokan kategori Dangerous Goods /
barang berbahaya tersebut diatas, maka barang berbahaya sebagai
kargo udara dapat dibagi dalam empat kategori yaitu :
b. Barang berbahaya yang dapat diterima untuk diangkut dengan
pesawat udara
(excepted from the provision of the regulation) antara lain :
– Dangerous Goods carried by passengers or crew (tabel 2.3.A)
– Dangerous Goods Air Mail
– Dangerous Goods of the operator :
For or sale : Aerosol, Alkohol Beverage, Parfum
Air Worthines & op. Requirement : Live Rest, Portable Firex, Flare Gun
– Dangerous Goods in excepted quantities .
Barang berbahaya yang terlarang diangkut dengan pesawat udara karena
keadaannya
(forbidden for transport).
– Barang berbahaya yang terlarang diangkut dengan pesawat udara, kecuali
kalau dibebaskan oleh negara yang bersangkutan (Forbidden for transfort
unles exemted by state).
– Barang berbahaya yang dikecualikan dari IATA DGR (acceptable for
transport).
146
suatu seni/cara pelaksanaan pengemasan rehadap bahan atau zat yang
dibungkus atau dikemas dalam suatu kemasan paket yang dijamin
keamanannya”.
2. Package : (non radioactive material) the complate product of the packing
operation consisting of the packinging and contens prepared for transport.
“adalah hasil lengkap pelaksanaan pengemasan dalam bentuk paket/kemas
yang terisi yang siap untuk diangkut”.
3. Packaging : (non radioactive material) Receptacles and any other
component or materials necesarry for the receptacles to perfrom its
containmnet function and tensure compliance with the minimum packing
requirement of these regulations. “adalah wadah dan komponen/bahan lain
yang diperlukan untuk membentuk suatu kemasan/paket sesuai dengan
persyaratan minimum pengemasan berdasarkan peraturan yang berlaku”.
4. Istilah umum yang digunakan berkaitan dengan kemasan
Kemasan : Packaget/paket
Kemasan Tunggal : Wadah atau tempat yang tidak memerlukan
kemasan dalam
Kemasan Kombinasi:(Combation Packaging) suatu paket yang terdiri dari
satu atau lebih kemasan dalam (Inner Packaging) dalam kemasan luar
(Outer Packaging) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kemasan Dalam : (Inner Packaging) adalah pembungkus atau wadah
dalam satuan kecil
Kemasan Luar : (Outer Packaging) adalah pembungkus luar untuk
melindungi kemasan kombinasi berikut bantalan, alat penyerap dan lain-
lain yang diperlukan.
Kemasan Ganda/Peti Kemas : (Overpack) suatu peti kemas yang berisi
satu atau lebih kemasan dan tersusun dalam satu wadah untuk
memudahkan pengangkutan dan penyimpanan.
147
Packing dan Marking
CLASSIFICATIONS
148
Pengertian Kelas dan Divisi
Sesuai dengan dasar pembagian kelas dan divisi barang-barang berbahaya
yang diantaranya ada yang dapat dikirim dengan pesawat udara untuk
penumpang dan ada yang dapat dikirim hanya denga pesawat udara untuk
cargo (lihat Lampiran List of Dangerous Goods) terdapat kurang lebih 3.000
jenis barang berbahaya.
149
4. Barang Berbahaya yang tidak menimbulkan bahaya berarti/no significant
hazard (REX). terdiri dari 6 group yaitu dengan kode IMP (Interline
Message Procedures) adalah RXB, RXC, RXD, RXE, RXG dan RXS.
5. Barang Berbahaya yang mempunyai bahaya ledakan tinggi/mass
explosion hazard (REX)
6. Barang Berbahaya yang mempunyai bahaya yang tidak mengakibatkan
bahaya ledakan dasyat/no mass explosion hazard (REX). Contoh :
Petasan, Kembang Api, Peluru
Catatan : Peluru dapat dibawa penumpang dengan ukuran 9 mm/0,45”
maksimum 12 pes/org sebagai cargo
150
1. Flamabel solid/zat padat yang mudah terbakar , Contoh : Korek api
2. Spontaneous Combustible, yaitu zat yang kalau beraksi dengan udara
dapat terbakar dengan sendirinya (RSC) Contoh : Phospor
3. Dangerous when wet (bahaya apabila basah). Zat ini akan mudah terbakar
atau mengeluarkan gas apabila bercampur dengan air (RFW). Contoh :
Kalsium Karbid.
151
VII. Kelas 7 : Bahan Radioaktif
Adalah bahan yang mengeluarkan sinar radiasi yang berbahaya bagi manusia,
binatang dan barang. Sinar tersebut tak dapat dilihat dan hanya dapat dikontrol
dengan alat yang Geiger. Bahan ini terdiri dari tiga kategori. Masing-masing
memiliki tingkat radiasi yang berbeda-beda, sebagai berikut :
1. Kategori I Radioaktif (RRW)
Zat ini memiliki tingkat radiasi rendah dan yang kurang dapat diukur,
sehingga tidak memiliki nomor indeks transport (transport index atau T.I)
Bahan ini diberi label putih dengan 1 (satu)
Garis merah : Contoh : Kobalt 60
2. Kategori II
Bahan atau zat yang memiliki tingkat radiasi lebih tinggi dari kategori 1
dengan nomor indeks transport tidak lebih dari 1. zat ini diberi label
berwarna kuning pada kemasan dengan 2 (dua) garis merah.
3. Kategori III
Zat ini memiliki tingkat radiasi lebih tinggi dari pada kategori II dan
memiliki indeks transport 1,0 dan tidak melebihi 10 per kemasan. Zat ini
diberi label kuning dengan 3 (tiga) garis merah.
152
IX. Kelas 9 : Miscellaneous Dangerous Goods (barang berbahaya lain)
Barang atau benda-benda lainnya yang dianggap dapat membahayakan namun
tidak termasuk dalam 8 (delapan) kelas tersebut di atas. Kemungkinan dapat
menimbulkan bahaya terhadap manusia (petugas), pesawat apabila tidak
ditangani dengan baik.
153
Tanda atau Marka (Marking)
Pada dasarnya marka atau tanda-tanda yang harus ditempel atau dipasang pada
paket atau kemasan suatu Barang Berbahaya menjadi tanggung jawab pengirim
(Shipper).
Ada dua jenis marka atau tanda yaitu :
1. Marka khusus kemasan
Package specifikation marking yaitu tanda yang menunjukkan ciri-ciri, misal
UN 4G artinya tanda kotak dari bahan fiber-kayu (fiberboard box).
1. Kemasan yang menggunakan tanda untuk : Jenis Barang Berbahaya,
Pengirim BB, Penerima BB dan lainnya.
154
Pemasangan Tanda-tanda
Tanda-tanda yang diperlukan harus ditempel sesuai dengan jenis Barang
berbahaya yang terdapat dalam kemasan. Tanda-tanda itu harus lekat benar dan
tulisan harus tercetak jelas dengan catatan :
– Tahan lama
– Mudah dilihat
– Latar belakang yang menyolok atau kontras
– Tidak tertutup oleh tanda lain
Sesuai dengan peraturan barang berbahaya atau DGR, bahwa tanda-tanda harus
terletak pada kemasan dengan posisi yang benar sesuai dengan aturan di atas.
Apabila terdapat sisa tanda yang tidak perlu yang masih melekat pada kemasan,
maka tanda lama tersebut harus dicabut dan diganti yang baru.
Kaitannya dengan pemasangan tanda-tanda ini, pihak pengirim perlu
mengadakan pemeriksaan ulang, apakah tanda-tanda pada kemasan telah
lengkap dan memenuhi syarat, selain itu tiap kemasan tunggal juga diberikan
tanda-tanda.
Label (Labelling)
Pengertian Umum
Setiap kemasan yang akan diangkut dengan pesawat udara harus ditempel label
sesuai dengan isi kemasan. Pengirim bertanggung jawab menempelkan label
pada kemasan tersebut, Sedangkan Airline (operator yang mengangkut)
bertanggung jawab hanya mengganti label yang tidak jelas atau rusak selama
pengangkutan.
Yang dimaksud label adalah kertas bergambar dan bertuliskan, berbentuk segi
empat yang menggambarkan Barang Berbahaya yang ditempel pada kemasan
berukuran 100 mm x 100 mm
155
1. Jenis Label
a. Hazards Label atau label bahaya
Adalah label yang mengidentifikasikan adanya bahaya atau risiko, berupa
gambar simbol dan nomor kelas yang masing-masing mempunyai warna dasar
berbeda sesuai kelasnya.
b. Handling Label atau label Instruksi .
Adalah label yang berisi gambar dan tulisan serta petunjuk lain yang merupakan
instruksi untuk dilaksanakan atau ditaati.
Syarat Penempelan Label antara lain
– Semua label ditempel di tempat aman pada kemasan sehingga mudah dibaca,
dilihat dan
tidak kabur
– Setiap label harus ditempel atau tercetak secara jelas dan warna yang kontras
– Ditempel yang kuat dan ukurannya sesuai aturan yang berlaku.
Posisi Label dalam pemasangan
156
Tanda “this way Up” dipasang pada kedua sisi yang bertolak Belakang.
Rekognition Of Un Declared Dangerous Goods
157
Kolom M : Ketentuan khusus (special provisions)
Pesawat Penumpang
dan kargo Hanya
Jml/berat pesawat
terbatas kargo
A B C D E F G H I J K L M
10 100 200
2875 Hexachlorophene 6.1 Toxic III Y619 kg 619 kg 619 kg
158
6. Barang berbahaya ini tidak terkena peraturan khusus dan spesial provisions
(kolom M).
159
1. Barang berbahaya yang terlarang dalam kondisi apapun
i) Bahan peledak (explosive) yang dapat terbakar dalam suhu 75°C
dalam waktu 48 jam
ii) Bahan peledak yang mengandung clorat dan amunium salts
iii) Bahan peledak yang mengandung campuran clorats dan phosporus
iv) Bahan peledak padat yang diklasifikasikan sangat peka terhadap
bahan-bahan mekanis
v) Bahan peledak cair yang diklasifikasikan cukup peka terhadap bahan-
bahan mekanis
vi) Bahan atau zat dapat membahayakan karena adanya gas atau panas
dalam kondisi tertentu
vii) Bahan atau zat yang mudah terbakar dan peroksida organik yang
diklasifikasikan mempunyai resiko tambahan (subsidiary risk)
160
Pengangkutan barang berbahaya lewat pos udara adalah dilarang, kecuali
dengan seizin atau persetujuan pihak PT. Pos yang berkaitan dengan barang
berbahaya :
a. Zat menular atau virus yang terdapat dalam shipper declaratiom
b. Karbon Dioxide, dry ice (solid) yang digunakan untuk pendingin zat
menular/infeksi yang tertera dalam shipper declaration disertai daftar
pengiriman (shipment).
c. Radio Aktif yang tidak melebihi 0,1
161
7. Barang berbahaya yang diijinkan dengan jumlah yang dikecualikan :
Barang berbahaya dalam jumlah yang sangat kecil dapat diangkut pesawat
udara. Barang berbahaya ini dikecualikan dari marking (tanda-tanda) dan label.
Barang berbahaya ini bila diangkut disebut sebagai “Dangerous Goods
Excepted Quantities”
162
– Divisi 6.1, Packing Group I
– Divisi 6.2;7;8 (resiko tambahan) dan Divisi 9
– Barang berbahaya yang bebas dan ada persetujuan Negara atau Airliner
b. Baggage and Mail (Bagasi dan Pos Udara)\
c. Shipper Responsibilities (tanggung jawab pengirim)
d. Limited Quantity (jumlah terbatas)
– Inner Packaging : 1 g atau 1 ml (cair atau padat),
– PG I dan II, 30 g atau 30 ml yang diijinkan 30 g atau 30 ml non flamable
gas
– Outer Packaging : Terbatas pada semua kelas, kecuali Divisi 5.1 dan 6.2 PG
I; 300 g/ml; PG II : 500 g/ml; PG III : 1 kg/lt (lihat lampiran 1/Tab. DG)
163
2.2.9.2. Operator Variations
Operator Variations dimaksudkan sebagai bentuk ketentuan yang dikeluarkan
oleh Operator atau Airliner atau Perusahaan Penerbangan, yang berkenaan
dengan Barang Berbahaya yang dibawa oleh Pesawat (Airliner) melalui
persetujuan Airliner yang bersangkutan. Setiap Airliner mempunyai kode
operator sendiri-sendiri dan Barang Berbahaya atau lainnya yang telah
ditentukan (lihat IATA DGR hal. 31-51), cotoh : AA-01
164