Anda di halaman 1dari 5

Nama : Jihan Ananda Hermalia

Npm : 2021120048
Prodi : Manajemen Administrasi

TUGAS 14 EKSPOR IMPOR


Jawaban:

1. KLASIFIKASI BARANG BERBAHAYA ATAU DANGEROUS GOODS.

1) Masyarakat pada umumnya belum banyak mengenal secara pasti bahwa suatu
barang itu berbahaya kalau diangkut dengan pesawat udara, guna
memudahkan mengenal barang berbahaya tersebut maka dibagi kelas dan
divisi sebagai berikut:
2) 1. Golongan: 1 – Explosives yaitu semua bahan peledak dan ini sangat dilarang
dalam penerbangan.
3) 2. Golongan: 2 – Gases (udara) berupa gas bertekanan,mudah terbakar.
4) 3. Golongan: 3 – Flammable Liquid (benda cair yang mudah terbakar) berupa
cairan yang mudah terbakar. Tidak boleh kena panas.
5) 4. Golongan: 4 – Flammable Solids yaitu berupa zat padat yang mudah
terbakar, bila bersinggungan dengan air atau pancaran gas dalam seketika
menimbulkan kebakaran, contoh: karbit.
6) 5. Golongan: 5 – Oxidizing substances and Organic peroxide berupa zat yang
mudah menghasilkan O2 yg dapat mengakibatkan kebakaran atau bahan-
bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya biasanya tidak
mudah terbakar. Contoh bahan tersebut adalah kalium klorat dan kalium
permanganat juga asam nitrat pekat.
7) 6. Golongan: 6 – Toxic and Infectious Substances adalah zat padat atau cair
yang bila di hirup atau di telan akan menyebabkan kematian. Berupa barang-
barang yang mengandung racun yang merupakan bahan dan formulasi yang
dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan
kematianpada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inalasi
melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit.
8) 7. Golongan: 7 – Radioactive material (zat yang dapat mengeluarkan sinar
radiasi) bahan atau barang atau benda yang memancarkan radiasi. Materi ini
biasanya digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Contoh:
Radionuclides or isotopes for medical or industrial: such as Cobalt 60, Caesium
131 and Iodine 132.
9) 8. Golongan: 8 – Corrosives (zat yang dapat mengakibatkan korosi = karat)
bahan yang dapat merusak jaringan kulit atau mempunyai tingkat korosif yang
tinggi Contoh: Battery acids, Mercury, Sulphuric acid.
10) 9. Golongan: 9 – Miscellianeous Dangerous Goods (zat diluar 8 golongan
Dangerous Goods) bahan padat atau cair yang mempunyai sifat iritasi atau
yang dapat menyebabkan ketidak nyamanan. Contoh: Asbestos, Life Tafts,
Internal Combastion Enginges
11) Dry Ice, Carbon dioxide, solid, magnetors and non-shieled permanent magnets
without keeper bars.

2. Special cargo adalah barang-barang kiriman yang memerlukan penanganan


khusus (special handling). Jenis barang ini pada dasarnya dapat diangkut lewat
angkutan udara dan harus memenuhi persyaratan dan penanganan
secara khusus sesuai dengan regulasi IATA dan atau pengangkut. Barang benda
atau bahan yang termasuk dalam kategori special cargo adalah :

Live Animal ( AVI ) adalah hewan-hewan hidup yang dikirim melalui pesawat
udara seperti anak ayam, kuda, kambing, ikan dll.

Human Remain ( HUM ) adalah mayat manusia. HUM, yang dibagi menjadi dua
yaitu :

– Uncremated in coffin adalah mayat yang masih berbentuk jasad yang


diangkut dengan menggunakan peti jenazah.

– Cremated yaitu jenazah yang sudah berupa abu ( ashes ) dan biasanya dikirim
dengan menggunakan kotak guci atau kotak kayu.

Perishable goods ( PER ) adalah barang – barang yang mudah sekali rusak,
hancur, atau busuk, seperti buah-buahan, sayuran, daging, bunga, ikan dan
bibit tanaman.

Valuable goods ( VAL ) adalah barang-barang yang memiliki nilai yang tinggi
atau barang-barang berharga seperti emas, intan, berlian, cek, platina, dll.

Strongly smelling goods yaitu barang yang memiliki bau yang sangat
menyengat seperti durian, minyak wangi, minyak kayu putih.

Live Human Organ ( LHO ) adalah barang – barang yang berupa organ tubuh
manusia yang masih berfungsi seperti bola mata, ginjal, hati.

Diplomatic Pouch (DIP) yaitu barang-barang kiriman diplomatik.

3. Menurut Asosiasi Angkutan Udara International (IATA) dalam buku peraturan


barang berbahaya (Dangerous Goods Regulation) dan Annex 18 tentang The
Safe Transport of Dangerous Goods by Air, bahwa barang berbahaya
didefinisikan sebagai berikut:

Bahwa suatu barang berbahaya adalah bahan atau zat yang berpotensi dapat
membahayakan secara nyata terhadap kesehatan, keselamatan atau harta
milik apabila diangkut dengan pesawat udara. Bahaya yang ditimbulkan akan
berakibat pada keselamatan penerbangan.

Pada dasarnya barang berbahaya dapat diangkut dengan pesawat udara,


namun harus memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan yang berlaku,
termasuk aturan kemasan dan cara pengemasannya, pemberian label serta
penyimpanan dan permuatannya. Dangerous goods adalah unsur-unsur zat
bahan dan atau barang berbahaya yang sangat peka terhadap suhu udara,
tekanan dan getaran serta dapat mengganggu terhadap kesehatan manusia
maupun binatang, dapat menggangu serta membahayakan keselamatan
penerbangan dan dapat merusakkan peralatan pengangkutan.

4. Prosedur Pengiriman Barang Dangerous God Via Udara


Pengiriman barang berbahaya memerlukan prosedur yang lebih rumit
dibandingkan barang regular. Berikut ini adalah prosedur yang perlu dilalui

1. Identifikasi kategori barang berbahaya yang akan dikirim sesuai dengan


jenisnya

Ketika akan mengirim barang berbahaya via udara, Anda wajib


mengidentifikasi dulu kelas atau kategori barang berbahaya yang ingin dikirim.
Terdapat banyak kelas barang berbahaya atau dangerous goods. Anda dapat
meminta list dangerous goods tersebut sehingga dapat menentukan barang
tersebut termasuk kategori yang mana.

2. Siapkan packing kayu

Packing atau pengemasan menjadi kunci yang penting untuk pengiriman


barang berbahaya. Packing kayu dapat melindungi barang tersebut dari
benturan dengan benda lain dan meminimalisir resiko kerusakan selama
proses pengiriman.

3. Minta MSDS dari Shipper


MSDS atau Material Safety Data Sheet
Dalam Bahasa Indonesia adalah LDKB atau Lembar Data Keselamatan Bahan.
Ini adalah dokumen yang wajib dilampirkan untuk setiap bahan. Berbahaya
yang dikirim untuk konsumen atau industri tertentu.

4.Menempelkan label class DG dan tanda lainnya


Setelah mengetahui kelas atau jenis barang berbahaya yang akan dikirim,
tempelkan label class DG tersebut pada kemasan. Ini akan menjadi tanda dan
perhatian bagi pihak ekspedisi agar memberikan perhatian khusus pada
barang tersebut.

5.Merekatkan MSDS pada kemasan paket


Setelah mendapatkan MSDS, dokumen tersebut juga disertakan dengan cara
direkatkan pada kemasan barang yang akan dikirim.

6.Membuat shipping
Declaration
Shipping declaration adalah dokumen. Yang dibuat oleh pihak maskapai yang
akan membawa barang tersebut. Jika sudah memiliki dokumen tersebut,
makal paket tersebut sudah bisa masuk ke pesawat dan dibawa ke tempat
tujuan.

5. DMK Cargo® menerima pengiriman dari jenis barang dangerous goods


dengan mengikuti dan tunduk kepada peraturan yang berlaku, antara
lain standar IATA tentang Dangerous Goods Regulations, Regulasi
Nasional AVSEC serta kebijakan yang ditetapkan masing-masing
operator penerbangan.

Kelompok Barang-Barang Berbahaya


Barang berbahaya sebagai kargo dapat diangkut dengan pesawat udara
melalui DMK Cargo® dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu:

• Kelompok A adalah barang-barang berbahaya yang dapat diangkut


dengan pesawat udara penumpang atau dengan pesawat udara
kargo.
• Kelompok B adalah barang-barang berbahaya yang dapat diangkut
dengan pesawat udara kargo saja.

• Kelompok C adalah barang-barang berbahaya yang tidak boleh


diangkut dengan pesawat udara.
Pengelompokan ini didasarkan pada ciri-ciri atau jenis barang
berbahaya ataupun jumlah yang akan diangkut dengan pesawat
udara yang didasarkan pada IATA DG Regulation. Kelompok barang-
barang berbahaya ini dapat dikirim melalui DMK Cargo® dengan
ketentuan-ketentuan yang ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai