Nim : 2101111210
1. Klasifikasi Kargo :
2. Pesawat kargo yaitu termasuk salah satu pesawat yang sering digunakan dalam transportasi udara
khususnya pengiriman kargo, Pesawat cargo identik dengan pesawat pengangkut cargo yg isinya full
"bawaan/barang". Hanya sisa kursi bt crew onboard yaitu engineer dan cockpit crew selebihnya kosong
karena untuk meletakkan cargo.
Pesawat penumpang atau pesawat komersil adalah pesawat yg digunakan utk tujuan
komersil/mengangkut penumpang berbayar. Konfigurasi cabin pesawat isinya kursi penumpang, galley,
lavatory.
1. Dilengkapi Sertifikat Kesehatan (Health Certificate) yang diterbitkan oleh pejabat yang berwenang di
negara asal dan negara transit.
2. Surat Keterangan Asal (Certificate of Origin) bagi media yang tergolong benda lain, yang diterbitkan
oleh perusahaan produsen/tempat pengolahan di negara asal.
3. Surat Angkut Satwa (CITES) bagi media tergolong hewan liar, yang diterbitkan oleh pejabat
berwenang (CITES Authority) di negara asal.
4. Persetujuan Impor (PI) untuk produk hewan yang diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan RI.
5. Surat Rekomendasi Pemasukan (SRP) dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan,
Kementerian Pertanian RI.
6. Sertifikat Halal dari Otoritas Lembaga Muslim dari negara Asal yang diakui oleh MUI.
7. Memiliki Instalasi Karantina jika pelaksanaan tidak dapat dilakukan di Instalasi Karantina Pemerintah,
yang ditetapkan oleh Kepala Badan Karantina a/n Menteri Pertanian.
8. Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina untuk keperluan tindakan karantina.
PERSYARATAN EKSPOR
1. Dilengkapi Sertifikat Kesehatan yang diterbitkan oleh Dokter Hewan Karantina ditempat pengeluaran.
2. Surat Rekomendasi Pengeluaran (SRP) bagi Media Pembawa yang tergolong Hewan Ternak yang
diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian.
3. Surat Angkut Tumbuhan dan Satwa Luar Negeri (SATSLN/CITES) bagi media pembawa yang tergolong
Hewan Liar yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam,
Kementerian Kehutanan.
4. Memenuhi persyaratan lainnya (Import Permit) yang ditetapkan/diminta oleh negara
tujuan/pengimpor.
1. Dilengkapi Serifikat Kesehatan (Health Certificate) yang diterbitkan oleh Dokter Hewan Karantina dari
tempat pengeluaran.
2. Surat Rekomendasi Teknis Pemasukan bagi Media Pembawa yang tergolong hewan ternak dan
produk hewan, yang diterbitkan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.
3. Surat Izin Pemasukan Hewan/Produk Hewan yang diterbitkan oleh Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu.
4. Surat Angkut Tumbuhan dan Satwa Dalam Negeri (SATSDN) bagi media pembawa yang tergolong
hewan liar yang diterbitkan oleh Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA).
5. Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina ditempat pemasukan untuk keperluan tindakan
karantina.
1. Dilengkapi Serifikat Kesehatan (Health Certificate) yang diterbitkan oleh Dokter Hewan Karantina
ditempat pengeluaran.
2. Surat Rekomendasi Teknis Pengeluaran bagi Media Pembawa yang tergolong hewan ternak dan
produk hewan, yang diterbitkan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.
3. Surat Keterangan Kesehatan Asal Hewan (SKKH)/ Surat Keterangan Sanitasi Produk Hewan yang
diterbitkan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan atau Dinas yang menangani Kesehatan Hewan
Kabupaten/Kota.
4. Surat Izin Pengeluaran Hewan/Produk Hewan yang diterbitkan oleh Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu.
5. Surat Angkut Tumbuhan dan Satwa Dalam Negeri (SATSDN) bagi media pembawa yang tergolong
hewan liar yang diterbitkan oleh Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA).
6. Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina ditempat pengeluaran untuk keperluan tindakan
karantina.
2. Hewan dan produk hewan yang akan dilalulintaskan diserahkan kepada petugas karantina untuk
keperluan tindakan karantina sesuai dengan peraturan perundangan karantina yang berlaku.
KARANTINA MANUSIA
Menurut SE Satgas No. 7/2022, PPLN yang dapat menjalani karantina selama tiga hari adalah mereka
yang sudah menerima Vaksinasi Covid-19 Booster (dosis ketiga). Bagi WNA/WNI yang sudah menerima
vaksin dosis kedua, maka karantina dilakukan selama lima hari, sedangkan jika baru menerima vaksin
dosis pertama maka karantinanya selama tujuh hari. Sementara itu, WNI yang belum mendapatkan
vaksin di luar negeri akan divaksinasi di tempat karantina. Adapun bagi WNA yang belum vaksinasi dosis
lengkap, dapat divaksinasi di tempat karantina jika memenuhi syarat, antara lain WNA berusia 12-17
tahun, pemegang izin tinggal diplomatik/izin tinggal dinas, dan pemegang Izin Tinggal Terbatas atau Izin
Tinggal Tetap.
Penyesuaian juga diterapkan pada pintu masuk PPLN ke Indonesia, yang terdiri dari Tempat
Pemeriksaan Imigrasi (TPI) udara, laut serta Pos Lintas Batas Negara (PLBN).
1. Pengaturan tentang berbagai hal mengenai lalu lintas orang keluar, masuk dan tinggal dari dan
ke dalam wilayah negara Republik Indonesia.
2. Pengaturan tentang berbagai hal mengenai pengawasan orang asing di wilayah Repubik
Indonesia.
3. Pemeriksaan dokumen perjalanan, baik negara yang ditinggalkan, negara yang dikunjungi,
maupun negara yang dilalui.
o Passport
o Visa
o Exit permit
o Re-entry permit
o Surat keterangan fiskal
o Sertifikat kesehatan
o Asuransi perjalanan