Anda di halaman 1dari 29

DANGEROUS

GOODS
PERATURAN NASIONAL & INTERNASIONAL

INTERNASIONAL
1. ICAO Annex 18 To the Chicago Convention (1944)
– “The Safe Transport of Dangerous Goods by Air”;
2. ICAO Document 9284 – “Technical
Instructions for The Safe Transport
3. ICAO of Dangerous Goods
9481 by– Air”;
“Emergency
Document Response
Guidance for Aircraft Incidents Involving
Dangerous Goods”.
4. ICAO 9375-AN/913 – “Dangerous
DOCUMENT
Goods Training Programme”
5. IATA Dangerous Goods Regulations
PERATURAN INTERNASIONAL
PERATURAN NASIONAL
1. UU No. 1/2009, Penerbangan;
2. DIUBAH : PM 58 / 2016,
Keselamatan PengangkutanBarang
Berbahaya Dengan Pesawat Udara;
3. DIUBAH : KP 301 / 2016, Tentang Petunjuk Teknis
Keselamatan Pengangkutan. Barang Berbahaya
Dengan Pesawat Udara;
4. KP 571 Th 2015,Ijin Pengangkutan
Bahan dan/ atau Barang Berbahaya dengan
Pesawat Udara.
PERATURAN NASIONAL

5. KP 26 / 2014, Lisensi
Personel Pengangkutan Barang
Berbahaya;

6. KP 573 / 2015, Teknis Tata Cara


Petunjuk Pengawasan Barang Berbahaya
DenganPengangkutan
Pesawat Udara;

7. KP 546 / 2015, Program Pendidikan Dan Pelatihan


Personel Penanganan Pengangkutan Barang
Berbahaya.
DEFINISI DANGEROUS GOODS

ICAO DOC 9284/An 905 & IATA DGR


Dangerous goods are articles or substances which are
capable of posing a risk to health, safety, property or the
environment and which are shown in the list of dangerous
goods in these regulation or which are classified
according to these regulation.

PM 90 / 2013 BAB I & KP 412 Tahun 2014


Barang Berbahaya (Dangerous Goods) adalah barang atau
bahan yang dapat membahayakan kesehatan,
keselamatan, harta benda dan lingkungan.
GENERAL PHILOSOPHY OF DG

1. Safety – Keselamatan
2. Responsibilities – Tanggung Jawab
3. Classification – Klasifikasi
4. Prohibitions – Larangan
5. Packaging – Kemasan
6. Marks & Labels – Marka & Label
7. Declaration – Pernyataan
GENERAL PHILOSOPHY OF DG

8. Notification to PIC – Pemberitahuan pada PIC


9. Hidden Hazard – Bahaya yang tersembunyi
10. Incident reporting – Pelaporan kejadian
11. Training – Pendidikan dan pelatihan
12. Human Factors
GENERAL PHILOSOPHY - SAFETY

1. Ketepatan klasifikasi barang Dangerous Goods;


2. Memastikan bahwa barang yang masuk dalam kategori
“Prohibited item” tidak diangkut kecuali ada kemungkinan
untuk diangkut dengan ijin khusus (exempted);
3. Mamastikan kemasan yang digunakan sesuai dengan
ketentuan dan batasan maksimum berat
terpenuhi; barang
4. Seluruh staf yang terkait telah mendapatkan
pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan tugas
kerjanya;
GENERAL PHILOSOPHY - SAFETY

6. PIC diinformasikan lokasi tepat barang


Dangerous Goods didalam pesawat;
7. Seluruh staf melakukan pemeriksaan terhadap
kemungkinan “Hidden Hazard”.
SHIPPERS RESPONSIBILITIES

The shipper specifically must :


1. Establish that all the employees are provided
with such information as to enable them to
carry out their responsibilities;
2. Establish whether the article or substance is
prohibited (forbidden) for transport by air;
3. Ensure that the DG are identified, classified,
packed, marked, labelled and documented in
full compliance with the prescribed regulations;
SHIPPERS RESPONSIBILITIES

4. Ensure the DG are packaged in compliance with


all applicable transport requirements;

The shipper, the freight forwarder and the cargo


agents must also establish :
1. That the DG are not loaded in ULD other than
permitted;
2. Thedocuments & package exterior have
been checked for any indication of hidden
SHIPPERS RESPONSIBILITIES

3. The DG transport by air documents are


retained for a period of 3 months (as minimun,
at least one copy of the documents must be
retained.
OPERATORS RESPONSIBILITIES

1. Acceptance; 7. Retention of records;


2. Storage; 8. Training.
3. Loading;
4. Inspection;
5. Provision of information (include
emergency response information);
6. Reporting DG accident & incidents;
TRAINING CURRICULA

ICAO 8973 / AN 905 & IATA DGR


TRAINING
CURRICULA

KP 546 / 2015
PROGRAM
PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN
PERSONEL
PENANGANAN
PENGANGKUTAN
BARANG
BERBAHAYA
LIMIATION – CATEGORIES OF DG
Dibagi menjadi 4 KATEGORI :
1. Acceptable
(DG dapat diangkut dengan pesawat udara)
2. Forbidden Under any Circumstance
(DG dilarang diangkut dengan pesawat udara dalam
kondisi apapun)
3. Forbidden Unless Exempted
(DG dilarang diangkut dengan pesawat udara kecuali
mendapat persetujuan dari pemerintah)
4. Excepted
(DG yang mendapat perkecualian untuk diangkut
menggunakan pesawat udara)
LIMITATION - ACCEPTABLE

(Sebagian besar) DG dapat diangkut dengan mengikuti persyaratan


pengangkutan DG, persyaratan tersebut dalam hal :
1. Klasifikasi 4. Dokumen
2. Kemasan 5. Informasi
3. Marka & Label
LIMITATION – FORBIDDEN
(under any circumstances)
(sama sekali tidak boleh)
diangkut

-Bahan Peledak (Explosive) yang dapat terbakar pada suhu 75°C dalam waktu 48 jam
-Bahan peledak yang mengandung clorat dan amonium salts
-Bahan peledak yang mengandung campuran clorat dan phosphorus
-Bahan peldak padat yang diklasifikasikan sangat sensitif terhadap goncangan
mekanis
-Bahan peledak cair yang diklasifikan cukup sensitif terhadap goncangan mekanis
-Bahan/ barang yang selama pengangkutan dapat menimbulkan panas dan gas pd
kondisi normal dlm penerbangan
LIMITATION – FORBIDDEN
(unless exempted)

1. Bahan Radioaktif (tipe kemasan B(M));


2. Kecuali ditentukan lain, Bahan beridentitas Forbidden (seperti pada tabel);
3. Hewan hidup yang terinfeksi;
4. Cairan dengan temperatur > 100oC dan zat padat dengan temperatur > 240oC;
5. Bahan yang ditetapkan suatu Negara.
LIMITATION - EXCEPTED

ICAO Doc 9284 A.n 905 Part 1 (Sub chapter 2.2 ); Part 8 (Sub 1.1)
IATA DGR Paragraph 2.3
KP 412/2014 Bagian 1 Bab 2 (Sub bab 2.2); Bagian 8 Bab 1 (Tabel
8-1)

1. DG of the Operator
2. DG yang masuk dalam pengecualian dalam PM
58/2016 (Pasal 3)
3. DG yang dibawa oleh penumpang / kru
LIMITATION - EXCEPTED

DG OF THE OPERATOR – ICAO Doc 9284 Chapter 2


a. Articles and substances which would otherwise be
classified as dangerous goods but which are required to
be aboard the aircraft in accordance with the pertinent
airworthiness requirements;
b. DG carried aboard an aircraft by the operator for use or
sale on the aircraft during the flight or series of flights,
but excluding non-refillable gas lighters and those lighters
liable to leak when exposed to reduced pressure;
c. dry ice intended for use in food and beverage service
aboard the aircraft;
LIMITATION - EXCEPTED

DG OF THE OPERATOR – ICAO Doc 9284 Chapter 2


d. electronic devices, such as electronic flight bags, personal
entertainment devices, and credit card readers,
containing lithium metal or lithium ion cells or batteries
and spare lithium batteries for such devices carried
aboard an aircraft by the operator for use on the aircraft
during the flight or series of flights.
LIMITATION - EXCEPTED

IZIN KHUSUS PM 58/2016 – ICAO Doc 9284 Chapter 1;1.1.3


1. Untuk kepentingan yg sangat mendesak
(Extreme Urgency) PM 58/2016.
a. Untuk kepentingan negara;
b. Dalam kondisi darurat bencana (force majeure).
2. Hanya ada moda transportasi udara untuk mengangkut;
3. Bertentangan dengan kepentingan umum (public interest).
LIMITATION - EXCEPTED

DG yang dibawa oleh penumpang / kru – Doc 9284 Part 8;1.1


1. Untuk kepentingan yg sangat mendesak
(Extreme Urgency) PM 58/2016.
a. Untuk kepentingan negara;
b. Dalam kondisi darurat bencana (force majeure).
2. Hanya ada moda transportasi udara untuk mengangkut;
3. Bertentangan dengan kepentingan umum (public interest).
GENERAL EXCEPTION OF DG

Doc 9284 Part 1;1.1.5 / IATA DGR 1.2.7


Ketentuan Peraturan ini tidak berlaku untuk
barang berbahaya yang dibawa oleh pesawat udara dlm
kondisi :
1. Kebutuhan medis selama penerbangan, dengan syarat:
a. Mendapat persetujuan operator;
b. Bagian permanen dari pesawat yang didesain khusus :
1) Tabung gas tertentu khusus dalam pesawat;
2) Peralatan yang mengandung baterai sel basah
disimpan dan diamankan dalam posisi tegak untuk
GENERAL EXCEPTION OF DG

Doc 9284 Part 1;1.1.5 / IATA DGR 1.2.7


2. Kebutuhan medis (atau pembunuh) khusus binatang untuk
dipakai selama penerbangan;
3. Untuk dijatuhkan selama penerbangan sehubungan
dengan pertanian, hortikultura, kehutanan, pengendalian
longsoran salju, pencairan bekuan es di sungai,
pembersihan tanah longsor atau kegiatan pengendalian
polusi;
4. Misi pertolongan / SAR;
5. Peralatan yang dibutuhkan selama penerbangan
sesuai dengan ketentuan airworthiness;
GENERAL EXCEPTION OF DG

Doc 9284 Part 1;1.1.5 / IATA DGR 1.2.7


6. Kendaraan diangkut dalam pesawat yang dirancang /
dimodifikasi untuk perjalanan lanjutan (feri), dengan
syarat:
a. Persetujuan khusus dari negara bersangkutan;
b. Kendaraan dalam keadaan aman dan posisi tegak;
c. Tangki bahan bakar diisi sedemikian rupa, untuk
mencegah tumpahan bahan bakar selama proses
loading, unloading dan transit.
GENERAL EXCEPTION OF DG

Doc 9284 Part 1;1.1.5 / IATA DGR 1.2.7


7. Barang bagasi berlebih (excess baggage) yang
dikirim sebagai kargo, dengan syarat :
a. Bagasi dikirim sebagai kargo atas nama penumpang;
b. DG yang terdapat didalamnya hanya yang diijinkan
sebagai bagasi dalam kategori “DG carried by
passenger and crew”;
c. Excess baggage ditandai dengan kata-kata “Excess
baggage consigned as cargo”.

Anda mungkin juga menyukai