Anda di halaman 1dari 18

TATA CARA PEMERIKSAAN

OLEH PEJABAT PEMERIKSA KESELAMATAN KAPAL

KESIAPAN FASILITAS PENUTUHAN


KAPAL & PENUTUHAN KAPAL
SEBELUM PEMERIKSAAN KE LOKASI FASILITAS PENUTUHAN KAPAL:
1. Siapkan kondisi fisik.
2. Siapkan dokumen dan peralatan yang diperlukan.
3. Hubungi wakil pemilik pemilik perusahaan/operator untuk mengatur jadwal
kunjungan ke Fasilitas Penutuhan Kapal/Kesiapan Penutuhan Kapal.
4. Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian :
a. Ingat bahwa Fasilitas Penutuhan Kapal adalah tempat terbuka
merupakan tempat kerja dari personil perusahaan, jangan terlalu
mengganggu rutinitas pekerjaan mereka.
b. Sesuaikan dengan peraturan dan tata tertib Fasilitas Penutuhan Kapal
tersebut.
c. Berlaku sopan tapi tegas dan profesional.
d. Gunakan pakaian kerja dan perlengkapan keselamatan perorangan
yang lengkap.
DOKUMEN TERKAIT
DI FASILITAS PENUTUHAN KAPAL :
1. Temui Perwakilan Perusahaan;
2. Tunjukkan kartu identitas;
3. Minta Perwakilan perusahaan untuk mengumpulkan staff
perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sesuai tupoksi ;
4. Adakan rapat pembukaan;
5. Jelaskan maksud dan tujuan kunjungan ke Fasilitas Penutuhan
Kapal/Kesiapan Penutuhan Kapal tersebut;
6. Kemudian sampaikan rencana bagian-bagian atau divisi-divisi yang
akan di periksa/dikunjungi;
7. Minta agar disiapkan seorang pendamping pada waktu
pemeriksaan.
PADA WAKTU PEMERIKSAAN :
1. Setiap saat harus didampingi oleh pendamping yang di tunjuk
Perwakilan perusahaan;
2. Memberikan perintah untuk menyiapkan, memperlihatkan,
menjalankan/ menghidupkan perlengkapan atau peralatan
yang akan diperiksa;
3. Gunakan penilaian secara profesional.
Laporan
Pemeriksaan
Otorisasi
Melaksanakan
Penutuhan Kapal
2. PERSYARATAN ADMINISTRASI
1) Ijin Terminal Khusus/Dermaga Untuk Kepentingan
Sendiri :
………….…………………………............
2) Ijin Usaha :
…………………………...............................
3) Dokumen dari KemenLHK :
….……………………………….
3. KESIAPAN GALANGAN
1. Rencana Fasilitas penutuhan kapal (SRFP)
– nformasi Data kepemilikan kapalyang dibuat dalam Bahasa Indonesia
– Memiliki Daftar Inventaris bahan berbahaya pada kapal yang akan dilakukan penutuhan
– Memiliki pemetaan potensi berbahaya pada keselamatan pekerja pada saat melaksanakan
penutuhan kapal
– Kebijakan keselamatan dan Kesehatan pekerja serta perlindungan lingkungan termasuk minimal
dampak dari penutuhan kapal
– Maksud dan Tujuan serta standard an prosedur yang digunakan dalam penutuhan kapal
– Tugas dan Penanggung jawab personil dalam melaksanakan penutuhan Kapal
– Program Latihan di bidang fasilitas penutuhan kapal untuk pekerja
– Rencana tanggap dan kesiapan dalam keadaan darurat
– Sistem Pencatatan dan pengawasan dalam progress pekerjaan penutuhan kapal
– Sistem pelaporan apabila terjadi kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan pekerja serta
kerusakan lingkungan galangan
2. Galangan memiliki prosedur untuk mencegah terjadi kebakaran, ledakan, dan memastikan ruang-
ruang dikapal aman untuk dimasukin dan aman untuk pekerja panas;
– Prosedur pencegahan
– Gas detector yang telah di kalibrasi
– Sertifikat pekerja yang melaksanakan pekerjaan panas
– Enclose space checklist
– Hot work permit
3. Memiliki perlengkapan perlindungan diri antara lain:
– Helm Keselamatan
– Pelindung Muka dan Mata
– Sepatu Keselamatan
– Sarung Tangan
– Pelindung Pernafasan
– Penutup Telinga
– Pelindung dari Radiasi
– Sabuk Keselamatan
– Pakaian Kerja untuk keselamatan
3. KESIAPAN GALANGAN
4. Telah menetapkan Sistem Manajemen Prosedur, pedoman dan teknik yang tidak
menimbulkan resiko Kesehatan
5. Telah menetapkan Sistem Manajemen keselamatan bagi pekerja serta mencegah
terjadinya pencemaran dan mengurangi atau meminimalisir dampak lingkungan yang
disebabkan oleh penutuhan kapal
6. Galangan memiliki tempat penampungan terhadap sisa-sisa limbah dan pemisahan
dari bahan penutuhan pada kapal yang akan di tutuh
7. Galangan memiliki Rekomendasi dari KLH terkait pengolahan Limbah dari bahan
penutuhan pada kapal yang akan ditutuh

8. Memiliki Galangan yang telah memenuhi pemeriksaan dari kementerian terkait yang
terarah pada:
– Keselamatan Pekerja
– Perlindungan Pekerja
– Perlindungan Lingkungan
– Penanganan semua sisa dan bahan berbahaya dari penutuhan kapal
9. Telah dilaksanakan verifikasi dokumen dan pemeriksaan lokasi penutuhan kapal
Laporan Pemeriksaan
Kondisi Teknis
Kesiapan Penutuhan
Kapal
1. DATA-DATA KAPAL
1) Nama Kapal : …………………….…………………………............
2) Jenis Kapal : ………………………………………………….........
3) Nomor atau Huruf panggilan : ….………………………………..…....
4) Pelabuhan Pendaftaran : …………………………...........................
5) Isi Kotor ( GT ) : …………………….………………….......................
6) Nomor IMO :
7) Tanggal Pembangunan :…………………………………................
8) Tanggal Peletakan Lunas Kapal atau pada Tahapan Pembangunan
yang serupa :………………….…………………………...............
9) Nama dan Alamat Pemilik Kapal : ………………………………
10) Nama dan Alamat Tempat Penutuhan Kapal : …………………….
11) Tanggal berakhirnya Dokumen Otorisasi Pelaksanaan Penutuhan
Kapal : ………………………………………………
2. DOKUMEN
1) Surat Laut :
…………………….………………………….......
.....
2) Inventaris Material Berbahaya :
..………………………….........
3) Daftar Muatan/Cargo Manifest :
….……………………………
4) Daftar Cairan termasuk Limbah Cair selain
Muatan : …………………………........
3. MUATAN

Tingkat Lokasi
IMO Tank
Nama Klas Pencemaran UN No. Penempatan
Instruction
(P/PP/•) Muatan

Catatan:
P : Bahan Pencemar Lingkungan Laut (Marine Pollutant)
PP : Bahan Pencemar Lingkungan Laut yang sangat berbahaya (Severe
Marine Pollutant)
• : Dapat menyebabkan Pencemaran Lingkungan Laut atau sangat berbahaya bagi
lingkungan laut (Can be marine pollutant or severe marine pollutant)
4. PERSYARATAN
a. kapal tidak diperbolehkan menggunakan material berpotensi bahaya terhadap kesehatan dan lingkungan
antara lain asbes, polychlorinated biphenyls (PCB), zat/bahan perusak ozon, dan anti teritip (anti-fouling) untuk
digunakan di kapal;
b. kapal yang akan dilakukan penutuhan harus memiliki daftar inventaris material berbahaya (inventory of
hazardous materials);
c. daftar inventaris material berbahaya (inventory of hazardous materials) sebagaimana dimaksud pada huruf b
berisi informasi jumlah, volume, dan lokasi terhadap barang berbahaya yang dilarang atau dibatasi dan
berpotensi berbahaya yang digunakan di kapal yaitu:
1. struktur dan perlengkapan kapal (ship structure and equipment) yang sekurang-kurang terdiri atas cat,
pelapis, panel dinding, perlengkapan di geladak instalasi permesinan, dan listrik serta perpipaan;
2. Limbah operasional kapal (ship generated waste) yang sekurang-kurangnya terdiri dari sampah, air bilga,
ruang muatan, sisa minyak kotor, dan air balas;
3. perbekalan kapal (ship store) yang sekurang-kurangnya terdiri atas bahan bakar minyak, CO2 room,
pelumas, dan gas.
d. daftar inventaris material berbahaya (inventory of hazardous materials) disiapkan oleh pemilik kapal atau
fasilitas penutuhan kapal (ship recycling facilities) untuk diverifikasi oleh pejabat pemeriksa keselamatan kapal
sebelum kapal dilakukan penutuhan;
e. kapal sebelum dimulai pekerjaan penutuhan di lokasi fasilitas penutuhan kapal (ship recycling facilities), maka
harus dilakukan persiapan sebagai berikut:
1. meminimalkan jumlah sisa-sisa muatan, minyak bahan bakar dan pelumas, bahan-bahan kimia dan limbah
yang ada di atas kapal
2. tangki muatan dan ruang pompa muatan pada kapal tangki minyak harus dalam kondisi aman untuk
dimasuki (safe for entry) dan aman untuk pekerjaan panas (safe for hot work);
3. menyediakan semua informasi kepada fasilitas penutuhan kapal (ship recycling facilities) untuk merancang
rencana penutuhan kapal termasuk daftar inventaris material berbahaya (inventory of hazardous materials)
yang ada di kapal;
4. jika fasilitas penutuhan kapal (ship recycling facilities) tidak memiliki peralatan pengelolaan limbah
dan/atau sampah maka limbah dan/atau sampah yang ada di atas kapal harus dibuang pada pelabuhan
terakhir sebelum diserahkan ke fasilitas penutuhan kapal (ship recycling facilities);
5. memastikan bahwa cairan yang potensial berbahaya dari kapal sudah dikeringkan di fasilitas penutuhan
kapal (ship recycling facilities);
6. memastikan bahwa air balas kapal telah dikelola sesuai dengan aturan nasional maupun internasional.
f. kapal telah diperiksa sebelum pekerjaan penutuhan kapal (ship recycling) dimulai, yang meliputi pemeriksaan
daftar inventaris material berbahaya (inventory of hazardous materials), rencana penutuhan kapal (ship
recycling plan), dan persyaratan dokumen otorisasi pelaksanaan pada fasilitas penutuhan kapal (ship recycling
facilities) dan diterbitkan sertifikat kesiapan penutuhan kapal
5. SERTIFIKAT INVENTARIS MATERIAL
BERBAHAYA YANG ADA DI KAPAL
1) Nomor : …….………………............
2) Masa berlaku s/d : ……………………………...

6. REKOMENDASI PEMERIKSAAN
__________________________________________
__________________________________________
__________________________________________
__________________________________________
AKHIR PEMERIKSAAN :

1. Laporan kepada Perwakilan perusahaan dan diskusikan dengannya temuan-temuan


pada setelah pemeriksaan;

2. Perwakilan perusahaan dapat menolak temuan-temuan, apabila dapat


membuktikan/menunjukkan/melampirkan data-data/perlatan (atau apapun) yang
menjadi temuan-temuan Pejabat Pemeriksa Keselamatan Kapal.

3. Setelah selesai mendiskusikan kegiatan pemeriksaan dan telah disepakati atas


temuan-temuan, serta telah menentukan berapa lama waktu untuk
menyelesaikan/memperbaikinya, serahkan lembar pemeriksaan, berupa :
1) Berita Acara Pemeriksaan;
2) Laporan Pemeriksaan;
3) Daftar tertulis dari temuan-temuan (jika ada);
4) Rekomendasi hasil Pemeriksaan kepada perwakilan perusahaan;
4. Adakan rapat penutupan sekaligus mohon diri untuk meninggalkan Fasilitas
Penutuhan Kapal/Kesiapan Penutuhan Kapal;

5. Selesai pemeriksaan Fasilitas Penutuhan Kapal/Kesiapan Penutuhan Kapal.


STATEMENT OF
COMPLETION

Anda mungkin juga menyukai