Anda di halaman 1dari 12

SKEP / 275 / XII / 1998

PENGANGKUTAN BAHAN
DAN / ATAU
BARANG BERBAHAYA
DENGAN PESAWAT UDARA
Ketentuan (Pengertian)
Bahan Berbahaya : benda atau zat padat, cair, gas yang
dapat membahayakan kesehatan, keselamatan jiwa dan
harta benda serta keselamatan penerbangan.

Barang : segala sesuatu yang diangkut dan atau akan


diangkut dengan pesawat udara kecuali penumpang dan
awak pesawat

Pengangkut : setiap badan hukum yang menjadi pemilik,


penyewa dan atau yang mengoperasikan pesawat udara,
yang menggunakannya baik sendiri maupun bersama-sama
dengan orang atau badan hukum yang lain , untuk
mengangkut penumpang, bagasi, kargo, kiriman pos dan
barang lainnya
Penyimpanan adalah prosedur penyimpanan bahan dan /
atau barang berbahaya yang akan dikirim / baru tiba di
gudang bandar udara

Penempatan adalah prosedur penempatan bahan dan /


atau barang berbahaya di pesawat udara

Pelabelan / Marka adalah pemberian label / marka atau


tanda pada kemasan bahan dan / atau barang berbahaya
sesuai persyaratan yang berlaku

Surat kargo udara (Surat Muatan Udara / Airway


Bill) adalah dokumen angkutan udara sebagai bukti
adanya perjanjian angkutan udara antara pengangkut dan
pengiriman kargo yang berisikan syarat – syarat perjanjian
angkutan udara
Wewenang & Tanggung Jawab Dirjen Hubud
 Penyiapan, pemeliharaan prosedur tentang pengangkutan
bahan dan / atau barang berbahaya dengan p.u,
penyimpanan di gudang b.u, penempatan di p.u, pelabelan
dan pemarkaan bahan dan / atau barang berbahaya

 Evaluasi persiapan angkutan bahan dan / atau barang


berbahaya sebelum pemberian persetujuan

 Pemberian persetujuan pengangkutan bahan dan / atau


barang berbahaya

 Pengawasan, inspeksi, evaluasi terhadap pengangkutan


bahan dan / atau barang berbahaya dengan p.u
Syarat Pengangkutan

 Harus memiliki Surat Persetujuan Pengangkutan bahan Dan / Atau


Barang Berbahaya

 Surat Persetujuan diberikan, setelah memenuhi ketentuan :


a) Dilakukan pemeriksaan dan evaluasi oleh Dirjen Perhubungan
Udara, u.b Kepala Direktorat Teknis Terkait atau Yang Mewakili
b) Telah memenuhi persyaratan teknis dan administrasi

 Biaya Pemeriksaan dan evaluasi ditanggung oleh pemohon

 Bagi perusahaan angkutan udara asing yang akan melakukan


pengangkutan bahan dan / atau barang berbahaya ke atau melintas
wilayah Indonesia agar menyampaikan persetujuan dari pejabat
yang berwenang di negaranya kepada Dirjen Perhubungan Udara
Dokumen Pengangkutan
Pengangkut wajib melengkapi dokumen :
a. Pemberitahuan Tentang Isi
b. Surat Muatan Udara
c. Surat Persetujuan Pengangkutan dari Dirjen Hubud
d. Mematuhi ketentuan yang terdapat dalam Annex 18
ICAO dan Doc.9284 AN’905 antara lain :
1. Klasifikasi, jenis bahan dan / atau barang yang
diangkut
2. Pembatasan jumlah bahan dan atau barang yang
diangkut
3. Kemasan yang digunakan
4. Label dan Marka

Pengangkutan yang standar kemasannya tidak sesuai dengan


ketentuan, diperlukan persetujuan tersendiri
Penempatan di Pesawat Udara

 Dilakukan dibawah pengawasan petugas yang


memahami ketentuan tentang bahan dan/atau
barang berbahaya
 Penempatan harus sedemikian rupa sehingga
tidak bercampur dengan barang / kargo lainnya
dan posisinya tidak bergeser sewaktu pesawat
bergerak
 Ketentuan lainnya mengacu pada Annex 18
dan Technical Instruction Doc. 9284 – AN 905
Penyimpanan di Gudang Bandar Udara
 Penyimpanan harus terpisah dari bahan dan / atau
barang lainnya.
 Tempat penyimpanan harus bersih dan aman dari
bahaya api atau gangguan-gangguan yang dapat
menimbulkan bahaya, serta diperiksa secara teratur
 Tempat penyimpanan harus selalu terkunci bila tidak
dipergunakan dan diawasi selama digunakan
 Terdapat Tulisan dan Tanda-tanda bahan dan / atau
barang berbahaya, yang mudah terlihat dan terbaca dari
jarak jauh
 Ketentuan lainnya mengacu pada Annex 18 dan
Technical Instruction Doc. 9284 – AN 905
Kewajiban dan Tanggung Jawab Pengangkut
a. Menyiapkan, melaksanakan, memelihara sistem
dan prosedur pengangkutan serta pengamanan
bahan dan / atau barang berbahaya
b. Menjamin bahwa bahan dan / atau barang
berbahaya yang diangkut tidak terlarang untuk
diangkut dengan pesawat udara
c. Menjamin bahwa bahan dan / atau barang
berbahaya yang diangkut telah memenuhi
ketentuan tentang pengangkutan bahan dan /
atau barang berbahaya
d. Melakukan pemeriksaan bahwa bahan dan /
atau barang berbahaya sudah diberi label dan
marka serta tidak ada kebocoran
e. Menolak mengangkut barang bila terjadi
kerusakan kemasan dan / atau kebocoran
f. Memisahkan bahan dan / atau barang berbahaya
tersebut dari pesawat udara bila terjadi kerusakan
kemasan dan / atau kebocoran
g. Melakukan pembersihan jika terjadi tumpahan
diatas pesawat udara dan memastikan bahwa
tumpahan tersebut tidak menyebabkan kerusakan
dan pencemaran terhadap pesawat udara atau
barang lainnya
h. Mempekerjakan sumber daya manusia yang telah
memiliki sertifikat kecakapan tentang bahan dan /
atau barang berbahaya melalui diklat yang
disetujui Dirjen Hubud
i. Memberitahukan Kapten Penerbang bahwa
terdapat muatan bahan dan / atau barang
berbahaya
j. Menyampaikan laporan kepada Dirjen Hubud bila
terjadi insiden pada saat pengangkutan
Tata Cara Memperoleh Surat
Persetujuan
• Pengangkut mengajukan Permohonan untuk memperoleh Surat
Persetujuan Pengangkutan Bahan Dan / Atau Barang Berbahaya
kepada Dirjen Perhubungan Udara
• Jawaban Permohonan akan diterima selambat-lambatnya 14 hari
kerja setelah permohonan disampaikan
• Apabila disetujui, akan diberikan Surat Persetujuan
Pengangkutan Bahan Dan / Atau Barang Berbahaya
• Persetujuan dapat ditangguhkan, dibekukan atau dicabut apabila
pemegang surat persetujuan tidak memenuhi kewajiban.
• Surat Persetujuan berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan
sesudahnya dapat diperpanjang kembali
SELESAI

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai