Anda di halaman 1dari 20

1. Tabung Reaksi: Terbuat dari gelas atau kayu dan dapat dipanaskan untuk mereaksikan zat.

Penjepit Tabung Reaksi: Digunakan untuk menjepit tabung reaksi ketika suatu bahan
dipanaskan.

Rak Tabung Reaksi: Digunakan untuk menahan posisi tabung reaksi dan terbuat dari kayu
maupun plastik.
Labu Alas Bulat: Wadah gelas yang berbentuk bulat di bagian dasar dan leher silinder untuk
memanaskan cairan.

Labu Alas Datar: Wadah gelas yang berbentuk bulat dengan alas datar dan leher silinder untuk
mencampur dan menyimpan bahan kimia berbentuk cairan.
Labu Erlenmeyer: Sebagai wadah untuk mencampur atau menyimpan bahan kimia berbentuk
cairan, juga untuk memanaskan larutan.

Gelas Piala: Digunakan sebagai wadah larutan untuk memanaskan larutan.


Pipa Gelas: Sebuah tabung dengan diameter 3 mm yang terbuka pada kedua sisi, pada
umumnya digunakan untuk membuat sambungan.

Corong: Untuk menuangkan cairan dari satu tempat ke yang lain tanpa tumpah.

Cawan Porselen: Terbuat dari porselen untuk menguapkan larutan dengan pemanasan.
Pipet: Digunakan untuk mengukur dan memindahkan cairan yang terukur ke wadah lainnya.
Buret: Tabung panjang dengan stopcock atau keran di bagian bawah dan berfungsi untuk
menuangkan cairan dengan jumlah tertentu.

Gelas Ukur: Sebagai pengukur cairan dengan jumlah tertentu yang akan dituangkan ke wadah
lainnya.
Statif: Digunakan untuk menahan alat gelas berupa labu alas bulat atau tabung reaksi pada
posisi tertentu.

Kaki Tiga: Sebuah penyangga dengan 3 kaki untuk menyokong alat gelas ketika dipanaskan.
Kawat Kasa: Jaring kawat besi dengan kasa tipis untuk mendistribusikan panas sehingga merata
dan mencegah terjadinya retakan karena pemanasan langsung pada alat gelas.
Alu dan Mortar: Padatan ditaruh pada mortar dan ditumbuk pelan menggunakan alu sampai
halus dan menjadi bubuk.

Pembakar Bunsen: Sebagai pengganti lampu spirtus untuk melakukan pemanasan.


Lampu Spirtus: Wadah silinder beralas datar dengan sumbu di tengah sampai ke atasnya yang
berisi campuran etanol dan methanol. Digunakan untuk memanaskan bahan kimia.

Autoklaf: Untuk proses sterilisasi alat dan bahan.


Neraca Digital: Untuk menimbang bahan.
Kompor Listrik: Sebagai alat pemanas.

Lemari Asam: Sebagai tempat menggunakan atau melakukan reaksi kimia yang menghasilkan
gas, uap, atau kabut.
Petri dish: Sebagai wadah untuk media dalam menumbuhkan mikroba.

Kaca Arloji: Sebagai wadah untuk bahan kimia berbentuk serbuk atau kristal ketika akan
ditimbang.
Batang Pengaduk Kaca: Untuk mengaduk bahan kimia atau larutan yang direaksikan.

Pipet Tetes: Untuk mengambil larutan dalam volume sedikit.


Pinset: Untuk memindahkan objek pengamatan ke tempat yang lain.

Spatula: Untuk mengambil bahan kimia berbentuk serbuk.


Jarum Ose: Untuk memindahkan koloni mikroba ke media yang baru.

Botol Aquades: Untuk menyimpan dan menuangkan aquades dengan cara memencet.
Inkubator: Alat laboratorium berbentuk kubus yang dapat mengkondisikan/mengatur
kelembabab dan suhu secara tepat dan konsisten.
Desikator: Wadah yang terbuat dari bahan gelas yang kedap udara dan mengandung desikan
yang berguna untuk menghilangkan kadar air dari suatu bahan.

Kawat Nikrom: Untuk mengidentifikasi zat dengan cara uji nyala.


Vortex: Untuk mencampur cairan atau larutan dalam tabung reaksi.

Melting Point: Alat untuk menguji titik leleh, dimana uji titik leleh digunakan sebagai suatu
parameter untuk menentukan kemurnian suatu senyawa.
Respirometer: Untuk mengukur laju respirasi.

Anda mungkin juga menyukai