Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 4

PRINSIP STRATIGRAFI DAN SEDIMENTOLOGI

Disusun Oleh:

NAMA : ACHMAD ZAKKY BASYA

NIM : 1801052

KELAS : TEKNIK PERMINYAKAN A

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERMINYAKAN

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK & GAS BUMI

BALIKPAPAN
Gambar 1. Perbedaan konsep stratigrafi tradisional dengan modern

SIKUEN STRATIGRAFI secara sederhana dapat diartikan sebagai cabang


stratigrafi yang mempelajari paket-paket sedimen yang dibatasi oleh bidang
ketidakselarasan tersebut. Suatu sikuen diendapkan selama satu siklus perubahan
muka laut, yaitu terbentuk pada saat kecepatan turunnya permukaan laut yang
paling besar sampai kecepatan turunnya permukaan laut yang paling besar
berikutnya. Analisis sikuen stratigrafi akan menghasilkan kerangka
kronostratigrafi (Chronostratigraphy adalah korelasi menggunakan waktu) dari
endapan yang dianalisa. Parasikuen (Parasequence Set) merupakan beberapa
lapisan dan kumpulan lapisan batuan yang relatif selaras, terbentuk oleh suatu
proses pengendapan dan yang dibatasi oleh permukaan genang laut atau
permukaan yang setara (Wagoner, 1990). Parasikuen ini dibatasi di atas dan di
bawahnya oleh bidang permukaan marine flooding yaitu bidang batas yang
memisahkan lapisan muda dan tua yang dihasilkan oleh bertambahnya kedalaman
air laut secara tiba-tiba dan pelamparannya ke arah lateral.

Ada 2 macam mekanisme yang dapat membentuk parasikuen yaitu pertambahan


kedalaman laut secara relatif cepat dan kenaikan muka air laut secara cepat.
Gambar 2. Tipe Parasikuen Set

Pengertian dari masing-masing ketiga parasikuen tersebut adalah ;

Progradasi : Suplai sedimen > Akomodasi

Aggradasi : Suplai Sedimen = Akomodasi

Retrogradasi : Suplai Sedimen < Akomodasi


Proses eustacy yang terjadi selama masing-masing parasikuen set berbeda-
beda, dilihat dari sedimen yang diendapkan. Coba kita lihat parasikuen
set Progradasi yang dibentuk akibat penurunan muka air laut, yang bisa dilihat
dari kehadiran batupasir, batupasir-shale transisi, dan shale yang cenderung
berarah menuju cekungan. Berlaku pula untuk Retrogradasi set fase air laut yang
terjadi selama pembentukan cenderung transgresi, bisa dilihat dari kehadiran
batupasir telah tererosi. Otomatis pada Retrogradasi set pola yang dibentuk
adalah fining upward atau menghalus ke atas. Berbeda dengan Aggradasi set fase
air laut yang dibentuk cenderung konstan.

Gambar 3. Elektrofacies

Elekrtofacies merupakan pola-pola yang terbentuk pada log gamma ray yang di
pengaruhi oleh sedimentologi batuan, ruang akomodasinya.

Penjelasan dari jenis-jenis respon log Gamma Ray :


a. Aggrading : menunjukan bahwa terakumulasinya sand pada satu
zona yang memiliki jumlah banyak di bandingkanshalenya.
b. Prograding : menunjukansemakin ke atas (padagambar) maka semakin
kasarsebab memiliki jumlah sandyang semakin banyak.
c. Retrogradding : menunjukansemakin ke atas (padagambar) maka semakin
halusatau lunak sebab memiliki jumlah shale yang semakin banyak .
d. Progradding & Retrogradding : menunjukkan bahwa sand terakumulasi
pada satu zona yang sempit maka menjadi menonjol ke kiri (pada gambar).

Hubungan elektrofasies dengan sekuen stratigrafi adalah elektrofasies


mendeskripsikan besar atau kecailnya penaikan muka air laut jika
dibandingkan dengan sedimentasinya maka jika semakin banyak sedimen
yang terendapkan makan penaikan muka air laut lebih banyak
dibandingkan sedimentasinya, maka dari itu strata stratigrafinya melihat
padasedimennya yang secara umum pasti sedimen yang paling atas akan
semakin lunakkarena masih mengandung air yang banyak dan yang paling
bawah semakin keras karenasudah terendapkan cukup lama. Cara
mengidentifikasi keberadaan fluida pada data sumur adalah di lihat dari
nilai resistivitasnya dan nilai neutron pula, jika nilai resistivitas mendadak
berubah makadapat di lihat bahwa ada kontak antara hidrokarbon dengan
air. Maka dari ituidentifikasi fluida tergantung pada nilairesistivitas.

Anda mungkin juga menyukai