Lampiran 4
Lampiran 4
SEQUENCE SATIGRAFI
DISUSUN OLEH :
Nama : Alif Yuda
NIM : 1801053
Kelas : Teknik Perminyakan A
ita anggap garis vertikal adalah log. Yang pertama korelasi menggunakan
kesamaan litologi atau batuan, yaa diliat dari kesamaan karakteristik si batuan
itu. Yang kedua ? Nah ! itu yang kita pakai sebagai dasar dalam dunia Sikuen
Stratigrafi. Singkatnya Chronostratigraphy adalah korelasi menggunakan waktu.
Tiap satu layer sedimen dalam suatu paket sikuen akan terdiri dari beberapa
litologi, berbeda kontras dengan gambar pertama yang memiliki kesamaan
litologi dalam satu layer. Trus, gimana caranya buat korelasiin waktu ? Yap,
jawaban yang tersingkat dan termudahnya adalah dengan bantuan Biostratigrafi
untuk validitas data. Tapi, itu cara terakhir loh, cuma untuk validitas data, tapi
kalau ingin detil pengaplikasiannya yuk mari kita bahas bareng sampe tuntas.
Gambar 2. Tipe Parasikuen Set
Parasikuen merupakan beberapa lapisan dan kumpulan lapisan batuan yang relatif
selaras, terbentuk oleh suatu proses pengendapan dan yang dibatasi oleh
permukaan genang laut atau permukaan yang setara (Wagoner, 1990). Parasikuen
ini dibatasi di atas dan di bawahnya oleh bidang permukaan marine flooding yaitu
bidang batas yang memisahkan lapisan muda dan tua yang dihasilkan oleh
bertambahnya kedalaman air laut secara tiba-tiba dan pelamparannya ke arah
lateral.
Ada 2 macam mekanisme yang dapat membentuk parasikuen yaitu:
Pertambahan kedalaman laut secara relatif cepat,
Kenaikan muka air laut secara cepat
Gambar 3. Elektrofacies
1. Cylindrical
Bentuk log ini merupakan bentuk dengan karakter GR yang relatif stabil.
Fase air laut yang terjadi stabil dan parasikuen set yang dibentuk adalah
aggradasi. Bentuk seperti ini diasosiasikan dengan endapan sedimen
fluvial channel, braided channel, estuarine.
2. Funnel
Menunjukan dominasi yang berubah misalnya dari shale ke arah sand
(mengkasar keatas). Fase air laut yang terjadi berupa regresi dan
parasikuen set yang dibentuk adalah progradasi. Lingkungan
pengendapannya meliputi estuarine shelf, delta front.
3. Bell
Menunjukkan perubahan dominasi besar butiran misalnya dari batupasir
ke shale atau merupakan aspek penghalusan keatas. Fase air laut yang
terjadi berupa transgresi dan parasikuen set yang dibentuk adalah
retrogradasi Daerah dengan dominasi meandering, tidal channel, fluvial
point bar.
4. Symmetrical
Bentuk karakteristik dari kurva GR ini menunjukkan adanya penurunan
kadar shale dilanjutkan kenaikan kembali. Karakter ini juga
mengindikasikan adanya perubahan yang cepat dalam lapisan itu.
Perubahan yang terjadi yang terekam dalam karakter ini adalah adanya
progradasi serta retrogradasi yang sinergis dan cepat.
5. Serrated
Bentuk kurva pada jenis ini memperlihatkan adanya agradasi dari shale
dan lanau. Fase air laut yang terjadi berupa konstan dan parasikuen set
yang dibentuk adalah aggradasi. Bentuk kurva ini merepresentasikan area
pengendapan yang beragam seperti fluvial floodplain, alluvial plain, shelf .