Anda di halaman 1dari 21

ENERGI DAN MOMENTUM

By : Andriani Lubis
A.KERJA DAN ENERGI
Yang sangat erat hubungannya dengan konsep kerja adalah konsep energi, yaitu
kemampuan untuk melakukan kerja.
Jika kerja dilakukan oleh suatu system pada system lain, energi dipindahkan antara
kedua system tersebut.
Sebagai contoh, jika anda menarik sebuah kereta luncur, kerja yang anda lakukan
sebagian menjadi energi gerak kereta luncur, yang dinamakan energi kinetiknya dan
sebagian menjadi energi termal yang muncul dari gesekan antara kereta luncur dan
salju. Pada saat yang sama energi kimia internal tubuh anda berkurang ketika anda
menarik kereta luncur tsb. Hasil netto adalah perpindahan energi kimia internal tubuh
anda menjadi energi kinetic eksternal kereta luncur ditambah energi termal.
Ada banyak bentuk energi, antara lain:
-Energi kinetic dihubungkan dengan gerak sebuah benda.
-Energi potensial adalah energi tersimpan yang dihubungkan dengan konfigurasi
system. Misalnya: jarak pisah antara benda dengan bumi.
-Energi termal dihubungkan dengan gerakan molekul-molekul dalam suatu system
dan berhubungan erat dengan temperature system.
-dll
KERJA DAN ENERGI KINETIC GERAK DALAM SATU DIMENSI DENGAN GAYA KONSTAN
Kita defenisikan kerja yang dilakukan oleh sebuah gaya pada suatu benda sebagai hasil kali
gaya tersebut dengan perpindahan titik dimana gaya itu bekerja.
Jika gaya F membuat sudut ϴ dengan perpindahan ∆x, seperti pada Gambar 6.1, kerja yang
dilakukan adalah :
W = F cos ϴ ∆x = Fx ∆x (6.1)

Latihan
Sebuah gaya 12 N dikerjakan pada sebuah kotak pada sudut θ =200
seperti pada Gambar 6.1. Berapakah kerja yang dilakukan oleh gaya itu jika kotak
bergerak sepanjang meja sejauh 3 m?
Kerja adalah besaran scalar yang bernilai positif bila ∆x dan Fx mempunyai tanda
yang sama dan bernilai negative jika mempunyai tanda yang berlawanan. Dimensi
kerja adalah dimensi gaya kali dimensi jarak. Satuan kerja dan energi dalam SI
adalah joule (J) yang merupakan hasil kali newton dan meter :
1 J = 1 Nm (6.2)
Ada hubungan penting antara kerja total yang dilakukan pada sebuah partikel
dengan kelajuan awal dan akhir partikel tsb. Jika Fx adalah gaya neto yang bekerja
pada sebuah partikel, hukum kedua Newton menyatakan:
Fx = max (6.3)
Untuk sebuah gaya konstan, dan kita dapat menghubungkan jarak yang ditempuh
partikel dengan kelajuan awal dan akhir, dengan menggunakan rumus percepatan
konstan. Jika kelajuan awal adalah vi dan kelajuan akhir adalah vf, maka diperoleh:
𝑣𝑓 2 = 𝑣𝑖 2 + 2𝑎𝑥 ∆𝑥 (6.4)
Karena kerja yang dilakukan oleh gaya neto sama dengan kerja total yang
dilakukan pada partikel,
𝑊𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐹𝑥 ∆𝑥 = 𝑚𝑎𝑥 ∆𝑥
Dengan mensubsitusikan 1/2 𝑣𝑓 2 − 𝑣𝑖 2 untuk ax ∆x kita dapatkan
1 1
𝑊𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑚𝑣𝑓 2 − 𝑚𝑣𝑖 2 (6.5)
2 2
1
Besaran 𝑚𝑣 2
dinamakan energi kinetic EK dari partikel. Besaran ini adalah
2
besaran scalar yang bergantung pada massa dan kelajuan partikel:
1
𝐸𝐾 = 𝑚𝑣 2 (6.6)
2
Oleh karena kerja total yang dilakukan pada partikel sama dengan perubahan
energi kinetic pada partikel, maka:
1 1
𝑊𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = ∆𝐸𝐾 = 𝑚𝑣𝑓 2 − 𝑚𝑣𝑖 2 (6.7)
2 2
Persaman (6.7) disebut teorema kerja-energi
Contoh:
Sebuah kotak 4 kg dinaikkan dari keadaan diam sejauh 3 m oleh gaya luar ke atas sebesar
60 N. Carilah:
a. kerja yang dilakukan oleh gaya luar tersebut
b. kerja yang dilakukan oleh gravitasi
c. kelajuan akhir kotak
Jawab:
a. Gaya luar ada dalam arah gerak 𝜃 = 00 , sehingga kerja yang dilakukan olehnya
bernilai positf:
𝑊𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐹𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑐𝑜𝑠00 ∆𝑦 = 60𝑁 1 3𝑚 = 180 𝐽
b. Gaya gravitasi berlawanan arah dengan arah gerak 𝜃 = 1800 , sehingga kerja yang
dilakukan oleh gaya gravitasi adalah negative:
𝑊𝑔 = 𝑚𝑔 𝑐𝑜𝑠1800 ∆𝑦
= (4kg)(9,81 N/kg)(-1)(3m) = -118 J
Jadi, kerja total yang dilakukan pada kotak adalah
Wtotal = 180 J – 118J = 62 J
Dengan menggunakan teorema kerja-energi dengan vi =0, kita dapatkan:
1 1 1
𝑊𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 62 𝐽 = 𝑚𝑣𝑓 2 − 𝑚𝑣𝑖 2 = 𝑚𝑣𝑓 2
2 2 2
c. Dengan demikian kelajuan akhir kotak adalah
2𝑊𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 2(62 𝐽)
𝑣𝑓 = = = 5,57 m/s
𝑚 4 𝑘𝑔
BAGAIMANA MEKANISME PERUBAHAN BENTUK ENERGI?

• KERJA OLEH GAYA-GAYA DAPAT MERUBAH


BENTUK ENERGI
• INTERAKSI DAPAT MERUBAH BENTUK ENERGI
• Contoh: PLTA
– Air sungai di tempat yang tinggi mempunyai energi potensial
yang besar
– Jika air sungai mendapati terjunan, maka gaya gravitasi
merubah energi potensial air terjun menjadi energi kinetik
– Ketika air terjun ini menumbuk turbin, maka kerja oleh gaya
tumbukan ini merubah enrgi kinetik air terjun menjadi energi
kinetik turbin
– Kerja oleh turbin yang membawa kumparan untuk berputar
merubah energi kinetik turbin menjadi energi listrik
ENERGI POTENSIAL GRAVITASI BUMI
• Benda bermassa m dibawa ke atas oleh gaya F melawan gaya gravitasi sehingga
benda tersebut selalu dalam kesetimbangan.
• Kerja oleh gaya F :
– WF= F h = mgh
• Kerja oleh gaya gravitasi:
– Wg = - mgh
• Energi Potensial Gravitasi bumi:
– EP = mgh F
h

Negatip dari kerja oleh gaya gravitasi bumi


menghasilkan perubahan energi potensial
gravitasi bumi
mg
KEKEKALAN ENERGI MEKANIK
• Gaya Konservatif:
– Kerja oleh gaya konservatif tidak tergantung
lintasan, tapi hanya tergantung titik awal dan
akhirnya saja
– Contoh: gaya gravitasi, gaya pegas
• Jika gaya total merupakan gaya
konservatif maka:
– (EP + EK)akhir = (EP + EK)awal
DAYA
Daya adalah laju transfer energi dari satu sistem ke sistem lain.

Jika sebuah gaya F bekerja pada suatu partikel dengan kecepatan v,


maka daya yang dihasilkan adalah :

Satuan SI adalah watt (W) :


W
P= = Fv
t 1 W = 1 J/s

Contoh :
Sebuah motor kecil digunakan untuk memberi daya pada sebuah lift
yang dapat menaikkan beban bata yang beratnya 800 N sampai pada
ketinggian 10 m dalam 20 s. Berapakah daya minimum yang harus
disediakan motor tersebut?
Jawab: Jika bata diangkat tanpa percepatan, gaya ke atas sama dengan gaya
gravitasi, yang besarnya 800 N. Kelajuan bata adalah (10 m)/(20 s) = 0,5 m/s.
Karena gaya luar searah dengan gerakan, daya masukan gaya ini adalah
P = Fv
= (800 N)(0,5 m/s) = 400 N m/s =400 J/s = 400 W
Jika tidak ada kehilangan energi mekanik, misalnya karena gaya gesekan, motor
harus mempunyai daya keluaran 400 W, sedikit lebih besar dari ½ hp.
B. KEKELAN MOMENTUM
Momentum sebuah partikel didefenisikan sebagai hasil kali massa dan
kecepatannya:
p = mv
Momentum adalah besaran vector. Momentum sebuah partikel dapat dipandang
sebagai ukuran kesulitan untuk mendiamkan sebuah partikel.
Hukum Kekekalan Momentum:
Jika gaya eksternal neto pada suatu system nol, maka kecepatan pusat massa system
konstan dan momentum total system kekal, artinya momentum totalnya tetap konstan.
Contoh:
Seorang pria yang massanya 70 kg dan seorang anak laki-laki yang massanya 35
kg berdiri bersama-sama diatas permukaan es yang licin yang gesekannya dapat
diabaikan. Jika mereka saling mendorong dan si pria bergerak menjauh dengan
kelajuan 0,3 m/s relative terhadap es, berapa jarak pisah mereka setelah 5 s
(Gambar 1)?
Gambar 1. Gaya eksternal neto yang bekerja pada system pria-anak bernilai nol,
sehingga momentum total system kekal dan tetap bernilai nol. Momentum pria ke
kanan adalah sama besar dengan momentum anak yang ke kiri. Karena massa pria
dua kali massa anak, kelajuannya haruslah setengah kelajuan anak.
Jawab:
Kita anggap pria dan anak laki-laki itu Bersama-sama sebagai system. Gaya yang
dikerjakan oleh pria pada anak laki-laki sama besarnya dan berlawanan dengan
gaya yang dikerjakan anak laki-laki pada pria. Gaya gravitasi pada masing-
masing orang diimbangi oleh gaya normal yang bersangkutan yang dikerjakan oleh
es. Karena tidak ada gesekan, gaya eksternal neto pada system adalah nol, dan
karena pusat mula-mula diam, maka pusat massa tetap diam pada posisi awalnya.
Karena pria dan anak itu mula-mula berdiri diam, momentum system total adalah
nol, dan karena gaya eksternal neto nol, momentum total tetap nol. Oleh karena itu,
setelah mereka saling mendorong, mereka harus mempunyai momentum yang sama
dan berlawanan. Jika pria tersebut bergerak ke kanan, momentumnya adalah:
pm = mm vm = (70 kg)(0,3 m/s) = 21 kg m/s
Momentum anak laki-laki adalah
pb = mb vb = (35 kg)vb
Dengan mengambil momentum total sama dengan nol, diperoleh:
pm + pb = 21 kg m/s + (35 kg)vb = 0
𝑚
21 𝑘𝑔 m
𝑠
𝑣𝑏 = − = −0,6
35 𝑘𝑔 s

Karena massa pria dua kali massa anak, dan bergerak dalam satu arah dengan
kelajuan 0,3 m/s, maka anak laki-laki itu bergerak dalam arah yang berlawanan
dengan kelajuan 0,6 m/s. Setelah 5 s, pria tsb telah bergerak 1,5 m dan anak laki-
laki bergerak 3 m, sehingga mereka berjarak pisah 4,5 m.
Perhatikan bahwa energi mekanik system ini tidak kekal. Gaya-gaya yang saling
dikerjakan pria dan anak laki-laki tsb tidak konservatif. Dalam kasus ini, energi
mekanik system bertambah ketika mereka saling mendorong karena energi kinetic
mula-mula nol dan energi potensialnya tak berubah. Energi ini datang dari
pengurangan energi kimia internal dari pria dan anak laki-laki.
IMPULS = PERUBAHAN MOMENTUM

• Gaya Impulsif: gaya yang sangat besar tetapi


berlangsung dalam waktu yang sangat
singkat.
• Jika pada suatu benda bekerja gaya impulsif maka gaya
lain dapat diabaikan
• Impuls :
I = Ft = mat = mv = p
TUMBUKAN
m1 m2
v2
v1

• Gaya-gaya yang bekerja pada proses


tumbukan adalah pasangan gaya aksi-
reaksi.
• Berlaku hukum kekekalan momentum
m1v1 + m2 v2 = m v'
1 1
+ m v
2 2
'
total
• Elasitisitas e : perbandingan besar
kecepatan relatif antar kedua benda v −v' '
sesudah dan sebelum tumbukan. Harga e= 2 1
e berkisar antara 0 (tak lenting) dan 1
(lenting)
v2 − v1
Untuk tumbukan elastic, kelajuan saling menjauh relative setelah tumbukan sama
dengan kelajuan saling mendekat relativ sebelum tumbukan.
Contoh:
Sebuah balok 4 kg yang bergerak ke kanan dengan kelajuan 6 m/s mengalami
tumbukan elastic dengan balok 2 kg yang bergerak ke kanan dengan kelajuan 3
m/s. Carilah kecepatan V1‘ dan V2‘
m1v1+m2v2= m1v1’ + m2v2’

6 m/s 3 m/s
4 kg 2 kg 4 kg v1’ + 2 kg v2’= 4 kg (3 m/s) + 2 kg (3 m/s)

Gambar tumbukan dua balok


4v1’+2v2’ = 30 kg m/s
Kecepatan balok 2 relative terhadap balok 1 sebelum tumbukan
v2 – v1 = 3 m/s – 6 m/s = -3 m/s
Kelajuan mendekatnya adalah 3 m/s, yang harus sama dengan kelajuan menjauh,
V2’ – v1’ = -(-3) = 3 m/s
Dengan memasukkan persamaan

4v1’+2v2’ = 30 kg m/s

Kita peroleh
V ’ = 7 m/s dan v ’=4 m/s
2 1

EK awal = ½ (4kg)(36 m/s) + ½ (2 kg)(9 m/s) = 81 J


EK akhir = ½ (4 kg)(16 m/s) + ½ (2 kg)(49 m/s) = 81 J

Anda mungkin juga menyukai