Anda di halaman 1dari 9

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER

EKONOMI MANAJERIAL

Dosen Pengampu : Dr. Ahmad Hermanto S.ST, MM.

Disusun Oleh :
SRI PUTRI MAHARANI
(2134021046)

FAKULTAS EKONOMI PRODI MANAJEMEN

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA

2023
LAWSON

Awalnya perusahaan ini berdiri sebagai toko susu yang berdiri di Ohio. Pendiri perusahaan
ini adalah James J.J. Lawson, jadi jika bertanya asal dari nama perusahaan, maka hal itu berasal
dari nama pendirinya. Perusahaan susu tersebut kemudian berkembang dengan banyak cabang. Di
Jepang sendiri, perusahaan ini mengalami perkembangan yang sangat pesat dengan penjualan
barang-barang khas Jepangnya. Mulai dari video games, manga, majalah, onigiri, beberapa jenis
roti, hingga bento pun mulai dijual oleh toko retail ini. Perusahaan ini mulai melebarkan sayap
dengan menjadi sponsor beberapa acara.

Bisnis franchise saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat contohnya saja di
Indonesia sendiri yakni KFC, MCD, dan Indomaret. Ternyata negara sakura Jepang juga memiliki
bisnis franchise besar yang saat ini mulai menjamur ke seluruh dunia. Nama dari franchise tersebut
adalah Lawson yang bergerak di industri retail. Perusahaan ini berawal sebagai sebuah perusahaan
grosir yang menjual makanan dan produk sehari-hari kepada toko-toko kecil dan pasar tradisional
di Jepang. Pada awalnya, Lawson belum menjadi gerai ritel yang dikenal seperti sekarang.

Pada tahun 1975, Lawson mengalami perubahan besar ketika perusahaan mengadopsi
model bisnis convenience store yang pertama kali diperkenalkan oleh perusahaan ritel 7-Eleven
dari Amerika Serikat. Saat itu, Lawson mengubah bisnisnya menjadi gerai convenience store dan
membuka gerai pertamanya di Osaka, Jepang. Keputusan untuk beralih ke bisnis convenience store
ternyata sangat sukses, dan gerai-gerai Lawson mulai berkembang pesat di Jepang. Dalam
beberapa dekade berikutnya, Lawson menjadi salah satu perusahaan ritel terbesar di Jepang dan
memperluas operasinya secara internasional dengan membuka gerai-gerai di berbagai negara.

Hingga pengetikan saya pada tahun 2021, Lawson telah memiliki ribuan gerai di Jepang
dan telah berekspansi ke negara-negara lain seperti Cina, Indonesia, Filipina, Thailand, dan Hawaii
di Amerika Serikat. Perusahaan ini terus tumbuh dan berkembang menjadi salah satu pemain
utama di industri ritel dan convenience store di tingkat global.

AWAL MULA LAWSON DI INDONESIA

Lawson memulai ekspansi bisnisnya ke Indonesia pada tahun 2011. Pada saat itu, Lawson
bergabung dengan Alfamart, salah satu perusahaan ritel terkemuka di Indonesia, untuk membentuk
kemitraan strategis dalam mengoperasikan gerai-gerai convenience store Lawson di Indonesia.
Kemitraan ini memanfaatkan keahlian dan pengalaman Alfamart dalam pasar ritel Indonesia serta
merek dan konsep bisnis Lawson yang telah berhasil di Jepang dan negara-negara lain. Alfamart
sendiri merupakan perusahaan ritel yang berfokus pada konsep mini-market dan telah memiliki
jaringan gerai yang luas di seluruh Indonesia.

Dengan bergabungnya Lawson dengan Alfamart, gerai-gerai convenience store Lawson


mulai dibuka di berbagai kota besar di Indonesia. Lawson Indonesia menawarkan beragam produk
dan layanan seperti makanan dan minuman, produk sehari-hari, makanan siap saji, dan layanan
pembayaran tagihan, mirip dengan konsep gerai Lawson di negara lain. Sejak awal ekspansi,
Lawson terus memperluas kehadirannya di Indonesia dengan membuka gerai-gerai baru di
berbagai daerah. Kombinasi antara merek internasional Lawson dan pengalaman lokal Alfamart
membantu dalam memperkuat posisi Lawson di pasar ritel Indonesia yang sangat kompetitif.
Dengan cakupan pasar yang semakin meluas dan kontribusi positif dari gerai-gerainya di
Indonesia, Lawson terus berupaya untuk memberikan pengalaman belanja yang nyaman dan
memenuhi kebutuhan pelanggan setia di negeri ini.
PROSES PROSES AKTIVITAS MANAJEMEN USAHA

Lawson adalah sebuah perusahaan ritel yang berbasis di Jepang yang mengoperasikan berbagai
unit bisnis, seperti toko convenience store, swalayan, dan bisnis lainnya. Untuk menjalankan
kegiatan bisnisnya, Lawson mengimplementasikan proses-proses manajemen usaha untuk
memastikan operasional yang efisien dan keberlanjutan bisnis. Berikut adalah penjelasan
mengenai beberapa proses aktivitas manajemen usaha dalam unit usaha atau unit bisnis Lawson:

• Perencanaan (Planning):

Proses perencanaan di Lawson mencakup penyusunan strategi jangka panjang, rencana


taktis, dan target kinerja bisnis. Manajemen melakukan analisis pasar, tren konsumen, dan evaluasi
data historis untuk mengidentifikasi peluang dan tantangan. Perencanaan juga melibatkan alokasi
anggaran dan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan bisnis.

• Pengorganisasian (Organizing):

Pengorganisasian melibatkan pembagian tugas dan tanggung jawab di antara karyawan dan
departemen. Perusahaan harus memastikan bahwa ada struktur organisasi yang jelas, dengan garis
komunikasi yang efisien untuk menghindari tumpang tindih dan kebingungan. Selain itu,
pengorganisasian juga melibatkan penempatan sumber daya manusia dan fisik yang tepat untuk
mendukung operasional bisnis.

• Pelaksanaan (Implementing):

Pelaksanaan adalah tahap di mana rencana yang telah dirumuskan di atas dilaksanakan. Karyawan
dan manajemen bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan
melibatkan mengelola stok produk, mengawasi proses operasional, memberikan pelatihan
karyawan, dan menjalankan strategi pemasaran serta promosi untuk menarik konsumen.

• Pengendalian (Controlling):

Pengendalian dilakukan untuk memastikan bahwa bisnis berjalan sesuai dengan rencana dan
standar yang telah ditetapkan. Manajemen memantau kinerja bisnis secara teratur,
mengidentifikasi penyimpangan, dan mengambil tindakan korektif jika diperlukan. Data
keuangan, laporan penjualan, dan indikator kinerja kunci (Key Performance Indicators/KPIs)
sering digunakan untuk melakukan evaluasi dan analisis.

• Evaluasi (Evaluation):

Evaluasi dilakukan untuk menilai efektivitas dari berbagai inisiatif dan keputusan bisnis.
Manajemen melihat hasil dari strategi yang diimplementasikan dan menganalisis apakah tujuan
bisnis tercapai. Evaluasi juga membantu dalam mengidentifikasi keberhasilan dan kesalahan, yang
dapat menjadi pembelajaran berharga untuk meningkatkan kinerja di masa mendatang.

• Inovasi dan Peningkatan (Innovation and Improvement):

Lawson juga terus menerapkan inovasi untuk menghadapi perubahan pasar dan memenuhi
kebutuhan pelanggan. Proses manajemen bisnis Lawson mencakup mengidentifikasi peluang
inovasi, penelitian dan pengembangan produk baru, serta melakukan perbaikan berkelanjutan
untuk meningkatkan efisiensi operasional dan meningkatkan pengalaman pelanggan.

Secara keseluruhan, proses-proses manajemen usaha dalam unit bisnis Lawson merupakan
rangkaian tindakan yang saling terkait untuk mencapai tujuan bisnis, memastikan kelangsungan
operasional, dan meningkatkan kinerja bisnis secara keseluruhan. Proses ini menjadi landasan bagi
Lawson untuk tetap menjadi salah satu pemain utama di industri ritel di Jepang dan di dunia.

MENGARAH PADA PROSES PROSES SETUP BISNIS BERJALAN

Proses manajemen usaha dalam konteks pendirian dan pengoperasian bisnis Lawson
mencakup beberapa tahap yang harus dilalui sebelum bisnis dapat berjalan secara efektif dan
berkelanjutan. Berikut adalah penjelasan tentang proses-proses utama dari setup hingga
usaha/bisnis Lawson berjalan:

• Studi Kelayakan (Feasibility Study):

Proses ini dimulai dengan melakukan studi kelayakan untuk mengevaluasi potensi pasar,
persaingan, dan peluang bisnis di lokasi yang diinginkan untuk membuka gerai Lawson. Tim
manajemen melakukan analisis mendalam tentang apakah bisnis convenience store ini akan
berhasil atau tidak, termasuk perencanaan terkait lokasi, target pasar, dan penentuan produk yang
akan ditawarkan.
• Perencanaan dan Strategi Bisnis:

Setelah studi kelayakan selesai, manajemen Lawson menetapkan rencana dan strategi bisnis
untuk gerai Lawson di Indonesia. Ini mencakup penentuan model bisnis, target penjualan,
segmentasi pasar, rencana pemasaran, alokasi anggaran, dan sumber daya yang dibutuhkan.

• Pengaturan Kerjasama dengan Mitra Lokal:

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, pada awal masuk ke pasar Indonesia, Lawson melakukan
kerjasama dengan mitra lokal yaitu Alfamart. Proses ini melibatkan negosiasi dan
penandatanganan perjanjian kerjasama, yang mengatur hak dan tanggung jawab masing-masing
pihak serta perincian pembagian laba dan operasional gerai.

• Pembukaan Gerai Pertama (Setup):

Tahap berikutnya adalah setup atau pembukaan gerai pertama di lokasi yang telah ditentukan. Ini
melibatkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan gerai, penambahan stok produk,
perekrutan dan pelatihan karyawan, serta persiapan administratif untuk memulai operasional.

• Peluncuran dan Pengenalan Merek:

Setelah setup selesai, gerai Lawson diluncurkan secara resmi dan merek Lawson diperkenalkan
kepada masyarakat Indonesia. Proses ini sering didukung oleh kampanye pemasaran dan promosi
untuk menarik perhatian pelanggan potensial.

• Pengelolaan Operasional:

Setelah gerai berjalan, manajemen Lawson harus memastikan operasional berjalan lancar. Ini
melibatkan manajemen stok, keuangan, pemasaran, dan pelayanan pelanggan. Pengawasan
terhadap karyawan dan kualitas layanan menjadi kunci untuk mempertahankan tingkat kepuasan
pelanggan yang tinggi.

• Evaluasi dan Peningkatan:


Selama bisnis berjalan, manajemen terus melakukan evaluasi kinerja dan mendapatkan umpan
balik dari pelanggan dan karyawan. Evaluasi ini membantu mengidentifikasi area yang perlu
ditingkatkan dan memberikan ruang untuk inovasi dan perbaikan berkelanjutan untuk memastikan
Lawson tetap kompetitif di pasar.

Proses-proses di atas mencakup langkah-langkah kunci dalam setup dan operasional bisnis
Lawson di Indonesia. Penting untuk diingat bahwa bisnis adalah proses yang dinamis, dan
perusahaan perlu terus beradaptasi dengan perubahan pasar dan kebutuhan pelanggan untuk tetap
menjadi pemain yang sukses di industri ritel. Informasi tentang harga franchise Lawson di
Indonesia bisa berubah seiring waktu dan tergantung pada beberapa faktor seperti lokasi gerai,
ukuran gerai, dan perjanjian kemitraan yang ditawarkan oleh perusahaan. Harga franchise Lawson
di Indonesia biasanya mencakup biaya awal untuk lisensi merek, pendidikan dan pelatihan,
dukungan operasional, serta persyaratan lain yang ditentukan oleh perusahaan.

Untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dan terbaru mengenai harga franchise Lawson
di Indonesia, disarankan untuk langsung menghubungi pihak perusahaan atau departemen
kemitraan Lawson. Mereka akan dapat memberikan detail terperinci tentang biaya dan persyaratan
untuk menjadi mitra bisnis Lawson di Indonesia.
BERIKUT HARGA MENU MAKANAN DAN MINUMAN DI LAWSON
SUASANA DI LAWSON

Anda mungkin juga menyukai