Anda di halaman 1dari 3

Mahasiswa KKN ITG di Desa Banjarsari Suses Gelar Seminar Literasi Digital

Mahasiswa KKN Institut Teknologi Garut kelompok 3 telah menuntaskan salah satu program
kerja wajib KKN yakni Seminar Literasi Digital pada Selasa, 15 Agustus 2023 yang
bertempat di Gor Stadion Gelora Banjarsari, Desa Banjarsari, Kecamatan Bayongbong,
Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Guna menciptakan dunia digital yang aman dan nyaman serta meningkatkan pengetahuan
Literasi Digital di masyarakat, Instiut Teknologi Garut bekerja sama dengan Kementrian
Komunikasi dan Informatika menggelar kegiatan Seminar Literasi Digital di 18 Desa yang
ada di Kecamatan Bayongbong yang menjadi lokasi kegiatan Kuliah Kerja Nyata 2023.
Dengan mengusung tema “Memahami Pentingnya Digital Safety dan Digital Ethics” Seminar
Literasi Digital yang digelar di Desa Banjarsari ini dihadiri oleh 212 peserta diantaranya
siswa dan guru SMP/SMA Plus Al Moenir, warga, serta tokoh masyarakat.
Kepala Desa Banjarsari Edi Sopandi, dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa menaruh
harapan begitu besar pada acara Seminar Literasi Digital ini agar dapat merealisasikan tujuan
untuk membangun Desa Banjarsari menjadi desa yang berbasis digital.
"Semoga dengan dilaksanakannya Seminar Literasi Digital ini dapat memberikan dampak yg
baik terhadap Desa Danjarsari khususnya kepada masyarakatnya, sehingga nantinya bisa
selaras dengan tujuan Desa Banjarsari menjadi Desa yg berbasis digital" Ucapnya.
Ibu Dr. Ida Farida, S.T., M.T. Wakil Rektor I Bidang Akademik ITG hadir sebagai
narasumber pertama yang memaparkan mengenai Perlunya Penguatan Digital Safety. Beliau
menjelaskan bahwa Digital Safety berkaitan erat dengan Privacy dimana sangat penting
untuk dijaga. Beliau menjelaskan pula cara untuk melindungi privasi, salah satunya dengan
cara berhati-hati menjaga password, karena password ini dibutukan untuk menjaga keamanan
akun agar terhindar dari Tindakan oknum yang tak bertanggung jawab.
“Treat your password like your underwear, suatu hal yang bersifat privasi jangan sampai
orang lain tahu, kita perlu menjaganya dengan sangat hati-hati” Ujarnya.
Beliau juga menekankan bahwa UU ITE begitu penting dalam membangun dunia digital yang
aman agar masyarakat dapat bermedia sosial dengan nyaman.
"UU ITE ini sangat berperan dalam kehidupan kita sehari-hari, hanya saja masyarakat banyak
yang masih belum tau mengenai UU ITE ini. Padahal UU ITE inilah yang dapat melindungi
kita di dunia digital. UU ITE ini yang mengatur tentang penggunaan teknologi informasi dan
transaksi elektronik di Indonesia. Dengan UU ITE kita dapat melaporkan kejahatan digital
yang terjadi, misalnya pencemaran nama baik, pengancaman dan pemerasan, ujaran
kebencian, peretasan dan sebagainya termasuk yang banyak terjadi belakangan ini yaitu judi
online. Sekarang kita sduah tau peran dan fungsi UU ITE dan saya harap kita dapat
memanfaatkan UU ITE ini dengan baik untuk melindungi kita di dunia digital." Tegasnya.
Sementara itu Bapak Anung Andi Hidayatullah, S.T., M.T. Ketua Prodi Teknik Industri ITG
hadir sebagai narasumber kedua yang memaparkan mengenai Pentingnya Penerapan Digital
Ethics. Beliau menjelaskan bahwa etika menjadi begitu penting dalam bermedia sosial karena
ada hukum yang berlaku, jejak digital akan ada selamanya, dan menjadi faktor penting dalam
menilai calon karyawan.
“Kenapa etika dalam menggunakan media sosial menjadi penting? Pertama, karena ada
aturan hukum yang berlaku yang mengatur segala tindakan kita di dunia digital. Kedua, jejak
digital akan ada selamanya. Dan ini sangat berhubungan dengan poin ketiga, yaitu menjadi
faktor penting suatu perusahaan dalam menilai calon karyawan, Perusahaan pasti tidak mau
menerima karyawan dengan latar belakang yang buruk, jadi kita perlu beretika dalam
menggunakan media sosial.” Jelasnya.
Selain itu beliau menjelaskan etika khususnya cara mengirim pesan pribadi kepada guru.
“Ada 5 hal yang perlu adik-adik siswa-siswi disini ingat saat akan mengirim pesan pribadi
kepada guru yaitu: 1. Perhatikan waktu; 2. Salam; 3 Permintaan maaf; Perkenalan diri; 4.
Maksud tujuan dengan jelas; 5. Penutup” Ungkapnya.
Seminar disambut dengan sangat antusias oleh para peserta, berjalan dengan hangat dan
interaktif. Di sesi tanya jawab para peserta aktif bertanya dengan total 8 pertanyaan karena
keterbatasan waktu. Sebagai bentuk apresiasi kepada peserta yang aktif bertanya dan
memberikan feedback, penanya diberi doorprize menarik.
Sesi foto Bersama adalah sebagai penutup acara dengan rasa kebersamaan dan semangat yang
tinggi untuk membangun masyarakat yang cakap digital.
Dengan demikian, hal penting untuk melindungi Privacy dan memperkuat Digital Safety
yaitu dengan cara berpikir sebelum posting, pahami circle, tidak mengumbar data pribadi
sembarangan dan mengunggah hal positif. Kita pun perlu menerapkan Digital Ethics dalam
bermedia sosial guna mencegah terjadinya kejahatan siber seperti penyebaran hoax, siber
bulying dan penyebaran konten negatif. Mari kita berhati-hati dalam bermedia sosial.
Bermedia sosial, bebas tapi terbatas!

Anda mungkin juga menyukai