1. Pengertian Cedera kepala (trauma capitis) adalah cedera mekanik yang secara langsung atau
tidak langsung mengenai kepala yang mengakibatkan luka di kulit kepala,
fraktur tulang tengkorak, robekan selaput otak, dan kerusakan jaringan otak itu
sendiri, serta mengakibatkan gangguan neurologis.
2. Tujuan Sebagai acuan secara cepat untuk kasus cedera kepala sehingga penanganan
dapat dilaksanakan secara cepat dan tepat.
Langkah-langkah:
1.Tahap Pra Interaksi
a. Petugas mencuci tangan sebelum melakukan tindakan.
b. Petugas menempatkan alat di dekat pasien.
2. Tahap Orientasi
a. Petugas memberikan salam dan menyapa nama pasien.
b. Petugas menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
c. Petugas menanyakan kesiapan pasien sebelum tindakan dilakukan.
3. Tahap Kerja
a. Petugas melakukan standart perlindungan diri selama melakukan
pemeriksaan
b. Pada pasien trauma, lakukan pertolongan pertama / basic life support
ABCD dan segera berikan penanganan bila ada gangguan :
1. Air way / Saluran Pernafasan
Bebaskan jalan nafas, lakukan jaw trust, dan chin lift
Bersihkan jalan nafas dari sumbatan (secret,benda asing)
Hindari manipulasi atau pergerakan pada leher
2. Breathing/Pernafasan
• Beri nafas buatan bila henti nafas
• Pasang oksigen jika perlu
3. Circulation
Jika tensi <90/60 mmHg, Nadi>100x/menit, lakukan pemasangan
infus Nacl 0,9% diguyur 2 flash, lalu maintenance 20-30 tts/mnt
Bila tensi ≥140/90 mmHg disertai pusing atau muntah curiga
peningkatan TIK lakukan elevasi kepala 30 derajat
Stop perdarahan bila ada
4. Disabilyti
Lakukan pemeriksaan dan penilaian kesadaran dengan skor GCS (yang
ditulis seperti contoh E4 V5 M6)
c. Tentukan kriteria cedera kepala sesuai jumlah skor GCS
Skor 14 – 15 → CKR (Cedera Kepala Ringan)
Skor 9 – 13 → CKS (Cedera Kepala Sedang)
Skor ≤ 8 → CKB (Cedera Kepala Berat)
4. Tahap Terminasi
a. Petugas mengevaluasi hasil tindakan.
b. Petugas memberikan penjelasan hasil pemeriksaan pada keluarga serta
penanganan yang akan dilakukan.
c. Petugas meminta persetujuan tindakan dengan penandatanganan informed
consent.
d. Petugas merujuk pasien bila tidak dapat ditangani di puskesmas.
e. Petugas membereskan dan mengembalikan alat ke tempat semula.
f. Petugas mencuci tangan.
g. Petugas melakukan pencatatan pada rekam medis dan buku register.
Petugas segera
Petugas melakukan melakukan
pemeriksaan ABCD penanganan bila
ada gangguan
Petugas
Dirujuk memeriksaan
kesadaran sesuai
skala GCS
7. Hal-hal yang perlu 1. Petugas wajib mematuhi prosedur Tindakan Keperawatan dalam penanganan
diperhatikan cedera kepala.
2. Petugas tetap mendampingi pasien selama prosedur.
8. Unit terkait Ruang Tindakan
9. Dokumen Terkait 1. Rekam Medis
2. Register Tindakan
3. Form informed consent
4. Form rujukan eksternal
5. Register rujukan Eksternal
10.Rekaman Historis No. Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Perubahan Berlaku
1. Kebijakan Kebijakan awal: SK Kepala 3 Januari 2022
3/4 SOP PENANGANAN CEDERA KEPALA
Puskesmas Pakem tentang
Layanan Klinis Berorientasi
Pasien berubah menjadi SK
Kepala Puskesmas Pakem tentang
Tindakan Penanganan Cedera
Kepala
2. Referensi SOP lama menggunakan referensi 3 Januari 2022
Permenkes no. 75 tahun 2014
tentang Puskesmas, berubah
menjadi referensi baru
menggunakan Kepmenkes RI
Nomer
HK.02.02/MENKES/514/2015
Tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di fasilitas
Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
3. Isi Prosedur Prosedur wajib mencantumkan 3 Januari 2022
penyesuaian Juknis pelayanan
puskesmas pada masa pandemi
Covid 19
4. Kepala SOP lama ditandatangani oleh 3 Januari 2022
Puskesmas Kepala Puskesmas Pakem
Bondowoso.
SOP baru ditanda tangani Kepala
Puskesmas Pakem Bondowoso.
5. Format SOP Format SOP terbaru mengikuti 3 Januari 2022
format sesuai Surat Keputusan
Kepala Dinas Kesehatan nomor
440/157.A/430.9.3/2022 tentang
Format Standar Operasional
Prosedur di UPTD Puskesmas.