Makalah 1
Makalah 1
Di susun oleh :
Kelompok 2
No. Nama Npm
1. Dea 201560411002
2. Dea Okta Viantri 201560411003
3. Evi oktaviani 201560411008
4. Hashifah 2015604110010
5. Lulu Khoerul Mala 2015604110016
6. Maria Paras Wathy 2015604110018
Esa
7. Neng yana rosiana 2015604110021
8. Novi mubarokah 201560411022
9. Siti indriyani 201560411032
10. Yuri zuliani 201560411035
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................4
1.3. Tujuan Pembelajaran...................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
2.1. Strategi Penerapan promosi kesehatan di tatanan klinik dan komunitas.........................5
a. Pengertian Promosi Kesehatan....................................................................................5
b. Tujuan Promosi Kesehatan..........................................................................................5
c. Metode dan media dalam promosi kesehatan..............................................................5
d. Strategi Promosi Kesehatan: Advokasi.....................................................................10
e. Strategi Promosi Kesehatan: Social Support dan Enpowerment...............................11
BAB III.....................................................................................................................................13
PENUTUP................................................................................................................................13
Kesimpulan...........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar
rakyat, dimana tercantum dalam pasal 28 H ayat 1 UUD 1945 yaitu hak untuk
memperoleh pelayanan kesehatan. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat besar
peranannya dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam rangka
mengimbangi makin ketatnya persaingan bebas di eraglobalisasi. Keberhasilan
pembangunan kesehatan tersebut memerlukan pembangunan kesehatan yang lebih
dinamis dan produktif dengan melibatkan semua sektor terkait termasuk swasta dan
masyarakat. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal. Oleh karena itu perlu diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan
pemeliharaan, promosi kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang
diselenggarakan secara menyeluruh,terpadu, dan berkesinambungan.
Advokasi adalah kegiatan untuk meyakinkan orang lain agar orang lain
tersebut membantu atau mendukung terhadap apa yang diinginkan. Dalam
konteks promosi kesehatan, advokasi adalah pendekatan kepada para pembuat
keputusan atau penentu kebijakan di berbagai sektor, dan di berbagai tingkat,
sehingga para penjabat tersebut mau mendukung program kesehatan yang kita
inginkan. Dukungan dari para pejabat pembuat keputusan tersebut dapat berupa
kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan dalam bentuk undang- undang, peraturan
pemerintah, surat keputusan, surat instruksi, dan sebagainya.
2. Bina Suasana
Robert Davies, ketua eksekutif The Prince of Wales Business Leader Forum
merumuskan : kemitraan adalah suatu kerja sama yang formal antara individu-
individu, kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi untuk mencapai tujuan
tertentu. Dalam kerja sama itu terdapat kesepakatan tentang komitmen dan
harapan masing-masing anggota, tentang peninjauan kembali terhadap
kesepakatan-kesepakatan yang telah dibuat dan saling berbagi (sharing) baik
dalam resiko maupun keuntungan yang diperoleh. Bina suasana atau dapat
disebut juga dengan kemitraan adalah bentuk kerja sama maka setiap pihak yang
terlibat di dalamnya harus ada kerelaan diri untuk bekerja sama dan melepaskan
kepentingan masing-masing dan membangun kepentingan bersama
(Notoadmojo, 2010). Salah satu contoh kemitraan atau bina suasana dalam
bidang kesehatan adalah kemitraan di wilayah Puskesmas Seikijang.
Menurut penelitian Rezeki (2010) ada hubungan yang signifikan antara bina
suasana dengan PHBS individu pada masyarakat perkebunan di wilayah
Puskesmas Seikijang Kabupaten Pelalawan. Kurangnya pelaksanaan strategi
bina suasana berkaitan dengan kurangnya pelaksanaan PHBS di wilayah
tersebut. Kegiatan bina suasana yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas
Seikijang meliputi pertemuan antara pihak puskesmas, tokoh masyarakat, tokoh
agama dengan masyarakat, memberikan penyuluhan tentang PHBS, menjaga
hubungan yang baik antara masyarakat dengan semua pihak dalam
meningkatkan PHBS. Akan tetapi strategi bina suasana yang dilakukan oleh
tokoh masyarakat dalam memberikan contoh kepada masyarakat tentang
pentingnya berPHBS dalam kehidupan sehari-hari masuh kurang, sehingga
dengan tidak adanya contoh dari tokoh agama/ panutan dalam masyarakat
membuat masyarakat enggan untuk melakukan PHBS dalam kehidupan sehari-
hari.
Disamping itu tokoh masyarakat yang menerapkan PHBS tersebut tidak
menyebarluaskan informasi kepada masyarakat lainnya tentang manfaat yang
didapat dari PHBS dalam rumah tangga. Sehingga tidak sampainya informasi
tersebut kepada masyarakat maka dari itu tidak terbentuknya opini yang baik
tentang pentingnya PHBS dalam rumah tangga. Tentu masyarakat akan
melaksanakan PHBS dalam rumahnya jika mereka memiliki tokoh panutan yang
dapat memberikan contoh menjalin bina suasana agar masyarakat yang tidak
peduli menjadi peduli akan pentingnya PHBS dalam rumah tangga.
Pemberdayaan masyarakat mempunyai spektrum yang luas meliputi jenjang sasaran yang
diberdayakan, kegiatan internal masyarakat/ komunitas maupun kegiatan eksternal yang
berbentuk kemitraan dan jejaring serta dukungan berupa kebijakan politik. Oleh sebab itu,
langkah-langkah permberdayaan masyarakat sebagai berikut:
a) Merancang seluruh kegiatan program termasuk waktu kegiatan, ukuran program serta
memberikan perhatian kepaa kelompok masyarakat yang terpinggirkan
b) Menetapkan tujuan. Biasanya berpusat bagaimana pada bagaimana masyarakat dapat
mengontrol keputusannya yang berpengaruh pada kesehatan dan kehidupan
Masyarakat
c) Memilih strategi pemberdayaan masyarakat
d) Implementasi strategi dan manajemen yang dapat dilakukan dengan cara :
1. Meningkatkan peran serta stakeholder
2. Menumbuhkan kemampuan pengenalan masalah
3. Mengembangkan kepemimpinan lokal
4. Membangun keberdayaan struktur organisasi
5. Meningkatkan mobilisasi sumber daya
6. Memperkuat kemampuan stakeholder
7. Meningkatkan kontrol stakeholder
8. Membuat hubungan sepadan dengan pihak luar
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA