Anda di halaman 1dari 42

1 Negara Indonesia adalah

negara hukum yang


berpedoman pada
2 Pancasila dan UUD 1945.
Salah satu ciri atau prinsip
negara hukum di
3 antarannya yaitu
penghormatan tentang
HAM (Hak Asasi
Manusia). Undang-
4 Undang Dasar 1945
memberikan jaminan bagi
setiap orang untuk
menikmati
5 hak-hak asasi dan
kebebasan dasarnya.
Negara terutama
pemerintah
1
6 mempunyai kewajiban
sebagaimana yang telah
diatur di dalam konstitusi
7 untuk memberi
perlindungan, pemajuan,
penegakan dan pemenuhan
HAM
8 (Hak Asasi Manusia).
Namun untuk mewujudkan
hal itu, nampaknya negara
9 Indonesia masih jauh dari
kenyataan.
10 Penerapan HAM di
Indonesia masih kurang
merata. Hal ini
11 disebabkan karena
masih ada saja perbuatan
yang menyalahi HAM.
2
12 Permasalahan lain
yang terjadi adalah
banyaknya kasus
pelanggaran HAM di
13 Indonesia pada saat ini.
Padahal konstitusi di
Indonesia telah memiliki
14 jaminan secara
konstitusional mengenai
kebebasan seseorang
dalam
15 melaksanakan hak-hak
asasinya. Negara sendiri
telah membentuk sebuah
16 lembaga yang
bertujuan untuk
menegakkan Hak Asasi
Manusia, namun hal ini
3
17 belum menjamin
bahwa Hak Asasi Manusia
telah dilaksanakan dengan
baik,
18 dilihat dari kehidupan
sehari-hari.
19 Setiap manusia selalu
memiliki dua keinginan,
yaitu keinginan berbuat
20 baik, dan keinginan
berbuat jahat. Keinginan
berbuat jahat itulah yang
21 menimbulkan dampak
pada pelanggaran hak asasi
manusia, seperti
22 membunuh, merampas
harta milik orang lain,
menjarah dan lain-lain, hal
4
23 inilah yang menjadi
factor utama dari
pelanggaran Hak Asasi
Manusia.
24 Pelanggaran hak asasi
manusia juga dapat terjadi
dalam interaksi
25 antara aparat
pemerintah dengan
masyarakat dan antar
warga masyarakat.
26 Dalam hal ini peran
seorang pemimpin Negara
sangatlah penting untuk
27 Negara Indonesia
adalah negara hukum yang
berpedoman pada

5
28 Pancasila dan UUD
1945. Salah satu ciri atau
prinsip negara hukum di
29 antarannya yaitu
penghormatan tentang
HAM (Hak Asasi
Manusia). Undang-
30 Undang Dasar 1945
memberikan jaminan bagi
setiap orang untuk
menikmati
31 hak-hak asasi dan
kebebasan dasarnya.
Negara terutama
pemerintah
32 mempunyai kewajiban
sebagaimana yang telah
diatur di dalam konstitusi
6
33 untuk memberi
perlindungan, pemajuan,
penegakan dan pemenuhan
HAM
34 (Hak Asasi Manusia).
Namun untuk mewujudkan
hal itu, nampaknya negara
35 Indonesia masih jauh
dari kenyataan.
36 Penerapan HAM di
Indonesia masih kurang
merata. Hal ini
37 disebabkan karena
masih ada saja perbuatan
yang menyalahi HAM.
38 Permasalahan lain
yang terjadi adalah

7
banyaknya kasus
pelanggaran HAM di
39 Indonesia pada saat ini.
Padahal konstitusi di
Indonesia telah memiliki
40 jaminan secara
konstitusional mengenai
kebebasan seseorang
dalam
41 melaksanakan hak-hak
asasinya. Negara sendiri
telah membentuk sebuah
42 lembaga yang
bertujuan untuk
menegakkan Hak Asasi
Manusia, namun hal ini
43 belum menjamin
bahwa Hak Asasi Manusia
8
telah dilaksanakan dengan
baik,
44 dilihat dari kehidupan
sehari-hari.
45 Setiap manusia selalu
memiliki dua keinginan,
yaitu keinginan berbuat
46 baik, dan keinginan
berbuat jahat. Keinginan
berbuat jahat itulah yang
47 menimbulkan dampak
pada pelanggaran hak asasi
manusia, seperti
48 membunuh, merampas
harta milik orang lain,
menjarah dan lain-lain, hal
49 inilah yang menjadi
factor utama dari
9
pelanggaran Hak Asasi
Manusia.
50 Pelanggaran hak asasi
manusia juga dapat terjadi
dalam interaksi
51 antara aparat
pemerintah dengan
masyarakat dan antar
warga masyarakat.
52 Dalam hal ini peran
seorang pemimpin Negara
sangatlah penting untuk
53 Negara Indonesia
adalah negara hukum yang
berpedoman pada
54 Pancasila dan UUD
1945. Salah satu ciri atau
prinsip negara hukum di
10
55 antarannya yaitu
penghormatan tentang
HAM (Hak Asasi
Manusia). Undang-
56 Undang Dasar 1945
memberikan jaminan bagi
setiap orang untuk
menikmati
57 hak-hak asasi dan
kebebasan dasarnya.
Negara terutama
pemerintah
58 mempunyai kewajiban
sebagaimana yang telah
diatur di dalam konstitusi
59 untuk memberi
perlindungan, pemajuan,

11
penegakan dan pemenuhan
HAM
60 (Hak Asasi Manusia).
Namun untuk mewujudkan
hal itu, nampaknya negara
61 Indonesia masih jauh
dari kenyataan.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Negara Indonesia adalah negara hukum yang berpedoman pada Pancasila dan
UUD 1945. Salah satu ciri atau prinsip negara hukum di antarannya yaitu
penghormatan tentang HAM (Hak Asasi Manusia). Undang-Undang Dasar 1945
memberikan jaminan bagi setiap orang untuk menikmati hak-hak asasi dan
kebebasan dasarnya. Negara terutama pemerintah mempunyai kewajiban
sebagaimana yang telah diatur di dalam konstitusi untuk memberi perlindungan,
pemajuan, penegakan dan pemenuhan HAM (Hak Asasi Manusia). Namun untuk
mewujudkan hal itu, nampaknya negara Indonesia masih jauh dari kenyataan.
Penerapan HAM di Indonesia masih kurang merata. Hal ini disebabkan
karena masih ada saja perbuatan yang menyalahi HAM. Permasalahan lain yang
terjadi adalah banyaknya kasus pelanggaran HAM di Indonesia pada saat ini. Padahal
konstitusi di Indonesia telah memiliki jaminan secara konstitusional mengenai
kebebasan seseorang dalam melaksanakan hak-hak asasinya. Negara sendiri telah
membentuk sebuah lembaga yang bertujuan untuk menegakkan Hak Asasi Manusia,
namun hal inibelum menjamin bahwa Hak Asasi Manusia telah dilaksanakan dengan
baik, dilihat dari kehidupan sehari-hari.
Setiap manusia selalu memiliki dua keinginan, yaitu keinginan berbuatbaik,
dan keinginan berbuat jahat. Keinginan berbuat jahat itulah yang menimbulkan
dampak pada pelanggaran hak asasi manusia, seperti membunuh, merampas harta

12
milik orang lain, menjarah dan lain-lain, hal inilah yang menjadi factor utama dari
pelanggaran Hak Asasi Manusia.
Pelanggaran hak asasi manusia juga dapat terjadi dalam interaksi antara
aparat pemerintah dengan masyarakat dan antar warga masyarakat. Dalam hal ini
peran seorang pemimpin Negara sangatlah penting untuk meminimalisir bahkan
menghilangkan pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia. Masyarakat juga harus
ikut berperan dalam proses meminimalisir pelanggaran Hak Asasi Manusia.
Masyarakat juga berhak mengetahu sejauh mana peran para aparatur Negara dalam
menangani kasus HAM di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan implementasi dan Hak Asasi Manusia?
2. Bagaimana sejarah perkembangan Hak Asasi Manusia?
3. Bagaimana konsep Hak Asasi Manusia dalam Undang-Undang Dasar 1945?
4. Bagaimana implementasi Hak Asasi Manusia di Indonesia?
5. Bagaimana upaya penegakkan Hak Asasi Manusia di Indonesia?
1.3 Tujuan
1. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan Hak Asasi Manusia.
2. Untuk memahami sejarah perkembangan Hak Asasi Manusia.
3. Untuk memahami konsep Hak Asasi Manusia dalam Undang-Undang Dasar
1945
4. Untuk memahami pengimplementasian Hak Asasi Manusia di Indonesia.
5. Untuk memahami upaya dalam penegakkan Hak Asasi Manusia di Indonesia.

13
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Implementasi dan Hak Asasi Manusia


Secara sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan dan penerapan.
Sedangkan menurut para ahli, implementasi adalah tindakan-tindakan yang dilakukan
oleh individu-individu atau pejabat-pejabat atau kelompok-kelompok pemerintah
atau swasta yang diarahkan pada tercapainyatujuan-tujuan yang telah digariskan
dalam keputusan kebijaksanaan. Implementasi juga bisa diartikan sebagai sistem
rekayasa.
Pengertian di atas memperlihatkan bahwa kata implementasi bermuarapada
aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu sistem. Ungkapan mekanisme
mengandung arti bahwa implementasi bukan sekadar aktivitas, tetapi suatu kegiatan
yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma
tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan.
Sedangkan Hak Asasi Manusia, sesuai dengan yang tertuang dalam Undang-
Undang No. 39 Tahun 1999, memiliki pengertian sebagai seperangkathak yang
melekat pada hakekat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi
oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia.
Sunarso, dkk (2013:108) menjelaskan bahwa pengertian HAM adalah hak
yang dimiliki manusia yang telah diperoleh dan dibawanya sejak lahir dengan tidak

14
membedakan ras, suku, agama, dan jenis kelamin. Hak itu bersifat universal. HAM
pada hakikatnya adalah hak-hak yang dimiliki oleh setiap manusai. Hak itu disebut
asasi karena tanpa hak tersebut seseorang tidak dapat hidup sebagaimana layaknya
manusia. Hakikat manusia tidak lain adalah makhluk ciptaan Tuhan yang dianugerahi
penalaran. Jadi, implementasi HAM adalah bagaimana HAM pelaksanaan HAM
secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu agar tujuan dari HAM
dapat tercapai dengan baik.

2.2 Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia


Sejarah lahirnya HAM dimulai dengan lahirnya Magna Charta pada tahun
1215 di Inggris. Magna Charta antara lain mencanangkan bahwa raja yang tadinya
memiliki kekuasaan absolut (Raja yang menciptakan hukum, tetapi tidak terikat pada
hukum) menjadi dibatasi kekuasaannya dan mulai dapat dimintai
pertanggungjawaban dimuka umum. Sejak itu jika raja melanggar hukum harus
diadili dan raja harus mempertanggungjawabkan kebijakasanaannya kepada
parlemen. Lahirnya Magna Charta ini kemudian diikuti oleh perkembangan yang
lebih konkret, dengan lahirnya “Bill of Rights” di Inggris pada tahun 1689. Pada
masa itu mulai timbul adagium yangintinya adalah bahwa manusia sama di muka
hukum (equality before the law). Adagium ini memperkuat dorongan timbulnya
negara hukum dan demokrasi.
Perkembangan HAM selanjutnya ditandai dengan munculnya “The American
Declaration of Independence” yang lahir dari paham Roesseau dan Montesqueu.
Yang intinya manusia telah merdeka sejak di dalam perut ibunya, sehingga tidak
logis jika setelah lahir, ia harus dibelenggu. Selanjutnya pada tahun 1789 lahirlah
The French Declaration. Setelah PerangDunia II dijadikan dasar pemikiran untuk
melahirkan rumusan HAM yang bersifat universal, yang kemudian dikenal dengan
The Universal Declaration of Human Rights yang disahkan oleh PBB pada tahun
1948.
Deklarasi HAM yang disahkan oleh PBB pada tanggal 10 Desember 1948,
merupakan puncak peradaban umat manusia setelah Perang Dunia II. Deklarasi
HAM itu mengandung makna ganda, baik ke luar ( antar Negara - negara ) maupun
ke dalam ( antar Negara - bangsa ), berlaku bagi semua bangsa dan pemerintahan di
Negara masing-masing. Makna ke luar adalah berupa komitmen untuk saling
menghormati dan menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan antar Negara -
bangsa, agar terhindar dan tidak terjerumus lagi dalam malapetaka peperangan yang
dapat menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan. Sedangkan makna ke dalam,
mengandung pengertian bahwa Deklarasi HAM tersebut harus senantiasa menjadi

15
kriteria objektif olehrakyat dari masing-masing negara dalam menilai setiap
kebijakan yang dikelauarkan oleh pemerintahnya. (Sunarso, dkk (2013:109)).
Bagi negara-negara anggota PBB, Deklarasi itu sifatnya mengikat. Dengan
demikian setiap pelanggaran atau penyimpangan dari Deklarasi HAMyang terjadi
pada negara anggota PBB bukan menjadi masalah intern rakyat dari negara yang
bersangkutan saja, melainkan juga merupakan masalah bagi rakyat dan pemerintahan
negara-negara anggota PBB lainnya.

2.3 Hak Asasi Manusia dalam Undang-Undang Dasar 1945


Indonesia memuat beberapa Hak Asasi Manusia di dalam UUD 1945.
Diantaranya termuat dalam pasal 28a sampai j, antara lain yaitu:
a. Hak untuk memperoleh penghidupan yang layak.Pasal 28 a berbunyi: “setiap
orang berhak hidup serta berhak mempertahankan hidup dan hidupnya”.
b. Hak untuk berkeluarga, melanjutkan keturunan dan kelangsungan hidup.Pasal
28 b berbunyi :
1) “Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan
keturunanmelalui perkawinan yang sah”.
2) “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi”.
c. Hak untuk mengembangkan diri dan mendapat pelajaran.Pasal 28 c berbunyi:
1) “Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan
kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan
memperolehmanfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi,seni dan
budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan
umat manusia”
2) “Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya untuk
memperjuangkan hsknys secara kolektif untuk membangun
masyarakat, bangsa, dan negara”
d. Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum, bekerja, memperoleh
kesempatan yang sama dan status kwarganegaraan.Pasal 28 d berbunyi:
1) “Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan
hukum”.
2) “Setiap orang berhak untuk bekerjaserta mendapat imbalan dan
perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja”.
3) “Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama
dalam pemerintah”.

16
4) “Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan”.
e. Hak dalam beagama,berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapatPasal
28 e berbunyi:
1) “Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadah menurut
agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan,
memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara
dan meninggalkanya, serta berhak kembali”.
2) “Setiap orang atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan
pikiran, dan sikap, sesuai hati nuraninya”.
3) “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan
mengeluarkan pendapat”.
f. Hak berkomunikasi dan menggunakanya.
Pasal 28 f berbunyi : “Setiap orang berhak berkomunikasi dan memperoleh
informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta
berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang
tersedia”
g. Hak atas perlindungan pribadi dan bebas dari perlakuan yang
merendahkan.Pasal 28 g berbunyi:
1) “Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga,
kehormatan, martabat dan harta bendayang di bawah kekuasaannya,
serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan
berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi”.
2) “Setiap orang bebas dari penyiksaan dan perlakuan yang
merendahkandrajat martabat manusia dan untuk memperoleh suaka
politik dari negara lain”.
h. Hak untuk hidup sejahtera, mendapatkan kemudahan, jaminan sosial dan hak
milik pribadi. Pasa l28 h berbunyi:
1) “Setiap orang berhak untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta
memperoleh pelayanan kesehatan”.
2) “Setiap orang mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai
kesamaan dan keadilan”.
3) “Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan
mengembangkan dirinya secara utuh sebagai manusia yang
bermartabat”.

17
4) “Setiap orang mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut
tidak boleh di ambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun”.
i. Hak untuk hidup,bebas dan dihormati.Pasal 28 i yang berbunyi:
1) “Hak untuk hidup, hak untuk tidak di siksa, hak kemerdekaan pikiran,
dan hati nurani, hak beragama,hak untuk tidak di perbudak,hak untuk
di akui,sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak di
tuntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah HAM yang tidak
dapat di kurangi dalam keadaan apapun”.
2) “Setiap orang berhak bebas atas perlakuan yang bersifat diskriminatif
atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap
perlakuan yang bersifat diskriminatif itu”.
3) “Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional di hormati selaras
dengan perkembangan zaman dan peradapan”.
4) “Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi
manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah”.
5) “Untuk menegakkan dan melindungi HAM sesuai dengan prinsip
negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan HAM di jamin, di
atur dan di tuangkan,dalam peraturan perundang-undangan”.
j. Hak untuk wajib menghormati dan menjalankan hak dan kebebasanya.Pasal
28 j berbunyi
1) “Setiap orang wajib menghormati HAM orang lain dalam tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”.
2) “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib
tunduk kepada pembatasan yang di tetapkan dalam UU dengan
maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan
atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil
sesuai pertimbangan moral,nilai-nilai agama, keamanan, dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat yang demokratis”.

2.4 Implementasi Hak Asasi Manusia di Indonesia


Hak-hak asasi manusia yang harus ditegakkan yaitu:
a. Hak asasi pribadi / personal Right
1) Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pndah
tempat.
2) Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat.
3) Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan.
4) Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama
dankepercayaan yang diyakini masing-masingb.

18
b. Hak asasi politik / Political Right
1) Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan.
2) Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan.
3) Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi
politik lainnya.
4) Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisic.
c. Hak asasi hukum / Legal Equality Right
1) Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan.
2) Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil / pns.
3) Hak mendapat layanan dan perlindungan hukumd.
d. Hak asasi ekonomi / Property Rigths
1) Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli.
2) Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak.
3) Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang,
dll.
4) Hak kebebasan untuk memiliki susuatu.
5) Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak.
e. Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights
1) Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan.
2) Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan,
penahanan dan penyelidikan di mata hukum.
f. Hak asasi sosial budaya / Social Culture Right
1) Hak menentukan, memilih dan mendapatkan Pendidikan.
2) Hak mendapatkan pengajaran.
3) Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan
minat.
Implementasi merupakan bentuk tindak lanjut atau penerapan dengan sasaran
agar setiap manusia dapat menggunakan hak-hak nya sebagai warga negara
Indonesia dengan baik, bukan saling menginjak-injak atau merebut hak-hak asasi
orang lain. Sehingga dapat disimpulakan bahwa tujuan dari Implementasi Hak Asasi
Manusia adalah :
1) Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi
manusia sesuai dengan Pancasila, UUD 1945, dan Piagam PBB serta
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

19
2) Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia guna
berkembangnya pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan
kemampuannya berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan.
3) Untuk mempertahankan hak-hak warga negara di Indonesia yang
disewenang-wenangkan oleh aparat negara maupun antar warga
Negara.
Apabila dilihat dari perkembangan sejarah bangsa Indonesia, ada
beberapaperistiwa besar pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi dan mendapat
perhatian yang tinggi dari pemerintah dan masyarakat Indonesia, seperti:

a. Peristiwa Trisakti

Gambar 1.2.4 Peristiwa Trisakti


(https://www.zonareferensi.com/contoh-kasus-pelanggaran-ham-di-
indonesia/)
Salah satu pelanggaran HAM di Indonesia yang paling terkenal adalah peristiwa
trisakti. Peristiwa ini adalah peristiwa penembakan mahasiswa Universitas Trisakti
yang terjadi pada tanggal 12 Mei 1998. Hal ini terjadi saat demonstrasi mahasiswa
yang menuntut Soeharto mundur dari jabatannya. Sebanyak 4 orang mahasiswa
tewas tertembak dan puluhan lainnya luka-luka saat melakukan unjuk rasa.
b. Kasus G 30S/PKI

20
Gambar 2.2.4 Kasus G 30S/PKI
(https://www.zonareferensi.com/contoh-kasus-pelanggaran-ham-di-
indonesia/)
Peristiwa Gerakan 30 September PKI (G 30S/PKI) adalah peristiwa pemberontakan
Partai Komunis Indonesia (PKI) dengan menculik dan membunuh beberapa perwira
dan jenderal militer pada tanggal 30 September 1965. PKI menculik dan membantai
10 perwira jenderal dan mayatnya dibuang di sumur lubang buaya. Peristiwa ini
menjadi salah satu tragedi kelam dalam sejarah bangsa Indonesia. PKI kemudian
ditetapkan sebagai partai terlarang karena dianggap melakukan pemberontakan dan
pengkhianatan terhadap negara.

c. Kasus konflik suku Dayak dan Madura

Gambar 3.2.4 Konflik Suku Dayak dan Madura


(https://www.zonareferensi.com/contoh-kasus-pelanggaran-ham-di-
indonesia/)
Konflik dan tragedi Sampit ini terjadi pada tahun 2001 setelah sebelumnya terjadi
konflik serupa di tahun 90an. Konflik terjadi akibat perbedaan ras antara penduduk
ras Dayak dengan ras Madura yang merupakan pendatang. Banyak rumor dan isu
beredar mengenai pemicu konflik ini yang kemudian menyebabkan banyak korban
jiwa yang tewas mengenaskan.
d. Konflik berdarah Poso

21
Gambar 4.2.4 Konflik berdarah Poso
(https://www.zonareferensi.com/contoh-kasus-pelanggaran-ham-di-
indonesia/)
Konflik Poso ini terjadi sejak tahun 1998 sampai tahun 2000 di Poso,
Sulawesi Tengah. Diawali oleh pemilihan bupati yang dilandasi oleh
sentimen keagamaan. Adanya perbedaan agama, politik, sosial dan budaya
pun melandasi terjadinya konflik dan kerusahaan. Pembunuhan dan
pembantaian pun terjadi di Poso yang mengakibatkan banyaknya korban jiwa
yang meninggal dunia.

e. Peristiwa pembantaian Petani

Gambar 5.2.4 Pembantaian Petani


(https://www.zonareferensi.com/contoh-kasus-pelanggaran-ham-di-
indonesia/)
Peristiwa pembantaian petani terjadi di Desa Sungai Sodong, Mesuji, Ogan
Komeling Ilir, Sumatera Selatan pada tahun 1997 dan termasuk kasus pelanggaran
HAM di Indonesia. Pertikaian terjadi antara warga dan perusahaan kelapa sawit
akibat bermasalahnya kerjasama plasma yang sebelumnya sudah disepakati. Banyak
korban berjatuhan satu per satu dari pihak keamanan maupun warga akibat konflik
ini.

22
Selain kasus-kasus besar diatas, terjadi juga pelanggaran Hak Asasi Manusia
seperti dilingkungan keluarga, dilingkungan sekolah atau pun dilingkungan
masyarakat.
Contoh kasus pelanggaran HAM dilingkungan keluarga antara lain:
1) Orang tua yang memaksakan keinginannya kepada anaknya (tentang
masuk sekolah, memilih pekerjaan, dipaksa untuk bekerja, memilih
jodoh).
2) Orang tua menyiksa/menganiaya/membunuh anaknya sendiri.
3) Anak melawan/menganiaya/membunuh saudaranya atau orang tuanya
sendiri.
4) Majikan dan atau anggota keluarga memperlakukan pembantunya
sewenang-wenang dirumah.
Contoh kasus pelanggaran HAM di sekolah antara lain :
1) Guru membeda-bedakan siswanya di sekolah (berdasarkan
kepintaran,kekayaan, atau perilakunya).
2) Guru memberikan sanksi atau hukuman kepada siswanya secara fisik
(dijewer, dicubit, ditendang, disetrap di depan kelas atau dijemur di
tengah lapangan).
3) Siswa mengejek/menghina siswa yang lain.
4) Siswa memalak atau menganiaya siswa yang lain.
5) Siswa melakukan tawuran pelajar dengan teman sekolahnya ataupun
dengan siswa dari sekolah yang lain.
Contoh kasus pelanggaran HAM di masyarakat antara lain :
1) Pertikaian antarkelompok/antargeng, atau antarsuku(konflik sosial).
2) Perbuatan main hakim sendiri terhadap seorang pencuri atau anggota
masyarakat yang tertangkap basah melakukan perbuatan asusila.
3) Merusak sarana/fasilitas umum karena kecewa atau tidak puas dengan
kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.

2.5 Upaya Penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia


Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh setiap orang dalam kehidupan
sehari hari untuk menghargai dan menegakkan HAM antara lain dapat dilakukan
melalui perilaku sebagai berikut:
a. Mematuhi instrumen-instrumen HAM yang telah ditetapkan.
b. Melaksanakan hak asasi yang dimiliki dengan penuh tanggung jawab.
c. Memahami bahwa selain memiliki hak asasi, setiap orang juga memiliki
kewajiban asasi yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.
d. Tidak semena-mena terhadap orang lain.

23
e. Menghormati hak-hak orang lain.
Selain upaya di atas penegakkan HAM juga dapat diimplementasikan dalam
pendidikan HAM. Pendidikan HAM harus diupayakan sebagai wahana pembentuk
dan pengembangan pribadi dalam upaya pembentukan masyarakatyang beradabyang
penuh kearifan dan kebahagiaan, lahir maupun batin yang bertujuan untuk
menciptakan kemakmuran dan kebahagiaan masyarakat di alam semesta. Dengan
kata lain, tujuan pendidikan HAM adalah membentuk masyarakat yang sarat
moralitas. Untuk mewujudkannya, langkah nyata yang diperlukan adalah
menggalakkan pemahaman tentang HAM, diantaranya dapat dilakukan melalui
sosialisasi nilai-nilai HAM mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Upaya
ini dapat pula dilakukan melalui kampanye atau publikasi media massa.
Langkah yang terkoordinasi antara berbagai lapisan masyarakat termasuk
Lembaga Swadaya Masyarakat, pemerintah dan PBB, akan memberi dampak positif
bagi upaya pemajuan dan perlindungan HAM di Indonesia. Langkah lain yang perlu
segera dilakukan adalah dicanangkannya kampanye HAM secara nasional, untuk
meningkatkan pemahaman HAM dan hak-hak mendasar lainnya. Meski sasaran
kampanye ini ditujukan kepada masyarakat umum, perlu pula ditekankan bahwa
berbagai aparat pemerintah dan penegak hukum pun perlu mendapat perhatian
khusus.
Tentu saja peran media massa dalam kegiatan ini tidak dapat diabaikan,
mengingat kemampuan membentuk opini publik dan dalam penyampaian informasi.
Jika sosialisasi HAM dilakukan dan hakekat tujuan pendidikan HAM dapat dipahami
dan tertransformasi ke seluruh komponen bangsa dengan baik, besar
kemungkinantindakan yang melanggar hak asasi manusia seperti pmbunuhan,
pemerkosaan, serta pelanggaran HAM lainnya paling tidak dapat dihindari dan
diminimalisir.

24
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Implementasi HAM di Indonesia masih kurang dan pemerintah seperti tidak
memperdulikan hal tersebut. Undang-undang mengenai HAM hanya digunakan
sebagai tulisan semata, sedangkan implementasi dirasakan sangat kurang. Sehingga
semakin banyak kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia. Dalam
menangani kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi ada upaya-upaya yang dapat
dilakukan seperti memberikan pendidikan HAM sejak dini dan dapat juga dilakukan
melalui sosialisasi nilai-nilai HAM mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
Upaya ini dapat pula dilakukan melalui kampanye, diseminasi atau publikasi media
massa. Selain itu juga dibutuhkan kesadaran dari masing-masing individu agar
memiliki kesadaran saling menghormati dan menghargai hak, kebebasan, dan
kepentingan orang lain.

3.2 Saran
a. Pemerintah seharusnya lebih peka akan kasus-kasus pelanggaran HAM, tidak
hanya memikirkan kepentingan pribadi dan kelompoknya saja tetapi juga
harus memikirkan nasib seluruh masyarakat Indonesia,terutama masyarakat
menengah kebawah.
b. Rakyat Indonesia seharusnya lebih memahami pentingnya toleransi dan harus
menghargai hak asasi antara satu orang dengan orang lain.

25
DAFTAR PUSTAKA

“Implementasi Hak Asasi Manusia di Indonesia.”


Diunduh pada 18 September 2023 pukul 14:39 WIB dari
http://hukum.kompasiana.com/2013/05/06/implementasi-hak-asasi-manusia-
di-indonesia-553440.html/
“Hak Asasi Manusia : Menuju Democratic Goaernances.”
Diunduh pada 18 September 2023 pukul 14:56 WIB 2023 dari
http://www.jurnalsospol.fisipol.ugm.ac.id/index.php/jsp/article/view/207/202.
“Problematika Hak Asasi Manusia di Indonesia”
Diunduh pada 18 September pukul 13:30 WIB 2023 dari
http://www.academia.edu/ 8799827 /Makalah
_Problematika_Hak_Asasi_Manusia_Di_Indonesia.
Undang-undang Republik Indonesia, No. 39 Tahun 1999, Ayat 1 pasal 1 tentang
pengertian Hak Asasi Manusia.
Diunduh pada 18 September 2023 pukul 15:20 WIBdari
http://www.komnasham.go.id/instrumen-ham-nasional/uu-no-39-tahun-1999-
tentang-ham.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
Diunduh pada tanggal 18 September 2023 pukul 15:37 WIB dari
http://www.itjen.depkes.go.id/public/upload/unit/ pusat/files/uud1945.pdf.

26
BAB I
2 PENDAHULUAN
3 1. Latar Belakang
4 Negara Indonesia adalah
negara hukum yang
berpedoman pada
5 Pancasila dan UUD 1945.
Salah satu ciri atau prinsip
negara hukum di
6 antarannya yaitu
penghormatan tentang
HAM (Hak Asasi
Manusia). Undang-
7 Undang Dasar 1945
memberikan jaminan bagi
setiap orang untuk
menikmati

27
8 hak-hak asasi dan
kebebasan dasarnya.
Negara terutama
pemerintah
9 mempunyai kewajiban
sebagaimana yang telah
diatur di dalam konstitusi
10 untuk memberi
perlindungan, pemajuan,
penegakan dan pemenuhan
HAM
11 (Hak Asasi Manusia).
Namun untuk mewujudkan
hal itu, nampaknya negara
12 Indonesia masih jauh
dari kenyataan.

28
13 Penerapan HAM di
Indonesia masih kurang
merata. Hal ini
14 disebabkan karena
masih ada saja perbuatan
yang menyalahi HAM.
15 Permasalahan lain
yang terjadi adalah
banyaknya kasus
pelanggaran HAM di
16 Indonesia pada saat ini.
Padahal konstitusi di
Indonesia telah memiliki
17 jaminan secara
konstitusional mengenai
kebebasan seseorang
dalam

29
18 melaksanakan hak-hak
asasinya. Negara sendiri
telah membentuk sebuah
19 lembaga yang
bertujuan untuk
menegakkan Hak Asasi
Manusia, namun hal ini
20 belum menjamin
bahwa Hak Asasi Manusia
telah dilaksanakan dengan
baik,
21 dilihat dari kehidupan
sehari-hari.
22 Setiap manusia selalu
memiliki dua keinginan,
yaitu keinginan berbuat

30
23 baik, dan keinginan
berbuat jahat. Keinginan
berbuat jahat itulah yang
24 menimbulkan dampak
pada pelanggaran hak asasi
manusia, seperti
25 membunuh, merampas
harta milik orang lain,
menjarah dan lain-lain, hal
26 inilah yang menjadi
factor utama dari
pelanggaran Hak Asasi
Manusia.
27 Pelanggaran hak asasi
manusia juga dapat terjadi
dalam interaksi
28 antara aparat
pemerintah dengan
31
masyarakat dan antar
warga masyarakat.
29 Dalam hal ini peran
seorang pemimpin Negara
sangatlah penting untu
30 BAB I
31 PENDAHULUAN
32 1. Latar Belakang
33 Negara Indonesia
adalah negara hukum yang
berpedoman pada
34 Pancasila dan UUD
1945. Salah satu ciri atau
prinsip negara hukum di
35 antarannya yaitu
penghormatan tentang
HAM (Hak Asasi
Manusia). Undang-
32
36 Undang Dasar 1945
memberikan jaminan bagi
setiap orang untuk
menikmati
37 hak-hak asasi dan
kebebasan dasarnya.
Negara terutama
pemerintah
38 mempunyai kewajiban
sebagaimana yang telah
diatur di dalam konstitusi
39 untuk memberi
perlindungan, pemajuan,
penegakan dan pemenuhan
HAM
40 (Hak Asasi Manusia).
Namun untuk mewujudkan
hal itu, nampaknya negara
33
41 Indonesia masih jauh
dari kenyataan.
42 Penerapan HAM di
Indonesia masih kurang
merata. Hal ini
43 disebabkan karena
masih ada saja perbuatan
yang menyalahi HAM.
44 Permasalahan lain
yang terjadi adalah
banyaknya kasus
pelanggaran HAM di
45 Indonesia pada saat ini.
Padahal konstitusi di
Indonesia telah memiliki
46 jaminan secara
konstitusional mengenai

34
kebebasan seseorang
dalam
47 melaksanakan hak-hak
asasinya. Negara sendiri
telah membentuk sebuah
48 lembaga yang
bertujuan untuk
menegakkan Hak Asasi
Manusia, namun hal ini
49 belum menjamin
bahwa Hak Asasi Manusia
telah dilaksanakan dengan
baik,
50 dilihat dari kehidupan
sehari-hari.
51 Setiap manusia selalu
memiliki dua keinginan,
yaitu keinginan berbuat
35
52 baik, dan keinginan
berbuat jahat. Keinginan
berbuat jahat itulah yang
53 menimbulkan dampak
pada pelanggaran hak asasi
manusia, seperti
54 membunuh, merampas
harta milik orang lain,
menjarah dan lain-lain, hal
55 inilah yang menjadi
factor utama dari
pelanggaran Hak Asasi
Manusia.
56 Pelanggaran hak asasi
manusia juga dapat terjadi
dalam interaksi
57 antara aparat
pemerintah dengan
36
masyarakat dan antar
warga masyarakat.
58 Dalam hal ini peran
seorang pemimpin Negara
sangatlah penting untu
59 BAB I
60 PENDAHULUAN
61 1. Latar Belakang
62 Negara Indonesia
adalah negara hukum yang
berpedoman pada
63 Pancasila dan UUD
1945. Salah satu ciri atau
prinsip negara hukum di
64 antarannya yaitu
penghormatan tentang
HAM (Hak Asasi
Manusia). Undang-
37
65 Undang Dasar 1945
memberikan jaminan bagi
setiap orang untuk
menikmati
66 hak-hak asasi dan
kebebasan dasarnya.
Negara terutama
pemerintah
67 mempunyai kewajiban
sebagaimana yang telah
diatur di dalam konstitusi
68 untuk memberi
perlindungan, pemajuan,
penegakan dan pemenuhan
HAM
69 (Hak Asasi Manusia).
Namun untuk mewujudkan
hal itu, nampaknya negara
38
70 Indonesia masih jauh
dari kenyataan.
71 Penerapan HAM di
Indonesia masih kurang
merata. Hal ini
72 disebabkan karena
masih ada saja perbuatan
yang menyalahi HAM.
73 Permasalahan lain
yang terjadi adalah
banyaknya kasus
pelanggaran HAM di
74 Indonesia pada saat ini.
Padahal konstitusi di
Indonesia telah memiliki
75 jaminan secara
konstitusional mengenai

39
kebebasan seseorang
dalam
76 melaksanakan hak-hak
asasinya. Negara sendiri
telah membentuk sebuah
77 lembaga yang
bertujuan untuk
menegakkan Hak Asasi
Manusia, namun hal ini
78 belum menjamin
bahwa Hak Asasi Manusia
telah dilaksanakan dengan
baik,
79 dilihat dari kehidupan
sehari-hari.
80 Setiap manusia selalu
memiliki dua keinginan,
yaitu keinginan berbuat
40
81 baik, dan keinginan
berbuat jahat. Keinginan
berbuat jahat itulah yang
82 menimbulkan dampak
pada pelanggaran hak asasi
manusia, seperti
83 membunuh, merampas
harta milik orang lain,
menjarah dan lain-lain, hal
84 inilah yang menjadi
factor utama dari
pelanggaran Hak Asasi
Manusia.
85 Pelanggaran hak asasi
manusia juga dapat terjadi
dalam interaksi
86 antara aparat
pemerintah dengan
41
masyarakat dan antar
warga masyarakat.
87 Dalam hal ini peran
seorang pemimpin Negara
sangatlah penting untuk

42

Anda mungkin juga menyukai