RSKIA
Harapan Bunda 14 Januari 2017
Bandung dr. Rilda Dwi Febrianda
PENGERTIAN
Skrining adalah penerapan test /upaya mendeteksi terhadap pasien tanpa/dengan gejala yang bertujuan
untuk menentukan seorang memiliki kemungkinan menderita suatu penyakit atau kondisi tertentu.
TUJUAN
1. Mengetahui diagnosis sedini mungkin agar cepat terapinya
2. Mencegah meluasnya penyakit
3. Memberi gambaran kepada tenaga kesehatan tentang suatu penyakit (waspada mulai dini).
KEBIJAKAN
Keputusan Direktur Utama Nomor 260/DIR/RSKIAHBB/01/2017 tentang Kebijakan Skrining Pasien di RSKIA
Harapan Bunda Bandung
PROSEDUR
A. Pasien Tiba di Rumah Sakit
1. Pasien tiba di rumah sakit: petugas keamanan menanyakan kebutuhan pasien terhadap pelayanan
kesehatan.
2. Jika pasien menjawab akan berobat ke poliklinik, periksa laboratorium dan atau radiologi pasien
diarahkan untuk mendaftar ke pendaftaran rawat jalan.
3. Jika pasien mengatakan akan di rawat (dengan atau tanpa membawa surat pengantar atau surat
rujukan) pasien diarahkan ke IGD.
4. Jika petugas melihat kondisi gawat darurat seperti sesak nafas, pasien dewasa mengeluh nyeri
dada, muntah-muntah atau pasien terlihat lemas, pasien diarahkan ke IGD.
5. Skrining dilaksanakan oleh petugas keamanan.
B. Di Bagian Pendaftaran
1. Petugas menanyakan keluhan dan kebutuhan pasien dan pelayanan poliklinik mana yang akan
dituju.
2. Jika dalam skrining ditemukan keluhan sebagai berikut : panas tinggi, sesak nafas, nyeri dada
(pada pasien dewasa), atau kejang, maka pasien segera diarahkan/diantar ke IGD.
3. Setelah diskrining bahwa pasien dapat dilayani di poliklinik rawat jalan sesuai dengan
kebutuhannya, maka pasien di daftarkan ke poliklinik/dokter yang dituju.
4. Skrining dilaksanakan oleh petugas non medis.
SKRINING PASIEN
No Dokumen No Revisi Halaman