Anda di halaman 1dari 2

RS AN-NISA

TANGERANG SKRINING PASIEN DI DALAM RUMAH SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSAN/SPO/IGD/007 01 1/2

Ditetapkan Direktur RS

STANDAR Tanggal Terbit


PROSEDUR 1 September 2019
OPERASIONAL
dr. Ediansyah, MARS, MM
Proses melakukan skrining pasien yang berada di dalam
PENGERTIAN Rumah Sakit, yang terdiri dari:
1. Skrining pasien rawat jalan tidak gawat, tidak darurat
2. Skrining pasien IGD
3. Skrining pasien Rawat Inap
Sebagai acuan langkah-langkah dalam melakukan
TUJUAN skrining pasien di dalam Rumah Sakit.

Peraturan Direktur Rumah Sakit AN-NISA No.


KEBIJAKAN 050/PER/DIR/II/2019 tentang Panduan Skrining Pasien
Rumah Sakit AN-NISA
A. Skrining pasien rawat jalan tidak gawat, tidak darurat
1. Arahkan pasien ke bagian pendaftaran rawat
jalan, selanjutnya arahkan ke poliklinik spesialis
sesuai kebutuhannya
2. lakukan skrining secara visual untuk menilai
PROSEDUR kondisi pasien secara umum
3. Pakaikan stiker kuning di lengan atas pasien jika
ditemui pasien berisiko jatuh
4. Jika kondisi pasien memungkinkan, lakukan
rawat jalan di poliklinik, jika kondisi pasien tidak
memungkinkan untuk pelayanan rawat jalan
segera arahkan pasien dan keluarga ke IGD
5. Berdasarkan kebutuhannya, terima pasien
sebagai pasien rawat jalan, rawat inap, atau
harus dirujuk ke fasilitas kesehatan lainnya.
6. Identifikasi dan prioritaskan perawatan preventif,
kuratif, rehabilitatif, dan paliatif yang dibutuhkan
oleh pasien serta pilih layanan atau unit yang
sesuai dengan kebutuhan pasien
7. Catat hasil skrining di formulir skrining di dalam
Rumah Sakit
B. Skrining pasien IGD
1. Lakukan sesuai dengan sistem triase. Semua
pasien yang datang ke IGD dengan membawa
rujukan atau tanpa membawa rujukan harus
dinilai oleh petugas triase dan mendapatkan
penanganan gawat darurat yang sesuai dengan
tingkat kegawatdaruratan pasien,
RS AN-NISA SKRINING PASIEN DI DALAM RUMAH
TANGERANG SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman 2/2


RSAN/SPO/IGD/007 01

pemeriksaan penunjang dilakukan sesuai indikasi


(laboratorium, radiologi, dan EKG).
2. Tetapkan apakah pasien dapat diterima atau tidak. Jika
kebutuhan layanan tidak sesuai degan fasilitas dan
sumber daya yang tersedia, maka rujuk pasien ke
fasilitas kesehatan lain sesuai dengan kebutuhannya
setelah masalah kegawatdaruratannya teratasi
3. Identifikasi dan prioritaskan perawatan preventif, kuratif,
rehabilitatif, dan paliatif yang dibutuhkan oleh pasien serta
pilih layanan atau unit yang sesuai dengan kebutuhan
PROSEDUR pasien
4. Catat hasil skrining di formulir skrining di dalam Rumah
Sakit
C. Skrining Pasien Rawat Inap
1. Arahkan pasien yang rencana rawat inap dengan
membawa pengantar rawat inap dari dokter spesialis ke
bagian pendaftaran rawat inap.
2. Lakukan skrining secara visual oleh petugas pendaftaran
untuk mengetahui tanda kegawatdaruratan. Jika kondisi
pasien tidak gawat darurat, proses pendaftaran rawat inap
dilanjutkan sesuai prosedur yang berlaku.
3. Jika ditemui tanda kegawat daruratan, segera antar
pasien ke IGD
4. Lakukan skrining di ruang rawat inap melalui anamnesa,
pemeriksaan fisik yang lebih detail, dan pemeriksaan
penunjang lanjutan jika diperlukan
5. Catat dalam form pengkajian awal pasien baru.

UNIT TERKAIT Seluruh unit di Rumah Sakit RS AN-NISA

Anda mungkin juga menyukai