Anda di halaman 1dari 7

Sejarah Singkat Permainan Sepak Bola

Sebenarnya, sejarah akan terciptanya permainan bola besar yang satu ini belum jelas dari mana
asalnya. Namun banyak spekulasi yang menyatakan bahwa sepak bola sudah dikenal sejak abad
ke-2 Masehi, yakni pada masa Dinasti Han. Pada kala itu, masyarakat memiliki permainan yang
disebut dengan Tsu Chu, yakni berupa menggiring bola kulit kemudian memasukkannya ke dalam
jaring kecil. Namun ada juga yang beranggapan bahwa permainan sepak bola mulai berkembang
di Inggris. Bangsa Inggris juga mengakui adanya perserikatan sepak bola pertama kali di dunia,
dinamakan Football Association pada tahun 1863. Kemudian, permainan bola besar ini semakin
berkembang dan populer hingga akhirnya dibentuklah sebuah organisasi sepak bola dunia, yakni
Federation International The Football Association (FIFA) pada tahun 1904. Atas saran dari Jules
Rimet, seorang administrator sepak bola berkebangsaan Perancis, bahwa kejuaraan sepak bola
dunia akan diselenggarakan setiap empat tahun sekali dengan nama World Cup. Sementara itu,
kepopuleran permainan sepak bola hingga sampai di Indonesia. Pada tahun 1930, dibentuklah
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta dengan jabatan ketuanya adalah Ir.
Suratin Sastro Sugondo. Guna mengenang jasa Beliau, mulai tahun 1966 akan diselenggarakan
kejuaraan sepak bola tingkat taruna remaja dengan nama Suratin Cup.

Teknik Dasar Permainan Sepak Bola


a) Menendang (Kicking)
Teknik dasar ini menjadi salah satu ciri khas dari permainan sepak bola. Tujuan utama dari
menendang adalah untuk mengumpan dan menembaknya ke arah gawang lawan. Apabila dilihat
dari perkenaan bagian kaki ke bola, maka teknik menendang ini diklasifikasikan menjadi beberapa
macam yakni:
o Menendang dengan kaki bagian dalam.
o Menendang dengan kaki bagian luar.
o Menendang dengan punggung kaki.
b) Menghentikan Bola (Stopping)
Penggunaan teknik dasar ini biasanya dilakukan bersamaan dengan teknik menendang. Tujuan
dari teknik dasar ini adalah untuk mengontrol bola, yang mana termasuk juga pada upaya mengatur
tempo permainan, mengalihkan laju permainan, dan memudahkan untuk melakukan teknik
passing. Cara melakukan teknik ini tidak hanya dengan kaki saja, tetapi juga dapat dilakukan
dengan dada, paha, perut, hingga kepala.
c) Menggiring Bola
Teknik ini sebenarnya berupa menendang putus-putus atau pelan dengan menggunakan kaki yang
sama ketika tengah menendang bola. Tujuan dari teknik menggiring ini adalah untuk mendekati
jarak ke sasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan dari lawan.
o Menggiring dengan kaki bagian dalam.
o Menggiring dengan kaki bagian luar.
o Menggiring dengan punggung kaki.
d). Menyundul Bola (Heading)
Selain menggunakan kaki, para pemain bola juga dapat menggunakan kepala. Karena nya pemain
wajib menguasai teknik menyundul atau heading yang baik.
Heading dilakukan ketika bola tidak dapat digapai karena terlalu tinggi. Teknik ini dapat dilakukan
untuk mengumpan serta menyarangkan bola ke gawang lawan.

Peraturan Permainan Sepak Bola


a) Ukuran Lapangan
Panjang garis samping: 90-120 meter
Lebar: 45-90 meter
Jarak titik tendangan ketika melakukan hukuman penalti: 11 meter dari garis gawang
b) Ukuran Gawang
Gawang dapat dibuat dari kayu atau besi dengan dicat warna putih.
Tinggi gawang: 2,4 meter
Lebar gawang: 7,3 meter
c) Bola
Terbuat disarankan dari bahan kulit
Keliling bola: 68-71 cm
Tekanan udara: 0,60-0,070 atm
Berat bola: 396-453 gram
e) Jumlah Pemain
Jumlah pemain yang ada di lapangan sebanyak 11 orang untuk setiap tim. Kemudian 7 orang
sebagai pemain cadangan.
Sejarah Permainan Bola Basket
Permainan basket ini ternyata diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang guru olahraga di sebuah
perguruan tinggi di AS, bernama James Naismith pada tahun 1891. Pada kala itu, sedang dalam
masa liburan musim dingin dan Beliau menciptakan permainan dengan berupa melemparkan bola
dengan sasarannya adalah keranjang buah persik. Kemudian, permainan tersebut justru dimainkan
oleh banyak orang dan semakin populer. Permainan bola basket berkembang pesat di seluruh dunia
hingga pada tahun 1925, permainan bola basket dipertandingkan di Olimpiade Perancis. atas
prakarsa Dr. Elmer Beny, dibentuklah federasi sepak bola Internasional yakni Federation
International de Basketball Amateur (FIBA). Kemudian, permainan bola besar ini masuk ke
Nusantara melalui para perantau asal China dan berkembang sangat populer. Pada tahun 1951,
dibentuklah Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) dan hingga saat ini telah menjadi
bagian dari FIBA.
Teknik Dasar
a) Melempar (Passing) dan Menangkap (Catching)
Teknik dasar passing dan catching ini berarti adalah teknik dasar yang harus dilakukan secara
bergantian, terutama bagi para pemula teknik dasar tersebut harus dipelajari secara baik.
Dalam passing terdapat beberapa teknik yaitu:
o Chest Pass (operan setinggi dada): operan dimulai dengan memegang bola tepat di depan
dada, kemudian dilemparkan ke arah lurus menggunakan telapak tangan arah luar.
o Bounce Pass (operan pantul): hampir sama dengan Chest Pass, hanya sama dilemparkan
ke arah lantai. Usahakan titik pantulnya berada di ¾ jarak dari pengoper bola.
o Overhead Pass (operan di atas kepala): operan dilakukan dengan kedua tangan berada di
atas kepala. Penerima bola juga menangkapnya dengan posisi tangan di atas kepala.
o Baseball Pass: operan dilakukan di atas atau belakang kepala. Tujuannya supaya passing
dapat melambung dan melewati lawan.
o Behind The Back Pass: Teknik ini cukup sulit untuk dilakukan oleh pemula, sehingga
membutuhkan banyak latihan. Keunggulan dari teknik adalah supaya lawan tidak
mengetahui sasaran yang hendak dituju.
b) Dribbling (Menggiring)
Teknik ini berupa gerakan memantul-mantulkan bola dengan satu tangan terbaik, baik di tempat
yang sama maupun ke segala arah. Teknik ini juga dapat dilakukan secara rendah, tinggi, dan
campuran.
c) Shooting (Menembak Bola Ke Arah Keranjang)
Terdapat beberapa teknik dalam shooting, yakni:
o Set Shoot: biasanya dilakukan saat lemparan bebas dengan tanpa adanya rintangan dari
pihak lawan.
o Lay-Up Shoot: dilakukan pada jarak beberapa langkah dari ring, kemudian penggiring bola
secara serentak mengangkat tangan dan lutut ke arah atas untuk menembakkan bola ke arah
keranjang.
o Jump Shoot: dilakukan pada titik tertinggi lompatan vertikal penembak. Biasanya
dilakukan ketika pemain tidak dapat mendekati keranjang.
d) Pivot (Cara Berputar)
Teknik dasar ini berupa gerakan memutar badan dengan menggunakan salah satu kaki terkuat
sebagai poros putarannya. Biasanya Teknik ini digunakan untuk melindungi bola dari serangan
lawan
e) Rebound
Yakni ketika seorang pemain berhasil mendapatkan bola yang terpantul hasil dari ketidak
berhasilannya masuk ke keranjang, yang sebelumnya telah ditembakkan oleh pemain lain.

Peraturan
a) Ukuran Lapangan
Bentuk: persegi panjang
Panjang: 28 meter
Lebar: 15 meter
b) Papan Pantul dan Keranjang
Papan pantul terbuat dari kayu
Panjang: 180 cm
Lebar: 120 cm
Tinggi: 2,75 cm
Keranjang terbuat dari besi yang melingkar dan diberi jala
Ring besi dengan garis tengah: 45 cm
Panjang jaring-jaring pada keranjang: 40 cm
c) Bola
Keliling: 75-78 cm
Berat: 600-650 gram
Permainan Bola Voli
Sejarah Permainan Bola Voli
Permainan bola besar berupa voli ini berasal dari Amerika Serikat dengan penciptanya adalah
William G. Morgan pada tahun 1895. Awalnya, permainan bola voli ini bernama “Mintonette”
yang mana pola permainannya justru lebih mirip dengan badminton. Pada permainan Mintonette
ini jumlah pemainnya tidak terbatas sebab tujuannya hanya semata-mata untuk mengembangkan
kesegaran dan kebugaran jasmani saja. Kemudian, permainan tersebut berkembang hingga
berubah nama menjadi Volleyball yang berarti mem-voli bola secara bergantian. Bahkan ketika
terjadi Perang Dunia II, permainan ini semakin menyebar ke seluruh dunia terutama di wilayah
Eropa dan Asia. Sayangnya, setelah Perang Dunia II usai, permainan ini justru menurun
popularitasnya di wilayah AS, sementara di wilayah Eropa Timur dan Asia berkembang semakin
cepat.
Pada sekitar tahun 1928, permainan ini baru masuk ke Nusantara yang mana disebarkan oleh
tentara Belanda. Hingga kemudian pada 22 Januari 1945, dibentuklah Persatuan Bola Voli Seluruh
Indonesia (PBVSI) di Jakarta bersamaan dengan kejuaraan di Yogyakarta.

Teknik Dasar
a) Service
Service bawah: pemain melakukan pukulan dengan satu tangan di bawah atau sejajar pada
pinggang supaya bola dapat melewati net. Teknik ini sering digunakan oleh pemain pemula dan
pemain wanita, sebab merupakan teknik dasar paling mudah.
Service atas: pemain melambungkan bola ke arah atas kepala pemain sebelumnya akhirnya
dipukul hingga dapat melewati net. Tujuan dari teknik ini adalah membuat bola menukik tajam ke
bidang lawan. Penggunaan teknik ini membutuhkan skill yang lebih tinggi dibandingkan dengan
service bawah.
b) Passing
Passing Atas: yakni dengan menggunakan ujung jari-jemari saat bola datang ke arah pemain
setinggi bahu atau lebih. Tujuan dari teknik ini adalah untuk membangun serangan sehingga rekan
satu tim dapat melakukan teknik spike atau smash.
Passing Bawah: yakni dengan sikap tubuh setengah jongkok, lutut ditekuk, dan kedua tangan
dirapatkan secara lurus. Biasanya, teknik ini digunakan ketika arah bola datang setinggi di atas
paha.
c) Spike atau Smash
Spike adalah teknik yang berupa pukulan dengan keras yang mana merupakan salah satu jenis
serangan. Sementara smash adalah serangan dari depan dengan cara memukul bola sekeras-
kerasnya.
d) Blocking
Dilakukan dengan cara mengangkat lengan setinggi mungkin di atas jaring, demi menghalangi
datangnya bola yang dipukul oleh musuh. Dapat dibilang teknik dasar ini dilakukan di depan net.

Peraturan
a) Lapangan
Panjang: 18 meter
Lebar: 9 meter
b) Net
Panjang: 9,50 meter
Lebar: 1,00 meter
Mata net: 10 cm
Adapun ketinggian netnya 2,43 m untuk putra dan 2,24m untuk putri.
c) Bola
Berat: 250-280 gram
Keliling: 65-70 cm
d) Jumlah Pemain
Jumlah pemain yang turun ke lapangan adalah 6 orang untuk setiap tim, ditambah 5 orang sebagai
pemain cadangan dan pemain libero.

1.Tosser (Pengumpan)
Tosser merupakan pemain yang bertugas untuk mengatur jalannya pertandingan atau
mengumpankan bola ke teman-temannya untuk di-smash ke lawan. Dalam olahraga bola voli
tosser menerima bole ke-2 kemudian mengumpankan ke temannya.
2. Spiker (Pemukul)
Spiker adalah posisi pemain yang bertugas memukul bola dengan keras supaya bola bisa masuk
ke daerah lawan atau mengenai lawan, lalu out oleh lawan.
3. Libero
Libero adalah pemain yang bertugas menerima bola dari serangan lawan atau juga bisa disebut
pemain bertahan. Posisi ini mempunyai passing bagus untuk mengamankan bola. pemain libero
tidak boleh maju untuk melakukan smash. Bertahannya permainan bola voli bisa dibilang
ditentukan oleh libero karena merekalah yang bertugas bertahan dari serangan lawan. Beberapa
hal yang tidak boleh dilakukan oleh seorang libero adalah memukul bola dengan cara smash ke
daerah lawan dan tidak bisa ikut melakukan serangan ketika bola melambung di atas net. Pemain
libero satu-satunya pemain yang bisa keluar masuk lapangan meski sama-sama berperan dalam
bertahan.

4. Blocker/Defender (Pembendung)
Blocker atau defender merupakan pemain yang memiliki tugas untuk membendung serangan
lawan dengan cara mem-block bola agar bola tidak masuk ke daerah tempatnya kelompoknya
bermain. Selain libero,defender pun memiliki tugas untuk bertahan dari serangan lawan.

5. Server
Seorang server akan melemparkan bola yang memberikan tanda permainan dimulai namun seiring
dengan berjalannya waktu posisi ini bertugas juga untuk melakukan penyerangan.
6. Cover (Penutup)
Posisi cover ini bertugas dan bertanggung jawab untuk melindungi bagian lapangan yang kosong.
Mereka harus bisa membaca situasi sekitar dan jeli terhadap area timnya yang kosong, sehingga
tidak akan dimasuki bola yang datang dari arah lawan.

Anda mungkin juga menyukai