Permainan Bola Besar – Pada dasarnya, permainan bola besar adalah istilah yang merujuk
pada olahraga berbasiskan penggunaan sebuah bola dengan ukuran besar. Grameds pasti
sudah tahu dong apa saja olahraga yang menggunakan bola berukuran besar ini? Sebut saja
ada sepak bola, basket, voli, hingga rugby. Permainan bola besar itu kebanyakan hanya dapat
dimainkan oleh dua tim yang masing-masing memiliki beberapa anggota sebagai pemainnya.
Meskipun disebut dengan permainan, tetap saja hal tersebut memiliki sejarah dan aturan
dasarnya, sebab sejatinya merupakan sebuah olahraga. Dari sekian banyaknya permainan
bola besar ini, Grameds pasti sudah pernah mempelajarinya ketika masih duduk di bangku
sekolah. Lalu sebenarnya, apa saja sih permainan bola besar itu? Bagaimana pula sejarah
perkembangan dari permainan-permainan bola besar ini? Nah, supaya Grameds memahami
akan hal tersebut, yuk simak ulasan berikut ini!
sepak bola berkebangsaan Perancis, bahwa kejuaraan sepak bola dunia akan diselenggarakan
setiap empat tahun sekali dengan nama World Cup.
Sementara itu, kepopuleran permainan sepak bola hingga sampai di Indonesia. Pada tahun
1930, dibentuklah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta dengan
jabatan ketuanya adalah Ir. Suratin Sastro Sugondo. Guna mengenang jasa Beliau, mulai
tahun 1966 akan diselenggarakan kejuaraan sepak bola tingkat taruna remaja dengan nama
Suratin Cup.
Teknik Dasar
a) Melempar (Passing) dan Menangkap (Catching)
Teknik dasar passing dan catching ini berarti adalah teknik dasar yang harus dilakukan secara
bergantian, terutama bagi para pemula teknik dasar tersebut harus dipelajari secara baik. Ingat
ya Grameds bahwa kemampuan teknik mengoper dan menangkap ini harus sama baiknya,
tidak boleh hanya mahir sebagian saja.
Dalam passing terdapat beberapa teknik yaitu:
Chest Pass (operan setinggi dada): operan dimulai dengan memegang bola tepat di depan
dada, kemudian dilemparkan ke arah lurus menggunakan telapak tangan arah luar.
Bounce Pass (operan pantul): hampir sama dengan Chest Pass, hanya sama dilemparkan ke
arah lantai. Usahakan titik pantulnya berada di ¾ jarak dari pengoper bola.
Overhead Pass (operan di atas kepala): operan dilakukan dengan kedua tangan berada di atas
kepala. Penerima bola juga menangkapnya dengan posisi tangan di atas kepala.
Baseball Pass: operan dilakukan di atas atau belakang kepala. Tujuannya supaya passing
dapat melambung dan melewati lawan.
Behind The Back Pass: Teknik ini cukup sulit untuk dilakukan oleh pemula, sehingga
membutuhkan banyak latihan. Keunggulan dari teknik adalah supaya lawan tidak mengetahui
sasaran yang hendak dituju.
b) Dribbling (Menggiring)
Teknik ini berupa gerakan memantul-mantulkan bola dengan satu tangan terbaik, baik di
tempat yang sama maupun ke segala arah. Teknik ini juga dapat dilakukan secara rendah,
tinggi, dan campuran. Terdapat beberapa macam teknik dribble, yakni:
4
Change of Pace Dribble: penggunaan teknik paling umum dilakukan dan digunakan untuk
membuat pemain bertahan berpikir bahwa pelaku dribble akan memperlambat atau
mempercepat tempo dribble.
Low or Control Dribble: digunakan untuk menjaga bola supaya tetap rendah dan terkontrol.
Teknik dribble ini menggunakan telapak tangan yang diusahakan tetap berada di atas bola.
High or Speed Dribble: biasanya digunakan ketika berada di lapangan terbuka dan harus
bergerak secepatnya bersama bola. Tangan yang digunakan untuk men-dribble tidak berada di
atas bola, melainkan di belakang bola.
Crossover Dribble: berupa gerakan memindahkan bola dari tangan satu ke arah tangan
lainnya, biasanya untuk memperdaya pemain bertahan. Namun teknik dribble ini berpeluang
tercurinya bola oleh lawan sebab posisi bola tidak terjaga.
Behind The Back Dribble: berupa bola digerakkan dari satu sisi tubuh ke sisi lainnya dengan
mengayunkan di belakang tubuh.
Between The Legs Dribble: berupa memindahkan bola dari satu tangan ke tangan lain
melewati sela kaki secara cepat.
Spin Dribble: digunakan untuk mengganti arah dengan memantulkan bola dari satu tangan ke
tangan lainnya ketika tengah dijaga dengan ketat. Dalam teknik ini, caranya adalah dengan
mendorong bola ke arah lantai dan berputar mengelilingi pemain bertahan.
c) Shooting (Menembak Bola Ke Arah Keranjang)
Terdapat beberapa teknik dalam shooting, yakni:
Set Shoot: biasanya dilakukan saat lemparan bebas dengan tanpa adanya rintangan dari pihak
lawan.
Lay-Up Shoot: dilakukan pada jarak beberapa langkah dari ring, kemudian penggiring bola
secara serentak mengangkat tangan dan lutut ke arah atas untuk menembakkan bola ke arah
keranjang.
Jump Shoot: dilakukan pada titik tertinggi lompatan vertikal penembak. Biasanya dilakukan
ketika pemain tidak dapat mendekati keranjang.
d) Pivot (Cara Berputar)
Teknik dasar ini berupa gerakan memutar badan dengan menggunakan salah satu kaki terkuat
sebagai poros putarannya. Terdapat tiga gerakan alternatif, yakni:
Pivot kemudian dribble (membawa bola)
Pivot kemudian passing (melempar bola)
Pivot kemudian shooting (menembakkan bola)
5
e) Jump Stop
Yakni berupa gerakan berhenti secara terkendali menggunakan dua kaki. Teknik ini dapat
juga digunakan oleh pemain penyerang untuk memantapkan kakinya ketika tengah
melakukan pivot supaya dapat mempertahankan keseimbangan tubuh.
f) Rebound
Yakni ketika seorang pemain berhasil mendapatkan bola yang terpantul hasil dari
ketidakberhasilannya masuk ke keranjang, yang sebelumnya telah ditembakkan oleh pemain
lain. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melakukan rebound ini, yakni
make contact, box out, dan jump to the ball.
Peraturan
a) Ukuran Lapangan
Bentuk: persegi panjang
Panjang: 28 meter
Lebar: 15 meter
Tebal garis samping dan garis pendek: 5 cm
b) Papan Pantul dan Keranjang
Papan pantul terbuat dari kayu
Panjang: 180 cm
Lebar: 120 cm
Tinggi: 2,75 cm
Keranjang terbuat dari besi yang melingkar dan diberi jala
Ring besi dengan garis tengah: 45 cm
Panjang jaring-jaring pada keranjang: 40 cm
c) Bola
Keliling: 75-78 cm
Berat: 600-650 gram
Kemudian, permainan tersebut berkembang hingga berubah nama menjadi Volleyball yang
berarti mem-voli bola secara bergantian. Bahkan ketika terjadi Perang Dunia II, permainan
ini semakin menyebar ke seluruh dunia terutama di wilayah Eropa dan Asia. Sayangnya,
setelah Perang Dunia II usai, permainan ini justru menurun popularitasnya di wilayah AS,
sementara di wilayah Eropa Timur dan Asia berkembang semakin cepat.
Pada sekitar tahun 1928, permainan ini baru masuk ke Nusantara yang mana disebarkan oleh
tentara Belanda. Hingga kemudian pada 22 Januari 1945, dibentuklah Persatuan Bola Voli
Seluruh Indonesia (PBVSI) di Jakarta bersamaan dengan kejuaraan di Yogyakarta.
Teknik Dasar
a) Service
Service bawah: pemain melakukan pukulan dengan satu tangan di bawah atau sejajar pada
pinggang supaya bola dapat melewati net. Teknik ini sering digunakan oleh pemain pemula
dan pemain wanita, sebab merupakan teknik dasar paling mudah.
Service atas: pemain melambungkan bola ke arah atas kepala pemain sebelumnya akhirnya
dipukul hingga dapat melewati net. Tujuan dari teknik ini adalah membuat bola menukik
tajam ke bidang lawan. Penggunaan teknik ini membutuhkan skill yang lebih tinggi
dibandingkan dengan service bawah.
b) Passing
Passing Atas: yakni dengan menggunakan ujung jari-jemari saat bola datang ke arah pemain
setinggi bahu atau lebih. Tujuan dari teknik ini adalah untuk membangun serangan sehingga
rekan satu tim dapat melakukan teknik spike atau smash.
Passing Bawah: yakni dengan sikap tubuh setengah jongkok, lutut ditekuk, dan kedua tangan
dirapatkan secara lurus. Biasanya, teknik ini digunakan ketika arah bola datang setinggi di
atas paha.
c) Spike atau Smash
Spike adalah teknik yang berupa pukulan dengan keras yang mana merupakan salah satu
jenis serangan. Sementara smash adalah serangan dari depan dengan cara memukul bola
sekeras-kerasnya.
d) Blocking
Dilakukan dengan cara mengangkat lengan setinggi mungkin di atas jaring, demi
menghalangi datangnya bola yang dipukul oleh musuh. Dapat dibilang teknik dasar ini
dilakukan di depan net.
Peraturan
a) Lapangan
Panjang: 18 meter
7
Lebar: 9 meter
b) Net
Panjang: 9,50 meter
Lebar: 1,00 meter
Mata net: 10 cm
c) Bola
Berat: 250-280 gram
Keliling: 65-70 cm
d) Jumlah Pemain
Jumlah pemain yang turun ke lapangan adalah 6 orang untuk setiap tim, ditambah 5 orang
sebagai pemain cadangan dan pemain libero.
Permainan Rugby
Sejarah Singkat Permainan Rugby
Pada tahun 1823, terdapat seorang pemuda berasal dari Inggris bernama William Webb Ellis
yang tiba-tiba memegang bola dan lantas membawanya lari menuju garis gawang. Hal
tersebut langsung menjadi inovasi dari permainan sepak bola dan kemudian dimodifikasi oleh
Universitas Cambridge. Atas adanya hal tersebut, rugby berkembang sebagai permainan bola
besar yang menjadi bagian dari cabang olahraga.
Permainan bola besar ini semakin populer pada tahun 1871 hingga kemudian terbentuklah
berbagai peraturan resmi. Pada tahun 1895, dibentuklah federasi bola rugby bernama The
Rugby League yang kemudian berkembang ke seluruh dunia.
Teknik Dasar
a) Berlari
Sebenarnya, teknik dasar berlari ini menjadi keterampilan untuk semua olahraga jenis
apapun, salah satunya ada rugby ini. Melalui teknik berlari, nantinya dapat membantu pemain
dalam menyerang atau bertahan.
b) Mengoper Bola
Yakni berupa bola dilempar dengan posisi tangan berada di bawah bahu. Kebanyakan operan
yang dilakukan di pertandingan rugby, membuat bola berputar hingga cukup mudah untuk
ditangkap oleh pemain satu tim.
c) Menangkap Bola
Yakni menangkap bola yang telah dilempar ke udara. Dalam permainan bola rugby, teknik
ini juga penting sebab dapat berguna untuk menyerang atau bertahan.
8
d) Menendang Bola
Dalam olahraga rugby, teknik ini berguna sebagai penanda bahwa pertandingan sudah
dimulai hingga mencetak skor. Teknik menendang ini berbeda ya dengan teknik menendang
dalam permainan sepak bola.
e) Menekel Lawan
Teknik ini digunakan untuk menghentikan dan mencegah lawan dalam hal mencetak skor.
Yakni dilakukan dengan melingkarkan tangan ke pinggang dan kemudian menarik tubuh
lawan ke arah tanah. Meskipun teknik ini memiliki fungsinya, tetapi perlu kehati-hatian saat
melakukannya supaya tidak terjadi cidera.
Peraturan
a) Lapangan
Panjang: 94-100 meter
Lebar: 68-70 meter
Panjang garis try: 10-22 meter
b) Gawang
Lebar: 5,6 meter
Tinggi mistar: 3 meter
Tinggi tiang gawang di atas mistar: 3,4 meter
c) Skor
Try: 5 angka, jika bola mendarat melebihi garis gawang lawan.
Penalti: 3 angka, nantinya tim boleh menendang bola ke arah gawang.
Drop Goal: 3 angka.
d) Bola
Panjang: 280-300 mm
Lingkar: 740-770 mm
Berat: 410-460 gram