Anda di halaman 1dari 3

1.

Narator : Irfa Khikmatul Khuluq


2. Perawat : Nanda Elvina Firdaus
3. Apoteker : M.lutfi
4. Resepsionis : prasetyani
5. Dokter : Agung
6. Pasien : Vivi Aimatuz
7. Adik pasien: Febriamti Nova

Ny. Vivi adalah pasien rawat jalan pada poli jiwa di Rumah Sakit dr.Soediro Husodo. Ny.
Vivi berusia 28th dan didiagnosa oleh dokter mengalami bipolar sejak 6 bulan yang lalu.
Menurut adik pasien sudah sejak lama memang ny.vivi mudah marah mudah sedih atau
moodnya memang mudah sekali berubah, dari yang terlihat happy tertawa sesaat kemudian
bisa jadi murung bahkan marah-marah. Sehingga akhirnya 1 tahun yang lalu adik pasien
membujuk ny.vivi untuk diperiksakan ke dokter, dan hasilnya ny.vivi didiagnosa mengalami
bipolar. Dari saat itu ny.vivi harus rutin kontrol tiap bulan ke RS.

Hari ini adalah jadwal rutin ny.vivi untuk kontrol ke RS, ny.vivi selalu ditemani
adiknya untuk mengurus keperluan dari daftar dan juga administrasi.

Resepsionis : selamat pagi kaka, ada yang bisa dibantu?

Adik : iya bu, saya mau daftar kontrol untuk kaka saya.

Resepsionis : baik, boleh dibantu surat kontrol nya ka?

Adik : ini bu

Resepsionis : baik pasien atas nama ny.vivi rawat jalan dengan dokter agung ya, tunggu
sebentar ya kak

Adik : baik bu

Resepsionis : keluarga ny. Vivi??

Adik : iya saya bu

Resepsionis : baik ka, kaka mendapat antrian nomor 4 ya, dan ini surat kontrolnya silakan
di berikan kepada perawat yang ada diruang poli jiwa, kemudian seperti biasa kaka bisa
menunggu antrian di depan poli ya
Adik : baik bu terimakasih banyak

Selanjutnya ny.vivi dan adiknya menunggu antrian di depan poli

Perawat : antrian nomor 4

Adik : saya sus

Perawat : baik, boleh silakan masuk pasien dan keluarga

Adik : iya sus

Perawat : baik ka, hari ini jadwal rutin ny.vivi untuk kontrol ya. Sebelum bertemu dokter
akan saya tensi dulu ya, silakan ny.vivi duduk disini.

Perawat : permisi ny.vivi saya perawat nanda yang bertugas di poli ini nggih, sebelum
bertemu dokter ny.vivi akan saya cek dulu tekanan darah nya ya

Pasien : iya sus

Perawat : baik permisi ……….. sudah selesai nggih, hasilnya 120/70. Selanjutnya bisa
bergeser ke meja dokter ya

Dokter : selamat pagi ny. Vivi saya dr. agung yang biasa menangani ny.vivi ya, bagaimana
kabarnya hari ini?

Pasien : baik dok

Dokter : bagaimana perasaan ny. Vivi hari ini?

Pasien : saya biasa saja si dok, Cuma masih sering sedih

Dokter : baik tidak apa-apa ny.vivi. kalau boleh tau yang sering menjadi pemicu sedih apa
biasanya?

Pasien : biasanya kalau saya ingat ayah saya yang sudah meninggal, atau mantan pacar saya
yang dulu gagal nikah itu dok

Dokter : begitu ya ny.vivi. kalau sudah sedih begitu apa yang anda lakukan supaya sedihnya
bisa berkurang

Pasien : ya saya tidak melakukan apa-apa dok, saya nangis aja di kamar sambil saya kunci
Dokter : baik, kita kan sudah mengenal masalah kesehatan ny.vivi ya. Untuk saat ini yang
sering ny.vivi rasakan selain sedih apa lagi, misalnya marah pada hal sepele, atau senang
yang berlebihan mungkin?

Pasien : saya kurang mengoreksi dok, boleh adik saya yang menjawab? Karena dia yang
lebih memahami perilaku saya

Dokter : boleh dong, silakan ka boleh dijelaskan keadaan emosi kakanya dirumah, apakah
ada perkembangan yang baik

Adik : iya dok untuk perihal marah-marah sudah banyak berkurang dari awal kesini dulu,
ya sesekali memang masih marah kalau ada hal yang tidak cocok dengan hatinya. Namun
untuk yang akhir-akhir ini saya lihat memang kaka saya sering menangis di dalam kamar,
hampir setiap hari padahal sebelumnya biasa ngobrol sama saya tiba-tiba diam seperti
merenung lalu pergi ke kamar menangis begitu si dok seringnya. dan juga jarang tidur di
malam hari.

Dokter : baik dari penjelasan yang diberikan, ny.vivi masih membutuhkan pengobatan ya.
Seperti biasa Akan saya resepkan obat antipsikosis ya

Pasien : baik dok

Perawat : baik ny.vivi dan adik. Ini resep dari dokter obat bisa ditebus di instalasi farmasi ya.
Dan ini surat kontrol untuk bulan depan

Adik : baik sus terimakasih

Perawat : iya sama-sama semoga lekas sembuh

Selanjutnya pasien mengambil obat ke instalasi farmasi

Anda mungkin juga menyukai