Anda di halaman 1dari 3

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kerangka Konseptual
Faktor-faktor yang memengaruhi
persepsi:
1. Situasi (peran sosial, keanggotaan
dalam kelompok)
2. Sikap, motivasi, minat, pengalaman,
dan harapan perseptor
3. Karakteristik sasaran

Persepsi Individu

Faktor-faktor yang Sikap dan Dampak bullying pada


memengaruhi bullying: reinforcement korban:
1. Individu 1. Psikologis:
2. Keluarga a. Anxiety (gangguan
3. Media masa kecemasan)
4. Teman sebaya Peristiwa b. Depresi
5. Lingkungan Bullying c. Mental illnes
komunitas pelaku (marah, sedih,
(sekolah, takut, malu)
pesantren). d. Ketidak berdayaan
e. Gangguang
motivasi dan
proses kognisi
2. Fisiologis:
a. Sulit tidur
b. Nafsu makan
menurun
c. Cedera
d. Sakit fisik (pusing,
sakit perut,
demam, dll)

Sumber: (Swarjana, 2022) (Nugroho, 2020) dan (Yuhbaba, 2019)


Keterangan:

: Diteleti
: Tidak diteliti
: Berpengaruh
Gambar 3.1 Kerangka konseptual Hubungan Persepsi Teman Sebaya Terhadap
Peristiwa Bullying di Pondok Pesantren Al-Hidayah Sidoarjo
Berdasarkan kerangka konseptual di atas faktor-faktor yang

memengaruhi bullying menurut Nugroho (2020) yaitu 1) individu, 2) keluarga,

3) media masa, 4) teman sebaya, dan 5) lingkungan komunitas pelaku yang bisa

termasuk sekolah maupun pesantren. Dari beberapa faktor tersebut peneliti

mangambil persepsi dari teman sebaya yang dapat menimbulkan perilaku

bullying.

Faktor-faktor yang memengaruhi persepsi sendiri terdiri dari 1) situasi

(peran sosial dan kenggotaan dalam kelompok), 2) sikap, motivasi, minat,

pengalaman, dan harapan perseptor, 3) karakteristik sasaran. Dimana setiap

individu dari teman sebaya mempunyai setiap poin dari faktor yang

memengaruhi persepsi tersebut, sehingga akan menimbulkan persepsi positif

maupun negatif yang kemudian akan sangat memengaruhi terhadap perilaku

bullying. khususnya pada faktor peran sosial dan keanggotaan dalam kelompok

ketika seseorang berteman dengan teman sebaya yang terbiasa melakukan

tindakan bullying secara bersama, tentunya sebagai teman seseorang akan

menyaksikan juga ikut terlibat dalam bullying tersebut, sehingga akan

memunculkan persepsi yang negatif berupa sikap atau reinforcement

(penguatan) bahwa tindakan bullying tersebut biasa untuk dilakukan dan tidak

ada dampak buruknya. Reinforcement merupakan respon terhadap suatu

perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan terulangnya perilaku tersebut.

Selain faktor tersebut sikap, motivasi, minat, pengalaman dan harapan perseptor

juga dapat memunculkan persepsi negatif yang memicu perilaku bullying.


Peristiwa bullying atau perundungan yang disebabkan oleh faktor-faktor

tersebut akan menimbulkan dampak negatif bagi korban. Yuhbaba (2019)

mengungkapkan dampak negatif bullying bagi korban dapat berupa gangguan

psikologis meliputi anxiety (cemas), depresi, mental illnes, ketidakberdayaan,

dan juga gangguan motivasi dan proses kognisi. Kemudian dampak fisiologis

yaitu sulit tidur, penurunan nafsu makan, cedera fisik, dan juga sakit fisik seperti

pusing, demam, dll.

Berdasarkan latar belakang peneliti melakukan pembatasan masalah

berfokus pada pengaruh faktor teman sebaya terhadap peristiwa bullying di

pesantren, Peneliti tidak memfokuskan penelitian pada dampak bullying

psikologis maupun fisiologis.

B. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara persepsi

teman sebaya terhadap peristiwa bullying.

Anda mungkin juga menyukai