4. Tahap Halusinasi
Halusinasi yang dialami pasien memiliki tahapan sebagai berikut
a. Tahap I : Halusinasi bersifat menyenangkan, tingkat ansietas pasien
sedang.Pada tahap ini halusinasi secara umum menyenangkan.
b. Tahap II : Halusinasi bersifat menyalahkan, pasien mengalami ansietas tingkat
berat dan halusinasi bersifat menjijikkan untuk pasien.
c. Tahap III : Pada tahap ini halusinasi mulai mengendalikan perilaku pasien,
pasienberada pada tingkat ansietas berat.Pengalaman sensori menjadi
menguasai pasien.
d. Tahap IV : Halusinasi pada saat ini, sudah sangat menaklukkan dan tingkat
ansietas berada pada tingkat panik. Secara umum halusinasi menjadi lebih
rumit dan saling terkait dengan delusi.
5. Jenis Halusinasi
a. Halusinasi Pendengaran ( akustik, audiotorik)
b. Halusinasi Pengihatan (visual)
c. Halusinasi Penghidu (Olfaktori)
d. Halusinasi Peraba (Taktil, Kinaestatik)
e. Halusinasi Pengecap (Gustatorik)
f. Halusinasi sinestetik
g. Halusinasi Viseral
6. Strategi Pelaksanaan
a. SP 1 : BINA HUBUNGAN SALING PERCAYA Di tambah dengan L =
Latihan Menghardik
b. SP 2 : LATIHAN BERCAKAP
c. SP 3: AKTIVITAS
d. SP 4 : OBAT
7. Pohon masalah
6. Strategi Pelaksanaan
a. SP 1 : BINA HUBUNGAN SALING PERCAYA
b. SP 2 : LATIHAN NAPAS DALAM
c. SP 3: LATIHAN MEMUKUL BANTAL
d. SP 4: LATIHAN SPIRITUAL
e. SP 5 : OBAT
C. KONSEP DASAR ISOLASI SOSIAL
1. Pengertian
Isolasi sosial adalah keadaan dimana individu mengalami penurunan atau bahkan
sama sekali tidak mampu berinteaksi dengan orang lain disekitarnya (Damaiyanti,
2012). Klien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu
membina hubungan yang berarti dengan orang lain (Keliat, 2011). Isolasi sosial
juga merupakan kesepian yang dialami individu dan dirasakan saat didorong oleh
keberadaan orang lain sebagai pernyataan negatif atau mengancam (NANDA-I
dalam Damaiyanti, 2012).
2. Faktor Predisposisi
a. Faktor tumbuh kembang
Pada setiap tahapan tumbuh kembang individu ada tugas perkembangan yang
harus dipenuhi agar tidak terjadi gangguan dalam hubungan sosial.
b. Faktor Komunikasi Dalam Keluarga
Gangguan komunikasi dalam keluarga merupakan faktor pendukung untuk
terjadinya gangguan hubungan sosial, seperti adanya komunikasi yang tidak
jelas (double bind)
c. Faktor Sosial Budaya
Isolasi sosial atau mengasingkan diri dari lingkungan sosial merupakan suatu
faktor pendukung terjadinya gangguan dalam hubungan sosial.
d. Faktor Biologis
3. Proses Terjadinya Masalah Isolasi Sosial
a. Pola Asuh Keluarga : Misal: Pada anak yang kelahirannya tidak dikehendaki
akibat kegagalan KB, hamil diluar nikah, jenis kelamin tidak diinginkan,
bentuk fisik kurang menawan menyebabkan keluarga mengeluarkan
komentar-komentar negatif, merendahkan, serta menyalahi anak.
b. Koping Individu Tidak Efektif : Misal: Saat individu menghadapi kegagalan
mengalahkan orang lain, ketidakberdayaan, tidak mampu menghadapi
kenyataan dan menarik diri dari lingkungan.
c. Gangguan Tugas Perkembangan : Misal: Kegagalan menjalin hubungan intim
dengan sesama jenis atau lawan jenis, tidak mampu mandiri.
d. Stress Internal Dan Eksternal : Misal: Stress terjadi akibat ansietas yang
berkepanjangan dan terjadi bersamaan dengan keterbatasan individu untuk
mengatasi. Ansietas tejadi akibat berpisah dengan orang terdekat, kehilangan
pekerjaan atau orang yang dicintai.
4. Rentang respon isolasi sosial
Adaptif Maladaptif
5. Pohon Masalah
core problem
ISOLASI SOSIAL
3. Faktor predisposisi
a. Perkembangan Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga
perkembangan inisiatif terganggu.
b. Biologis Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan
perawatan diri.
c. kemampuan realitas turun Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas
yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk
perawatan diri.
d. Sosial Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya.
Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.
4. Pohon masalah