Anda di halaman 1dari 6

Term of Reference

RAPAT KERJA KDEKS PROVINSI BANTEN


23-24 September 2023

I. Pendahuluan
Pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia saat ini
telah semakin pesat ditandai dengan semakin banyaknya industri
keuangan syariah yaitu perbankan syariah, keuangan syariah non
bank seperti asuransi syariah, multifinance, pegadaian syariah,
penjaminan syariah, fintek syariah dan lainnya, lembaga keuangan
sosial Islam berupa lembaga zakat, lembaga wakaf, koperasi syariah,
demikian juga pengembangan industri halal. Arah pengembangnya
saat ini adalah upaya integrasi antara kelembangaan keuangan
syariah tersebut dalam kerangka akselerasi dan terbangunnya
ekosusrem ekonomi syariah yang kondusif. Di sisi keilmuan saat ini
sudah lebih dari 750 program studi bidang ekonomi syariah, keuangan
syariah maupun bisnis syariah telah berdiri di berbagai perguruan
tinggi di Indonesia. Demikian pula dukungan asosiasi terkait seperti
Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI),
Asosiasi Dosen Ekonomi Syariah (ADESY), DSN MUI dan lainnya. Hal
ini menujukkan semakinn kuatnya arus baru ekonomi Indonesia
dengan ekonomi syariah yang merupakan bagian yng tidak
terpisahkan dari Ekonomi Nasional. Di sisi regulasi pertama kali
mendapat momentum adalah ketika bank syariah pertama bernama
Bank Muamalat Indonesia berdiri pada tahun 1991 di era Presiden
Soeharto. Selanjutnya, berbagai regulasi yang mendukung ekosisem
ekonomi dan keuangan syariah diterbitkan oleh pemerintah bersama
DPR dari waktu ke waktu, seperti UU Perbankan No.10/1998 yang
memberi peluang bagi bank-bank untuk menyelenggarakan bisnis
perbankan syariah, UU Wakaf No.41/2004, UU Surat Berharga
Syariah Negara (SBSN) No.19/2008, UU Perbankan Syariah
No.21/2008, UU Pengelolaan Zakat No.23/2011, UU Wakaf N0 41
Tahun 2004 dan UU Jaminan Produk Halal No.33/2014. Di era
Presiden Jokowi, Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas menerbitkan Masterplan Arsitektur Keuangan
Syariah 2015 dan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019.
Pembentukan Komite Nasional Keuangan Syariah tahun 2016 yang
kemudian disempurnakan dengan pembentukan Komite Nasional
Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) berdasarkan Peraturan
Presiden No.28 tahun 2020 yang diketuai langsung oleh Presiden dan
Wakil Presiden sebagai Wakil Ketuanya yang merangkap sebagai Ketua
Harian. Komite ini memiliki tugas untuk mempercepat, memperluas
dan memajukan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah
dalam rangka mendukung ketahanan ekonomi nasional.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045


mengintegrasikan ekonomi dan keuangan syariah dengan berbagai
narasi yang antara lain tentang: a). pengembangan ekosistem halal
berkaitan dengan kebijakan untuk mewujudkan sistem Kesehatan
yang tangguh dan responsif (halaman 81-82); b). Penguatan Ekosistem
Ekonomi syariah dan industri halal utk menjadi pusat industri halal
dunia (halaman 90); c). Penguatan Ekonomi dan Keuangan Syariah
dalam mendukung pembangunan ekonomi Nasional, melalui
peningkatan posisi Keuangan Syariah Indonesia di tingkat global,
peningkatan peran Keuangan sosial syariah dalam rangka
pengentasan kemiskinan dan pengurangan ketimpangan sosial
ekonomi, penguatan Ekosistem industri halal, terutama: makanan
minuman, fesyen muslim, industri kosmetik dan obat2an, pariwisata
dan ekonomi kreatif, yg mencakup bahan baku halal, penguatan rantai
nilai industri, kewirausahaan dan UMKM industri halal, serta
penguatan regulasi kelembagaan serta infrastruktur Ekonomi dan
Keuangan Syariah (h. 93); d). Penguatan sektor Keuangan Syariah dan
integrasinya dalam Ekosistem Ekonomi Syariah (h. 110); e).
pengembangan inovasi skema skema pembiayaan syariah untuk sektor
public (h. 204); dan f). Peningkatan kapasitas pembiayaan sektor
nonpublik melalui inovasi produk pembiayaan syariah berdasarkan
prinsip sewa menyewa, jual beli dan bagi hasil (h. 227). Dengan
demikian, pada dasarnya ekonomi dan keuangan syariah merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dalam proses pembangunan ekonomi
Indonesia.

Berdasarkan laporan dari State of Global Islamic Economy Report 2022,


Indonesia memperoleh peringkat ke-2 pada produk makanan halal dan
berdasarkan laporan Global Muslim Travel Index (GMTI) 2023,
Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai destinasi wisata halal
terbaik di dunia, mengalahkan 140 negara lainnya. Peringkat ini
meningkat dari tahun sebelumnya yang berada pada posisi kedua dan
menyisihkan Malaysia yang sebelumnya selalu berada pada posisi
pertama. Presiden Jokowi telah mencanangkan Indonesia sebagai
Pusat Halal Dunia pada tahun 2024.

Dalam rangka mencapai visi Indonesia sebagai Pusat Halal Dunia pada
tahun 2024, pemerintah menilai perlunya penguatan kelembagaan
yang antara lain berupa pembentukan Komite Daerah Ekonomi dan
Keuangan Syariah (KDEKS) guna menyelaraskan kebijakan ekonomi
dan keuangan syariah antar-otoritas di daerah sehingga mempercepat
perkembangan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia serta
memperkuat inklusivitas perekonomian daerah dan mempercepat
kemandirian ekonomi masyarakat. Dalam pelaksanaannya, KDEKS
harus melakukan koordinasi, sinkronisasi dan integrasi program
dengan berbagai pemangku kepentingan dari ekonomi dan keuangan
syariah dan memastikan bahwa kebijakan dan program
pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di daerah berjalan
dengan baik. Dalam rangka mendukung kebijakan dan program
nasional di sektor ekonomi dan keuangan syariah diatas serta
menyelaraskannya dengan kondisi dan prioritas pembangunan
daerah, KDEKS Provinsi Banten, yang dibentuk berdasarkan
Keputusan Gubernur Nomor 26 tahun 2023, menyusun program kerja
dalam rangka pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang
dibagi dalam 5 (lima) klaster, yaitu: Industri Produk Halal, Keuangan
Syariah, Keuangan Sosial Syariah, Bisnis dan Wirausaha Syariah, dan
Infrastruktur Ekosistem Ekonomi Syariah.

II. Dasar Hukum


Peraturan Presiden No.28 tahun 2020 tentang Pembentukan Komite
Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS)
Keputusan Gubernur Banten Nomor : 500.05/KEP.26/Huk/2023
tentang Pembentukan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan
Syariah (KDEKS) Provinsi Banten.

III. Nama Kegiatan


RAPAT KERJA KDEKS PROVINSI BANTEN TAHUN 2023

IV. Tema Kegiatan Tema Raker KDEKS 2023: “ Sinegritas dan Integrasi
Program KDEKS dalam Menudukung Akselerasi Pengembangan
Ekosistem Ekonomi dan Keuangan Syariah di Provinsi Banten
yang Berkelanjutan”

V. Tujuan
1. Menyusun Program Kerja KDEKS Tahun 2023-2025
2. Melakukan koordinasi, konsolidasi, intgerasi rencana program
KDEKS
3. Sosialisasi Rencana Program KDEKS Provinsi Banten
VI. Waktu dan Tempat
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada tanggal 23-24 September 2023
di Pendopo Kantor Pusat Pemerintahan Provinsi Banten, Jl. Syekh
Nawawi Al-Bantani Kota Serang Banten.

VII. Peserta dan Narasumber


Peserta adalah seluruh pengurus KDEKS Provinsi Banten sesuai
Keputusan Gubernur Banten Nomor : 500.05/KEP.26/Huk/2023
tentang Pembentukan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan
Syariah Provinsi Banten.

Adapun Narasumber adalah :


1. PJ. Gubernur / Sekda Provinsi Banten
2. Pimpinan KNEKS Pusat.
3. Bank Indonesia
4. OJK
5. Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia

VIII. Panitia
Pembina : Pj. Gubernur Banten
Pengarah : Setda Provinsi Banten
: Ketua Umum KDEKS Banten
: Direktur Eksekutif KDEKS Banten
Ketua Panitia : Ahmad Saefullah
Sekretaris : Dr. Efi
Bendahara : Rina
Acara :
Persidangan : Konsumsi
:
Dokumentasi :
IX. Susunan Acara
Acara Petugas/PIC Durasi Waktu
1. Registrasi Panitia 30 08.00 - 08.30
Menit
2. Pembukaan MC 5 Menit 08.30 - 08.35
3. Indonesia Raya Petugas 5 Menit 08.35 - 08.40
4. Pembukaan Ayat Qur’an Petugas 5 Menit 08.40 - 08.45
5. Sambutan Ketua KDEKS Dr. Hj Siti 15 08.45 - 09.00
Banten Makrifat Menit
6. Arahan Pemprov PJ. Pj Gubernur 15 09.00 - 09.15
Gubernur Sekaligus Menit
Membuka Acara
7. Foto Bersama Panitia 5 Menit 09.15 - 09.20
8. Pemaparan Narasumber
Pengantar Moderator Prof. Dr. Euis 5 Menit 09.20 - 09.25
Amalia
Pemaparan KNEKS Dr Taufik 15 09.25 - 09.40
Hidayat Menit
Pemaparan BI 15 09.40 - 09.55
Menit
Pemaparan OJK 15 09.55 - 10.10
Menit
Kopsyah Benteng Mikro Dr. 15 10.10 - 10.25
Indonesia Kamaruddin Menit
Batubara.
QnA Moderator 75 10.25 - 11.40
Menit
9. Wrapping dan penutup Direks 15 11.40 - 11.55
KDEKS Menit

10. Istirahat, Sholat Dzuhur P5 Menit 11.55 - 13.00

Pengantar Moderator Bpk. Anang


11. Pemaparan Program Direks 45 13.00 - 13.45
KDEKS Banten oleh Dr Rizkullah Menit
Direks dan Masingmasing Ketua-Ketua
Direktorat Direktorat
12. Tanggapan SETDA Setda Ibu 15 13.30 – 13.45
Virgo Menit
13. Tanggapan Ketua 15 13.45 - 14.00
BAPEDA/Kemendagri Bapeda/SKP Menit
AD
14. Diskusi dan masukan 105 14.00 - 15.45
dari peserta raker Menit
15. Wrap up kesimpulan dan 15 15.45 - 16.00
rekomendasi Menit
16. Finishing draft proker tim 150 19.30 - 22.00
Menit

X. Biaya
Biaya yang
dibutuhkan
sebagaimana
terlampir.
Sumber pembiayan dari anggaran Pemprov Banten.

XI. Penutup
Demikian TOR kegiatan ini disusun sebagai acuan pelaksanaan
kegiatan Rapat Kerja KDEKS Provinsi Banten.

Serang, 19 September 2023


Ketua panitia,

Akhmad Syaefullah, SH.

Anda mungkin juga menyukai