Anda di halaman 1dari 23

OSS

(Online Single Submission)


BERBASIS
RISIKO
Oleh
DANI HAMDANI
Apa itu OSS Berbasis
Risiko ?
Merupakan Pelaksanaan Undang-undang
Nomor 11 Tahun 2020 atau dikenal sebagai
Undang-undang Cipta Kerja
OSS Berbasis Risiko
Wajib Digunakan Oleh :

Pelaku Usaha
Kementerian/Lembaga
Pemerintah Daerah
Administrator KEK
(Kawasan Ekonomi Khusus)
Badan Pengusahaan KPPB
(Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas)
2 Kelompok Besar Layanan OSS Berbasis Risiko

Usaha Mikro Kecil

UMK
Non Usaha Mikro Kecil

Non UMK
Non Usaha Mikro Kecil

Non UMK
Orang Perseorangan
Badan Usaha
Usaha Mikro Kecil Kantor Perwakilan
UMK Badan Usaha Luar Negeri
(BLUN)
Orang Perseorangan
Badan Usaha
Usaha Mikro Kecil

UMK
Usaha milik Warga Negara Indonesia,
baik Perseorangan maupun Badan
Usaha, dengan modal usaha paling
banyak Rp. 5 miliar,
tidak termasuk tanah dan tempat
bangunan usaha
Usaha Mikro Kecil

UMK
Usaha Mikro Modal Usaha Paling Banyak Rp. 1 miliar

Usaha Kecil Modal Usaha lebih dari Rp. 1 miliar


sampai dengan Rp. 5 miliar
Usaha Menengah
Usaha milik Warga Negara Indonesia,
baik Perseorangan maupun Badan
Usaha, dengan modal usaha lebih dari
Rp. 5 miliar sampai dengan Rp. 10 miliar
tidak termasuk tanah dan tempat
bangunan usaha
Usaha Besar
Usaha berbentuk PMA (Penanaman
Modal Asing) atau PMDN (Penanaman
Modal Dalam Negeri) dengan modal
usaha lebih dari Rp. 10 miliar
tidak termasuk tanah dan tempat
bangunan usaha
Kantor Perwakilan
Orang perseorangan Warga Negara
Indonesia atau Asing atau badan usaha
yang merupakan perwakilan pelaku usaha
dari luar negeri dengan persetujuan
pendirian kantor di wilayah Indonesia
BULN
(Badan Usaha Luar Negeri)
Badan Usaha Asing yang didirikan di luar
wilayah Indonesia dan melakukan usaha
dan/atau kegiatan pada bidang tertentu
Mengubah Pendekatan

Perizinan sebelumnya berbasis IZIN


menjadi berbasis RISIKO yang

Berusaha artinya usaha dikelompokkan


berdasarkan TINGKAT RISIKO

Berbasis TINGKAT RISIKO menentukan


jenis perizinan perusahaan
Risiko
Tingkat Risiko Usaha

Rendah
Menengah Rendah
Menengah Tinggi
Tinggi
KBLI
(Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia ) 2020

Sebagai kode bidang usaha


terdiri dari 5 Digit
Risiko Rendah dan
Menengah Rendah

tidak membutuhkan verifikasi


atau persetujuan dari kementerian /
lembaga / pemerintah daerah
Risiko Menengah Tinggi
dan Tinggi

membutuhkan verifikasi atau


persetujuan dari Kementerian/
Lembaga/Pemerintah Daerah
Perizinan Usaha yang Dibutuhkan Risiko Menengah Tinggi
Berdasarkan Tingkat Risiko Usaha
NIB (Nomor Induk Berusaha)
SS (Sertifikat Standar)
Risiko Rendah yang harus diverifikasi
Kementrian/Lembaga/
NIB (Nomor Induk Berusaha) Pemerintah Daerah
Risiko Tinggi
Risiko Menengah Rendah
NIB (Nomor Induk Berusaha)
NIB (Nomor Induk Berusaha)
Izin yang harus
SS (Sertifikat Standar) mendapatkan persetujuan
berupa pernyataan mandiri Kementrian/Lembaga/
yang formatnya sudah Pemerintah Daerah
disediakan di OSS SS (Sertifikat Standar) jika
dibutuhkan
Orang Perseorangan

Hak NIK (Nomor Induk KTP)

Akses Email
Nomor Telepon

OSS Badan Usaha


Berbasis NPWP Perusahaan

Risiko Nomor SK Pengesahan


Email
Data Salah Satu Direksi
NIK Jabatan
Tanggal Lahir No. HP
DATA PELAKU USAHA/
BADAN USAHA Proses
ORANG PERSEORANGAN
Perizinan
NPWP Pribadi (Jika Sudah Memiliki)
Berusaha
BPJS Ketenagakerjaan (Jika Sudah Memiliki
BPJS Kesehatan (Jika Sudah Memiliki) Siapkan :
Data Pelaku Usaha
BADAN USAHA
atau Badan Usaha
Masa Berlaku Badan Usaha Data Usaha
Alamat Badan Usaha
Email
NPWP
Nomor Telepon Badan Usaha
Modal Disetor (dalam bentuk lain)
DATA USAHA

Bidang Usaha (KBLI 2020)


Luas Lahan
Lokasi Usaha
Nama Usaha atau Kegiatan
Modal Usaha
Jumlah Tenaga Kerja Indonesia
Jenis dan Kapasitas Produk/Jasa per Tahun
Dokumen Persetujuan Lingkungan (KBLI
Tertentu)
DATA TAMBAHAN BADAN USAHA
API (Angka Pengenal Importir)
BPJS Kesehatan
BPJS Ketenagakerjaan
WLKP (Wajib Lapor Ketenagakerjaan di
Perusahaan
NIB
Tidak Perlu Diperpanjang
Berlaku selama Pelaku Usaha
melakukan kegiatan Usaha
Hatur
Nuhun!
n

Anda mungkin juga menyukai