Anda di halaman 1dari 4

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : Pengembangan Profesi Guru


B. Kegiatan Belajar : KB 3

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

PETA KONSEP

Pengertian dan Tujuan


KODE ETIK GURU Kode Etik Profesi

Kode Etik Profesi


Keguruan

Etos Kerja dan


Profesionalisme Guru

Peta Konsep
Kode Etik Guru
(Beberapa istilah Indonesia
1 dan definisi) di
modul bidang
studi Karakter Guru Abad 21

KODE ETIK GURU

A. Pengertian dan Tujuan Kode Etik Profesi


1. Menurut Hornby, kode etik secara leksikal didefinisikan sebagai
berikut ”code as collection of laws arranged in a system; or system
of rules and principles that has been accepted by society or a class
or group of people”, dan ”ethic as system of moral principles, rules
of conduct. Kode etik profesi pada hakikatnya adalah suatu sistem
peraturan dan perangkat prinsip keprilakuan yang telah diterima
oleh kelompok yang tergabung pada himpunan organisasi
keprofesian tertentu.
2. Tujuan dari adanya kode etik ialah untuk menjamin supaya tugas
pekerjaan keprofesian terwujud dan kepentingan semua pihak
terlindungi.
B. Kode Etik Profesi Keguruan
1. Kode etik profesi merupakan tatanan menjadi pedoman dalam
menjalankan tugas dan aktivitas suatu profesi. kode etik ini masih
memiliki beberapa keterbatasan antara lain:
a. Beberapa isu tidak dapat diselesaikan,
b. Ada beberapa kesulitan dalam menerapkannya
c. Kadang-kadang timbul konflik dalam lingkupnya
d. Ada beberapa isu legal dan etika yang tidak dapat tergarap
e. Ada beberapa hal yang dapat diterima dalam waktu atau tempat
tertentu, mungkin tidak cocok dalam waktu atau tempat lain,
f. kadang-kadang ada konflik antara kode etik dan ketentuan
hukum,
g. Sulit menjangkau lintas budaya,
h. Sulit menembus berbagai situasi
2. Dalam rancangan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 42 dinyatakan, “Setiap tenaga kependidikan berkewajiban
untuk:
a. menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis;
b. mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan
mutu pendidikan, dan
c. memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan
kepadanya”.
3. Rekomendasi UNESCO / ILO tanggal 5 Oktober 1988
menegaskan status guru sebagai tenaga profesional yang harus
mewujudkan kinerjanya pada landasan etika profesional dan
mendapat perlindungan profesional.
4. Pengembangan kode etik guru dalam empat tahapan yaitu:
a. Tahap pembahasan/perumusan (tahun 1971-1973)
b. Tahap pengesahan (Kongres PGRI ke XIII November 1973)
c. Tahap penguraian (Kongres PGRI XIV, Juni 1979),
d. Tahap penyempurnaan (Kongres XVI, Juli 1989).
5. Lingkup isi kode etik guru di Indonesia, pada garis besarnya
mencakup dua hal yaitu:
a. Preambul sebagai pernyataan prinsip dasar pandangan
terhadap posisi,
b. Tugas, dan tanggung jawab guru, dan pernyataan- pernyataan
yang berupa rujukan teknis operasional yang termuat dalam
sembilan butir batang tubuhnya Sembilan butir batang tubuh
dalam kode etik guru:
1) Pembentukan pribadi peserta didik,
2) Kejujuran profesional,
3) Kejujuran dalam memperoleh dan menyimpan informasi
tentang peserta didik,
4) Pembinaan kehidupan sekolah,
5) Orang tua murid dan masyarakat,
6) Pengembangan dan peningkatan kualitas diri,
7) Sesama guru (hubungan kesejawatan),
8) Organisasi profesi, dan
9) Pemerintah dan kebijakan pemerintah dibidang pendidikan.

C. Etos Kerja dan profesionalisme Guru


1. Profesi sebagai bidang usaha manusia berdasarkan pengetahuan,
dimana keahlian serta pengalaman diiperlukan oleh masyarakat,
yang meliputi aspek yaitu:
a. Ilmu pengetahuan tertentu
b. Aplikasi kemampuan/ kecakapan
c. Berkaitan dengan kepentingan umum
2. Slogan yang kiranya patut dijadikan landasan etika kerja para guru
PAI dalam melaksanakan tugas pembelajaran:
a. Menjadi guru adalah meneruskan perjuangan para ulama.
Ulama adalah pewaris para nabi.
b. Menjadi guru adalah Ibadah.
c. Menjadi guru adalah berkah.
d. Menjadi guru adalah pengabdian ilmu.
e. Menjadi guru adalah amanah.
3. Alasan diperlukannya kode etik:
a. Untuk melindungi pekerjaan
b. Untuk mengontrol terjadinya ketidakpuasan dan
persengketaan
c. Melindungi para praktisi masyarakat
d. Melindungi anggota masyaraka
4. Etos kerja merupakan kondisi internal yang mendorong serta
mengendalikan prilaku pekerja ke arah terwujudnya kualitas kerja
yang ideal.
5. Unsur-unsur etos kerja diantaranya, Disiplin Kerja, sikap terhadap
pekerjaan, dan kebiasaan-kebiasaan bekerja.
6. Etika kerja dan etos kerja sangat menentukan perwujudan loyalitas
kerja. Artinya, mereka yang menaati etika kerja dan memiliki etos
kerja yang tinggi dan kuat, cenderung akan memiliki loyalitas kerja
yang baik.

D. Kode Etik Guru Indonesia


Untuk menunaikan karyanya dengan memedomani dasar-dasar
sebagai berikut (AD/ART PGRI, 1994)
1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk
manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik
sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan.
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang
menunjang berhasilnya proses belajar-mengajar.
5. Guru menjaga hubungan baik dengan orang tua murid dan
masyarakat untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab
pada pendidikan.
6. Guru secara pribadi dan bersama-sama, mengembangkan
meningkatkan mutu dan martabat profesinya.
7. Guru memelihara hubungan profesi, semangat kekeluargaan dan
kesetiakawanan sosial.
8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu
organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.
9. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang
pendidikan.

E. Karakter Guru Abad 21


Abad 21 menuntut peran guru semakin tinggi dan optimal, sebagai
konsekuensinya, guru yang tidak bisa mengikuti perkembangan
zaman semakin tertinggal sehingga tidak bisa memainkan perannya
dalam mengemban tugas dan menjalankan profesinya.
Adapun ciri-ciri agar seorang memiliki ciri guru yang profesional, yaitu:
1. Memiliki kepribadian yang matang dan berkembang
2. Memiliki keterampilan untuk membangkitkan minat peserta didik
3. Memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kuat
4. Sikap profesionalnya berkembang secara berkesinambungan
5. Menguasaisubjek (kandungan kurikulum)
6. Mahir dan berketerampilan dalam pedagogi (pengajaran &
pembelajaran)
7. Memahami perkembangan murid-murid dan menyayangi mereka
8. Memahami psikologi pembelajaran (cognitive psychology)
9. Memiliki kemahiran konseling.
Terdiri dari beberapa keterampilan penting abad 21 yang sangat
relevan dalam orientasi pembelajaran di Indonesia, diantaranya
berfikir kritis dan penyelesaian masalah, kreatifitas dan inovasi,
pemahaman lintas budaya, komunikasi, literasi informasi dan media,
komputer dan literasi teknologi informasi dan komunikasi, karir dan
kehidupan, karakter moderat

“Etika bersumber pada norma-norma moral yang berlaku”


Sumber yang paling mendasar adalah agama sebagai sumber keyakinan
yang paling asasi, filsafat hidup. Etika kerja lazimnya dirumuskan atas
Daftar materi
kesepakatan para pendukung pekerjaan itu dengan mengacu pada
bidang studi yang
2 sumber-sumber dasar nilai dan moral tersebut. Jika mengingat norma-
sulit dipahami
norma di Negara kita sangat beragam, baik agama, kesopanan dan
pada modul
lainnya, bagaimana bisa mengintegrasi semua norma ke dalam sebuat
etika yang nantinya dijadikan kode etik oleh guru Indonesia. Atau adakah
norma yang universal yang dijadikan sumber etika?

Daftar materi yang Antara makna disiplin kerja aktif dan pasif juga makna loyalitas kerja
sering mengalami aktif dan pasif kedua sikap ini sangat erat hubungannya dengan etos
3 miskonsepsi kerja dan etika bekerja dalam dalam pemaknaannya sering saya
dalam mengalami miskonsepsi sehingga terkadang kurang paham dengan alur
pembelajaran bahasan modul.

Anda mungkin juga menyukai