BAB I Reza
BAB I Reza
PENDAHULUAN
dalam sektor kewirausahaan. Menurut data dari Badan Pusat Statistik Kota
Pangkalpinang (2020) terdapat sekitar 5.236 usaha mikro, kecil, dan menengah
produk UMKM di pasar lokal maupun nasional. Di era digital saat ini, terdapat
momentum dan potensi besar bagi generasi muda untuk mengembangkan diri
peringkat ke-8 dari 54 negara dalam hal tingkat niat wirausaha di antara
generasi muda dengan persentase sebesar 35,1%. Selain itu, survei yang
dilakukan oleh Kantar Indonesia pada tahun 2021 menunjukkan bahwa 65%
1
Potensi ini dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha dari kalangan
khususnya dalam bisnis kedai kopi. Peningkatan jumlah kedai kopi di Kota
Menurut data dari Dinas Perdagangan Kota Pangkalpinang pada tahun 2020,
perspektif makro, industri kedai kopi di Indonesia juga menunjukkan tren yang
positif. Menurut data dari Euromonitor International, nilai pasar industri kopi
di Indonesia meningkat sebesar 8,9% pada tahun 2019 dan diperkirakan akan
Kedai kopi menjadi peluang usaha mikro dan kecil yang menjanjikan
Kota Pangkalpinang. Ada beberapa alasan yang mendasari hal ini. Pertama,
perkembangan gaya hidup urban dan budaya kopi yang semakin populer. Data
Indonesia meningkat sebesar 7,6% pada tahun 2019 dan diperkirakan akan
terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini menunjukkan bahwa
pasar kopi masih memiliki potensi yang besar untuk digarap oleh pelaku usaha
2
kopi. Kedua, lokasi kampus yang menjadi pusat kegiatan akademik dan sosial
bagi mahasiswa merupakan tempat yang strategis untuk membuka usaha kedai
kopi. Selain itu, pelanggan potensial kedai kopi juga meliputi dosen dan staf
kampus, serta masyarakat sekitar kampus. Ini akan memberikan peluang yang
mereka. Ketiga, bisnis kedai kopi memiliki tingkat risiko yang rendah dan
modal yang relatif terjangkau, terutama jika dibandingkan dengan jenis usaha
usaha yang mereka miliki atau mencari investor yang tertarik untuk
modal yang terjangkau dan lokasi yang strategis, bisnis ini dapat membantu
pengembangan wirausaha.
bisnis dan menyusun strategi bisnis yang baik untuk memastikan keberhasilan
kelayakan bisnis adalah proses penilaian keseluruhan potensi bisnis, baik dari
3
apakah bisnis tersebut layak untuk dijalankan atau tidak. Selain itu, menyusun
strategi bisnis juga penting untuk memastikan arah dan tujuan bisnis yang jelas,
Salah satu konsep dasar dalam ilmu manajemen yang berkaitan dengan
studi kelayakan bisnis dan strategi bisnis adalah SWOT Analysis (Strengths,
adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengevaluasi faktor internal dan
mempengaruhi bisnis. Hal ini dapat membantu bisnis dalam membuat strategi
strategi bisnis, dimana lingkungan yang baik akan membantu bisnis dalam
ancaman eksternal yang mempengaruhi bisnis. Hal ini dapat membantu bisnis
4
dalam membuat strategi yang tepat untuk mencapai tujuan bisnisnya. Setelah
didasarkan pada visi dan misi bisnis, serta tujuan yang ingin dicapai. Dalam
Selain itu, strategi bisnis juga harus mampu dievaluasi secara berkala
untuk memastikan bahwa bisnis masih berada pada jalur yang tepat. Evaluasi
bisnis yang digunakan masih efektif atau perlu diubah. Analisis lingkungan
yang baik akan membantu bisnis dalam menyusun strategi bisnis yang efektif.
bisnis. Salah satu instrumen tersebut adalah Analisis Lima Kekuatan Porter
5
pembeli, ancaman dari pesaing, ancaman dari produk pengganti, dan ancaman
dari masuknya pesaing baru. Instrumen lain yang dapat digunakan adalah
untuk menganalisis unit usaha baru yang berukuran mikro dan kecil. Analisis
usaha skala mikro dan kecil adalah penelitian yang dilakukan oleh Hsu dan
Hung (2018) terhadap usaha roti di Taiwan. Penelitian ini menerapkan Analisis
roti merupakan tantangan utama bagi usaha tersebut, tetapi dengan menerapkan
6
strategi diferensiasi produk dan fokus pada kualitas produk, usaha tersebut
efektivitas usaha.
minuman berskala kecil yang berdiri sejak tahun 2022 dan telah berjalan
hingga saat penelitian dijalankan tahun 2023. Kedai kopi ini didirikan pada
tahun 2022 tepatnya di bulan September tanggal 10 disaat tiga orang sahabat
berbasis espresso, kopi tubruk (mud coffee atau silt coffee) yang disajikan
dengan suhu panas berikut minuman dingin. Kedai Kopi ‘Candu Coffee” juga
kopi mereka. Exterior kedai kopi ini didesain untuk memberikan suasana yang
nyaman dan nyaman bagi para pelanggan untuk menikmati kopi mereka,
7
tertarik dengan kopi spesial. Kesuksesan Candu Coffee dalam periode waktu
yang relatif singkat tidak lepas dari komitmen para pendiri untuk bertekun dan
menjaga kualitas kopi dan layanan pelanggan. Kedai kopi ini juga terlibat
menjadi alternatif yang semakin populer bagi para pecinta kopi di Kota
Pangkalpinang.
yang menyulitkan bisnis skala kecil seperti Candu Coffee untuk menarik
dari kedai Candu Coffee yaitu Kota Pangkalpinang. Selain terdapat coffee shop
maupun kedai kopi yang telah memiliki pengalaman dan relatif besar dari
8
meningkatkan kualitas produk, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan
efisiensi dalam proses produksi. Tujuan dari perspektif ini adalah untuk
usaha.
pelanggan.
aspek hukum dan regulasi yang berkaitan dengan usaha serta persiapan untuk
ekspansi usaha ke wilayah yang lebih luas. Fokus utamanya adalah pada
diri untuk ekspansi usaha. Tujuan dari perspektif ini adalah untuk memastikan
bahwa usaha beroperasi sesuai dengan hukum dan dapat diterima secara legal
9
PESTEL seperti yang dijelaskan oleh Kotler (2019) dan Porter (2008) dapat
diketahui memiliki perbedaan dalam hal fokus dan cakupan analisis. Adapun
1. Fokus Analisis
2. Cakupan Analisis
10
dapat memberikan gambaran mengenai kondisi eksternal yang mempengaruhi
usaha tersebut.
Kota Pangkalpinang’.
11
Pangkalpinang?
Pangkalpinang?
di masa datang?
Pangkalpinang”.
12
3. Mengetahui bagaimana strategi pengembangan usaha Kedai “Candu
Ekspansi
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Perusahaan/Instansi.
13
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan referensi untuk
tentang susunan dan isi skripsi yang akan dibuat secara keseluruhan oleh
BAB I : PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
Landasan teori ini merupakan penjabaran segala data yang berupa teori-teori
pustaka.
Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai masalah yang berhubungan
14
tentang objek penelitian, pengumpulan data, pengukuran variabel dan
perusahaan.
BAB V : PEMBAHASAN
Bab ini menyajikan inti dari penelitian yang berisi penjelasan dan pembahasan
penerapan antara data-data dan teori-teori yang telah dijelaskan penulis pada bab
sebelumnya.
BAB VI : PENUTUP
Bab ini merupakan bab penutup dari skripsi yang menyajikan kesimpulan dan
saran penulis.
15
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Manajemen
Jika mendengar kata Manajemen, pasti langsung terfokus pada ilmu dan seni
untuk mengatur dan mengarahkan orang atau sumber daya yang dimiliki untuk
mencapai sasaran yang ingin dicapai secara efektif dan efisien. Pernyataan tersebut
selaras dengan pendapat beberapa ahli yang telah melakukan banyak penelitian
perkumpulan orang dan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai
mengatur suatu proses pemanfaatan sumber daya dan sumber lainnya secara efektif
dan efisien. Siswanto (2012:1) juga mengatakan bahwa Manajemen adalah seni dan
orang dan metode kerja untuk mencapai tujuan. Dari penjelasan para ahli tersebut
dapat disimpulkan bahwa, Manajemen adalah segala sesuatu upaya yang dilakukan
untuk mengatur, mengontrol dan mengelola berbagai sumber daya untuk mencapai
tujuan yang diinginkan dan disepakati baik individu maupun kelompok secara efektif
dan efisien.
16
2.2 Manajemen Strategi
strategi, antara lain William F. Glueck dan Lawrence R. Jauch (1998), yang
menjelaskan bahwa Strategi merupakan sebuah rencana yang dijadikan satu, luas dan
serta dibuat untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat diperoleh
Joewono (2012), juga menjelaskan bahwa Strategi bisnis yaitu strategi untuk
mencapai suatu tujuan yang dianalogikan seperti strategi catur, yang mana terdapat
faktor internal dan eksternal yang dihadapi oleh individu, kelompok, perusahaan atau
organisasi tertentu.
Berdasarkan dari penjelasan pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi
bisnis adalah suatu usaha untuk mencapai tujuan dengan melihat dan memadukan
17
keunggulan kemampuan atau potensi lingkungan eksternal dan internal sehingga
menghasilkan rencana, keputusan dan tindakan yang tepat dalam bisnis untuk
kedepan jauh lebih baik, efektif dan efisien menghadapi tantangan atau perubahan
masa datang.
memiliki sikap secara umum terhadap pertumbuhan bisnis dan manajemen bisnis
yang yang berbeda beda dan memiliki beberapa lini produk. Tipikal strategi
korporat dikatakan sehat dengan tiga kategori yaitu stabilitas, pertumbuhan, dan
penghematan.
b. Strategi Bisnis Biasanya strategi bisnis terjadi pada unit bisnis atau level produk,
dan menekankan peningkatan posisi yang kompetitif dari produk atau jasa
perusahaan di industri yang spesifik atau segmen pasar yang telah dilakukan unit
bisnis. Strategi bisnis dikatakan sehat dengan dua kategori yaitu strategi yang
fungsional untuk mencapai tujuan perusahaan dan unit bisnis dan strategi untuk
18
2.2.2 Manfaat Manajemen Strategi
2.3 Produktivitas
19
lomba untuk memaksimalkan kinerja karyawan dengan terus
antara output (hasil) dengan input (masukan). Jika produktivitas naik akan
secara ilmu hitung antara jumlah yang dihasilkan dan jumlah setiap sumber
berupa tanah, bahan baku dan bahan pembantu, pabrik, mesin-mesin, dan alat-
20
e. Menurut Tohardi (Sutrisno 2016: 100), mengemukakan bahwa “produktivitas
adalah sikap mental yang selalu mencari perbaikan terhadap apa yang telah
ada. Suatu keyakinan bahwa seseorang dapat melakukan pekerjaan lebih baik
hari ini dari pada hari kemarin dan esok lebih baik hari ini”.
berlangsung”.
dilihat dari segi kualitas dan kuantitas barang atau jasa, berdasarkan
karyawan dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain mental dan
dan etika kerja, gizi dan kesehatan, tingkat penghasilan atau gaji,
2.4 Keuangan
21
asset lainnya, Manajemen asset tersebut, Menghitung dan mengatur
risiko proyek.
merupakan hal yang penting untuk diterapkan pada perusahaan. Hal ini
22
akan sebuah produk Dalam hal ini perusahaan akan melakukan berbagai
upaya agar produk tepat sasaran dan konsumen puas dengan produk
yang ditawarkan.
merupakan seni dan ilmu memilih target pasar dalam mencari atau
tujuan organisasi.
23
individu, kelompok maupun perusahaan tersebut.
target pasar yang tepat, kemudian menentukan harga produk yang sesuai
kemasan produk atau jasa supaya lebih mudah diterima oleh berbagai
2.5.1 Pemasaran
Pemasaran bagi seluruh pelaku bisnis adalah suatu kegiatan yang sangat
penting karena berpengaruh bagi kelangsungan hidup, laba dan pertumbuhan. Berikut
ini adalah pendapat ahli mengenai pengertian pemasaran : Menurut Laksana (2019:1)
transaksi produk barang atau jasa. Sehingga pengertian pasar bukan lagi merujuk
kepada suatu tempat tapi lebih kepada aktifitas atau kegiatan pertemuan penjual dan
dan gagasan untuk memfasilitasi relasi pertukaran yang memuaskan dengan para
24
pelanggan dan untuk membangun dan mempertahankan relasi yang positif dengan
Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam
dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, penentuan proses produk, promosi dan
tempat atau distribusi, sekaligus merupakan proses sosial dan manajerial untuk
mencapai tujuan.
diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu kegitan yang dilakukan oleh
memberikan keuntungan.
logika pemasaran dimana perusahaan berharap dapat menciptakan nilai bagi customer
25
Strategi pemasaran adalah rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan
akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap permintaan
dua atau lebih program pemasaran secara bersamaan, sebab setiap jenis program
sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran
perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta
rencana yang hendak diikuti oleh manajer pemasaran. Rencana tindakan ini
didasarkan atas analisa situasi dan tujuan-tujuan perusahaan dan merupakan cara
26
keseluruhan program perusahaan dalam menentukan target pasar dan memuaskan
distribusi, promosi, dan harga. Dapat dilihat dari keempat pendapat tersebut dapat
dengan menganalisa situasi peluang pasar yang terus berubah. Semua tujuan finansial
akan sangat ditentukan oleh tingkat volume penjualan, yang umumnya menjadi dasar
informasinya.
dengan pesaing.
perusahaan.
27
Pengembangan usaha adalah tugas dan proses persiapan analitis tentang
pertumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusan strategi dan implementasi dari
Pengembangan suatu usaha adalah tanggung jawab dari setiap pengusaha atau
(Anoraga, 2007:66). Jika hal ini dapat dilakukan oleh setiap wirausaha, maka
besarlah harapan untuk dapat menjadikan usaha yang semula kecil menjadi skala
menengah bahkan menjadi sebuah usaha besar. Kegiatan bisnis dapat dimulai dari
orang lain atau yang lebih dikenal dengan franchising.Namun yang perlu diperhatikan
adalah kemana arah bisnis tersebut akan dibawa. Maka dari itu, dibutuhkan suatu
dukungan dari berbagai aspek seperti bidang produksi dan pengolahan, pemasaran,
adalah jumlah seluruh kegiatan yang diorganisir oleh orang-orang yang masuk dalam
bidang perniagaan dan industri yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan
28
pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusan strategi dan
implementasi dari peluang pertumbuhan usaha. Sedangkan untuk usaha yang besar
terutama di bidang teknologi industri, pengembangan usaha adalah istilah yang sering
mengacu pada pengaturan dan mengelola hubungan strategis dan aliansi dengan yang
lain.
Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan usahanya dalam kaitannya dengan
tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya
(Rangkuti, 2009:4).
skala produksi, tenaga kerja, teknologi, sistem distribusi, dan tempat usaha
maka tidak baik untuk dilakukan. Dengan kata lain, bila 13 produk barang
dan jasa yang dihasilkan sudah mencapai titik paling efisien, maka
kenaikan biaya. Skala usaha ekonomi terjadi apabila perluasan usaha atau
29
apabila terjadi skala usaha yang tidak ekonomis, wirausaha dapat
2. Perluasan Cakupan Usaha Cara ini bisa dilakukan dengan menambah jenis
usaha baru, produk, dan jasa baru yang berbeda dari yang sekarang
usaha jasa angkutan kota diperluas dengan usaha jasa bus pariwisata,
yang ditandai oleh total biaya produksi gabungan (joint total production
cost) dalam memproduksi dua atau lebih jenis produk secara bersama-
dua atau lebih jenis produk secara bersama-sama adalah lebih besar
30
daripada penjumlahan biaya produksi dari masing-masing jenis produk itu
1. Tuti Hardianti (2019), Analisis Adapun metode penelitian yang digunakan pada
Strategi Pengembangan Usaha
penelitian ini adalah menggunakan metode
Sagu Didesa Waelawi Kecamatan
deksripsi kualitatif.
Malangke Barat Kabupaten Luwu
Temuan penelitian ini menyarankan bahwa
Utara
strategi yang diterapkan untuk mengembangkan
31
pemasaran di Desa Waelawi, Kecamatan
usaha sagu didesa Pekajoang yang memiliki skor akhir tertinggi akan
32
Kabupaten Luwu Utara adalah pasar atau ekonomi.
ucok durian dikota medan Dari hasil penelitian ini berdasarkan wawancara
33
Analisis Strategi dalam penelitian ini adalah menggunakan
Lampung.
34
Berangkat dari Kedai “Candu Coffe” Pangkalpinang kemudian peneliti
BAB III
METODE PENELITIAN
35
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
variabel lain”.
data berupa angka dan program statistik. Secara umum bagian metode
3. instrumen penelitian
5. analisis data
36
Sedangkan untuk metode penelitian kualitatif berisi subbab:
2. kehadiran peneliti
3. lokasi penelitian
4. sumber data
6. analisis data
kuantitatif, karena data produktivitas (X1), pemasaran (X2), keuangan (X3), dan
legalitas & Ekspansi (X4) terhadap pengembangan usaha pada Candu Coffe dikota
dikarenakan data yang akan diolah merupakan data rasio dan menjadi
37
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
bukan hanya manusia tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain.
Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau objek
(2014) populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau
merupakan sebagian kecil dari populasi yang dipilih secara acak untuk
38
dan sumber daya yang diperlukan untuk mengumpulkan data.
sampel yang tepat. Salah satu metode yang umum digunakan adalah
1. Hitung proporsi antara jumlah sampel yang diinginkan (103) dengan ukuran
2. Gunakan proporsi tersebut untuk menentukan jumlah interval antara setiap sampel.
2.5 ≈ 3
3. Tentukan angka awal (seed) acak yang akan digunakan untuk memulai
39
pengambilan sampel. Angka awal ini dapat dipilih secara acak atau dengan metode
tertentu, seperti menggunakan digit terakhir dari tanggal atau jam saat
pengambilan sampel.
4. Mulai dari angka awal tersebut, ambil sampel setiap jumlah interval yang
ditentukan. Jika sampel terakhir melebihi ukuran populasi, mulailah lagi dari awal
dan jejak pendapat dari individu atau kelompok serta hasil observasi dari
sebagai berikut:
1. Kuesioner
40
penilaian terhadap instrumen atau angket yang disebarkan kepada
orang tentang fenomena sosial. Dalam skala likert, digunakan skor 1 s/d
berikut ini:
TABEL 3.1
Skala Likert
2 Setuju (S) 4
3 Netral (N) 3
41
4 Tidak Setuju (TS) 2
operasional, secara praktik, secara nyata dalam lingkungan objek penelitian yang
ditarik kesimpulan tersebut oleh (Sugiyono, 2016). Untuk penelitian ini keadilan
organisasi, pengembangan karir, budaya organisasi, dan kepuasan kerja akan diukur
berhubungan dengan indikator variabel bebas dan variabel terikat peneliti. Definisi
menjadi pembentuknya. Definisi variabel penelitian ini dapat dilihat pada tabel
berikut:
TABEL 3.2
42
Operasional Variabel Penelitian
4. Pengembangan diri
5. Semangat Kerja
7. Keterjangkauan harga
tolak uku
OSS
43
Pengembangan Usaha 14. Tempat yang nyaman 1-5
produk
produk
Sumber: Sugiyono
dengan r tabel untuk degree of freedom (df)= n-2, dalam hal ini n adalah
Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif, maka butir
44
atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid.
Cronbach Alpha (a). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam penelitian ini metode
yang digunakan yaitu dengan melihat probability plot yang membandingan distribusi
kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan menentukan garis lurus
diagonal, dan ploting data ressidual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika
distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya
45
b. Uji Multikolinieritas
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Ghozali, 2012).
Untuk mendekati ada tidaknya multikolinieritas di dalam regresi maka dapat dilihat
dari nilai tolerance dan variance inflation faktor (VIP). Nilai tolerance yang rendah
sama dengan nilai VIF tinggi ( karena VIF= 1/Tolerance). Nilai cut off yang umum
dipakai untuk menunjukan tingkat multikolinieritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau
c. Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2012).
Cara mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik plot
antara nilai prediksi variabel terikat (depanden) yaitu ZPRED dengan residualnya
ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana
d. Uji Autokorelasi
46
Uji autokorelasi merupakan korelasi pada tempat yang berdekatan datanya
yaitu cross sectional. Autokorelasi merupakan korelasi tim series (lebih menekankan
pada dua data penelitian berupa data rentetan waktu). Cara mendeteksi ada tidaknya
sempurna sebagai rule of tumb (aturan ringkas), jika nilai D – W diantara 1,5 – 2,5
2011):
y=a+b₁ X+b2.X₂+b₂.X;+ e
Keterangan:
a- Konstanta
b-Koefisien regresi
X₁ - Brand Image
47
X2 = Harga
X; Fashion Lifestyle
jika nilai R² = 0, maka adjusted R²= (1-k)/(n-k). Jika k> 1, maka adjusted R² akan
bernilai positif.
dan variabel Y secara parsial atau dapat dikatakan uji t pada dasarnya menunjukan
seberapa jah sam variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi-
diterima.
signifikansi > 0,05, maka H, diterima dan H, ditolaklitas signifikansi <0,05, maka
48
3.7.4 Uji F (Uji Simultan)
a. Dengan membandingkan nilai F tabel dengan F hitung, Apabila Ftabel > F hitung,
maka Ho diterima dan H, ditolak, Apabila F tabel< F hitung, maka He ditolak dan
H, diterima.
signifikansi > 0,05, maka H, diterima dan H, ditolaklitas signifikansi <0,05, maka
49
BAB IV
dan Non Coffee. Kedai ini beralamat di Jalan Ahmad Yani, Kota
Tabel 1.1
50
Februari 2023 Rp 1.165.000 Rp 2.755.000 Rp. 1.590.000
adalah pria dan wanita kebanyakan anak remaja serta konsumen dewasa
Tabel 1.2
51
Sumber Data : Kedai “Candu Coffee”
1. WhatsApp
2. Istagram
Pengeluaran biaya tetap operasional Kedai “Candu Coffee” dalam kurun waktu per1
52
4.2 Visi dan Misi Toko
a. Visi:
harga murah.
b. Misi
Owner
SARIMAN
efektif tergantung dari bagaimana caranya dalam suatu satuan yang terintegrasi dapat
berjalan dengan baik dalam suatu organisasi. Pembagian kerja dan tugas seharusnya
1. Owner
a. FungsiOwner
Menyediakan Biaya
2. Karyawan 1
Berfungsi untuk menjaga usaha toko dan melayani konsumen disaat mencari
54
produk yang diinginkan.
3. Karyawan 2
4. Karyawan 3
online.
BAB V
data secara ringkas, dan memberikan gambaran dari karakteristik data seperti rata-
rata, variansi, dan distribusi data seperti yang telah dijelaskan oleh Simons dan
55
Fennig (2020). Dalam dunia bisnis, deskriptif statistik seringkali digunakan untuk
bisnis dapat menemukan pola-pola di dalam data mereka dan membuat keputusan
observasi atas lokus penelitian dan peneliti menggunakan aplikasi statistik bersifat
56
Sumber: Data diolah Peneliti dengan JASP;Universiteit van Amsterdam
Tabel 5.1 diatas menjelaskan bahwa total dari sampel dalam penelitian ini
adalah 103; terdiri dari 45 responden pria dan 58 responden wanita. Sampel
menunjukan tidak ada yang missing diketahui dari total sample berdasarkan
Pangkalpinang 56.2%. Sedangkan untuk urutan kedua bagi pelanggan pria berasal
dari Bangka Selatan (52.9%) dan pelanggan wanita berasal dari Bangka Selatan
57
dengan persentase 47.0%. Terdapat keunikan dari tabel diatas yang menjelaskan
bahwa pelanggan yang berasal dari Bangka Barat wanita 100%, sementara pelanggan
yang berasal dari Bangka Tengah pria sebanyak 33.3%, sedangkan pelanggan wanita
sebanyak 66,6%.
5.2 menjelaskan bahwa pelanggan yang melakukan kunjungan kedai “coffee” di kota
pangkalpinang didominasi oleh Generasi ‘Z’ sebesar 97.0%, yang kemudian diikuti
58
oleh Generasi ‘Y’ atau milenial sebanyak 2.91%.
tahun 1997 hingga 2012. Generasi ini tumbuh dewasa dalam era
elektronik dan belanja online seperti halnya disampaikan oleh Gao dan
tujuan sosial atau yang dianggap ethical. Selain itu masih dalam
penelitian yang sama, Gao dan Bai (2020) menjelaskan bahwa mereka
Sosial aktif yang digunakan oleh para responden didasari atas tahun
59
menjadi referensi utama jika dijelaskan dari perspektif tahun kelahiran.
60
Sumber: Data diolah Peneliti dengan JASP;Universiteit van Amsterdam
61
Y/Milenial tahun 1981-1996 pada Kedai “Coffee” dikota Pangkalpinang
sebanyak 33.3%.
Amsterdam
Dari tabel 5.4 diatas menjelakan bahwa latar belakang pendidikan yang mendominasi
62
dengan lulusan SARJANA yang didominasi oleh jenis kelamin wanita dengan
jenis kelamin
63
Shopee sementara itu pelanggan wanita memiliki 74.13% yang
Blibli, Bukalapak, dan Zalora, dengan persentase sama yaitu 2.22%, dan
1.72%
Tabel 5.6 Deskriptif Statistik Pendapatan Tiap Bulan Dan Jenis Kelamin
64
Sumber: Data diolah Peneliti dengan JASP;Universiteit van Amsterdam
65
untuk yang terakhir bagi pelanggan pria dengan pendapatan Rp.3juta -
5.2 Uji Klasik; Analisis Validitas (Daya Diskriminasi), Reliabilitas Alat Ukur
konteks Uji Klasik sebelum melakukan Regresi Linier Berganda. Uji ini
atau Analisis Item. Dengan memahami konsep dan metode Uji Validitas,
item dikatakan valid apabila dalam suatu uji validitas menghasilkan nilai
66
b). Uji Reliabilitas pengujian statistik untuk mengukur
konsistensi dan keandalan dari alat ukur atau skala yang digunakan
Tabel 5.7
Pernyata
an
Pada hasil uji validitas tabel 5.6 diatas variabel Produktivitas yang didapatkan bahwa
nilai r-hitung setiap indikator item pernyataan lebih besar dari pada nilai r-tabel dan
67
nilai p-value setiap indikator item pernyataan 0,05. Sehingga dapat disimpulkan jika
Tebel 5.8
Pernyata
an
variabel Keuangan terdapat hasil nilai r-hitung setiap indikator item pernyataan lebih
besar dari pada nilai r-tabel dan nilai p-value setiap indikator item pernyataan kurang
lebih dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan jika ke 4 (empat) indikator item
68
mengukur dengan baik apa yang diteliti.
Tebel 5.9
Pernyata
an
Dari hasil uji validitas tabel 5.7 diatas, variabel Pemasaran terdapat hasil nilai r-
hitung setiap indikator item pernyataan lebih besar dari pada nilai r-tabel dan nilai p-
value setiap indikator item pernyataan kurang lebih dari 0,05. Sehingga dapat
dapat dinyatakan valid sehingga mampu mengukur dengan baik apa yang diteliti.
Tebel 5.10
69
Hasil Uji Validitas Legalitas & Syarat Ekspansi
Pernyata
variabel
an
Legalitas &
X4.1 0,727 0,194 <.001 Valid
Syarat
X4.2 0,783 0,194 <.001 Valid
Ekspansi
X4.3 0,742 0,194 <.001 Valid
terdapat hasil
nilai r-hitung setiap indikator item pernyataan lebih besar dari pada nilai r-tabel dan
nilai p-value setiap indikator item pernyataan kurang lebih dari 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan jika ke 3 (tiga) indikator item pernyataan pada variabel Legalitas &
Syarat Ekspansi dapat dinyatakan valid sehingga mampu mengukur dengan baik apa
yang diteliti.
Tebel 5.11
Pernyata
an
70
Y1.1 0,689 0,194 <.001 Valid
variabel Pengembangan usaha terdapat hasil nilai r-hitung setiap indikator item
pernyataan lebih besar dari pada nilai r-tabel dan nilai p-value setiap indikator item
pernyataan kurang lebih dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan jika ke 5 (lima)
indikator item pernyataan pada variabel Pengembangan usaha dapat dinyatakan valid
2. Uji Reliabilitas
instrument dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Menurut
Ghozali (2012) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika mempunyai nilai
Cronbach Alpha > 0,600. Hasil uji menggunakan applikasi JASP 0.17.2.0 terdapat
Tebel 5.12
71
Variabel Cronbach’s Nilai minimal Keterangan
Alpha
Ekspansi
Usaha
Cronbach’s Alpha pada setiap-setiap variabel lebih tinggi dari pada 0,600 sehingga
Alat analisis statistik adalah analisis regresi linier berganda maka perlu
linear berganda. Penelitian ini digunakan uji asumsi klasik melalui tahap uji
72
adalah Applikasi JASP 0.17.2.0. Dengan hasil uji asumsi klasik sebagai berikut.
1. Uji Normalitas
Pada penelitian ini dilakukan uji normalitas dengan tujuan untuk melihat
apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik
memiliki nilai residual yang terdistribusi normal, sehingga uji normalitas bukan
GAMBAR 5.1
Normalitas Data
73
Sumber Gambar: Output JASP 0.17.2.0. 2023
GAMBAR 5.2
Normalitas Data
74
Sumber Gambar: Output JASP 0.17.2.0. 2023
Dari gambar 5.1 diatas dapat ditarik kesimpulan, jika residual berasal dari distribusi
normal, dilihat dari Standardized Residuals Histogram maka nilai-nilai sebaran data
akan terletak disekitaran garis lulus (melingkari garis lurus diagonal dan tidak
menyebar jauh pada garis lurus), sehingga dapat dinyatakan bahwa persyaratan
yang digunakan dapat dipercaya dan diandalkan sebagai alat pengumpul data
prediksi.
75
2. Uji Heteroskedastisitas
Merupakan bagian dari uji asumsi klasik dalam analisis dalam analisi regresi
yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variacnce (variasi) dari nilai residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
GAMBAR 5.3
Heteroskedastisitas
Gambar 5.3 diatas menunjukkan bahwa titik-tiitik menyebar secara acak. Titik-titik
data juga tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja. Sehingga bisa
76
disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah hesteroskedastisitas dalam penelitian ini.
3. Uji Multikolinearitas
menguji apakah dalam suatu model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas. Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel
bebas. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dan nilai toleransinya. Jika VIF
kurang dari 10,000 dan nilai toleransi lebih besar 0,100 maka regresi dapat dikatakan
TABEL 5.13
gejala
multikolinearitas
gejala
multikolinearitas
77
gejala
multikolinearitas
Ekspansi gejala
multikolinearitas
Dari hasil uji multikolinearitas tabel 5.12 diatas, didapat nilai toleransi semua variabel
lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10 maka dapat disimpulkan bahwa regresi
Pada penelitian ini digunakan persamaan analsis regresi linear berganda untuk
mengetahui pengaruh variabel produk, harga, tempat, dan promosi terhadap tingkat
TABEL 5.14
Persamaan Regresi
Pengembangan Y 1 0,047
Usaha
78
Produktivitas X1 0,298 0.012
Ekspansi
Pada penelitian ini terdapat model persamaan regresi dari hasil output
Dimana:
Persamaan hasil regresi berganda tabel 5.13 tersebut dapat dijelaskan dengan
penjelasan berikut.
1. Intercept sebesar adalah 4,022 artinya menyatakan bahwa jika tidak ada
79
4. Untuk koefisien regresi pemasaran sebesar 0,093 menyatakan bahwa setiap
peningkatan promosi (+) 1 (satu) satuan, maka akan meningkatkan tingkat penjualan
sebesar 0,144.
besarnya nilai adjusted R² (Karen variabel yang digunkan lebih dari I variabel). Nilai
adjusted R² yang kecil berarti kemampuan semua variabel bebas dalam menjelaskan
variabel terikat bersifat lemah. Ghozali (2012) mengemukakan bahwa nilai adjusted
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat. Hasil ouput
TABEL 5.15
80
Model R R2 Adjusted R2 Keterangan
Variabel bebas
H1 0,725 0,525 0,506 dapat
menjelaskan
variabel terikat
sebesar 50,6%
Dari hasil pada tabel 5.14 di atas, terdapat nilai Adjusted R2 sebesar 0,506 atau
dapat didefinisikan setara dengan 50,6%. Dapat disimpulkan bahwa variabel bebas
usaha sebesar 50,6%. Sisanya sebesar 49,4% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang
yaitu (uji t b1X1, uji t b2X2, uji t b3X3, uji t b4X4 dan uji F ANOVA) variabel bebas
adalah produk, harga, tempat, dan promosi dan variabel terikat tingkat penjualan pada
TABEL 5.16
81
Variabel t-hitung t-tabel df- P-Value Titik Keterangan
101(0,05) Presentase
Distribusi t
positif dan
signifikan
positif dan
signifikan
positif dan
signifikan
signifikan
82
H1 : b1 ≠ 0 Dapat berpengaruh positif dan negatif secara parsial produktivitas
Dari hasil tabel 5.15 diatas, terdapat hasil nilai t-hitung untuk variabel
produktivitas sebesar 2,575 dan jika dibandingkan dengan nilai t-tabel adalah 1,660
maka lebih besar t-hitung dibanding t-tabel. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
hasil nilai positif sebesar 2,575 dan nilai p-value 0,012 kurang dari 0,05. Artinya
diterima. Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa hipotesis H1 yaitu produktivitas
secara parsial berpengaruh signifikan dan positif terhadap pengembangan usaha pada
Sedangkan hasil tabel 5.15 di atas, mendapat hasil nilai t-hitung untuk
keuangan adalah 4,449 lebih besar dari t-tabel adalah 1,660 dan nilai p-value <.001
lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa keuangan dapat berpengaruh
positif dan signifikan terhadap tingkat penjualan artinya H 0 ditolak dan H2 diterima.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa harga dapat mempengaruhi pengembangan usaha
83
walau hasilnya secara negatif dalam lingkup area Kota Pangkalpinang.
Dari hasil uji t untuk b3X3 dilakukan untuk menguji hipotesi pemasaran
Kemudian hasil tabel 5.15 di atas, didapatkan hasil nilai t-hitung untuk
pemasaran sebesar 0,737 lebih kecil dari pada t-tabel 1,660 dan nilai p-value 0,463
kurang dari 0,05 sehingga dapat disimpulakan bahwa tempat berpengaruh signifikan
terhadap pengembangan usaha pada Candu Coffee H0 diterima dan H3 ditolak. Hal ini
artinya, hipotesis H3 yaitu tempat secara parsial tidak berpengaruh signifikan dan
positif terhadap pengembangan usaha pada Candu Coffe area Kota Pangkalpinang
dapat diterima.
Dari hasil uji t untuk b4X4 dilakukan untuk menguji hipotesi legalitas &
84
Kemudian hasil tabel 5.15 di atas, didapatkan hasil nilai t-hitung untuk
legalitas & ekspansi sebesar 1,006 lebih kecil dari pada t-tabel 1,660 dan nilai p-value
0.317 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulakan bahwa legalitas & ekspansi
diterima dan H4 ditolak. Hal ini artinya, hipotesis H4 yaitu legalitas & ekspansi secara
parsial tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat penjualan pada
Dari hasil uji F untuk b1X1, b2X2, b3X3, dan b4X4 dilakukan untuk menguji
pemasaran, dan legalitas & ekspansi terhadap variabel terikat pengembangan usah
pada Candu Coffee diKota Pangkalpinang dengan hipotesis, dari tabel dibawah ini
dengan hasil output JASP 0.17.2.0 dapat diuraikan dan dijelaskan sebagai berikut:
atau lebih yang digunakan hasil output dapat dilihat dalam tabel berikut.
85
TABEL 5.17
positif dan
signifikan
Beradasarkan hasil output JASP 0.17.2.0 tabel di atas terdapat hasil uji
ANOVA secara bersama-sama, didapat nilai F-hitung sebesar 27,110 dengan tingkat
p-value <.001 dan F-tabel adalah 2,46 dengan probabilita 0.05. Oleh karena p-value
(<.001) jauh lebih kecil daripada probabilita 0.05. Maka model regresi bias dipakai
Atau bias dikatakan produktivitas, keuangan, pemasaran, dan legalitas & ekspansi
diterima. Hal ini artinya, dapat dinyatakan bahwa hipotesis H₁, H₂, H 3, dan H4
86
BAB VI
PENUTUP
87
6.1 Kesimpulan
yang dapat ditarik dari hasil pembahasan bab-bab sebelumnya dari kajian Analisis
adalah:
1. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Adjusted R2 sebesar 0,506 atau setara
keuangan, pemasaran, dan legalitas & ekspansi dapat menjelaskan dan mempengaruhi
variabel terikat tingkat penjualan sebesar 50,6%. Sisanya sebesar 49,4% dapat
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
2. Hipotesis pertama dari H1 menunjukkan nilai t yang posisif dan signifikan. Hal ini.
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengembangan usaha pada Candu Coffee
diKota Pangkalpinang H1 diterima adalah dengan nilai: 2,575 dan P-Value 0,012.
3. Hipotesis kedua dari H2 menunjukkan nilai yang positif dan signifikan. Hal ini.
Artinya uji t yang didapat secara individual (partial) variabel keuangan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap pengembangan usaha pada Candu Coffee diKota
4. Hipotesis ketiga dari H3 menunjukkan nilai t yang posisif dan signifikan. Hal ini.
positif dan signifikan terhadap pengembangan usaha pada Candu Coffee diKota
88
5. Hipotesis keempat dari H4 menunjukkan nilai t yang posisif dan signifikan. Hal ini.
Artinya dintakan bahwa secara individual (partial) variabel legalitas & ekspansi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengembangan usaha pada Candu Coffee
diKota Pangkalpinang H4 diterima adalah dengan nilai: 1,006 dan P-Value 0,317.
6. Hipotesis kelima dari Uji F menyatakan bahwa nilai yang didapat produktivitas,
keuangan, pemasaran, dan legalitas & ekspansi berpengaruh positif dan signifikan
6.2 Saran
1. Bagi pembaca diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkat dan menambah
dan pengembangan usaha. Khusus mereka yang tertarik untuk mempelajari lebih
variabel atau menambahkan data deret waktu. Oleh karena itu, kajian masalah
kebijakan dimasa depan mengenai harga dalam meningkatkan lagi kopetensi secara
aplikatif dan dapat memberikan informasi bagi setiap unit koordinasi agar dapat
tercapai tujuan pemasaran yang baik dalam melaksanakan kegiatan penjualan dimasa
89
yang akan datang yang harus senantiasa dapat di perhatikan dan dipertimbangkan
informasi produk yang sangat penting khususnya produk Candu Coffe diKota
konsumen loyal yang cukup kompeten. Sehingga konsumen lain dapat mendapatkan
Daftar Pustaka
Artikel Ilmiah
90
2023)
Buku Referensi
(2 Februari 2023)
91
Boon, Kurtz (2008). Contemporary Marketing ., New York: Sount-West
Februari 2023)
2023)
Februari 2023)
Februari 2023)
Johnson, G., Whittington, R., Scholes, K., Angwin, D., & Regner, P.
92
(2017). Exploring strategy: text and cases. Pearson. (22 Mei
2023)
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2011. Manajemen Pemasaran, Edisi
Kotler, P., Keller, K. L., Ang, S. H., Leong, S. M., & Tan, C. T. (2019).
93
SMEs in the Coffee and Tea Processing Industry.” Journal of
Food and Beverage Marketing, vol. 21, no. 3, 2015, pp. 272–286.
( 28 Mei 2023)
Februari 2023)
Februari 2023)
94
Suryana, 2006. Kewirausahaan pedoman praktis : kiat dan proses menuju
Februari 2023)
URL Website
http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/tansiq/article/download/2061/1617, (5
Februari 2023)
https://www.coursehero.com/file/p60qfv6/7-Menurut-Glos-Steade-dan-Lowry-1996-
Bisnis-adalah-jumlah-seluruh-kegiatan-yang/
95