Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Apakah yang akan terjadi pada permintaan sesuatu barang apabila harga
barang mengalami penrunan sebanyak satu persen?. Seperti yang kita ketahui
bersama bahwa hukum permintaan berbunyi “penurunan harga akan
meningkatkan permintaan”. Besarnya pertambahan itu berbeda dari satu
keadaan ke satu keadaan yang lain dan dari satu barang ke satu barang yang
lainnya, pertambahan permintaan mungkin mungkin jauh melebihi satu persen
dan mungkin pula kurang dari satu persen. Apabila perubahan harga yang kecil
menimbulkan perubahan yang besar terhadap jumlah barang yang diminta maka
dikatakan bahwa permintaan barang tersebut sangat responsif terhadap
perubahan harga atau disebut dengan elastis. Sebaliknya apabila perubahan
harga tidak terlalu berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta maka
barang tersebut tidak terlalu responsif terhadap perubahan harga atau biasa yang
disebut dengan inelastis.
Dalam analisis ekonomi, secara teori maupun praktek sehari-hari adalah
sangat berguna untuk mengetahui sampai sejauh mana responsifnya permintaan
terhadap perubahan harga. Untuk memudahkan kita mencapai tujuan tersebut
diperlukan sebuah satu pengukuran kuantitatif yang mampu menunjukkannya,
ini dinamakan elastisitas permintaan. Tidak hanya pada sebatas permintaan,
tetapi perubahan harga juga bisa menimbulkan akibat yang berbeda trhadap
suatu barang, ukuran kuantitatifsebagai akibat perubahan harga terhadap
penawaran disebut dengan elastisitas penawaran. Pada kesempatan ini penulis
mencoba untuk menerangkan lebih lanjut tentang apa itu elastisitas dan
bagaimana koefsiennya, apa saja faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan jenis
jenis dari elastisitas.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti
mengambil ke- simpulan bahwa pokok masalah yang diambil adalah
sebagai berikut:
1. Apa Definisi dari Elastisitas dan Koefisien Pemintaan dan
Penawaran?
2. Apa Saja Jenis-Jenis dari Elastisitas ?
3. Bagaimana Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas?
4. Apa Saja Aplikasi Konsep Elastisitas?
1.3 Tujuan Penulisan
Sesuai dengan latar belakang dan permasalahan yang telah
dikemukakan diatas, tujuan yang ingin dicapai adalah untuk:
5. Mengetahui Arti dari Elastisitas dan Koefisien
Permintaan danPenawaran
6. Mengetahui Jenis-Jenis dari Elastisitas
7. Mengetahui Faktor-Faktor yang mempengaruhi Elastisitas

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Hukum Permintaan

2.1.1 Definisi Elastisitas


Elastisitas (elasticity ) adalah ukuran kepekaan jumlah permintaan atau
jumlah penawaran terhadap suatu determinan, yakni faktor penentu atau
faktor pengubah atau faktor yang mempengaruhi permintaan dan
penawaran.1 Dengan mengetahui besarnya elastisitas dapat diramalkan
perubahan yang akan terjadi di pasar, yaitu bagaimana harga dan jumlah
barang yang diperjualbelikan berubah apabila terjadi perubahan dalam
permintaan dan penawaran.
2.1.2 Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan adalah tingkat perubahan permintaan terhadap
barang/jasa, yang diakibatkan adanya perubahan harga barang/jasa tersebut.

1
Achma Hendra Setiawan, ‘Elastisitas’.

3
Secara umum dapat dikemukakan bahwa :

1. Apabila permintaan agak datar bentuknya (landai), suatu pergeseran


kurva penawaran akan menimbulkan perubahan harga yang sedikit,
tetapi perubahan jumlah yang diperjualbelikan cuku besar.
2. Tapi, apabila permintaan bentuknya menurun dengan sangat curam,
suatu pergeseran pada kurva penawaran akan menimbulkan
perubahan harga yang sangat besar, tetapi perubahan jumlah yang
diperjualbelikan adalah relatif kecil.2
Adapun manfaat dari pernyataan diatas kepada perusahaan dan
pemerintah yaitu, kepada perusahaan faktor tersebut dapat menjadi acuan dalam
menentukan strategi penjualannya. Dengan mengetahui seberapa besar responsif
barang terhadap harga maka perusahaan bisa menentukan kebijakannya apakah
harus menaikkan tingkat produksi atau tidak, jika yang terjadi adalah sama seperti
kasus (i) maka menaikkan atau menambah produksi adalah langkah yang tepat
karena hasil penjualannya akan besar meski dengan perbedaan harga yang tipis,
sedangkan jika keadaannya sama dengan kasus (ii) menambah jumlah produksi
hanya akan membuat rugi karena penjualannya berkurang karena harga barang
yang mahal.

Kepada pemerintah, pernyataan diatas dapat menjadi alat untuk


meramalkan untuk kebijakan ekonomi yang akan diterapkan. Misalkan
pemerintah ingin melakukan impor, jika permintaan atas barang impor tersebut
seperti kasus (i) maka pengurangan impor tidak banyak menaikkan harganya
dengan kata lain tidak terlalu membebankan konsumen. Sebaliknya, sekiranya
permintaan impor seperti pada kasus (ii) maka tindakan pemerintah akan
merugikan negara karena jumlah barang yang diimpor tidak banyak berkurang
sedangkan harganya melambung tinggi.

2
Sukirno Sadono, MIKROEKONOMI TEORI PENGANTAR, 3rd edn (Jl. Raya Leuwinanggung,
No.112, Kel. Leuwinanggung, Kec.Tapos, Kota Depok 16956: PT RajaGrafindo Persada, Depok,
2016).

4
1. Koefisien Elastisitas Permintaan Harga

Ukuran yang menunjukkan seberapa banyak jumlah permintaan


atas suatu barang berubah mengikuti perubahan harga barang tersebut.
Ukuran ini dinyatakan sebagai persentase perubahan kuantitas
permintaan dibagi dengan persentase perubahan harga.
Rumus untuk perhitungan koefisien elastisitas :

Keterangan:
P = harga barang mula-mula
Q = jumlah permintaan mula-mula
P 1 = harga barang setelah perubahan
Q 1 = jumlah permintaan setelah perubahan harga
Δ P = besar perubahan harga barang
Δ Q = banyak perubahan jumlah permintaan

Elastisitas harga dari permintaan selalu memiliki tanda negatif ,


hal ini mengingat bahwa kuantitas permintaan suatu barang selalu
memiliki hubungan negatif dengan harganya (law of demand ). Secara
umum, dalam penyebutan besaran elastisitas tanda negatifnya
dihilangkan begitu saja, sehingga yang ditampilkan adalah bilangan
positif (angka atau nilai absolut).3

5
Contoh soal : Harga buah apel di pasar, turun dari Rp 30.000 per
kilogram menjadi Rp 20.000 per kilogram. Jumlah permintaan di pasar
meningkat dari 200 kilogram menjadi 300 kilogram. Berapakah tingkat
elastisitas permintaannya?
Pembahasan :
Diketahui: ΔQ = 300 kilogram - 200 kilogram = 100 kilogram
ΔP = Rp 30.000 - Rp 20.000 = Rp 10.000
P = 30.000 Q = 200
Cara:

Jadi, elastisitas permintaan harga apel di pasar ialah 1,5.

Ini menunjukkan bahwa permintaan apel di pasar bersifat elastis, di mana


persentase perubahan harganya jauh lebih kecil dibanding persentase
perubahan jumlah barang yang diminta3.

3 Setiawan.

6
2.1.3 Elastisitas Penawaran

Sebelumnya, telah diterangkan mengenai bahwa perubahan


harga akan merrubah jumlah penawaran. Oleh sebab itu, konsep
elastitisitas juga dapat digunakan untuk menerangkan perubahan
penawaran, jika elastisitas pemintaan digunakan untuk mengukur
responsif perintaan yang ditimbulkan oleh perubahan harga, maka
elastisitas penawaran mengukur responsif penawaran sebagai
akibat perubahan harga4.
1) Koefisien Elastisitas Penawaran

Es = elastisitas penawaran
ΔQ = perubahan jumlah penawaran
ΔP = perubahan harga
P = harga mula-mula
Q = jumlah penawaran awal

Contoh soal : Pada saat harga Rp 10.000, jumlah sayuran yang


ditawarkan ialah 100 buah. Namun, ketika harganya turun menjadi Rp
5.000, jumlah sayuran yang ditawarkan sebesar 50 buah. Berapakah
tingkat elastisitas penawarannya?
Pembahasan:
Diketahui: ΔQ = 100 buah - 50 buah = 50 buah
ΔP = Rp 10.000 - Rp 5.000 = Rp 5.000
P = Rp 10.000
Q = 100 buah

4
Muhammad Doddy AB, Menguasai IPS Sistem Kebut Semalam, 6th edn (Maharaja Blok L5
No.10 kota Depok 16435: Pustaka Gema Media, 2020).

7
Jadi, elastisitas penawaran sayuran ialah 1.

Ini menunjukkan bahwa penawaran sayuran bersifat elastis uniter atau unitary
elasticity, di mana tingkat perubahan jumlah barang yang ditawarkan sama
dengan tingkat perubahan harganya.

8
2.1.4 Jenis-Jenis Elastisitas

1) Permintaan

Dari hasil perhitungan elastisitas, dapat diklasifikasikan jenis dari

permintaan berdasarkan nilai elastisitas, diantaranya :

1) Permintaan elastis tidak sempurna (elastisitas bernilai nol) yaitu

perubahan harga tidak merubah permintaan barang, Untuk barang yang

penting sekali (kebutuhan yang sangat pokok), berapa pun perubahan

harga tidak akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Kurva

untuk jenis elastisitas ini akan berbentuk garis lurus yang sejajar dengan

sumbu vertikal (sumbu P).

2) Permintaan elastis sempurna (elastisitas bernilai tak hingga)

menggambarkan produk yang sangat peka terhadap perubahan harga,

Suatu barang/jasa disebut memiliki elastisitas sempurna jika memiliki

koefisien elastisitas tak terhingga. Dengan demikian, pada harga

tertentu jumlah yang diminta konsumen mencapai tidak terhingga atau

berapa pun persediaan barang/jasa yang ada akan habis diminta oleh

konsumen. Salah satu komoditas yang memiliki ciri ini adalah bahan

bakar minyak (BBM).

3) Permintaan elastis uniter (elastisitas bernilai satu) menggambarkan

harga dan kuantitas produk yang diminta berubah dalam persentase

yang sama dan saling

9
mengkompensasi. Elastisitas permintaan ini mengandung arti bahwa

perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah

barang yang diminta sebesar 1%.

4) Permintaan tidak elastis (elastisitas bernilai < 1) menggambarkan

perubahan harga yang menyebabkan perubahan permintaan dengan proporsi

yang lebih kecil. Pada jenis elastisitas ini konsumen kurang peka terhadap

perubahan harga. Artinya, meskipun harga naik atau turun, masyarakat akan

tetap membelinya. Barang yang mempunyai elastisitas yang inelastis adalah

barang-baramg kebutuhan pokok dan barang-barang yang tidak mempunyai

pengganti (subtitusi). Ed

< 1 berarti perubahan harga sebesar 1% menyebabkan perubahan jumlah

barang yang diminta kurang dari 1%.

5) Permintaan elastis (elastisitas bernilai > 1) menggambarkan perubahan

harga yang menyebabkan perubahan permintaan dengan proporsi yang lebih

besar. Hal ini berarti konsumen peka terhadap perubahan harga barang atau

perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah

yang diminta lebih dari 1%. Barang-barang yang mempunyai sifat

permintaan yang elastis adalah barang-barang yang mempunyai pengganti

(substitusi) dan barang-barang elektronik, seperti VCD, televisi, dan DVD

10
2.1.5 Aplikasi Konsep Elastisitas
a) Elastisitas Permintaan Silang (Price Elastcity of demand/Ep)
adalah ukuran tanggapan kuantitas suatu barang yang diminta terhadap
perubahan dalam harga barang lain. Nilai elastisitas silang berkisar
antara tak hingga yang negatif sampai yang tak terhingga positif.
Barang- barang penggenap elastisitas silangnya bernilai negatif,
artinya misalkan jika harga barang Y naik, maka jumlah permintaan
barang X menurun, begitu pula sebaliknya. Contoh dari perkaitan yang
seperti ini sifatnya dapat dilihat dalam perkaitan harga kopi dan gula.
Apabila harga kopi naik (permintaan akan kopi menurun) maka
perubahan ini akan mempengaruhi permintaan gula. Nilai elastisitas
silang untuk barang–barang pengganti adalah positif, yaitu permintaan
akan suatu barang dengan barang penggantinya bersamaan naik ataupun
turun. Misalkan, mobil dan bus kota jika harga mobil meningkat
permintaan akan mobil berkurang ; tetapi sebaliknya bus kota semakin
bertambah. Secara matematis elastisitas harga silang dari permintaan
adalah :
EP = % perubahan kuantitas barang X yang diminta/% perubahan
harga barang Y atau EXY = ΔQx/ ΔPYx PY/ QX
Keterangan:
EXY = elastisitas silang
PY = harga barang Y
QX = jumlah barang X yang diminta
Contoh Soal: Masyarakat Bandung meminta gula pasir sejumlah 150
ton per tahun ketika harga kopi sebesar Rp12.000 per kilogram.
Kemudian harga kopi berubah sebesar Rp15.000 per kilogram (naik
25%) dan permintaan gula pasir menjadi 135 ton per tahun (turun 10%).
Jawab:
Ep = % perubahan kuantitas barang X yang diminta/ % perubahan harga
barang Y
Ep = -10% / 20%
Ep = -0,5

11
Nilai elastisitas Exy < 0 yaitu sebesar -0,5 yang menunjukkan hubungan
antara gula pasir dan kopi adalah barang komplementer.
Harga beli kopi mengalami kenaikan, maka permintaan gula pasir akan
turun.
b) Elastisitas Permintaan Pendapatan (Income Elasticity/Ei)
Koefisien yang menunjukkan sampai dimana besarnya perubahan
permintaan terhadap suatu barang sebagai akibat dari perubahan
pendapatan pembeli. Besarnya elastisitas pendapatan dapat ditentukan
menggunakan rumus :

Ed = % perubahan permintaan / % perubahan pendapatan

Contoh Soal: Tuan Ari memiliki pendapatan sebesar Rp. 3.000.000


dalam sebulan. Ia biasa membeli bakso 10 kali dalam sebulan. Tahun
berikutnya pendapatan tuan Ari naik sebesar Rp. 4.000.000 per bulan. Ia
pun hanya membeli bakso 5 kali saja dalam satu bulan.
Jawab:

12
c) Elastisitas Penawaran (Price Elasticity of supply / Es)
a) Elastis Sempurna, apabila para penjual bersedia menjual semua
barangnya pada suatu harga tertentu. Apabila penawaran barang
bersifat elastisitas sempurna maka bentuk kurva penawarannya
sejajar dengan sumbu datar (Q).
b) Penawaran elastisitas tidak sempurna. Penawaran inelastis
sempurna ditandai oleh perubahan harga yang tidak memengaruhi
jumlah barang yang ditawarkan. Pada tingkat harga berapa pun
jumlah barang yang ditawarkan tetap, bentuk kurva sejajar dengan
sumbu harga (P).
c) Penawaran dengan elastisitas uniter. Jenis elastisitas ini ditandai
dengan persentase perubahan harga sama dengan persentase
perubahan jumlah barang yang ditawarkan. Kurva penawaran yang
elastisitasnya uniter, apabila kurva tersebut bermula dari titik 0.
d) Penawaran tidak elastis. Penawaran inelastis ditandai dengan
penjual yang tidak/kurang peka terhadap perubahan harga.
Perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan
jumlah barang yang ditawarkan kurang dari 1%.
e) Penawaran elastis. Penawaran yang elastis mengandung arti bahwa
penjual peka (sensitif) terhadap perubahan harga, yaitu adanya
perubahan harga sebesar 1% menyebabkan perubahan jumlah yang
ditawarkan lebih dari

13
2.1.6 Faktor – Faktor Penentu Elastisitas

1) Permintaan

a.Jumlah barang subtitusi yang tersedia di pasar. Suatu barang yang

memiliki barang substitusi yang banyak akan memiliki permintaan

yang elastis. Jika P naik, maka permintaan menurun dengan % yang

lebih besar, karena konsumen akan membeli barang substitusi dan

sebaliknya. Suatu barang yang tidak memiliki barang substitusi

(sedikit) akan memiliki permintaan yang tidak elastis. Perubahan

harga tidak membawa dampak terhadap penurunan/kenaikan permintaan

barang, karena pasar tidak menyediakan barang substitusi bagi konsumen.

b. Potensi pendapatan yang dibelanjakan Semakin besar bagian

pendapatan yang digunakan untuk membeli suatu barang, maka

semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut.

c. Jangka waktu analisis permintaan. Analisis permintaan terhadap

suatu barang dalam jangka waktu yang relatif lama menjadikan

permintaan terhadap barang tersebut bersifat elatis, karena pasar

mengalami perubahan dalam waktu yang relatif lama. Analisis

permintaan terhadap suatu barang dalam jangka waktu yang relatif

singkat menjadikan permintaan terhadap barang tersebut bersifat

tidak elatis, karena pasar sulit mengalami perubahan dalam waktu

yang relatif pendek.

14
2) Penawaran

1. Jangka Waktu Analisis

a) Masa amat singkat, yang dimaksud disini adalah jangka waktu

dimana para penjual tidak dapat menambah penawarannya, dengan

demikian penawarannya bersifat tidak elastis sempurna.

b) Jangka pendek, disini justu kapasitas alat produksiyang ada tidak

dapat ditambah, tapi setiap perusahaan masih dapat menaikkan

produksi dengan kapasitas yang tersedia itu dengan cara

menggunakan faktor-faktor produksi secara lebih intensif.

Antara lain caranya adalah ; memperpanjang jam kerja, memperbaiki

manajemen produksi, menggunakan tenaga kerja lebih efektif dsb. Usaha

ini akan dapat menambah produksi barang yang ditawarkan namun

tidaklah terlalu besar.

c) Jangka Panjang, produksi dan jumlah barang dapat mudah

ditambahkan sehingga penawaran bersifat elastis. Pertambahan

penawaran terhadap barang jauh lebih banyak dibandingkan dalam

jangka pendek.

d) Daya tahan produk. Produk-produk hasil pertanian, seperti sayuran

dan buah-buahan yang mudah busuk, pecah, dan layu sehingga

penawarannya cenderung inelastis. Akan tetapi, produk-produk

dengan daya tahan lebih lama, seperti kulkas, mesin jahit, dan

kompor gas, cenderung lebih elastis.

e) Kapasitas produksi Industri, yang beroperasi di bawah kapasitas

optimal cenderung membuat kurva penawaran elastis.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Elastisitas permintaan dan penawaran merupakan ukuran yang
menunjukkan sampai dimana kuantitas yang diminta atau ditawarkan akan
mengalami perubahan sebagai akibat dari suatu perubahan harga.
2. Elastisitas permintaan dapat dibedakan kepada tiga konsep berikut :
elastisitas permintaan harga, elastisitas permintaan silang, dan elastisitas
permintaan pendapatan. Elastisitas permintaan harga menunjukkan sampai
dimana kuantitas akan mengalami perubahan apabila harga berubah.
Elastisitas permintaan silang mengukur sampai dimana kuantitas akan
berubah apabila harga barang lain mengalami perubahan.
3. Dalam elastisitas permintaan dan penawaran dibedakan kepada lima
golongan : elastisitas, tidak elastis, elastis uniter, tidak elastis sempurna
dan elastis sempurna.
4. Faktor yang menentukan elastisitas permintaan dan penawaran adalah :
jumlah barang substitusi, potensi pendapatan, daya tahan produk, kapasitas
produksi industri dan jangka waktu analisis.

16

Anda mungkin juga menyukai