Anda di halaman 1dari 20

AMDAL PADA

KASUS
RUMAH SAKIT

Nama:
Dewi Lisa Wati (1320031008)
Ely Wirahayu As (1320031010)
Sifausa’adah (1320031034)
Syifa Oktavia F (1320031036)
Yulia Wati (1320031040)
Pengertian AMDAL

• Pengertian AMDAL
AMDAL singkatan dari “Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan”. adalah
kegiatan yang dilakukan untuk menilai • Tujuan AMDAL
potensi dampak proyek pembangunan tujuan analisis dampak lingkungan adalah
yang diusulkan terhadap lingkungan alam untuk memahami konsekuensi yang mungkin terjadi
dan sosial. akibat suatu proyek, kegiatan, atau kebijakan
terhadap lingkungan alam dan masyarakat di
• Manfaat AMDAL sekitarnya dan untuk memastikan bahwa kegiatan
Mengetahui lebih awal dampak positif manusia yang berkaitan dengan pembangunan
dan negatif suatu proyek Menjamin aspek dan penggunaan sumber daya alam dilakukan
keberlanjutan proyek pembangunan. secara bertanggung jawab, berkelanjutan, dan
AMDAL memiliki manfaat yang signifikan dengan memperhatikan perlindungan lingkungan
dalam menginformasikan pengambilan dan kesejahteraan masyarakat.
keputusan, melindungi lingkungan, dan
mencapai keberlanjutan dalam
pembangunan dan kegiatan manusia.
Rumah Sakit

• Pengertian Rumah Sakit


Rumah sakit adalah lembaga pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan dan gawat darurat yang pelayanannya disediakan
oleh dokter, perawat dan tenaga ahli kesehatan lainnya.
• Fungsi Rumah Sakit
Menurut undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang
rumah sakit, fungsi rumah sakit adalah : Penyelenggaraan
pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai
dengan standar pelayanan rumah sakit.
• Tujuan
Mempermudah akses masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan. Memberikan
perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat,
lingkungan rumah sakit dan sumber daya manusia di
rumah sakit.
Dampak Lingkungan Pada Rumah Sakit

 Lingkungan
a. lingkungan rumah sakit harus mempunyai batas yang
jelas, tidak memungkinkan orang atau binatang keluar
masuk dengan bebas.
b. Penerangan dengan intensitas cahaya yang cukup.
c. Tidak becek.
d. Saluran air limbah harus ditutup dan dihubungkan
langsung dengan sistem pengolahan air limbah.
e. Harus tersedia tempat sampah pada setiap radius 20m.

 Ruang dan Bangunan


Ruang dan bangunan harus dalam keadaan bersih dan kudah
dibersihkan, tersedia tempat sampah sesuai dengan jenis
sampahnya serta tersedia fasilitas sanitasi. Ruang dan
bangunan harus bebas dari gangguan serangga, binatang
pengerat dan binatang pengganggu lainnya.
Dampak Lingkungan Pada Rumah Sakit

 Penggunaan Energi
Rumah sakit memerlukan banyak energi untuk
mengoperasikan peralatan medis, sistem penerangan, dan
pendingin udara. Penggunaan energi ini biasanya berasal dari
sumber-sumber non-terbarukan seperti pembangkit listrik
tenaga fosil, yang berkontribusi pada emisi gas rumah kaca
dan perubahan iklim. Namun, beberapa rumah sakit telah
berupaya mengurangi dampak ini dengan beralih ke energi
terbarukan, seperti energi surya atau energi angin.

 Konsumsi Air
Rumah sakit biasanya memiliki konsumsi air yang tinggi,
terutama untuk keperluan sanitasi, pembersihan, dan
pelayanan pasien. Keterbatasan pasokan air bersih dan
pemrosesan limbah air limbah menjadi masalah di beberapa
daerah. Rumah sakit dapat mengurangi dampak lingkungan
mereka dengan menggunakan peralatan hemat air, seperti
toilet dan keran air yang efisien, serta menerapkan praktik
penghematan air.
Dampak Lingkungan Pada Rumah Sakit

 Penggunaan Bahan Kimia


Rumah sakit menggunakan berbagai
bahan kimia untuk keperluan pembersihan,
sterilisasi, dan pengobatan. Beberapa bahan
kimia ini dapat mencemari lingkungan jika
tidak dikelola dengan benar. Oleh karena itu,
rumah sakit perlu mengadopsi kebijakan
penggunaan bahan kimia yang bertanggung
jawab, memastikan penyimpanan dan
pembuangan yang aman, serta
mempertimbangkan penggunaan bahan
kimia yang lebih ramah lingkungan.
Dampak Lingkungan Pada Rumah Sakit

 Mobilitas
Rumah sakit sering kali menghadapi masalah mobilitas, termasuk lalu lintas kendaraan yang tinggi dan
kebutuhan parkir yang besar. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan emisi kendaraan, polusi udara, dan
kemacetan lalu lintas di sekitar rumah sakit. Upaya dapat dilakukan untuk mendorong penggunaan
transportasi umum, carpooling, dan fasilitas parkir yang terkelola dengan baik untuk mengurangi dampak ini.
Dampak Lingkungan Pada Rumah Sakit

 Limbah rumah sakit


Adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair dan gas. Rumah
sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan adalah tempat berkumpulnya orang sakit maupun sehat. Limbah
Rumah Sakit bersifat berbahaya bagi kesehatan lingkungan, dan bagi masyarakat di lingkungan Rumah Sakit
dan sekitar. Limbah Rumah Sakit jika tidak dikelola dengan baik dan sesuai aturan dapat mencemari lingkungan.

1. Limbah Non Klinis


Rumah Sakit dapat dianggap sebagai mata rantai
penyebaran penyakit menular karena sampah menjadi tempat
tertimbunnya mikro organisme penyakit dan sarang serangga
serta tikus. Dari kegiatan penunjang rumah sakit juga
menghasilkan limbah non klinis atau dapat disebut juga limbah
non medis. limbah non medis ini bisa berasal dari kantor /
administrasi kertas, unit pelayanan (berupa karton, kaleng,
botol), sampah dari ruang pasien, sisa makanan buangan;
sampah dapur (sisa pembungkus, sisa makanan / bahan
makanan, sayur dan lain-lain). Limbah non klinis bisa juga
disebut limbah / sampah domestic.
Dampak Lingkungan Pada Rumah Sakit

2. Limbah Klinis/Medis
Limbah klinis/Medis merupakan jenis limbah yang
dihasilkan oleh rumah sakit dari kegiatan pelayanan
medis, perawatan, gigi, farmasi atau sejenis, pengobatan,
perawatan, penelitian atau pendidikan yang
menggunakan bahan-bahan beracun untuk rumah sakit,
infeksius berbahaya atau bisa membahayakan kecuali jika
dilakukan pengamanan tertentu.
Rumah sakit menghasilkan limbah medis yang
berpotensi berbahaya, termasuk jarum suntik, perban,
dan bahan kimia medis. Jika tidak dikelola dengan benar,
limbah medis ini dapat mencemari tanah dan air, serta
menyebabkan risiko infeksi bagi masyarakat sekitar. Oleh
karena itu, rumah sakit harus mematuhi pedoman
pengelolaan limbah medis yang aman dan melaksanakan
prosedur sterilisasi yang tepat.
Dampak Lingkungan Pada Rumah Sakit

3. Limbah Cair
Limbah Cair Rumah Sakit adalah semua limbah cair yang berasal dari ruangan-ruangan atau unit di
Rumah Sakit yang kemungkinan mengandung mikro organisme, bahan kimia beracun dan radio aktif dan
juga seperti nanah, darah obat Terbasuh dan sebagainya.
Ketiga limbah di atas secara langsung maupun tidak langsung menimbulkan gangguan kesehatan dan
membahayakan bagi pengunjung maupun petugas kesehatan. Ancaman ini timbul pada saat
penanganan, penampungan, pengangkutan dan pemusnahannya. Keadaan ini terjadi karena :
1. Volume limbah yang dihasilkan melebihi kemampuan pembuangannya.
2. Beberapa di antara limbah berpotensi menimbulkan bahaya apabila tidak ditangani dengan baik.
3. Limbah ini juga akan menimbulkan pencemaran lingkungan bila dibuang sembarangan dan
akhirnya membahayakan serta mengganggu kesehatan masyarakat.

 Tujuan Pengelolaan Limbah


1. Pengelolaan sampah RS dapat sesuai dengan aturan yang berlaku.
2. Melindungi pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan masyarakat sekitar rumah sakit dari
penyebaran infeksi dan cidera.
3. Membuang bahan-bahan berbahaya (sitotoksik, radioaktif, gas, limbah infeksius, limbah kimiawi
dan farmasi) dengan aman.
4. Mencegah pencemaran lingkungan di sekitar
Pengelolaan Limbah Pada Rumah Sakit
 Proses Pengelolaan Limbah
Proses pengelolaan limbah dimulai dari identifikasi, pemisahan, labeling, pengangkutan,
penyimpanan hingga pembuangan/pemusnahan.
1. Identifikasi jenis limbah.
Secara umum limbah medis dibagi menjadi padat, cair, dan gas. Sedangkan kategori
limbah medis padat terdiri dari benda tajam, limbah infeksius, limbah patologi, limbah
sitotoksik, limbah tabung bertekanan, limbah genotoksik, limbah farmasi, limbah dengan
kandungan logam berat, limbah kimia, dan limbah radioaktif.
2. Pemisahan Limbah
Pemisahan limbah dimulai pada awal limbah dihasilkan dengan memisahkan limbah
sesuai dengan jenisnya. Tempatkan limbah sesuai dengan jenisnya, antara lain :
• Limbah infeksius
Contoh: sampel laboratorium, limbah patologis (jaringan, organ, bagian dari tubuh, otopsi,
cairan tubuh, produk darah yang terdiri dari serum, plasma, trombosit dan lain-lain), diapers
dianggap limbah infeksius bila bekas pakai pasien infeksi saluran cerna, menstruasi dan
pasien dengan infeksi yang di transmisikan lewat darah atau cairan tubuh lainnya.
Pengelolaan Limbah Pada Rumah Sakit

Limbah non-infeksius
Contohnya yaitu sampah rumah tangga,
sisa makanan, sampah kantor.
Limbah benda tajam
Contohnya yaitu jarum, spuit, ujung infus,
benda yang berpermukaan tajam.
Pengelolaan Limbah Pada Rumah Sakit

3. Pengangkutan
• Pengangkutan limbah harus menggunakan troli
khusus yang kuat, tertutup dan mudah
dibersihkan, tidak boleh tercecer.
• Petugas menggunakan APD ketika mengangkut
limbah.
• Lift pengangkut limbah berbeda dengan lift pasien
Pengelolaan Limbah Pada Rumah Sakit

4. Tempat Penampungan Limbah Sementara


• Tempat Penampungan Sementara (TPS)
limbah sebelum dibawa ke tempat
penampungan akhir pembuangan.
• Tempatkan limbah dalam kantong plastik dan
ikat dengan kuat.
• Beri label pada kantong plastik limbah.
• Setiap hari limbah diangkat dari TPS minimal 2
kali sehari.
• Mengangkut limbah harus menggunakan
kereta dorong khusus.
• Kereta dorong harus kuat, mudah dibersihkan,
tertutup limbah tidak boleh ada yang
tercecer.
Pengelolaan Limbah Pada Rumah Sakit

6. Pembuangan Benda Tajam


• Wadah benda tajam merupakan limbah
5. Penanganan Limbah Benda Tajam/ Pecahan
medis dan harus dimasukkan ke dalam
Kaca
kantong medis sebelum insinerasi.
• Memperhatikan aspek K3RS
• Idealnya semua benda tajam dapat
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
diinsinersi, tetapi bila tidak mungkin
• Tidak boleh menekuk atau mematahkan
dapat dikubur dan dikapurisasi bersama
benda tajam.
limbah lain.
• Tidak boleh meletakkan limbah benda
• Apapun metode yang digunakan
tajam sembarang tempat.
haruslah tidak memberikan kemungkinan
• Segera membuang limbah benda tajam
perlukaan.
ke wadah yang tersedia tahan tusuk dan
• Pemusnahan dilakukan oleh Pihak
tahan air dan tidak bisa dibuka lagi.
Ketiga Berizin.
Pengelolaan Limbah Pada Rumah Sakit

7. Limbah B3
Limbah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya);
seperti misalnya : Limbah Cair Bahan Kimia Radiologi,
Oli Bekas, Limbah Lampu TL, Sludge IPAL, Bateria,
Cartridge, Limbah Farmasi Kadaluarasa, Kemasan
Terkontaminasi, Tabung Freon, dll; maka dilakukan
sbb :
• Limbah B3 di Unit diambil oleh petugas limbah B3
setiap hari jam 08.00-12.00 WIB.
• Disimpan di TPS Khusus Limbah B3
• Setiap 2 hari sekali diangkut dan dimusnahkan
oleh pihak ke-3 berizin (dilengkapi dengan
Manifest).
• Pemusnahan dilakukan Pihak Ketiga dengan
Incinerator dengan suhu diatas 1000oC.
• Limbah B3 selalu dalam pemantauan.
CONTOH STUDI KASUS AMDAL PADA RSUD LABUANG BAJI

RSUD Labuang Baji Makassar terletak di


bagian selatan Kecamatan Mamajang
Kota Makassar tepatnya di Jalan Dr.
Ratulangi No. 81 Makassar. Luas lahan yang
digunakan untuk kegiatan RSUD Labuang
Baji Makassar adalah 14.404 m2 dan
bangunan rumah sakit seluas 22.738,1 m2 ,
sedangkan luas lahan parkir yang dimiliki
seluas 1.980 m2
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL)

1. Pembebasan Air Limbah 2. Layanan Perparkiran (Operasional Pendukung)


a. Jenis dampak penting: Pencemaran badan air. a. Jenis dampak penting
b. Sumber dampak Kemacetan arus lalulintas di Jalan Dr. Ratulangi
• Aktivitas pembebasan air limbah medis/klinis dengan depan pintu keluar rumah sakit.
volume rata-rata 23 m3 /hari. b. Sumber dampak
• Air limbah ini dibebaskan ke drainase dari berbagai arah • Layanan pendukung seperti penyediaan lahan
depan, samping dan belakang rumah sakit tanpa melalui parkir.
IPAL. • Sirkulasi kendaraan keluar masuk RSUD
• Merupakan sumber utama terlampauinya baku mutu Labuang Baji Makassar.
lingkungan yang berlaku. c. Metode pengelolaan lingkungan hidup
c. Metode pengelolaan lingkungan hidup Metode pengelolaan lingkungan hidup yang
Metode pengelolaan lingkungan hidup yang akan akan dilakukan adalah:
dilakukan • Menambah satuan ruang parkir sesuai
adalah memperbaiki baku mutu air limbah tersebut sebelum kebutuhan.
dibebaskan, dengan cara: • Menertibkan pemakaian ruang parkir.
• Menggabungkan semua outlet limbah medis yang ada • Menambah petugas parkir.
menjad satu.
• Membangun IPAL yang memenuhi syarat.
• Setelah melalui IPAL, hanya ada satu outlet ke drainase
umum.
• Dengan satu outlet maka akan memudahkan bagi rumah
sakit maupun institusi yang berwenang mengontrol kualitas
air limbah sebelum dibebaskan ke drainase umum.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai